Modul ke
PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI Beban Kerja
M. Ansyar Bora, ST., M.T.
13, 14 Program Studi
TEKNIK INDUSTRI
Beban Kerja Beban kerja merupakan :
Tuntutan fisik dan mental yang timbul ketika seseorang melakukan satu ataupun kombinasi pekerjaan (Sanders & McCormick, 1987)
Beban kerja timbul akibat kombinasi antara tuntutan tugas dan sumberdaya yang dimiliki seorang individu
Beban Kerja Mental Beban Kerja Mental (Mental Workload/MWL) adalah tingkat (level) attentional resource (perhatian) yang diperlukan untuk memenuhi kriteria performansi objektif maupun subjective dari suatu pekerjaan
Beban kerja mental antara lain disebabkan karena: Keharusan untuk tetap dalam kondisi kewaspadaan tinggi dalam waktu yang lama b. Kebutuhan untuk mengambil keputusan yang melibatkan tanggung jawab besar c. Menurunnya konsentrasi akibat aktivitas yang monoton d. Kurangnya kontak dengan orang lain, terutama untuk tempat kerja yang terisolasi dengan orang lain. a.
Analisis beban kerja merupakan salah satu subbagian dalam melakukan perancangan kerja. Kenapa beban kerja harus dianalisis?
Dalam ergonomi, prinsip dalam perancangan kerja adalah dengan tetap menjaga agar demand pekerjaan kurang dari kapasitas manusia.
WORKLOAD DEMAND < HUMAN CAPACITY Workload atau beban kerja merupakan usaha yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk memenuhi “permintaan” dari pekerjaan tersebut. Sedangkan Capacity adalah kemampuan/kapasitas manusia. Kapasitas ini dapat diukur dari kondisi fisik maupun mental seseorang.
Aspek beban kerja
Perhitungan Beban kerja setidaknya dapat dilihat dari 3 aspek, yakni fisik, mental, dan penggunaan waktu. Aspek
fisik meliputi perhitungan beban kerja berdasarkan kriteria-kriteria fisik manusia. Aspek mental merupakan perhitungan beban kerja dengan mempertimbangkan aspek mental (psikologis). Sedangkan pemanfaatan waktu lebih mempertimbangkan pada aspek penggunaan waktu untuk bekerja.
Akibat Berlebihnya Beban Mental:
Hasil kerja (kualitas dan kuantitas) yang tidak memuaskan
Sering terjadi kecelakaan kerja atau kejadian yang hampir berupa kecelakaan
Pekerja sering melakukan kesalahan (human error)
Pekerja mengeluhkan adanya nyeri atau sakit pada leher, bahu, punggung, atau pinggang
Pekerja terlalu cepat lelah dan butuh istirahat yang panjang
Komitmen kerja yang rendah
Rendahnya partisipasi pekerja dalam sistem sumbang saran atau hilangnya sikap kepedulian terhadap pekerjaan bahkan keapatisan
Pengukuran
Beban Kerja Mental
Beban Kerja Mental Beban kerja mental adalah perbedaan tuntutan kerja mental dengan kemampuan mental yang dimiliki oleh pekerja. Beban kerja yang timbul dari aktivitas mental dapat disebabkan oleh :
Keharusan untuk tetap dalam kewaspadaan tinggi dalam waktu lama Kebutuhan untuk mengambil keputusan yang melibatkan tanggung jawab besar Menurunnya konsentrasi akibat aktivitas yang monoton Kurangnya sosialisasi akibat tempat kerja yang terisolasi
Cara Pengukuran Beban Kerja Mental
Primary Task Performance Measures (Pengukuran berdasarkan aktivitas pokok pekerja)
Secondary Task Performance Measures (Pengukuran dgn memberikan aktivitas tambahan)
Physiological Measures (Pengukuran terhadap indicator fisiologis pekerja)
Subjective Ratings (Pengukuran berdasarkan pendapat pekerja atas pekerjaanya)
