Tulisan ini adalah paper penulis (Raimond Flora Lamandasa) dalam mata kuliah Hukum Keluarga saat penulis kuliah di Program Magister Kenotariatan UGM-Yogyakarta.Full description
123Full description
Deskripsi lengkap
soal uas agama hindu kelas 2Full description
Analisis KKM Agama Hindu
BA Agama HinduDeskripsi lengkap
makalah tentang macam macam yoga yang ada di agama hindu
pengertian fitnah hukum fitnah dalam agama islam
silabusDeskripsi lengkap
Full description
Materi kuliah Agama Hindu sebagai latar belakang Arsitektur tradisional Bali
Materi kuliah Agama Hindu sebagai latar belakang Arsitektur tradisional Bali
Deskripsi lengkap
Full description
PERKAWINAN MENURUT AGAMA HINDU Dalam agama Hindu di Bali istilah perkawinan biasa disebut Pawiwahan Pawiwahan.. Penge engertia rtian n Pawiw awiwahan ahan itu send sendiri iri dari sud sudut ut pan pandan dang g etim et imol olog ogii at atau au as asal al kat atan anya ya,, kat ata a pawiwaha pawiwahan nbe bera rasa sall dar arii kat ata a das asar ar “ wiwaha wiwaha” ”. Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata wiwaha wiwaha berasal berasal dari bahasa sansekerta yang berarti pesta pernikahan; perkawinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, !""#$!!%&'. Pengertian pawiwah Pengertian pawiwahan an se( se(ar ara a sem semant antik ik dap dapat at di dipan panda dang ng dar darii sud sudut ut ya yang ng berbeda beda sesuai dengan pedoman yang digunakan. Pengertian pawiwah Pengertian pawiwahan an te ters rseb ebut ut an anta tara ra lai ain$ n$ me menu nuru rutt Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 pasal 1 di)elaskan pengertian perkawinan yang berbunyi$ “Perkawinan “ Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria deng de ngan an seo seora rang ng wa wanit nita a seb sebaga agaii sua suami mi ist istri ri de deng ngan an tu tujua juan n me memb mbent entuk uk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa. Berda Ber dasa sark rkan an peng pe nger erti tian an*p *pen enge gert rtia ian n diat di ata as dapa da patt saya sa ya simp si mpul ulk kan bahwa pawiwahan ad adal alah ah ik ikat atan an la lahi hirr ba bati tin n s sk kal ala a da dan n niskala ' an anta tara ra seorang pria dan wanita untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal yang diakui oleh hukum +egara, gama dan dat. Tuju Tuj uan wiw iwah aha a menurut Agama Hindu Pada dasarnya manusia selain sebagai mahluk indi-idu )uga sebagai mahluk sosial, sehingga mereka mereka harus hidup bersama*sama untuk men(apai tu)uan* tu)uan tertentu. uhan telah men(iptakan manusia dengan berlainan )enis kel elam amin in,, ya yait itu u pr pria ia da dan n wa wani nita ta ya yang ng ma masi sing ng*m *mas asin ing g te tela lah h me meny nyad adar arii perannya masing*masing. elah elah men)adi men)adi kodratnya kodratnya sebagai sebagai mahluk sosial bahwa bahwa setiap pria dan wanita wanita mempunyai naluri untuk saling men(intai dan saling membutuhkan dalam segala bidang. /ebagai tanda seseorang mengin)ak masa ini diawali dengan proses pr oses perk perkawin awinan. an. Pe Perk rkawin awinan an mer merupak upakan an peri peristiwa stiwa su(i dan ke kewa)i wa)iban ban bagi umat Hindu karena uhan telah bersabda dalam Manava dharmasastra I. 9! sebagai berikut$ “Prnja nartha striyah srstah samtarnartham ca manaah . Tasmat sadahrano dharmah crutam patnya sahaditah! “"ntuk menjadi #bu$ wanita diciptakan dan untuk menjadi ayah$ laki%laki itu diciptakan. "pacara keagamaan karena itu ditetapkan di dalam &eda untuk dilakukan oleh suami dengan istrinya Pud)a dan /udharta, 0&&0$ 11!'.
