MAKALAH
AROMATERAPI TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA (CARSINOMA MAMMAE) .
Mata Kuliah: Kecendeun!an dan I"ue dala# Ke$ea%atan D&"en Pen!a#$u: A'h#adi S.K$. M. Ke" M.Ke$. S$.Ke$.K.
Di"u"un &leh: Na#a
: Ha$$) D%i A$ilina
NIM
: *+,--/0,PKU,*-1-/
P&!a# Studi Ma!i"te Ke$ea%atan Minat Ke$ea%atan Matenita" 2a'ulta" Ked&'tean Ked&'tean Uni3e"ita" 4ad5ah 4ad5ah Mada Y&!)a'ata Y&!)a'ata +1*+
KATA PEN4ANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien kanker payudara (Carsinoma ( Carsinoma mammae). mammae) . Penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas mata kuliah ecenderungan dan !sue dala dalam m epe epera ra"a "ata tan n di Prog Progra ram m Stud Studii #agi #agist ster er epe epera ra"a "ata tan n di $aku $akult ltas as edokteran %ni&ersitas 'adah #ada. Penu Penuli liss meny enyadar adarii bah" bah"aa maka makala lah h ini ini masi masih h memp mempun uny yai bany banyak ak kelemahan dan kekurangan, tetapi penulis sangat mengharapkan bah"a isi dari makalah ini dapat memperluas "a"asan bagi pembacanya. #engin #engingat gat bah"a bah"a makala makalah h ini auh auh dari dari sempur sempurna, na, maka maka diharap diharapkan kan sumbangsihnya berupa saran dan kritik yang bersi)a t membangun untuk perbaikan dimasa mendatang, mendatang, khususnya khususnya dalam menyelesaika menyelesaikan n kasus nyeri pada kanker payudara. Semoga makalah ini dapat memberikan kha*anah baru dalam bidang ilmu kepera"atan bagi para pembacanya. Akhir kata, penulis ucapkan sekian dan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amien.
+ogyakart +ogyakarta, a, anuari anuar i /0
Penulis
Aromaterapi Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien ii kanker payudara (Carsinoma mammae) .
DA2TAR ISI
1alaman udul.......................................................................................................i ata Pengantar......................................................................................................ii Da)tar !si222222222222222222222222222.. iii 3A3 ! P4NDA1%5%AN A. 5atar 3elakang 2222222222222222222222../ 3. Tuuan 2222222222222222222222222...0 3A3 !! T!NA%AN T467! ...............................................................................8 3A3 !! ST%D! AS%S 222222............................................................/0 3A3 !9 P4#3A1ASAN222...................................................................../8 3A3 9 P4N%T%P A. esimpulan............................................................................................./: 3. Saran......................................................................................................./: DA$TA7 P%STAA........................................................................................./;
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien iii kanker payudara (Carsinoma mammae) .
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Bela'an!
!ndonesia sebagai salah satu negara berkembang yang mengalami perubahan pola penyakit yang dikenal dengan transisi epidemiologi, yaitu perubahan pola penyakit dan penyebab kematian. Pada a"alnya kematian didominasi oleh penyakit in)eksi, namun kemudian bergeser menadi penyakit non in)eksi dan penyakit degenerati) salah satunya adalah kanker (7asidi, /<. anker payudara (Carsinoma mammae< adalah kondisi sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal cepat dan tidak terkendali. anker payudara (Carsinoma mammae< adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari parenchyma, Penyakit ini oleh Word 1ealth 6rgani*ation (W16< dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (!=D< dengan nomer /> (W16, ><. Data W16 (>< menyebutkan bah"a sebanyak >,? uta i"a meninggal pada tahun @ akibat kanker dan :8 uta lainnya meninggal dalam angka / tahun kedepan. Setiap tahun umlah penderita kanker payudara (Carsinoma mammae) bertambah sekitar > uta. Sur&ei terakhir didunia menunukkan setiap 0 menit ditemukan penderita kanker payudara dan setiap // menit ditemukan seorang perempuan meninggal akibat Carsinoma mammae. Depkes 7! (:< menampilkan data tahun 8 - > umlah kasus kanker payudara ( Carsinoma mammae) di !ndonesia menempati posisi teratas. Salah satu masalah utama yang sering dialami pasien dengan kanker payudara adalah nyeri. 7asa nyeri merupakan stresor yang dapat menimbulkan stres dan ketegangan dimana indi&idu dapat berespon secara biologis dan perilaku yang menimbulkan respon )isik dan psikis. 7espon )isik meliputi perubahan keadaan umum, "aah, denyut nadi, pernapasan, suhu badan, sikap badan, dan apabila napas makin berat dapat menyebabkan kolaps kardio&askuler dan syok, sedangkan respon psikis akibat nyeri dapat merangsang respon stres yang dapat mengurangi sistem imun dalam peradangan, serta menghambat penyembuhan
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien / kanker payudara (Carsinoma mammae) .
