BAB II PEMBAHASAN 1.1 Perawat Komplementer Definisi perawat menurut Peraturan Menteri Kesehatan adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik didalam maupun diluar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan definisi keperawatan menurut Rancangan Undang Undang Keperawatan di Indonesia, keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukkan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Praktik keperawatan adalah tindakan perawat berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang diberikan melalui kesepakatan dengan klien dan atau tenaga kesehtan ain dan atau sektor lain terkait. Fokus praktik keperawatan adalah pemberian asuhan keperawatan pada individu, keluarga dan atau masyarakat pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Pengertian terapi komplementer dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapiadalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang
sedang
sakit;
penyakit.Komplementer
pengobatan adalah
penyakit;
bersifat
melengkapi,
perawatan bersifat
menyempurnakan.Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia.Standar praktik pengobatan komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Menurut
WHO
(World
Health
Organization),
pengobatan
komplementer adalah pengobatan nonkonvesional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk
pengobata
komplementer
tetapi
merupakan
pengobatan
tradisoanal. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang 1
sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Produk jamu yang menjadi obat tradisional
di
Indonesia dapat dikategorikan sebagai pengobatan komplementer di Negara lain. Tujuan Tujuan terapi komplementer secara umum adalah : a. Memperbaiki fungsi dan sistem kerja organ-organ tubuh secara menyeluruh. b. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit c. Menstimulasi dan mengaktifkan mekanisme penyembuhan alami tubuh. Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai
pengobatan
pilihan
lain
diluar
pengobatan
medis
yang
Konvensioanl. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi Pengobatan Komplementer tradisional-alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meliputi upaya promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pedidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan , dan evektivitas yang tinggi berladaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum
diterima
dalam
kedokteran
konvensional.
Dalam
penyelenggaraannya harus sinergis dan terintegrasi dengan pelayanan pengobatan konvensional dengan tenaga pelaksanaannya dokter, dokter gigi, dann tenaga kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan dalam bidang pengobatan komplementer tradisional-alternatif. Jenis pengobatan komplementer tradisional-alternatif yang dapat diselenggarakan secara sinergis dan terintegrasi haru sditetapkan oleh menteri kesehatan setelah melalui proses pengkajian. Untuk mendukung penyelenggaraan pengobatan tersebut Kementrian Kesehatan telah menerbitkan keputusan menteri kesehatan No. 1076/Menkes/SK/2003 tentang pengobatan tradisional dan peraturan Menteri Kesehatan No. 2
1109/Menkes/PER/X/2007
tentang
penyelenggaraan
pengobatan
komplementer alternative difasilitasi kesehatan pelayanan kesehatan, jenis pengobatan tenaga pelaksana termasuk tenaga asing. Keperawatan komplementer dapat didefinisikan sebagai metode keperawatan yang bersifat holisitk sedangkan penggunaan kata “Herbal” menurut istilahnya adalah bagian tanaman yang berada diatas tanah dan digunakan sebagai simplisa atau bahan obat. Istilah Keperawatan Herbal dalam konsep ini dapat disimpulkan, suatu metode keperawatan yang bersifat holistic dan dilakukan sebagai pendukung asuhan keperawatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia yang berbasis pada penggunaan bahan alami atau tanaman obat. Keperawatan herbal mengandung makna yang luas yaitu bahan alam atau tanaman yang digunakan dapat berupa bahan pangan sehari-hari yang sekaligus mempunyai efek terapi bagi usaha pencegahan dan penyembuhan penyakit.Dalam konsep ilmu dan praktik keperawatan menggunakan pendekatan kata “Herbal” yang berarti menggunakan bahan dasar simplisia yang tidak hanya berasal dari satu wilayah Negara tertentu mlainkan menggunakan keanekaragaman hayati herba yang terdapat diberbagai Negara di dunia yang dapat dimanfaatkan sebagai terapi. A. Hubungan Pengobatan Komplementer terhadap Profesi Keperawatan Konsep Modalitas Penyembuhan Complementary Alternative Medicine
(CAM)
yang
kemudian
disinergikan
dengan
tindakan
komplementer keperawatan adalah serangkaian tindakan yang dapat berfungsi
sebagai
pelengkap
dalam pemenuhan kebutuhan
dasar
manusia.Jenis tindakan ini merupakan strategi holistic yang dapat diterapkan oleh perawat untuk membantu pemulihan organ-organ vital pasien yang mengalami gangguan kesehatan.Dalam pengelolaan tindakan ini memerlukan keterampilan khusu, maka seorang perawat dapat mempelajari dari para pakar ahli dalam pendidikan dan sertifikasi terapi
3
komplementer tersebut.Perawat tidak diperkenankan melakukan tindakan yang tidak didasari dengan konsep keilmuan, ataupun menjadikan pasien sebagai obyek percobaan dalam melakukan tindakan tersebut. Menurut National Institute of Health (NIH), terapi komplementer dikategorikan menjadi 5 bagian, yaitu: 1. Biological Based Practice : herbal, vitamin , dan suplemen lain. 2. Mind-body techniques : meditasi 3. Manipulative and body-based practice : pijat , refleksi. 4. Energy therapies : terapi medan magnet. 5. Ancient medical system : obat tradisional china, ayurveda, akupuntur. Beberapa tindakan dari komplementer sebenarnya telah dilakukan oleh para perawat baik depelayanan kesehatan maupun oleh kunjungan perawat (home
care).Tindakan keperawatan
sehari-hari disarana
pelayanan
kesehatan seperti humor therapy, touch therapy dan aromatherapy sering kali dilakukan oleh perawat kepada klien secara sadar maupun tidak disadari. Modalitas penyembuhan adalah metode penyembuhan yang digunakan bersama dengan pengobatan berbasis obat dan tindakan pembedahan sebagai upaya pemenuhan pelayanan holistic.Tindakan komplementer tersebut bukanlah satu-satunya terapi untuk menangani penyakit yang diderita pasien.Konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan komplementer
berfungsi
sebagai
pelengkap
dari
tindakan
medic
konvensional. B. Jenis-jenis Terapi Komplementer Terapi komplementer mengadopsi dari kearifan budaya suatu bangsa yang berarti terapi yang didapatkan melalui proses sosial yang bukan merupakan system yang baku dalam pelayanan kesehatan namun cukup kuat untuk menentukan kepercayaan terhadap penyakit dan penyembuhannya. Sehingga dalam penerapannya dapat dimodifikasi oleh terapis sesuai
4
dengan kemampuannya, tetapi hasil akhirnya adalah tindakan tersebut berefek positif bagi kesehatan pasien.Dalam hal ini kemampuan terapis secara kognitif, afektif dan psikomotor sangat menentukan keberhasilan terapi. Ruang lingkup tindakan komplementer yang berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik dan ditetapkan oleh menteri kesehatan adalah : a. Intervensi tubuh dan fikiran (mind and body intervesion) b. System pelayanan pengobatan alternative (alternative system if medical practice) c. Cara penyembuhan manual (manual healing methods) d. Pengetahuan farmakologi dan biologi (pharmacologic and biologic treatments). e. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan (diet and nutrition the prevebtion and treatmen of desease) dan f.
Cara lain dalam diagnose dan pengobatan (Unclassified Diagnostic and treatment methods). Berikut jenis-jenis terapi komplementer yang ada di Indonesia antara lain :
1. Komplomenter Medik Jenis tindakan ini berdasarkan pada ilmu biomedik dan telah diterima oleh kedokteran konvensional dan dalam penyelenggaraannya dilakukan oleh dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki sertifikat kompentisi
dan
keahlian
khusus
dibidang
pengobatan
komplementer.Peraturan ini diatur melaui Peraturan menteri Kesehatan Republik
Indonesia
Nomor
1109/MENKES/per/2007
tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer – Alternatif di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.Dokter
berperan
sebagai
leader
atau
yang
bertanggung jawab terhadap tindakan komplementer yang diberikan kepada klien.Kedudukan tenaga kesehatan lainnya yang ikut berperan didalam terapi ini adalah perawat, bidan, fisioterapi yang mempunyai sertifikat kompetensi dan diakui oleh organisasi profesi maupun lembaga yang berwenang dalam uji kompetensi tersebut. Berbeda dengan tindakan komplementer keperawatan, pada pelayanan kesehatan : Rumah Sakit,
5
Praktik berkelompok mupun perorangan dan harus mempunyai dokter penanggung jawab. Perawat dapat melakukan tindakan komplementer medic dengan menjadi pembantu dokter (assisten) dalam menjalankan tindakan komplementer tersebut. Syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan tindakan komplementer medis di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut meliputi : 1. Mempunyai ijazah pendidikan tenaga kesehatan (dokter, dokter gigi, perawat dll) 2. Mendapatkan rekomendasi dari organisasi profesi 3. Mempunyai sertifikasi dan dinyatakan lulus uji kompetensi keahlian tertentu dibidang pengobatan komplementer. 4. Mempunyai SBR-TPKA (Surat Bukti Registrasi Tenaga Pengobatan Komplementer Alternatif) 5. Mempunyai ST-TPKA (Surat Tugas Tenaga Pengobatan KomplementerAlternatif) 6. mempunyai
SIK-TPKA
(
Surat
IjinKrja
Tenaga
Pengobatan
Komplementer- Alternatif) Sedangkan utnuk penetapan tindakan komplementer yang dapta dilakukan di fasilitas pelayanan kesehtan ditetapkan oleh menteri kesehtan.di negara indonesia terdapat 3 jenis teknik pengobatan komplementer medis yang telah diintegrasikan ke dalam pelayanan kesehetan medis konvensional, yaitu : 1. Akupuntur media, yaitu metode pengobatan alternatif yang telah dilandasi dengan ilmu biomedik serta bersinerrgis dengan pengobatan konvensional. Disebut pengobatan alternatif karena akupuntuur adalah pengobatan tradisional dari cina yang digunakan di Indonesia. Akupuntur bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertntu dan juga sebagai analgesi ( pereda nyeri). 2. Terapi Hiperbarik, yaiotu metode terapi dimana, pasien berada di dalam sebuah ruangan dan diberikan tekanan oksigen murni. Tetapi ini sering digunakan pada pasien dengan kasus gangren untuk mencegah amputasi.
