BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Kematian dari masa lampau sampai saat ini selalu dikhaskan dengan kondis kondisii terhent terhentiny inyaa pernap pernapasan asan,, nadi, nadi, dan tekana tekanan n darah, darah, serta serta hilang hilangny nyaa respon terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentiny terhentinyaa kerja otak secara menetap. Perawat Perawatan an jenazah jenazah hingga hingga akhirny akhirnyaa jenazah jenazah tersebu tersebutt dikebu dikebumi mikan kan,, pada umumnya adalah sama. s ama. Tentu dimulai dengan mengetahui dulu identitas dan kelengkapan kelengkapan tubuh tubuh jenazah, jenazah, dimandikan dimandikan (dibersihka (dibersihkan), n), dibajukan dibajukan atau dikafani, dikafani, dan selanjutny selanjutnyaa didoakan didoakan lalu dikebumikan. dikebumikan. anya anya saja, terdapat beberapa detail yang berbeda menurut kepercayaan,agama, dan adat kebuda kebudaya yaan an masing masing!ma !masin sing g yang yang perlu perlu kita kita ketahu ketahuii sebagai sebagai tenagam tenagamedi ediss mengingat ada kemungkinan bahwa jenazah tersebut adalah pasien atau klien kita,sehingga kita masih harus bertanggung jawab dan mendampingi keluarga dalam perawatannya. "leh "leh karena karena itu, itu, kami kami selaku selaku kelomp kelompok ok # akan akan membah membahas as tentan tentang g perawatan jenazah menurut agama Kristen
B.
Tujuan
$engetahui dan memahami tentang tata cara perawatan jenazah sesuai dengan dengan agama agama kristen kristen sehing sehingga ga tidak tidak terjadi terjadi kesalah kesalah pahama pahaman n atau atau miss miss perseption antara pengurusatau perawat jenazah dengan keluarga.
%
C.
Rumusan Masalah &erdasarkan uraian di atas, masalah yang terjadi dapat dirumuskan
sebagai berikut' %. &agaimanakah konsep kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian menurut agama kristen katolik . &agaimanakah tindakan asuhan keperawatan jenazah menurut agama kristen katolik *. &agaimanakah konsep kematian menurut agama kristen katolik +. &agaimanakah
tidakan
perawatan
jenazah
yang
harus
dilakukan
berdasarkan agama Kristen Katolik D. Manfaat Penulisan
alam penelitian ini, penulis berharap makalah ini akan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun praktis. %. $anfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan kebahasaan, terutama dalam mata pelajaran Kebutuhan asar $anusia -. $anfaat Praktis a. &agi mahasiswa keperawatan' %) mahasiswa dapat mengetahui konsep perawatan jenazah menurut agama Kristen Katolik ) mahasiswa dapat mempraktikan perawatan jenazah menurut agama Kristen Katolik b. &agi pembaca' memperdalam khazanah ilmu keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi ematian
Kematian suatu keadaan alamiah yang setiap indi/idu pasti akan mengalaminya. 0ecara umum, setiap manusia berkembang dari bayi, anak! anak, remaja, dewasa, lansia dan akhirnya mati. Kematian (death) merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah, serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya akti/itas listrik otak, atau dapat juga dikatakan terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap atau terhentinya kerja otak secara menetap. . Terdapat beberapa perubahan tubuh setelah kematian, diantaranya ' %. 1lgor mortis (Penurunan suhu jenazah) 1lgor mortis merupakan salah satu tanda kematian yaitu terhentinya produksi panas, sedangkan pengeluaran berlangsung terus menerus, akibat adanya perbedaan panas antara mayat dan lingkungan. 2aktor yang mempengaruhi 1lgor mortis yaitu ' a. b. c. d. e. f.
