PT. Tainesia Jaya adalah salah satu perusahaan yang memproduksi sirup maltosa, dekstrosa dan fruktosa. Ada banyak perusahaan yang memproduksi gula atau pemanis buatan, tetapi sebagian besar …Deskripsi lengkap
Tugas Laporan Akhir untuk memenuhi Praktikum Perancangan Pabrik Pengolahan PanganFull description
perancangan pabrikFull description
Full description
perancangan pabrik Ethylene Cl2
aaFull description
Full description
ACETAT DE VINILFull description
alkoholFull description
pdfDescripción completa
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun BAB I PENGANTAR A. LATAR LATAR BELAKANG BELA KANG
Indu Industr strii poli polivi vini nill alkoh alkohol ol meru merupa paka kan n salah salah satu satu indu industr strii yang yang berkembang cukup baik deasa ini dengan angka pertumbuhan permintaan pasar rata!rata sebesar "#$ pertahun di Indonesia %&adan Pusat 'tatistik( )0"3*. Polivinil alkohol adalah salah satu dari sedikit polimer yang bersi+at dapat larut dalam air. 'i+at kimia dan +isika dari polivinil alkohol membuat polimer ini memiliki andil penting dalam dunia perindustrian sehingga diproduksi secara luas di dunia. Polivinil alkohol pertama kali ditemukan oleh ,aehnel dan ,errman melalui reaksi adisi alkali pada larutan bening alkohol polivinil asetat ase tat yang kemudian menghasilkan larutan berarna cokelat c okelat muda yang yang kemudi kemudian an diketa diketahui hui merupa merupakan kan polivi polivinil nil alkoho alkohol. l. Polivi Polivinil nil alkoho alkoholl kemudi kemudian an diperk diperkena enalka lkan n pertam pertamaa kali kali secara secara komersi komersial al pada pada tahun tahun "-) "-) %Kirk!thmer( "--*. &erbagai &erbagai bentuk bentuk polivinil polivinil alkohol alkohol %PVA* %PVA* digunakan digunakan sebagai bahan aditi+ dalam proses!proses sintesis produk kimia. Kegunaan utama dari PVA adalah sebagai bahan adesi+ %perekat*( sebagai protective colloid bagi bagi proses emulsi emulsi polime polimerisa risasi si serat( serat( bahan bahan pembua pembuatt polivi polivinil nil butira butiral( l( serta serta sebaga sebagaii pelapis kertas. Water-soluble PVA films bersi+at mudah terdegradasi oleh air sehingga digunakan sebagai bahan baku pembuatan beton dan semen serta pelapis kantung laundry ( pestisida( herbisida( serta pupuk. Polivinil alkohol dalam umlah yang kecil diman+aatkan diman+aatkan sebagai sebagai emulsifier untuk kosmetik( lapisan lapisan +ilm +ilm pelind pelindung ung(( pereka perekatt tanah tanah untuk untuk menghi menghinda ndari ri erosi. erosi. Polivi Polivinil nil alkoho alkoholl uga uga dapat dapat diguna digunakan kan sebagai sebagai polarizer dan banyak digunakan di daerah Asia Asia sebagai bahan pembuatan pembuatan panel liquid-crystal display %12*( dimana pada daerah ini terdapat beberapa produsen besar alat!alat elektronik yang yang menggu menggunak nakan an 12 sepert sepertii televis televisi( i( telepo telepon n selula selular( r( komput komputer er(( dan tablet. Polimer ini merupakan perekat yang baik serta memiliki ketahanan terhadap terhadap minyak minyak dan pelumas. 4ilm PVA PVA memiliki memiliki daya tegang atau tensile
strength yang tinggi serta tahan terhadap abrasi. 'elain itu tegangan
1 4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
permukaan polimer ini uga rendah sehingga dapat mem+asilitasi emulsi+ikasi yang baik dan memiliki si+at sebagai protective colloid. Kegunaan PVA lainnya adalah sebagai bahan pengemulsi dan
stabilizing agent pada industri petrokimia( bahan aditi+ pada semen yang ber+ungsi menambah si+at kohesi dan +luiditasnya( serta bahan pengatur ukuran benang pada industri tekstil. &erbagai kegunaan tersebut menadikan PVA sebagai salah satu komoditas yang penting dan banyak dibutuhkan dalam industri rekayasa produk kimia. 8otal produksi PVA secara global pada tahun )00 mencapai -70.000 ton dengan pertumbuhan sebesar #(-$ pertahun. iestimasikan kebutuhan PVA di dunia mencapai ".)-.000 ton pada tahun )0"3. 2ina sebagai produsen utama PVA menghasikan :0$ dari total produksi tersebut( namun masih membutuhkan impor sebesar #0.000 ton pertahun untuk memenuhi kebutuhan
industrinya
%8he Market Publishers(
1td.(
)0"3*. apat
disimpulkan baha alaupun tingkat produksi sudah cukup tinggi( kebutuhan dunia akan PVA masih belum seluruhnya terpenuhi. Pada skala nasional( kebutuhan PVA di Indonesia digambarkan oleh tabel ". Tabel 1.1.
