c c c c O
! "#### $%## &
'(( )O '(( ) O *+,
^
! "#"$%#&&% "&% #&&%$"#"' "#"&'"$"#"' #
- . /'01 (
/22$1 (( (/ 31 *+,,+ 24 5 / ((1 ( - ( ( (/ 3 1 ( 3 / (1 3 5 /0) 15 /0) 1 - ( ( -
(
( 2 ( '0 ( '0 "#6,#& ((
3 '
'0 ) /,##71 5'0
8749 ( *+O$%9
7#9/) : ,##71) /,##81
522$ 7789/
) ,##81; /,##71 *+O 7"9
7886"##9/<,##71 %/ 1
) ' 3 ( (
55 (( O ,,"/,##81%#,6%"# ) : :2; ; ;= /'01( ( 55 * .:"48/,##71,7>$#% <; ;<? 0 '@ A ? )A* 3 ( '5 * 3 ' B & ' ) "##/,##71$8CC$88" -
3 5( /'01 55 D&& 5 &,##8C>& & -: 2 : = 2.(( ( B E (( ( (( 55 O ">C/,##41"%$"%8
O "( ") *+,-.*/01 2 3 2 2 "4 3 55 * 2 44%45 44 "46 7 # 8)9)" "": ))8 )8"8 ))6 4: ):" 2# / 8 !* "%6:;< 2 "5 ": ; 2 )66 )):
)65 /
))4:%) )"5 =2 / " > ' 3 < ; # +9*9,8
' ?** >2 Aktivitas domestik dan industri dalam rumah tangga berperan besar dalam proses pencemaran air. Pada tingkat pencemaran akut, air tidak bisa dikonsumsi, membahayakan kesehatan, bahkan mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, sudah seharusnya masyarakat memahami ` ` yang benar. ecara kasat mata, aktivitas masyarakat yang rentan menimbulkan pencemaran adalah membuang sampah sembarangan, mengabaikan pengelolaan limbah, dan penggunaan bahan-bahan berbahaya seperti deterjen fosfat. Pada umumnya, air yang tercemar mengandung logam berat yang secara perlahanlahan menumpuk pada organ manusia akan menimbulkan bermacam-macam penyakit. Dalam lingkungan air yang tercemar, logam diserap oleh tumbuhan, dan ketika dikonsumsi oleh manusia dalam bentuk sayuran, dampaknya pun sama dengan mengonsumsi air tercemar. Cara terbaik untuk menanggulangi pencemaran air adalah dengan meminimalisir penggunaan bahan-bahan berbahaya, dan mengolah limbah secara bijaksana. Air limbah bersumber dari beberapa kelompok sebagai berikut. a. Air limbah rumah tangga. Pemukiman penduduk menjadi penyumbang terbesar limbah rumah tangga yang biasanya berupa air tinja dan air seni, bekas cucian dapur yang mengandung bahan-bahan organik, atau air bekas mandi dan mencuci yang umumnya mengandung detergen.
b. Air limbah industri, baik industri skala besar maupun industri menengah kecil dan keluarga. Industri menengah kecil dan industri keluarga merupakan penyumbang limbah terbesar, sebab pada industri besar biasanya sudah ada pengolahan limbah terpadu. Limbah industri timbul sebagai akibat proses produksi yang melibatkan zat-zat berbahaya seperti nitrogen, sulfida, amonia, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. c. Limbah perkantoran, yang umumnya menyerupai limbah rumah tangga. Penyumbang limbah ini adalah kawasan perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, dan tempat-tempat umum lainnya. º ºita hendaknya mengenal karakteristik air limbah untuk mengetahui dampaknya terhadap lingkungan, dan bagaimana cara pengolahan yang baik agar tidak membahayakan kehidupan ekologis. Beberapa karakteristik air limbah adalah sebagai berikut: a.
