BAB I PENDAHULUAN A. LATA LATAR R BEL BELAK AKAN ANG G
Tema kepemimpinan merupakan topik yang selalu menarik diperbincangkan dan tak akan pernah habis dibahas. Masalah kepemimpinan akan selalu hidup dan digali pada setiap zaman, dari generasi ke generasi guna mencari formulasi sistem kepemi kepemimpi mpinan nan yang yang aktual aktual dan tepat tepat untuk untuk diterap diterapkan kan pada pada zamann zamannya. ya. Hal ini mengin mengindik dikasik asikan an bahwa bahwa paradi paradigma gma kepemi kepemimpi mpinan nan adalah adalah sesuat sesuatu u yang yang sangat sangat dinamis dan memiliki kompleksitas yang tinggi. Dalam upaya memenuhi kebutuhannya tersebut manusia kemudian menyusun organi organisasi sasi dari dari yang yang terkec terkecil il sampai sampai yang yang terbesar terbesar sebaga sebagaii media media pemenu pemenuhan han kebutu kebutuhan han serta serta menjag menjagaa berbag berbagai ai kepent kepenting ingann annya. ya. Bermul Bermulaa dari dari hanya hanya sebuah sebuah kelom kelompok pok,, berkem berkemban bang g hingga hingga menjad menjadii suatu suatu bangsa. bangsa. Dalam Dalam kontek kontekss inilah inilah,, sebagaimana dikatakan Plato dalam filsafat negara, lahir istilah kontrak sosial dan pemimpin atau kepemimpinan. Kaitan Kaitannya nya dengan dengan budaya budaya kerja kerja organi organisasi sasi pemeri pemerinta ntah, h, pemimp pemimpin in tidak tidak bisa bisa dilepaskan dalam operasionalisasi budaya kerja, karena pemimpin memiliki peran apakah apakah budaya budaya kerja dalam suatu organisasi organisasi pemerintah pemerintah tumbuh subur dengan dengan baik atau malah layu dan mati, pemimpin memiliki peran yang sangat strategis dalam menu menumb mbuh uhka kan n buda budaya ya kerj kerja. a. Namu Namun n apa apa yang yang kita kita liha lihatt sekara sekarang ng ini ini bany banyak ak penyelewengan budaya kerja yang menghambat daripada kinerja organisasi pemerintahan saat ini dimana banyak pegawai yang sulit untuk mematuhi disiplin kerja yang sudah ada dalam organisasi tersebut. Ironisnya budaya kerja yang seperti ini malah dianggap sudah biasa dalam lingkungan organisasi sehingga menimbulkan kecenderungan yang lain untuk mengikuti pola kerja yang seperti itu. Oleh karena itu peran pemimpin dalam hal ini sangat besar untuk dapat mengatasi masalah tersebut seperti dengan menciptakan menciptakan disiplin kerja dan sanksi yang tegas pula bagi pegawai yang melanggar aturan/norma dalam organisasi tersebut. B. RU RUMU MUSAN SAN MA MASAL SALAH AH
Dari latar belakang yang seperti yang di atas maka rumusan masalah yang akan diangkat dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja yang terkandun terkandung g dalan kultur kultur dan etika organisasi? organisasi? 2. Bagaimana Bagaimana peran kepemimpina kepemimpinan n dalam lingkungan lingkungan organisasi? organisasi? 3. Bagaimana Bagaimana menciptakan menciptakan disiplin kerja yang menunjang menunjang kinerja kinerja pegawai? C. TUJUAN
1. Memban Membangun gun budaya budaya organi organisasi sasi yang yang baik baik sebagai sebagai budaya budaya yang yang membed membedaka akan n organisasi itu dari organisasi yang lain. 2. Menjad Menjadika ikan n gaya gaya kepemi kepemimpi mpinan nan yang yang memilik memilikii kredib kredibili ilitas tas untuk untuk mengel mengelola ola nilai-nilai yang terkandung dalam organisasi. 3. Membuat Membuat disiplin kerja organisasi organisasi sebagai motivasi motivasi pegawai pemerintah pemerintahan an untuk melaksanakan kinerja yang lebih baik.