Kebutuhan Impor Produk Polivinil Alkohol di Indonesia %&adan Pusat Stask, 2013)
8ahun
Kebutuhan impor PVA( ton/tahun
)00-
".#3:(37
)0"0
".7::(9-
)0""
".--(##
)0")
".-)#(33
)0"3
).3-7(77
ari tabel di atas dapat dilihat baha kebutuhan PVA pada skala nasional masih belum dapat dipenuhi oleh pasar lokal. engan demikian pembangunan pabrik polivinil alkohol patut dipertimbangakan mengingat potensinya pada skala nasional maupun global. ;ntuk itu( perlu dilakukan prarancangan pabrik PVA guna menganalisa kelayakan pembangunan pabrik polivinil alkohol di Indonesia.
2
4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* (10/297932/TK/36458)
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun 3.000,00 2.500,00 y = 219,1x - 438776
2.000,00 1.500,00
I!"# P$%,
1.000,00
t"&/ta'u& T#& I!"#t
500,00 P$% 2008
2009
Gambar 1.1.
2010
2011
2012
2013
2014
8ren Kebutuhan Impor PVA di Indonesia
Pabrik direncanakan untuk didirikan pada tahun )0"# dengan masa pembangunan dua tahun dan umur pabrik "0 tahun. &erdasarkan tren pada gambar "."( diambil pendekatan linier untuk estimasi kebutuhan impor PVA. 'ehingga pada tahun )0): yaitu pada masa akhir umur pabrik( kebutuhan impor PVA di Indonesia diperkirakan mencapai angka #.-0"(: ton/tahun. ari data!data di atas( dipilih kapasitas pabrik sebesar 30.000 ton/tahun untuk memenuhi kebutuhan PVA dalam negeri serta memenuhi kebutuhan pasar regional maupun internasional.
3 4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Polivinil Alkohol
&erbeda dari senyaa polimer pada umumnya yang diproduksi melalui reaksi polimerisasi( poli%vinil alkohol* diproduksi secara komersial melalui hidrolisis poli%vinil asetat* dengan alkohol karena monomer dari vinil alkohol tidak dapat dipolimerisasi secara alami menadi PVA %Kirk!thmer( "-9)*. Produk PVA diumpai sebagai kopolimer dari vinil asetat dan vinil alkohol. 6umus struktur polivinil alkohol dengan kopolimer vinil asetat diabarkan pada gambar ".).
Gambar 1.2.
6umus 'truktur Poli%vinil Alkohol*
'i+at +isis dari PVA ditentukan oleh kondisi polimerisasi dari poli%vinil asetat*( kondisi pada saat hidrolisis( proses pengeringan( dan proses
penggilingan. Polivinil
alkohol dalam
kondisi ruangan 0
0
berbentuk bubuk putih dengan titik lebur berkisar antara ))0 2!)7 2. Polivinil alkohol larut pada pelarut yang bersi+at polar seperti air(
dimethyl sulfoxide, acetamide serta dimethylformamide. Kelarutan poli%vinil alkohol* adalah +ungsi dari deraat polimerisasi serta deraat hidrolisis( yang diilustrasikan pada gambar ".3.
