PERAN KATALIS DALAM INDUSTRI KIMIA
MAKALAH
Disusun oleh 1. !. ". *.
Bayu Kresna Adi Ro%doni Ba'us D(i Susan)o M. +a +a,id As Asy-ariyan)o
0.!01".1.01#$ 0.!01".1.01#& 0.!01".1.01# 0.!01".1.01#!
/URUSAN TEKNIK KIMIA AKULT AKULTAS TEKNL2I TEKNL 2I INDUSTRI INSTITUT TEKNL2I ADHI TAMA SURABA+A SURABA+A !01#
KATA PEN2ANTAR PEN2 ANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat limpahan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu. Dalam makalah makalah ini akan dibahas mengenai mengenai berbagai berbagai katalis katalis dan peranannya peranannya dalam dunia industri. Pentingnya katalis dalam suatu reaksi kimia mulai dikembangkan secara khusus sebagai suatu kajian tersendiri. Penelitian katalis juga telah berlangsung sejak lama dan akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Dikarenakan kajian mengenai katalis begitu luas dan waktu penulisan makalah yang begitu terbatas, sehingga hanya beberapa jenis katalis dalam industri yang penting saja yang diulas. Terima kasih kami ucapkan kepada dsen pengajar mata kuliah Teknlgi !atalis, "bu Yustia #ulandari. Terima kasih juga kami ucapkan kepada kawan-kawan dan yang telah turut membantu dalam penyelesaian makalah ini. !ami menyadari bahwasanya makalah ini jauh dari sempurna. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang diberikan para pembaca. Di sisi lain, makalah ini juga dibuat agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan berman$aat bagi penulis dan pembaca sekalian. sekalian. %urabaya, & 'pril ()*+ Penyusun
2
DATAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1 1.1
Latar Belakang...............................................................................1
1.2
Rumuan !aala"..........................................................................#
1.$
Tu%uan Penulian............................................................................ #
BAB II PE!BAHASAN...................................................................................& 2.1
De'nii Umum............................................................................... &
2.2
Peran Penting Katali..................................................................... (
2.$
Katali )alam In)utri Kimia..........................................................(
2.#
Reaki Katali )i In)utri* Be+era,a -nt" ,enera,ann/a...........0
2.&
Katali /ang Sering Di,akai......................................................... 1$
BAB III PENUTUP.......................................................................................21 $.1
Keim,ulan..................................................................................21
$.2
Saran........................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 22
$
#
BAB I PENDAHULUAN
1.1 La)ar Bela3an'
. "stilah katalisatr berawal dari penelitian erelius */012 tentang prses prses pemercepatan laju reaksi dan menjabarkannya sebagai akibat adanya gaya katalisis. %ebutan 3gaya4 katalisis ternyata tidak terbukti, tetapi istilah katalisatr tetap digunakan untuk menyebuitkan pengaruh substansi tertentu yang ikut dalam prses tanpa mengalami perubahan. %enyawa yang menurunkan laju reaksi biasa disebut sebagai katalisatr negati$ atau inhibitr, yang saat ini lebih dikenal dengan istilah katalis. De$inisi katalis pertama kali dikemukakan leh 5stwalsd sebagai suatu substansi yang mengubah laju suatu reaksi kimia tanpa merubah besarnya energi yang menyertai reaksi tersebut. Pada tahun *6)( 5stwald mende$inisikkan katalis sebagai substansi yang mengubah laju reaksi tanpa terdapat sebagai prduk pada akhir reaksi, dengan kata lain katalisatr mempengaruhi laju reaksi dan berperan sebagai reaktan sekaligus prduk reaksi. %elanjutnya pada tahun *6&*, ell menjelaskan substansi yang dapat disebut sebagai katalis suatu reaksi adalah ketika sejumlah tertentu substansi ditambahkan maka akan mengakibatkan laju reaksi bertambah dari laju pada keadaan stikimetri biasa. 7ika substansi tersebut ditambahkan pada reaksi maka tidak mengganggu kesetimbangan. Pengglngan katalis dapat didasarkan pada $asenya yaitu katalis hmgen dan katalis hetergen. !atalis hetergen adalah katalis yang ada dalam $ase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis hmgen berada dalam $ase yang sama. !atalis hmgen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk prduk akhir reaksi, dalam suatu prses yang memulihkan katalisnya. erikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana 8 melambangkan katalisnya9 ' : 8 ; '8 < *2 : '8 ; ' : 8 < (2 ' : : 8 ; ' : 8 < 02
1