2aktor lingkungan 0uhu tubuh saat kematian ( suhu meningkat, a.m.makin lama) Keadaan fisik tubuh serta pakaian yang menutupinya 1liran udara, kelembaban udara 1kti/itas sebelum meninggal, konstitusi tubuh 0ebab kematian, posisi tubuh
. 3i/or mortis (3ebam mayat) 3i/or mortis (lebam mayat) terjadi akibat peredaran darah terhenti mengakibatkan stagnasi maka darah menempati daerah terbawah sehingaa tampak bintik merah kebiruan.
*
*. 4igor mortis (Kaku mayat) 4igor mortis adalah kekakuan pada otot tanpa atau disertai pemendekanserabut otot. Tahapan tahapan rigor mortis' 5! sampai + jam ' kaku belum terbentuk 6 jam ' Kaku lengkap % jam ' kaku menyeluruh *6
am ' relaksasi sekunder
+. ekomposisi ( Pembusukan) al ini merupakan suatu keadaan dimana bahan!bahan organik tubuh mengalami dekomposisi baik yang disebabkan karena adanya aktifitas bakteri, maupun karena autolisis. 0kala waktu terjadinya pembusukan. $ulai terjadi setelah kematian seluler. 3ebih dari + jam mulai tampak warna kehijauan di perut kanan bawah (caecum). $ekanisme' egradasi jaringan oleh bakteri 7 0, 89, 11, asam lemak 0 : b 7 b0 (hijau kehitaman). 2aktor yang mempengaruhi pembusukan' %. . *. +. #. 6. <. >.
$ikroorganisme 0uhu optimal (% ; *<58) Kelembaban tinggi7cepat 0ifat mediumnya udara=air=tanah=(%''>) ?mur bayi, anak, ortu 7 lambat Kostitusi tubuh ' gemuk (cepat) Keadaan waktu mati kematian 'edema(cepat), dehidrasi(lambat) 0ebab kematian ' radang (cepat) &erikut ini terdapat beberapa definisi mengenai kematian sebagai
berikut ' %. $ati klinis adalah henti nafas (tidak ada gerak nafas spontan) ditambah henti sirkulasi (jantung) total dengan semua akti/itas otak terhenti, tetapi tidak ire/ersibel. Pada masa dini kematian inilah, pemulaian
+
resusitasi dapat diikuti dengan pemulihan semua fungsi sistem organ /ital termasuk fungsi otak normal, asalkan diberi terapi optimal. . $ati biologis (kematian semua organ) selalu mengikuti mati klinis bila tidak dilakukan resusitasi jantung paru (4@P) atau bila upaya resusitasi dihentikan. $ati biologis merupakan proses nekrotisasi semua jaringan, dimulai dengan neuron otak yang menjadi nekrotik setelah kira!kira % jam tanpa sirkulasi, diikuti oaleh jantung, ginjal, paru dan hati yang menjadi nekrotik selama beberapa jam atau hari. Pada kematian, seperti yang biasa terjadi pada penyakit akut atau kronik yang berat, denyut jantung dan nadi berhenti pertama kali pada suatu saat, ketika tidak hanya jantung, tetapi organisme secara keseluruhan begitu terpengaruh oleh penyakit tersebut sehingga tidak mungkin untuk tetap hidup lebih lama lagi. ?paya resusitasi pada kematian normal seperti ini tidak bertujuan dan tidak berarti. enti jantung (cardiac arrest ) berarti penghentian tiba!tiba kerja pompa jantung pada organisme yang utuh atau hampir utuh. enti jantung yang terus berlangsung sesudah jantung pertama kali berhenti mengakibatkan kematian dalam beberapa menit. engan perkataan lain, hasil akhir henti jantung yang berlangsung lebih lama adalah mati mendadak ( sudden death). iagnosis mati jantung (henti jantung ire/ersibel) ditegakkan bila telah ada asistol listrik membandel (intractable, garis datar pada AKB) selama paling sedikit *5 menit, walaupun telah dilakukan 4@P dan terapi obat yang optimal. *. $ati serebral (kematian korteks) adalah kerusakan ire/ersibel (nekrosis) serebrum, terutama neokorteks. $ati otak ($",kematian otak total) adalah mati serebral ditambah dengan nekrosis sisa otak lainnya, termasuk serebelum, otak tengah dan batang otak. Penyebab kematian menurut ilmu kedokteran
tidak
berhubungan dengan jatuhnya manusia ke dalam dosa atau dengan 1llah, melainkan diakibatkan tidak berfungsinya organ tertentu dari tubuh manusia.