6
3. Terpi herbal medik, yaitu terpi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa herbal terstamdar dalam kegiatan pelayanan, penelitian, maupun berupa fitofarmaka. Terapi dengan menggunakan herbal medik ini diatur lebih lanjut oleh keputuan
menteri
kesehatan
Republik
Indonesia
No.
121/MENKES/SK/II/2008 tentang standar pelayanan medik herbal. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu : 1. Memiliki sertifikasi kompetensi dibidang herbal dan telah mendapatkan kewenangan dari organisasi seminat perhimpunan dokter indonesia pengembang kesehatan tradisional timur ( PDPKT) 2. Standar ketenagaan atau SDM adalah dokter atau dokter gigi yang sudaha memiliki kompetensi 3. Bahan yang digunakan harus yang telah terstandar(obat jadi )namun apabila meracik sendiri dokter pelaksana harus didampingi oleh asisten apoteker 4. Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan medik herbal, wajib mendapatkan izin dari kementerian kesehatan republik indonesia
2. Komplementer Tradisional Alternatif Sesuai dengan peraturan menteri kesehatan definisi pengobatan komplementer tradisional alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur deangan kualitas, keamanan dan efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional. Dalam penyelenggaraanya harus sinergi dan terintegrasi dengan pelayan pengobatan konvensional, dengan tenaga pelaksananya dokter, dokter gigi, dan tenaga kesehatan lainnya yang emimiliki pendidikan dalam bidang pengobatan komplementer tradisional alternatif. Jenisn pengobatan
komplementer tradisional alternatif yang
dapat diselenggarakan secara sinergi dan terintegrasi harus di tetapkan oleh menteri kesehatan setelah melalui pengkajian.
7
Jenis pelayanan pengobatan komplementer alternatif berdasarkan PerMen Kes RI , No: 1109/MENKES/PER/ 2007 adalah: 1. Intervensi tubuh dan pikiran atau Mind and Body intervention : hipnoterapi, mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga 2. Sistem pelayanan pengobatan alternatif : akupuntur, akupresur, naturopati, homeopati, aroma terapi, ayur veda 3. Cara penyembuhan manual : chiropratice, healing thouch tuina, shiapsu, Osteopati, pijat urut. 4. Pengobatan farmakologi dan biologi : jamu, herbal, gurah. 5. Diet dan nutri untuk pencegahan dan pengobatan : diet makronutrien, mikronutriebn 6. Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan : terapi ozon, hiperbalik, EECP Masalah dan hambatan yang dihadapi kementerian kesehatan adalah : 1. Belum menjadi program prioritas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan . 2. Belum memadainya regulasi yang mendukung pelayanan kesehatan komplementer tradisional alternatif. 3. Masih lemahnya pembinaan dan pengawasan 4. Terbatasnya kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan bimbingan 5. Masih
terbatasnya
pengembangan
program
pelayanan
kesehatan
komplementer tradisional alternatif dipusat dan daerah 6. Terbatasnya
anggaran
yang
tersedia
untuk
pelayanan
kesehatan
klomplementer tradisional alternatif. 7. Fungsi SP3T dalam penapisan pelayanan kesehatan komplementer tradisional alternatif belum berjalan sesuai harapan Rencana tindak lanjut kementerian kesehatan adalah : 1. Penyusunan sistem pelayanan pengobatan kesehatan nonkonvensional untuk menata seluruh stakeholder yang terkait dalam penyelenggaraan pengobatan komplementer tradisional alternatif. 2. Penyusunan formularian vadenicum pengobatan herbal yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi dokter atau dokter gigi menuliskan resef ( Physician deskreferens) sebagai penyempurnaan daftar obat herbal asli
8
indonesia-jamu/ tanaman obat yang telah dikeluarkan oleh badan POM dan direktorat jendral bina pelayanan Farmasi. 3. Penyusuna pedoman atau panduan dan standar palayananan komplementer tradisional alternatif tradisional antara lain : hipnoterapi atau natutropi 4. Mengembangkan RS dalam pelayanan engobatan dan penelitian pelayanan komplementer tradisional alternatif jamu dan herbal / tanaman asli Indonesia bekerjasa dengan : /lintas program terkait : badan litbangkes, direktorat jenderal pelayanan farmasi, badan PPSDM / lintas sektor terkait ; balai POM, LIPI, KEMENRISTEK, Uninersitas 5. Menetapkan kelompok kerja komplemeter tradisional /aletanatif dengan surat keputusan mentri kesehatan
3. Komplementer Keperawatan a. Dasar hukum praktik keperawatan komplementer dapat dilakukan oleh perawat secara mandiri dengan sertifikat dan kompetensi khusus yang secara resmi yang diakui organisasi profesi atau lembaga lain yang berkompeten. Pelaksaan praktik keperawatan komplementer di Indonesia berlandaskan pada : (a).
peraturan
mentri
kesehatan
Repulik
Indonesia
Nomor
HK.02.02/MENKES/148/1/2010 tentang izin dan penyelengaraan praktik perawat pada pasal 8 ayat 3 yang menyebutkan : “praktik keperawatan di laksanakan
melalui
kegiatan
“pelaksaan
tindakan
keperawatan
komplementer”. (b).
keputusan
mentri
kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
908/MENKES/SK/7/2010 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan perawatan keluarga, pada ruang lingkup pelayanan keperawatan yang mencakup upaya kesehatan perorangan (UKP) dan uppaya masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien sepanjang rantang kehidupan dan sesuai tahap perkembangan keluarga. Lingkup pelayanan keperawatan keluarga mencangkup : 1. Promosi kesehatan
9
Perawatat
melakukan
meningkatan perilaku
promosi
kesehatan
keluaga
dalam
rangka
hidup sehat.
2. Pencegahan penyakit Perawat melakukan tindakan pencegahan spesifik pada anggota keluarga agar bebas dari penyakit atau cedera melalui kegiatan : imunisasi Pencegahan merokok Program Kebugaran Fisik Screening dan follow up berbagai kasus seperti : Hiperteensi, Pencegahan komplikasi DM, dan Screening osteoporosis. 3. Intervensi Keperwatan untuk proses penyembuhan perawat memberikan intervansi keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia bagi anggota keluarga melalui terapi modalitas dan komplementer keperawatan kebutuhan dasar manusia meliputi : Pembimbingan terhadap keluarga (coacaing) untuk mengatasi masalah kesehatan akibat perilaku yang tidak sehat, Batuk efektif Inhalasi sederhana Teknik relaksasi Stimulasi kognitif Latihan rentang gerak atau rom Perawatan luka Dll Terapi komplementer antara lain : Pijat bayi Herbal terapi Meditasi Dll 4. Pemulihan kesehatan Perawat membantu keluarga dalam fasre pemulihan kesehatan bagi keluarga setelah mengalami cedera maupun akibat penyakit kronis yang di derit.Pemulihan kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
10
anggota keluarga untuk berfungsi secara optimal melaui berbagai terapi modalitas, dan terapi komplementer keperawatan. (c) peraturan mentri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109 MENKES/PER/IX/2007
tentang
penyelenggaraan
pengobatan
komplementer-alternatifdi fasilitas pelayanan kesahatan, pada pasal 12 ayat 1” tenaga pengobatan komplementer-alternatif terdisri dari Dokter, dokter Gigi dan tenaga kesehatam lainnya yang memiliki penddidikan yang terstrukur dalam bidang pengobatan komplementer alternatif” . sedangkan pada pasal 14 ayat 2 (a) menyebutkan “ dokter dan dokter gigi merupakan pelaksana utam untuk pengobatan komplementer alternatif secara sinergi dan atau terintegrasi difasilitas pelayanan kesehatan.ayat 2 (b) “ tenaga kesehatan lainnya mempunyai fungsi untuk membantu dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan pengobatan komplementer alternatif secara sinergi atau terintegrasi di fasilitas pelayanan kesehatan Dengan dikeluarkannya peraturan dan keputusan Menteri Kesehetan tersebut maka perawat penyedia jasa layanan kesehetanan dan klien sebagai penerima pelayanan kesehatan akan memperoleh perlindungan hukum terhadap tindakan yang dilakukan. Sebagai upaya memprtahankan eksistensi dan manajemen profesi keperawatan di indonesia maka siap sebagai seorang perawat maka terus mendukung terealisasinya undang-undang keperawatan. a. Jenis Tindakan Komplementer Keperawatan Jenis tindakan komplementer keperawatan selain berpedoman pada peraturan dan keputusan menteri kesehatan republik Indonesia, perawat dalam
melaksanakan
berpedoman
pada
jenis
kaidah
tindakan intervensi
keperawatan NIC
(nursing
komplementer intervention
classification) yang dikembangkan dan dikaitkan dengan kategori diagnosis keperawatan yang diakui oleh North American Nursing Diagnosis Association(NANDA). NANDA adalah suatu badan formal yang dibentuk oleh asosiasi perawat amerika untuk meningkatkan, mengkaji kembali dan mengesahkan daftar terbaru dari diagnosis keperawatan yang digunakan oleh perawat praktisi. Perry E. potter(2004)
11
dalam
fundamental
of
nursing
menyebutkan
bahwa
strategi
penatalaksanaan nyeri non farmakologi dapat diterapkan berbagai tindakan keperawatan holistik. Pada implementasi terapi holistik di Indonesia, strategi tindakan holistik dipandang sebagai tindakan komplementer. Perawat dapat melakukan tindakan komplementer keperawatan secara mandiri yang dibagi menjadi beberapa kategori terapi yaitu: 1. Terapi sentuhan ( touch therapy) Terapi sentuhan dalam praktik keperawatan meliputi: A). Masase Pengertian terapi pijat(masase) adalah teknik penyembuhan yang diterapkan dalam bentuk sentuhan langsung dengan tubuh penderita untuk menghasilkan relaksasi. Tujuan: Mengurangi ketegangan otot Meningkatkan relaksasi fisik dan psikologis Mengkaji kondisi kulit Meningkatkan sirkulasi/ peredaran darah pada area yang dimasase Metode: a. Selang-seling tangan. Masase punggung dengan tekanan pendek, cepat, bergantian tangan b. Remasan. Usap otot bahu dengan setiap tangan anda yang digerakkan secara bersama c. Gesekan. Masase punggung dengn ibu jari, dengan gerakan memutar sepanjang tulang punggung dan sacrum ke bahu d. Eflurasi. Masase punggung dengan kedua tangan, dengan menggunakan tekanan lebih halus dengan gerakan keatas untuk membantu aliran balik vena
12
e. Petriasi. Tekan punggung secara horizontal. Pindah tangan anda dengan arah yang berlawanan dengan menggunakan gerakan meremas f.