BAB II Etika administrasi & pemerintahan| 1
PEMBAHASAN A. KULTUR KULTUR dan dan ETIKA ETIKA ORGA ORGANISA NISASI SI
Kultur organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya. Kultur adalah sebuah istilah deskriptif dan berbeda dengan konsep kepuasan kerja karena kepuasan kerja berusaha mengukur respon efektif terhadap lingkungan kerja. kepuasan kerja berhubungan dengan bagaimana karyawan merasakan ekspektasi organisasi, praktik – praktik imbalan dan sebagainya dengan kata lain kepuasan kerja bersifat evaluatif. Kultur organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi oleh karena itu bahwa individu – individu yang berbeda atau berada pada tingkatan yang sama dalam organisasi akan memahami kultur organisasi dengan pengertian yang yang serupa. serupa. Kultur Kultur memili memiliki ki sejumla sejumlah h fungsi fungsi dalam dalam sebuah sebuah organi organisasi sasi:: Hal ini berperan sebagai penentu batas – batas artinya kultur menciptakan perbedaan antara suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Memuat rasa identitas anggota organisasi Kultur memfalitisasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar dari pada kepentinga kepentingan n individu. individu. Kultur adalah perekat social yang membantu membantu menyatukan menyatukan organisasi dengan cara yang menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikata dikatakan kan dan dilaku dilakukan kan karyaw karyawan, an, Kultur Kultur bertin bertindak dak sebaga sebagaii mekani mekanisme sme serta serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan. Tapi kultur organisasi juga ada yang berupa kultur negatif seperti kelalaian kerja yang dilakukan karyawan atau pegawai dimana kultur ini sudah dianggap biasa sehingga sulit untuk dihilangkan terlebih dalam lingkungan kerja mereka hukuman sanksi yang diberikan juga kurang cukup kuat. Sehingga hal ini menjadi tanggung jawab pimpinan dalam mengawasi, mengintegrasi, ataupun mengontrol etika perilaku pegawainya dalam melak elaksa san nakan akan tug tugas kerja erja merek ereka. a. Selai elain n itu itu jug juga pimp impinan inan haru haruss bisa bisa mencip menciptak takan/ an/men menjag jagaa kutur kutur organi organisasi sasi yang yang baik baik kepada kepada pegawa pegawai. i. Komuni Komunikas kasii antara antara atasan atasan dan bawaha bawahan n biasany biasanyaa akan akan menjag menjagaa hubung hubungan an kerja kerja serta serta sistem sistem manajemen terkontrol dalam suatu organisasi yang membawa pada motivasi kerja pegawai. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa etika merupakan cara bergaul atau atau berp berper eril ilak aku u yang yang baik baik.. Nila Nilai-n i-nil ilai ai etika etika terse tersebu butt dala dalam m suat suatu u orga organi nisas sasii dituangkan dalam aturan atau ketentuan hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis. Aturan ini mengatur bagaimana seseorang harus bersikap atau berperilaku ketika berinteraksi dengan orang lain di dalam suatu organisasi dan dengan masyarakat di lingkungan organisasi tersebut. Cukup banyak aturan dan ketentuan dalam organisasi yang mengatur struktur hubungan individu atau kelompok dalam organisasi serta dengan masyarakat di lingkungannya sehingga menjadi kode etik atau pola perilaku angg anggot otaa orga organi nisas sasii bersa bersang ngku kuta tan. n. Peri Perila laku ku seseo seseora rang ng seba sebaga gaim iman anaa dike diketah tahui ui merupakan cerminan dari nilai-nilai yang dianut oleh orang tersebut. Nilai-nilai yang diyakini oleh individu tersebutlah yang mendasarinya untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan/perilaku. Nilai-nilai itu pula yang menyebabkan seseorang terdorong atau memiliki semangat untuk melakukan hal yang baik atau buruk, salah atau atau benar. benar. Dalam Dalam hal kepemi kepemipin pinan an nilai-n nilai-nila ilaii terseb tersebut ut ditunt dituntut ut sebaga sebagaii etika etika Etika administrasi & pemerintahan| 2