ºarakteristik fisik
ecara fisik, air limbah mengandung partikel-partikel padat. Pada limbah industri, partikel padat bisa berupa sisa-sisa bahan yang tidak terolah atau bahan-bahan pencampur dalam proses pembilasan. edangkan pada limbah keluarga dan perkantoran, partikel padat bisa berupa sisa-sisa kertas, plastik, styrofoam, bahan makanan keluarga, dan sebagainya. b.
ºarakteristik kimiawi
Air limbah memiliki sifat basa, karena secara umum, air tersebut mengandung zat-zat kimia anorganik yang secara alami terdapat dalam air, yang bercampur dengan zat organik dari penguraian bakteri. etelah pembusukan, air tersebut bersifat asam. enyawa organik dalam air limbah merupakan gabungan nitrogen dan asam amino, bercampur dengan lemak, sabun, karbohidrat, dan selulosa. c.
ºarakteristik bakteriologis
Air limbah mengandung bakteri patogen dan amuba coli. ºedua jenis mikroorganisme ini tidak berperan dalam proses pengolahan air limbah. Ô Limbah yang tidak diolah dengan baik akan menimbulkan dampak ekologis yang memengaruhi kesehatan manusia. Beberapa potensi bahaya limbah tak terolah antara lain: Menjadi media penyebaran penyakit, misalnya kolera, tipes, dan disentri.
Menjadi tempat perkembangbiakan bakteri patogen yang membahayakan kesehatan. Menjadi sarang nyamuk, karena larva nyamuk berkembang dalam sampah yang membusuk. Pencemaran udara akibat bau menyengat. Mencemarkan air dan lingkungan sehingga mengurangi ketersediaan air bersih. c Alam memiliki mekanisme pengolahan limbah secara alami. Namun, karena kerusakan ekologis yang disebabkan pencemaran, pengolahan alami tersebut tidak bisa berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, selain dukungan sanitasi yang memadai, perlu pengolahan limbah untuk memudahkan alam memproses limbah tersebut secara tuntas. Jadi, sebelum dibuang, limbah perlu diolah, minimal secara sederhana. Beberapa pengolahan limbah sederhana sebagai berikut. a.
Pengenceran
Pengenceran ini dimaksudkan untuk memudahkan proses pengendapan dan penguraian karena tingkat paparan yang lebih luas sehingga tingkat konsentrasinya lebih rendah. Akan tetapi, cara ini tidak memadai mengingat jumlah penduduk yang semakin bertambah dan volume limbah melebihi batas yang bisa diproses secara alami. b.
ºolam Oksidasi
ºolam oksidasi bertujuan memproses limbah secara alami dengan memanfaatkan sinar matahari, ganggang, bakteri aerob, dan oksigen. ecara singkat bisa dijelaskan bahwa limbah akan diuraikan oleh bakteri aerob. Bakteri tersebut memerlukan oksigen dalam jumlah cukup yang disediakan oleh ganggang. Ganggang mengeluarkan oksigen pada proses fotosintesis dengan menggunakan sinar matahari. Ganggang mengambil unsur-unsur makanan yang diuraikan oleh bakteri aerob. etelah beberapa hari, kandungan polutan limbah menurun drastis dan aman dibuang ke lingkungan. Masih diperlukan pengembangan lain dalam teknik pengolahan limbah, terutama limbah-limbah dengan kadar polutan tinggi yang tidak cukup diuraikan dengan proses sederhana di atas. Mudah-mudahan generasi penerus melanjutkan inovasi-inovasi tersebut untuk menjaga kelestarian lingkungan.
+ ,2 ?
- . -+ > -/ + # !'*<# - 2 2) - . <<
. , . @, #*'/0 2 ,2 #A ' . B B 2 ! C B ! #A
- * 7 + 7 <<<<< '"# 3 7 E * 5
! C
! C + 2
* 3F 3
6 .
%G ' "-89 #A H)
'
'
7.
7.
