BAB I Pendahuluan
Kola Kolabo bora rasi si meru merupak pakan an isti istila lah h umum umum yang yang seri sering ng digu diguna nakan kan untu untuk k mengga menggamba mbarka rkan n suatu suatu hubungan hubungan kerja kerja sama sama yang yang dilakuk dilakukan an pihak pihak terten tertentu. tu. Sekian banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun didasari prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, tugas, keseta kesetaraa raan, n, tanggu tanggung ng jawab jawab dan tanggun tanggung g gugat. gugat. Namun Namun demiki demikian an kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya yang menjad menjadii esensi esensi dari dari kegiata kegiatan n ini. ini. Sepert Sepertii yang yang dikemu dikemukaka kakan n Nation National al Joint Joint Practice Commision (1977) yang dikutip Siegler dan Whitney (2000) bahwa tida tidak k ada ada defi defini nisi si yang yang mamp mampu u menj menjel elas aska kan n seki sekian an raga ragam m vari varias asii dan dan kompleknya kolaborasi dalam kontek perawatan kesehatan. Berdasarkan kamus Heritage Amerika (2000), kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya dalam usaha penggambungkan pemikiran. Hal ini sesuai denga dengan n apa apa yang yang dikem dikemuka ukana nan n oleh oleh Gray Gray (198 (1989) 9) meng menggam gamba barka rkan n bahwa bahwa kolaborasi sebagai suatu proses berfikir dimana pihak yang terklibat memandang aspe aspekk-as aspek pek perbe perbedaa daan n dari dari suat suatu u masa masala lah h sert sertaa menem menemuka ukan n solu solusi si dari dari perbedaan perbedaan tersebut dan keterbatas keterbatasan an padangan padangan mereka mereka terhadap terhadap apa yang dapat dilakukan. American American Medical Assosiat Assosiation ion (AMA), 1994, setelah setelah melalui diskusi diskusi dan negosiasi yang panjang dalam kesepakatan hubungan professional dokter dan perawat, perawat,
mendefinis mendefinisikan ikan istilah istilah kolaborasi kolaborasi sebagai berikut berikut ; Kolaborasi
adalah proses dimana dokter dan perawat merencanakan dan praktek bersama sebagai sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan ketergantungan dalam batasan-batasan batasan-batasan lingkup lingkup pra prakt ktek ek me mere reka ka deng dengan an berb berbag agii nila nilaii-ni nila laii dan dan sali saling ng me meng ngak akui ui dan dan menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk merawat individu, keluarga dan masyarakat . (www.nursingword.org/readroom (www.nursingword.org/readroom,) ,) Apapun Apapun bentuk bentuk dan tempat tempatnya nya,, kolabor kolaborasi asi melipu meliputi ti suatu suatu pertuk pertukara aran n pandangan atau ide yang memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator.
Efektifitas hubungan kolaborasi profesional membutuhkan mutual respek baik setuju atau ketidaksetujuan yang dicapai dalam interaksi tersebut. Partnership kolaborasi merupakan usaha yang baik sebab mereka menghasilkan outcome yang yang lebi lebih h baik baik bagi bagi
pasi pasien en dala dalam m meca mecapa paii upay upayaa peny penyem embu buha han n dan dan
memperbaiki kualitas hidup. Kolabo Kolaboras rasii merupa merupakan kan proses proses komple komplek k yang yang membut membutuhka uhkan n shari sharing ng pengetahuan pengetahuan yang direncanaka direncanakan n dan menjadi tanggung tanggung jawab bersama bersama untuk merawat pasien. Bekerja bersama dalam kesetaraan adalah esensi dasar dari kolaborasi yang kita gunakan untuk menggambarkan hubungan perawat dan dokter. dokter. Tentunya Tentunya ada konsekweksi konsekweksi di balik issue kesetaraan kesetaraan yang dimaksud. dimaksud. Kesetaraan Kesetaraan kemungk kemungkinan inan dapat dapat terwujud terwujud jika jika individu individu yang yang terliba terlibatt merasa merasa dihargai dihargai serta
terlibat terlibat secara secara fisik dan intelektual intelektual saat memberika memberikan n bantuan
kepada pasien. Pertanyaannya apakah kolaborasi dokter dan perawat telah terjadi dengan semestinya? Berdas Berdasarka arkan n uraian uraian tersebu tersebutt di atas, atas, maka maka penuli penuliss tertari tertarik k untuk untuk menel me nelaah aah lebi lebih h jauh jauh me meng ngena enaii trend trend dan dan issu issuee me meng ngena enaii pelak pelaksan sanaa aan n kolabo kolaborasi rasi perawat perawat-dok -dokter ter,, men mengin gingat gat bahwa bahwa kerjasam kerjasama a antara antara dokterdokter pera perawa watt me merup rupak akan an salah salah satu satu fakt faktor or sanga sangatt pent pentin ing g untuk untuk me menc ncapa apai i keberha keberhasil silan an dan kualita kualitass pelayan pelayanan an kesehat kesehatan an yang diberi diberikan kan kepada kepada pasien.