Pengaruh eraat Polimerisasi terhadap Kelarutan Polivinil Alkohol
4
4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
Kurva A hingga meakili polimer dengan deraat hidrolisis paling rendah %A* hingga paling tinggi %*. ari gambar diatas dapat disimpulkan baha( semakin tinggi deraat hidrolisis PVA( maka semakin tinggi pula suhu yang dibutuhkan untuk melarutkannya. Polivinil alkohol dapat diproduksi dari hidrolisis berbagai macam polivinil ester misalnya polivinil asetat( polivinil +ormat( polivinil ben
Vinil asetat monomer merupakan produk antara yang umum digunakan untuk memproduksi polivinil asetat serta kopolimer vinil asetat. Polivinil asetat biasanya ditemukan pada kehidupan sehari!hari sebagai komponen dalam pelapis( cat( perekat( binder( dan bahkan makanan seperti permen karet maupun pelapis tablet. Vinil asetat mempunyai tingkat kelarutan yang signi+ikan di dalam air yang mempengaruhi karakteristik dari polimerisasi vinil asetat itu sendiri. Vinil asetat berada dalam +ase larutan bening pada kondisi lingkungan normal dan bersi+at mudah terbakar. Kekuatan termoplastis dari resin polivinil asetat akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya umlah berat molekul polivinil asetat. Polivinil asetat resin biasa diproduksi secara komersial dalam bentuk bubuk( maupun granula kering. 6eaksi kimia yang paling penting dari vinil asetat adalah free
radical polymerization( yang dapat dielaskan melalui gambar ".#.
5
4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
Gambar 1.$.
Proses free radical polymerization pada vinil
asetat 3. Iniia"or 6eaksi polimerisasi adisi membutuhkan senyaa inisiator untuk memicu terbentuk radikal monomer. 8erdapat tiga proses umum untuk mengahasilkan energi yang dibutuhkan oleh suatu inisiator untuk menadi radikal bebas yaitu proses termal( proses microave atau radiasi ;V( dan proses trans+er elektron %redoks*. Proses termal adalah tipe yang paling banyak digunakan pada skala industri( dimana umlah energi yang dibutuhkan untuk memutus ikatan pada senyaa inisiator dipengaruhi oleh tiga parameter mengikuti persamaan ". k d > A e
%!5a/68*
%"*
Persamaan di atas dikenal sebagai persamaan Arrhenius order satu dimana k d adalah konstanta lau reaksi dekomposisi( A adalah +aktor +rekuensi senyaa inisiator( 5a adalah energi aktivasi yang menyatakan
nilai
energi
minimum
yang
dibutuhkan
untuk
dekomposisi( 6 adalah konstanta gas( dan 8 adalah suhu reaksi. Ketiga parameter tersebut %k d( A( 5 a* disebut sebagai parameter aktivasi dan digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pemilihan senyaa inisiator( dimana semakin besar nilai parameter aktivasinya maka reaksi dekomposisi beralan lebih cepat. 4aktor lain yang mmepengaruhi pemilihan inisiator adalah aktu paruh( yaitu aktu atau suhu yang dibutuhkan untuk mendekomposisi :0$ senyaa inisiator dalam kondisi tertentu. Karena inisiator pada umumnya bersi+at tidak stabil secara termal maka digunakan pendekatan suhu( dimana menyatakan suhu yang dibutuhkan untuk mendekomposisi senyaa masing!masing dalam aktu satu am dan sepuluh am. 'emakin rendah suhu aktu paruh 6
4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
suatu inisiator maka semakin sedikit energi termal yang dibutuhkan untuk proses dekomposisi. a. 'enyaa Peroksida Inisiator enis peroksida paling banyak digunakan pada berbagai reaksi polimerisasi karena si+atnya yang tidak stabil secara termal sehingga mudah untuk terdekomposisi pada suhu tertentu. 1au dekomposisi senyaa peroksida tergantung pada struktur dan enisnya( serta dapat ditingkatkan dengan penambahan aktivator yang ber+ungsi menurunkan energi pemecahan ikatan oksigen! oksigen. Polaritas pelarut uga mempengaruhi lau dekomposisi senyaa
peroksida(
dimana
sebagian
besar
peroksida
terdekomposisi lebih cepat pada pelarut yang semakin polar. 6eaksi dekomposisi senyaa peroksida adalah sebagai berikut. 66? 6 @ 6? %)* 'enyaa peroksida yang paling
umum digunakan sebagai inisiator adalah ben
'enyaa A
Gambar 1.%.
