Perawat hiperbarik bertugas sebagai operator, tender, dan offi cer terhadap pasien hiperbarik. Perawat Operator : - Perawat yang bertugas untuk menjalankan atau mengoperasikan alat hiperbarik (chamber). Perawat Tender : - Perawat yang bertugas menemani pasien dan melayani pasien didalam chamber hiperbarik ketika sesi terapi dimulai. Perawat Officer : - Perawat yang bertugas untuk menangani sistem pelayanan administrasi hiperbarik terhadap pasien. Alat Hiperbarik oksigen terapi Ruangan Hiperbarik berdasarkan klasifikasi dari National Fire protection Association (NFPA-99 Health care Facilities ) United states, dibagi 1. Kelas A - untuk Manusia, Multiplace chamber atau atau ruangan hiperbarik yang diperuntukan bagi manusia dengan jumlah lebih dari satu orang dimana ruangan tersebut terdiri dari lebih dari 1 ruangan bisa dua, tiga atau lebih, sehingga jika terjadi kendala atau masalah pada salah satu pasien atau peserta terapi dapat dilakukan penanganan dengan baik tanpa mengganggu pasien yang lain. Selain itu juga masalah kontaminasi penyakit maupun hal lain dapat dipisahkan dengan baik. alat hiperbarik seperti ini adalah yang terbaik jika akan melayani pasien lebih dari 1 orang dalam satu kali pelayanan, sehingga baik tenaga perawat yang menemani didalam maupun yang mengawasi diluar , baik paramedis maupun dokter ahli hiperbarik dapat memberikan bantuan langsung kedalam jika terjadi hal hal yang tidak di inginkan. sebaiknya pasien atau peserta hiperbarik menilai dan menganalisa alat hiperbarik yang baik, aman, dan benar sesuai dengan standar yang berlaku di dunia internasional tentang pelayanan hiperbarik. pikirkan seribu kali jika anda akan melakukan terapi hiperbarik secara bersama sama dalam pengertian dalam satu kali terapi ada lebih dari satu orang dalam satu ruangan secara bersamaan, pastikan apakah ruangan hiperbarik itu merupakan multiplace chamber yang memiliki ruangan lebih dari satu didalammnya, jika bukan pikirkan jika terjadi sesuatu di dalam terhadap salah satu pasien atau peserta terapi, apa yang bisa dilakukan. Hati hati pasien yang lain akan gagal terapi paling ringan resikonya. tp jk pasien yang mengalami itu memiliki masala serius bisa saja akan naik ke permukaan dan kita bisa terkena penyakit dekompresi. Sekali lagi pastikan jika anda melakukan terapi hiperbarik lebih dari satu orang maka ruangannya pun harus lebih dari satu ruangan didalamnya. 2. Kelas B manusia (monoplace chamber ): ): ruangan hiperbarik seperti ini diperuntukan bagi manusia dengan kapasitas satu orang atau tunggal didalamnya. dan biasanya pasien sendiri didalam tidak ditemani oleh tenaga medis. tenaga edis hanya mengawasi dan memantau dari luar. semua instruksi, peralatan pendukung dan kendali ada diliuar.
3.
Kelas C Binatang bukan untuk manusia. Jadi ruangan hiperbarik itu ada 3 janis, pertama jenis multiple place berarti diperuntukan untuk lebih dari satu orang. hati hati jika ada ruangan hiperbarik atau alat hiperbarik yang hanya memiliki satu ruangan tetapi melayani pasien atau orang lebih dari 1 orang. pertimbangkan dengan baik dan bijaksana untuk keselamatan anda. Hal yang dijelaskan diatas baru satu asfek penting bagi kita jika ingin menjalankan terapi hiperbarik. hal lainnya yang sebaiknya para pasien atau peserta hiperbarik ketahui adalah : I.
Ketenagaan : 1. apakah unit hiperbarik ini di awasi dan dibimbing oleh dokter ahli hiperbarik 2. apakah perawat pelaksana yang mengendalikan dan menjadi pendamping merupakan perawat yang telah mendapat pendidikan di bidang hiperbarik atau hanya sekedar perawat yang tidak mendapatkan pelatihan hiperbarik. ( hati hati mereka hanya bisa menjalankan alat tanpa tahu maksud dan tujuannya, apa dan bagaimana yg terjadi jika mereka melakukan sesuatu mereka tidak mengerti, bahkan buat keselamatan diri mereka sendiri dan temannya pun mreka tidak tahu apa yg akan terjadi, beberapa kecelakaan terhadap para perawat seperti ini sudah beberapa kali terjadi di beberap fasilitas hiperbarik milik swasta). 3. apakah ada teknisi yang ahli dibidang hiperbarik yang selalu mengawasi jalannya peralatan hiperbarik. Beberapa ada yang tidak diawasi, beberapa lagi ada tp bukan teknisi hanya sekedar tenaga yg tidak berpendidikan atau mengerti tehnik ttg hiperbarik, yg duduk disana (banyak pada asilitas hiperbarik yang dikelola swasta).