pemimpin guna menjalankan suatu organisasi berdasarkan norma-norma yang mencerminkan kepribadian dari pemimpin tersebut terhadap pegawainya serta gaya kepemimpinan yang diterapkannya. Dalam organisasi, peran individu sangat penting, karena organisasi terbentuk dengan dengan adanya adanya sekelo sekelompo mpok k orang orang yang yang saling saling berint berintera eraksi ksi dalam dalam mewuju mewujudka dkan n tujuan tujuan terten tertentu. tu. Peran Peran ini yang yang dijalan dijalankan kan oleh oleh pemimp pemimpin in organi organisasi sasi bagaim bagaimana ana untuk dapat mengkoordinasi semua aspek yang ada kemudian dilaksanakan dalam suatu sistem birokrasi. Organisasi juga dapat dipandang sebagai koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi berdasarkan hierarki otoritas dan tanggung jawab. Dengan demiki demikian, an, organi organisasi sasi dapat dapat dipand dipandang ang sebaga sebagaii entitas entitas sosial sosial yang yang terkoo terkoordi rdinas nasii dengan dengan batas-b batas-bata atass yang yang relatif relatif dapat dapat diiden diidentifi tifikasi kasi dan relatif relatif berfun berfungsi gsi secara secara kontinyu untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian bahwa dalam organisasi terdap terdapat at interak interaksi si atau hubung hubungan an antari antarindi ndivid vidu u dan/at dan/atau au antark antarkelo elompo mpok k untuk untuk mencap mencapai ai suatu suatu tujuan tujuan yang yang telah telah ditetap ditetapkan kan bersam bersama. a. Interak Interaksi si antaro antaroran rang g atau antarkelompok yang memiliki nilai serta latar belakang yang berbeda-beda akan saling memengaruhi satu sama lain sehingga membentuk suatu nilai baru yang akan melandasi perilaku individu untuk bersama-sama mencapai tujuan organisasi yang pada akhirnya akan membentuk budaya organisasi yang sejalan dengan visi, misi, dan tujuan organisasi. Dalam peradaban sejarah manusia sejak abad keempat sebelum Masehi para pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup hidup bermasyarakat bermasyarakat.. Para pemikir itu telah mengidentifikas mengidentifikasii sedikitnya sedikitnya terdapat ratusan macam ide agung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung tersebut dapat diringkas menjadi enam prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran. a. Prinsip Keindahan Berdasarkan Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhati memperhatikan kan nilai-nilai nilai-nilai keindahan keindahan dan ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja. b. Prinsip Persamaan Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sama, sehingg sehinggaa muncul muncul tuntut tuntutan an terhada terhadap p persam persamaan aan hak antara antara laki-la laki-laki ki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas dasar apapun. c. Prinsip Kebaikan Prinsi Prinsip p ini biasan biasanya ya berken berkenaan aan dengan dengan nilai-n nilai-nilai ilai kemanu kemanusiaa siaan n seperti seperti hormat hormat-menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya. Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagi masyarakat. d. Prinsip Keadilan Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap setiap orang orang apa yang yang semesti semestinya nya mereka mereka perole peroleh. h. Oleh Oleh karena karena itu, itu, prinsi prinsip p ini Etika administrasi & pemerintahan| 3
mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain. e. Prinsip Kebebasan Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain. f. Prinsip Kebenaran Kebena Kebenaran ran biasan biasanya ya diguna digunakan kan dalam dalam logika logika keilmu keilmuan an yang yang muncul muncul dari dari hasil hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Semua prinsip yang telah diuraikan itu merupakan prasyarat dasar dalam pengembangan nilai-nilai etika atau kode etik dalam hubungan antarindividu, individu dengan masyarakat, dengan pemerintah, dan sebagainya. Tidak menutup kemungkinan bahwa prinsip tersebut wajib untuk dimiliki oleh setiap pemimpin sebaga sebagaii dasar dasar daripa daripada da tindak tindakan an terhad terhadap ap setiap setiap pegawai pegawai yang yang berlat berlatar ar belaka belakang ng berbeda-beda dalam organisasi tersebut. Fakt Faktor or-Fa -Fakt ktor or Pene Penent ntu u Kebe Keberh rhasi asila lan n Memb Memban angu gun n Kult Kultur ur Dan Dan Etik Etikaa Inter Interna nall Organisasi Yang Anti Kecurangan: 1. Komitm Komitmen en dari dari Top Mana Manajem jemen en Dalam Dalam Organi Organisasi sasi 2. Membangun Membangun Lingkungan Lingkungan Organisasi Organisasi Yang Kondusif Kondusif 3. Perekr Perekruta utan n dan Promos Promosii Pega Pegawai wai 4. Pelati Pelatihan han Yang Yang Berk Berkesin esinamb ambung ungan an 5. Mencip Menciptak takan an Saluran Saluran Komun Komunika ikasi si Yang Efekt Efektif if 6. Pene Penega gaka kan n ked kedis isip ipli lina nan n B. PERAN KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN DALAM LINGKUNGAN LINGKUNGAN ORGA ORGANISASI NISASI