respon yang lebih parah akan mengarah pada ancaman merusak diri sendiri (Potter Perry, @<. #engelola nyeri merupakan aspek penting dari pengobatan kanker payudara. 3anyak "anita mengalami nyeri di tulang dan sendi yang didapat dari hasil perlakuan atau dari kanker itu sendiri. Nyeri pada pasien kanker payudara dapat disebabkan oleh salah satu atau semua )aktor-)aktor seperti kanker pada tulang, tumor, pembedahan dan prosedur lainnya, kemoterapi dan radiasi serta obat-obatan, khususnya inhibitor aromatase (5arson, //<. Penanganan
nyeri
bisa
dilakukan
secara
)armakologis
dan
non
)armakologis. Secara non )armakologis dapat melalui distraksi, terapi es dan panas, teknik relaksasi, hipnosis, dan piat (Smelt*er 3are, <. Sedangkan terapi pelengkap untuk mengurangi nyeri antara lain meditasi, terapi musik, sentuhan, akupunktur, serta aromaterapi (5ynn, ?<. #eskipun aromaterapi tidak dapat menyembuhkan kanker, tetapi dapat digunakan dalam membantu mengurangi stres, kecemasan, depresi dan rasa sakit. Selain itu, banyak studi klinis yang dilakukan oleh berbagai kelompok, menunukkan bah"a aromaterapi membantu meringankan beberapa komplikasi yang terkait dengan kanker ($alsetto, ;<. Penelitian tentang aromaterapi yang dilakukan oleh Shin dan 5ee (><, dengan ui coba terkontrol secara acak terhadap 0 pasien stroke dengan nyeri bahu hemiplegia.
#asing-masing
dibagi kedalam
kelompok aromaterapi
akupresur (nB/@< dan kelompok akupresur (nB/@<. elompok aromaterapi menggunakan aromaterapi la&ender, rosemary, dan peppermint. Setiap sesi akupresur berlangsung menit dan dilakukan dua kali sehari selama minggu. 1asilnya skor nyeri
menunukkan bah"a akupresur aromaterapi memberikan
e)ek yang positi) (pC ,/< pada bahu hemiplegia yang nyeri, dibandingkan dengan akupresur saa pada pasien stroke. Saat ini aromaterapi sudah sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada kosmetik, pengharum ruangan ataupun desin)ektan. Namun aromaterapi masih arang digunakan sebagai terapi alternati) yang dapat mengurangi nyeri karena aromaterapi masih belum dipopulerkan sebagai bentuk upaya pera"atan dalam pelayanan kesehatan. 3erdasarkan )enomena tersebut
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien kanker payudara (Carsinoma mammae) .
maka penulis tertarik untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien kanker payudara (Carsinoma mammae) dengan metode studi literature atau studi pustaka.
B. Tu5uan *.
%ntuk mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap perubahan intensitas
nyeri pada pasien kanker payudara (Carsinoma mammae). #engetahui perbedaan intensitas nyeri setelah pemberian inter&ensi +. aromaterapi pada pasien kanker payudara (Carsinoma mammae).
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien 0 kanker payudara (Carsinoma mammae) .
BAB II TIN6AUAN TEORI
A. Carsinoma Mammae 1.
De7ini"i Carsinoma Mammae Carsinoma mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat
adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menadi sel kankerpada aringan payudara (arsono, ?<. Carsinoma mammae adalah keganasan yang berasal dari sel kelenar, saluran kelenar dan aringan penunang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Smelt*er 3are, <. Sedangkan menurut Samsuhidaat dan De ong (8<, kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam aringan payudara. anker dapat tumbuh di dalam kelenar susu, saluran susu, aringan lemak, maupun aringan ikat pada payudara. adi, kanker payudara ialah penyakit neoplasma yang ganas di aringan payudara. 2.
Eti&l&!i Carsinoma Mammae
Penyebab spesi)ik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi menurut #oningkey dan odim (=hyntia, ;< terdapat banyak )aktor risiko yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap teradinya kanker payudara, diantaranya enis kelamin, usia, ri"ayat kanker indi&idu, ri"ayat kanker keluarga, genetik, menarche dini dan menopouse lambat, ri"ayat reproduksi, penyakit payudara inak, obesitas dan kebiasaan makan makanan berlemak, paanan radiasi, hormon estrogen dan konsumsi alkohol. Tanda dan geala Carsinoma mammae yaitu benolan pada payudara berupa benolan yang tidak nyeri pada payudara benolan itu mula-mula kecil, makin lama makin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu. 4rosi atau eksema puting susu, kulit atau puting susu tertarik kedalam (retraksi<, ber"arna merah muda atau kecoklatan sampai menadi oedema hingga kulit kelihatan seperti eruk ( peau d’orange<, mengkerut atau timbul borok (ulkus pada payudara<. 3orok itu makin lama makin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan payudara, sering berbau busuk dan mudah berdarah. Pendarahan pada puting susu, rasa sakit
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien 8 kanker payudara (Carsinoma mammae) .
