Posyandu Balita
Nama Mahasiswa NIM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. atas segala berkat, rahmat, serta hidayah Nya sehingga makalah tugas mata kuliah keperawtan komunitas ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaian laporan akhir ini, yaitu: 1. Bapak Tri Nurhudi Sasono, M.Kep; selaku Ketua Program Studi S1 & Ners sekaligus Penggung Jawab Mata Kuliah Keperawatan Komunitas STIKES Kepanjen; 2. Teman-teman yang telah membantu dalam pelaksanaan Praktik Program Studi Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Akhir ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sebagai penyempurnaan bahan penulisan selanjutnya.
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR................................................... ......................................................................... ........................ ..
i
DAFTAR ISI.............................................................. .................................................................................... ............................ ......
ii
BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................... .................................................................... .............
1
1.1 Latar Belakang................................. Belakang....................................................... ...................................... ................
1
1.2 Tujuan……………………………………………………….
2
BAB 2. TINJAUAN TEORI .......................... ................................................ ....................................... .................
3
2.1 Pengertian Pengertian Penyakit Kronis ............................................ .................................................. ......
3
2.2 Etiologi Penyakit Kronis .............................................. ....................................................... .........
3
2.3 Fase Penyakit Kronis............................................ ............................................................. .................
4
2.4 Kategori Penyakit Kronis ............................................ ..................................................... .........
5
2.5 Manifestasi Manifestasi Klinis Penyakit Kronis ..................................... .....................................
5
2.6 Pencegahan Pencegahan Penyakit Kronis
5
DAFTAR PUSTAKA ............................................. ................................................................... ............................... .........
26
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Penyakit kronis merupakan salah satu penyebab kemunduran kesehatan yang berangsur-angsur
memburuk
dan
sering
terjadi
pada
usia
lanjut
yang
menyebabkan penurunan kualitas hidup dan menyebabkan keterbatasan dalam beraktivitas (Robertson & Beattie, 2015). Beberapa penyakit kronis yaitu penyakit jantung, stroke, gangguang gangguang pernapasan kronis, kanker dan diabetes diabetes (WHO,2005). Penyakit kronis biasanya dialami oleh dewasa menengah dan lansia, hal ini sejalan dengan Ward (2013) yang menyatakan bahwa penyakit kronis biasanya terjadi pada usia 50 tahun ke atas, yakni dengan penyakit gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, stroke, kanker, penyakit muskuloskeletal, depresi dan diabetes. Pada usia 50 tahun ke atas faktor gaya hidup, termasuk merokok, perubahan kebiasaan olahraga, dan obesitas merupakan penyebab terbesar penyakit kronis.
3,3%, stroke 2,1%, TB paru 1,8%, Kanker 1,7% dan masalah kesehatan lainnya yang berpengaruh kepada aktivitas hidup sehari-hari 29,3%. 1.2 Tujuan
a. Untuk memahami konsep penyakit kronis b. Untuk memahami asuhan keperawatan komunitas pada mas yarakat dengan penyakit kronis
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Penyakit Kronis
Penyakit kronis adalah penyebab dari kesakitan dan kematian yang membutuhkan jangka waktu lama dan respon yang kompleks, jarang sembuh total, serta berkoordinasi dengan berbagai disiplin ilmu kesehatan untuk keperluan pengobatan dan peralatan (Busse, Blumel, Krensen & Zentner, 2010). Penyakit kronis merupakan jenis penyakit degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan (Sarafino, 2006). Penyakit kronis merupakan kondisi yang mempengaruhi fungsi seharihari selama lebih dari 3 bulan dalam setahun, yang menyebabkan hospitalisasi dari 1 bulan dalam setahun atau (pada saat didiagnosis) cenderung mengalami perawatan di rumah sakit secara berulang (Wong, 2009).
dan gaya hidup yang berkaitan dengan masyarakat modern yang telah meningkatkan insiden penyakit kronis (Smeltzer & Bare, 2010). 2.3 Fase – Fase – fase fase Penyakit Kronis
Menurut Smeltzer & Bare (2010), ada sembilan fase dalam penyakit kronis, yaitu sebagai berikut.: a. Fase pra-trajectory adalah risiko terhadap penyakit kronis karena faktorfaktor genetik atau perilaku yang meningkatkan ketahanan seseorang terhadap penyakit kronis. b. Fase trajectory adalah adanya gejala yang berkaitan dengan penyakit kronis. Fase ini sering tidak jelas karena sedang dievaluasi dan sering dilakukan pemeriksaan diagnostik. c. Fase stabil adalah tahap yang terjadi ketika gejala-gejala dan perjalanan penyakit terkontrol. Aktivitas kehidupan sehari-hari tertangani dalam keterbatasan penyakit.