#
Kematian menurut dokter . Tabrani 4ab disebabkan empat faktor' (%) berhentinya pernafasan () matinya jaringan otak (*) tidak berdenyutnya jantung (+) adanya pembusukan pada
jaringan
tertentu
oleh
bakteri!
bakteri 0eseorang dinyatakan mati menurut r. 0unatrio bilamana fungsi pernafasanCparu!paru dan jantung telah berhenti secara pasti atau telah terbukti terjadi kematian batang otak. engan demikian, kematian berarti berhentinya bekerja secara total paru!paru dan jantung atau otak pada suatu makhluk. alam ilmu kedokteran, jiwa dan tubuh tidak dapat dipisahkan. &elum dapat dibuktikan bahwa tubuh dapat dipisahkan dari jiwa dan jiwa itu baka. B. Asuhan e!era"atan Pa#a Masalah Menjelang ematian
Dan
ematian
a. Pengkajian Keperawatan Pengkajian masalah ini antara lain adanya tanda klinis saat menghadapi kematian (sekarat), seperti perlu dikaji adanya hilangnya tonus otot, relaksasi wajah, kesulitan untuk berbicara, kesulitan menelan, penurunan
akti/itas
gastrointestinal,
melemahnya
tanda
sirkulasi,
melemahnya sensasi, terjadinya sianosis pada ekstremitas, kulit teraba dingin, terdapat perubahan tanda /ital seperti nadi melambat dan melemah, penurunan tekanan darah, pernapasan tidak teratur melalui mulut, adanya kegagalan sensori seperti pandangan kabur dan menurunnya tingkat kecerdasan. Pasien yang mendekati kematian ditandai dengan dilatasi pupil, tidak mampu bergerak, refleks hilang, nadi naik kemudian turun, respirasi cheyne stokes (napas terdengar kasar), dan tekanan darah menurun. Kematian ditandai dengan terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah, hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, hilangnya pergerakan otot, dan terhentinya akti/itas otak. b. iagnosis Keperawatan
6
%. Ketakutan berhubungan dengan ancaman kematian (proses sekarat). . Keputusan berhubungan dengan penyakit terminal. c. Perencanaan dan tindakan keperawatan al yang dapat dilakukan dalam perencanaan tujuan keperawatan adalah
membantu
mengurangi
depresi,
mempertahankan
harapan,
membantu pasien dan keluarga menerima kenyataan. 4encana yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain' %. $emberikan dukungan dan mengembalikan kontrol diri pasien dengan cara mengatur tempat perawata, mengatur kunjungan, jadwal akti/itas, dan penggunaan sumber pelayanan kesehatan. . $embantu pasien mengatasi kesepian, depresi, dan rasa takut. *. $embantu pasien mempertahankan rasa aman, percaya diri, dan harga diri. +. $embantu pasien mempertahankan harapan yang dimiliki. #. $embantu pasien menerima kenyataan. 6. $emenuhi kebutuhan fisiologis. <. $emberikan dukungan spiritual
dengan memfasilitasi
kegiatan
spiritual pasien.