BAB II Trend dan Issue yang Terjadi
Hubungan perawat-dokter adalah satu bentuk hubungan interaksi yang telah cukup lama dikenal ketika memberikan bantuan kepada pasien. Perspektif yang yang berbeda berbeda dalam dalam memanda memandang ng pasien pasien,, dalam dalam
prakte praktekny knyaa menyeb menyebabka abkan n
munculnya munculnya hambatan-hamb hambatan-hambatan atan teknik teknik dalam melakukan melakukan proses proses kolaborasi. kolaborasi. Kend Kendal alaa psik psikol ologi ogiss keilm keilmua uan n dan dan indi indivi vidu dual al,, fact factor or sosi sosial al,, sert sertaa buday budayaa menempatkan kedua profesi ini memunculkan kebutuhan akan upaya kolaborasi yang yang dapat dapat menjad menjadika ikan n keduany keduanyaa lebih lebih solid solid dengan dengan semanga semangatt kepenti kepentinga ngan n pasien. Berbagai penelitian menunjukan bahwa banyak aspek positif yang dapat timbul timbul jika hubungan kolaborasi kolaborasi dokter-perawat dokter-perawat berlangsung berlangsung baik. American American Nurses Credentialing Center (ANCC) melakukan risetnya pada 14 rumah sakit melaporkan melaporkan bahwa hubungan dokter-perawat dokter-perawat bukan hanya mungkin dilakukan, dilakukan, tetapi juga berdampak langsung pada hasil yang dialami pasien (Kramer dan Schama Schamalen lenber berg, g, 2003). 2003). Terdap Terdapat at hubunga hubungan n korela korelasi si positi positiff antara antara kualita kualitass hubungan dokter-perawat dengan kualitas hasil yang didapatkan pasien. Hambatan kolaborasi dokter dan perawat sering dijumpai pada tingkat profesiona profesionall dan institusio institusional. nal. Perbedaan Perbedaan status status dan kekuasaan kekuasaan tetap menjadi sumber sumber utama ketidaksesuaian ketidaksesuaian yang membatasi membatasi pendirian pendirian profesional profesional dalam aplikasi kolaborasi. Dokter cenderung pria, dari tingkat ekonomi lebih tinggi dan biasanya fisik lebih besar dibanding perawat, sehingga iklim dan kondisi sosial masih medukung dominasi dokter. Inti sesungguhnya dari konflik perawat dan dokter terletak pada perbedaan sikap profesional mereka terhadap pasien dan cara berkomunikasi diantara keduanya. Dari hasil observasi penulis di rumah sakit nampaknya perawat dalam memberikan asuhan keperawatan belum dapat melaksanakan fungsi kolaborasi khusus khususnya nya dengan dengan dokter. dokter. Perawa Perawatt bekerja bekerja member memberika ikan n pelaya pelayanan nan kepada kepada
pasien hanya berdasarkan intruksi medis yang juga didokumentasikan secara baik, baik,
sement sementara ara dokument dokumentasi asi asuhan asuhan kepera keperawat watan an yang yang melipu meliputi ti proses proses
keperawatan tidak ada. Disamping itu hasil wawancara penulis dengan beberapa perawat rumah sakit pemerintah dan swasta, mereka menyatakan bahwa banyak kendala kendala yang dihadapi dihadapi dalam melaksanakan melaksanakan kolaborasi kolaborasi,, diantaranya diantaranya pandangan dokter yang selalu selalu menganggap bahwa perawat merupakan merupakan tenaga vokasional, vokasional, per peraw awat at
seba sebagai gai asiste asistenn nnya ya,, sert sertaa kebi kebija jaka kan n ruma rumah h saki sakitt yang yang kura kurang ng
mendukung. Isu-is Isu-isu u terseb tersebut ut
jika jika tidak tidak ditangg ditanggapi api dengan benar dan propor proporsio sional nal
dikhawatir dikhawatirkan kan dapat menghambat upaya melindungi melindungi kepentingan pasien dan masyarakat masyarakat yang membutuhkan membutuhkan jasa pelayanan kesehatan, kesehatan, serta serta menghambat menghambat upaya pengembangan dari keperawatan sebagai profesi.