Kepemi Kepemimpi mpinan nan merupa merupakan kan salah salah satu isu dalam dalam manaje manajemen men yang yang masih masih cukup cukup menari menarik k untuk untuk diperb diperbinc incang angkan kan hingg hinggaa dewasa dewasa ini. ini. Media Media massa, massa, baik baik elektr elektroni onik k maupun maupun cetak, cetak, seringk seringkali ali menamp menampilk ilkan an opini opini dan pembic pembicaraa araan n yang yang membahas seputar kepemimpinan. Peran kepemimpinan yang sangat strategis dan penting bagi pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi, merupakan salah satu motif yang mendorong manusia untuk selalu menyelidiki seluk-beluk yang terkait dengan kepemimpinan. Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dalam keberhasilan atau kegagalan organisasi demikian juga keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi baik yang berorientasi bisnis maupun publik, biasanya dipersepsikan sebagai sebagai keberhasilan keberhasilan atau kegagalan kegagalan pemimpin. pemimpin. Organisasi yang berhasil berhasil dalam mencap mencapai ai tujuan tujuan serta serta mampu mampu memenu memenuhi hi tanggu tanggug g jawab jawab sosialn sosialnya ya akan akan sangat sangat tergantung tergantung pada para pimpinan. pimpinan. Suatu organisasi organisasi membutuhka membutuhkan n pemimpin pemimpin yang efektif, yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau anak buah. Jadi, seorang pemimpin akan diakui sebagai seorang pemimpin apabila ia dapa dapatt memp mempun unya yaii peng pengar aruh uh dan dan mamp mampu u meng mengara arahk hkan an bawa bawaha hann nnya ya keara kearah h pencapaian tujuan organisasi. Etika administrasi & pemerintahan| 4
Setiap pimpinan di lingkungan organisasi kerja, selalu memerlukan sejumlah pegawai atau bawahan sebagai pembantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi volume dan beban kerja unit masing-masing. Hal ini membawa konsekuensi bahwa setiap s etiap pimpinan berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh-sungguh s ungguh-sungguh untu untuk k memb membin ina, a, meng mengge gerak rakka kan n dan dan meng mengar arah ahka kan n semu semuaa pote potens nsii pega pegawa waii di lingkungannya agar terwujud volume dan beban kerja yang terarah pada tujuan. Pimpinan perlu melakukan pembinaan yang sungguh-sungguh terhadap pegawai di lingkungannya agar dapat meningkatkan kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja yang tinggi. Gaya Gaya kepe kepemi mimp mpin inan an adal adalah ah suat suatu u cara cara yang yang digu diguna naka kan n oleh oleh seoran seorang g pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Masing-masing gaya tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan. Seorang pemimpin akan menggunakan gaya kepemi kepemimpi mpinan nan sesuai sesuai kemamp kemampuan uan dan keprib kepribadi adiann annya. ya. Setiap Setiap pimpin pimpinan an dalam dalam memberikan memberikan perhatian perhatian untuk untuk membina, membina, menggerakk menggerakkan an dan mengarahka mengarahkan n semua potensi pegawai di lingkungannya memiliki pola yang berbeda-beda antara satu dengan dengan yang lainnya lainnya . Perbedaan itu disebabkan disebabkan oleh gaya kepemimp kepemimpinan inan yang berbeda-beda pula dari setiap pemimpin. Kesesuaian antara gaya kepemimpinan, norma-norma dan kultur organisasi dipandang sebagai suatu prasyarat kunci untuk kesuksesan prestasi tujuan organisasi. Masalah budaya kerja aparatur selain masih maraknya korupsi, diantaranya : masih perlu ditingkatkannya kedisiplinan, Kinerja rendah, Prosedur tidak jelas, Lama dan berbelit belit, Pungutan liar, Tidak adil dan lain lain. Padahal PERMENPAN meru merupa paka kan n pedo pedoma man n dan dan meka mekani nism smee dala dalam m mela melaks ksan anak akan an dan dan mema memant ntau au Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara pada lingkungan instansi/lembaga masing masing-mas -masing ing,, untuk untuk menumb menumbuhk uhkan an dan mening meningkat katkan kan semang semangat/ at/eto etoss kerja, kerja, disiplin dan tanggung jawab moral aparaturnya secara terus menerus dan konsisten, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Seoran Seorang g pemimp pemimpin in harus harus mampu mampu mencip menciptak takan an iklim iklim komuni komunikas kasii yang yang kondusif kondusif dalam lingkungan lingkungan kerjanya, sehingga sehingga kemampuan kemampuan berkomuni berkomunikasi kasi