d. Tindakan Perawat alam $enangani @enazah alam menangani jenazah perawat harus melakukannya dengan hormat dan sebaik!baiknya. 4asa hormat ini dapat dijadikan prinsip, dengan kata lain, seseorang telah diperlakukan secara manusiawi dan sama seperti orang lain. 0eorang perawat harus memperlakukan tubuh jenazah dengan hormat. 0ebelum kematian terjadi, anggota tubuh harus diikat dan kepala dinaikkan ke atas bantal. Tubuh harus dibersihkan dengan membasuhnya dengan air hangat secara perlahan. 0egala sesuatu yang keluar dari tubuh pasien harus dicuci dan dibersihkan rawatan posmortem, Perawatan tubuh setelah kematian disebut perawatan postmortem. al ini dapat menjadi tanggung jawab perawat. Perawat akan lebih mudah
<
melakukannya apabila bekerja sama dengan staf kesehatan lainnya. 1dapun hal yang harus diperhatikan ' %. Perlakukan tubuh dengan rasa hormat yang sama perawat lakukan terhadap orang yang masih hidup. . &eberapa fasilitas memilih untuk meninggalkan pasien sendiri sampai petugas kamar jenazah tiba. *. Periksa prosedur manual rumah sakit sebelum melanjutkan perawatan postmortem. a. Perawatan @enazah %. Tempatkan dan atur jenazah pada posisi anatomis. . 0ingkirkan pakaian atau alat tenun. *. 3epaskan semua alat kesehatan +. &ersihkan tubuh dari kotoran dan noda #. Tempatkan kedua tangan jenazah di atas abdomen dan ikat pergelangannya (tergantung dari kepercayaan atau agama) 6. Tempatkan satu bantal di bawah kepala. <. Tutup kelopak mata, jika tidak bisa tertutup bisa menggunakan kapas basah. >. Katupkan rahang atau mulut, kemudian ikat dan letakkan gulungan handuk di bawah dagu. D. 3etakkan alas di bawah glutea %5. Tutup tubuh jenazah sampai sebatas bahu %%. Kepala ditutup dengan kain tipis %. 8atat semua milik pasien dan berikan kepada keluarga %*. &eri kartu atau tanda pengenal %+. &ungkus jenazah dengan kain panjang b. Perawatan @enazah yang akan iotopsi %. -kuti prosedur rumah sakit dan jangan lepas alat kesehatan . &eri label pada pembungkus jenazah *. &eri label pada alat protesa yang digunakan +. Tempatkan jenazah pada lemari pendingin c. Perawatan @enazah yang meninggal akibat kasus penyakit menular (%) Tindakan di ruangan %. 3uruskan tubuh, tutup mata, telinga dan mulut dengan kapas . 3epaskan alat kesehatan yang terpasang *. 0etiap luka harus diplester rapat +. Tutup semua lubang tubuh dengan plester kedap air $embersihkan jenazah perhatikan beberapa hal ' Perawat menggunakan pelindung ' %. 0ebaiknya menggunakan masker penutup mulut.
>
. arus menggunakan sarung tangan karet. *. 0ebaiknya menggunakan apron C untuk melindungi tubuh dalam keadaan tertentu. +. $enggunakan air pencuci yang telah dibubuhi bahan desinfektan #. $encuci tangan dengan sabun setelah membersihkan jenazah (sebelum sarung tangan dilepaskan dan sesudah sarung tangan dilepaskan). 6. Pasang label identitas jenazah pada kaki. <. KeluargaCteman diberi kesempatan untuk melihat jenazah >. $emberitahukan kepada petugas kamar jenazah bahwa jenazah adalah penderita penyakit EmenularF D. @enazah dikirimkan ke kamar jenazah () Tindakan di Kamar @enazah a. @enazah dimandikan oleh petugas kamar jenazah yang telah mengetahui cara memandikan jenazah yang infeksius. b. Petugas sebaiknya menggunakan pelindung ' %. masker penutup mulut . kaca mata pelindung mata *. sarung tangan karet +. apronCbaju khusus untuk melindungi tubuh dalam keadaan tertentu #. sepatu lars sampai lutut (sepatu boot) c. $enggunakan air pencuci yang telah dibubuhi desinfektan, d.