II.
Pengawasan atau pengendalian sebelum menjalankan terapi hiperbarik 1. apakah dilakukan pemeriksaan oleh dokter terhadap semua hal yang merupakan kontra indikasi untuk dapat melakuan terapi hiperbarik. 2. apakah dilakukan pemeriksaan foto rontgent dada sebagai seleksi terhadap seseorang apakah laya dan aman ntuk melakukan terapi hiperbarik 3. adakah panduan dari dokter atau paramedis tentang langah yang harus dilakukan dalam program terapinya. juga tentang penyakit penyakit dan obat obatan yang merupakan kontra indikasi untu terapi hiperbarik hati hati jika tidak dilakukan hal hal seperti diatas, bukan kesehatan atau kesembuhan yang anda dapat tetapi fatality atau kecelakaan yg akan menimpa anda. Sebaiknya konsultasikan dengan rinci tentang penyakit yang anda derita tentang obat obatan yang anda konsumsi jangan sampai anda melakukan terapi hiperbarik tanpa pengawasan dokter maka masalah yang akan anda alami mungkin akan berakibat buruk buat anda. knosultasikanlah segalanya kepada dokter ahli hiperbarik apa yang boleh dan tidak boleh anda lakukan dan konsumsi selama anda menjalani terapi hiperbarik. dan berapa lama program yg dianjurkan oleh dokter ahli hiperbarik tersebut.( hati hati karena masih langkanya dokter hiperbarik banyak rumah sakit dan pengusaha hanya
menyediakan dokter dokter umum yang tidak memiliki kompetensi di bidang hiperbarik yang akan melayani anda !!!!). III.
peralatan pendukung jika bisa coba anda perhatikan peralatan pendukung apakah sudah memenuhi standar keamanan menurut anda. misalkan 1. katup katup yang dipakai sudah sesuai untuk peruntukannya, jangan sampai anda melakukan terapi hiperbarik dimana katup katup yang mengalirkan udara tekanan tinggi menggunakan katup yang biasa kita jumpai di matrial bangunan atau yang biasa dipakai untuk keperuan rumah tangga di kamar mandi. apakah oksigen yang dipakai betul oksigen 100%, oksigennya cair atau gas ( yg baik adalah oksigen cair, buat pengusaha oksigen cair boros dan mahal) 2. Kompresornya apakah sudah sesuai dengan kompresor untuk hiperbarik, anda gak sulit untuk mengetahuinya. jika kompresor itu anda belum pernah lihat bentuknya dan agak aneh biasanya kompresor itu sesuia standar, tp jika anda melihat kompresornya sering anda lihat di pnggir jalan, tukang cat pinggir jalan pakai, mereknya pun banyak di matrial atau toko bangunan, supermarket bangunan biasanya alat itu gak standar. 3. Masker yang anda pakai apakah standar, caranya gampang jika anda sering lihat bentuk masker seperti itu dan salurannya juga banyak dijual untuk peralatan rumah tangga hati hati biasanya tidak standar. tp jika maskernya seperti pilot pesawat kemungkinan masker tersebut sesuai standar. (biasa dipakai di RSAL maskr spt ini) 4. alat pendukung medis apakah alat pendukung medis tersedia di dalam dan diluar ruangan hiperbarik. jika tidak ada, anda harus berhati hati terhadap faslitas hiperbarik seperti ini. keamanan anda yang lebih utama. cari tahu dan konsultasikan dengan ahlinya. IV.
Keluhan yg dialami 1. selesai terapi hiperbarik pusing, mual, nyeri telinga, hati hati terhadap kualitas alat hiperbariknya. sedikit berbagi demi keselamatan kita bersama. kita perlu hati hati bukan berarti mencugiai. waspada terhadap keselamatan diri sendiri berdasarkan analisa anda dari informasi para ahli bukan dari pedagang merupakan hal penting yg perlu dilakukan.
