Pengolahan Limbah PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Diajukan sebagai pemenuhan pemenuhan tugas mata mata kuliah Pengolahan Limbah I pada Semester V Tahun Akademik 2014 - 2015
oleh
Bagus Priyo Sundhoro 012.12.006 Anna Christina Margaritha 012.12.012 Lingga Mediatama 012.12.018 Muhamad Alkharis 012.12.024
PROGRAM D-4 TEKNOLOGI PENGOLAHAN PULP & KERTAS
INSTITUT TEKNOLOGI dan SAINS BANDUNG BEKASI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, bertambah pula kebutuhan manusia terhadap barang – barang keperluan sehari – hari termasuk diantaranya kertas. Kertas diperlukan tidak hanya sebagai alat tulis dan buku atau majalah tetapi juga sebagai tisu, pembungkus rokok, pembungkus makanan, dan sebagainya. Pada tahun 2011 produksi kertas Indonesia mencapai angka 11,5 juta ton per tahun dan telah menjadi produsen pulp terbesar ke sembilan dunia dan produsen kertas terbesar ke sebelas dunia (Rahayuningsih, 2012). Keberadaan PT Pindo Deli Pulp and Mills di Desa Kuta Mekar Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat dengan luas area 43 Ha telah memberikan kontribusi besar dalam industri kertas di Indonesia. PT Pindo Deli Pulp and Mills memproduksi kertas foto kopi, kertas HVS, kertas khusus, dan kertas tisu dengan kapasitas kapasi tas produksi 1.465.000 ton per tahun. Pendirian PT Pindo Deli Pulp and Mills ternyata tidak saja membawa keuntungan bagi perindustrian kertas di Indonesia tetapi membawa dampak negatif yaitu limbah industri yang semakin banyak. Limbah tersebut berupa gas, cair, maupun padat yang secara langsung atau tidak berdampak negatif terhadap organisme. Pada plant pengolahan limbah cair PT Pindo Deli Pulp and Mills, dihasilkan 1000 sampai 1500 ton sludge sludge per hari. PT Pindo Deli Pulp and Mills telah mengikuti program PROPER (program penataan indutri dalam pengelolaan lingkungan) yang diselenggarakan oleh pemeritah dan mendapatkan
peringkat
hijau
yang
berarti
bahwa
telah
melakukan
pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, telah mempunyai sistem
pengelolaan
lingkungan,
mempunyai
hubungan
baik
dengan
masyarakat, termasuk melakukan upaya 3R (Reduse, Reuse, Recycle). Berdasarkan data bahwa PT Pindo Deli Pulp and Mills telah mendapatkan peringkat hijau dalam pengolahan limbah penulias akan memaparkan proses pengolahan pengolahan limbah di PT Pindo Deli Deli Pulp and Mills.
2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaimana proses pengolahan limbah padat di PT Pindo Deli Pulp and Mills.
1.2.2
Bagaimana proses pengolahan limbah cair di PT Pindo Deli Pulp and Mills.
1.2.3
Apakah alternatif yang dilakukan PT Pindo Deli Pulp and Mills dalam menanggulangi limbahnya.
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui proses pengolahan limbah padat di PT Pindo Deli Pulp and Mills.
1.3.2
Untuk mengetahui proses pengolahan limbah cair di PT Pindo Deli Pulp and Mills.
1.3.3
Untuk mengetahui alternatif yang dilakukan PT Pindo Deli Pulp and Mills dalam menanggulangi limbahnya.
1.4 Manfaat
Penulisan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam mempelajari pengolahan limbah kertas khusunya di PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills dan memberikan alternatif pengolahan limbah kertas.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Broke merupakan kertas-kertas hasil produksi dari tiap Paper Machine yang tidak layak jual karena adanya kerusakan, tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan konsumen ataupun sisi kertas yang terbuang. Sludge adalah istilah umum yang digunakan untuk residu atau limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan pulp dan kertas. Mengetahui lebih jelas tentang sludge, sludge, penting untuk mengetahui bagaimana sludge terbentuk. Secara umum, sludge merupakan residu padat yang diperoleh dari aliran air limbah proses pembuatan pulp dan kertas. Sludge dihasilkan pada dua tahapan proses. proses . Sludge primer didapat dari tahap pertama proses pada bagian pencucian atau penjernihan awal serat. Pencucian awal biasanya terbawa oleh proses sedimentasi. sedi mentasi. Proses sedimentasi limbah cair tersebut dipompa ke tangki penampungan besar, dimana bahan-bahan padatnya diloloskan melalui bagian dasar tangki. Bahan bahan padat berkisar 1,5 - 6,5% dari jumlah limbah bergantung pada karakteristik karakteris tik materialnya. Air sisa pencucian dilewatkan ke tahapan kedua (Scott dan Smith, 1995). Sludge adalah larutan berbentuk lumpur yang terdiri dari serat-serat kayu berukuran kecil yang tak layak mutu untuk dijadikan kertas bercampur dengan filler yaitu kalsium karbonat (CaCO) dan air (H2O). Limbah padat berserat industri kertas dihasilkan dari pemisahan serat yang lolos pada pembuangan limbah cair mesin kertas. Limbah padat ini jumlah dan karakteristiknya sangat bervariasi tergantung dari bahan baku, proses pembuatan dan produk yang dihasilkan (Haroen dkk., 2007). Biobriket merupakan sebuah inovasi dari bahan bakar alternative yaitu biomassa dicampur batubara yang dimampatkan menjadi biobriket. Pemanfaatan sebagai bahan bakar biobriket didasarkan atas potensi yang dimiliki oleh sludge hasil limbah padat industry pulp dan kertas yaitu, mempunyai kadar organic total minimal 60% dan nilai panas minimal 3000 kal/gram efisiensi pembakaran tergantung pada kadar abu sludge yang relative tinggi, yaitu >30% dan kadar air
4
lumpur sebagai biobriket sebaiknya maksimal 60% sedangkan pada umumnya sludge keluaran belt press masih mengandung mengandung kadar kadar air 70-80% sehingga perlu rancangan proses pengeringan lumpur sludge (setiadji, 2001). Limbah padat industri pulp dan kertas berasal dari berbagai berbagai sumber unit proses yang merupakan bahan organik atau biomassa yang tidak berguna yang berpotensi sebagai bahan bakar yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi bahan bakar berupa Biobriket (Adibroto, ( Adibroto, 2008 dan Boss, 2004).