Tekanan menyikat. Secara halus tekan punggung dengan ujung-ujung jari untuk mengakhiri masase
hal yang perlu diperhatikan: Masase dapat dikerjakan pada saat akan memandikan pasien/saat mandi, sebelum tidur atau bila pasien menghendaki Masase dilakukan selama 5-10 menit Efek relaksasi dapat dicapai maksimal bila masase dilakukan sesuai dengan gerakan pernafasan Perhatikan kemungkinan pasien alergi terhadap minya atau lotion Hindari pemijatan pada area kemerahan, kecuali bila kemerahan tersebut hilang waktu dimasase Masase dapat juga dilakukan pada daerah leher,tangan dan kaki Masase dapat merupakan kontraindkasi pada pasien imobilitas tertentu yang dicurigai mempunyai gangguan penggumpalan darah. B). Pijat Refleksi Pengertian pijat refleksi adalah sebuah teknik pemijatan yang dilakukan dengan cara menekan titik-titik pada kaki, tangan maupun titik-titik tertentu sehingga titik pijatan tersebut merefleksikan pada anggota tubuh yang dikehendaki. Dalam melakukan pikat refleksi perawat dapat melakukan penekanan dengan: Alat bantu kayu yang dibentuk tumpul/mirip jari Ujung jari telunjuk Ujung jari telunjuk yang diperkuat dengan jari tengah Ujung ibu jari gelangan pertama ibu jari Fungsi 13
Memperbaiki fungsi kelenjar endokrin Memperbaiki metabolisme tubuh Menyeimbangkan fungsi organ-organ tubuh Memperlancar peredaran darah Hal yang perlu diperhatikan: Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang haid Tidak dianjurkan pada wanita hamil trimester pertama Hindari memijat pada bagian tubuh yang trauma( udema, trauma,luka, dll) C). Akupresur Pengertian Akupresur adalah teknik pemijatan dengan menggunakan tekanan dari jarijari tangan pada titik-titik tubuh tertentu. Titik tubuh yang dilakukan pemijatan
dengan
menggunakan
kaidah
titik
akupuntur
tetapi
perbedaannya terletak pada cara penekanannya tidak menggunakan jarum namun menggunakan jari-jari tangan. Fungsi: Meningkatkan sistem daya tahan tubuh Mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan Membuat relaksasi tubuh dan fikiran Metode terbaik untuk menenangkan kegelisahan dan kecemasan Teknik efektif mengurangi rasa sakit pada persalinan Hal yang perlu diperhatikan: Hindari melakukan pemijatan pada daerah kulit yang luka, bengkak atau trauma lainnya Setiap titik yang dipijat, perawat harus mengkaji respon klien, apabila klien merasa terlalu sakit maka kurangi penekanan Mempertahankan komunikasi terapiutik kepada pasien
14
Pada kasus pasien-pasien yang mempunyai riwayat penyakit tertentu ( darah tinggi, dll)
2. Terapi fikiran tubuh Terapi fikiran tubuh dalam praktik keperawatan meliputi: A). Relaksasi Progresif Pengeritan Teknik relaksasi progresif adalah memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot, dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks. Manfaat: Meningkatkan keterampilan dasar relaksasi Mengurangi ketegangan otot dan syaraf Mengurangi tingkat kecemasan klien Bermanfaat untuk penderita gangguan tidur (insomnia) serta meningkatkan kualitas tidur Mengurangi stress dan depresi Menghilangkan kelelahan Mengurangi keluhan spasma otot, nyeri leher dan punggung Bermanfaat bagi penderita tekanan darah tinggi Prosedur: Membina hubungan saling percaya Posisi berbaring atau duduk dikursi dengan kepala ditopang Empat kelompok utama yang digunakan dalam teknik relaksasi a. Tangan, lengan bawah, dan otot bisep b. Kepala, muka, tenggorokan dan bahu termasuk pemusatan perhatian pada dahi, pipi, hidung, mata, rahang, bibir, lidah dan leher, sedapat mungkin yang paling penting dalam tubuh ada disekitar area ini 15
c. Dada, lambung dan punggung bagian bawah d. Paha, pantat, betis dan kaki Anjurkan klien untuk mencari posisi yang nyaman, dan ciptakan lingkungan yang nyaman Membimbing klien untuk melakukan teknik relaksasi ( prosedur diulang paling tidak satu kali ) jika area tetap tegang dapat diulang liam kali dengan melihat respon klien: a. Kepalkan kedua telapak tangan kencangkan biseps dan lengan bawah selama 5-7 detik, perawat membimbing klien ke tempat daerah otot yang tegang anjurkan klien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks selama 12 hingga 30 detik. b. Kerutkan dahi keatas padasaat yang sama tekan kepala sejauh mungkin kebelakang, putar searah jarum jam dan kebalikannya kemudian anjurkan klien untuk mengerutkan otot muka seperti kenari,: cemberut mata dikedipkedipkan bibir dimonyongkan ke depan lidah ditekan ke langit-langit dahu dibungkukan selama 5 sampai 7 detik. Perawat membimbing klien kedaerah otot yang tegang, kemudian relaks selama 12 sampai 30 detik. c. Lengkungkan punggung ke belakang sambil menarik nafas dalam masuk, tekan keluar lambung, tahan relaks. Nafas dalam tekan keluar perut tahan relaks d. Tarik kaki dan ibu jari kebelakang mengarah ke muka tahan, relaks. Lipat ibu jari secara serentak kencangkan betis paha dan pantat selama 5 sampai 7 detik. Perawat membimbing klien ke tempat daerah otot yang tegang anjurkan klien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot sepenuhnya, kemudian relaks selama 12 sampai 30 detik. Hal yang perlu diperhatikan: Selama melakukan teknik relaksasi catat respon non verbal klien Segera hentikan latihan apabila klien menjadi agitasi atau tidak nyaman Apabila klien terlihat kesulitan untuk relaksasi
16
Manfaat 1. Mempercepat proses penyembuhan penyakit 2. Meringankan gejala alergi dan asma 3. Membantu pasien lebih rileks 4. Mengurangi kecemasan, stress, dan depresi 5. Mengurangi nyeri dan efek samping terapi medis, misalnya setelah pasien menjalani operasi atau kemoterapi 6. Mengurangi level gula darah 7. Mengurangi keluhan sakit kepala 8. Meningkatkan penyembuhan luka 9. Menurunkan tekanan darah tinggi 10. Mengatasi ketegangan pada otot 11. Mengobati gejala sulit tidur (insomnia) 12. Meringankan alergi kronis, gatal-gatal dan asma 13. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunitas) Prosedur 1. Membina hubungan saling percaya 2. Menjelaskan prosedur : tujuan , posisi, waktu, dan peran perawat sebagai pembimbing 3. Anjurkan klien mencari posisi yang nyaman menurut klien 4. Duduk dengan klien tetapi tidak menganggu klien 5. Melakukan pembimbingan dengan baik terhadap klien : a. Dimulai dengan proses relaksasi pada umumnya yaitu meminta kepada klien untuk perlahan-lahan menutup matanya dan focus pada nafas mereka. b. Klien didorong untuk relaks, mengosongkan pikiran dan memenuhi pikiran dengan bayangan yang membuat damai dan tenang. c. Klien dibawa menuju tempat special dalam imajinasi mereka (misalnya ; sebuah pantai tropis, air terjun, lereng pegunungan, atau tempat yang klien senangi), mereka dapat merasa aman dan bebas dari segala gangguan (interupsi). d. Klien diarahkan untuk menikmati setiap imajinasi yang telah dirasakan.