BAB III Pembahasan Pemahaman kolaborasi
Pemahaman mengenai prinsip kolaborasi dapat menjadi kurang berdasar jik jikaa hanya hanya dipa dipand ndang ang dari dari hasi hasiln lnya ya saja saja.. Pemb Pembah ahas asan an bagai bagaima mana na pros proses es kola kolabo bora rasi si itu itu terj terjad adii just justru ru menj menjad adii point point pent pentin ing g yang yang haru haruss disi disika kapi pi.. Bagaimana masing-masing profesi memandang arti kolaborasi harus dipahami oleh kedua belah pihak sehingga dapat diperoleh persepsi yang sama. Seorang dokter saat menghadapi pasien pada umumnya berfikir, ” apa diagnosa pasien ini dan perawatan apa yang dibutuhkannya” pola pemikiran seperti ini sudah terbentuk sejak awal proses pendidikannya. Sulit dijelaskan secara tepat bagaimana pembentukan pola berfikir seperti itu apalagi kurikulum kedokteran terus berkembang. Mereka juga diperkenalkan dengan lingkungan klinis dibina dalam masalah etika, pencatatan riwayat medis, pemeriksaan fisik serta serta hubunga hubungan n dokter dokter dan pasien pasien.. mahasi mahasiswa swa kedokte kedokteran ran pra-kl pra-klini iniss sering sering terlibat langsung dalam aspek psikososial perawatan pasien melalui kegiatan tertentu seperti gabungan bimbingan – pasien. Selama periode tersebut hampir tidak ada kontak formal dengan para perawat, pekerja sosial atau profesional keseha kesehatan tan lain. lain. Sebaga Sebagaii prakti praktisi si memang memang mereka mereka berbag berbagii lingku lingkungan ngan kerja kerja dengan para perawat perawat tetapi tetapi mereka tidak dididik untuk menanggapiny menanggapinyaa sebagai sebagai rekanan/sejawat/kolega. (Siegler dan Whitney, 2000) Dilain Dilain pihak pihak seoran seorang g perawat perawat akan akan berfik berfikir; ir; apa masala masalah h pasien pasien ini? ini? Bagaimana pasien menanganinya?, bantuan apa yang dibutuhkannya? Dan apa yang dapat diberikan kepada pasien?. Perawat dididik untuk mampu menilai status status keseha kesehatan tan pasien pasien,, merenc merencanak anakan an interv intervens ensi, i, melaks melaksanak anakan an rencana rencana,, mengev mengevalu aluasi asi hasil hasil dan menil menilai ai kembal kembalii sesuai sesuai kebutuh kebutuhan. an. Para Para pendidi pendidik k meny menyeb ebut utny nyaa seba sebagai gai pros proses es keper keperaw awat atan an.. Inil Inilah ah yang yang dija dijadi dika kan n dasa dasar r argume argumenta ntasi si bahwa bahwa profes profesii kepera keperawat watan an didasa didasari ri oleh oleh disipl disiplin in ilmu ilmu yang yang
memb memban antu tu indi indivi vidu du saki sakitt atau atau seha sehatt dala dalam m menj menjal alank ankan an kegia kegiata tan n yang yang mendukung kesehatan atau pemulihan sehingga pasien bisa mandiri. Sejak awal perawat perawat dididik dididik mengenal mengenal perannya perannya dan berinterak berinteraksi si dengan pasien. pasien. Praktek Praktek keperawatan keperawatan menggabungkan menggabungkan teori dan penelitian penelitian perawatan perawatan dalam praktek rumah sakat dan praktek pelayanan kesehatan masyarakat. Para pelajar bekerja diunit perawatan pasien bersama staf perawatan untuk belajar merawat, menjalankan prosedur dan menginternalisasi peran. Kolabo Kolaboras rasii merupa merupakan kan proses proses komple komplek k yang yang membut membutuhka uhkan n shari sharing ng pengetahuan yang direncanakan yang disengaja, dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien. Kadangkala itu terjadi dalam hubungan yang lama antara tenaga profesional profesional