bagi seorang pemimpin sangat penting baik dalam situasi normal maupun dalam situasi krisis, Komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi, apakah itu organisasi pendidikan, jasa, atau perusahaan, yang tentu dalam sebuah organisasi tida tidak k akan akan terl terlep epas as dari dari sebua sebuah h mana manaje jeme men, n, terle terlebi bih h lagi lagi di sebu sebuah ah lemb lembag agaa pemerintah setiap personal yang terlibat harus saling berkomunikasi agar permasalahan yang ada serta sejauh mana perkembangan organisasi dapat diketahui. Deng Dengan an demi demiki kian an dapa dapatt dila dilaku kuka kan n lang langka kah h lebi lebih h lanj lanjut ut,, sela selain in itu, itu, komunikasi ini juga sangat membantu dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan mengum mengumpul pulkan kan pendap pendapat-p at-pend endapa apatt dari dari para para person personal al untuk untuk menemukan pendapat yang dapat menyumbang solusi yang tepat. Seorang Seorang pemimpin pemimpin agar mampu menjadi menjadi panutan panutan dan mahir ketika berperan sebagai komunikator maka harus memiliki kredibilitas. Effendy mengatakan “dalam proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila ia berhasil menu menunj njuk ukka kan n sourc sourcee credi credibi bili lity ty,, artin artinya ya menj menjad adii sumb sumber er kepe keperc rcay ayaa aan n bagi bagi Etika administrasi & pemerintahan| 5
komunikan, kepercayaan komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam bidang tugas pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya”. C. MENCIPT MENCIPTAKA AKAN N DISIPLIN DISIPLIN ORGANISA ORGANISASI SI
Disipl Disiplin in sebaga sebagaii kondisi kondisi yang yang tercipt terciptaa dan terbent terbentuk uk melalu melaluii proses proses dari dari serangkaian serangkaian perilaku perilaku yang menunjuka menunjukan n nilai-nilai nilai-nilai ketaatan, ketaatan, kepatuhan, kepatuhan, kesetiaan, kesetiaan, ketera keteratur turan an dan keterti ketertiban ban.. Perila Perilaku ku itu tercip tercipta ta melalui melalui proses proses binaan binaan melalu melaluii keluarga, pendidikan dan pengalaman. Dari pendapat diatas, dapat dipahami bahwa disiplin menyatu dalam diri seseora seseorang. ng. Sikap Sikap disipl disiplin in dipero diperoleh leh dari dari adanya adanya pembin pembinaan aan yang yang dimula dimulaii dari dari lingku lingkunga ngan n yang yang paling paling kecil kecil dan sederh sederhana ana yaitu yaitu keluar keluarga. ga. Untuk Untuk menduk mendukung ung lancarnya pelaksanaan pekerjaan, maka diperlukan adanya disiplin kerja. Disiplin dalam kaitannya dengan pekerjaan adalah ketaatan melaksanakan aturan-aturan yang mewajibkan atau diharapkan oleh suatu organisasi agar setiap tenaga kerja dapat melaksanakan aturan-aturan yang mewajibkan atau diharapkan oleh suatu organisasi agar setiap tenaga kerja dapat melaksakan pekerjaan dengan tertib dan lancar. Dalam suatu organisasi seorang pimpinan memerlukan alat untuk komunikasi dengan para karyawannya mengenai tingkah laku para karyawan, dan bagaimana memperbaiki perilaku para karyawan menjadi lebih baik lagi, dan disiplin kerja yang diterapkan merupakan alat komunikasi pimpinan. Ikli Iklim m orga organi nisas sasii pent pentin ing g untu untuk k dici dicipt ptak akan an kare karena na meru merupa paka kan n perse perseps psii seseora seseorang ng tentan tentang g apa yang yang diberik diberikan an oleh oleh organi organisasi sasi dan dijadi dijadikan kan dasar dasar bagi bagi penentuan tingkah laku anggota selanjutnya. Iklim ditentukan oleh seberapa baik angg anggot otaa diar diarah ahka kan, n, diba dibang ngun un dan dan diha diharg rgai ai oleh oleh orga organi nisa sasi. si. Dili Diliha hatt dari dari sisi sisi manajemen, terjadinya disiplin kerja itu akan melibatkan dua kegiatan pendisiplinan: 1. Preventif, Pada pokoknya, dalam kegiatan ini bertujuan untuk mendorong disiplin diri diantara para karyawan, agar mengikuti berbagai standar atau aturan. Sehingga penyelewengan kerja dapat dicegah. 2. Korektif, Kegiatan yang ditujukan untuk menangani pelanggaran terhadap aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut (Heldjrachman dkk, 1990). Perlu disadari bahwa untuk menciptakan disiplin kerja dalam organisasi/perusahaan dibutuhkan adanya : a. Tata tertib/ peraturan yang jelas. b. Penjabaran tugas dari wewenang yang cukup cukup jelas. c. Tata kerja yang sederhana, dan mudah diketahui oleh setiap anggota dalam organisasi.