Meskipun katalis 82 bereaksi dengan reaktan leh reaksi *, namun katalis dapat dihasilkan kembali leh reaksi (, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi reaksi 02. eberapa katalis ternama yang pernah dikembangkan di antaranya9 *2 !atalis 'sam-asa !atalis asam-basa sangat berperan dalam perkembangan kinetika kimia. 'wal penelitian kinetika reaksi yang dikatalisis dengan suatu asam atau basa bersamaan dengan perkembangan teri disssiasi elektrlit, dimana 5stwald dan 'rrhenius membuktikan bahwa kemampuan suatu asam untuk mengkatalisis reaksi tersebut adalah tidak bergantung pada si$at asal anin tetapi lebih mendekati dengan si$at kndukti=itas listriknya. Penelitian lain yang menggunakan katalis asam basa antara lain !irrch$$ yang meneliti hidrlisis pati leh pengaruh asam encer, Thenard yang meneliti dekmpsisin hidrgen perksida leh pengaruh basa dan #ilhelmy yang meneliti tentang in=ersi tebu yang dikatalisis dengan asam. (2 !atalis >iegler-Natta !atalis >iegler-Natta ditemukaan pleh >iegler pada tahun *6+0 yang digunakan untuk plimerisasi etana, yang selanjutnya pada tahun *6++ Natta menggunakan katalis tersebut untuk plimerisasi prpena dan mnmer jenuh lainnya. !atalis >iegler-Natta dapat dibuat dengan mencampurkan alkil atau aril dari unsur glngan **-*0 pada susunan berkala, dengan halida sebagai unsur transisi. %aat ini katalis >iegler-Natta digunakan untuk prduksi masal plietilen dan pliprpilen. 02 !atalis ?riedle-8ra$ts Pada tahun */@@ 8harles ?riedel dan 7ames M.8ra$ts mreakukan penelitian tentang pembuatan senyawa amil idida dengan mereaksikan amil klrida dengan aluminium dan ydium yang ternyata menghasilkan hidrkarbn. %elanjutnya mereka menemukan bahwa pemakaian aluminium klrida dapat menggantikan alumunium untuk menghasilkan hidrkarbn. Dengan demikian ?riedel dan 8ra$ts merupakan rang pertama yang menunjukkan bahwa keberadaan lgam klrida sangat penting sebagai reaktan atau katalis. Aingga saat ini penerapan kimia ?riedel-8ra$ts sangat luas terutama di industri kimia. &2 !atalis dalam Beaksi Metatesis 2
Pada tahun *6@) Y=es 8hau=in dari "nstitut ?rancais du Petrle dan 7eanCuis Aerrisn menemukan katalis lgam karbena lgam yang dapat berikatan ganda dengan atm karbn membentuk senyawa2, atau dikenal juga dengan istilah metal alkilidena. Melalui senyawa lgam karbena ini, 8hau=in berhasil menjelaskan bagaimana susunan lgam ber$ungsi sebagai katalis dalam suatu reaksi dan bagaimana mekanisme reaksi metatesis. Metatesis dapat diartikan sebagai pertukaran psisi atm dari dua at yang berbeda. 8nthnya pada reaksi ' : 8D - '8 : D, bertukar psisi dengan 8. +2 !atalis rubbs Perkembangan penemuan 8hau=in dan %chrck terjadi tahun *66( ketika Bbert rubbs dan rekannya rubbs berhasil menemukan katalis metatesis yang e$ekti$, mudah disintesis, dan dapat diaplikasikan di labratrium secara baik. Mereka menemukan tentang lgam rutenium tantalum, tungsten, dan mlybdenum kmplek alkilidena2 sebagai lgam yang paling cck sebagai katalis. !atalis menjadi standar pembanding untuk katalis yang lain. Penemuan katalis rubbs secara tidak langsung menambah peluang kemungkinan sintesis rganik di masa depan. 12 %istem !atalis Tiga !mpnen %ebuah sistem katalis dengan tiga kmpnen berhasil digunakan untuk membuat plimer bercabang dengan struktur-struktur yang tidak bisa didapat dengan sebuah katalis tunggal atau sepasang katalis yang bekerja bergandengan. Pada tahun ())( uillerm 8. aan, serang pr$esr kimia dan material di Fni=ersity $ 8ali$rnia, %anta arbaraG mahasiswa pascasarjana >achary 7. '. !mnG dan rekan kerja di %anta arbara dan %ymyH Technlgies sudah mendemnstrasikan sebuah sistem dengan tiga katalis yang hmgenG ketiga campuran bekerja sama mengubah sebuah mnmer tunggal - etilen - menjadi plietilen bercabang. 7umlah dan jenis cabang yang dihasilkan dapat dikntrl dengan menyesuaikan kmpsisi campuran katalisnya. Tiga katalis ini terdiri dari dua persenyawaan rgannikel dan sebuah persenyawaan rgantitanium. %atu dari katalis dengan unsur dasar nikel mengubah etilen menjadi *-butena, sedangkan yang lainnya mengubah le$in menjadi penyebaran dari *-alkena. Persenyawaan titanium menggabungkan etilen dari hasil reaksi-reaksi lainnya menjadi plietilen
$
1.! Ru%usan Masalah
erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah berikut9 *. 'pa pengeritan katalis dan cara kerjanyaI (. 'pa peranan katalis dalam dunia industriI 0. !atalis apa sajakah yang sering dipakai di dunia industriI &. agaimana mekanisme reaksi katalisis tersebut di industriI 1." Tu4uan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini adalah9 *. Mengetahui peranan katalisis di bidang industri. (. Mengetahui katalis yang sering dipakai di industri. 0. Mengetahui mekanisme katalisis yang sering dipakai di industri.