kesehatan. (Lindeke dan Sieckert, 2005). Kola Kolabo bora rasi si adala adalah h suat suatu u pros proses es dima dimana na prakt praktis isii kepe kepera rawa wata tan n atau atau perawat klinik bekerja dengan dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam dalam lingkup lingkup prakte praktek k profes profesion ional al keperaw keperawata atan, n, dengan dengan pengawa pengawasan san dan supervisi sebagai pemberi petunjuk pengembangan kerjasama atau mekanisme yang yang ditent ditentukan ukan oleh oleh peratu peraturan ran suatu suatu negara negara dimana dimana pelaya pelayanan nan diberi diberikan. kan. Perawat Perawat dan dokter merencanakan merencanakan dan mempraktekan mempraktekan bersama sebagai kolega, kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batas-batas lingkup praktek dengan berbagi nilai-nilai nilai-nilai dan pengetahuan pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang berkontribu berkontribusi si terhadap perawatan individu, keluarga dan masyarakat.
Anggota Tim interdisiplin
Tim Tim
pela pelaya yana nan n
kese keseha hata tan n
inte interd rdis isip ipli lin n
meru merupa paka kan n
seko sekolo lomp mpok ok
profe profesio sional nal yang yang mempun mempunyai yai aturan aturan yang yang jelas, jelas, tujuan tujuan umum umum dan berbed berbedaa keahlian. Tim akan berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam memberikan memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Anggota tim kesehatan meliputi : pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker. Oleh karena itu tim kolaborasi hendaknya memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai antar sesama anggota tim.
Pasien Pasien secara secara integr integral al adalah adalah anggota anggota tim tim yang yang penting. penting. Partisipasi pasie pasien n dalam dalam pengamb pengambila ilan n keputu keputusan san akan akan menamb menambah ah kemungk kemungkina inan n suatu suatu rencan rencanaa menjad menjadii efekti efektif. f. Tercap Tercapain ainya ya tujuan tujuan kesehat kesehatan an pasien pasien yang yang optim optimal al hanya dapat dicapai jika pasien sebagai pusat anggota tim. Pera Perawa watt seba sebaga gaii angg anggot otaa memb membaw awaa pers persfe fekt ktif if yang yang unik unik dala dalam m inte interd rdis isip ipli lin n
tim. tim.
Pera Perawa watt
memf memfas asil ilit itas asii
dan dan
memb memban antu tu
pasi pasien en
untu untuk k
mendapatkan mendapatkan pelayanan kesehatan kesehatan dari praktek profesi profesi kesehatan kesehatan lain. lain. Perawat Perawat berpe berperan ran sebaga sebagaii penghubu penghubung ng pentin penting g antara antara pasien pasien dan pember pemberii pelaya pelayanan nan kesehatan. Dokter Dokter memili memiliki ki peran peran utama utama dalam dalam mendia mendiagnos gnosis, is, mengob mengobati ati dan mencegah penyakit. Pada situasi ini dokter menggunakan modalitas pengobatan seperti pemberian obat dan pembedahan. Mereka sering berkonsultasi dengan anggota tim lainnya sebagaimana membuat referal pemberian pengobatan. Kolabo Kolaboras rasii menyat menyataka akan n bahwa bahwa anggot anggotaa tim keseha kesehatan tan harus harus bekerj bekerjaa denga dengan n kompak kompak dalam dalam menca mencapa paii tuju tujuan an.. Elem Elemen en penti penting ng untuk untuk menc mencap apai ai kola kolabo bora rasi si yang yang efek efekti tiff meli melipu puti ti kerja kerjasa sama ma,, aser aserti tifi fita tas, s, tang tanggun gung g jawa jawab, b, komunikasi, otonomi dan kordinasi seperti skema di bawah ini.