JAKARTA, Indonesia - Belum banyak orang yang mengetahui tentang terapi hiperbarik, yang baru-baru ini melejit karena kebakaran di salah satu ruangan Rumah Sakit Angkatan Laut (AL) Mintohardjo, Jakarta Pusat pada Senin, 14 Maret. Berikut lima hal yang perlu diketahui terkait pengobatan yang memanfaatkan oksigen murni dengan tekanan di atas 1 atmosfer absolut (ATA) ini: 1. Sudah ada sejak tahun 1960 dan hanya untuk penyelam TNI AL Situs resmi Ikatan Dokter Hiperbarik Indonesia mengungkapkan terapi oksigen hiperbarik pertama bermula di RSAL Dr. Ramelan, Surabaya, tahun 1960. Saat itu, terapi hiperbarik difokuskan pada penderita penyakit dekompresi, tekanan darah di dalam tubuh mengalami penurunan, yang umumnya dialami penyelam TNI AL. Pada 1960 hingga 1990, pelayanan terapi ini hanya terbatas pada RSAL dan RS Pertamina saja. Namun, pada 1995, rumah sakit swasta dan umum pun mulai menyediakan layanan hiperbarik. Alasannya, karena penyelam non-militer juga membutuhkan terapi ini. Selain itu, oksigen murni juga dapat mengobati penyakit klinis selain dekompresi. 2. Dibawa ke ruang terapi khusus Pertama-tama, pasien akan dibawa ke suatu ruangan khusus terapi. Selanjutnya, petugas akan mendudukkan mereka pada satu kursi untuk dipasangi masker oksigen. Ada pula jenis alat lain, di mana pasien dapat menjalani terapi sambil tidur dan tak menggunakan masker –melainkan semacam tudung bening di kepalanya. Jumlah sesi terapi bergantung pada masalah yang dialami pasien. Untuk keracunan darah, dapat terselesaikan dalam tiga kali pertemuan. Namun, masalah yang lebih berat seperti kelainan saraf dan organ lainnya, membutuhkan 20-40 kali terapi. Satu sesi terapi hiperbarik, membutuhkan waktu sekitar dua jam. 3. Sembuhkan berbagai penyakit Terapi oksigen hiperbarik memang diutamakan bagi penyelam yang mengidap penyakit dekompresi dan keracunan gas. Oksigen murni yang dialirkan ke dalam tubuh meningkatkan kadar kandungan hingga tiga kali lipat, dan membantu mempercepat pelepasan gas beracun sekaligus memenuhi kebutuhan seluruh sel. Oksigen, yang merupakan salah satu zat yang sangat dibutuhkan tubuh, ternyata mempunyai manfaat lain. Situs Hiperbarik Center RSAL Mintohardjo mengungkap, terapi ini bisa juga menyembuhkan berbagai jenis luka, termasuk akibat diabetes dan luka bakar. Selain itu, bagi pengidap trauma kecelakaan seperti bengkak dan nyeri, hingga patah tulang juga dianjurkan mengambil terapi ini. Oksigen dapat mempercepat pertumbuhan jaringan dan tulang yang patah; di saat bersamaan juga meredakan bengkak dan nyeri. Beberapa masalah lain yang juga dapat diatasi dengan terapi hiperbarik adalah: gangguan saraf seperti stroke dan neuropati; gangguan telinga seperti tuli
mendadak; vertigo; peyempitan pembuluh darah mata; gangguan saluran cerna; infeksi jamur pada organ dan kulit; hingga alergi. 4. Meningkatkan kebugaran dan menjaga kecantikan Karena kebutuhan oksigen tercukupi, kinerja sel tubuh pun meningkat. Terapi secara berkala, menurut situs Gading Pluit Hospital, dapat menjaga kebugaran jaringan sel tubuh. Oksigen akan merangsang percepatan regenerasi dan memulihkan kelelahan fisik. Hal ini karena terapi hiperbarik juga bisa memperbaiki pola tidur pasien yang mengidap insomnia. Tidur yang cukup dan kondisi tubuh yang sehat secara otomatis membantu perbaikan kondisi kulit. Oksigen juga memacu pembentukan jaringan kolagen, yang menambah kelenturan dan kemulusan kulit. 5. Risiko terapi hiperbarik Setiap kali menjalani sesi terapi hiperbarik, pasien akan selalu didampingi perawat atau dokter untuk menghindari efek samping yang tak diinginkan. Awalnya, pasien akan merasakan nyeri pada telinga 5 sampai 10 menit awal terapi. Rasanya digambarkan sama seperti saat berada dalam pesawat yang hendak lepas landas. Situs Mayo Clinic menyebutkan, terapi hiperbarik juga dapat menyebabkan rabun dekat (miopi) sementara, karena perubahan pada lensa mata. Selain itu, karena adanya tekanan udara, ada risiko cedera telinga seperti keluar cairan hingga gendang telinga sobek. Ada pula risiko paru-paru tak berfungsi (barotrauma) karena perubahan tekanan udara. Oksigen dalam jumlah tinggi juga dapat menyebabkan keracunan di pusat saraf utama. Selain itu, ruang terapi hiperbarik tentu memiliki kadar oksigen tinggi hingga sensitif pada api. Karena itu pasien dan petugas kesehatan harus sangat berhati-hati untuk memastikan tak ada percikan sekecil apapun. Saat terapi berlangsung, pasien dan petugas tak boleh membawa peralatan elektronik, juga perawatan rambut dan tubuh yang mengandung minyak bumi dan dapat menjadi sumber api. Setelah terapi, biasanya pasien akan merasa sangat lelah dan kelaparan.