atau nyeri pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok atau kalau sudah ada metastase ke tulang-tulang. emudian timbul pembesaran kelenar getah bening ketiak, bengkak pada lengan dan penyebaran kanker seluruh tubuh (Suryaningsih Sukaca, ;<. -. Kla"i7i'a"i Carsinoma Mammae #enurut Price dan Wilson (@< pada Carsinoma mammae teradi
proli)erasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara. Pada a"alnya hanya terdapat hiperplasia sel dengan perkembangan sel-sel atipikal. Sel-sel ini kemudian berlanut menadi karsinoma in situ dan mengin&asi stroma. anker membutuhkan "aktu tuuh tahun untuk tumbuh dari satu sel menadi massa yang cukup besar untuk dapat dipalpasi (kira-kira berdiameter / cm< pada ukuran itu, sekitar @E Carsinoma mammae sudah mengalami metastasis. Stadium kanker payudara, yaitu Stadium Stadium /
Tumor, ukuran dan penyebaran Tumor terbatas pada payudara dengan ukuran cm, tidak ter)iksasi pada kulit atau otot pektoralis tanpa dugaan metastasis aksila. Stadium Tumor dengan diameter kurang dari cm dengan metastasis aksila atau tumor dengan tumor -@ cm dengan atau tanpa metastasis aksila. Stadium 0a Tumor dngan diameter C@ cm tapi masih bebas dengan aringan sekitarnya dengan atau tanpa metastasis aksila yang masih bebas satu sama lain, atau dengan metastasis aksila melekat. Stadium 0b Tumor dengan metastasis in)ra atau suprakla&ikula atau tumor yang telah mengin)iltrasi kulit dan dinding toraks. Stadium 8 Tumor yang telah bermetastasis auh. Sumber #ansoer (<. /. Pe#ei'"aan $enun5an! Carsinoma Mammae Pemeriksaan penunang dapat berupa pemeriksaan radiodiagnostikF
imaging
dilakukan
untuk
diagnostik
dengan
menggunakan
%S'
(%ltrasonogra)i< payudara, mammogra)i dan untuk menentukan stadium dengan menggunakan )oto thoraks, %S' abdomen dan scan tulang. Selain itu dapat uga dilakukan pemeriksaan histopatologik yang diambil melalui biopsi untuk tumor C cm dan 3iopsi arum 1alus (3A1<.
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien @ kanker payudara (Carsinoma mammae) .
8. Penatala'"anaan Carsinoma Mammae Penatalaksanaan Carsinoma mammae yang disepakati ahli-ahli kanker
sedunia (#edicastore, //< adalah sebagai berikut Penatalaksanaan =arsinoma #ammae Stadium
Penatalaksanaan
!
Dilakukan operasi dan kemoterapi
!! !!!
6perasi dilanutkan dengan kemoterapi ditambah hormonal
!9
6perasi dilanutkan dengan kemoterapi ditambah radiasi dan hormonal Dilakukan kemoterapi dilanutkan dengan radiasi dan hormonal
5anut
Setelah diobati harapan hidup pasien paling lama 8 tahun
B. N)ei
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang dihubungkan dengan aringan yang rusak, cenderung rusak, atau segala keadaan yang menunukkan adanya kerusakan aringan (7asidi, /<. Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan aringan aringan yang aktual atau potensial (Smelt*er 3are, <. Sedangkan menurut =arpenito (@<, nyeri merupakan keadaan indi&idu mengalami dan melaporkan adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak menyenangkan. Penyebab nyeri pada pasien kanker payudara ( Carsinoma mammae) ada 0 macam yaitu penyebab langsung dari tumor (>@-:E<, misalnya penekanan massatumor pada tulang dan sara), in)iltrasi kanker pada aringan lunak dan alat dalam, peningkatan tekanan dalam rongga kepala, serta adanya tukak (luka<. Pengobatan anti kanker (/@-/;E< misalnya nyeri pasca-operasi, pasca kemoterapi, atau pasca radiasi. Tidak berhubungan dengan kanker ataupun pengobatannya (0-@E< misalnya penyakit lain yangmenimbulkan nyeri yaitu gangguan padaotot dan tulang arthritis, gangguan antung, dan migrain (7asidi, /<. lasi)ikasi nyeri secara umum (Smelt*er dan 3are, < dibagi menadi dua, yakni /. Nyeri akut
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien ? kanker payudara (Carsinoma mammae) .
Nyeri ini bersi)at mendadak, durasi singkat (dari beberapa detik sampai ? bulan<. 3iasa berhubungan dengan kecemasan. 6rang bisa merespon nyeri akut secara )isiologis dan dengan perilaku. Secara )isiologis dia)oresis, peningkatan denyut antung, peningkatan pernapasan, dan peningkatan tekanan darah. . Nyeri kronis Nyeri ini bersi)at dalam, tumpul, diikuti dengan berbagai macam gangguan. Teradi lambat dan meningkat secara perlahan setelahnya, dimulai setelah detik pertama dan meningkat perlahan sampai beberapa detik atau menit. Nyeri ini biasanya berhungan dengankerusakan aringan. Nyeri ini bersi)at terus-menerus atau intermitten (lebih dari ? bulan<. $aktor yang mempengaruhi respon nyeri menurut (Potter dan Perry, @< antara lain usia, enis kelamin, kultur, makna nyeri, perhatian, ansietas, pengalaman masa lalu, pola koping, dan dukungan keluarga dan sosial. !ntensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakanoleh indi&idu, pengukuran intensitas nyeri sangat subekti) dan indi&idual dan kemungkinannyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan obekti) yang paling mungkin adalah menggunakan respon )isiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran dengan tehnik ini uga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri (Tamsuri, ><. #enurut Smelt*er dan 3are (<, ada 0 cara mengkai intensitas nyeri yang biasanya digunakan, antara lain skala pendeskripsi &erbal (9DS<, skala penilaian numerik (N7S< lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata dan skala analog &isual (9AS< tidak melebel subdi&isi. 9AS adalah suatu garis lurus, yang me"akili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi &erbal pada setiap uungnya. Skala ini memberi klien kebebasan penuh untuk mengidenti)ikasi keparahan nyeri. 9AS dapat merupakan pengukuran keparahan nyeri yang lebih sensiti) karena klien dapat mengidenti)ikasi setiap titik pada rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka (Potter Perry, @<.