Gambar 1 Elemen kunci efektifitas kolaborasi
Communi cations Responsibilit y
Autonom y
Common purpose
Coordinatio n
Efective collaborat ion
Mutuality
cooperation
Assertiveness
Kerjasama adalah menghargai pendapat orang lain dan bersedia untuk memeriksa beberapa alternatif pendapat dan perubahan kepercayaan. Asertifitas pen penti ting ng ketik ketikaa indi indivi vidu du dala dalam m tim tim mend menduk ukung ung penda pendapa patt mere mereka ka deng dengan an keyakinan. Tindakan asertif menjamin bahwa pendapatnya benar-benar didengar dan konsen konsensus sus untuk untuk dicapai dicapai.. Tanggun Tanggung g jawab, jawab, menduku mendukung ng suatu suatu keputu keputusan san yang diperoleh dari hasil konsensus dan harus terlibat dalam pelaksanaannya. Komunikasi artinya bahwa setiap anggota bertanggung jawab untuk membagi inform informasi asi pentin penting g mengena mengenaii perawat perawatan an pasien pasien dan issu issu yang yang relevan relevan untuk untuk membuat membuat keputusan keputusan klinis. klinis. Otonomi Otonomi mencakup mencakup kemandiria kemandirian n anggota anggota tim dalam batas kompetensinya. kompetensinya. Kordinasi Kordinasi adalah efisiensi efisiensi organisasi organisasi yang dibutuhkan dibutuhkan dalam dalam perawa perawatan tan pasien pasien,, mengur mengurang angii duplik duplikasi asi dan menjam menjamin in orang orang yang yang berkualifikasi dalam menyelesaikan permasalahan. Kolaborasi Kolaborasi didasarkan pada konsep tujuan umum, konstribusi konstribusi praktisi praktisi profesional, kolegalitas, komunikasi dan praktek yang difokuskan kepada pasien. Kolegalita Kolegalitass menekankan menekankan pada saling saling menghargai, menghargai, dan pendekatan pendekatan profesional profesional untuk masalah-masalah dalam team dari pada menyalahkan seseorang atau atau menghindari menghindari tangung tangung jawab. Hensen Hensen menyarankan menyarankan konsep dengan arti yang sama sama : mutu mutual alit itas as dima dimana na dia dia menga mengart rtik ikan an seba sebaga gaii suat suatu u hubung hubungan an yang yang memfasili memfasilitasi tasi suatu proses dinamis dinamis antara antara orang-orang orang-orang ditandai ditandai oleh keinginan keinginan maju untuk mencapai tujuan dan kepuasan setiap anggota. Kepercayaan adalah konsep umum umum untuk semua elemen elemen kolaborasi. kolaborasi. Tanpa Tanpa rasa pecaya, pecaya, kerjasama kerjasama tidak tidak akan akan ada, aserti asertiff menjad menjadii ancama ancaman, n, menghi menghinda ndarr dari dari tanggu tanggung ng jawab, jawab, tergang tergangguny gunyaa komuni komunikas kasii . Otonom Otonomii akan akan diteka ditekan n dan koordin koordinasi asi tidak tidak akan akan terjadi. Elemen Elemen kunci kolaborasi kolaborasi dalam kerja sama team multidisi multidisipliner pliner dapat digunakan untuk mencapai tujuan kolaborasi team : -
Memb Member erik ikan an pela pelaya yana nan n keseha kesehata tan n yang yang berk berkua uali lita tass denga dengan n meng menggab gabun ungka gkan n keahlian unik profesional.