17
Hal yang perlu diperhatikan : 1. Mencatat hal-hal yang digambarkan dalam pikiran untuk digunakan pada latihan selanjutnya dengan menggunakan informasi spesifik yang diberikan kepada klien dan tidak membuat perubahan pernyataan klien. 2. Perawat dapat melakukan tindakan ini pada institusi pelayanan kesehatan maupun home visite atau home care. 3. Pertahankan teknik komunikasi efektif dan terapeutik. 4. Dapat juga digunakan radiotape dengan music yang lembut atau suarasuara alam sebagai background, waktu yang digunakan 10-20 menit. C). Meditasi pengertian meditasi adalah terapi dan kegiatan mental terstruktur, dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku. Manfaat 1. Stabilitas emosi dan ketenangan jiwa ( mengurangi kemarahan) 2. Memurnikan pikiran dan hati nurani 3. Menghilangkan respon kesedihan dan duka cita 4. Mengatasi penderitaan dan trauma psikis 5. Melangkah pada jalan menuju tercapainya kedamaian hidup 6. Mencapai kebahagiaan dengan mengikuti hati nurani 7. Meningkatkan daya tahan tubuh Prosedur 1. Cari tempat yang tenang 2. Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman
18
3. Lakukan meditasi dengan mengambil posisi tubuh yang sesuai misalnya duduk dengan bersila. Klien duduk diatas papan yang empuk. Klien juga dapat menggunakan kursi, tetapi diusahakan duduk hanya pada setengah bagian depan depan kursi. Perawat dapat menawarkan kepada klien untuk menggunakan handuk atau syal pada bahu untuk mencegah kedinginan. Bahu klien dirilekskan dan tangan diletakkan dipangkuan. 4. Buka mata setengah tanpa benar-benar menatap suatu hal. 5. Hindarkan untuk mengubah irama pernapasan. Perhatian klien terpusat pada aliran napas. Tujuannya adalah menenangkan kekacauan pikiran. 6. Lemaskan setiap otot pada tubuh. Jangan tergesa-gesa, perlu waktu untuk bisa rileks sepenuhnya; lakukan sedikit demi sedikit, dimulai dengan ujung kaki dan kemudian ke atas sampai kepala. 7. Visualisasikan tempat yang menenangkan, menyenangkan. Hal tersebut dapat berupa tempat yang nyata atau khayalan. Hal yang perlu diperhatikan 1. Meditasi adalah suatu teknik menyeimbangkan pikiran dan emosi tubuh maka harus dilakukan tanpa tekanan dan paksaan 2. Perawat menciptakan suasana tenang saat pasien melakukan meditasi. D) Berdoa pengertian terapi pada jiwa, raga dan fikiran untuk mendekatkan diri serta meminta pertolongan kepada sang pencipta (Tuhan) melalui pendekatan agama yang dianut masing-masing klien. Manfaat : 1. Meningkatkan harapan hidup pada pasien dengan penyakit kronis 2. Meningkatkan sistem daya tahan tubuh 3. Meningkatkan ketenangan jiwa 4. Mempercepat proses penyembuhan terhadap penyakit
19
5. Meningkatkan keharmonisan kualitas hubungan antar sesame manusia maupun lingkungannya. Prosedur : 1. Melakukan pendekatan kepada klien melalui hubungan komunikasi terapeutik. 2. Menanyakan agama dan kepercayaan yang dianut klien 3. Menyiapkan tempat khusus untuk berdoa 4. Menyiapkan alat atau perlengkapan yang dibutuhkan untuk berdoa 5. Membantu klien apabila klien terjadi penurunan aktivitas dalam melaksanakan doa 6. Membantu klien menghubungi pemuka agama kalau diperlukan 7. Mendampingi klien apabila pada saat mendapatkan bimbingan spiritual. Hal yang perlu diperhatikan : 1. Perawat
menanyakan
kepada
klien,
apakah
klien
memerlukan
perlengkapan untuk berdoa 2. Perawat dapat memberikan kitab suci sesuai dengan agamanya jika diperlukan 3. Tempat yang tenang dan nyaman dapat meningkatkan kualitas klien dalam berdoa. E) Terapi musik terapi musik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan holistic yang dapat diterapkan kepada klien. Terapi music adalah usaha untuk meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang terorganisir sedemikian rupa hingga tercipta music yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Terapi musik dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: terapi music aktif dan terapi music pasif. Manfaat :
20
1. Meningkatkan, memulihkan dan memelihara emosional, sosial, dan spiritual 2. Meningkatkan kualitas fisik dan mental a) Mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran sesama b) Merelaksasikan tubuh dan pikiran c) Meningkatkan motivasi tubuh dan meningkatkan kekebalan tubuh d) Menyeimbangkan tubuh dan jiwa serta meningkatkan kecerdasan Prosedur :
Kaji apakah klien ingin mendengarkan musik dan musik apa yang disenangi
Tawarkan berbagai jenis musik kepada klien.
Tawarkan kepada klien apakah pasien ingin menggunakan headphones untuk meminimalkan suara dari luar
Membantu pasien untuk menyiapkan perlengkapan musik yang dibutuhkan
Menganjurkan kepada klien untuk merilekskan seluruh pikiran mengikuti irama lagu yang didengarkan atau dinyanyikan. Hal – hal yang perlu diperhatikan
Perawat hendaknya memberikan pendidikan kesehatan terhadap klien dan keluarga tentang pentingnya melakukan terapi musik untuk mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi
Dalam penerapan terapi musik, perawat terlebih dahulu mengkaji dan beradaptasi dengan budaya klien. Suku, buadaya dan keyakinan klien mempengaruhi pemilihan jenis musik yang disukai pasien
Perawat dapat meberikan alternatif kepada klien untuk memilih musik dengan irama lembut dan berefek menenangkan bagi klien.
e) Terapi Humor Humor therapyatau terapi humor adalah penggunaan humor untuk mengurangi rasa sakit fisik atau emosional dan stres.Tujuannya adalah mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Perawat dalam melakukan terapi ini disaat melakukan kegiatan keperawatan yang
21
lain, misalnya: ketika melakukian konseling kesehatan, menyiapkan foodingatau pada saat melakukan kegiatan santai dengan pasien. Manfaat : a. Meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit b. Mengurangi ketegangan otot dan syaraf c. Memperlancarkan sistem peredaran darah d. Meningkatkan kualitas hidup e. Mendorong relaksasi dan menurunkan tekanan darah tinggi f.
Mengurangi stres dan mengingkatkan mood Jenis situasi dan tindakan yang menimbulkan efek humor Humor akan membuat orang merasa rileks. Tingkat humor antara individu satu dengan yang lain berbeda, perbedaan ini dikarenakan keunikan dari persepsi masing – masing individu. Humor merupakan respond dan penelitian subjektif dari maisng – masing individu. Secara umum sesuatu hal yang mungkin dapat menimbulkan respon humor klien, antara lain:
a. Kejutan (being staried) Sesuatu yang mengejutkan dapat menimbulkan respon humor.Stimulasi ini diterima dengan cepattetapi tidak dirasakan sebagai ancaman.Misalnya, perawat memberikan fooding atau jatah makanan klien dengan mengucapkan Selat Ulang Tahun kepada pasien karena hari tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun pasien. Hal tersebut akan menimbulkan perasaan
bahagia dan kejuvan bagi pasien karena perhatian perawat
kepadanya. b. Sesuatu yang tidak terduga (the unexpected future) Sesuatu yang mengejutkan dapat menimbulkan respon humor ketika kenyataan yang diharapkan digantikan oleh sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya klien setelah dilakukan personal hygiene ileh perawat, ternyata pasien menggunakan bedak dan baby oil karena parfum dan bedak pasien tertinggal dirumah. Kejadian yang tidak diharapkan atau diduga tersebut dapat menimbulkan respon humor dan biasanya dijadikan bahan sebuah lelucon atau guyonan.
22
c. Keanehan (incongruity) Ketika stimulus menerima sutu keadaan. Maka keanehan ini akan menjadi sebuah reseptor humor. Pengalaman yang aneh ini mebuat respon lucu dan menggelikan.Perawat dapat melakukan hal tersebut dengan menceritakan pengalaman masa lalu pasien maupun perawat yang menimbulkan keanehan namun dalam konteks kewajaran. d. Heran serta menyenangkan Terapi yang dapat membuat respon humor salah satunya adalah pemberian sesuatu yang mengagetkan/mengherankan dan menyenangkan. Ketika sedikit heran atau tertipu, pengalaman akan menghasilkan perasaan menyenangkan. Misalnya: perawat dapat menyanyikan satu atau dua bait lagu dari artis idola pasien secara merdu. Hal tersebut akan menimbulkan keheranan sekaligus pengalaman menyenangkan bagi pasien dan kemungkinan pasien akan beranggapan perawattersebut adalah seorang yang multi talenta. Prosedur :
Memberikan pendekatan komunikasi teraupetik kepada klien
Bina hubungan saling percaya perawat- klien
Kaji apakah klien ingin mendengarkan cerita atau pengalaman unik/lucu
Mengkaji kegiatan apakah yang disukai klien yang dapat membuat klien tertawa
Perawat menyiapkan peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan selama terapi
Tawarkan berbagai jenis media humor (buku, film lucu, kaset video CD,dll) kepada klien
Tawarkan kepada klien apakah pasien ingin didampingi perawat saatterapi
Memberikan feedback yang positif krpada klien serta menunjukkan sikap bahasgia bersama klien. Hal yang perlu diperhatikan
Perawat dapat melakukan tindakan ini dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi pasien
23
Perawat senantiasa memperhatikan keadaan umum dan reaksi pasien
Budaya juga berpengaruh dalam pemberian terapi tersebut, maka perawat dapat menyesuaikan jenis humor sesuai dengan keinginan klien.
f) Hipnosis atau Hypnotherapy Hypnotherapy adalah terapiyang dilakukan pada seubjek dalam kondisi hipnosis.Hipnosis didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran dimana fungsi analitis logispikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk kedalam kondisi bawah sadar (sub-conscious/unconcious), di mana tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualivas hidup.Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa vakut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Hipnosis dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif.Hipnosis adalah neuro-hypnotism atau saraf yang tertidur yang memungkinkan seseorang masuk kedalam kondisi bawah sadar (subconscious/unconcious) dan biasanya dilakukan pada orang yang mudah disugesti.Individu memasuki keadaan rileks dengan menggunakan berbagai ide dan pikiran serta kondisi – kondisi yang menghasilkan respon tertentu bagi klien.Secara umum, mekanisme kerja hipnoterapi berhubungan dengan sistem kerja otak manusia yang dapat menstimulir otak untuk meningkatkan kualitas suasana hati yang lebih baik. Manfaat :
Hipnosis sangat berguna dalam mengatasi bergama kasus berkenaan dengan kecemasan, ketengangan, depresi, phobia.
Membantu untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti ketergantungan pada rokok, alkohol dan obat – obatan.
Membangun berbagai kondisi emosional positof berkenaan dengan menjadi seorang yang bukan perokok dan penolakan terhadap rasa ataupun aroma rokok.
Khusus untuk phobia, hypotherapy digunakan untuk mereduksi kecemasan yang mengambil alih kontrol individu atas dirinya.
24
Hypnotherapy dapat digunakan untuk membawa orang mundur ke masa lampau atau Regresi kehidupan masala lalu untuk mengobati trauma dengan memberikan kesempatan untuk mengubah “fokus” perhatian.
Hypnotherapy juga dapat digunakan untuk meningkatkan optimalitas pembelajaran. Berkaitan dengan pembelajaran, hypnotherapy
dapat
diaplikasikan untuk meningkatkan daya ingat, kreativitas, fokus, merubuhkan tembok bavasan mental (self limiting mental block) dan lainnya. Prosedur:
Jelaskan kepada klien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan Klien dipersilakahkan untuk bertanya tentang tindakan yang akan dilakukan jika penjelasan perawat ada yang kurang dimerngerti.
Pada saat proses hipnoterapi berlangsung, klien dalam keadaan tenang dan diam mengikuti instruksi dari perawat,
Klien dipersilahkan mengambil posisi sesuai yang dikehendaki pasien (duduk atau berdiri).
Perawat bertindak sebagai fasilitator. Sedangkan pada proses selanjutnya klien yang akan menghipnosis dirinya sendiri (Otohipnosis), Proses dan tahapan hipnoterapi adalah sebagai berikut.
1. Tahap Pre – Induction (Interview)
Tahapan awal dari proses hipnoterapi adalah membina hubungan saling percaya antara perawat dengan klien.
Perawat menganjurkan klien untuk mengisikan...... Data tentang identitas klien.
Perawat bertindakan sebagai fasilitator dan menghilangkan kecemasan dan ketakutan klien pada hipnoterapi. Sebelumnya harus dapat mengenali aspek-aspek psikologis dari klien, antara lain hal yang diminati dan tidak diminati, apa yang diketahui klien tentang hipnotis, dan lain-lain.
25
Pre-indiction merupakan tahapan yang sangat penting. Kegagalan pada tahap ini akan mempengaruhi proses hipnoterapi selanjutnya. 2. Tahap Suggestibility Test Tujuan uji sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien termasuk ke dalam orang yang mudah menerima sugesti atau tidak. Uji sugestibilitas juga berfungsi sebagai warming-up serta digunakan untuk menghilangkan rasa tajut klien terhadap proses hipnoterapi. Uji sugestibilitas dapat membantu perawat untuk menetukan teknik induksi yang terbaik bagi klien. 3. Tahap Induction Induksi adalah cara yang digunakan oleh perawat untuk membawa pikiran klien berpindah dari pikiran sadar (conscious) ke pikiran bawah sadar (sub conscious). Pikiran tersebut mampu menembus Critical Area. Saat tubuh rilex, pikiran juga menjadi rilex., maka frekuensi gelombang otak dari klien akan turun dari Beta, Alfa, kemudian Theta. Semakin turun gelombang otak, klien akan semakin rilex, sehingga berada dalam kondisi trance. Inilah yang dinamakan dengan kondisi ter-hipnotis. Perawat akan mengetahui kedalaman trance klien dengan melakukan Depth Level Test (tingkat kedalaman trance klien).
4. Tahap Deepening (Pendalaman Trance) Perawat dapat mempertimbangkan untuk membawa klien ke trance yang lebih dalam jika kondisi ini diperlukan. Proses tersebut dinamakan deepening. 5. Tahap Suggestions / sugesti
26
Pada saat klien masih berada dalam trance, kemudian perawat memberikan Post Hypnotic Suggestion klien pada saat proses hipnotis masih berlangsung. Sugesti yang diberikan oleh perawat tersebut diharapkan terekam secara terus menerus pada pikiran bawah sadar klien, meskipun pasien telah keluar dari proses hipnotis. Post Hypnotic Suggetion adalah salah satu unsur penting dalam proses hipnoterapi. 6. Tahap Termination Tahap termination adalah proses terakhir dari hipnoterapi. Perawat secara perlahan membangunkan klien dari kondisi ‘tidur’ dalam keadaan terhipnotis dan membawa klien pada kondisi sadar penuh.
3. Aromatherapy Pengertian Aromaterapy adalah salah satu metode terapi keperawatan yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap atau dikenal sebagai minyak esensial dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang. Beberapa jenis wewangian yang digunakan sebagai dalam Aromaterapi yaitu: Cendana (Sandalwood) Aroma terapi dengan aromanya yang dan sari minyaknya diambil dari bagian kayu sandalwood. Minyak kayu putih (Eucaliptus) Jenis romaterapi yang sari minyaknya diambil dari bagian daun tumbuhan.Minyaknya
memiliki
aroma
yang
harum
serta
dapat
menghangatkan tubuh. Daun mint (Peppermint) Minyak essensia dari peppermint, memiliki aroma segar, dingin dan kuat yang berasal dari tumbuhan mint.
27
Bunga lavender (Lavender) Bunga lavender memiliki aroma yang sangat digemari oleh semua kalangan terutama para wanita.Bunganya berwarna lembayung muda.Kini dibudidayakan di berbagai penjuru dunia.Sari minyak diambil dari bagian pucuk bunga selain mampu mengusir nyamuk juga dapat berefek menenangkan dan memberikan kesegaran. Bunga melati (Jasmine) Sari minyak tumbuhan melati diambil dari bagian yang mempunyai efek menyejukkan, meningkatkan keseimbangan emosi, pikiran positif dll. Jeruk lemon (Lemon) Jeruk lemon memiliki aroma yang menyejukkan dan memberikan efek kesegaran.Sari minyaknya diambil dari bagian buah. Kenanga (ylang-ylang) Minyak essensialnya diambil dari bagian bunga serta bunga yang berwarna kuning.Efek
aromaterapinya
memberikan
kesegaran
dan
berefek
menenangkan. Teh hijau (Green tea) Wangi dari daun teh hijau dapat meningkatkan kesegaran tubuh dan menyeimbangkan fikiran serta emosi.
Manfaat : Membantu relaksasi dan menenangkan ibu pada proses persalinan. Meningkatkan kualitas tidur (anti insomnia) Meningkatkan suasana hati (mood) Mengurangi efek nyeri setelah pembedahan. Mengurangi efek mual pada klien yang menjalani pengobatan kanker (kemoterapi) Mempercepat proses penyembuhan penyakit. Prosedur : Kaji apakah klien ingin menggunakan minyak aromaterapi dan jenis aomaterapi apa yang disenangi klien.
28
Tawarkan berbagai jenis aroma terapi pada klien. Tawarkan kepada klien apakah klien ingin menggunakan aromaterapi kombinasi dengan tindakan seperti personal hygiene, masase dll, atau hanya menggunakan untuk menyegarkan tubuh. Membantu pasien untuk menyiapkan aromaterapi yang dibutuhkan. Menganjurkan kepada klien untuk relaksasi dan menikmati aromaterapi yang telah diberikan. Hal-hal yang harus diperhatikan Hati-hati pengguanaan pada ibu hamil trimester pertama karena memiliki efek resiko meningkatkan kontraksi rahim. Tidak direkomendasikan bagi klien yang memiliki alergi terhadap aroma wewangian (asma, sinusitis alergi). 4. Terapi Herbal a. Herbal Dalam Keperawatan Komunitas Pengguanaan obat tradisional merupakan bagian dari pengelolaan pelayanan keperawatan komunitas dalam rangka meningkatkan kesehatan individu, kelompok dan komunitas (Stoner, 1982 dalam Mulyadi, 2005; Stanhope & Lancaster, 1996). Pada pengelolaan pelayanan keperawatan komunitas, peran perawat komunitas adalah sebagai case manager terutama dalam mengidentifikasi sumber-sumber yang ada di komunitas, monitoring dan
koordinasi
dalam
pemenuhan
kebutuhan
masyarakat
serta
memberdayakan masyarakat (community empowerment) menjadi sangat penting.
