Warna Komplementer Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan
warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. 1831. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster.Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad. Di dalam teori ini, setiap warna yang berseberangan dengan warna lainnya merupakan warna komplementer dari warna tersebut. Dalam lingkaran newton, warna komplementer adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°), sehingga, apabila lingkaran itu digabungkan, akan menciptakan warna putih. Lantaran bertentangan, warna ini memiliki sifat berlawanan dan tampak menonjol. Warna ini dalam dunia arsitektur dan desain umumnya diaplikasikan sebagai aksen. Warna komplementer juga disebut dengan warna kontras. Secara teori, apabila kedua warna yang kontras tersebut apabila dicampurkan dengan perbandingan yang sama akan menghasilkan warna putih. Sebagai contoh warna merah, hijau dan biru bila dicampur dengan perbandingan sama maka akan menghasilkan warna putih. Warna merah dan cyan pun jika dicampurkan juga akan menjadi warna putih. Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar tampak. Yang dimaksud sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki energi sebesar 299 – 149 149 kJ/mol.
Cahaya yang diserap oleh suatu zat berbeda dengan cahaya yang ditangkap oleh mata manusia. Cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari disebut warna komplementer komplementer . Misalnya suatu zat akan berwarna orange bila menyerap warna biru dari spektrum sinar tampak dan suatu zat akan berwarna hitam bila menyerap semua warna yang terdapat pada spektrum sinar tampak.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut. Panjang
Warna
warna
yang Warna
komplementer
gelombang (nm)
diserap
(warna yang terlihat)
400 – 435
Ungu
Hijau kekuningan
435 – 480
Biru
Kuning
480 – 490
Biru kehijauan
Jingga
490 – 500
Hijau kebiruan
Merah
500 – 560
Hijau
Ungu kemerahan
560 – 580
Hijau kekuningan
Ungu
580 – 595
Kuning
Biru
595 – 610
Jingga
Biru kehijauan
610 – 800
Merah
Hijau kebiruan
Sebuah warna tertentu hanya memiliki satu warna komplementer. Contoh sederhana dalam percobaan sehari-hari adalah apabila kita melihat kain merah dalam waktu yang cukup lama, kemudian dengan cepat melihat ke dinding yang berwarna putih, maka dalam pengelihatan kita dinding putih tersebut akan menjadi berwarna hijau (cyan). Hal ini dikarenakan mata manusia ingin memperoleh kesetimbangan sehingga mata melakukan pertukaran warna komplementer. Ketika dua warna bercampur akan menghasilkan warna putih, maka panjang gelombang warna kedua dominan dan panjang gelombang cahaya didefinisikan sebagai pelengkap, tetapi dalam warna komplementer di bawah sumber cahaya yang berbeda, panjang gelombang dominan akan bervariasi.
Aplikasi
Dalam dunia kedokteran, kita semua tahu bahwa seragam operasi yang dipakai oleh dokter biasanya berwarna hijau, bukan? Sebenarnya, pada awalnya para dokter mengenakan seragam putih ketika mengoperasi pasiennya, karena warna putih melambangkan kesucian dan kebersihan. Namun, mengapa sekarang semua dokter yang melakukan operasi diwajibkan memakai seragam berwarna hijau? Hal itu disebabkan oleh prinsip ilusi noda. Tahukah Anda bahwa ketika kita melihat suatu warna secara terus-menerus dalam waktu yang lama, maka warna komplementer dari warna tersebut akan tertinggal dalam pandangan kita? Warna komplementer dari merah adalah warna hijau, karena itu prinsip ini digunakan
pada seragam operasi. Ketika para dokter menatap darah terus-menerus, maka ilusi noda berwarna hijau akan muncul dalam pandangan mereka, sehingga akan sangat berbahaya dan dapat mengganggu konsentrasi sewaktu mengoperasi pasien. Hal inilah yang menyebabkan mereka memakai seragam hijau, agar sewaktu mereka mengalihkan pandangan dari darah pasien, mereka dapat menatap satu sama lain sehingga warna komplementer dari merah, yaitu hijau, dapat diringankan efeknya.