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien > kanker payudara (Carsinoma mammae) .
eadaan 9AS ini telah dibuktikan dengan menggunakanAntar elas orelasi oe)isien (!==s< dengan ;@E =on)idence !nternal (;@E =!S< dan 3land Altman analisis yang digunakan untuk menilai kehandalan diperoleh pasangan pengukuran 9AS / menit terpisah, 0 menit selama am. 1asil yang diperoleh dari ringkasan !== untuk semua pasangan 9AS skor adalah ,;; G;@E =! ,;:;-,;;H. 1al tersebut menunukkan bah"a 9AS cukup handal digunakan untuk menilai nyeri (Sil&er, 5atimer, 3iur 'allegher, ?<. Skala nyeri harus dirancang sehingga skala tersebut mudah digunakan
dan
tidak
mengkomsumsi
banyak
"aktu
saat
klien
melengkapinya. Apabila klien dapat membaca dan memahami skala, maka deskripsi nyeri akan lebih akurat. Skala deskriti) berman)aat bukan saa dalam upaya mengkai tingkat keparahan nyeri, tapi uga menge&aluasi perubahan kondisi klien. Pera"at dapat menggunakan setelah terapi atau saat geala menadi lebih memburuk atau menilai apakah nyeri mengalami penurunan atau peningkatan (Potter Perry, @<. Secara non )armakologis, metode dan teknik yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mengatasi nyeri antaralain distraksi, meditasi, terapi musik, hipnotis, sentuhan, piat, akupunktur, kompres panas atau dingin, teknik relaksasi serta aromaterapi (5ynn, ?<.
9. Aatea$i
Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi. Aroma berarti bau harum atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan. adi aromaterapi adalah salah satu cara pengobatan penyakit dengan menggunakan bau-bauan yang umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan serta berbau harum, gurih dan enak yang disebut minyak essensial (Agusta, <. Sedangkan menurut Dochterman (8<, aromaterapi merupakan pemberian minyak essensial melalui metode piat, salep topikal, inhalasi, mandi, kompres (panas atau dingin< untuk mengurangi nyeri dan dapat menimbulkan e)ek relaksasi dan kenyamanan. Si)at aromaterapi, aroma dalam terapi adalah sari berbau harum atau minyak essensial yang dihasilkan oleh sel-sel tanaman dan pohon. #inyak
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien : kanker payudara (Carsinoma mammae) .
essensial mempengaruhi pikiran danbadan secara bersamaan le"at kulit dan sistem
ol)aktori
(indra
penciuman<
untuk
menyeimbangkan
dan
menyembuhkan, membuatnya menadi obat yang ideal, lembut yang bukan hanya menyembuhkan melainkan uga dapat dinikmati (Dean, ><. #ekanisme kera pera"atan aromaterapi menurut Primadiati (<, dalam tubuh manusia berlangsung melalui dua sistem )isiologis, yaitu sistem sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. We"angian dapat mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat dan emosi seseorang. 6rgan penciuman merupakan saranakomunikasi alamiah pada manusia. 1anya seumlah : molekul yang dapat memacu impuls elektrik pada uung sara). 3au merupakan suatu molekul yang mudah menguap ke udara dan akan masuk ke rongga hidung melalui penghirupan sehingga akan direkam oleh otak sebagai proses penciuman. 3erdasarkan penelitian di %ni&ersitas War"ick di !nggris oleh 7obert (/;;:<, bau yang dihasilkan akan berikatan dengan gugus steroid didalam kelenar keringat yang disebut osmon,yang mempunyai potensi sebagai penenang kimia alami. 7espon bau yang dihasilkan akan merangsang kera sel neurokimia otak. Sebagai contoh, bau yang menyenangkan akan menstimulasi thalamus untuk mengeluarkan enke)alin yang ber)ungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan menghasilkan perasaan seahtera (Primadiati, <. #etode menggunakan aromaterapi, minyak atsiri dapat diserap ke dalam tubuh dalam 0 cara, yaitu melalui sistem penciuman (yaitu, tanpa sentuh<, melalui kulit dalam bak mandi, kompres, piat (dengan sentuhan<, dan melalui mulut (berlaku umum sebagai obat aromatik, yang memerlukan pelatihanFresep dari penyedia layanan kesehatan primer<. Aromaterapi tanpa sentuhan mencakup metode inhalasi langsung dan tidak langsung. !nhalasi langsung berarti minyak esensial secara langsung ditargetkan untuk pasien, ini dapat dicapai dengan menempatkan / sampai @ tetes pada aringan dan meminta pasien untuk menghirup perlahan-lahan dan berirama selama @ sampai / menit. %ap dapat meningkatkan penggunaan minyak esensial secara langsung ditargetkan ika minyak yang mengapung diatas semangkuk air yang sangat panas (3uckle, /;;;<. 4)ekti&itas kimia bahan akti) minyak esensial menurut aelani (;<, dapat dielaskan melalui mekanisme sebagai berikut butiran molekulnya yang
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien ; kanker payudara (Carsinoma mammae) .
sangat kecil dengan mudah dapat diserap melalui aliran darah hingga pembuluh kapiler darah di seluruh aringan tubuh. Iat-*at akti) yang terdapat dalam minyak esensial ini kemudian diedarkan keseluruh aringan tubuh, sehingga akan lebih mudah mencapai sasaran lokasi yang diobati ( target site<. #inyak essensial uga memiliki si)at mudah larut dalam lemak, sehingga dengan mudah terserap kedalam lapisan kulit yang ada diba"ahnya (subkutan< bila dioleskan atau digosokkan. #inyak essensial mampu meredakan ketegangan otot yang mengalami kelelahan akibat akti&itas yang berlebihan. aelani (;< uga menyatakan minyak esensial uga dapat mempengaruhi impuls dan re)leks sara) yang diterima oleh uung-uung reseptor sara) yang diterima oleh uung-uung reseptor sara) pada lapisan terluar dari kulit, diba"ah lapisan epidermis. #inyak ini uga mempengaruhi akti&itas
)ungsi
kera
otak
melalui
sistem
sara)yang
berhubungan
denganindera penciuman. 7espon ini akan dapat merangsang peningkatan produksi masa penghantar sara) otak (neurotransmiter <, yaitu yang berkaitan dengan pemulihan kondisi psikis (seperti emosi, perasaan, pikiran, dan keinginan<. 4)ek medis minyak essensial uga dapat mempengaruhi kelenar getih bening. Dalam hal ini, e)ekti&itas *at akti)nya dapat membantu produksi hormon endor)inyang berperan penting dalan meregulasi tekanan darah, pengendalian rasa sakit, serta keseimbangan hormonal. 3eberapa e)ek samping yang dapat ditimbulkan dari aromaterapi menurut Shil&er dan 5ee (>< diantaranyairitasi kulit, berupa gatal dan peradangan akibat minyak essensial yang mengandung gugus aldehidaF)enol dan pada pencampuran minyak essensial dengan konsentrasi tinggi. !ritasi ini bersi)at lokal dan berlangsung singkat, iritasi membran mukosa pada sistempencernaan, saluran kencing dan saluran kelamin karena minyak essensial
yang
mengandung
)enol
dan
aldehid
yang
cukup besar.
$ototoksisitas, )otosensiti&itas, teradi ika minyak essensial bereaksi dengan kulit diba"ah sinar %9, mengakibatkan geala eritema dan hiperpigmentasi. 4)ek neurotoksik dan pengguguran kehamilan ika digunakan konsentrasi yang tinggi. 7esiko sensiti)isasi ika digunakan dalam "aktu lama. 7eaksi yang
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien / kanker payudara (Carsinoma mammae) .
timbul bersi)at sementara dan akan berakhir ika pemakaian dikurangi atau dihentikan. Aromaterapi yang digunakan adalah eucalyptus oil, clo&e oil, ylangylang (cananga odorata< dan peppermint. Adapun alasan peneliti menggunakan aromaterapi tersebut ialah eucalyptus oil mempunyai senya"a akti) eucalyptol dan cineole> E yang telah terbukti mampu mengurangi peradangan dan nyeri, memperlancar sirkulasi darah, bersi)at analgesik, menstimuli proses penyembuhan dan membangkitkan energi. Clove oil mengandung senya"a akti) eugenol ? sampai ;E, yang merupakan sumber anti amur, si)at anestesi, antiseptik dan merangsang sirkulasi aliran darah. Ylang-ylang (Cananga odorota< memiliki senya"a akti) utama adalah kariofilen atau β-kariofilen bekera sebagai obat penenang alami pada sistem sara) dan memberikan bantuan dari kecemasan dan insomnia serta digunakan untuk reli penderitaan sara) seperti depresi dan stres. Serta peppermint ( Menta piperita) yang mengandung senya"a akti) diantaranya cineole, keton, menton dan
menthol yang
membantu
menghilangkan
rasa
sakit,
antiseptik,
ekspektoran dan menenangkan (1ealingnatural, ><. Tingkatan pencegahan membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer teradi sebelum sistem bereaksi terhadap stresor, yaitu meliputi promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan pada pasien Carsinoma mammae. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flei!le lines of defense dengan cara mencegah stres dan mengurangi )aktor-)aktor risiko. Pencegahan sekunder, meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada geala dari stresor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan )aktor-)aktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai geala. Dalam kasus ini, penulis memberikan inter&ensi berupa aromaterapi untuk mengurangi nyeri pada pasien Carsinoma mammae. Pencegahan tersier, dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder (pemberian aromaterapi<. Pencegahan tersier di)okuskan pada perbaikan kembali kearah stabilitas sistem klien secara optimal dengan
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien // kanker payudara (Carsinoma mammae) .
pengobatan lebih lanut sampai keadaan sehat, agar tidak teradi masalah yang sama (Potter Perry, @<.
BAB III STUDI KASUS
Ny. + yang berusia @0 tahun datang ke !'D 7S Darmo. Pasien mengeluh ada benolan di payudara sebelah kanan dengan diameter J 0 cm. 3enolan sudah ada selama / tahun yang lalu. Namun / tahun yang lalu masih kecil, perkiraan diameternya yaitu J ,@ cm dan belum merasakan nyeri, sehingga pasien
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien / kanker payudara (Carsinoma mammae) .
mengabaikan hal itu. 3aru satu bulan terakhir ini pasien merasakan nyeri pada benolan tersebut dan didapatkan benolan bertambah besar yaitu J 0 cm. Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk arum. Nyeri timbul disaat pasien kelelahan dan hanya berlangsung sebentar-sebentar saa (hilang timbul< dan dengan skala :. Pada pemeriksaan )isik TD /8F; mm1g, Nadi //KFm, 77 @KFm dan Suhu 0> =. Pada inspeksi payudara kanan terdapat benolanL palpasi terdapat benolan ᵒ
pada kuadran medial atas payudara kanan dengan diameter J 0 cm, mempunyai batas yang tidak elas, konsistensi padat dan keras. Pada inspeksi lokalis aKial kanan terdapat benolanL dengan palpasi terdapat dua benolan kecil pada aKilla dengan konsistensi padat dan kenyal. Diagnose medis Carsinoma mammae stadium . Pada ri"ayat penyakit dahulu, pasien tidak pernah mengalami in)eksi trauma atau operasi tumor inak payudara, pasien tidak pernah mengalami radiasi di daerah dada, pasien sudah mempunyai 0 orang anak namun menyusuinya tidak optimal dengan alasan AS! kurang untuk anaknya dan pasien masih menstruasi sampai sekarang. Pada ri"ayat penyakit keluarga, keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit seperti yang dia alami. Pasien mengatakan pada pola makannya, pasien suka makan pedas dan sering menggunakan penyedap rasa untuk memasak. Pada ri"ayat pengobatan obat, pasien mengkonsumsi Pil 3 seak kehamilan pertama sampai sekarang (J tahun<.
BAB I PEMBAHASAN
Pada kasus diatas, hal yang perlu dilakukan dalam mengatasi nyeri adalah )armakologik dan non )armakologik. Salah satu tindakan non )ar makologik adalah pemberian inter&ensi aromaterapi. Namun, untuk mengetahui signi)ikannya aromaterapi, kita harus memberikan aromaterapi tersebut ika masa paruh
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien /0 kanker payudara (Carsinoma mammae) .
pemberian analgesic sudah berkurang bahkan habis, tidak mempunyai gangguan penciuman atau tidak mempunyai kontraindikasi terhadap aromaterapi. =ara pemberian inter&ensi aromaterapi ini adalah dengan memasukkan -@ tetes minyak aromaterapi (peppermint, cengkeh, eucalyptus oil, ylang-ylang< dalam tungku aromaterapi yang telah dipanaskan menggunakan lilin dengan ml air untuk dapat menghasilkan uap. emudian tungku tersebut diletakkan di tungku aromaterapi di mea atau dekat pasien sehingga mudah tercium dan pemberian aromaterapi diberikan selama menit. Setelah diberikan aromaterapi, kita dapat mengukur intensitas nyerinya dengan skala -/. #enurut penelitian yang dilakukan oleh Setianingsih (/<, aromaterapi yang banyak digunakan adalah peppermint 8:,?E responden, alasan responden dalam memilih peppermint tersebut karena beberapa responden menyukai bau mint yang sangat khas, segar dan menyeukkan karena mengandung menthol. 1al tersebut sesuai dengan penelitian 'hasani dan 'hinney (8< bah"a peppermint mempunyai banyak man)aat diantaranya menghilangkan rasa sakit, sebagai penyeuk, dapat mela"an kelelahan, kecemasan atau masalah emosional lainnya. 1asil penelitian tersebut didukung oleh oleh ohn and Sons (//< yaitu pengaruh peppermint oil alam irrita!le !o"el syndrome (!3S< dengan meta analisis. Penelitian dengan cara topical dilakukan 0K sehari. esimpulannya bah"a peppermint meringankan gealan !3S dan nyeri berkurang. Sehingga solusi menthol dapat menadi pilihan, berkhasiat terapi yang aman dan ditoleransi untuk !3S. Penelitian yang dilakukan Setianingsih (/< bah"a terdapat perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan pemberian aromaterapi yang ditunukkan oleh perbedaan rata-rata nilai yaitu 0,: sebelum dilakukan pemberian aromaterapi menadi ,:0 sesudah dilakukan pemberian aromaterapi dengan nilai signi)ikasi (p,,/<. #aka dapat disimpulkan bah"a aromaterapi dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien dengan kanker payudara. Nyeri
kanker
dapat
muncul
sebagai
akibat
ekspansi
tumor,
penekananFkompresi sara) atau in)iltrasi oleh tumor, obstruksi maligna atau in)eksi pada ulkus maligna. Terapi kanker dengan tindakan pembedahan, kemoterapi dan radiasi dapat menimbulkan mukositis, gastroenteritis, iritasi kulit
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien /8 kanker payudara (Carsinoma mammae) .
dan nyeri lain yang berkaitan. Nyeri kanker paling sering muncul pada aringan muskuluskeletal dan system sara) (7ospand, :<. #enurut +astanti (/<, nyeri yang tidak berhubungan dengan tumor biasanya tergantung kondisi pasien yang mengalami distensi lambung, in)eksi serta nyeri muskuluskeletal. Salah satu masalah utama yang sering dialami pasien pada kanker payudara adalah nyeri. 7asa nyeri merupakan stressor yang dapat menimbulkan stress dan ketegangan dimana indi&idu berespon secara biologis dan perilaku yang menimbulkan respon )isik dan psikis. Sedangkan terapi pelengkap untuk mengurangi nyeri antara lain meditasi, terapi music, sentuhan, akupuntur serta aromaterapi (5ynn, ?<. Aromaterapi adalah penggunaan minyak esensial dari tanaman untuk mendukung dan menyeimbangkan pikiran, tubuh dan i"a. 1al ini digunakan oleh pasien dengan kanker terutama sebagai bentuk pera"atan suporti) yang dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi rasa sakit, mengurangi stress dan kecemasan. Aromaterapi dapat dikombinasikan dengan pera"atan pelengkap lainnya seperti terapi piat dan akupuntur serta pera"atan standar. 4)ek dari aromaterapi yang berteori hasil dari e)ek molekul bau dari minyak esensial pada pusat emosi otak dan system limbic. Aplikasi topical minyak aromatic dapat mengerahkan antibakteri, e)ek antiin)lamasi dan analgesi (5ion, /<. 1al tersebut diatas sealan dengan #ehmet (;< bah"a otak dapat menda)tarkan bau lebih cepat dari respon nyeri. Aroma dapat dida)tarkan oleh amigdala, otak adalah pusat emosional sehingga bau dapat menimbulkan baik e)ek )isik langsung maupun psikologis seperti sakit kronis yang menguras dan melemahkan, mengganggu )ungsi sehari-hari. Tapi minyak esensial mena"arkan potensi untuk menghilangkan rasa sakit termasuk aplikasi topical dan internal. Penelitian yang dilakukan oleh Setianingsih (/< bah"a nilai rB,;0 artinya
menunukkan
aromaterapi
memberikan
pengaruh
besar terhadap
penurunan intensitas nyeri pada pasien kanker payudara. 1al tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan !ndrati (;< tentang e)ekti)itas aromaterapi terhadap tingkat nyeri dan kecemasan persalinan primipara kala ! menggunakan kelompok control dan membandingkan pre-post test. esimpulan hasilnya pada
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien /@ kanker payudara (Carsinoma mammae) .