2enurut I Made Titib dalam makalah “2enumbuhkembangkan pendidikan agama pada keluarga” disebutkan bahwa tu)uan perkawinan menurut agama Hindu adalah mewu)udkan % hal yaitu$ 1. 'harmasampati,, 'harmasampati kedua mempelai se(ara bersama*sama melaksanakan Dharma yang meliputi semua akti-itas dan kewa)iban agama seperti sepe rti mela melaksan ksanaka akan n 3a)4a , seba sebab b di dal dalam am gr grhasta hastalah lah akti akti-ita -itas s 3a)4 a)4a a dapat dilaksanakan se(ara sempurna. Praja, ked Praja, edua ua me memp mpel elai ai ma mamp mpu u me mela lahi hirk rkan an ket etur urun unan an ya yang ng ak akan an melan)u mela n)utka tkan n ama amanat nat dan ke kewa)i wa)iban ban ke kepad pada a lelu leluhur hur.. 2ela 2elalui lui 3a)4a dan lahirnya putra yang suputra seorang anak akan dapat melunasi hutang )asa kepada leluhur Pitra Pitra rna', rna', kepada De-a 'ea 'ea rna' rna' dan kepada para guru si rna'. rna'. 2.
ati, ked ati, edua ua me memp mpel elai ai da dap pat me meni nikm kmat atii kep epua uasa san n se seks ksu ual dan kepuasan*kepuasan lainnya rtha dan kama' yang tidak bertentangan dan berlandaskan Dharma. 3.
5ebi bih h )auh lagi se seb buah perkaw awiinan wiwaha wiwaha'' dalam agama Hindu dilaksanakan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. /esuai dengan undang*undang perkawinan +o. ! ahun !"#6 pasal ! yang di)elaskan bahwa perkawinan dilaksanakan dengan tu)uan untuk membentuk keluarga rumah tangga' yang bahagia dan kekal maka dalam agama Hindu seba se baga gaim iman ana a di diut utar arak akan an da dala lam m ki kita tab b su su(i (i 7ed eda a pe perk rkaw awin inan an ad adal alah ah terb te rben entu tukn knya ya se sebu buah ah kel elua uarrga ya yang ng be berl rlan angs gsun ung g se sek kal alii da dala lam m hi hidu dup p manusia. Hal tersebut disebutkan dalam kitab 2ana-a Dharmasastra I8. !&!* !&0 sebagai berikut$ *nyonyasyawayabhicaroghaweamarnantikah$ Esa dharmah samasenajneyah stripumsayoh parah! “He Hend ndak akny nya a su supa paya ya hu hubu bung ngan an ya yang ng se seti tia a be berl rlan angs gsun ung g sa samp mpai ai ma mati ti,, singkatnya ini harus dianggap sebagai hukum tertinggi sebagai suami istri !. Tatha nityam yateyam stripumsau tu kritakriyau$ +atha nabhicaretam nabhicaretam tau tau wiyuktawitaretar wiyuktawitaretaram! am! “Hendaknya laki*laki dan perempuan yang terikat dalam ikatan perkawinan, mengusahakan dengan tidak )emu*)emunya supaya mereka tidak ber(erai dan )angan hendaknya melanggar kesetiaan antara satu dengan yang lain” Pud)a, dan /udharta, 0&&0$ 11%'. Berdasarkan kedua sloka di atas nampak )elas bahwa agama Hindu tidak meng me nging ingink inkan an ad adan anya ya pe per( r(era eraia ian. n. Bah Bahka kan n seb sebali alikn knya, ya, di dian) an)urk urkan an ag agar ar perkawinan yang kekal hendaknya di)adikan sebagai tu)uan tertinggi bagi pasangan suami istri. Dengan ter(iptanya keluarga bahagia dan kekal maka
kebahagiaan yang kekal akan ter(apai pula. Ini sesuai dengan a)aran 7eda dalam kitab 2ana-a Dharma sastra III. 9& , sebagai berikut$ ,amtusto bharyaya bharta bharta tathaia ca$ Yasminnewa kule nityam kalyanam tatra wai dhruwam! “Pada keluarga dimana suami berbahagia dengan istrinya dan demikian pula sang sa ng is istr trii te terrha hada dap p su suam amin inya ya,, keb ebah ahag agia iaan an pa past stii kek ekal al” ” Pud ud)a )a da dan n /udharta, 0&&0$ !6:'. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tu)uan wiwaha wiwaha menurut menurut agama Hindu adalah mendapatkan keturunan dan menebus dosa para orang tua dengan den gan men menuru urunka nkan n seor seorang ang putr putra a yang supu suputra tra sehi sehingg ngga a aka akan n ter ter(ipt (ipta a keluarga yang bahagia di dunia )agadhita' dan kebahagiaan kekal moksa'. 2enurut agama Hindu dalam kitab 2ana-a Dharmasastra III. 0! disebutkan : bentuk perkawinan sebagai berikut$ "istem Pawiwahan dalam #gama $indu 1. -rahma wiwaha ad adal alah ah be bentu ntuk k per perka kawi winan nan ya yang ng dil dilak akuk ukan an de deng ngan an memb mbe erikan se seo oran ang g wan aniita kep epa ada se seo orang pri ria a ahli 7eda dan berkelakukan baik yang diundang oleh pihak wanita. 'aiwa wiwaha ad adal alah ah be bent ntuk uk pe perk rkaw awin inan an ya yang ng di dila lak kuk ukan an de deng ngan an memberikan seorang wanita kepada seorang pendeta pemimpin upa(ara. 2.