6umus 'trutur 'enyaa A
A
6 = > = B 6?6 @ =) @ 6? 4adhila 5l ischa
%"0/)-77"#/8K/37"90*
Andradhita 6ahmania A.
%"0/)--3)/8K/37#:9*
%3* 7
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
Pada inisiator tipe a
'truktur
kimia dan
reaksi dekomposisi AI&=
diilustrasikan pada gambar ".7 dan "..
Gambar 1.&.
Gambar 1.'.
6umus struktur AI&=
6eaksi ekomposisi AI&= 8
4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun $. Polim!riai
Polimerisasi adalah peristia bergabungnya unit!unit seenis %monomer* membentuk sebuah rantai senyaa seenis yang disebut sebagai polimer %Kirk!thmer( "-9)*. Polimer memiliki si+at!si+at istimea yang tidak dimiliki oleh unit konstituennya sehingga polimerisasi dilakukan secara komersil pada skala indutri untuk meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomi senyaa monomer. 'ecara umum polimerisasi terbagi atas dua enis( yaituE
a. !hain-groth polymerization Polimerisasi tipe chain!groth ditandai oleh teradinya reaksi berantai yang sangat cepat saat reaksi mulai diinisiasi. 6eaksi polimerisasi dimulai dengan penambahan suatu bahan inisiator yang menyebabkan sebuah monomer akti+ sehingga berikatan
dengan
monomer
lainnya.
!hain-groth
polymerization terbagi atas beberapa enis berdasarkan inisiator yang digunakan. Polimerisasi vinil asetat pada pabrik ini umumnya diinisiasi dengan penambahan bahan yang bersi+at radikal bebas( sehingga disebut dengan free-radical addition %Kirk!thmer( "-9)*. Pada proses ini senyaa inisiator dirubah menadi radikal bebas yang menginduksi sebuah monomer menadi radikal monomer dan menyerang monomer lainnya untuk berikatan dan membentuk rantai polimer. 8ahap polimerisasi yang teradi diabarkan pada reaksi!reaksi berikut. ?
Inisiasi
%#*
II ?
I @ MI B M
?
%:*
?
?
Propagasi
I B M @ nMI B Mn B M
%7*
8erminasi
) I Mn B M I Mn M Mn I
?
%*
?
) I Mn B M I Mn MF @ I Mn MFF %9* %Kirk!thmer( "-9)*
Pada persamaan!persamaan di atas I melambangkan ?
inisiator( I adalah inisiator yang telah terdekomposisi menadi ?
radikal bebas( M adalah monomer gugus vinil( I B M adalah 9
4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun ?