kelompok eksperimen,adi aromaterapi e)ekti) digunakan mengatasi nyeri dan cemas persalinan kala / (p,,@<. 1al tersebut sealan dengan 5ynn (?< menyebutkan bah"a terapi pelengkap yang dilakukan upaya dalam mengatasi nyeri salah satunya adalah aromaterapi. #enurut Dochterman (8<, aromaterapi diberikan dengan cara topical, inhalasi, piat, mandi dan kompres untuk mengurangi nyeri dan dapat menimbulkan e)ek relaksasi. Penelitian tersebut didukung oleh Shin dan 5ee (><, dengan ui coba terkontrol secara acak terhadap 0 pasien stroke dengan nyeri bahu hemiplegia. #asing-masing dibagi kedalam kelompok aromaterapi akupresur (nB/@< dan kelompok akupresur (nB/@<. elompok aromaterapi menggunakan aromaterapi la&ender, rosemary, dan peppermint. Setiap sesi akupresur berlangsung menit dan dilakukan dua kali sehari selama minggu. 1asilnya skor nyeri
menunukkan bah"a akupresur aromaterapi memberikan
e)ek yang positi) (pC ,/< pada bahu hemiplegia yang nyeri, dibandingkan dengan akupresur saa pada pasien stroke. Aromaterapi arang disarankan sebagai pengobatan untuk kanker, melainkan sebagai bentuk pera"atan suporti) untuk mengatasi geala e)ek kanker atau samping pengobatan kanker. 3au reseptor di hidung dapat menanggapi aroma minyak esensial dengan mengirimkan pesan-pesan kimia"i di sepanang alur sara) ke system limbic otak yang mempengaruhi suasana hati dan emosi. Studi pencitraan pada manusia membantu menunukkan e)ek bau pada sitem limbic dan alur emosionalnya (5ion, /<. Dean (>< menyatakan bah"a bau yang dihasilkan oleh minyak esensial mempengaruhi pikiran dan badan secara bersamaan le"at kulit dan system ol)aktori (indra penciuman< untuk menyeimbangkan dan menyembuhkan, membuatnya menadi obat ideal, lembut yang bukan hanya menyembuhkan melainkan dapat menikmati. #enurut $alsetto (;< menelaskan meskipun aromaterapi tidak dapat menyembuhkan kanker, dapat digunakan dalam pengobatan, aromaterapi dapat membantu mengurangi stress, kecemasan, depresi dan rasa sakit. Selain itu, banyak studi klinis yang dilakukan oleh berbagai kelompok, menunukkan bah"a aromaterapi membantu meringankan beberapa komplikasi yang terkait dengan
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien /? kanker payudara (Carsinoma mammae) .
kanker. Aromaterapi adalah pengobatan, alternati&e atau komplementer dan penting bah"a pengobatan aromaterapi kompatibel dengan obat yang diresepkan oleh doketr untuk kanker. Aromaterapi dapatdigunakan untuk mengurangi stress, depresi, kecemasan, sakit dan nyeri. Dari kasus diatas, penulis menyarankan dalam pemberian untuk mengurangi rasa nyeri dengan non )armakologik yaitu salah satunya dengan aromaterapi. Dengan aromaterapi, pasien akan lebih relaks dan nyaman karena mencium bau-bauan yang segar yang sesuai dengan keinginan pasien. Pemberian aromaterapi tersebut, bukan untuk mengurangi rasa nyeri namun dapat mengalihkan rasa nyeri tersebut, sehingga pasien bisa merasakan kenyamanan dan rileks untuk melakukan tindakan yang mereka inginkan.
BAB PENUTUP
A. Ke"i#$ulan
Dalam pengobatan atau mengurangi nyeri dengan cara )armakologik atau non )armakologik. Salah satu non )armakologik adalah aromaterapi. Aromaterapi adalah salah satu cara pengobatan penyakit dengan menggunakan bau-bauan
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien /> kanker payudara (Carsinoma mammae) .
yang umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan serta berbau harum, gurih dan enak yang disebut minyak essensial. Pemberian minyak essensial melalui metode piat, salep topikal, inhalasi, mandi, kompres (panas atau dingin< untuk mengurangi nyeri dan dapat menimbulkan e)ek relaksasi dan kenyamanan. 3eberapa penelitian menyatakan bah"a aromaterapi dapat mengurangi rasa nyeri dalam beberapa kasus, yaitu salah satunya rasa nyeri pada kanker patudara. adi dari kasus diatas, pasien perlu diberikan aromaterapi sehingga dapat mengalihkan rasa sakit pada pasien dengan kanker payudara. Dengan aromaterapi, pasien akan merasakan kenyamanan dan rileks sehingga rasa nyeri pada pasien dengan kanker payudara akan teralihkan.