5
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu
Waktu penyusunan makalah ini di mulai pada tanggal 22 Oktober 2014 sampai 14 November 2014. 3.2 Metode
Metode yang kami gunakan dalam membuat makalah ini adalah metode deskriptif analitik dimana tujuan kami adalah memberikan sebuah gambaran tentang realitas pada obyek yang diteliti secara obyektif. 3.3 Pengumpulan Data
Data yang ada dalam makalah ini kami dapatkan dengan mengambil referensi dari makalah makalah lain dan buku buku yang sesuai dengan masalah yang kami bahas. 3.4 Analisis
Dari data yang telah kami peroleh, kami melakukan analisis dengan membandingkan data yang ada dengan standar yang telah di buat oleh pemerintah. Seperti standar untuk beberapa variabel seperti COD dan BOD, dengan itu kami dapat menarik kesimpulan dan mencari solusi terbaik jika keadaan pengolahan limbah di PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills masih terdapat kekurangan.
6
BAB IV PEMABHASAN
4.1 Proses Pengolahan Limbah Cair PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
Tahapan pengolahan limbah cair PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah sebagai berikut a. Ttitik awal adalah masuknya air limbah kedalam IPAL memlaui saluran yang dipasang saringan kasar dan halus b. Saringan Kasar terdiri dari jeruji besi beton ber diameter 10 mm denganjarak antara 3-5 mm. c. Saringan halus terdiri dari jeruji besi strip ber ukuran tebal 3 x 20 mmdengan space 1-3 mm. d. Bak
Equalisasi
terbuat
dari
konstruksi
beton
di
design
sesuai
denganvolume air limbah yang akan di olah agar di peroleh kualitas air limbahtersebut sudah “equal” “equal” mendekati sama. e. Bak koagulasi dan bak flokulasi adalah bak dimana dimasukkan nya bahan kimiauntuk membentuk flok-flok agar agar proses pengendapan partikel terjadi lebih cepat. f. Bak Clarifier ke - I ( pertama ) adalah tempat pengendapan sludge pengendapan sludge darisisa produksi terdiri dari serat kayu ( fibre ) , bahan pengisi/pengikat(filer). g. Air limbah yang keluar dari Paper Machine pada umumnya bertemperatur > 40ºC , sehingga untuk masuk pada tahapan proses Biologitemperatur tersebut harus diturunkan menjadi < 37º C , untuk itu harusditurunkan temperaturnya melalui menara pendingin (Cooling (Cooling Tower ). ). h. Bak Aerasi , merupakan proses pengolahan air limbah secara biologi ,dengan bantuan mikroba pengurai bahan-bahan organik komplek yang takdapat diuraikan pada proses kimia (koagulasi-flokulasi) (koagulasi-flokulasi),, dapat teruraimenjadikan bahan-bahan organik yang sederhana dimakan oleh mikroba. i.
Bak Clarifier ke- II ( kedua ) , setelah berjuang menguraikan polutan di bakAerasi, para mikroba mengalami proses pengendapan pada bak
7
clarifier IIini sebagian dari mikroba diperlukan kembali pada bak aerasi membantuteman-teman” membantuteman-teman” nya bersama berjuang kembali “menyerang” air limbah yangdatang. j.
Selesai dari bak Clarifier II ini air buangan dengan kualitas dibawah BakuMutu dapat disalurkan ke sungai dengan aman
k. Sludge yang dihasilkan dari Clarifier I & II ,, perlu di kelola lebih lanjutmelalui alat yang mengurangi kadar air (belt (belt press atau filter press),sehingga press),sehingga
memudahkan
bagi
alat
ketempatpembuatan kertas daur ulang.