.'>'2 * : "5I) , % 8 "
8 )
"
"% + 6 89 <. << <<<
c Ô º c
º Limbah industri adalah sisa buangan atau limbah industri dapat berupa gas dan debu, cairan atau padatan. Adapun sisa buangan cair yang dikeluarkan oleh prosesproses dalam industri sering disebut air limbah industri. ºeberadaan senyawa organik dalam air limbah pada kolam konvensional merupakan penyebab yang menjadikan air limbah termasuk salah satu sumber penghasil gas rumah kaca yang menjadi sebab utama perubahan iklim global, dimana senyawa organik pada air limbah akan terurai menjadi karbondioksida (CO2) dan atau metan (CH4,). ehingga semakin tinggi tingkat produksi air limbah maka semakin tinggi pula tingkat produksi gas rumah kaca yang berarti mempercepat terjadinya perubahan iklim global. Air limbah yang berpotensi menghasilkan emisi metan adalah air limbah yang berasal dari limbah industri antara lain industri kelapa sawit, industri tapioka, industri nenas, industri karet, pabrik gula, industri makanan dan petrokimia. Mencegah terbentuknya limbah Ñ , meminimalkan terbentuknya limbah, memanfaatkan limbah ( , serta mengolah limbah secara benar melalui pendekatan teknologi pengolahan limbah Ñ merupakan upaya-upaya mitigasi pengurangan Gas Rumah ºaca melalui pengendalian dan pengelolaan pencemaran air limbah industri. Adapun beberapa metode dalam upaya tersebut diantaranya dengan metode ko-komposting atau dengan proses digester anaerob dapat mengurangi emisi Gas Rumah ºaca, recovery metan dari IPAL, menghindari pembentukan metan pada IPAL melalui penggantian sistem anaerobik dengan sistem aerobik. Beberapa metode yang pernah diterapkan diantaranya
ekstraksi metan dan pembangkit energi pada industri tepung tapioka dan penangkapan Metan dan pembakaran (combustion) pada sistem pengolahan efluen anaerobik yang telah ada. Adapun pemanfaatan air limbah dapat dilakukan untuk pengolahan berbagai aspek seperti : ° Ôc º Ô º Ô Ô Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen pencemaran yang terdiri dari zat atau bahan yang tidak mempunyai kegunaan lagi bagi masyarakat (Agustina, dkk, 2008), sedangkan menurut ketentuan PP No.18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun jo PP No.85 Tahun 1999 tentang Perubahan PP 18/99 pasal 1 ayat (1), Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Yang dimaksud dengan sisa suatu kegiatan adalah sisa suatu kegiatan dan/atau proses produksi yang antara lain dihasilkan dari kegiatan rumah sakit, industri pertambangan dan kegiatan lainnya. Air limbah (waste water) dihasilkan sebagai akibat dari dampak adanya kegiatan/usaha yang memerlukan air untuk proses produksinya. Menurut igit Hernowo (2003), sisa buangan atau limbah industri dapat berupa gas dan debu, cairan atau padatan dimana sisa buangan cair yang dikeluarkan oleh proses-proses dalam industri sering disebut Y Y . ºandungan air limbah sangat bervariasi tergantung dari asal kegiatannya. Air limbah dari industri manufaktur sangat berbeda dengan air limbah dari industri pertanian ataupun industri pertambangan dan migas. Namun secara garis besar komponen ataupun senyawa yang ada pada air limbah terdiri atas senyawa kimia anorganik dan organik. Air limbah tersebut lazimnya diolah di dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), namun ada juga yang dapat dimanfaatkan misalnya Y Y Y pada tanaman sawit. Land application adalah pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai bahan penyubur atau pemupukan tanaman kelapa sawit dalam areal perkebunanan kelapa sawit itu sendiri (Apriyanto, 2008). ºeberadaan senyawa organik dalam air limbah merupakan penyebab yang menjadikan air limbah termasuk salah satu sumber penghasil gas rumah kaca. enyawa organik pada air limbah akan terurai menjadi menjadi CO2 dan atau metan. enyawa tersebut lebih banyak terdapat pada Pengolahan limbah cair PMº secara konvesional banyak dilakukan oleh pabrik karena teknik tersebut cukup sederhana dan biayanya lebih murah. Berdasarkan sumbernya air limbah dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis limbah penghasil utamanya yaitu limbah industri dan limbah domestik. ºedua air limbah tersebut memiliki potensi untuk menghasilkan metan yang akan memberikan kontribusi terhadap pembentukan gas rumah kaca. Air limbah domestik bisa berupa limbah/kotoran manusia yang biasanya akan terbawa aliran sungai atau tersimpan di dalam Y dan akan terurai menjadi metan yang mengemisi ke udara. Air limbah domestik lainnya bisa berupa air bekas cucian dari dapur. Air bekas cucian dari dapur ini biasanya membawa sisa-sisa makananan yang akan mencemari perairan dan meningkatkan nilai BOD ( Y Y).