*rsa wiwaha wiwaha adalah adalah bentuk perkawinan yang ter)adi karena kehendak timba tim bal*b l*bali alik k ked edua ua be belah lah pih pihak ak an antar tar kelu eluar arga ga la laki* ki*lak lakii da dan n pe pere remp mpua uan n dengan menyerahkan sapi atau lembu menurut kitab su(i. 3.
Prajapatya Prajapat ya wiw wiwaha aha adalah bentuk perkaw perkawinan inan dengan menyerah menyerahkan kan seorang putri oleh ayah setelah terlebih dahulu menasehati kedua mempelai dengan mendapatkan restu yang berbunyi semoga kamu berdua melakukan dharmamu dan setelah memberi penghormatan kepada mempelai laki*laki. 4.
*suri wiwaha ad adal alah ah be bent ntuk uk pe perk rkaw awin inan an )i )ik ka me memp mpel elai ai la laki ki*l *lak akii menerima wanita setelah terlebih dahulu ia memberi harta sebanyak yang diminta oleh pihak wanita. 5.
andhara wiwaha adalah bentuk perkawinan berdasarkan berdasarkan (inta sama (inta dimana pihak orang tua tidak ikut (ampur walaupun mungkin tahu. 6.
aksasa wiwaha adalah wiwaha adalah bentuk perkawinan di mana si pria mengambil paksa wanita dengan kekerasan. Bentuk perkawinan ini dilarang. 7.
Paisaca wiwaha wiwaha adalah adalah bentuk perkawinan bila seorang laki*lak dengan diam*diam memperkosa gadis ketika tidur atau dengan (ara memberi obat hingga mabuk. Bentuk perkawinan ini dilarang. 8.
"%arat "ah suatu Pawiwahan menurut $indu.
•
•
•
Berdasark Berdasa rkan an nd ndang* ang*nda ndang ng +o. ! ahu ahun n !"# !"#6 6 dan Kitab /u(i 2an 2ana-a a-a Dharmasastra Dharm asastra maka syarat tersebut menyangkut menyangkut keadaan keadaan (alon pengantin dan administrasi, sebagai berikut$ Dalam pasal 9 disebutkan perkawinan harus ada persetu)uan dari kedua (alon mempelai.dan mendapatkan i
sapinda dari garis Ibu dan Bapak, keluarga yang tidak menghiraukan upa(ara su(i, tidak mempunyai keturunan laki*laki, tidak mempela)ari 7eda, keluarga yang anggota badannya berbulu lebat, keluarga yang memiliki penyakit wasir, penyakit )iwa, penyakit maag dan wanita yang tidak memiliki etika. •
/elain itu persayaratan administrasi untuk (atatan sipil yang perlu disiapkan oleh (alon pengantin, antara lain$ surat sudhiwadani, surat keterangan untuk nikah, surat keterangan asal usul, surat keterangan tentang orang tua, akta kelahiran, surat keterangan kelakuan baik, surat keterangan dokter, pas =oto bersama 6> 9, surat keterangan domisili, surat keterangan belum pernah kawin, =oto (opy KP, =oto (opy Kartu Keluarga dan surat i)in orang tua. ,amskara atau sakramen dalam agama Hindu dianggap sebagai alat permulaan sahnya suatu perkawinan. Hal tersebut dilandasi oleh sloka dalam 2ana-a Dharma sastra II. 09 sebagai berikut$ 3aidikaih karmabhih punyair nisekadirdwijanmanam$ Karyah carira samskarah pawanah pretya ceha ca! “/esuai dengan ketentuan*ketentuan pustaka 7eda, upa(ara*upa(ara su(i hendaknya dilaksanakan pada saat ter)adi pembuahan dalam rahim Ibu serta upa(ara*upa(ara kemanusiaan lainnya bagi golongan riwangsa yang dapat mensu(ikan dari segala dosa dan hidup ini maupun setelah meninggal dunia” Pud)a dan /udharta, 0&&0$9"'. Dalam pelaksanaan upa(ara perkawinan samskara ' tersebut, agama Hindu tidak mengabaikan adat yang telah terpadu dalam masyarakat karena dalam agama