1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belak Belakang ang Masa Masalah lah
Di abad 21 ini yang senantiasa berkembang dengan ilmu pengetahuan dan tekno teknolog logii menunt menuntut ut indivi individu du untuk untuk memilih memilih karir karir yang yang sesuai sesuai sesuai sesuai dengan dengan minat, minat, kemamp kemampuan uan dan sesuai sesuai dengan dengan harapa harapan. n. Sehing Sehingga ga semua semua berlom berlomba ba – lomba lomba memperoleh memperoleh karir yang hanya berorientasi berorientasi pada pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan ekonomi. Padahal seharusnya seseorang dalam memilih dan menentukan karir adalah untuk kepuasan hidupnya dan untuk berlangsung sepanjang kehidupannya. Di era globalisasi ini juga semakin banyak peluang dan tantangan untuk pemil pemiliha ihan n dan penent penentuan uan karir, karir, jika jika terjad terjadii kesalah kesalahan an dalam dalam pemili pemilihan han dan pem pemut utus usan an kari karir, r, maka maka karir karir yang yang akan akan dipe dipero role leh h pun pun tida tidak k sesu sesuai ai yang yang diharapkan diharapkan.. Oleh karena itu, bimbingan bimbingan dan konseling konseling karir perlu digalakkan digalakkan kembal kembalii mengin mengingat gat peluan peluang g dan tantan tantangan gan yang yang akan akan dihada dihadapi pi peserta peserta didik didik nantinya. Bimbingan Bimbingan dan konseling konseling karir kadang-kad kadang-kadang ang dimaknai dimaknai sama dengan konseling konseling pekerjaan, pekerjaan, sehingga sehingga dalam pemberian pemberian layanan layanan bimbingan bimbingan konseling konseling karir sering terbatas pada aspek-aspek teknis yang berhubungan dengan seleksi dan penempatan karyawan. Konseling Konseling karir sifatnya sifatnya sangat sangat kompleks, kompleks, dan kompleksi kompleksitas tas konseling konseling karir karir tida tidak k hany hanyaa berk berkai aita tan n deng dengan an selek seleksi si dan dan pene penemp mpat atan an,, akan akan tetap tetapii menyangkut karakteristik dan pribadi individu beserta kondisi lingkungan yang senantiasa keberadaannya beriringan denga kehidupan manusia.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
1. Apa yang yang dima dimaksu ksud d dengan dengan Bimbin Bimbingan gan Karir? Karir? 2. Apa yang yang dima dimaksu ksud d dengan dengan Konse Konselin ling g Karir? Karir? 3. Apa tujuan tujuan diseleng diselenggaraka garakan n Bimbingan Bimbingan dan dan Konseling Konseling Karir Karir disekolah disekolah?? 4. Bagaimana Bagaimana penerapan penerapan program program Bimbingan Bimbingan Konseling Konseling Karir Karir di sekolah? sekolah?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami Pengertian Bimbingan Karir 2. Mengetahui dan memahami Pengertian Konseling Karir 3. Mengetahui dan memahami tujusn diselenggaraka Bimbingan Konseling di sekolah 4. Mengetahui dan memahami cara penerapan program Bimbingan Konseling Kari di sekolah D. Manfaat
1. Agar Guru BK Mengetahui dan memahami pengertian Bimbingan Karir,
pengertian
Konseling
Karir,
tujuan
diselenggarakan
Bimbingan Konseling karir di sekolah dan cara penerapan program Bimbingan Konseling Karir di sekolah 2. Agar calon Guru BK / Mahasiswa BK dapat Mengetahui dan memahami pengertian Bimbingan Karir, pengertian Konseling Karir, tujuan diselenggarakan Bimbingan Konseling karir di sekolah dan cara penerapan program Bimbingan Konseling Karir di sekolah
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Karir
Menurut Suherman Bimbingan karir didefinisiakan sebagai aktifitasaktifitas
dan
program-program
yang
membantu
individu-individu
mengasimilasikan dan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman, dan apresiasiapresiasi yang berkaitan dengan : 1) Pengendalian diri, 2) pemahaman/pengenalan masyarakat
dan
terhadap
kerja
factor-faktor
yang
mempengaruhi perubahannya, 3) Kesadaran akan waktu luang, 4) Pemahaman akan perlunya dan banyaknya factor yangh harus dipertimbangkan dalam perencanaan karir, 5) Pemahaman ketrampilan
terhadap yang
informasi
diperlukan
dan untuk
mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu luan, 6) Mempelajari
dan
menerapkan
proses
pengambilan keputusan karir.
B. Pengertian Konseling Karir
Sears (dalam Suherman) mendefinisikan konseling karir sebagai suatu hubungan one-to-one atau kelompok kecil antara seorang konseli dan seorang konselor dengan tujuan membantu konseli mengintegrasikan dan menerapkan pemahaman diri dan lingkungan untuk membuat keputusan-keputusan dan penyesuaian-penyesuaian karir yang lebih tepat.