Air limbah lainnya yang berpotensi menghasilkan emisi metan lainnya adalah air limbah yang berasal dari limbah industri antara lain industri kelapa sawit, industri tapioka, industri nenas, industri karet, pabrik gula, industri makanan dan petrokimia. Air limbah dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem yang terkena dampaknya. Air limbah hasil pengolahan industri merupakan salah satu sumber penyebab terjadinya pencemaran air selain dari limbah domestik seperti sampah rumah tangga, deterjen, Y dan lain-lain. K Ô Ôº Ô c Ô Ô º c Perkembangan bisnis dan investasi kelapa sawit dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Permintaan atas minyak nabati dan penyediaan biofuel telah mendorong peningkatan permintaan minyak nabati yang bersumber dari Y (CPO) yang berasal dari kelapa sawit. Hal ini disebabkan tanaman kelapa sawit memiliki potensi menghasilkan minyak sekitar 7 ton/hektar lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai yang hanya 3 ton/hektar. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan perkebunan dan industri kelapa sawit karena memiliki potensi cadangan lahan yang cukup luas, ketersediaan tenaga kerja, dan kesesuaian agroklimat. Luas perkebunan kelapa sawit pada tahun 2007 sekitar 6,8 juta hektar (Heriyadi, 2009). ºarenanya tak heran, Industri pertanian yang menghasilkan air limbah yang cukup besar adalah industri kelapa sawit. Pada proses pengolahan kelapa sawit untuk memproduksi Crude Palm Oil (CPO) diakomodasi dalam unit Pabrik ºelapa awit (Pº) dimana pada proses pengolahannya dihasilkan limbah cair dalam jumlah yang sangat besar. Pabrik ºelapa awit dengan kapasitas 30 ton tandan Buah egar (TB) per jam, jumlah limbah cair yang diproduksi sekitar 18 ton/jam (Rahardjo, 2005). Air limbah yang dihasilkannya pada saat belum diolah (inlet) biasanya mengandung BOD yang sangat besar berkisar antara 30.000 ± 40.000 mg/L. aat ini diperkirakan jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh PMº di Indonesia mencapai 28,7 juta ton (Isroi, 2008). Pada umumnya air limbah kelapa sawit yang keluar dari inlet ini dimanfaatkan sebagai aplikasi lahan untuk menambah kesuburan lahan pertanian yang tanahnya bukan merupakan lahan gambut. edangkan pada lahan gambut, air limbah kelapa sawit ini tidak bisa dijadikan sebagai aplikasi lahan, sehingga air limbahnya harus diolah terlebih dahulu sampai memenuhi baku mutu yang sudah ditetapkan sebelum dibuang ke badan sungai. Dalam pemanfaatan air limbah untuk aplikasi lahan, limbah yang keluar dari inlet harus diolah/dialirkan terlebih dahulu ke dalam beberapa kolam penampung untuk mengurangi kadar BOD sampai di bawah 3000 mg/L. Di dalam kolam penampung tersebut akan terjadi proses anaerob untuk menurunkan kadar BOD limbah. Air limbah yang sudah memiliki BOD di bawah 3000 mg/L dialirkan melalui pipa-pipa ke areal perkebunan kelapa sawit. Dengan pemanfaatan air limbah sebagai aplikasi lahan ini dapat mengurangi jumlah pemakaian pupuk yang diperlukan. Dalam proses pengolahan air limbah cair kelapa sawit dengan proses anaerob, disamping terjadinya penurunan konsentrasi BOD dari 40.000 mg/L menjadi 3000 mg/L dihasilkan juga gas metan ke udara.