Hindu selain 7eda sruti dan smrti, umat Hindu dapat berpedoman pada Hukum Hindu yang berdasarkan kebiasaan yang telah turun temurun disuatu tempat yang biasa disebut (ara. Dengan melakukan upa(ara dengan dilandasi oleh a)aran oleh pustaka 7eda dan mengikuti tata (ara adat, maka akan didapatkan kebahagiaan di dunia ?agadhita ' dan 2oksa. Hal tersebut di)elaskan dalam 2ana-a Dharma sastra II. " sebagai berikut$ ,ruti smrtyudita dharma manutisthanhi manaah$ iha kirtimawapnoti pretya canuttamam sukham! “Karena orang yang mengikuti hukum yang dia)arkan oleh pustaka*pustaka su(i dan mengikuti adat istiadat yang keramat, mendapatkan kemashuran di dunia ini dan setelah meninggal menerima kebahagiaan yang tak terbatas tak ternilai'” Pud)a dan /udharta, 0&&0$ 9%'. Dalam pelaksanaan upa(ara perkawinan baik berdasarkan kitab su(i maupun adat istiadat maka harus diingat bahwa wanita dan pria (alon pengantin harus sudah dalam satu agama Hindu dan )ika belum sama maka perlu
dilaksanakan upa(ara sudhiwadani. /elain itu menurut kitab 3a)ur 7eda II. 9& dan Bhaga-ad @ita 87II. !0*!6 sebutkan syarat*syarat pelaksanaan pa(ara, sebagai berikut$ !' ,apta pada melangkah tu)uh langkah kedepan' simbolis penerimaan kedua mempelai itu. pa(ara ini masih kita )umpai dalam berbagai -ariasi estetikanya' sesuai dengan budaya daerahnya, umpamanya mengin)ak telur, melandasi tali, melempar sirih dan lain*lainnya. 0' Panigraha yaitu upa(ara bergandengan tangan adalah simbol mempertemukan kedua (alon mempelai di depan altar yang dibuat untuk tu)uan upa(ara perkawinan. Dalam budaya )awa dilakukan dengan mengunakan kekapa se)enis selendang' dengan (ara u)ung kain masing* masing diletakkan pada masing*masing mempelai dengan diiringi mantra atau stotra. %' 4aja 5oma atau *gni 5oma pemberkahan yaitu pandita menyampaikan pu)a stuti untuk kebahagiaan kedua mempelai Dir)en Bimas Hindu dan Budha, 0&&!$%9'. 6' ,raddha artinya pelaksanaan samskara hendaknya dilakukan dengan keyakinan penuh bahwa apa yang telah dia)arkan dalam kitab su(i mengenai pelaksanaan yaj6a harus diyakini kebenarannya. Yaj6a tidak akan menimbulkan energi spiritual )ika tidak dilatarbelakangi oleh suatu keyakinan yang mantap. Keyakinan itulah yang menyebabkan semua simbol dalam sesa)i men)adi bermakna dan mempunyai energi rohani. anpa adanya keyakinan maka simbol*simbol yang ada dalam sesa)i tersebut tak memiliki arti dan hanya sebagai pa)angan biasa. 1' 4ascarya artinya suatu yaj6a yang dilakukan dengan penuh keiklasan. 9' ,astra artinya suatu yaj6a harus dilakukan sesuai dengan sastra atau kitab su(i. Hukum yang berlaku dalam pelaksanaan yaj6a disebut Yaj6a &idhi. Dalam agama Hindu dikenal ada lima Hukum yang dapat di)adikan dasar dan pedoman pelaksanaan yaj6a. #' 'aksina artinya adanya suatu penghormatan dalam bentuk upa(ara dan harta benda atau uang yang dihaturkan se(ara ikhlas kepada pendeta yang memimpin upa(ara. :' Mantra artinya dalam pelaksanaan upa(ara yaj6a harus ada mantra atau nyanyian pu)aan yang dilantunkan. "' *nnasewa artinya dalam pelaksanaan upa(ara yaj6a hendaknya ada )amuan makan dan menerima tamu dengan ramah tamah. !&' 7asmita artinya suatu upa(ara yaj6a hendaknya tidak dilaksanakan dengan tu)uan untuk memamerkan kemewahan.