#
BAB II PEMBAHASAN
!.1 De5inisi U%u%
Menurut de$inisi, katalis adalah suatu senyawa kimia yang dapat mengarahkan sekaligus meningkatkan kinetika suatu reaksi jika reaksi tersebut secara termdinamika memungkinkan terjadi2. Namun senyawa tersebut katalis2 tidak mengalami perubahan kimiawi diakhir reaksi, dan tidak mengubah kedudukan kesetimbangan kimia dari reaksi. Dalam kaanah energi reaksi, katalis menurunkan rintangan energi atau menurunkan besaran energi akti$asi sebuah reaksi melalui aneka mekanisme $isikawi maupun kimiawi. !atalis dapat dibedakan ke dalam dua glngan utama9 katalis hmgen dan katalis hetergen. !atalis hetergen adalah katalis yang ada dalam $ase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis hmgen berada dalam $ase yang sama. %atu cnth sederhana untuk katalisis hetergen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi atau substrat2 untuk sementara terjerap. "katan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya prduk baru. katan atara prduk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas. !atalis hmgen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk prduk akhir reaksi, dalam suatu prses yang memulihkan katalisnya. erikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana 8 melambangkan katalisnya9 ' : 8 ; '8 *2 : '8 ; ' : 8 (2 Meskipun katalis 82 termakan leh reaksi *, namun selanjutnya dihasilkan kembali leh reaksi (, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi, ' : : 8 ; ' : 8 katalis tidak termakan atau pun tercipta. Enim adalah bikatalis. Penggunaan istilah JkatalisJ dalam knteks budaya yang lebih luas, secara bisa dianalgikan dengan knteks ini. beberapa katalis ternama yang pernah dikembangkan di antaranya katalis >iegler-Natta yang digunakan untuk prduksi masal plietilen dan pliprpilen. Beaksi
&
katalitik yang paling dikenal ialah prses Aaber untuk sintesis amniak, yang menggunakan besi biasa sebagai katalis. !n=erter katalitik--yang dapat menghancurkan prduk samping knalpt yang paling bandel--dibuat dari platinadan rdium. Aktifitas Katalis
'kti$itas katalis dide$inisikan sebagai kemampuan katalis untuk mengubah bahan baku menjadi prduk atau aneka prduk yang diinginkan lebih dari satu2. 'kti$itas katalis dirumuskan sebagai berikut9 'kti$itas K massa kg2 bahan baku yang terkn=ersiLkg atau liter katalis H waktu2. %edangkan, kn=ersi berarti persentase dari bahan baku mejadi aneka prduk. 'kti$itas dapat dinyatakan dalam knsep kinetika. 'kti$itas dapat dinyatakan dari pengukuran kecepatan reaksi dalam jangkauan tertentu suhu dan knsentrasi. !ecepatan reaksi, r, dihitung sebagai kecepatan perubahan sejumlah at, nA dari reaktan ' persatuan waktu dan per satuan =lume atau per satuan massa2 katalis, sehingga r ini memiliki unit ml C-* h-* atau ml kg-* h-*. 'kti$itas dapat pula dinyatakan leh )urno6er nu%7er TON 2 yang dide$inisikan sebagai banyaknya mlekul reaktan yang terlibat dalam reaksi tiap situs akti$ dan tiap detik. Dalam prakteknya, sebagai perbandingan akti$itas, ukuran-ukuran berikut ini dapat pula digunakan9 a) !n=ersi dalam kndisi reaksi tetap b) Space velocity untuk kn=ersi tetap yang tertentu c) Space-time yield
d2 %uhu yang dibutuhkan untuk suatu kn=ersi tertentu !.! Peran Pen)in' Ka)alis
!atalis sangat penting dalam prses kimia. Pentingnya katalis ditunjukkan leh kenyataan bahwa lebih dari @+ prses prduksi bahan kimia di industri disintesis dengan bantuan katalis. 8nth prses kimia yang sangat penting misalnya sintesis metanl dari syngas 85 dan A (2 dikatalisis leh >n5L8r (50, dan reaksi water gas shi$t WGS 2, 85 : (A(5 KK 85( : A( dikatalisis leh besi ksida atau ksida campuran >n, 8u maupun 8r.
!." Ka)alis dala% Indus)ri Ki%ia
!atalis banyak digunakan dalam berbagai macam industri. iasanya katalis digunakan dalam industri pliprpilena atau bahan-bahan kimia, seperti ammnia. Pliprpilena adalah sebuah plimer term-plastik yang dibuat leh industri kimia dan dapat digunakan menjadi berbagai barang-barang yang bersi$at plastic. Pliprpilena dapat dibuat dengan katalis >iegler-Natta. !atalis >iegler-Natta adalah campuran antara senyawa-senyawa titanium seperti titanium"""2 klrida atau titanium"2 klrida dan senyawa-senyawa aluminium seperti aluminium trietil. !atalis >iegler-Natta dapat membatasi berbagai mnmer mendatang ke sebuah rientasi yang spesi$ik, hanya menambahkan mnmer-mnmer itu ke rantai plimer jika mereka menghadap ke arah yang benar. %elain dapat memprduksi pliprpilena, katalis juga dapat memprduksi ammnia dengan cara menambahkan katalis ksida besi ke dalam reaksi. Dalam memprduksi ammnia digunakan suatu prses sintesis yang disebut prses Aabersch. Prses Aaber-sch ialah prses pembuatan ammnia NA 02 dengan cara memadukan antara nitrgen dan hydrgen dengan $actr-$aktr tekanan dan suhu2 yang ptimal. Dalam pembuatan ammnia, diperlukan tekanan yang cukup tinggi, yakni berkisar ())-*))) atm. 'pabila tekanan yang digunakan tinggi, maka reaksi akan bergeser ke kanan dan secara tmatis reaksi menjadi eksterm. %elain tekanan yang tinggi, dalam pembuatan ammnia juga diperlukan suhu yang sesuai. 'pabila suhu yang digunakan tinggi ammnia NA 02 akan mengurai dan membentuk nitrgen N (2 dan hydrgen N (2. Dan apabila suhu yang digunakan rendah, kadar reaksi pembuatan ammnia akan menurun.