C. Tujuan diselenggarakan Bimbingan dan Konseling Karir
Menurut
ABKIN:2007
(dalam
Suherman)
dalam
rambu-rambu
penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam jalur pedidikan formal, bimbingan dan konseling karir di sekolah/madrasah ditujukan untuk memfasilitasi peserta didik agar: 1.
Memiliki
pemahaman
diri
(kemampuan,
minat
dan
kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan. 2.
Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.
3.
Memiliki sikap posotif terhadap dunia kerja, dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4.
Memahami
relevansi
kompetensi
belajar
(kemampuan
menguasai pelajaran) dengan persyaratn keahlian atau ketrampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan. 5.
Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali cirri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkuntgan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6.
Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan dan kondisi kehidupan social ekonomi.
7.
Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harusmengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
8.
Mengenal
keterampilan,
kemampuan
dan
minat.
Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat
5
dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. 9.
Memiliki kemampuan atau kematangsn untuk mengambil keputusan karir.
D. Program Bimbingan Konseling Karir di sekolah 1.
Konseling Karir di TK/SD
a. Materi layanan Konseling Karir di TK/SD
Komponen penting dalam pemberian layanan konseling karir pada TK/SD menurut Sciara (dalam Suherman): 1) Pengetahuan diri ( self knowledge), meliputi : a) Pengenalan pada pentingnya konsep diri b) Keterampilan unutk berinteraksi dengan yang lain c) Kesadaran akan pentingnya pertumbuhan dan pilihan 2) Eksplorasi
pendidikan
dan
okupasional
( educational
and
occupational exploration ), meliputi: a) Kesadaran akan peningkatan prestasi akademik b) Kesadaran akan hubungan antara pekerjaan dan belajar c) Keterampilan
untuk
memahami
dan
menggunakan
informasi karir d) Kesadaran akan pentingnya tanggung jawab pribadi dan kebiasaan bekerja yang baik 3) Perencanaan karir (Career planning ), meliputi: a) Memahami bagaimana untuk membuat keputusan b) Kesadaran akan hubungan dalam dirinya sendiri peran kehidupan c) Kesadaran akan perbedaan pekerjaan-pekerjaan yang ada dan pilihan kerja yang sesuai untuk pria maupun wanita
d) Kesadaran akan proses dari perencanaan karir tersebut
Sedangkan menurut Norris (dalam Suherman) menyarankan bahwa informasi bimbingan karir di TK/SD lebih ditekankan pada: 1) TK, anak mempelajari tentang aktivitas-aktivitas kerja ibunya, ayahnya, dan anggota keluarga di rumahnya. 2) Kelas 1, anak belajar tentang pekerjaan dalam lingknga yang dekatrumah,
sekolah,
dan
lingkungan
sekitar
tempat
tinggalnya. 3) Kelas 2. Anak belajar tentang pemberi-pemberi bantuan jasa dalam masyarakat yang melayaninya dan juga tentang tokotoko dan usaha-usaha tetangganya yang dikenalnya. 4) Kelas 3, anak meluaskan studi-studinya dalam masyarakat. Penekanannya pad transportasi, komunikasi dan industryindustri utama lainnya. 5) Kelas 4, anak belajar tentang dunia kerjapada tingkat propinsi termasuk industry-industri utama pada propinsi itu. 6) Kelas 5, studi-studi diperluas sehingga meliputi kehidupan industry nasional, industri-industri utama di berbagai bagian dari Negara dipilihnya. 7) Kelas 6, program anak diperluas sehingga mencakup seluruh bagian dunia.
b. Strategi Layanan Konseling Karir di TK/SD
Strategi layanan bimbingan konseling karir di TK/SD dapat dilakukan dengan cara: 1) Pendekatan Instruksional yaitu terpadu dengan kegiata proses belajar mengajar secara kurikuler dalam mata pelajaran yang diajarkan atau melalui unit dengan menetapkan topic-topik tertentu. 2) Pendekatan Interaktif yaitu melalui kegiatan-kegiatan interaktif dilakukan di luar kegiatan belajar mengajar, dalam berbagai bentuk
7
kegiatan seperti permainan, konsultasi, dinamika kelompok, kerja kelompok, dan lain-lain. 3) Pendekatan dukungan system yaitu dengan menciptakan suasana sekolah dan lingkungannya sedemikian rupa sehingga secara tidak langsung
telah
memberikan
suatu
iklim
yang
menunjang
perkembangan siswa. 4) Pendekatan pengembangan pribadi
yaitu
dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berkembang sesuai dengan kondisi dirinya. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan memberikan tugastugas individual, penelusuran minat dan kemampuan.