Demikianlah tin)auan se(ara umum tentang pelaksanaan perkawinan atau pawiwahan yang ideal menurut agama Hindu. Perkawinan yang sakral tidak boleh dilakukan se(ara sembarangan dan oleh sebab itu sebelum melakukan perkawinan hendaknya dipikirkan dahulu se(ara matang agar nantinya tidak menimbulkan permasalahan dalam rumah tangga setelah menikah. Upacara Perkawinan Adat a!i Dalam a)aran Hindu terdapat empat tahap dalam men(apai tu)uan hidup, adapun tu)uan hidup tersebut dinamakan 8atur Purusa *rtha terdiri dari 'harma$ *rtha$ Kama dan Moksa. Dalam pelaksanaannya dilakukan se(ara bertahap. /ementara dalam Perkawinan adalah bentuk peru)udan dari suatu usaha untuk men(apai tu)uan hidup. Dalam lontar *gastya Parwa disebutkan 9Yatha sakti Kayika 'harma9 ini bermakna dengan kemampuan sendiri melaksanakan Dharma pa(ara perkawinan pada hakekatnya adalah upa(ara persaksian ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa dan kepada masyarakat bahwa kedua orang yang bersangkutan telah mengikatkan diri sebagai suami*istri. /edangkan pengertian perkawinaan sendiri adalah )alinan ikatan se(ara lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tu)uan membentuk suatu keluarga yang bahagia dan abadi selamanya hingga akhir usia. Bila seseorang sudah berniat melakukan perkawinan, diharapkan sudah mereka sudah siap lahir dan batin dalam menempuk bahtera rumah tangga kelak. Dalam perkawinan umat Hindu di Bali, ada dua tu)uan hidup yang harus dapat diselesaikan dengan tuntas yaitu mewu)udkan artha dan kama yang berdasarkan Dharma. /ebelum seseorang memasuki )en)ang perkawinan dibutuhkan suatu bimbingan, nasehat dan we)angan agar dalam pelaksaanaannya nanti tidak mengalami kendala, masalah yang mungkin akan timbul dalam mengarui biduk bahtera rumah tangga, bimbingan ini diberikan dari orang yang mengerti dan ahli dalam bidang agama Hindu, orang yang mengerti agama ini akan menerangkan apa yang men)adi tugas dan kewa)iban bagi orang yang telah terikat dalam pernikahan sehinggabisa mandiri di dalam mewu)udkan tu)uan hidup mendapatkan artha dan kama berdasarkan Dharma. 5alu dilan)utkan dengan proses penyu(ian diri yang bertu)uan memberikan kesempatan kepada leluhur untuk men)elma kembali dalam rangka
•
memperbaiki karmanya (umat 5indu di -ali percaya leluhur yang sudah meninggal dapat berenkarnasi dalam perujudan anak cucu kembali) untuk peleburan perbuatan buruk ke dalam perbuatan yang baik, itu adalah man=aat )adi manusia. 2elahirkan anak lewat perkawinan mengasuh, membimbing, memeliharanya dan mendidik dengan penuh kasih sayang sesungguhnya suatu yadnya kepada leluhur. erlebih lagi kalau anak tersebut dapat men)adi manusia yang sempurna, akan merupakan suatu perbuatan melebihi seratus yadnya, demikian disebutkan dalam ,lokantara. Perkawinan bagi umat Hindu merupakan sesuatu yang su(i dan sakral. /aat itu perkawinan layak atau tidak nya ditentukan oleh seorang Aesi, dimana sang Aesi (-ramana ,ista) ini mampu melihat lewat mata batin (o(ok tidaknya dari pasanngan yang akan dinikahkan, bila tidak (o(ok atau )odoh akan dibatalkan karena bisa berakibat buruk bagi kehidupan rumah tangga mereka nanti. +amun seiring masa berganti dan pertimbangan duniawi lebih mempengaruhi orang tua dalam memilih )odoh untuk anak anak mereka dan bukan lagi nilai budi pekerti yang di )un)ung tinggi Pernikahan adat Bali menggunakan sistem patriarki yaitu semua tahapan dan proses pernikahan dilakukan di rumah mempelai pria. 2enurut perkawinan no ! thn !"