!.* Rea3si Ka)alis di Indus)ri8 Be7era9a :on)oh 9enera9annya !.*.1 Pe%7ua)an A%onia %enuru) 9roses Ha7er;Bos:h
Dalam prses pembuatannya banyak diterapkan prinsip dalam ilmu kimia, diantaranya si$at-si$at larutan, kelarutan, kejenuhan larutan, knsentrasi larutan, dansebagainya. %emua itu termasuk $actr yang harus diperrhatikan dalam prses pembuatan minuman lahraga itu. Dengan mengetahui cara prses pembuatan yang baik dari minuman-minuman lahraga tersebut serta kandungan-kandungan yangsebaiknya ada dan ditiadakan di dalamnya maka siswa dapat memilah prduk (
yanglebih layak untuk diknsumsi. Cebih jauhnya ketika mereka terjun ke masyarakat atau berkecimpung di dunia yang berhubungan dengan prduksi minuman sejenis itu maka prduk yang dihasilkan itu akan lebih baik dan berkualitas daripada yang sebelumnyadikenal lehnya. Penerapan laju reaksi dalam industry kimia dapat ditemukan pada penggunaan katalis pada industry pembuatan ammnia menurut prses Aabersch. Dalam pembuatan gas ammnia dilakukan dengan mereaksikan gas nitrgen dengan gas hidrgen Nitrgen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar @/ =lume. #alaupun demikian, senyawa nitrgen tidak terdapat banyak di alam. %atu-satunya sumber alam yang penting ialah NaN50 yang disebut %endawa 8hili. %ementara itu, kebutuhan senyawa nitrgen semakin banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak. 5leh karena itu, prses sintesis senyawa nitrgen, $iksasi nitrgen buatan, merupakan prses industri yang sangat penting. Metde yang utama adalah mereaksikan nitrgen dengan hidrgen membentuk amnia. %elanjutnya amnia dapat diubah menjadi senyawa nitrgen lain seperti asam nitrat dan garam nitrat. Dasar teri pembuatan amnia dari nitrgen dan hidrgen ditemukan leh ?rit Aaber *6)/2, serang ahli kimia dari 7erman. %edangkan prses industri pembuatan amnia untuk prduksi secara besar-besaran ditemukan leh 8arl sch, serang insinyur kimia juga dari 7erman. Persamaan termkimia reaksi sintesis amnia adalah 9
erdasarkan prinsip kesetimbangan kndisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke kanan pembentukan NA 02 adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. 'kan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu +))8 sekalipun. Dilain pihak, karena reaksi ke kanan eksterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Prses Aaber-sch semula dilangsungkan pada suhu sekitar +)) 8 dan tekanan sekitar *+)-0+) atm dengan katalisatr, yaitu ?e(50 !atalis ini mempercepat laju reaksinya dengan cara mengadsrbsi at-at pereaksi pada permukaannya, reaksinya sebagai berikut9
0
%eiring dengan kemajuan teknlgi, digunakanlah tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai @)) atm. Fntuk mengurangi reaksi balik, maka amnia yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrgen dan hidrgen dikmpresi dimampatkan2 hingga mencapai tekanan yang diinginkan. !emudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisatr sehingga terbentuk amnia. !.*.! Dala% indus)ri ro)i
!atalis yang digunakan dalam pembuatan rti adalah enim imase yang merupakan bi katalis. Penambahan imase dilakukan pada prses peragian pengembangan rti.Bagi di tambahkan ke dalam adnan sehingga gluksa dalam adnanterurai menjadi etil alkhl dan karbn diksida. Penguraian berlangsung dengan bantuan enim imase yang dihasilkan ragi. Pada prses ini, 85 ber$ungsi mengembangkan adnan rti.anyaknya rngga kecil pada rti membuktikan terjadinya gelembung 85 saat peragian
!.*." Peren'3ahan Minya3 Bu%i < =RA=KIN2>
8racking dalam bahasa "ndnesia sering juga diterjemahkan sebagai perengkahan. %ecara garis besar reaksi perengkahan adalah reaksi pemutusan ikatan 8-8 dari suatu senyawa hidrkarbn. Perengkahan dibagi menjadi dua jenis yaitu perengkahan termal Thermal cracking2 dan perengakahan katalitik 8atalytic cracking2. Perengakahan termal pemutusan ikatan 8-8 dapat berlangsung sebagai akibat kenaikan temperatur yang tinggi, sedangkan pada perengkahan katalitik, reaksi pemutusan 8-8 berlangsung dengan peran serta katalis dalam reaksi. %ejak *6&) cracking adalah prses penting dalam industri minyak bumi. Prses ini digunakan untuk memprduksi gaslin $raksi bensin dan kersin2 dari minyak berat atau crude il. Prses dapat berlangsung melalui dua mekanisme yaitu mekanisme radikal yang dilakukan secara termal dengan temperatur tinggi2 atau secara katalitik.