radikal monomer gugus vinil( I M n B M adalah radikal polimer( serta MF dan MFF adalah uung rantai polimer yang dihasilkan oleh tahap terminasi karena disproporsionasi. 8ahap propagasi teradi dengan sangat cepat( sehingga umumnya diambil asumsi baha tahap inisiasi adalah rekasi yang mengendalikan. Pada reaksi adisi radikal bebas aktu reaksi yang dibutuhkan dari tahap inisiasi hingga terminasi biasanya kurang dari satu detik. =amun rantai polimer yang telah mengalami terminasi tidak akan mengalami pertumbuhan meski reaksi terus beralan. leh karena itu( polimer dengan berat molekul tinggi dapat diperoleh seak aal reaksi namun konversi monomer relati+ rendah. ;ntuk meningkatkan konversi( monomer ditambahkan secara bertahap selama reaksi berlangsung. b. "tep-groth polymerization. Polimerisasi tipe step-groth atau dikenal uga sebagai polimerisasi kondensasi ditandai oleh rantai polimer yang memiliki nilai reaktivitas terminal tertentu dan terus bertambah panang selama beralannya reaksi. 6eaksi polimerisasi beralan lambat dimana sebuah reaktan monomer dapat bereaksi dengan monomer lainnya atau dengan polimer membentuk rantai polimer yang lebih panang. ;ntuk memperoleh polimer dengan berat molekul tinggi dibutuhkan konversi yang tinggi dan kondisi yang mendekati kesetimbangan stoikiometri( sehingga polimer yang terbentuk biasanya dipisahkan dengan cara kondensasi %Kirk!thmer( "-9)*. Polimerisasi vinil asetat dapat dialankan dengan metode bul# ( suspensi( larutan( maupun emulsi. i.
Polimerisasi 5mulsi 'ekitar -0$ sintesis polivinil asetat dialankan dengan menggunakan metode polimerisasi emulsi. Proses polimerisasi emulsi melibatkan monomer( air( sur+aktan( inisiator( dan buffer .
$enzoyl peroxide biasanya digunakan sebagai inisiator dalam 10
4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
polimerisasi emulsi karena mudah larut dalam air. 1arutan bu++er seringkali ditambahkan ke dalam reaksi polimerisasi emulsi untuk menstabilkan p, karena hidrolisis vinil asetat bersi+at sensiti+ terhadap p,( selain itu inisiator uga terdekomposisi pada p, tertentu.
!hain
transfer
agent uga
ditambahkan
untuk
mengontrol berat molekul dari polivinil asetat yang dihasilkan. Proses polimerisasi emulsi dapat dilakukan dengan cara memasukkan semua bahan yang dibutuhkan ke reaktor( kemudian memanaskan sistem( dan mengaduk campuran sampai reaksi selesai teradi. Pada saat reaksi berlangsung( temperatur reaksi dikontrol dengan menggunakan sistem pendingin. Penambahan monomer dilakukan secara kontinyu ke dalam reaktor untuk menghasilkan polivinil asetat dalam partikel yang lebih kecil dan dispersi yang lebih stabil.
ii.
Polimerisasi $ul# Polimerisasi $ul# adalah polimerisasi yang paling mudah untuk dilakukan( namun uga merupakan reaksi polimerisasi yang sangat sulit untuk dikontrol( apalagi ika reaksi yang teradi bersi+at eksotermis. 8rans+er panas antara monomer dan polimer uga menyebabkan
peningkatan
kekentalan
sehingga
penggunaan
metode bul# pada industri mulai dibatasi. Polimerisasi bul# diman+aatkan untuk memproduksi polivinil asetat dengan berat molekul rendah. iii.
Polimerisasi 'uspensi Polimerisasi
suspensi
melibatkan
monomer
yang
didispersikan ke dalam cairan yang bersi+at tidak melarutkan( misalnya air. Monomer di dalam suspensi diaduk secara kontinyu dan ditambahkan stabilizer misalnya seperti polivinil alkohol dan
methyl cellulose. Polimerisasi suspensi dilakukan dengan inisiator yang dapat larut dalam monomer serta stabilizer dalam umlah yang sedikit. Gika proses dikontrol dengan baik( polimer yang
11
4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
dihasilkan dapat benrbentuk butiran!butiran kecil sehingga mudah untuk dipisahkan melalui +iltrasi atau dengan metode spray drying .
Kelebihan utama dari metode polimerisasi suspensi ini adalah trans+er panas teradi dengan sangat e+isien sehingga reaksi dapat dikontrol dengan mudah. Polimerisasi suspensi tidak dapat dilakukan untuk polimer yang bersi+at lengket misalnya elastomer( karena berpotensi untuk menyebabkan teradinya agglomerasi pada partikel. ari sisi kecepatan reaksi dan mekanisme( polimerisasi suspensi bersi+at mirip dengan polimerisasi bul#. Polimerisasi suspensi biasa digunakan pada sintesis polimer untuk perekat dan aplikasi coating. iv.