Keperawatan
komunitas
adalah
suatu bentuk pelayanan
profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi melalui
peningkatan
kesehatan,
pencegahan
penyakit
serta
tidak
meninggalkan kuratif dan rehabilitatif.Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah dengan pengkajian, analisis data dan diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Anderson & Mc Farlane, 2000). Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengedepankan terapi komplementer berupa pemanfaatan “pengobatan tradisional” yang
29
sudah ada, sebagai bagian dari upaya pelayanan profesional yang ditujukan kepada individu, keluarkan, kelompok dalam bentuk promosi dan memelihara kesehatan tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Dengan menggunakan
proses
keperawatan sebagai
pendekatan
pemecahan
masalah. b. Ruang Lingkup Keperawatan Berbasis Herbal Pengembangan asuhan keperawatan berbasis herbal dpat dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang tersedia serta kearifan budaya bangsa. Ruang lingkup praktik asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan keperawatan herbal tersebut adalah: a. Pelaksanaan upaya promotif b. Pelaksanaan upaya preventif c. Pelaksanaan upaya kuratif d. Pelaksanaan upaya rehabilitatif dan e. Pelaksanaan upaya resosiatif
30
1.2 10 Penyakit Yang Komplementer
Bisa
Ditangani
Dengan
Keprawatan
1. Penyakit Asma PijitRefleksi Untuk Penyakit Asma Asma (dari bahasa Yunani, asma yang berarti "terengah-engah") ia merupakan penyakit peradangan kronis umum dari saluran udara yang ditandai dengan gejala variabel dan berulang, obstruksi aliran udara reversibel dan bronkospasme. Gejala umum dari asma itu sendiri meliputi batuk, sesak dada, dan sesak napas. Asma diduga disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.diagnosis Itu biasanya didasarkan pada pola gejala, respon terhadap terapi dari waktu ke waktu dan spirometri. Hal ini secara klinis diklasifikasikan menurut frekuensi gejala, volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV1), dan laju aliran ekspirasi puncak. Asma juga dapat diklasifikasikan sebagai atopik (ekstrinsik) atau non-atopik (intrinsik) di mana atopi mengacu kecenderungan untuk mengembangkan sebuah tipe 1 Reaksi hipersensitivitas Asma adalah penyakit kronis yang melibatkan saluran udara di paru-paru.Ini saluran udara, atau tabung bronkial, memungkinkan udara masuk dan keluar dari paru-paru.Jika Anda memiliki asma saluran udara Anda selalu meradang.Mereka menjadi lebih bengkak dan otot-otot di sekitar saluran udara dapat mengencangkan ketika sesuatu memicu gejala Anda.Hal ini membuat sulit untuk udara untuk bergerak masuk dan keluar dari paru-paru, menyebabkan gejala seperti batuk, mengi, sesak napas dan / atau dada sesak.Bagi banyak penderita asma, waktu gejala ini berkaitan erat dengan aktivitas fisik.Dan, beberapa orang yang sehat dapat mengembangkan gejala asma hanya saat berolahraga.Ini disebut latihan-induced bronkokonstriksi (EIB), atau latihan-induced asma (EIA). Tetap aktif adalah cara penting untuk tetap sehat, sehingga asma tidak harus membuat Anda di sela-sela. Dokter Anda dapat mengembangkan rencana manajemen untuk menjaga gejala Anda di bawah kontrol sebelum, selama dan setelah aktivitas physicial.Orang dengan riwayat keluarga alergi atau asma lebih rentan untuk mengembangkan asma.Banyak penderita asma juga memiliki alergi.Ini disebut asma alergi. Asma pekerjaan disebabkan oleh menghirup asap, gas, debu atau zat-zat berbahaya lainnya sementara pada pekerjaan. Childhood dampak asma jutaan anak-anak dan keluarga mereka. Bahkan, sebagian besar anak-anak yang menderita asma melakukannya sebelum usia lima tahun. Tidak ada obat untuk asma, tetapi setelah itu benar didiagnosis dan rencana perawatan di tempat Anda akan dapat mengelola kondisi Anda, dan kualitas hidup Anda akan meningkat.
31
Berikut titik pijat untuk mengatasi penyakit asma
Ada banyak titik yang harus dipijat untuk menghilangkan penyakit asma. langkah-langkah bisa dilihat secara berurutan pada gambar di bawah ini. a. Langkah pertama pada bagian kaki
b.
langkah keduapada tumit bagian belakang
32
c. Langkah ketigapada dua tangan
d. Langkah keempatruas tangan bagian kiri
e. Langkah terakhir kembali ke bagian bawah kaki
33
2. Penyakit Sakit Kepala Migren Migren adalah salah satu jenis sakit kepala yang terjadi pada salah satu bagian dari sisi kanan atau kiri saja. Menurut hasil riset oleh WHO, penyakt migren lebih banyak terjadi pada wanita dan sekitar 30 persen penghuni dunia telah melaporkan pernah menderita sakit kepala jenis ini. Titik refleksi sakit kepala migren Penderita migren pada wanita Sakit kepala migren bisa menyerang seseorang dengan intensitas setahun sekali sampai beberapa kali dalam seminggu. Hal ini sudah sedemikian parah. Jenis migren dan gejala yang menyertainya Migren atau sakit kepala sebelah yang sedang diderita oleh seseorang biasanya disertai dengan tanda lainnya seperti rasa mual dan muntah, serta lebih peka terhadap cahaya dan suara bising. Migren aura, sakit kepala migren yang terjadi secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Migren dengan aura, dikenal dengan nama migren klasik, dengan penyebab leher kaku atau tegang, kilatan cahaya pada mata yang manyilaukan.
34
Aura migren tanpa disertai sakit kepala, terjadi gejala migrain lain tapi tanpa disertai sakit pada bagian kepala. Penyebab terjadinya migren Penyakit migren diduga disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: strees, rasa lelah yang teramat sangat, gen, konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, coklat, alkohol, MSG dan sejenisnya. Hormon, perubahan pada jaringan otak, saraf dan pembuluh darah juga dapat menjadi penyebab migren. Pengobatan dan cara mengatasinya, denga pijat refleksi kaki Langkah pertama dalam pengobatan sakit kepala sebelah (migren) adalah mengetahui penyebab dan menghindarinya, atau minimal menguranginya. Menurut ahli pijat refleksi, migrain dapat diatasi dengan memijat titik pijat refleksi pada kaki. Caranya adalah: lakukan pemijatan pada bagian kaki tepatnya daerah refleksi kepala bagian dahi (no.2 kaki kiri dan kanan=10 tempat). Titik pijat refleksi sakit kepala migrain
3. Sakit Gigi Titik Refleksi untuk mengobati sakit gigi dan cara memijatnya Dan ini cara penyembuhan dengan pijat refleksi. a. Jika yang sakit gigi bagian atas maka titiknya hanya satu pas di bawah telinga disitu ada kelenjar yang sedikit membengkak, dan kalau di tekan rasanya sangat sakit sekali. Pijit perlahan lahan sampai rasa sakit di bagian titik itu hilang. Jika yang sakit di bagian sisi kanan maka yang di pijit di bawah telinga kanan. dan kalau yang sakit gigi yang kiri maka yang di pijat di bawah telinga kiri. Titik Refleksi untuk mengobati sakit gigi dan cara memijatnya
35
b. Jika yang sakit gigi bagian bawah titiknya di balik tulang rahang bawah pas lurusnya di bawah gigi yang sakit. Cari di tekan tekan kalau ada yang paling terasa sakit pijit perlehan lahan beberapa menit maka insaAllah sakit gigi anda akan sembuh. Titik Refleksi untuk mengobati sakit gigi dan cara memijatnya
c. Tapi sebelum memijit titik refleksinya anda bisa memulai dengan memijit bahu dulu, untuk melemaskan otot saraf gigi. baru ke titik refleksinya. Dan anda bisa juga melanjutkan memijit titik refleksi sakit kepala
4. Sakit Kepala Sakit kepala atau sakit kepala adalah nyeri pada bagian tertentu yang dirasakan di tengkorak atau kadang-kadang leher. Nyeri ini bisa lateral, sering unilateral, atau difus dan bersifat umum. Hal itu begitu bervariasi ada kalanya sensasi menindas atau kompresi, berdebar, tenggelam, terbakar, menyengat, kesemutan, menghancurkan; dan yang super-Sensitif untuk suara dan cahaya. Sakit kepala sering terjadi pada setiap orang terlebih orang modern yang sering kali berinteraksi dengan gadget. Pengobatannya tergantung di penyebab prinsipnya, tetapi dalam prakteknya hampir selalu terjadi dan hanya dengan obat penghilang rasa sakit relaksasi dan tenang juga 36