antara lain kaporit. $encuci tangan dengan sabun setelah membersihkan jenazah (sebelum dan sesudah sarung tangan dilepaskan) @enazah
dibungkus
dengan
kain
kafan
atau
kain
pembungkus lain sesuai dengan kepercayaanCagamanya. (*) 0egera mencuci kulit dan permukaan lain dengan air bila terkena darah atau cairan tubuh lain. (+) ilarang menutup atau memanipulasi jarum suntik, buang dalam wadah khusus alat tajam (#) 0ampah dan bahan terkontaminasi lainnya ditempatkan dalam tas plastic (6) Pembuangan sampah dan bahan terkontaminasi dilakukan sesuai dengan tujuan mencegah infeksi
D
(<) 0etiap percikan atau tumpahan darah di permukaan segera dibersihkan dengan larutan desinfektans, misalnya klorin 5.# G (>) Peralatan yang akan digunakan kembali harus diproses dengan urutan' dekontaminasi, pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi. (D) @enazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka (%5) @enazah tidak boleh dibalsam disuntik untuk pengawetan dan ,
diautopsi kecuali oleh petugas khusus. (%%) alam hal tertentu, autopsi hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pimpinan 40
d. A/aluasi Keperawatan A/aluasi terhadap masalah sekarat dan kematian secara umum dapat dinilai dari kemampuan indi/idu untuk menerima makna kematian, reaksi terhadap kematian, dan perubahan perilaku, yaitu menerima arti kematian.
$. %nse! ematian Menurut Agama risten at%lik
Kematian menurut agama Kristen Katolik dapat dilihat dari kitab suci agama katolik yaitu 1lkitab. ari 1lkitab manusia akan tahu bahwa ' %. $anusia itu berasal dari debu, lalu diberi nafas hidup (dalam bahasa aslinya = HrohH) oleh 1llah.. Kejadian '< HKetika itulah T?19 1llah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidupH. . 0etelah mati, manusia (tubuh jasmaninya) akan kembali menjadi debu, tetapi rohnya akan kembali kepada 1llah, 0ang Penciptanya. (&erarti rohnya tidak matiI) Kejadian *'%D Hdengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi
%5
debu.HPengkhotbah %'< Han debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kembali kepada 1llah yang mengaruniakannya.H. *. 0esudah itu akan ada penghakiman yang adil dari 1llah. -brani D'< Han sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,HPengkotbah %%'D H&ersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini 1llah akan membawa engkau ke pengadilanI H Pengkhotbah %'%+ ' H Karena 1llah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahatH. +. Penghakiman itu terjadi pada akhir zaman, bagi yang percaya kepada Tuhan Jesus akan dibangkitkan dan beroleh hidup yang kekal, dan bagi yang tidak percaya akan beroleh penghukuman yang kekal. aniel %' Han banyak dari antara orang!orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekalH. Johanes 6'+5 H0ebab inilah kehendak &apa!Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat 1nak dan yang percaya kepada!9ya beroleh hidup yang kekal, dan supaya 1ku membangkitkannya pada akhir zamanH. Johanes
%%'#
H@awab Jesus' H1kulah kebangkitan
dan hidup
barangsiapa percaya kepada!Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,H ahyu 5'%%! %6 H3alu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan ia, yang duduk di atasnya. ari hadapan!9ya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. an aku melihat orang!orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. 3alu dibuka semua kitab. an dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. an orang!orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab!kitab itu. $aka laut menyerahkan orang!orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang! orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing!masing
%%
menurut perbuatannya. 3alu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. -tulah kematian yang kedua' lautan api. an setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api ituH.
D. Pera"atan &ena'ah Menurut Agama risten at%lik
a. 8ara merawat jenazah Tindakan ini dilakukan untuk menjaga pri/asi keluarga sekaligus merawat
jenazah supaya tahan lama dan kelihatan bersih dan
menghargai jenazah. %. Perlengkapan memandikan jenazah 1dapun perlengkapan yang diperlukan dalam memandikan jenazah' a. 1ir bersih secukupnya b. 0abun mandi untuk membersihkan c. 0arung tangan atau handuk untuk membersihkan kotoran!kotoran d. 3idi atau sebagainya untuk membersihkan kuku e. anduk untuk mengeringkan badan atau tubuh jenazah setelah selesai dimandikan . 8ara!cara memandikan jenazah a. &ujurkan jenazah di tempat yang tertutup, tetapi jika jenazah dapat didudukkan di kursi bisa didudukan dikursi. b. 0eandainya jenazah perempuan maka c. d. e. f.