BAB III PENUTUP KESIMPULAN
Etika administrasi & pemerintahan| 6
Suatu organisasi membutuhkan membutuhkan pemimpin yang efektif, efektif, yang mempunyai mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau anak buahnya. Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat mempunyai pengaruh dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah pencapaian tujuan organisasi. Disiplin diri yang baik dihasilkan dari kesadaran diri untuk bekerja keras dengan penuh tanggung jawab, serta memberikan kontribusi yang maksimal terhadap apa yang sedang dilakukan. Walaupun harapan terhadap sesuatu itu terlihat sangat kecil atau tidak mungkin, tapi disiplin diri yang berpersepsi bahwa harapan yang sangat kecil itu sebagai sebuah kewajiban yang harus dikerjakan dengan sepenuh hati; dalam fokus untuk menghasilkan kualitas, kontribusi, pelayanan, dan tanpa memikirkan jabatan, kenaikan pangkat, pujian, ataupun pengakuan dari siapapun; maka, disiplin diri dari kesadaran tertinggi ini akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa buat kemajuan dan prestasi diri bahkan organisasi. Ini dapat dilakukan juga deng dengan an memb membua uatt disip disipli lin n orga organi nisa sasi si yang yang diko dikont ntro roll oleh oleh pemi pemimp mpin in deng dengan an mengarahka mengarahkan n pegawai pegawai untuk untuk berkontrib berkontribusi usi penuh dalam semua aktivitas organisasi serta mendorong mendorong mereka mengikuti mengikuti standar standar dan aturan kerja untuk untuk menghinda menghindari ri pelanggaran atau penyelewengan kerja terhadap organisasi. Sering sekali dalam realitas, saat tuntutan kerja tidak terlalu banyak, dan saat orga organi nisas sasii tidak tidak memb member erik ikan an sanks sanksii atas atas sikap sikap malas malas dan dan kura kurang ng disip disipli linn nnya ya karyawan; maka, saat itu karyawan akan terjebak dan bekerja sebatas rutinitas dan menj menjad adii malas malas berp berpik ikir, ir, sehi sehing ngga ga pote potens nsii di dala dalam m diri diri perl perlah ahan an-la -laha han n akan akan mengalami kemunduran, dan suatu ketika karyawan tersebut sudah sulit diharapkan untuk berkontribusi secara maksimal buat pencapaian kinerja organisasi. Hal ini juga akan berpengaruh berpengaruh pada kualitas kinerja organisasi organisasi dalam memberikan memberikan pelayanan pelayanan yang yang maks maksim imal al,, apab apabil ilaa kond kondisi isi kerj kerjaa sepert sepertii itu itu teru teruss berl berlan anju jutt maka maka akan akan meni menimb mbul ulka kan n buda budaya ya dan dan penc pencit itra raan an orga organi nisa sasi si yang yang tida tidak k baik baik terh terhad adap ap masyarakat. Dengan begitu kemampuan seorang pemimpin dalam hal ini akan sangat diuj diujii baga bagaim iman anaa untu untuk k meng menghi hila lang ngka kan n buda budaya ya seper seperti ti ini ini dan dan menc mencip iptak takan an lingku lingkunga ngan n organi organisasi sasi yang yang kondu kondusif, sif, terkon terkontro trol, l, menjun menjunjun jung g tinggi tinggi etika etika akan akan menimb menimbulk ulkan an semang semangat at dan motiva motivasi si kerja kerja karyaw karyawan/ an/peg pegawa awaii dalam dalam rutini rutinitas tas memberikan pelayanan yang maksimal.
Etika administrasi & pemerintahan| 7