membantu. Bahkan ketika rasa sakit itu tampaknya datang dari "dalam", maka obat tersebut akan diberikan untuk sekitar daerah tengkorak dan leher (9 zona) yang sensitif terhadap rasa sakit. Dalam sebagian besar kasus, Sakit kepala terdapat beberapa gejala dan disebabkan oleh banyak penyebab, kadang-kadang ringan dan berat. Beberapa penyebab umum biasanya kelelahan, terlalu banyak pekerjaan dan kurang tidur; stres dan kecemasan; efek obat dan obatobatan lainnya; dingin, sinusitis, tonsilitis, infeksi virus sakit gigi atau lainnya; minum minuman yang dingin dan mabuk setelah konsumsi alkohol. Di samping itu, pengobatan sakit kepala dapat dilakukan dengan melakukan refleksi pijat pada bagian tertentu di anggota tubuh kita. berikut tips mengobati sakit kepala dengan cara memijat; Tahapan dalam melakukan pemijatan dimulai dengan langkah-langkah berikut; 1. Langkah pertama ;
2. Langkah kedua
3. Langkah terakhir
37
5. Penyakit Stroke Pengertian Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan oleh karena berkurangnya atau terhentinya suplai darah secara tibatiba. Stroke juga bisa diartikan sebagai gejala–gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh lainnya. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejalagejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu. “Sekitar 28,5% penderitastroke di Indonesia meninggal dunia”.“Penelitian menunjukan, strokemeyerang pria 30% lebih tinggi ketimbang wanita. Ini berdasarkan fakta: setiap tahun di AmerikaSerikat ada sekitar 15 ribu pria di bawah usia 45 tahun terkena stroke”.Adapun Teknik terapi komplementer yang dapat dilakukan untuk penyakit ini yaitu: a) Akupuntur Akupuntur
berguna
untuk
menyeimbangkan
atau
membuka
sumbatan aliran chi (energi vital) dalam tubuh.Selain itu, terapi stroke dengan akupungtur juga bisa mengaktifkan syaraf dan merangsang otot. b) Pijat Pijat dikenal dapat membantu mengurangi stres dan depresi yang menjadi
masalah
emosional
yang
umum
terjadi
pada
pasien
stroke.Mengontrol stres dan depresi merupakan bagian penting dari pengobatan stroke, baik untuk mental dan kesejahteraan fisik. c) Obat-obatan herbal Obat-obatan herbal dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan menawarkan manfaat perlindungan lainnya terhadap stroke iskemik.Tetapi hati-hati menggunakannya, pengujian lebih lanjut perlu diperlukan. d) Aromaterapi Terapi ini menggunakan minyak esensial yang tepat untuk pijat, berendam, dihirup, kumur, kompres, dan dioleskan.Pemijatan dilakukan agar minyak esensial tersebut dapat menembus kulit dan menuju jaringan
38
tubuh yang memerlukan, serta memengaruhi kinerja organ dalam tubuh.Terapi ini juga bisa membantu meredakan stres pada orang yang terkena stroke. e) Hidroterapi Terapi stroke dengan air panas ini dapat digunakan untuk mengurangi rasa pegal dan kaku pada otot.Uap panas bermanfaat untuk melebarkan pembuluh darah, merangsang keluarnya keringat, dan membuka pori-pori.Gunakan air dingin dalam terapi penyakit stroke untuk mengurangi memar dan pembengkakan.Air dingin juga bisa memberikan efek menyegarkan dan meningkatkan gairah. f) Terapi nutrisi Beberapa makanan bisa berfungsi sebagai alat terapi untuk menurunkan kadar kolesterol sehingga berguna untuk menurunkan kadar kolesterol sehingga berguna untuk menurunkan potensi seseorang terkena stroke .contohnya, bayam, wortel, daun selada, polong-polongan, dan nanas. Suplai makanan yang disarankan bagi penderita stroke adalah vitamin C, vitamin E, vitamin b6, asam folat, bioflavonoids, dan lechitin. Penderita stroke juga sebaiknya mengonsumsi asam lemak esensial yang terdapat pada minyak ikan, evening prime rose, danflaxseed oil. Sedangkan makanan yang harus dihindari adalah protein tinggi lemak, produk susu (seperti mentega dan keju, gula, garam, dan goreng-gorengan) 6. Penyakit jantung Yoga merupakan latihan keseimbangan tubuh dengan cara peregangan dan membuat otot menjadi lebih lentur.Dengan demikian maka aliran darah pun akan lebih lancar sehingga oksigen yang masuk kedalam tubuh pun akan lebih baik. Salah satu manfaat atau efek positif yang dapat kita rasakan apabila sering melakukan olahraga yoga adalah jantung akan lebih sehat. Untuk itu yoga bisa menjadi pilihan bagi penderita atau pasien jantung yang ingin melakukan olahraga, akan tetapi tidak semua jenis atau gerakan yoga baik untuk dilahap oleh anda penderita jantung. a. Pose sphinx
39
Pose sphinx adalah salah satu gerakan yang bisa dilakukan yakni dengan cara membaringkan perut sampai menempel ke lantai.Selanjutnya gunakan tangan bagian atas untuk menyangga tubuh bagia atas,letakkan siku didepan bahu selebar 2,5 cm dan mulai rapatkan telapak tangan. Pose sphinx di yakni dapat membantu meringkan kerja jantung dan ginjal dalam tubuh. b. Pose Butterfly Selanjutnya gerakan yoga untuk penderita jantung adalah ” Pose Buteterfly ” yakni tekuk lutut hingga telapak kaki bersatu ketika anda sedang duduk di lantai. Pose butterfly memiliki fungsi selain menekan tubuh anda bagian depan juga dapat memelihara jantung. c. Pose Quarter Dog Yang ketika gerakan yoga bagi penderita jantung adalah ” Pose Quarter Dog ” yakni ambil posisi tubuh seperti mau merangkak lalu posisikan pinggul dan telapak tangan sejajar dengan bahu. Selanjutnya satu tangan dilipat dan letakkan dengan horizontal ke tubuh.Tangan yang lain rentangkan ke depan dengan jari membuka sejauh mungkin dan posisikan tulang belakang anda dengan meregangkannya sejauh mungkin. Terakhir jaga agar pinggul sejajar dengan lutut. Pose quarter dog ini memiliki fungsi untuk menstimulasi meridian jantung dan melegakan punggung serta leher. d. Pose seal Terakhir gerakan yoga yang dapat dilakukan oleh penderita jantung adalah ” Pose Seal “.Pose ini hampir sama dengan pose pose sphinx, yang membedakan hanyalah posisi tangan yang lurus. Selanjutnya angan dan punggung membentuk segitiga.Lalu lebarkan telapak tangan anda dari bahu.Namun ingat jangan menekan beban tubuh anda di siku. Gerakan yoga pose seal ini berfungsi membuka area dada dan meridian jantung. 7. Flu atau Influenza Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan (sistem yang terdiri dari hidung, tenggorokan, dan paruparu). Gejala-gejala flu yang biasa dirasakan di antaranya adalah demam, sakit kepala, batuk-batuk, pegal-pegal, nafsu makan menurun, dan sakit tenggorokan. Penyebab flu salah satunya adalah karena tertular dari orang lain. Flu memang termasuk penyakit yang mudah sekali menular.Metode penularan bisa bermacam-macam, mulai dari gelas minuman, bersin, kontak langsung, berbagi alat
40
makan, dan juga batuk. Di mana virus penyebab flu ini dapat hidung di udara bebas Pengobatan penyakit flu dapat menggunakan cara herbal. Namun mungkin cara ini kurang cocok jika penyebab flu karena alergi. Kembali ke cara herbal, cara yang dapat digunakan yaitu membuat campuran jahe dan madu. Campuran jahe dan madu dapat menghangatkan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh juga.Caranya gunakan 2 ruas jahe parut dan selanjutnya Anda campur ke madu.Kemudian Anda dapat memakannya 3 kali per hari. Seiring waktu jika Anda terus menghindari penyebab flu yang lain, Anda akan segera sembuh dan penyakit flu akan sirna.
8. Penyakit Anemia Anemia (dalam bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari jantung yang diperoleh dari paru-paru, dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan.Beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya.Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah, etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan hemolisis atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( hematopoiesis yang tidak efektif). Gejala anemia (kurang darah) yang paling sering di tunjukkan antara lain sebagai berikut : 1. Kulit Wajah terlihat Pucat 2. Kelopak Mata Pucat 3. Ujung Jari Pucat 4. Terlalu Sering dan mudah lelah 5.Denyut Jantung menjadi tidak teratur 6.Sering merasa Mual 7.Sakit kepala 8.Kekebalan tubuh menurun 9. Sesak napas
41
Anemia bisa ditangani dengan terapi pijat.saat gejala anemia ada segera lakukan pencegahan. pemijatan dapat dilakukan pada titik-titik berikut; 1. titik yang pertama adalah pada bagian kaki
2. titik kedua masih pada bagian kaki
3. titik ketiga terletak pada bagian pergelangan siku kanan dan tangan bagian kiri
4. titik terakhir yang harus dipijat untuk menghilangkan penyakit anemia adalah bagian tangan kanan.