2.4 Kategori Penyakit Kronis
Menurut Christensen et al. (2006) ada beberapa kategori penyakit kronis, yaitu seperti di bawah ini: a. Lived with illnesses Pada kategori ini individu diharuskan beradaptasi dan mempelajari kondisi penyakitnya selama hidup dan biasanya tidak mengalami kehidupan yang mengancam. Penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah diabetes, asma, arthritis, dan epilepsi.
b. Mortal illnesses Pada kategori ini secara jelas kehidupan individu terancam dan individu yang menderita penyakit ini hanya bisa merasakan gejala-gejala penyakit dan ancaman kematian. Penyakit dalam kategori ini adalah kanker dan penyakit kardiovaskuler.
c. At risk illnesses
agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi sakit. Secara garis besar, upaya pencegahan ini dapat berupa pencegahan umum (melalui pendidikan kesehatan dan kebersihan lingkungan) dan pencegahan khusus (ditujukan kepada orang-orang yang mempunyai risiko dengan melakukan imunisasi). Pencegahan sekunder
merupakan
upaya
untuk
menghambat
progresivitas
penyakit,
menghindari komplikasi, dan mengurangi ketidakmampuan yang dapat dilakukan melalui deteksi dini dan pengobatan secara cepat dan tepat. Pencegahan tersier dimaksudkan untuk mengurangi ketidakmampuan dan mengadakan rehabilitasi. Upaya pencegahan tingkat ketiga ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan fungsi organ yang mengalami kecacatan (Budiarto & Anggreni, 2007). 2.7 Penatalaksanaan
Kondisi kronis mempunyai ciri khas dan masalah penatalaksanaan yang berbeda. Sebagai contoh, banyak penyakit kronis berhubungan dengan gejala seperti nyeri dan keletihan. Penyakit kronis yang parah dan lanjut dapat
BAB 3. TINJAUAN KASUS
Hasil pengkajian yang telah dilakukan di Desa Makmur Jaya Kecamatan Kepanjen didapatkan luas wilayah 90.545 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 987 jiwa, terdiri dari 560 orang laki-laki dan 427 orang perempuan. Distribusi penyakit di Desa Makmur Jaya pada Oktober 2018 didapatkan jumlah penderita hipertensi 79 orang, ISPA 41 orang, rematik 38 orang dan stroke 5 orang. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada masyarakat, sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani. Masyarakat juga mengatakan sering mengkonsumi ikan laut serta makanan yang yang asin-asin. Lingkungan Lingkungan rumah warga warga Desa Makmur Jaya sebagian besar tidak memiliki pekarangan/ halaman rumah, terdapat beberapa rumah yang memilik pekarang/ halaman rumah namun tidak dimanfaatkan dengan baik. Warga Desa Makmur Jaya juga memilik kebiasaan membakar sampah rumah tangga mereka atau membuangnya ke sungai, hanya sebagian kecil warga yang menimbun sampah rumah tangga mereka. Mayoritas penduduk Desa
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ardirejo Kecamatan Kepanjen 2) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Panji Kecamatan Kepanjen 3) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Panarukan Kecamatan Kepanjen 2. Demografi
Jumlah Penduduk
: 987 jiwa
a. Berdasarkan jenis kelamin -
Laki-laki
: 560 jiwa
-
Perempuan
: 427 jiwa
b. Berdasarkan kelompok usia, yaitu 1) Bayi/ Batita/ Balita
: 64 orang
2) Prasekolah/ Sekolah
: 245 orang
4) Jumlah balita
: 64 balita
5) Pemeriksaan balita ke Posyandu/ Puskesmas -
Teratur
: 44 balita
-
Tidak teratur
: 20 balita
6) Kelengkapan imunisasi balita -
Lengkap
: 44 balita
-
Tidak Lengkap
: 20 balita
7) Status gizi balita berdasarkan KMS -
Garis Hijau
: 50 balita
-
Garis Kuning
: 8 balita
-
Garis Merah
: 6 balita
b. Distribusi keluhan kesehatan dan penyakit di masyarakat di Desa Suka Maju Kecamatan Kepanjen dari Oktober 2018 – 2018 – November November 2018 1) Hipertensi
: 79 orang
2) Kebun sayur/ buah
: 10 KK
3) Toga
: 2 KK
4) Lain-lain
: 3 KK
e. Vektor penyakit didalam/ sekitar rumah 1) Nyamuk
: 145 KK
2) Kecoa
: 29 KK
3) Tikus
: 28 KK
4) Lalat
: 15 KK
5) Lain-lain
: 7 KK
f. Kebiasaan membuang sampah 1) Ditimbun
: 14 KK
2) Dibakar
: 167 KK
3) Dibuang ke sungai
: 43 KK
g. Pembuangan air limbah
4) Tamat SLTA
: 129 orang
5) PT
: 11 orang
6) Tidak sekolah
: 10 orang
7) SD
: 22 orang
8) SLTP
: 16 orang
9) SLTA
: 14 orang
3. Fasilitas Umum dan Kesehatan
a. Fasilitas umum 1) Sarana pendidikan formal -
Jumlah PAUD
: 1 buah
-
Jumlah TK
: 1 buah
-
Jumlah SD/ sederajat
: 2 buah
-
Jumlah SLTP/ sederajat
: 1 buah
-
Jumlah SMA/ sederajat
: 1 buah
-
PNS/ Polisi/ TNI
: 0 orang
-
Pegawai swasta
: 5 orang
-
Wiraswasta
: 18 orang
-
Petani
: 90 orang
-
Buruh pabrik
: 40 orang
- Nelayan
: 0 orang
-
: 11 orang
Lain-lain
2) Penghasilan rata-rata perbulan -
-
Rp. 450.000 – 450.000 – Rp. Rp. 600.000: 59 KK
-
Rp. 600.000 – 600.000 – Rp. Rp. 800.000: 52 KK
-
>Rp. 800.000/ bulan
5. Keamanan dan Transportasi Transportasi
a. Keamanan
: 90 KK
: 34 KK
b. Kelompok pelayanan kepada masyrakat (PKK, Karang Taruna, Panti, LKMD, Posyandu, UKGMD)
: ada
7. Komunikasi
a. Fasilitas komunikasi yang ada di masyarakat -
Radio
: 10 KK
-
TV keluarga
: 109 KK
-
Parabola
: 6 KK
-
Lain-lain
: tidak ada
b. Teknik penyampaian informasi kepada masyarakat -
Papan pengumunan
-
Kentongan
-
Pengeras suara masjid
8. Sarana Rekreasi
a. Tempat wisata alam
: tidak ada
3.2 Analisa Data, Pohon Masalah Keperawatan Komunitas 3.2.1
Analisa Data
Tabel 3.1 Analisa Data Masalah Keperawatan Komunitas No.
1.
PENGELOMPOKAN DATA
KEMUNGKINAN PENYEBAB
a. Ketidakadekuatan sarana Data Obyektif: a. Terdapat 79 penduduk lansia yang memiliki dan prasarana di masalah kesehatan masyarakat b. Penderita hipertensi berada pada peringkat b. Kurangnya kesadaran teratas dari data puskesmas. masyarakat Data Subjektif a. Banyak masyarakat dewasa dan lansia yang memiliki keluhan-keluhan namun tidak bersedia untuk melakukan pemeriksaan pemeriksaan dengan berbagai alasan
MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS Ketidakefektifan koping komunitas: masalah kesehatan lansia (Hipertensi)
3.2.2
3.3
Pohon Masalah
3.3 Diagnosa Keperawatan Komunitas
Tabel 3.2 Skoring Masalah Keperawatan Komunitas Diagnosa Keperawatan Komunitas
Ketidakefektifan koping komunitas: masalah kesehatan lansia (Hipertensi) Ketidakefektifan kesehatn koping komunitas: kesehatan lingkungan
Pentingnya penyelesaian masalah 1 : rendah 2 : sedang 3 : tinggi
Perubahan positif untuk penyelesaian di komunitas 0 : tidak ada 1 : rendah 2 : sedang 3 : tinggi
Penyelesaiaan untuk peningkatan kualitas hidup 0 : tidak ada 1 : rendah 2 : sedang 3 : tinggi
Total Skor
2
3
3
9
2
2
2
6
3.4 Perencanaan 3.4.1 Perencanaan Masalah Keperawatan Komunitas Tabel 3.3 Perencanaan Masalah Keperawatan Komunitas No 1.
Diagnosa
Ketidakefektifan koping komunitas: masalah kesehatan lansia (Hipertensi)
Tujuan
Rencana Kegiatan NOC: kontrol NIC: risiko - Pengembanga komunitas n kesehatan penyakit kronis komunitas (2801) ( (8500) a. Kriteria - Pengembanga hasil: n program Ketersediaa (8700) n program 1. Identifikasi screaning fokus preventif ksehatan, b. Partisispasi kekuatan dan dalam prioritas pendidikan masalah manajemen dengan penyakit komunitas kronis 2. Bantu anggota c. Ketersediaa komunitas n layanan dalam kesehatan meningkatkan untuk kewaspadaan
Aktivitas
1.
2.
3.
4.
Rencana Evaluasi Indikator Evaluasi Melakukan Peningkatan TOMA, Kader pengkajian derajat kesehatan Posyandu langsung pada masyarakat Desa Lansia, komunitas Makmur Jaya Perawat Desa (untuk dengan Makmur Jaya memperoleh mengendalikan data primer dan menurunnya dan data jumlah kasus baru sekunder) dari penyakit Melakukan degeneratif pada screaning kelompok lansia. hipertensi di Masyarakat akan masyarakat dapat: Desa Makmur 1. Mengetahui Jaya konsep dasar Pengoptimala penyakit n senam anti kronis hipertensi 2. Mengetahui Promosi cara kesehatan penanganan terkait penyakit
mengobati penyakit kronis
salam masalah kesehatan 3. Berikan pendidikan pada komunitas mengenai rencana grup dan rencana program 4. Monitor pelaksanaan program 5. Evaluasi program yang telah dibentuk serta dijalankan leh komunitas
hipertensi, kronis termasuk gaya 3. Meminimalka hidup sehat n faktor risiko dan diet untuk terjadinya mencegah penyakit hipertensi kronis 4. Mampu mengaplikasik an layanan kesehatan di komunitas 5. Sesuai dengan angka kunjungan lansa ke posyandu, pelayanan minimal yaitu sebesar 40%
3.4.2
Plan of Action Tabel 3.4 Plan 3.4 Plan of Action
No.
Kegiatan
1.
Pendidikan kesehatan tentang Hipertensi
2.
Senam Anti Hipertensi
Materi
1. Pencegahan hipertensi: makanan yang harus dihindari 2. Tanda gejala hipertensi 1. Langkahlangkah senam anti hipertensi 2. Demonstras i senam anti hipertensi
Sasaran Waktu MINGGU KEDUA Dewasa/ Minggu, 02 lansia Desember 2018
Dewasa/ lansia
Senin, 03 Desember 2018
Tempat
PJ Kegiatan
Aula Balai Desa Makmur Jaya
Mahasiswa dan kader lansia
Halaman Balai Desa Makmur Jaya
Mahasiswa dan kader lansia
3.4.3
Implementasi dan Evaluasi
Tabel 3.5 Implementasi dan Evaluasi Kegiatan No. 1
Masalah
Kegiatan
Materi
Sasaran Minggu ke-2 Ketidakefektifan 1. Pendidikan 1. Pencegaha Dewasa/ koping Kesehatan n Lansia komunitas: tentang hipertensi: masalah Hipertensi makanan kesehatan lansia yang harus (hipertensi) dihindari 2. Tanda dan gejala hipertensi
2. Senam anti 1. Langkahhipertensi langkah senam anti hipertensi 2. Demonstras i senam anti hiertensi
Dewasa/ Lansia
Waktu
Tempat
Hasil
Evaluasi
Minggu, 02 Desember 2018
Aula Balai Desa Makmur Jaya
Terlampir
Terlampir
Senin, 03 Desember 2018
Halaman Balai Desa Makmur Jaya
Terlampir
Terlampir
BAB 4. PEMBAHASAN 4.1 Pengkajian
Penyakit kronis merupakan salah satu penyebab kemunduran kesehatan yang berangsur-angsur memburuk dan sering terjadi pada usia lanjut yang menyebabkan penurunan kualitas hidup dan menyebabkan keterbatasan dalam beraktivitas (Robertson & Beattie, 2015). Beberapa penyakit kronis yaitu penyakit jantung, stroke, gangguang pernapasan kronis, kanker dan diabetes (WHO,2005). (WHO,2005). Pengkajian merupakan upaya pengumpulan dan secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluaga atau kelompok yang menyangkut permsalah pada fisiologis, fis iologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual. Hal yang perlu dikaji dalam komunitas antara lain inti (Core) (Core) yang meliputi data demografi, sejarah, nilai-nilai dan keyakinan. Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas yaitu lingkungan, pendidikan, keamanan dan keselamatan, kebijakan, pelayanan kesehatan,
4.3 Perencanaan
Strategi
intervensi
keperawatan
komunitas
diantaranya,
proses
kelompok,
pendidikan kesehatan dan kerja sama intervensi yang direncanakan untuk mengatasi permasalahan komunitas di Desa Makmur Jaya berfokus pada pencegahan primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier yang digunakan untuk menyelesaikan beberapa tingkatan masalah komunitas berdasarkan garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal dan garis pertahanan resisten. Penyusunan intervensi keperawatan komunitas menggunakan prinsip Community As Partner yaitu kemitraan dan pemberdayaan. Beberapa intervensi keperawatan komunitas diantaranya pendidikan kesehatan, screening dini, imunisasi, perkumpulan profesi, kerja sama lintas program dan sektor, perumusan kebijakan 4.4 Implementasi
Implementasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan Health Believe Model (HBM) dan Health Promotion Model (HPM) yang disesuaikan dengan implementasi
BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan
1. Hasil pengkajian ditemukan penderita hipertensi 79 orang, ISPA 41 orang, rematik 38 orang dan stroke 5orang. 2. Masalah keperawatan komunitas di Desa Makmur Jaya adalah ketidakefektifan koping komunitas: masalah kesehatan lansia (Hipertensi). 3. Implementasi yang sudah dilakukan diantaranya adalah promosi kesehatan dengan pencegahan hipertensi dan makanan yang harus dihindar serta pelaksanaan prgram senam anti hipertensi. 5.2 Saran
5.2.1
Bagi Masyarakat Masyarakat diharapkan untuk selalu meningkatkan kesehatan, menambah
ilmu pengetahuan dan juga memaksimalkan sistem kesehatan yang telah dibuat di masyarakat. Kegiatan yang telah dilaksanakan di masyarakat juga diharapkan
5.2.4
Bagi Puskesmas Diharapkan bagi pelayanan kesehatan hasil kegiatan yang dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Suka Maju khususnya dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan upaya promotif dan preventif dalam pengupayaan peningkatan kesehatan di masyarakat. Bagi Puskesmas Panti diharapkan dapat mendukung mayarakat, kader, dan kepala dusun masing-masing desa untuk terus mengembangkan usaha kesehatan dan meningkatkan status kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Busse, Blume, Krensen & Zentner. 2010. Tackling chronic disease in Europe: Strategis, interventions and challenges. Denmark: challenges. Denmark: WHO Regional Office for Europe. Departemen Kesehatan RI.2013. Ptnjuk Teknis Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten dan dan Kota. Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nanda Internasinal. 2015. Diagnosis 2015. Diagnosis Keperawatan 2015-2017 . Jakarta: EGC. Mubarak, dkk. 2006. Ilmu Ilmu Keperawatan Komunitas. Komunitas. Jakarta: Erlangga. Robertson & Beattie. 2015. Queensland Strategy for Chronic Disease. Disease. The State of Queensland: Queensland Health. Smeltzer & Bare. 2010. Textbook of Medical-Surgical Nursing.Ed 12. Philadelphia: Lippincott