yang
memandikan
perempuan demikian juga sebaliknya. 3epaskan seluruh pakaian yang melekat dan menutup Tutup bagian auratnya 3epaskan logam seperti cincin dan gigi palsu seandainya ada. &ersihkan kotoran nazisnya dan meremas bagian perutnya hingga
kotorannya keluar, hal ini dialakukan dalam keadaan duduk. g. &ersihkan rongga mulut h. &ersihkan kuku, jari dan tangannya i. iusahakan menyiram air mulai dari anggota yang kanan, diawali dari kepala bagian kanan terus ke bawah, kemudian bagian kiri terus kebawah dan diulang sampai bersih *. 8ara pelaksanaan memandikan jenazah
%
a. $ulai menyiram anggota tubuh secara urut, tertib segera dan rata hingga bersih minimal * kali serta dimulai anggota tubuh sebelah kanan. b. $enggosok seluruh tubuh dengan air sabun. c. $enyiram beberapa kali sampai bersih. d. 0etelah bersih seluruh tubuh dikeringkan dengan handuk kering hingga kering. e. Pakailah baju jenazah
dengan warna
gelap
atau
pakaian
kesukaannya. f. iangkat ke rumah di ruang tengah dimana dialasi tikar pandan.
+. al!hal yang diperhatikan a. ilarang memotong rambut, hal ini dihindari karena dianggap menganiaya jenazah dengan menimbulkan kerusakan atau cacat tubuh. b. 0aat menyiram air pada wajah dan muka tutuplah lubang mata, hidung, mulut dan telinganya agar tidak kemasukan air. c. 1pabila anggota tubuh terluka dalam menggosok
dan
membersihkan bagian terluka supaya hati!hati dilakukan dengan lembut seakan memperlakukan pada waktu masih hidup.
b. 8ara memformalin jenazah 2ormalin yang digunakan <5G sebab dapat membunuh bakteri dengan membuat jaringan dalam bakteri dehidrasi kekurangan air, sehingga
sel
bakteri akan kering dan membentuk
lapisan baru
dipermukaan, hal ini bertujuan untuk melindungi lapisan dibawah, supaya tahan terhadap serangan bakteri lain. 2ormalin digunakan kurang lebih + liter supaya tahan lama kurang lebih satu minggu, untuk tiga hari jumlah liter dimana konsentrasinya sama <5G, untuk penyuntikan formalin dipercayakan kepada pihak 40 atau bidan. @ika di 40 penyuntikan ini dipercayakan kepada perawat sedang di luar 40 dipercayakan kepada bidan. -ni disuntikan pada tubuh jenazah. 0alah satu tempatnya di bagian yang banyak mengandung air dan
%*
berongga contohnya di bagian sela!sela iga. 2ormalin juga dapat dimasukkan ke pembuluh /ena saphena magna. Pembuluh ini letaknya di atas persendian kaki supaya tidak merusak organ tubuh lainnya. 1da juga yang disuntikkan di pelipatan paha. 9amun, di dunia kedokteran sudah menggunakan standar di kaki karena selain mencarinya mudah juga pembuluh sudah kelihatan.
BAB III PENUTUP
A. esim!ulan
%+
Kematian dari masa lampau sampai saat ini selalu dikhaskan dengan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah, serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya kerja otak secara menetap. Perawatan jenazah menurut agama Katolik pada dasarnya sama seperti agama!agama lainnya, yang membedakan adalah pada akhir perawatan jenazah diberikan formalin kepada jenazah agar terhindar dari bakteri B. Saran
0ebagai seorang perawat sebaiknya dalam perawatan jenazah kita perlu memperhatikam agama dari jenazah tersebut, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan antara perawat dan keluarga dari jenazah tersebut.
%#