42
8. Penyakit Osteoporosis Osteoporosis adalah kelainan di mana terjadi penurunan massa tulang total. Terdapat perubahan pergantian tulang homeostasis normal, kecepatan resorpsi tulang lebih besar dari kecepatan pembentukan tulang, pengakibatkan penurunan masa tulang total. Tulang secara progresif menjadi porus, rapuh dan mudah patah; tulang menjadi mudah fraktur dengan stres yang tidak akan menimbulkan pengaruh pada tulang normal (Brunner&Suddarth, 2000). Osteoporosis adalah gangguan metabolisme tulang sehingga masa tulang berkurang.Resorpsi terjadi lebih cepat dari pada formasi tulang, sehingga tulang menjadi tipis (Pusdiknakes, 1995).Jadi osteoporosis adalah kelainan atau gangguan yang terjadi karena penurunan masa tulang total. Adapun Teknik terapi komplementer yang dapat dilakukan untuk penyakit ini yaitu: a) Mencegah Osteoporosis Osteoporosis adalah suatu sindroma penurunan densitas tulang (matrix dan mineral berkurang), terapi rasio matrik dan mineral tetap normal.Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang.Densitas mineral tulang berkurang sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah walaupun dengan trauma minimal. Latihan yang harus dihindari adalah Sit Up, menyentuh jari kaki pada posisi berdiri, duduk dengan punggung membungkuk, mengangkat beban dengan ayunan punggung b) Menjaga Kebugaran Jasmani 43
Kebugaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kebugaran menyeluruh.Kebugaran jasmani pada lansia adalah kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan yaitu kebugaran jantung-paru dan peredaran darah serta kekuatan otot dan kelenturan sendi. c) Mengangkat dan Mengangkut Melihat berbagai perubahan karena penuaan, cara mengangkat dang mengakut yang efektif, efisien, dan aman merupakan kebutuhan bagi lansia. Untuk menunjang prinsip kinetic dalam mengangkat dan mengangkut dapat dilakukan halhal sebagai berikut: 1) Pegangan harus tepat, kerja statis local dihindari 2) Pegangan/tangan berada sedekat mungkin dengan tubuh 3) Punggung harus lurus 4) Dagu (kepala) diusahakan segera ke posisi tegak 5) Kaki diusahakan sedemikian rupa sehingga keseimbangannya kuat 6) Menfaatkan berat badan sebagai gaya tarik/dorong 9. Penyakit Depresi Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang, muncul perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan¸yang disertai perasaan sedih, kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah yang sangat nyata dan berkurangnya aktivitas. Adapun Teknik terapi komplementer yang dapat dilakukan untuk penyakit ini yaitu: a) Terapi rekreasi Terapi rekreasi adalah kegiatan penyegaran kembali tubuh dan pikiran dan kegiatan yang menggembirakan hati seperti hiburan atau piknik.Rekreasi dapat meningkatkan daya kreasi manusia dalam mencapai kesinambungan antara bekerja dan beristirahat. Terapi rekreasi pada lansia adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang bertujuan untuk membentuk serta meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya rekreasi (individual maupun kelompok) yang hilang akibat aktivitas rutin sehari – hari dengan cara mencari kesenangan, hiburan, dan kesibukan yang berbeda. Rekreasi dapat memberikan kepuasan serta kegembiraan yang ditujukan bagi kepuasan lahir dan batin lansia.
44
Teknik terapi rekreasi yaitu: 1.Persiapan Persiapan alat: a) Tidak membutuhkna alat khusus untuk jenis rekreasi yang tujuannya jalan – jalan. b) Untuk rekreasi yang bersifat olahraga dibutuhkan alat olahraga yang akan dilakukan, misalnya peralatan golf jika olahraga yang dilakukan adalah golf. c) Untuk rekreasi yang bersifat permainan, perlu dipersiapkan alat permainan seperti permainan catur. d) Bagi lansia yang aktivitas setiap harinya membutuhkan kacamata, tongkat, kursi roda, maupun alat bantu jalan yang lain, keluarga perlu mempersiapkan. Persiapan lingkungan: a) Tidak ada persiapan khusus untuk lingkungan, hanya tergantung dari tingkat rekreasi mana yang akan dikunjungi. b) Hindari lokasi yang akan menimbulkan resiko cidera bagi lansia seperti tangga,gunung atau tempat yang tinggi-jangan meninggalkan lansia sendirian di tepi tangga,kolam renang atau laut. c) Hindari tempat yang terlalu ramai karena akan membuat pusing lansia. d) Hindari tempat yang panas,ajak ke tempat yang suasananya sejuk. Terutama pada lansia yang memiliki ganguuan pernafasan. Persiapan klien: a) Pastikan klien dalam kondisi yang sehat b) Jangan mengajak lansia pergi rekreasi dengan paksaan sebab dapat mempengaruhi fungsi dari rekreasi dan lansia tidak akan menikmati piknik. c) Pastikan alat yang biasa di gunakan lansia selalu dibawa. 2.Prosedur a) Memilih jenis rekreasi yang di inginkan lansia. b) Memilih tujuan rekreasi yang akan dikunjungi. c) Mempersiapakan kebutuhan yang akan diperlukan lansia.
45
d) Jangan lupa melihat kondisi lansia sebelum, selama perjalanan, saat di tempat tujuan, dan setelah rekreasi. 3.Kriteria evaluasi a) Tanyakan apakah lansia merasa senang dan puas dengan rekreasi yang dilakukan. b) Pastikan bahwa lansia tidak merasa cemas, stress, maupun depresi setelah perjalan rekreasi tersebut. c) Pantau kondisi lansia seperti kondisi fisik seperti lemah. d) Pastikan lansia tidak lupa untuk menkonsumsi obat – obatan apabila sedang sakit. e) Evaluasi apakah tempat rekreasi yang dikinjungi tadi bisa dijadikan tempat berkunjung rutin atau justru tidak cocok dikunjungi lagi. 10. Penyakit Kencing Manis Penyakit Kencing Manis / Diabetes Melitus adalah ketidakmampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi karena gangguan metabolisme yang terjadi dalam tubuh.Gangguan ini biasanya kronis, yaitu terjadi hingga beberapa waktu yang lama / gejalanya tidak dapat diketahui dalam waktu yang singkat.Diabetes dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dan gestational diabetes. Penyebab Kencing Manis Penyakit Diabetes Mellitus belum diketahui dengan pasti penyebabnya, namun kegemukan atau overweight diduga merupakan salah satu faktor pencetusnya. Penyakit Diabetes yang timbul akibat kegemukan ini biasanya terjadi pada usia lanjut alias umur diatas 40 tahun Diabetes mellitus dapat disebabkan adanya riwayat keturunan, namun Diabetes bukan 100% penyakit turunan. Penyakit Diabetes dapat dipicu karenan gaya hidup yang buruk. Setiap orang dapat terkena penyakit Diabetes Mellitus, baik tua maupun muda. Waspada bagi anda yang memiliki orang tua yang merupakan pengidap diabetes, karena anda akan juga memiliki bakat gula darah jika tidak menjalankan gaya hidup yang baik / sehat Gejala Penyakit Kencing Manis kencing manis / diabetes melitus bisa dikenali dari gejala apa yang timbul. Secara umum gejala kencing manis adalah penderita sering banget merasa pengen pipis, pada saat pipis tersebur air seninya cukup banyak. Gejala lainnya adalah badan mudah capek dan kurang bertenaga, haus terus, dan
46
berat badan menurun drastis. Untuk Lebih lengkapnya saya memisahkan artikel mengenal Gejala Kencing Manis agar memudahkan anda memperoleh informasi yang lebih lengkap. Pengobatan dan Pencegahan Bila anda sudah menderita diabetes melitus, anda bisa menggunakan perawatan insulin, yaitu atas izin dokter untuk melakukan suntik insulin. Suntik insulin ini berguna untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah. Anda juga bisa menggunakan obat herbal untuk mengatasi diabetes melitus.di samping dengan bantuan obat herbal, anda bisa juga menggunakan alternatif pemijatan refleksi. pemijatan untuk menghilangkan penyakit kencing manis dapat dilakukan dengan memijat pada titik-titik tertentu secara perlahan dan pelan-pelan. berikut tips dan tahapan yang dapat anda lakukan dengan pijat refleksi tersebut. a. titik awal yang harus anda pijat adalah bagian kaki.
b. titik kedua adalah bagian ruas kaki bagian bawah.
c. bagian titik ketiga adalah telinga kanan
d.
bagian titik terakhir adalah tangan
47
48
BAB III PENUTUP A. Simpulan Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern.Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern.Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan.Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Penyembuhan Complementary Alternative Medicine (CAM) yang kemudian disinergikan dengan tindakan komplementer keperawatan adalah serangkaian tindakan yang dapat berfungsi sebagai pelengkap dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.Jenis tindakan ini merupakan strategi holistic yang dapat diterapkan oleh perawat untuk membantu pemulihan organ-organ vital pasien yang mengalami gangguan kesehatan.Dalam pengelolaan tindakan ini memerlukan keterampilan khusus, maka seorang perawat dapat mempelajari dari para pakar ahli dalam pendidikan dan sertifikasi terapi komplementer tersebut.Perawat tidak diperkenankan melakukan tindakan yang tidak didasari dengan konsep keilmuan, ataupun menjadikan pasien sebagai obyek percobaan dalam melakukan tindakan tersebut. B. Saran Semoga makalah ini bisa membantu para pembaca untuk lebih memahami tentang keperwatan komplementer dan penyakit apa saja yang bisa diatasi dengan keperawatan komplementer
49
DAFTAR PUSTAKA Martono, Hadi dan Kris Pranarka. 2010. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).Edisi IV. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi.J akarta : Salemba Medika Maryam, R.Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika Purwanto, B. 2013.Herbal dan Keperawatan Komplementer. Yogyakarta: Nuha Medika. Tarigan, C., Julita 2003. Perbedaan Depresi Pada Pasien Dispepsia Fungsional dan Dispepsia Organik.Diakses dalam http://www.usu.go.id. Watson, Roger. 2003. Perawatan Pada Lansia. Jakarta : EGC Wall dan Murray.1994. Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. CV. Bintang Warli Artika
50
51