#6, sah tidaknya suatu perkawinan adalah sesuai menurut hukum dan agama masing masing. Proses upa(ara adat pernikahan di Bali disebut Mekala%kalaan (natab banten). Pelaksaan upa(ara ini dipimpin oleh seorang pendeta yang diadakan di halaman rumah sebagai titik sentral kekuatan Kala -hucari yang diper(aya sebagai penguasa wilayah madyaning mandala perumahan. 2akalan*kalaan sendiri berasal dari kata Kala yang mengandung pengertian energi. pa(ara mekala*kalaan ini mempunyai maksud untuk menetralisir kekuatan kalaenergi yang bersi=at buruknegati= dan berubah men)adi positi=baik. dapun maksud dari upa(ara ini adalah sebagai pengesahan perkawinan antara kedua mempelai dan sekaligus penyu(ian benih yang terkandung di dalam diri kedua mempelai. Pera!atan Meka!a"ka!aan dan #$mb%! upacara adat perkawinan a!i /anggah /uryabambu melekungmerupakan niyasa simbol' istana ,ang 5yang 3idhi 3asa, ini merupakan istananya 'ewa ,urya dan ,ang 5yang ,emara +aya dan ,ang 5yang ,emara atih. Di sebelah kanan digantungkan biyu lalung simbol kekuatan purusa dari ,ang 5yang 3idhi dan ,ang 5yang Purusaini bermani=estasi sebagai ,ang 5yang ,emara +aya sebagai dewa keba)ikan, ketampanan, kebi)aksanaan simbol
pengantin pria dan di sebelah kiri sanggah digantungkan sebuah kulkul berisi beremsimbol kekuatan prakertinya ,ang 5yang 3idhi dan bermani=estasi sebagai ,ang 5yang ,emara atih dewi ke(antikan serta kebi)aksanaan simbol pengantin wanita. •
•
•
•
•
Kelabang Kala 7areswari (Kala -adeg) simbol (alon pengantin yang diletakkan sebagai alas upa(ara mekala%kalaan serta diduduki oleh kedua (alon pengantin. Tikeh 'adakan (tikar kecil) ikar yang diduduki oleh pengantin wanita sebagai simbol selaput dara (hymen) dari wanita. Kalau dipandang dari sudut spiritual, tikar adalah sebagai simbol kekuatan ,ang 5yang Prakerti (kekuatan yoni). Keris sebagai kekuatan ,ang 5yang Purusa (kekuatan lingga) (alon pengantin pria. Biasanya nyungklit keris, dipandang dari sisi spritualnya sebagai lambang kepurusan dari pengantin pria. Benang Putihdibuatkan sepan)ang setengah meter, terdiri dari !0 bilahan benang men)adi satu, serta pada kedua u)ung benang masing* masing dikaitkan pada (abang pohon dapdap setinggi %& (m. ngka !0 berarti simbol dari sebel !0 hari, yang diambil dari (erita dihukumnya Pandawa oleh Kurawa selama !0 tahun. Dengan upa(ara mekala*kalaan otomatis sebel pengantin yang disebut sebel kandalan men)adi sirna dengan upa(ara penyu(ian tersebut. Dari segi spiritual benang ini sebagai simbol dari lapisan kehidupan, berarti sang pengantin telah siap untuk meningkatkan alam kehidupannya dari -rahmacari *srama menu)u alam rhasta *srama. Tegen : tegenan2akna tegen*tegenan merupakan simbol dari pengambil alihan tanggung )awab sekala dan niskala. dapun Perangkat tegen*tegenan ini $ Batang tebu berarti hidup pengantin mengandung arti kehidup di)alani se(ara bertahap seperti hal tebu ruas demi ruas, se(ara manis. 1.
Cangkul sebagai simbol rdha Candra. Cangkul sebagai alat beker)a, berkarma berdasarkan Dharma. 2. 3.
Periuk simbol windhu.
4.
Buah kelapa simbol brahman (,ang 5yang 3idhi).
/eekor yuyukepiting simbol bahasa isyarat memohon keturunan dan kerahayuan. 5.
•
•
•
•
•
,uwun%suwunan(sarana jinjingan)Berupa bakul yang di)in)ing mempelai wanita yang berisi talas, kunir, beras dan bumbu*bumbuan melambangkan tugas wanita atau istri mengembangkan benih yang diberikan suami, diharapkan seperti pohon kunir dan talas berasal dari bibit yang ke(il berkembang men)adi besar. Dagang*daganganmelambangkan kesepakatan dari suami istri untuk membangun rumah tangga dan siap menanggung segala resiko yang timbul akibat perkawinan tersebut seperti kesepakatan antar pen)ual dan pembeli dalam transaksi dagang. /apu lidi % lebih'. /imbol Tri Kaya Parisudha. Pengantin pria dan wanita saling men(ermati satu sama lain, isyarat saling memperingatkan serta saling mema(u agar selalu ingat dengan kewa)iban melaksanakan Tri na berdasarkan u(apan baik, prilaku yang baik dan pikiran yang baik, disamping itu memperingatkan agar tabah menghadapi (obaan dan kehidupan rumah tangga. ,ambuk Kupakan (serabut kelapa). /erabut kelapa dibelah tiga, di dalamnya diisi sebutir telor bebek, kemudian di(akup kembali di luarnya diikat dengan benang berwarna tiga (tri datu). /erabut kelapa berbelah tiga simbol dari Triguna (satwam$ rajas$ tamas). Benang Tridatu simbol dari Tri Murti (-rahma$ 3isnu$ ,iwa) mengisyaratkan kesu(ian.elor bebek simbol manik. Kedua 2empelai saling tendang serabut kelapa metan)ung sambuk' sebanyak tiga kali, setelah itu se(ara simbolis diduduki oleh pengantin wanita. Ini mengandung pengertian pabila mengalami perselisihan agar bisa saling mengalah, serta se(ara (epat di masing*masing indi-idu menyadari langsung. /elalu ingat dengan penyu(ian diri, agar kekuatan triguna dapat terkendali. /elesai upa(ara serabut kalapa ini diletakkan di bawah tempat tidur mempelai. Tetimpugadalah bambu tiga batang yang dibakar dengan api dayuh yang bertu)uan memohon penyupatan dari /ang Hyang Brahma. (,umber *sli) Aangkaian tahapan upa(ara pernikahan adat Bali$ Upa&ara Ngeke'( (ara ini bertu)uan untuk mempersiapkan (alon pengantin wanita dari kehidupan rema)a men)adi seorang istri dan ibu rumah tangga dengan memohon doa restu kepada uhan 3ang 2aha sa agar bersedia menurunkan kebahagiaan kepada pasangan ini serta nantinya mereka diberikan anugerah berupa keturunan yang baik.
/etelah itu pada sore harinya, seluruh tubuh (alon pengantin wanita diberi luluran yang terbuat dari daun merak, kunyit, bunga kenanga, dan beras yang telah dihaluskan. Dipekarangan rumah )uga disediakan wadah berisi air bunga untuk keperluan mandi (alon pengantin. /elain itu air merang pun tersedia untuk keramas. /esudah a(ara mandi dan keramas selesai, pernikahan adat bali akan dilan)utkan dengan upa(ara di dalam kamar pengantin. /ebelumnya dalam kamar itu telah disediakan sesa)en. /etelah masuk dalam kamar biasanya (alon pengantin wanita tidak diperbolehkan lagi keluar dari kamar sampai (alon suaminya datang men)emput. Pada saat a(ara pen)emputan dilakukan, pengantin wanita seluruh tubuhnya mulai dari u)ung kaki sampai kepalanya akan ditutupi dengan selembar kain kuning tipis. Hal ini sebagai perlambang bahwa pengantin wanita telah bersedia mengubur masa lalunya sebagai rema)a dan kini telah siap men)alani kehidupan baru bersama pasangan hidupnya. Mungkah )awang ( Buka Pintu'$ /eorang utusan Mungkah 4awang bertugas mengetuk pintu kamar tempat pengantin wanita berada sebanyak tiga kali sambil diiringi olehseorang Malat yang menyanyikan tembang Bali. Isi tembang tersebut adalah pesan yang mengatakan )ika pengantin pria telah datang men)emput pengantin wanita dan memohon agar segera dibukakan pintu. Upa&ara Mesegehagung( /esampainya kedua pengantin di pekarangan rumah pengantin pria, keduanya turun dari tandu untuk bersiap melakukan upa(ara Mesegehagung yang tak lain bermakna sebagai ungkapan selamat datang kepada pengantin wanita, kemudian keduanya ditandu lagi menu)u kamar pengantin. Ibu dari pengantin pria akan memasuki kamar tersebut dan mengatakan kepada pengantin wanita bahwa kain kuning yang menutupi tubuhnya akan segera dibuka untuk ditukarkan dengan uang kepeng satakan yang ditusuk dengan tali benang Bali dan biasanya ber)umlah dua ratus kepeng Madengen*dengen( pa(ara ini bertu)uan untuk membersihkan diri atau mensu(ikan kedua pengantin dari energi negati= dalam diri keduanya. pa(ara dipimpin oleh seorang pemangku adat atau Balian Mewidhi +idana( Dengan memakai ba)u kebesaran pengantin, mereka melaksanakan upa(ara Mewidhi 3idana yang dipimpin oleh seorang ,ulingguh atau #da
Peranda. (ara ini merupakan penyempurnaan pernikahan adat bali untuk meningkatkan pembersihan diri pengantin yang telah dilakukan pada a(ara a(ara sebelumnya. /elan)utnya, keduanya menu)u mera)an yaitu tempat pemu)aan untuk berdoa mohon i
IDEALNYA PERKAWINAN I Wayan Sudarma (Shri Danu D.P)-Bekasi
1.