-
Produkt Produktivi ivitas tas maksim maksimal al sert sertaa efekt efektifi ifitas tas dan efesie efesiensi nsi sumber sumber daya daya
-
Pening Peningkat katnya nya prof profesi esional onalism ismee dan kepu kepuasa asan n kerja, kerja, dan dan loya loyalit litas as
-
Meni Mening ngkat katny nyaa kohes kohesif ifit itas as ant antar ar pro profe fesi sion onal al
-
Kejela Kejelasan san peran peran dalam dalam berint berintera eraksi ksi antar antar profes profesion ional, al,
-
Menu Menumb mbuh uhka kan n komu komuni nika kasi si,, kole kolega gali lita tas, s,
dan dan meng mengha harg rgai ai dan memah memaham amii
orang lain. Berkaitan dengan issue kolaborasi dan soal menjalin kerja sama kemitraan deng dengan an dokte dokter, r, peraw perawat at perl perlu u menga mengant ntis isip ipas asii konse konseku kuens ensii peru peruba bahan han dari dari vokasional vokasional menjadi menjadi profesional profesional.. Status Status yuridis yuridis seiring seiring perubahan perubahan perawat perawat dari perpanjangan tangan dokter menjadi mitra dokter sangat kompleks. Tanggung jawab jawab hukum juga akan terpisah untuk masing-masi masing-masing ng kesalahan kesalahan atau kelalaian. Yaitu, malpraktik medis, dan malpraktik keperawatan. Perlu ada kejelasan dari pemerintah maupun para pihak terkait mengenai tanggung jawab hukum dari peraw perawat, at, dokter dokter maupun maupun rumah rumah sakit. sakit. Organi Organisas sasii profes profesii perawa perawatt juga juga harus harus ber berben benah ah dan dan memp memper erlu luas as stru strukt ktur ur orga organi nisa sasi si agar agar dapat dapat menga mengant ntis isip ipas asii perubahan. (www. kompas.com. Diakses pada tanggal 20 Maret 2007) Pertemuan profesional dokter-perawat dalam situasi nyata lebih banyak terjad terjadii dalam dalam lingkun lingkungan gan rumah rumah sakit sakit.. Pihak Pihak manajem manajemen en rumah rumah sakit sakit dapat dapat menjad menjadii fasil fasilita itator tor demi demi terjal terjalinn innyan yanya ya hubunga hubungan n kolabo kolaboras rasii sepert sepertii dengan dengan menerapkan menerapkan sistem sistem atau kebijakan yang mengatur interaksi diantara berbagai profesi kesehatan. Pencatatan terpadu data kesehatan pasien, ronde bersama, dan pengembangan tingkat pendidikan perawat dapat juga dijadikan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Ronde Ronde bersam bersamaa yang yang dimaks dimaksud ud adalah adalah kegiat kegiatan an visite visite bersam bersamaa antara antara dokter-perawat dan mahasiswa perawat maupun mahasiswa kedokteran, dengan tujuan mengevaluasi pelayanan kesehatan yang telah dilakukan kepada pasien. Dokter dan perawat perawat saling saling bertukar bertukar informasi informasi untuk mengatasi mengatasi permasalah permasalahan an pasie pasien n secara secara efekti efektif. f. Kegiata Kegiatan n ini juga juga merupa merupakan kan sebaga sebagaii satu satu upaya upaya untuk untuk mena menana namk mkan an
seja sejak k
dini dini
pent pentin ingn gnya ya
kola kolabo bora rasi si
bagi bagi
kema kemaju juan an
pros proses es
penye penyembu mbuhan han pasien pasien.. Kegiata Kegiatan n ronde ronde bersam bersamaa dapat dapat ditind ditindakl aklanj anjuti uti dengan dengan pertemuan berkala untuk membahas kasus-kasus tertentu sehingga terjadi terjadi trasnfer pengetahuan diantara diantara anggota tim.
Komunikasi dibutuhkan untuk mewujudkan kolaborasi yang efektif, hal tersebut perlu ditunjang oleh sarana komunikasi yang dapat menyatukan data kesehatan kesehatan pasien pasien secara secara komfrenhens komfrenhensif if sehingga sehingga menjadi menjadi sumber informasi informasi bagi semu semuaa anggo anggota ta team team dalam dalam penga pengamb mbil ilan an kepu keputu tusa san. n. Oleh Oleh kare karena na itu itu perl perlu u dikembangkan catatan status kesehatan pasien yang memungkinkan komunikasi dokter dan perawat terjadi secara efektif. Pendi Pendidi dika kan n peraw perawat at perl perlu u teru teruss diti ditingk ngkat atka kan n untu untuk k memi memini nimal malka kan n kesenj kesenjanga angan n profes profesion ional al dengan dengan dokter dokter melalu melaluii pendid pendidika ikan n berkel berkelanj anjuta utan. n. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan melalui pendidikan formal sampai kejenjang spesialis atau minimal melalui pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan keahlian perawat
A.