Polimerisasi 1arutan 'eperti halnya polimerisasi suspensi( polimerisasi larutan uga menyebabkan teradinya trans+er panas yang e+isien( namun pelarut yang digunakan harus dipilih secara hati!hati karena dapat menyebabkan teradinya reaksi chain transfer yang pada akhirnya akan menghasilkan polimer dengan berat molekul rendah. 'alah satu kendala dalam metode ini adalah sulitnya memisahkan pelarut dari polimer yang dihasilkan. Ide yang sedang dikembangkan adalah dengan menggunakan karbon dioksida superkritis sebagai solven dalam
proses
polimerisasi(
karena karbon dioksida
superkritis bersi+at tidak beracun( murah( dan mudah dipisahkan dari polimer yang dihasilkan. Polimerisasi larutan biasanya dipilih untuk menghasilkan produk polivinil asetat intermediet guna diproses lebih lanut untuk menadi polivinil alkohol. Pelarut yang digunakan adalah metanol.
12 4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
Perbandingan masing!masing metode polimerisasi untuk memproduksi polivinil asetat disaikan pada tabel ".). Perbandingan Metode Polimerisasi untuk 'intesis
Tabel 1.2.
P"& %stat
Metode Polimerisasi $ul#
Kelebihan
Mudah dilakukan. 8idak ada kontaminan yang ditambahkan. Panas mudah untuk terdispersi.
'uspensi
Viskositas rendah. Polimer yang dihasilkan dalam bentuk butiran dan dapat langsung digunakan. Panas mudah untuk terdispersi. Viskositas rendah.
1arutan Polimer yang dihasilkan dalam bentuk butiran dan dapat langsung digunakan. Panas mudah untuk terdispersi.
Kekurangan 6eaksi sulit untuk dikontrol apabila sangat eksotermis. Kekentalan tinggi. iperlukan proses pencucian dan pengeringan. Agglomerasi dapat teradi. 'tabili
Viskositas rendah.
5mulsi
Polimer yang dihasilkan memiliki berat molekul yang besar. apat digunakan secara langsung sebagai emulsi.
iperlukan proses pencucian dan pengeringan.
Metode yang baik digunakan ika polimer bersi+at lengket.
13 4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
ari uraian metode polimerisasi diatas disimpulkan baha metode polimerisasi yang cocok digunakan untuk sintesis polivinil asetat adalah metode polimerisasi larutan( karena polivinil asetat yang dihasilkan dalam bentuk cairan. Polivinil asetat dalam bentuk larutan lebih diinginkan karena reaksi selanutnya yang teradi adalah reaksi cair!cair antara polivinil asetat dengan metanol sehingga akan lebih mudah untuk dikonversi lebih lanut menadi polivinil alkohol. 'intesis polivinil asetat sebagai produk akhir pada skala industri umumnya menggunakan metode polimerisasi emulsi. Inisiator yang umum digunakan adalah senyaa peroksida seperti butil peroksipivalat( di%)!etilheksil* peroksidikarbonat( butil peroksineodekanoat( ben
mengikuti
mekanisme
disproporsionasi
sehingga
menghasilkan dua molekul polimer dimana salah satu molekul memiliki ikatan rangkap pada uung rantainya. Kondisi operasi pada raksi polimerisasi vinil asetat dirancang berdasarkan karakteristik produk akhir yaitu polivinil alkohol yang diinginkan. Pada polimerisasi vinil asetat dapat teradi
+enomena
intermolekuler.
trans+er
4enomena
rantai
%chain
trans+er
rantai
transfer * adalah
secara
peristia
pindahnya gugus akti+ dari sebuah rantai polimer akti+ ke molekul lain( dimana molekul baru ini disebut agen trans+er rantai. 8eradinya trans+er rantai antara radikal monomer yang sedang tumbuh dengan larutan metanol adalah reaksi samping yang tidak diinginkan karena menyebabkan terbentuknya polimer dengan berat molekul rendah. 4enomena trans+er rantai dapat dihindari dengan menaga kondisi reaksi pada suhu rendah serta dengan penambahan asam %) B :0 ppm* seperti asam +os+at( asam oksalat( asam sitrat( dan asam tartarat.