Ther%al =ra:3in'
Thermal cracking dilakukan pada temperatur ber=ariasi dari &++8 hingga @0)8 dan tekanan ber=ariasi dari tekanan nrmal hingga *))) psig. Mekanisme yang terjadi adalah pemutusan ikatan 8-8 hmlitik. Beaksi bersi$at ire=ersibel endtermis . Thermal cracking dari mlekul para$in umumnya akan menghasilkan rantai dengan ukuran mlekul yang lebih rendah yang umumnya masuk dalam glngan paranin dan le$in. %ebagai cnth9 B-8A(K8A(-8A(-B ; B-8AK8A(-8A0-B MEKANISME:
Badikal primer mengalami pemutusan pada psisi karbn b b-$issin2 membentuk mlekul etena. -B8A(8A( ; -B : 8A(K8A(
Badikal primer menyerang mlekul para$in membentuk mlekul stabil para$in yang baru dan radikal sekunder B8A(8A( : BO-8A(-8A(-8A(-BOO ; B-8A(-8A0 : BO-8A(-8A(-8A(-B4 Dapat terjadi perpindahan psisi hidrgen pada mlekul yang sama bila rantai hidrkarbn panjang dan membentuk rantai paradin memberntuk radikal primer yang terdiri dari + hingga 1 karbn 8 2. Badikal sekunder dapat mengalami b-$issin membentuk radikal primer dan a-le$in B-8A(-8A(-8AB ; B8A( : BO8AK8A( Perengkahan termal pada umumnya berlangsung pada kndisi temperatur ber=ariasi dari &++)8 sampai @0))8 dan tekanan nrmal sampai *))) psig. Pada kndisi reaksi yang sama akan terjadi pemutusan ikatan 8-8 8-8 bnd scissin2, dehidrgenasi, ismerisasi dan plimerisasi. Namun demikian, reaksi yang disebutkan pertama tersebut adalah reaksi yang utama. %ebagai cnth reaksi9 B-8A(-8A(-8A(-B ; B-8A(K8A( : 8A0-B Beaksi pemutusan ikatan 8-8 dari suatu mlekul para$in akan menghasilkan mlekul lebih ringan jenis para$in dan le$in.5le$in juga akan dihasilkan melalui dehidrgenasi re=ersibel dari para$in9
13
B-8A(-8A0 B-8AK8A( : A( Beaksi-reaksi tersebut bersi$at endtermis. 5le$in yang terbentuk dari kedua reaksi tersebut di atas dapat mengalami reaksi lebih lanjut9 "smerisasi 9 8A0-8A0-8AK8A( 8A0-8AK8A-8A0 Dehidrgenasi 9 8A 0-8A0-8AK8A( 8A(K8A(-8AK8A( Plimerisasi 9 (8A0-8A0-8AK8A( 8A0-8-8A(-8K8A( "smerisasi dan dehidrgenasi merupakan reaksi endtermis sedangkan plmerisasi merupakan reaksi ekstermis. eberapa hal yang dapat terjadi9 *. Pada perengkahan termal, na$ten dengan cincin armatik tunggal lebih stabil dibandingkan para$in dan le$in, meskipun pada temperatur tinggi akan dihasilkan pembukaan cincin. (. Dehidrgenasi dapat terjadi membentuk cincin armatik tak jenuh atau senyawa armatik. 0. Plimerisasi menghasilkan le$in atau senyawa dengan berat mlekul sangat tinggi &. Perengkahan lanjutan menghasilkan etena dan prpena =a)aly)i: =ra:3in'
Fntuk merngurangi kebutuhan energi yang cukup besar serta menghasilkan prduk dengan selekti$itas yang tinggi, digunakan berbagai katalis termasuk dalam prses perengkahan. !atalis perengkahan dalam industri minyak bumi umumnya merupakan katalis hetergen atau padatan dengan luas permukaan dan keasaman yang tinggi serta stabilitas termal yang cukup besar. Cuas permukaan katalis yang digunakan dalam prses ini berkisar antara 0))m (Lgram hingga @)) m(Lgram. ahan padatan tersebut antara lain adalah g-alumina, 'luminium ksida 'l(502, %ilika alumina, elit dan clay. Pada prduksi gaslin, dilaprkan penggunaan katalis pada perengkahan minyak bumi menghasilkan angka ktan yang tinggi. Mekanisme dasarnya adalah pada pembentukan muatan elektrik suatu mlekul yang disebabkan leh keasaman padatan katalis. Dilakukan menggunakan katalis dengan luas permukaan spesi$ik yang tinggi 0)) higga @)) m (Lg2, memiliki si$at asam dan stabil pada temperatur tinggi. Mekanisme :
*2 8atalytic 8racking terjadi melalui pembentukan karbkatin dari mkekul yang berlanjut pada penyerangan mlkeul yang lain9
11
Pembentukan karbkatin baru dan pemutusan ikatan 8-8 dari mlekul didasarkan pada kestabilan hiperknjugasi yang mungkin dalam mlekul !arbkatin yang terbentuk bersi$at sangat reakti$ dan dapat menyerang para$in atau na$ten menghasilkan karbkatin baru. B8A(-8AK8A( : 8A0208A ----- 8A0208 : B8A(-8A(-8A0 (2 %enyawa armatik tersubtitusi alkil dapat bereaksi dalam beberapa mekanisme , salah satunya pemutusan rantai 02 'rmatik tersubstitusi alkil dapat menghasilkan karbkatin dan senyawa armatik &2 Perpindahan hidrgen hidrgen shi$t2 dan perpindahan metil methyl shi$t2 dari karbkatin dapat terjadi membentuk prduk ismer. +2 Dapat terjadi siklisasi pada hidrkarbn rantai panjang
!.# Ka)alis yan' Serin' Di9a3ai !.#.1
?eoli)