Pabrik kelapa sawit yang lahannya berupa lahan gambut harus mengelola air limbah dengan pengolahan biasa sampai memenuhi baku mutu sebelum dibuang ke badan sungai. Pengolahan air limbah yang dilakukan hampir sama dengan pengolahan air limbah industri pertanian lainnya yang meliputi pengolahan secara fisik, biologi dan kimia apabila diperlukan. c Ô º Ô Berawal dari seminar teknologi fuel cell yang baru saja diikutinya, Gerardine Botte, seorang associate profesor teknik kimia dan biomolekuler di Russ College of Engineering and Technology, mendapatkan ide untuk menghasilkan hidrogen dengan metode elektrolisa air. Meski metode yang digunakan masih menggunakan elektrolisa, tetapi Botte membawanya selangkah lebih maju. Ide yang dibawa Botte memang menggunakan metode yang tidak baru lagi, tetapi alih-alih menggunakan air bersih, Botte berpikir untuk memanfaatkan air limbah.Menurut Botte, ammonia yang biasanya banyak terdapat dalam air limbah bisa dipisahkan untuk kemudian diubah menjadi hidrogen. Riset yang dihasilkannya merupakan teknologi fuel cell pertama yang menggunakan amonia. Teknologi yang dinamakan "sel elektrolit amonia" tersebut bisa menghasilkan hidrogen sesuai kebutuhan. Artinya, pada saat diperlukan hidrogen langsung bisa dihasilkan. elain itu dengan menggunakan teknologi tersebut, efisiensi dalam menghasilkan hidrogen juga lebih baik dibandingkan dengan elektrolisa air. energi yang diperlukannya juga hanya sebesar 5% jika dibandingkan elektrolisa air untuk menghasilkan hidrogen. Amonia sendiri merupakan sumber terbarukan. Menurut Botte, setidaknya di Amerika erikat sebanyak 5 juta ton amonia setiap tahunnya mengalir ke saluran pembuangan dalam bentuk urin manusia ataupun hewan. aat ini berdasar idenya, beberapa riset juga dilakukan di Ohio University dengan cabang-cabang elektrolisa amonia yang lebih spesifik untuk aplikasinya pada kendaraan dan rumah tinggal.
º º ' ?2 */ è
h 2 h 9 ?
- 72> "" h
?/'IEH) '"EH) >'"EH" ! " #" ^ $%&&%è
> ? ,-c *C>c 'C> ->C> )E%5 % !
è ' h > # h
* ^ ' #'$ &()&)%&&*è + Ô è
? , - . h h 3 /. h
.
h
*% ! #'$ &()&)%&&*è *0 1 2 h 2 h
*#&&2 1 2*$%&&,è 1 #
? 7 h 9 2
%2 3# A J
3 A +1 . 7* ) . 2 ") h 5 B ) ,' " - h ? "8 * - ! / , "% 7 , h 2
) 9"> h h )9)9"% 7 h
*#& ^ 4 / 5
h KL%9B( "4989"5
#&&67' $- $" " ^ 2 .8$%&&,è h 9 ? L"9B ?L)9B- 3-- "%959") 2
h h h % ) "5
% - 3-- "%959") * 7 < 2
h . 9 - 3-- > M B 22 c - / , 7 7*?81%"%959") - C C C <0 7* )9)9"% ( ! " c # 0 2 > / "4989"5 * - !/ , ! c " $" h %hh B >- "% . 2 h c & h & ' ' !2?' !/ + ")
72 > þ h hc() cc B >?72 > "" . ( , , * < >
' "" 0 " * &h +& "% * ! 49)9": * & h ' 49)9":