Pengertian pawiwahan
Dari sudut pandang etimologi atau asal katanya, kata pawiwahan berasal dari kata dasar “wiwaha”. Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata wiwaha berasal dari bahasa sansekerta yang berarti pesta pernikahan; perkawinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1!!"#11$%&. Pengertian pawiwahan se'ara semantik dapat dipandang dari sudut yang berbeda beda sesuai dengan pedoman yang digunakan. Pengertian pawiwahan tersebut antara lain# 1.
“ Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa.
1.
Dalam Buku Pokok Pokok ukum Perdata di-elaskan tentang de/inisi perkawinan sebagai berikut# 0 Perkawinan ialah pertalian yang sah antara seorang lelaki dan seorang perempuan untuk waktu yang lama”ubekti, 1!23# 4$&.
4.
5ir-ono Pro-odikoro, Perkawinan merupakan hubungan hukum antara seorang pria dengan seorang wanita, untuk hidup bersama dengan kekal yang diakui *egara umiarni, 4%%# &.
$.
Dipandang dari segi sosial kemasyarakatan tersebut maka arry 6lmer Barnes mengatakan Perkawinan wiwaha& adalah sosial institution atau pranata sosial yaitu kebiasaan yang diikuti resmi sebagai suatu ge-ala)ge-ala sosial. tentang pranata sosial untuk menun-ukkan apa sa-a bentuk tindakan sosial yang diikuti se'ara otomatis, ditentukan dan diatur dalam segala bentuk untuk memenuhi kebutuhan manusia, semua itu adalah institution Pud-a, 1!7$# 2&.
.
+er aar menyatakan bahwa perkawinan itu menyangkut persoalan kerabat, keluarga, masyarakat, martabat dan pribadi dan begitu pula menyangkut persoalan keagamaan Dengan ter-adinya perkawinan, maka suami istri mempunyai kewa-iban memperoleh keturunan yang akan men-adi penerus silsilah orang tua dan kerabat. Perkawinan menurut hukum 8dat tidak semata)mata berarti suatu ikatan antara pria dengan wanita sebagai suami istri untuk maksud mendapatkan keturunan dan membangun serta membina kehidupan keluarga rumah tangga, tetapi -uga berarti suatu hubungan hukum adat yang menyangkut para
anggota kerabat dari pihak istri dan pihak suami. Bukan itu sa-a menurut hukum adat, perkawinan dilaksanakan tidak hanya menyangkut bagi yang masih hidup tapi terkait pula dengan leluhur mereka yang telah meninggal dunia. 9leh karena itu dalam setiap upa'ara perkawinan yang dilaksanakan se'ara 8dat mengunakan sesa-i)sesa-i meminta restu kepada leluhur mereka. umiarni, 4%%#&. 3.
impunan Keputusan eminar Kesatuan +a/sir +erhadap 8spek)8spek 8gama indu I): di-elaskan bahwa “perkawinan ialah ikatan sekala niskala lahir bathin& antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tu-uan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal satya alaki rabi ) “Parisada indu Dharma Pusat, 1!23# $&.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa# pawiwahan adalah ikatan lahir batin skala dan niskala & antara seorang pria dan wanita untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal yang diakui oleh hukum *egara, 8gama dan 8dat.
1.
+u-uan wiwaha menurut 8gama indu
Pada dasarnya manusia selain sebagai mahluk indi
=enurut I =ade +itib d alam makalah “=enumbuhkembangkan pendidikan agama pada keluarga” disebutkan bahwa tu-uan perkawinan menurut agama indu adalah mewu-udkan $ hal yaitu# 1.
'harmasampati , kedua mempelai se'ara bersama)sama melaksanakan Dharma yang meliputi semua aktia-?a , sebab di dalam grhastalah aktia-?a dapat dilaksanakan se'ara sempurna.