>elit merupakan mineral yang terdiri dari kristal alumin-silikat terhidrasi yang mengandung katin alkali dan alkali tanah. >elit pertama kali dikenal sebagai glngan mineral leh serang ahli mineral kebangsaan %wedia, arn 'Hel 8rnstedt pada tahun *@+1. "stilah elit ber'sal dari bahasa Yunani yaitu ein yang berarti membuih dan lithus yang berarti batu, yang selanjutnya dapat diartikan sebagai batu api biling stne2. Aal ini sesuai dengan si$atnya yang membuih bila dipanaskan pada *)) 8. Menurut ahli gekimia dan mineralgi, elit merupakan prduk gunung berapi yang membeku menjadi batuan =ulkanik, sedimen-sedimen dan batuan metamr$sa yang selanjutnya melalui prses pelapukan akibat pengaruh panas dan dingin yang terjadi di dalam tanah membentuk mineral-mineral elit. %ecara umum elit di$rmulasikan sebagai berikut9 M(Ln5 .'l(50. H%i5(Q. yA(5 !eterangan 9 M K katin alkali atau alkali tanah n K =alensi lgam alkali H K jumlah %i5( per mlekul, nilainya berkisar (-*) y K jumlah anhidrat per mlekul, nilainya berkisar (-@
12
>elit terdiri dari 0 kmpnen utama, yaitu9 katin yang dipertukarkan, kerangka alumin silikat, dan $asa air. "katan antara 'l-%i-5 membentuk struktur kristal, sedangkan lgam alkali merupakan sumber katin yang mudah dipertukarkan. S)ru3)ur ?eoli)
>elit merupakan struktur berngga yang berisi mlekul air dan katin yang dapat dipertukarkan in-in alkali dan alkali tanah2 dan memiliki ukuran pri-pri tertentu. %truktur bangun dasar elit umumnya berupa kerangka tiga dimensi tetrahedral dari unit silica %i5&2&- dan alumina 'l5&2+- yang saling berhubungan melalui atm 5. eberapa cnth struktur bangun dasar elit dari tetrahedral adalah Mdel bla tngkat, Mdel padatan, Mdel kerangka,.Mdel bla . >elit memiliki struktur bermacam-macam %mart dan Mre2, yang secara garis besar struktur elit dibentuk leh empat empat unit bangun utama yaitu unit bangun primer, sekunder, simetri plyhedral dan struktur elit. !erangka bangun primer elit terdiri dari unit-unit tetrahedral T5& dengan setiap atm pusat T2 berikatan dengan empat atm ksigen. Fnit bangun sekunder terbentuk dari tetrahedral T5& yang bergabung membentuk cincin tunggal atau cincin ganda. %elanjutnya unit bangun sekunder bergabung membentuk unit bangun plihedral. Fnit struktur elit dibentuk dari banyak gabungan unit bangun sekunder dan unit bangun plihedral. Si5a);si5a) ?eoli)
%i$at elit yang terpenting adalah sebagai penyerap yang selekti$, penukar in, dan mempunyai si$at katalisis yang tinggi. %i$at-si$at serapan elit dipengaruhi leh muatan-muatan katin. !atin-katin ini terkrdinasi pada atm ksigen. Pada elit terhidrasi penuh, katin-katin mbil dapat diganti katin-katin lain tidak harus mn=alen. Penggantian kain dengan katin lain yang berbeda ukurannya dan muatan listriknya dapat mempengaruhi ukuran pri-pri yang akhirnya mempengaruhi si$at-si$at serapannya. Perubahan si$at elit tergantung pada si$at-si$at dan ukuran katin, temperatur, tekanan, knsentrasi larutan, dan struktur elit. !atin-katin yang ada dalam elit mempengaruhi si$at $isiknya. %i$at-si$at elit meliputi9 *. Dehidrasi 9 %i$at dehidrasi elit akan berpengaruh terhadap si$at adsrpsinya. >elit dapat melepaskan mlekul air dalam rngga permukaan yang 1$
menyebabkan medan listrik meluas ke dalam rngga utama dan akan e$ekti$ berinteraksi dengan mlekul yang akan diadsrpsi. 7umlah mlekul air sesuai dengan jumlah pri-pri atau =lume ruang hampa yang akan terbentuk bila unit sel kristal elit tersebut diakti$kan dengan jalan pemanasan. (. 'dsrpsi 9 Dalam keadaan nrmal ruang hampa kristal elit terisi leh mlekul air bebas yang berada di sekitar katin bila kristal elit dipanaskan pada suhu 0)))8 sampai &))) 8 maka mlekul air tersebut akan keluar sehingga elit dapat ber$ungsi sebagai penyerap gas atau cairan. >elit juga mampu memisahkan mlekul at berdasarkan ukuran dan keplarannya, karena adanya pengaruh kutub antara mlekul elit dengan at tersebut. Mlekul yang tidak jenuh atau memiliki kutub akan lebih mudah lls daripada yang jenuh atau yang tidak berkutub. %elekti=itas adsrbsi elit terhadap ukuran mlekul tertentu dapat disesuaikan dengan jalan9 penukaran katin, dekatinisasi, dealuminasi secara hidrtermal dan pengubahan perbandingan kadar %i dan 'l. 0. Penukar in 9 %i$at penukar in pada elit barhubungan dengan in-in yang berada pada rngga-rngga. "n-in rngga atau kerangka elektrlit berguna untuk menjaga kenetralan elit. "n-in ini dapat