"Fuel-Cell", dari Baterai Portabel sampai Pembangkit Listrik Redaksi Kompas SAMPAI saat ini memang belum ada jenis sumber tenaga listrik yang memiliki rentang pemakaian yang sangat luas seperti sumber energi fuel-cell. Perangkat yang sekarang kebanyakan masih dalam bentuk prototipe ini selain belakangan banyak dikembangkan untuk kebutuhan produk elektronik portabel, seperti telepon seluler, juga dipersiapkan untuk kebutuhan otomotif dan pembangkit listrik.Gema pengembangan baterai yang sangat ramah lingkungan ini, terutama untuk kebutuhan barangbarang elektronik ringkas. Bahkan para pengamat banyak memperkirakan tidak sampai lima tahun mendatang baterai dengan bahan bakar gas hidrogen ini akan mulai bersaing dengan baterai-baterai konvensional, baik baterai kering maupun baterai isi ulang, yang membahayakan lingkungan. Segi menarik dari sumber tenaga kecil ini antara lain menawarkan bobot yang ringan untuk kebutuhan seperti telepon seluler generasi ketiga, notebook, PDA, dan perangkat elektronik kecil lainnya. Yang lebih mengagumkan adalah kemampuan menghasilkan listrik yang lebih lama dibandingkan baterai konvensional dengan besar yang sama. Pengembangan dalam dunia otomotif tidak kalah menariknya, seperti percobaan yang dilakukan perusahaan otomotif raksasa Jerman, DaimlerChrysler. Sampai tahun lalu perusahaan dari Jerman ini sudah memperkenalkan prototipe yang kelima dan pada Necar 5 sudah lebih spesifik, bukan lagi hanya menggunakan hidrogen, tetapi bahkan metanol sebagai bahan bakar untuk sumber listrik fuel-cell. Selain perusahaan Jerman ini, produsen otomotif AS General Motor juga melakukan pengembangan yang sama. Perusahaan otomotif Jepang, Honda dan Toyota tidak mau ketinggalan, bahkan Toyota pertengahan bulan lalu mengatakan telah mengembangkan dua kendaraan hibrida fuel-cell bekerja sama dengan pembuat truk Hino Motors. Perusahaan lain seperti BMW sepuluh hari lalu juga memperkenalkan kendaraan dengan bahan bakar hidrogen di Los Angeles, AS. Hanya bedanya kendaraan ini mempergunakan bahan bakar hidrogen dalam sistem mesin pembakaran dalamnya, bukan untuk membangkitkan listrik penggerak motor listrik. Pembangkit listrik ukuran sedang antara lain dikembangkan Greenvolt Power Corp. Perusahaan ini bahkan sudah siap mengirimkan pembangkit listrik berkapasitas 200 kW PAFC (Phosphoric Acid Fuel Cell ) pada bulan Juli ini. Pembangkit berbobot 30 ton ini mempergunakan bahan bakar gas alam tanpa mempergunakan mesin pembakaran yang selama ini biasa digunakan. PADA dasarnya fuel-cell ini adalah baterai yang relatif sederhana dibandingkan jenis baterai lain yang bisa membangkitkan listrik arus searah. Bahkan teknologi pembangkit listrik ini sudah ada sejak lebih dari 150 tahun yang lalu, meskipun waktu itu pengembangannya banyak menemui hambatan sampai akhirnya tertinggal dibanding dengan teknologi lain.