14
4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
%. Tran!"!ri(ikai Polivinil Alkohol
Polivinil alkohol tidak dapat disintesis dari polimerisasi vinil alkohol karena si+at monomernya yang tidak stabil dan cenderung membentuk asetaldehid menurut reaksi keto!enol tautomerisasi. 6eaksi tautomerisasi adalah reaksi kesetimbangan kimia antara senyaa keto %keton atau aldehid* dengan senyaa enol %alkohol*( dimana teradi pertukaran atom hidrogen dan pergeseran ikatan rangkap pada rantai utama senyaa. 'enyaa keto dan enol tersebut adalah tautomer bagi satu sama lain( yaitu isomer senyaa organik pada reaksi tautomerisasi. Pada kasus reaksi tautomerisasi vinil alkohol seperti diabarkan pada gambar ".9( bentuk senyaa keto %aldehid* lebih stabil daripada senyaa enol %vinil alkohol* %Morrison!&oyd( )00)*.
Gambar 1.).
6eaksi Keto!enol 8automerisasi Vinil Alkohol
Pembentukan poli%vinil alkohol* dari poli%vinil asetat* dapat dialankan
dengan
metode
aminolisis(
hidrolisis(
maupun
transesteri+ikasi.
15
4adhila 5l ischa Andradhita 6ahmania A.
%"0/)-77"#/8K/37"90* %"0/)--3)/8K/37#:9*
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
a. ,idrolisis Karakteristik reaksi hidrolisis adalah menggunakan air sebagai reaktannya dengan mengikuti persamaan reaksi seperti pada gambar ".-.
Pada skala industri( metode esteri+ikasi lebih disukai daripada metode hidrolisis karena distribusi gugus +ungsional alkohol pada rantai produk PVA lebih teratur sehingga molekul polimer lebih stabil. 'elain itu( reaksi hidrolisis arang digunakan untuk memproduksi
PVA karena
lau
reaksinya
lebih
lambat
dibandingkan dengan proses transesteri+ikasi. b. Aminolisis 6eaksi aminolisis tidak lagi digunakan di industri utuk sintesis PVA karena reaksi ini sangat sensiti+ terhadap p, %'atterthait( "-#*. 6eaksi aminolisis beralan berdasarkan reaksi pada gambar "."0.
Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan Kapasitas 30.000 ton/tahun
c. 8ransesteri+ikasi Proses transester+ikasi adalah proses dimana seumlah kecil asam atau basa ditambahkan sebagai katalis untuk mengubah ester. 6eaksi transesteri+ikasi antara poli%vinil asetat* dengan basa alkohol menghasilkan poli%vinil alkohol* dan aldehid teradi menurut persamaan pada gambar "."".
Gambar 1.11.
6eaksi 8ransesteri+ikasi Polivinil Asetat
dengan Alkohol Katalis yang umum digunakan pada reaksi di atas adalah =a, maupun K,. eraat hidrolisis dapat diatur dengan penyesuaian aktu reaksi( konsentrasi katalis( dan suhu reaksi. ;mumnya produk PVA adalah kopolimer dari poli%vinil alkohol* dan poli%vinil asetat* dengan kandungan poli%vinil asetat* berkisar antara 0!30$. Produk PVA biasanya dikelompokkan berdasarkan deraat hidrolisisnya( yaitu perbandingan antara gugus alkohol %,* terhadap umlah gugus +ungsional secara keseluruhan. PVA yang terhidrolisis sempurna artinya tidak lagi memiliki gugus asetat %22,3* pada rantainya. eraat hidrolisis produk PVA secara komersil dikelompokkan berdasarkan tabel ".3. Tab!l 1.3.
Klasi+ikasi Produk PVA berdasarkan eraat ,idrolisisnya %Kirk!thmer( "-9)*