Penutup Kesimpulan
Untuk mencapai pelayanan pelayanan yang efektif efektif maka perawat, perawat, dokter dan tim kesehatan harus berkolaborasi satu dengan yang lainnya. Tidak ada kelompok yang yang dapat dapat menyat menyatakan akan lebih lebih berkuas berkuasaa diatas diatas yang yang lainny lainnya. a. Masing Masing-ma -masin sing g pro profe fesi si memi memili liki ki kompe kompete tens nsii prof profes esio iona nall yang yang berb berbed edaa sehi sehingg nggaa keti ketika ka digabungkan dapat menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Banyaknya Banyaknya faktor faktor yang berpengaruh seperti kerjasama, kerjasama, sikap saling menerima, menerima, berba berbagi gi tanggun tanggung g jawab, jawab, komuni komunikas kasii efekti efektiff sangat sangat menent menentukan ukan bagaima bagaimana na suatu suatu tim berfun berfungsi gsi.. Kolabo Kolaboras rasii yang yang efekti efektiff antara antara anggot anggotaa tim tim keseha kesehatan tan memfasilitasi terselenggaranya pelayanan pasien yang berkualitas.
Saran
1. Untuk Pendidikan:Perlu adanya sosialisasi praktik kolaborasi dan managed care diantara tim kerja kesehatan atau profesi kesehatan mulai dari situasi pendidikan. 2. Untuk Rumah sakit: Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan kesehatan perlu adanya peningkatan pendidikan perawat dan komunikasi
yang baik ke pasien maupun antar tim kerja, dan untuk meningkatkan prakt praktik ik kolabo kolaboras rasii perlu perlu adanya adanya komitm komitmen en bersam bersamaa antara antara pemimp pemimpin in (struktura (struktural) l) dan fungsional fungsional (profesi (profesi kesehatan), kesehatan), dimana pimpinan pimpinan dapat mengadopsi managed care dan mensosialisasikan serta dapat diterapkan pada pelayan.
DAFTAR REFERENSI
Berger, Berger, J. Karen and Williams. Williams. 1999. Fundamental Fundamental Of Nursing; Collaboratin Collaborating g for Optimal Health, Second Editions. Apleton and Lange. Prenticehall. USA Dochterman , Joanne McCloskey PhD, RN, FAAN. 2001 Current Issue in Nursing. 6th Editian . Mosby Inc.USA Siegler, Eugenia L, MD and Whitney Fay W, PhD, RN., FAAN , alih bahasa Indraty Secill Secillia, ia, 2000. 2000. Kolabo Kolaboras rasii Perawa Perawat-D t-Dokt okter er ; Perawa Perawatan tan Orang Orang Dewasa Dewasa dan Lansia, EGC. Jakarta www. www. Nursin Nursingwo gworld rld.. 1998.: 1998.: Collab Collabora oratio tions ns and Indepen Independen dentt Pract Practice ice:: Ongoing Ongoing Issues for Nursing. Diakses pada tanggal 12 Maret 200 7 www. Kompas.com/kompas-cetak/ 2001. Diskusi Era Baru: Perawat Ingin Jadi Mitra Dokter. Diakses pada tanggal tanggal 20 Maret 2007 www.pikiran-rakyat.com/cetak . 2002 2002 : Hak dan Kewaji Kewajiban ban Rumah Sakit. Sakit. Diakse Diaksess pada tanggal 20 Maret 2007 www. nursingworld. nursingworld. Sieckert. Sieckert. 2005 Nursing Nursing - Physicia Physician n workplace workplace Collaborati Collaboration. on. Diakses pada tanggal 12 Maret 2007 www.nursingworld.. Cano www.nursingworld Canon. n. 2005 2005.. New New Horiz Horizons ons for for Coll Collab abor orat ativ ivee Part Partne ners rshi hip. p. Diakses pada tanggal 12 Maret 2007 www. Nursingworld. Nursingworld. Gardner. 2005. Ten Lessons Lessons in Collaborat Collaboration. ion. Diakses Diakses pada tanggal 12 Maret 2007