Sejak cara pembangkitan listrik terjadi secara kimiawi, mesin ini menjadi sangat senyap, jauh dari polusi suara yang dihasilkan sistem pembakaran dalam, apalagi mesin diesel. Maka dalam dunia otomotif mesin fuel-cell lebih sebagai mesin pembangkit listrik untuk menggerakkan motor listrik. Hanya uniknya mesin ini juga "memakan" bahan bakar, meski tanpa melalui sistem pembakaran sebagaimana biasa dikenal selama ini. Inti kerjanya sangat sederhana, yaitu mempertemukan unsur hidrogen-bisa didapat dari bahan bakar hidrokarbon seperti gas alam, metanol, dan bahkan bensin-dengan oksigen dari udara bebas, menghasilkan uap air dan aliran elektron atau listrik. Maka istilah fuel-cell sendiri kalau diterjemahkan menjadi sel bahan bakar bisa menimbulkan pengertian yang berbeda. Istilah ini berasal dari teknologi baterai, di mana kata "cell" merupakan sebutan bagi pasangan anoda dan katoda (plat positif dan negatif). Istilah fuel-cell tidak dipergunakan pada awal-awal penemuannya, mereka lebih menggunakan nama sesuai nama penemu atau istilah seperti "gas battery". "Karena fuel-cell dan baterai bekerja secara serupa, maka terminologi fuel-cell pada dasarnya berarti satu tipe baterai yang mempergunakan aliran bahan bakar secara tetap untuk bisa menghasilkan listrik," kata Hal Wallace, ahli sejarah bidang koleksi kelistrikan pada National Museum of American History yang dihubungi Kompas melalui email. Dalam pengembangannya, sekalipun mempergunakan prinsip kerja yang sama, namun variasinya cukup banyak. Mesin fuel-cell besar tidak bisa dibuat kecil hanya dengan cara mengecilkan skalanya saja, demikian pula sebaliknya. Pembangkit listrik seperti halnya listrik PLN selain memerlukan fuel-cell berkapasitas besar, juga membutuhkan inverter untuk mengubah arus searah menjadi arus bolak-balik untuk bisa diinterkoneksikan dengan jaringan listrik yang ada. Selain itu membutuhkan konverter untuk mengubah bahan bakar hidrokarbon menjadi gas yang kaya dengan hidrogen, proses ini yang semakin menambah kompleksitas mesin fuel-cell. MESKIPUN beberapa pengembang mempergunakan bahan bakar hidrogen murni yang disimpan secara kimiawi dalam sebuah tabung yang kuat, kebanyakan perancang memilih bahan bakar seperti metanol. Selain lebih murah, tersedia secara luas, dan bisa diperlakukan seperti bensin, metanol juga tidak seberbahaya hidrogen. Maka tidaklah salah jika DaimlerChrysler memilih mengembangkan kendaraan berbahan bakar alternatif ini lebih pada metanol. Bukan saja pemakai tidak perlu terlalu banyak mengubah kebiasaan, seperti mengisi bensin biasa, jaringan pompa bensin dengan mudah bisa digunakan untuk metanol dengan sedikit modifikasi, tanpa harus membangun baru. Bandingkan cara ini dengan sistem mobil listrik biasa, yang harus membawa banyak aki untuk menyimpan listrik, dengan waktu pengisian bisa semalam suntuk. Dengan fuel-cell orang cukup mengisi kembali metanol yang habis dan mesin sudah langsung bekerja kembali, tidak ada ledakan (kebisingan), dan gas buang sangat ramah lingkungan, karena hanya berupa panas dan uang air saja. Teknologi yang sekarang