B. Saan
/. 3agi pasien diharapkan untuk bisa mengatasi rasa nyeri yang dialaminya sendiri yaitu dengan alternati&e menggunakan aromaterapi. . 3agi pendidikan kepera"atan diharapkan dapat mengaplikasikan pemberian aromaterapi ini dalam mengalihkan rasa nyeri 0. 3agi rumah sakit diharapkan dapat menerapkan aromaterapi dengan menetapkan S6P yang diberlakukan pada pasien untuk manaemen nyeri
DA2TAR PUSTAKA
Agusta, A. . #romaterapi cara sehat dengan "e"angian alami$ Penebar Sa"adaya
akarta
3uckle, . /;;;. %se aromatherapy as a complementary treathment )or chronic pain. %ournal altervative therapies in health and medicine$ &,&' ProMuest research library =arpenito, 5.. @. (uku saku diagnose kepera"atan edisi $ akarta 4'=
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien /: kanker payudara (Carsinoma mammae) .
=yntia, 4. ;. #khirnya aku sem!uh dari kanker payudara$ +ogyakarta #aKimus Dean, S. >. #romaterapi *pedoman men+adi sehat !agi orang si!uk)$ akarta 4'= D4P4S 7!. :. revalensi carcinoma mammae$ akarta 3hakti 1usada Dochterman, . 8$ ursinging intervention classification *IC) forth edition$ %SA #osby $alsetto, S. ;. #romatherapy cancer treatment$ %SA 'hasani, A. 'hinney, #. 8. .fektifitas aroma peppermint untuk meningkatkan performanisasi memori +angka pendek pada mahasis"a$ %'# !ndrati. ;. .fektifitas aromaterapi terhadap tingkat nyeri dan kecemasan persalinan primipara kala /$ %ni&ersitas #uhammadiyah Surakarta aelani. ;. #romaterapi edisi /$ akarta Pustaka 6bor ohn Sohn. //. eppermint oil in irrita!le !o"el syndrome'systemic evalution of /012 cases "ith meta-analysis$ arsono, 3. . #spek seluler dan molukular kanker$ 3uku aar ilmuy penyakit dalam ilid / edisi !9. akarta Pusat penerbitan departemen ilmu penyakit dalam $%!. 5arson, N. //. (reast cancer and pain management pain can !e controlled "ith medications other remedies$ %SA. 5ion,
T. /. #romatherapy$ A&ailable httpFF""".li&estrong.co.articleF//?;/-bene)itsaromatherapyF/Ky**iskmhg)4:.(Diakses 0 Desember /<.
)rom
5ynn, 3. ?. 3eori dan praktek kepera"atan' endekatan pada asuhan pasien$ Alih bahasa Agung Waluyo. 4disi 3ahasa !ndonesia, #onica 4ster. akarta 4'=. #ansoer, A. Supnohaita., Wardhani, W. . 4apita selekta kedokteran %ilid 5$ 4disi 0. akarta #edia Aesculapius. #ehmet, 6. I. ;. #romatherapy for pain$ ournal article %ni&ersity #edical =enter Ne" +ork. %SA.
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien /; kanker payudara (Carsinoma mammae) .
Potter, P. A. Perry, A. '. @. (uku a+ar fundamental kepera"atan ' 4onsep, proses, dan praktik$ 4disi 8. 9olume . Alih 3ahasa 7enata omalasari, dkk, akarta 4'=. Price, S. A. Wilson, 5. #. @. atofisiologi' 4onsep klinis proses-proses penyakit$ 9olume . 4disi ?. (Teremahan 1eria"ati 1artono<. akarta 4'=. Primadiarti, 7. . #romaterapi pera"atan alami untuk sehat dan cantik$ akarta 'ramedia Pustaka %tama. 7asidi, !. /. .pidemiologi kanker pada "anita$ akarta =9 Agung Seto. 7ospand, 7. #. :. emeriksaan dan penilaian nyeri$ Teremah, D. 5yra"ati. Shin, =. 3. 5ee, S. #. >. 4))ect o) Aromatherapy Acupresure on 1emiplegic Shoulder Pain and #otor Po"er in Stroke Patient A Pilot Study. 3he %ournal of #lternative an Complementary Medicine$ 9olume /0. %SA. D6! /./:;Facm.?.?/:. Sil&er, W., 'allagher, 4. ., 3iur, P. 4., 5atimer, =. ?. 6alidity and relia!ity of 6#7 pain scale$ Department o) 4mergency #edicine Albert 4instein =ollege o) #edicine, 3ronK, N+, %SA. Samsuhidaat, 7. De ong, W. 8. (uku a+ar ilmu !edah$ 4disi . akarta 4'=. Smelt*er, S. =. 3are, S. . . (uku a+ar kepera"atan medical !edah$ (runner 8 7uddarth *(runner 8 7uddarth’s tet!ook of medical surgical nursing)$ Alih bahasa Agung Waluyo. 4disi :. 9olume . akarta 4'=. Suryaningsih, 4. Sukaca, 3.4. ;. 4anker payudara$ +ogyakarta Paradigma !ndonesia Tamsuri, A. >. 4onsep dan penatalaksanaan nyeri$ akarta 4'= W16. >. 9lo!al !urden of disease 5::; +ustanti, S.=. /$ .valuasi penggunaan o!at anti nyeri pada pasien kanker ra"at inap di <7=D 7ard+ito Yogyakarta$ Skripsi $armasi %ni&ersitas #uhammadiyah Surakarta
Aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien kanker payudara (Carsinoma mammae) .