bergerak bebas sehingga pertukaran in yang terjadi tergantung dari ukuran dan muatan maupun jenis elitnya. %i$at sebagai penukar in dari elit tergantung dari si$at katin, suhu, dan jenis anin. Penukaran katin dapat menyebabkan perubahan beberapa si$at elit seperti stabilitas terhadap panas, si$at adsrpsi, dan akti$itas katalisis. &. !atalis 9 >elit merupakan katalisatr yang baik karena memiliki pri-pri yang besar dengan permukaan yang maksimum. >elit memiliki ciri paling khusus yang secara praktis akan menentukan si$at khusus di dalam mineral ini, yaitu adanya ruang ksng yang akan membentuk saluran di dalam strukturnya. Pada prses penyerapan atau katalisis, pemakaian elit akan mengakibatkan di$usi mlekul ke dalam ruang bebas atau hampa di antara kristal, sehingga dimensi dan lkasi saluran sangat penting. %istem saluran ada 0 macam, yaitu9 satu, dua dan tiga dimensi. Pada saluran satu dimensi mlekul hanya dapat bergerak ke satu arah saja. %aluran dua dimensi memberikan kemungkinan mlekul berdi$usi ke dua arah atau dalam satu bidang datar, sedangkan pada saluran tiga dimensi
1#
mlekul yang berdi$usi dapat bergerak ke semua arah atau sisi kristal. %aluran tersebut akan berulang tergantung dari system simetri kristal. +. Penyaring atau pemisah 9 >elit memiliki kemampuan untuk memisahkan berdasarkan perbedaan ukuran, bentuk dan plaritas dari suatu mlekul yang disaring. >elit dapat memisahkan suatu at tau mlekul gas dalam suatu campuran tertentu karena mempunyai ruang hampa yang cukup besar dengan garis tengah yang bermacam-macam antara (R - /R, tergantung jenis elit2. lume dan ukuran garis tengah ruang hampa dala kisi-kisi kristal menjadi dasar kemampuan elit untuk bertindak sebagai penyaring mlekul.
A9li3asi di Indus)ri8
*. "ndustri Petrkimia S kasih cnth (. "ndustri Nuklir Skasih cnth 0. "ndustri igas Skasih cnth
!.#.!
Ni:3el Raney
Nikel Baney adalah sejenis katalis padat yang terdiri dari butiran halus ali nikelalumunium yang digunakan dalam berbagai prses industri. "a dikembangkan pada tahun *6(1 leh insinyur 'merika Murray Baney*U sebagai katalis alternati$ untuk hidrgenasi minyak nabati pada berbagai prses industri. aru-baru ini, ia digunakan sebagai katalis hetergen pada berbagai macam sintesis rganik, umumnya untuk reaksi hidrgenasi. Nikel Baney dihasilkan ketika ali nikel-aluminium diberikan natrium hidrksida pekat. Perlakuan yang disebut Jakti=asiJ ini melarutkan keluar kebanyakan aluminium dalam ali tersebut. %truktur berpri-pri yang ditinggalkan mempunyai luas permukaan yang besar, menyebabkan tingginya akti=itas katalitik katalis ini. !atalis ini pada umumnya mengandung /+ nikel berdasarkan massa, berkrespndensi dengan dua atm nikel untuk setiap atm aluminium. 'luminium membantu menjaga stuktur pri katalis ini secara keseluruhan.
1&
5leh karena Baney merupakan merek dagang #. B. race and 8mpany, hanya prduk-prduk yang diprduksi leh di=isi race Da=isn perusahaan itu saja yang bleh disebut sebagai JNikel BaneyJ. Nama alternati$ Jkatalis kerangkaJ atau Jkatalis lgam-spnsJ digunakan untuk merujuk pada katalis yang mempunyai si$at-si$at $isika dan kimia yang mirip dengan nikel Baney. Si5a);si5a)8
%ecara makrskpis, nikel Baney terlihat sebagai bubuk halus yang berwarna kelabu. %ecara mikrskpis, setiap partikel pada bubuk ini terlihat seperti jaring tiga dimensi, dengan ukuran dan bentuk pri-pri yang tidak tentu yang dibentuk selama prses pelindian. Nikel Baney secara struktural dan termal stabil, serta mempunyai luas permukaan ET yang besar. %i$at-si$at ini merupakan akibat langsung dari prses akti=asi, yang juga mengakibatkan akti=itas katalitik katalis yang relati$ tinggi. %elama prses akti=asi, aluminium dilindi keluar dari $ase Ni'l0 dan Ni('l0 yang terdapat pada ali, sedangkan aluminium yang tersisa berada dalam bentuk Ni'l. Pengeluaran aluminium pada beberapa $ase tertentu dikenal sebagai Jpelindian selekti$J. Dapat ditunjukkan bahwa $ase Ni'l berkntribusi dalam menjaga stabilitas struktural dan termal katalis. 5leh sebab itu, katalis ini cukup resistan terhadap dekmpsisi.0U Besistansi ini mengijinkan nikel Baney untuk disimpan dan digunakan kembali untuk beberapa peride waktuG namun, nikel Baney yang baru dibuat biasanya lebih dipilih untuk digunakan dalam labratrium. !arenanya, nikel Baney kmersial tersedia dalam bentuk Jakti$J dan Jtakakti$J. Cuas permukaan katalis biasanya ditentukan dengan pengukuran ET menggunakan gas yang akan secara selekti$ terserap pada permukaan lgam misalnya hidrgen2. Dengan menggunakan pengukuran ini, ditemukan bahwa hampir semua luas permukaan yang terpajan eHpsed2 pada partikel katalis mempunyai nikel pada permukaannya.(U 5leh karena nikel merupakan lgam akti$ katalis, luas permukaan nikel yang besar mengimplikasikan terdapatnya luas permukaan yang besar yang tersedia untuk sebuah reaksi untuk berjalan secara bersamaan, mere$leksikan peningkatan akti=itas katalitik. Nikel Baney yang 1