tengah diperjuangkan adalah upaya membuat fuel-cell langsung. Artinya, bahan bakar hidrokarbon bisa langsung digunakan tanpa harus melalui sebuah "reformer" untuk mengambil unsur hidrogennya saja, karena alat ini bukan hanya menambah kompleksitasnya, tetapi juga banyak memakan tempat dan berat. Cara langsung yang akan menjadi mesin fuel-cell mikro untuk kebutuhan portabel ini mempergunakan media membran untuk pertukaran proton atau PEM (proton exchange membrane ). Membran yang bisa terbuat dari bahan polimer khusus atau cairan elektrolit konduktif ini memungkinkan ion positif melintas dan memblok elektron. Kemajuan dalam bidang pembuatan mikrochip juga dimanfaatkan untuk bisa memproduksi fuel-cell mikro berharga murah dan produksi dalam volume tinggi, seperti yang dilakukan para peneliti Motorola dan Los Alamos National Laboratory di AS. Pendekatan lain dilakukan perusahaan Medis Technologies dari Israel yang bersama kelompok Sagem Group (pembuat telepon seluler Perancis) membangun pabrik yang mampu memproduksi micro fuel cell dalam setahun. Baterai buatan Medis ini dapat
mempergunakan etanol yang sangat bermanfaat bagi mereka yang tengah melakukan perjalanan, jika kehabisan baterai bisa mempergunakan minuman keras seperti vodka dari sebuah minibas di hotel. (awe) Sumber : Kompas (22 Juli 2001)
7 8O1!!8 2 3 "% )454
2 < . ) )4" )44% "": - < 2 . 2 1
/ )44 2 3 < 3 "8
-
3 2 < . 2
2 - *>, ") 1 2 2 , > 2,> ( *>, ") 2 3 3 -
2 3 2
< 2
<<<<<<
< 2 /" )4:% 2 2 / / / " )4:4 * / * ( )4 2 2 2 < . / "6 * )44 3 2 2 < - 2 2 2 2 0 ! )6"4"4 2 3 2 ! : 2- , 2 !"6:6 2 2
2 8) "" !8:8%:6 +2 0
. 7 -/ .7-/ !< "% )454
)4:8 ?; 7!<<; )
2 )4% 7 = 7!<<<=
86 )44" 9
59 2 )4: 7 =
7!< <<< ;
5 2 )4 7 = 7!<
5 2 )44 7 = 7!< < . ;
5 <
)44%
< = > ; 2 )44 2
3
. < 2 )44 # .7-/
< 2
2 ) )446
") !< /489-
9989") )%- ")
<<< .7-/3
"8 /9-
9"8 ))C "8
2 3
77 128 %: ;- , > = %% ) -
3 1 1 , >
" - 8 -
%
5 - :- %+8; =C ; >
C
C 2 2*NB* = 7!<,+7*!0* ,2*/<; =+<-* */*/0*/#<7 ;O =-* */; ?
.
2 3 * .
Ñ h $$ , *+ cc Ñ% >
3
7 3 93 >
2 ./ .
>
2 ,
- ? ). P P 3
P( P. 9 P- P P- "! P. 3 P P- 3 P. 3 P2 8 3 8 P2 3 P2 3 P- 3
P. P2 P- P- % P2 P. P. P0 5 P- P. P. @ P. 3 3 :. P P- P2 5 P 3 P- " P. .
P P- P- P A %, 2 3 ) )4""% ""6 ?
2 *
2 7
*
/
7L
-
<O
)69
)
"
8%8:85))& !8:5):8)%
')4:8
<<OO
%%55
55"
)5
658%%5"
*)4%
<<<
":"
5
)
)4"
)4:
84:
5
)
)6%8""
')4
<.
84:
5
8":668:":
- )44%
,((/&&
%%*%&&&
,
//
<%++/,+*= . +*/&*+,&
O < <. OO2 3 << %/ 2 - ' 3 - /9- 99"9"8 2 3 3 - /85:9- 9959"% 3
%*2 >
< < < < < 7
>
<< << << << << 7 > 7
>
<<< <<< <<< ? 2 3 )4:8 2 7
)4: << * 7#2 ( . . 2 ": 2 <<< %6 )5 /
2 / * 7 <<<<<< <<< <<< <<< )49)46
* <.! 2 ?
8 7 7 . 3 9 7 > 0< 2 ( 54< 0 0 - . * + 3 ! - 3 B
. .+ - -- ( 3 3 . . > . . 7 . - )50*% 8 )0 ( 3 - 9Q
. <.!- )5*)46 ) )7 7 <.! = hc-+ h c; + ))84* I A 3 B , * # / )4: ) )7
<<<
B* ?
)6 )46
)%5% )888 % !+ %% 2 %"
( 3 # )6
< )% )46 %6 2 - ? ) B2 ) 7 7 < < 0 ? ö )8 5 ö 4 8
)8" 8 )
)8 > 2 *
D ?
0* )%) 2 * (* )80 R5 40 R8 66 : R"5
D D D< ":"% )44 %452 )5 * < << " < - <- * * CA**C )46" )468
< . <<< B. B *
* )46 c . + c- ?
.! . - - . 3 . 3 * > ! 3 3 "8
B . 8 !
) < > A
?
+ <.!. >. / &<>