NASA TLX NASA TLX
(Taskload Index) merupakan alat pengukuran beban kerja mental secara subyektif yang dikembangkan oleh Sandra G. Hart (NASAAmes Center) dan Lowell E. Stavelan (San Jose State University) pada tahun 1981
Tabel Nasa-TLX Notasi Dimensi Kebutuhan Fisik/ Mental KF/ MD demand
Nilai Rendah/tinggi
Deskripsi Seberapa banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan. Apakah tugas itu mudah atau sulit untuk dikerjakan, gerakan yang dibutuhkan cepat atau lambat, melelahkan atau tidak
KM/ PD
Rendah/Tinggi
Kebutuhan waktu/ KW/TD Temporal demand
Rendah/Tinggi
Seberapa tinggi aktivitas mental dan persepsi yang dibutuhkan (berpikir, memutuskan, menghitung, mengingat, memperhatikan, mencari dst). Apakah tugas tersebut mudah atau sulit untuk dikerjakan, sederhana atau kompleks, memerlukan ketelitian atau tidak Seberapa besar tekanan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas. Apakah anda bekerja dengan cepat atau lambat
Performansi/Performanc e
PF/OP
Rendah/Tinggi
Usaha/ Effort
U/EF
Rendah/Tinggi
Kebutuhan Mental/Physical demand
Tingkat Frustasi/ TF/ FR Frustation level
Rendah/Tinggi
Seberapa sukses anda menyelesaikan pekerjaan yang ditetapkan oleh atasan anda? (Apakah anda punya target sendiri). Apakah anda puas dengan performansi anda dalam menyelesaikan pekerjaan SEberapa keras anda harus bekerja (secara fisik dan mental) untuk mencapai tingkat perfomansi saat ini Seberapa tingakt amat, tidak bersemangat, perasaan terganggu atau stress bial dibandingkan dengan perasaan aman dan santai selama bekerja.
Tahapan Nasa-TLX
No
Pasangan
Pilihan
Pembobotan (weighted)
1
KF/KM
KM
2
KF/KW
KW
3
KF/PF
KF
Bobot: KF =1 KM = 4 KW = 2 PF =2 U =3 TF =3
4
KF/U
U
5
KF/TF
TF
6
KM/KW
KM
7
KM/PF
KM
8
KM/U
KM
9
KM/TF
TF
10
KW/PF
PF
11
KW/U
KW
12
KW/TF
TF
13
PF/U
U
14
PF/TF
PF
15
U/TF
U
Memilih faktor yang dominan
SWAT (Subjective workload assessment technique)
Metode Subjective Workload Assesment Technique(SWAT) pertama kali dikembangkan oleh Gary Reid dari Divisi Human Engineering pada Armstrong Laboratory, Ohio USA digunakan analisis beban kerja yang dihadapi oleh seseorang yang harus melakukan aktivitas baik yang merupa- kan beban kerja fisik maupun mental yang bermacam-macam dan muncul akibat meningkatnya kebutuhan akan pengukuran subjektif yang dapat digunakan dalam lingkungan yang sebenarnya (real world environment)
SWAT akan menggambarkan system kerja sebagai model multi dimensional dari beban kerja, yang terdiri atas tiga dimensi atau faktor yaitu :
beban waktu (Time Load): adalah yang menunjukkan jumlah waktu yang tersedia dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring tugas. Beban waktu rendah, beban waktu sedang, beban waktu tinggi)
beban mental (Mental Effort Load): adalah menduga atau memperkirakan seberapa banyak usaha mental dalam perencanaan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas. (beban usaha mental rendah, beban usaha mental sedang, beban usaha mental tinggi)
beban psikologis (Psychological Stress Load): adalah mengukur jumlah resiko, kebingungan, frustasi yang duhubungkan dengan performansi atau penampilan tugas. (Beban tekanan psikologis rendah, beban tekanan psikologis sedang, beban tekanan psikologis tinggi)
“ ”
Terima Kasih