tersedia secara kmersial memiliki luas permukaan rata-rata *)) mV per gram katalis.(U 'kti=itas katalitik yang tinggi, diikuti dengan $akta bahwa hidrgen terserap ke dalam pri-pri katalis selama akti=asi, menjadikan nikel Baney sebagai katalis yang berguna untuk banyak reaksi hidrgenasi. %tabilitas termal dan strukturalnya tidak terurai pada temperatur yang tinggi2 mengijinkan penggunaan katalis ini pada kisaran kndisi reaksi yang luas. %elain itu, slubilitas nikel Baney bleh diabaikan pada kebanyakan pelarut labratrium umum, terkecuali pada asam mineral seperti asam klrida, dan densitasnya yang relati$ tinggi antara 1 sampai @ gLcmW2 juga mem$asilitasi pemisahan $ase cair setelah reaksinya selesai. A9li3asi di Indus)ri
8nth praktis penggunaan nikel Baney dalam industri ditunjukkan pada reaksi di bawah ini, di mana benena direduksi menjadi siklheksana. Beduksi struktur heksa cincin benena sangatlah sulit dicapai jika menggunakan prses kimia lainnya, namun hal ini dapat dicapai secara e$ekti$ menggunakan nikel Baney. !atalis hetergen lainnya, seperti katalis yang menggunaan unsur-unsur glngan platinum dapat digunakan untuk mencapai hasil yang sama, namun penggunaan katalis jenis ini lebih mahal dan lebih sulit diprduksi daripada nikel Baney. %etelah reaksi ini, siklheksana dapat digunakan untuk sintesis asam adipat, bahan baku untuk prduksi industri pliamida seperti niln. enena secara rutin direduksi menjadi siklheksana menggunakan nikel Baney untuk prduksi niln.
!.#."
Ka)alis ?ie'ler@Na))a
!atalis >ieglerSNatta, dinamakan menurut nama !arl >iegler dan iuli Natta, suatu katalis yang digunakan dalam sintesis plimer *-alkena X-le$in2. Dua
1(
kelas yang luas dari katalis >iegler-Natta yang digunakan, dibedakan leh kelarutannya9 - !atalis yang didukung secara hetergen berdasarkan pada senyawa yang digunakan dalam reaksi plimerisasi dalam kmbinasinya dengan kkatalis, senyawa rganlgam seperti trietilaluminium, 'l8 (A+20. !elas katalis ini mendminasi industri. - !atalis hmgen biasanya berdasarkan pada kmpleks Ti, >r atau A$. Mereka ini biasanya digunakan dalam kmbinasinya dengan kkatalis rganaluminium yang berbeda, metilaluminksan atau metilalumksan, M'52. !atalis ini secara tradisinal termasuk metalsen tetapi juga $itur ligan multidentat berbasis ksigen-dan nitrgen. !atalis >iegler-Natta digunakan untuk memplimerisasi *-alkena terminal etilena dan alkena dengan ikatan rangkap =inil2 %ekurang-kurangnya ada *) plimer yang dibuat menggunakan katalis >ieggler Natta, yaitu9 - Plietilena - Pliprpilena - !plimer etilena - Plibutena-* - Plimetilpentena - Plisikle$in - Plibutadiena - Pliisprena - Pli-al$a-le$in amr$ 'P'52 - Pliasetilena
10
BAB III PENUTUP
".1
Kesi%9ulan
erdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwasanya9 *. !atalis mempunyai peranan penting dalam perkembangan dunia industri. 8ara kerja katalis yang meningkatkan laju reaksi diman$aatkan dalam berbagai industri kimia, misalnya9 industri petrkimia-gas, industri makanan, dan industri kimia lainnya. (. 7enis-jenis katalis yang sering digunakan di industri antara lain9 elit, nikel, >iegler-Natta, ?riedle-8ra$ts, dll
".!
Saran
.%tudi literatur mengenai katalisis dan katalisatr perlu dilakukan secara lebih mendalam. Diperlukan data-data mengenai katalis untuk melakukan percbaan baik skala labratrium maupun skala pilt plant.
1
DATAR PUSTAKA
'tkins, P #. "66&. Physical Chemistry, +th ed 5H$rd9 5H$rd Fni=ersity Press 'rthur '. ?rst dan B. Pearsn. *61*. Kinetics and Mechanism 2rd 9 New Yrk 9 7hn #illey and %ns "nc 5Htby D #, illis, A . P, Nachtrieb N. A, ())*, Principles o Modern Chemistry, E.M. Mc8ash ())*2. S!race Chemistry. 5H$rd Fni=ersity Press9 5H$rd Endang # Caksn ", s anas YC. ())0, Kimia "isi#a $ . 7akaria9 Fni=ersitas Terbuka
23