5) Konseling Kelompok, dalam konseling kelompok anak TK/SD perlu mengikuti tahap-tahap berikut (Djiwandono dalam Suherman) : a) Tahap pembentukan, meliputi perencanaan awal, apa saja yang menjadi kebutuhan anak, siapa saja yang ada dalam kelompok, jumlah anggota kelompok yang ideal, kapan waktu pelaksanaan dimulai dan berakhir. b) Tahap eksplorasi, dalam tahap ini anank –anak dilatih untuk menyadari dan mengerti perasaan dan tingkah laku dirinya dan orang alin. c) Tahap transisi, tahap dimana seorang anak menghadapi kecemasan dan konflik mereka selama mereka memulai memecahkan masalah-masalahnya (kaitanya dalam karir) d) Tahap pelaksanaan, pada tahap ini anank-anak dilatih untuk melihat beberapa laternaif tingkah laku ndan belajar untuk memecahkan masalah. e) Tahap berakhir, tahap yang terakhir untuk anak-anak melakukan apa yang mereka telah pelajari ke dalam praktek. Apabila menggunakan bimbingan kelompok dapat menggunakan teknik sosiodrama, bermain peran, menggambar, bermain music, bercerita, membaca buku-buku (terutama tentang informasi karir/pekerjaan).
2.
Konseling Karir di SMP
a. Materi layanan Konseling Karir di SMP
Menurut Sciarra (dalam Suherman) menjelaskan bahwa komponen dan kompetensi yang akan diberikan pada siswa SMP meliputi: 1) Identifikasi minat karir dan menghubungkan minat tersebut dalam merencanakan di masa depan. 2) Pengenalan hubungan antara performansi sekolah dan rencana karir. 3) Identifikasi dan menggunakan sumber-sumber untuk informasi dan eksplorasi karir. 4) Menentukan rencana karir dalam membuat pilihan-pilihan pendidikan. 5) Menggambarkan tentang keterampilan, kemampuan dan minat yang dimilikinya. b. Strategi Layanan Konseling Karir di SMP Strategi yang dapat digunakan adalah dengan konseling kelompok dan dikusi kelompok. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatn kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Selain itu juga dapat digumakan layanan bimbingan kelompok, layanan konseling individual, konsultasi, karya wisata ke tempat perindustrian atau ke pameran-pameran tentang karir. Menurut Sears-Jones (dalam Suherman) strategi lain yang dapat digunakan untuk siswa SMP antara lain: 1) Siswa dapat menggunaka waktu luangnya dengan bekerja pada orangtunya. 2) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolanya.
3.
Konseling Karir di SMA
a. Materi layanan Konseling Karir di SMA
Menurut Sciarra (dalam Suherman) komponen dan kompetensi yang akan
9
diberikan pada siswa SMA, meliputi: 1) Identifikasi pendidikan dan keterampilan yang dimiliki untuk memilih karir yang sesuai dengan bidangnya atau yang diminati. 2) Pengenalan dampak-dampak dari pemilihan karir yang telah dibuat. 3) Mengembangkan keterampilan yang dimiliki untuk membuat rencana karir 4) Memahami potensi, bakat, dan minat yang dimilki 5) Membuat keputusan terhadap pilihan karirnya 6) Memahami bahwa perkembangan karir merupakan suatu proses yang harus dijalani selama hidup.
b. Strategi Layanan Konseling Karir di SMA
Strategi yang digunakan untuk SMA tidak jauh berbeda dengan strategi yang digunakan di SMP yaitu adanya pemberian informasi klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konseling individual dan konsultasi. Dalam bimbingan klasikal atau kelompok dapat disampaikan dengan cara kunjungan – kunjungan ke tempat industry (terutama SMK), sosiodrama, outbond (bertema pengenalan tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam kerja maupun pendidikan tinggi), mengikuti pameran-pameran pendidikan dan bursa kerja. Sedangkan untuk konseling kelompok dapat digunakan dengan modeling tokoh-tokoh yang sukses di bidangnya (melihat dan memperhatikan biografi dari tokoh tersebut). Konseling individual bersifat incidental tetapi perlu juga diberikan model dalam merencanakan karir, contoh dengan menggunakan model mindmap.
BAB III KESIMPULAN
Bimbingan Konseling Karir merupakan komponen yang sangat penting dalam penelenggaraan pendidikan. Hala ini dikarenakan Bimbingan Konseling Karir dapat melatih siswa menjadi mandiri. Tuntutan dunia kerja juga menjadi alasan akan perlunya bimbingan konseling karir di institusi pendidikan. Bimbingan Konseling Karir juga membantu siswa dalam menetukan penjurusan sekolah. Ketepatan penjurusan sekolah akan membuat siswa menikmatisekolah tanpa adanya beban berarti. Ketepatan penjurusan juga akan menjadikan siswa menghayati bidang pekerjaanya kelak ketika sudah dewasa. Bimbingan Konseling Karir tidak hanya berorientasi mempersiapkan peserta didik untk memperoleh pekerjaan
yang diinginkan tetapi juga
mempersiapkan peserta dalam menghadapi tantang di dunuia karir mereka nantinya.
11
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
Suherman, U. Konseling Karir : Sepanjang Rentang Kehidupan. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.