Nurses in Hyperbaric Medicine: Curing Much More Than Divers’ “Bends” One of the most challenging and intimidating fields of nursing is that of Hyperbaric Nursing or Hyperbaric Medicine. Nurses perform duties in a hyperbaric chamber, essentially a decompression chamber. When in use it simulates a deep-water dive — to about 165 feet — but relieves the symptoms of over a dozen medical conditions, including the most commonly associated with a hyperbaric chamber: decompression sickness. This treatment is not without risks, which is why it is important trained professionals help consumers safely use these devices.
Nurses Challenged By Hyperbaric Demands Hyperbaric Nursing presents professionals with a number of unique challenges:
Decompression chambers do not exist everywhere. According to some estimates there may be close to 500, with new chambers being added all the time. But nurses must go where the chambers are located. Hyperbaric chambers stay very busy, especially as new medical conditions respond to highpressure oxygen treatment. There are work-related risks associated with this job. Oxygen is extremely flammable and fires are not uncommon. Also, some nurses experience varying physical side effects from continual exposure to highly pressurized treatments. In rare instances they may experience “the bends” themselves if not careful. Some hyperbaric chambers are independent operations, may employ nurses and other medical personnel, but may not adhere to strict regulations such as those imposed on chambers associated with hospitals. This may potentially endanger employees and clients.
Decompression chambers relieve divers’ “bends” and carbon monoxide poisoning. These are the most common afflictions associated with a hyperbaric chamber. A more complex assortment of medical ailments that also benefit from high-pressure oxygen treatments include various types of wounds, anemia, some types of burns, and certain traumatic injuries . Nurses then are exposed to a wide range of patient medical complaints, a diverse population of patient, as well as a medically unique work place that exerts uncommon forces. This, of course, attracts a certain type of professional.
Nurse Role Hyperbaric chambers may be designed to hold multiple patients or a solit ary patient. Nursing paradigms remain the same in terms of initial patient assessment, patient education, and collaboration with other medical personnel, and plan of treatment and follow-up care. The additional roles imposed by the setting include easing patient anxiet y about the decompression treatment and preparing patients for lengthy periods in a closed chamber. In many cases patients must undergo many decompression treatments for cert ain medical conditions to respond. Furthermore, each session may last from two to six hours.
Degrees and Credentials Hyperbaric Nurses are in high demand and that is expected to continue to e scalate. The chambers employ a crew of various health professionals, a nd nurses with LPN and RN
licenses may find work. Currently no formal nursing degree exists for hyperbaric medicine nursing, but industry certifications are indicated for advanced nurses with work experience in a decompression chamber. The National Board of Diving and Hyperbaric Medical Technology recommends the Certified Hyperbaric Registered Nurse credential. Obviously candidates are required to have an RN license, but they are also expected to have at least two years work experience in a hyperbaric medical environment, work experience in critical care, and have completed a hyperbaric training course. Hyperbaric Nursing is a growing field. Professionals with a zes t for challenging work and cutting edge technology may find the field very rewarding.
Don’t get left behind
Aside from Military personnel, Emergency Medical personnel, and special medical technicians, Nurses can gain special certifications as a Hyperbaric Registered Nurse. (www.NBDHMT.org) HBOT will most likely be included in every major hospital and in many private treatment facilities within the next decade. Increase your knowledge in new medical technologies to increase your dependability and skills, making you indispensable at work. RN’s typically assist with research, prescription writing and referral of patients. You are at risk, and we know it, so we are advocating and seeking grants for nurses who are injured or in need of HBOT. Maintain your RN CE’s by participating in our ongoing one-night course: