ETIOLOGI PENYAKIT PERIODONTAL ( Venda Venda Novi Rianta 020/G/13 )
A. a!to a!to"# "#$a! $a!to" to" %"i& %"i&e" e"
Peny Penyeb ebab ab prim primer er dari dari peny penyaki akitt perio periodo dont ntal al adal adalah ah irit iritasi asi bakt bakteri eri.. Meskipun demikian, sejumlah kecil plak biasanya tidak menganggu kesehatan gingiv gingivaa dan period periodont ontal al (Lang (Lang dkk., dkk., 197! 197! dan beberap beberapaa pasien pasien bahkan bahkan mempunyai jumlah plak yang cukup besar yang sudah berlangsung lama tanpa meng mengal alam amii
peri period odon onti titi tiss
yang ang
meru merusak sak "alau "alaupu pun n mere mereka ka meng mengala alami mi
gingivitis. #da beberapa $aktor lain baik lokal maupun sistemis yang merupakan predisposisi dari akumulasi plak atau perubahan respons gingiva terhadap plak. %aktor&$aktor ini dapat dianggap sebagai $aktor $aktor etiologi sekunder. 1. Teo"i %' %'a!
'ubu 'ubung ngan an anta antara ra kebe kebersi rsiha han n mulu mulutt dan dan peny penyak akit it ging gingiv ivaa sudah sudah ditemukan sejak aman purba. )e"asa ini sudah cukup bahyak bukti yang mendukung hubungan tersebut. *ukti& *ukti&buk bukti ti berasal berasal dari dari peneli penelitian tian klinis klinis,, peneli penelitian tian epidem epidemiol iologi ogis, s, percobaan klinis dan mikrobiologi, dan akhit&akhir ini, dari penelitian imunologi. *ukti&bukti tersebut dapat di ringkas sebagai berikut+ 1. uml umlah ah bakt bakter erii yang ang ada ada pada pada lehe leherr ging gingiv ivaa yang ang in$l in$lam amas asii atau atau poke pokett periodontal lebih besar daripada pada leher gingiva yang sehat. -. *ila ada in$lam in$lamasi asi gingiva gingiva atau poket poket periodontal periodontal jumlah jumlah orgarusme orgarusme di dalam mulut akan meningkat. . njeksi njeksi bakteri bakteri mulut mulut manusi manusiaa pada pada babi babi dapat dapat menimbul menimbulkan kan pembent pembentuka ukan n abses, kalau bakteri ini bersi$at patogen. /. Peneli Penelitian tian epidemio epidemiolog logis is terhad terhadap ap berbag berbagai ai kelomp kelompok ok popula populasi si di berbagai berbagai belahan dunia menunjukkan hubungan langsung antara jumlah deposit bakteri yang diukur melalui indeks kebersiban mulut (lihat *ab 0! dan keparahan in$lamasi gingiva.
. )ata epidemio epidemiologi logi menunju menunjukkan kkan hubun hubungan gan langsung langsung antara status status kebersihan kebersihan mulut mulut dan dan dera derajat jat keru kerusak sakan an perio periodo dont ntal al seper seperti ti terl terlih ihat at dari dari gamba gambaran ran radiogra$i tentang kerusakan tulang alveolar. 2. Pioduk Pioduksi si in$lamasi in$lamasi gingiva gingiva dalam percobaa percobaan, n, dengan dengan cara cara penari penarikan kan semua semua bentuk pembetsih mulut. Loe dkk . (192! menunjukkan bah"a bila 1- pelajar berhenti membersihkan gigi&geliginya, sehingga plak leluasa berkumpul disekitar disekitar tepi gingiva, in$lamasi gingiva selalu timbul. timbul. *ila pembetsihan pembetsihan gigi dilakukan kembali, dan plak dihilangkan, in$lamasi akan reda (gambar /.1!. 7. Percob Percobaan aan di atas bila diulang diulangii pada pada anjing anjing *eagle juga juga memberika memberikan n hasil serupa. 3elain itu, pemberian diet yaiig lunak dan lengket pada he"an juga dapat menimbulkan penyakit periodontal. 0. Penelitian Penelitian epidemiol epidemiologi ogi menunjuk menunjukkan kan bah"a bah"a kontrol kontrol kebersihan kebersihan mulut mulut dapat mengurangi terjadinya gingivitis. 9. n$lam n$lamasi asi gingiva gingiva karena karena dihenti dihentikan kanny nyaa pembet pembetsih sihan an mulut mulut dapat dicegah dicegah dengan menggunakan larutan kumur antiseptik tertentu misalnya klorheksidin glukonat, baik pada manusia maupun he"an percobaan. perc obaan. 14. #ntibiotik sistemik ataupun topikal juga dapat dapat mengurangi in$lamasi in$lamasi gingiva. 11. 11. ritasi ritasi mekani mekaniss seperti seperti tepi tepi tumpat tumpatan an yang yang berleb berlebiha ihan n atau tumpatan tumpatan yang yang kasar, kasar, tidak menimbulkan menimbulkan in$lamasi gingiva gingiva kecuali kecuali bila tumpatan tumpatan tertutup tertutup plak bakteri. 1-. 1-. Pada Pada he"a he"an n beba bebass orga organi nism sme, e, keru kerusak sakan an meka mekani niss dari dari ging gingiv ivaa akib akibat at pemakaian benang sutera antara gigi&geligi kelihatannya tidak menimbulkan in$lamasi gingiva atau kerusakan tulang alveolar. *ila bakteri ditambahkan maka akan terjadi in$lamasi gingiva dan kerusakan tulang. 1. 5ultur bakteri dati poket periodontal periodontal manusia dapat menghasilkan enim yang dapat mendegradasi jaringati ikat gingiva. 1/. Pada Pada penya penyakit kit period periodont ontal al terliha terlihatt kenaik kenaikkan kan titer titer antibo antibodi di terhad terhadap ap plak plak bakteri. #ntibodi #ntibodi ini dapat dideteksi pada darah dan cairan krevikular. krevikular. 1. 1. Lim$ Lim$os osit it dan dan sel plasm plasmaa pemb pemben entu tuk k imun imunog oglo lobu buli lin n yang ang terd terdap apat at pada pada jaringan ikat gingiva dan cairan gingiva akan bertambah jumlahnya bila ada in$lamasi gingiva.
12. Pada Pada peneli penelitian tian$n $n vitro, vitro, limso$i limso$itt diakti diakti$ka $kan n oleh oleh deposi depositt plak plak dan terliha terlihatt hubu hubung ngan an
lang langsu sung ng
anta antara ra
kepa kepara raha han n
peny penyak akit it
peri period odon onta tall
deng dengan an
trans$ormasi lim$osit. 17. *ila individu individu de"asa muda yang sehat tidak membersihkan membersihkan mulutnya mulutnya selama -0 hari, akumulasi plak bakteri dan in$lamasi 6ingiva yang terbentuk akan berhubungan dengan bertambahnya trans$ormasi lim$osit dan pengeluaran $aktor penghambat migrasi. espom selular ini akan kembali normal -0 hari setelah plak dibersihkan (Lehner dkk., 197/!.
8alaupun setiap bukti yang ada dapat dipertanyakan, agregat merupakan bukti. yang kuat yang menyokong teori plak. 5esimpulan lain yang dapat ditarik dari bukti&bukti yans ada adalah bah"a diperlukan "aktu yang singkat bagi produk bakteri untuk membentuk in$lamasi. Lang dkk. (197! menunjukkan bah"a bila gigi&geligi dibersihkan dengan interval /0 jam, tidak akan terjadi terja di gingiv gingiviti itiss tetapi tetapi bila bila pember pembersiha sihan n ditund ditundaa sampai sampai 7- jam, jam, akan akan terben terbentuk tuk in$lamasi gingiva.
2. Te Teo"i o"i a!te"i %ei$i! %ei$i! dan non#%ei$i! non#%ei$i! da"i etio'o*i etio'o*i %en+a!it %e"iodonta' %e"iodonta'
#khi #khir& r&ak akhi hirr
ini ini
pem pembica bicara raan an
tent tentan ang g
peny penyak akit it
peri period odon onta tall
dan dan
penyebabnya menjadi makin populer. Meskipun demikian, hanya tiga penyakit in$lamasi in$lamasi periodontal periodontal&period &periodontiti ontitiss kronis, kronis, juvenile periodontitis dan gingivitis ulserat ulserati$ i$ akut akut yang yang dapat dapat dikena dikenali li dengan dengan jelas. jelas. Penya Penyakit kit period periodont ontal al kronis kronis mencak mencakup up kondis kondisii dari dari gingiv gingiviti itiss sampai sampai period periodon on titis titis tahap tahap lanjut lanjut dengan dengan berbagai tingkatan perkembangan dan berbagai gambaran klinis. 5ondisi ini dapat berkembang atau tidak berkembang, dan bila berkembang akan mengalami periode perkembangan, ketidakakti$an dan regresi (oodson dkk, 190-!. 5ontroversi 5ontroversi tentang teori mikrobial mikrobial spesi$ik spesi$ik dan non&spesi$ik non&spesi$ik sebagai etiologi etiologi penyakit in$lamasi periodontal terus berlanjut sejak hampir 144 tahun yang lalu dan akan diterangkan di ba"ah ini.
Teori spesifik
Menurut teori.,spesi$ik murni, bakteri patogen spesi$ik tunggal merupakan periyebab penyakit in$lamasi periodontal, seperti pada kasus in$eksi baktcri eksoge eksogen n pada pada manusi manusiaa yang yang sangat sangat terkena terkenal, l, yaitu yaitu pneumo pneumonia nia pneum pneumoko okokal kal,, ti$oid, tuberkulosis dan si$ilis. Pada keadaan ini pera"atan harus diarahkan untuk menghi menghilan langka gkan n bakter bakterii patoge patogen n spesi$i spesi$ik k dari dari dalam dalam mulut mulut dengan dengan pemberia pemberian n antibiotik antibiotik spektrum sempit yang yang tepat. 3elanjutnya, 3elanjutnya, kontrol plak tidak perlu lagi dilakukan karena plak tanpa bakteri patogen spesi$ik akan menjadi non&patogenik (:heilade, 1902!. Meskipun demikian, tidak pernah hanya di sebabkan oleh bakteri patogen,tunggal, sebagian besar disebabkan beberapa bakteri patogen periodontal termasuk termasuk aktinomises, aktinomises, spirochaeta, spirochaeta, dan berbagai batang batang anaerob anaerob gram negati$ umumnya umumnya ditemukan ditemukan (3ocrinsky (3ocrinsky dkk ., ., 190-!. 190-!. ;ukup ;ukup banya banyak k peneli penelitian tian yang yang diar diarah ahka kan n pada pada tiga tiga bakt bakter eri& i& Bacteroides Bacteroides gingivalis, B. intermedius, dan Actinobacillus actinomycetemcornitans (3lots, 1902!. Meskipun demikian, tidak satup satupun un bakt bakteri eri terse tersebu butt yang ang meru merupa paka kan n bakt bakteri eri asing asing kare karena na semua semuany nyaa merupakan anggota dari $lora normal rongga mulut. 8alaupun bakteri seringkali terdapal dalam proporsi yang besar dari $lora subgingiva di daerah berpenyakit yang menunjukkan tanda progresi, bakteri ini juga dapat ditemukan dalam jumlah yang yang lebih lebih kecil kecil pada pada poket poket yang yang non&pr non&progr ogresi$ esi$ dan pada pada keadaa keadaan n tidak tidak ada penyakit. *eberapa organisme ini memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh 3ocransky (1979! untuk menunjukkan patogenesis, termasuk hubungan kuantitati$ deng dengan an peny penyak akit, it, peru peruba baha han n respo respons ns imun imun,, pato patoge geni nitas tas he"a he"an n dan dan $akt $aktor or virulensi. virulensi. Meskipun demikian, demikian, tidak ada satupun satupun yang yang dapat memenuhi memenuhi kriteria kriteria 3ocransky 3ocransky bah"a penyakit dapat disembuhkan disembuhkan dengan dengan menghilang menghilangkan kan spesies yang diduga tanpa merubah kondisi plak. Pera"atan spesitik ini tidak e$ekti$ dan bahkan pendukung terkuat dari teori spesi$ik juga memperkeualkan (oodson dkk. kk., 1979! 1979! kontro kontroll plak plak non&spe non&spesi$i si$ik k dengan dengan diserta disertaii skalia skaliag g subgin subgingiv givaa dan antibiotik spektrum luas, misalnya tetrasiklin. Pene Peneli liti tian an tent tentan ang g bakt bakter erii yang ang berh berhub ubun unga gan n deng dengan an taha tahap p akti akti$ $ periodontitis
kronis umumnya terhambat oleh kendala bah"a penyakit
merupakan kondisi dinamik dan mentpunyai periode perkembangan akti$ yang
berlangsung, singkat dan periode ketidakakti$an yang lama (oodson dkk., 190-!. 5emungkinan untuk mengambil contoh bakteri dari daerah yang tepat pada "aktu yang yang tepat, tepat, betsam betsamaan aan dengan dengan tahap tahap akti$ akti$ penya penyakit kit,, adalah adalah kecil kecil dan bahkan bahkan hampir tidak perttah diperoleh.
Teori non-spesifik
Menurut teori non&spesi$ik murni bakteri mulut terkolonisasi pada leher gin& giva untuk membentuk plak pada keadaan tidak ada kebersihan mulut yang e$ekti$ (:heilade, 1902!. Penyakit in$lamasi periodontal terbentuk bila proli$erasi bakteri melebihi antbang batas resistensi hospes dan disebabkan karena e$ek $lora plak total. 3emua bakteri plak dianggap tnempunyai tnempunyai beberapa $aktor virulensi virulensi yang meny menyeb ebab abka kan n in$l in$lam amasi asi ging gingiv ivaa dan dan keru kerusa saka kan n perio periodo dont ntal al.. 5ead 5eadaa aan n ini ini menunjukk menunjukkati ati bah"a plak akan menimbulkan menimbulkan penyakit penyakit tanpa tergantung pada komposisiny komposisinya. a.
Teori Teori bakteri sebagai etiologi periodontitis kronis
>ersi modern dari teori spesi$ik s pesi$ik (3ocransky, 1979! tidak lagi mengikuti ide bakteri patogen periodontal tunggal dan utenyatakan bah"a penyakit periodontal
dapat disebabkan oleh beberapa patogen yang berbeda. )i situ dinyatakan bah"a 2&12&1- spesies spesies bakter bakterii dapat dapat ikut ikut tneny tnenyebab ebabkan kan terjadi terjadiny nyaa sebagi sebagian an besar besar kasus kasus periodontitis yang tnerusak dati ada spesies tambahan lainnya yang menyebabkan sejuml sejumlah ah kecil kecil kasus kasus yang yang berhed berheda. a. 3ebali 3ebalikny knya, a, pengan penganut ut teori teori non&sp non&spesi$ esi$ik ik menyetujui menyetujui bah"a beberapa beberapa $lora bakteri lebih sering menyebabka menyebabkan, n, penyakit penyakit daripada daripada bakteri bakteri lain dan mempunya mempunyaii $aktor $aktor virulensi virulensi yang penting. penting.
3ubgi ubgin ngiv giva
baik aik
tnen tnentp tper erb besar esar
ntau ntaupu pun n
memp emperke erkeci cill
melal elalui ui
kemamp kemampuan uanny nyaa untuk untuk berkol berkoloni onisasi sasi dan menyer menyerang ang pertah pertahana anan n hospes hospes dan merang merangsan sang g in$lam in$lamasi asi serta serta kerusak kerusakan an jaringa jaringan. n. 3etiap 3etiap kompos komposisi isi plak plak dalam dalam jumlah cukup besar di dalam leher gingiva dapat menimbulkan gingivitis tetapi hany hanyaa pada pada bebe bebera rapa pa kasu kasuss kead keadaan aan ini ini dapa dapatt meni menimb mbul ulka kan n peri period odon onti titis tis desktrukti$. *erbagai kombinasi bakteri dapat ditemukan pada lesi individual dan yang secara bersama&sama akan membentuk $aktor virulensi yang diperlukan. 5arena lebih dari -44 spesies bakteri membentuk $lora mulut, tidak mengherankan bah"a berbagai bakteri indigenus yang berbeda mendominasi berbagai tahapan penyakit pada berbagai individu dan pada berbagai daerah rongga mulut. 5enaikan virulensi $lora subgingiva kelihatannya disebabkan karena terbentuknya ekologi plak yang tidak menguntungkan bagi hospes tetapi menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri yang tnempunyai tnempunyai potensi patogenik (:heilade, 1902!. 3etelah membicarakan berbagai teori peran serta bakteri, sekarang akan kami tegaskan kembali bah"a. penyakit terbentuk melalui interaksi $lora bakteri dengan pertahanan jaringan misalnya $aktor&$aktor hospes.
,. a!t a!to" o" e!e!-nd nde" e"
%aktor&$aktor sekunder dapat lokal atau sistemik. *eberapa $aktor lokal pada lingkungan gingiva merupakan predisposisi dari akumulasi deposit plak dan menghalangi pembersihan plak. %aktor&$aktoi ini disebut sebagai $aktor retensi
plak. %aktor sistemik dan hospes dapat memodi$ikasi respons gingiva terhadap iritasi lokal.
a!to" 'o!a' 1. Re Rest stor oras asii yang yang kel kelir iru u
est estor orasi asi yang yang
keli keliru ru
mnun mnungk gkin in
meru merupa paka kan n
$akt $aktor or
yang ang
pali paling ng
menguntungkan bagi retensi plak. :epi tumpatan yang berlebihan sangat sering ditemukan dan berasal dari penggunaan matriks yang ceroboh dan kegagalan untuk memoles bagian tepi. )ahulu pernah ada anggapan bah"a tepi tumpatan yang kasar di dekat daerah tepi gingiva akan mengiritasi jaringan, namun anggapan ini masih belum terbukti sampai sekarang. 8alaupun tidak ada akumulasi plak pada tepi restorasi, in$lamasi tetap saja bisa terjadi. estorasi estoras i dengan kontur yang buruk, terutama yang konturnya terlalu terlalu besar besar dan mahkoi mahkoiaa atau atau tumpat tumpatan an yang yang terlalu terlalu cembun cembung, g, dapat dapat menghalangi aksi penyikatan gigi yang e$ekti$. 2. Kavi Kavita tass kari karies es
5avita 5avitass karies karies teru teruta tama ma di deka dekatt tepi tepi ging gingiv iva, a, dapa dapatt meran merangs gsan ang g terbentuknya daerah timbunan plak. 3. Sisa Sisa mak makana anan
Sisa makana makanan n adalah baji yang kuat dari makanan terhadap gingiva di anta antara ra gigi gigi&ge &geli ligi gi.. *ila *ila gigi gigi&g &gel elig igii berg berger erak ak salin saling g menj menjau auhi hi dapa dapatt terbe terbent ntuk uk baji baji maka makana nan, n, khus khusus usny nyaa bila bila ada ada plunger cusp. )i sini dipe dipert rtan any yakan akan apak apakah ah mema memang ng terja terjadi di traum traumaa $isik $isik,, kare karena na daer daerah ah timbunan makanan biasanya merupakan daerah stagnasi plak. 4. Geligi Geligi tiruan tiruan sebagian sebagian lepas lepasan an dengan dengan desain desain yang yang buruk buruk
eligi tiruan adalah benda asing yang dapat menimbulkan iritasi jaringan melalui melalui berbagai berbagai cara. eligi tiruan yang longgar longgar atau geligi tiruan yang tidak terpoles dengan baik cenderung ber$ungsi sebagai $okus timbunan plak. eligi tiruan tisue borne seringkali terbenam ke dalam mukosa dan menekan tepi gingiva, menyebabkan in$lamasi dan kerusakan jaringan. ?$ek ?$ek ini makin makin bertat bertatnba nbah h buruk buruk bila bila geligi geligi tiruan tiruan tidak tidak dibersi dibersihka hkan n
dengan baik dan tetap dipakai selama pasien tidur. #kibat lanjut dari geligi tiruan sebagian dengan desain yang buruk adalah stres oklusal yang berlebihan pada gigi&gigi penyangga, dan $aktor ini bersama dengan in$l in$lam amasi asi ging gingiv ivaa karen karenaa plak plak adala adalah h peny penyeb ebab ab pali paling ng umum umum dari dari tanggalnya suatu gigi. . !esa !esa"a "att orto ortodo dont ntii
Pesawat ortodonti yang dipakai siang dan malam, kecuali bila pasien sudah diajarkan cara membersihka membersihkan n plak yang bertumpuk bertumpuk pada pesa"at. pesa"at. 5arena sebagian besar pasien ortodonti masih muda, in$lamasi yang parah disertai dengan pembengkakan gingiva dapat terjadi di sini. . Susunan gigi yang yang tidak beraturan beraturan
Susuna Susunan n gigi gigi yang yang tidak tidak beratura be raturan n yang merupakan merupakan predisposisi predisposisi dari retensi plak dan metnpersulit upaya menghilangkan plak . plak . 3usunan gigi yang yang tida tidak k terat teratur ur serin seringk gkal alii diser diserta taii deng dengan an in$l in$lam amasi asi ging gingiv ivaa dan dan meru merupa paka kan n kasu kasuss untu untuk k pera pera"a "ata tan n orto ortodo dont nti, i, kecu kecual alii bila bila tekn teknik ik pembersihan mulut pasien sangat. baik. baik. Meskip Meskipun un demikia demikian, n, perlu perlu dipastikan dilakukan gerak ortodonti yang benar. *ila kebersihan mulut pasien buruk, kebersihan diperkirakan akan sama buruknya "alaupun gigi&gigi sudah diperbaiki posisinya. 3ebaliknya, bila kebersihan mulut pasien dapat menghilangkan masalah yang disebabkan karena susunan gigi yang tidak teratur, maka tidak harus dilakukan pera"atan ortodonti, kalau kalau diliha dilihatt dari dari aspek aspek period periodont ontal. al. Pera"a Pera"atan tan ortodo ortodonti nti merupa merupakan kan indika indikasi si bila bila kebersi kebersihan han mulut mulut pasien pasien cukup cukup baik baik pada pada semua semua daerah daerah kecuali pada daerah ketidakteraturan. adi di sini membuat susunan gigi yang baik juga akan diiku$i dengan perbaikan kesehatan gingiva. Penyimpangan lain pada hubungan gigi dan rahang juga dapat menim& bulkan in$lamasi gingiva. Pada overbite yang sangat dalam insisivus atas dapat dapat berkon berkontak tak dengan dengan gingiv gingivaa labial labial ba"ah ba"ah atau insisiv insisivus us ba"ah ba"ah berkontak dengan gingiva palatal atas, menyebabkan in$lamasi dan kerusakan jaringan bila ada plak.
5egagalan mengganti gigi yang tanggal akan menyebabkan terjadinya titn bunan plak dan kalkulus pada gigi&gigi non&$ungsional antagonisnya. . Kurangnya seal seal bibir
Pengaruh postur bibir terhadap kesehatan gingiva masih dipertanyakan namun suatu $enomena klirus yang sering ditemukan adalah gingivitis hiperplasia pada segmen anterior, biasanya pada regio insisivus atas, di mana seal bibir kurang sempurna. 3elain itu, pada sebagian besar kasus daerah hiperplasia jelas dibatasi oleh garis bibir. 8alaupu 8a laupun n kurangny kurangnyaa seal bibir sering berhubung berhubungan an dengan dengan kebiasaan kebiasaan bernapas melalui mulut, seal bibir yang kurang memadai juga dapat terjadi "alaupun pasien bernapas melalui hidung. *ila bibir terbuka gingiva di bagian depan mulut tentunya tidak terlumasi saliva. 5eadaan ini keliha kelihatan tanny nyaa mempun mempunyai yai dua e$ek e$ek + (i! aksi aksi pember pembersih sihari ari normal normal dari dari saliva berkurang sehingga timbunan plak bertambah+ (ii! dehidrasi dari jaringan yang akan mengganggu mengganggu resistensinya. #. $e $ero roko kok k temb tembak akau au
8alaup alaupun un stain stain tembak tembakau au dapat dapat memperk memperkasar asar permu permukaan kaan gigi, gigi, stain stain bukanlah $aktor retensi plak satu&satunya. %akta yang sebenarnya terjadi adalah bah"a perokok sering tidak membersihkan gigigeliginya sebaik merek merekaa yang yang tida tidak k mero meroko kok. k. ?$ek ?$ek yang yang pali paling ng jelas jelas dari dari kebi kebiasa asaan an mero meroko kok k
adal adalah ah peru peruba baha han n
"arn "arnaa
gigi gigi&g &gel elig igii
dan dan
bert bertam amba bahn hny ya
keratinisasi epitelium mulut disertai dengan produksi bereak putih pada perokok berat di daerah pipi dan palatum, yang kadang&kadang dapat juga@ ditetnukan pada jaringan periodontal. nsidens gingivitis kronis kr onis dan gingivitis ulse,rati$ akut kelihatannya lebih besar pada perokok yang juga menunjukkan adanya kerusakan periodontal yang yang lebih parah. parah. Penelitian terhadap pcnyakit periodontal pada "anita perokok perokok berusia -4&9 -4&9 tahun dan pria pcrokok berusia 49 tahun menunjukkan tingkatan penyakit yang dua kali lebih besar daripada pada mereka yang tidak merokok. 5erat 5eratin inis isasi asi
ging gingiv ivaa
akib akibat at
mero meroko kok k
kelih kelihata atann nnya ya
meny menyam amark arkan an
in$lam in$lamasi asi gingiv gingivaa dan mengu menguran rangi gi inside insidens ns perdara perdarahan han gingiv gingiva. a.
karen karenaa itu, itu, kena kenaik ikan an prev preval alen ensi si peay peayak akit it perio periodo dont ntal al pada pada pero peroko kok k tentunya disebabkan karena kdbersihan mulut yang buruk dan diagnosis yang terlambat. . Groove perkembangan pada enamel servikal atau permukaan akar
Groove pada permukaan akar atau daerah setvikal mahkota dapat merangsang merangsang akumulasi akumulasi bakteri bakteri dan tidak mungkin dibersihkan dibersihkan.. 5eadaan 5eadaan ini dapat meombulkan daerah&daerah gingivitis lokal dan pentbentukan poket, yang paling sering terlihat di sebelah palatal insisivus atas. %osa kaninus pada permukaan mesial gigi premolar pertama atas juga dapat ber$ungsi sebagai groove sebagai groove perkembangan. perkembangan. a!to" ite&i!
espon espon jaringan jaringan terhadap terhadap bakteri, bakteri, rangsangan rangsangan kimia serta $isik dapat diperb diperbera eratt oleh oleh
keadaa keadaan n
sistem sistemik. ik.
=ntuk =ntuk
metabo metabolism lismee
jaring jaringan an
dibutuhkan material&material seperti hormon, vitamin, nutrisi dan oksigen. *ila keseimbangan material material ini terganggu dapat mengakibatkan gangguan gangguan lokal lokal yang yang berat. berat. anggu angguan an keseim keseimban bangan gan
terseb tersebut ut
dapat dapat
berupa berupa
kurangny kurangnyaa materi yang dibutuhkan dibutuhkan oleh sel&sel untuk penyembuha penyembuhan, n, sehingga sehingga
iritasi lokal yang yang
menyeb menyebabk abkan an
in$lam in$lamasi asi
seharusnya seharusnya dapat ditahan ditahan atau hanya hanya
ringan ringan
saja, saja, dengan dengan
adany adanyaa ganggu gangguan an
keseim keseimban bangan gan tersebu tersebutt maka maka dapat dapat memperb memperberat erat atau menye menyebab babkan kan kerusakan jaringan periodontal. a!to"#$a!to" ite&i! ini &e'i%-ti
1.)emam yang tinggi -.)e$isiensi vitamin .)rugs atau pemakaian obat&obatan /.'ormonal
1. %emam yang tinggi
Pada anak& anak sering terjadi penyakit periodontal selama menderita demam yang yang tinggi, (misal (misal disebabkan disebabkan pilek, batuk batuk yang parah!. 'al ini
disebabkan anak yang yang sakit tidak dapat melakukan melakukan pembersihan mulutnya mulutnya secara optimal optimal dan makanan makanan yang diberikan diberikan biasanya biasanya berbentuk berbentuk cair. cair. Pada keadaan ini saliva dan debris berkumpul pada mulut menyebabkan mudahnya terbentuk plak dan terjadi penyakit periodontal. 2. %efi %efisi sien ensi si vita vitami min n
)i antara antara
banya banyak k
vitami vitamin, n, vitami vitamin n
;
sangat sangat
berpen berpengar garuh uh
pada pada
jaringan periodontal, karena $ungsinya dalam pembentukan serat jaringan ikat. ikat. )e$isie )e$isiensi nsi vitami vitamin n ; sendiri sendiri
sebena sebenarny rnyaa
tidak tidak
menye menyebab babkan kan
penyakit periodontal, tetapi adanya iritasi lokal menyebabkan jaringan kurang kurang dapat mempertahan mempertahankan kan kesehatan kesehatan
jaringan jaringan
tersebut tersebut sehingga sehingga
terjadi reaksi in$lamasi (de$isiensi memperlemah jaringan!. 3. %rug %rugss ata atau u obat obat-o -oba bata tan n
Penyakit Penyakit
periodonta periodontall
horm hormon ones estro trogen gen
dan dan
dipengaruh dipengaruhii oleh oleh hormon hormon steroid. steroid. Peningkata Peningkatan n prog progest ester eron on
selam selamaa
masa masa remaja remaja dapa dapatt
memperhebat memperhebat in$lamasi in$lamasi margingin margingingiva giva bila ada $aktor $aktor lokal penyebab penyebab penyakit periodontal
Da$ta" %-ta!a
oodson, . M., 'a$$ajee, #. ). and 3ocransky,3. 3. (1979! Periodontal therapy by local delivery o$ tetracycline. Journal tetracycline. Journal of linical Periodontology Periodontology !, "#. .).Manson., *.M.?ley -44-. *uku #jar #jar Periodonti ?disi -. akarta + ?; Prati"i 3ara edho. Penyakit Periodontal. )iunduh dari+ http+AAml.scribd.com