Gambar 4.1 Proses Pengolahan Limbah Cair
8
transportasi
pengangkutan
Gambar 4.2 Tingkat penghilangan BOD, COD, dan TSS PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
4.2 Proses Pengolahan Limbah Padat PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
4.2.1 Broke Kertas Broke Broke kertas digunakan kembali dalam pembuatan kertas yang dicampur dengan virgin pulp virgin pulp pada pulper. pada pulper.
Gambar 4.3 Proses Penghasil Broke Penghasil Broke
9
4.2.2 Sampah Sampah yang didapat langsung dibuang ke TPA untuk diangkut oleh Dinas Kesehatan.
Gambar 4.4 Sumber Sampah
4.2.3 Sludge Proses pengolahan Sludge di PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah sebagai berikut a. Sludge thickening Bertujuan untuk meningkatkan kekentalan/ kandungan padatan pada sludge dengan cara pengeluaran air. Di PT Pindo Deli proses ini menggunakan alat yang dinamakan gravity thickeners. Prinsip kerjanya hanya
seperti
tangki
pengendapan
biasa
yang
bekerja
dengan
memanfaatkan gaya gravitasi. Kelebihan proses ini adalah mudah dalam pengoprasian dan maintenance nya. Kelemahan alat ini adalah seringkali timbul sludge yang naik ke atas dikarenakan sludge yang terlalu lama berada dalam bak dan tidak cepat dikeluarkan.
b. Sludge stabilization Bertujuan untuk mengurangi kandungan senyawa organik dalam sludge atau mencegah adanya aktivitas mikroorganisme dalam sludge. Di
10
PT
Pindo
Deli
menggunakan
proses
an
aerobik
untuk
sludge
stabilizationnya. Pada proses ini sludge di masukkan dalam digester dan di tambahkan bakteri an aerobik dan di panaskan pada suhu 120 F atau 48 C. Karena bakteri an aerobik akan hidup ataupun bekerja secara optimal pada suhu tersebut. Proses ini menghasilkan gas methane yang bisa dimanfaatkan lagi untuk sumber energi.
c. Sludge dewatering Bertujuan menghilangkan air sebanyak mungkin dari sludge setelah
proses
pengentalan/thickening.
Thickening
proses
dengan
dewatering sama – sama – sama sama bertujuan untuk menghilangkan air dalam sludge. Perbedaannya thickening proses untuk menghilangkan air pada sludge dengan konsistensi di bawah 15% (encer). Sedangkan dewatering untuk menghilangkan air pada sludge dengan konsistensi diatas 15% (pekat). Di PT Pindo Deli proses yang digunkan untuk dewatering menggunakan alat yang disebut belt press filter.
d. Ke landfill atau di olah lagi
4.3 Alternatif Penanggulangan Limbah di PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
Alternatif penanggulangan limbah di PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah sebagai berikut a. Sludge digunakan sebagai pupuk organik yang telah terbukti dapat menyuburkan tanah. b. Dijadikan biobriket yang dapat digunakan kembali sebagai pembangkit sumber energi yang dibutuhkan oleh Pabrik.
11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan proses pengolahan limbah PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills dapat disimpulakan sebagai berikut a. Jumlah dari limbah padat sangat banyak terutama limbah sludge yang berasal dari IPAL harus dimanfaatkan untuk mengurangi Cost, rata-rata pabrik pulp dan kertas menghasilkan 30-40 ton /harinya dan yang dimanfaatkan hanya sebesar ±12 ton sludge sisanya di tumpuk di landfill b. Air buangan
PT.Pindo Deli Pulp and Paper Mills ,nilai COD =
105,83mg/lt , BOD = 46,50mg/lt , TSS = 55,83mg/lt dan pH = 7,323
5.2 Saran Dengan memperhatikan kesimpulan diatas maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut a. Menggunakan CaO dan proses ozonisasi sebagai koagulan karena lebihcepat dalam menurunkan kadar BOD, COD, dan TSS. b. Merubah secara perlahan mesin mesin berteknologi lama dengan teknologi yang baru sehingga dapat dihasilkan buangan limbah yg lebih sedikit dan pemanfaatan kembali akan lebih optimal. Meskipun akan memakan biaya yang banyak tapi dengan ini citra perusahaan akan meningkat di mata masyarakat yang akan berefek juga pada daya jual produk. Merupakan suatu nilai tambah tersendiri jika pabrik mendukung penuh pelestarian lingkungan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Antariksa, Fauzi, dkk. 2013. 2013 . Metode Penangan Limbah Kertas di PT Pindo Deli Pulp
and Paper Mills Karawang . Institut Teknologi dan Sains Bandung.
Bekasi Cahyono, Rachman. 2007. Dampak Limbah Cair PT Pindo deli Pulp and Paper Mills Terhadap Masyarakat Sekitar . Program pascasarjana. Universitas Diponegoro. Semarang Ginting, Perdana. 2007. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri . Yrama Widya. Bandung Hendra, Johanes. 2012. Strategi Pengolahan Air Limbah Pabrik kertas PT Pindo Deli
Pulp and Paper Mills. Mills . Program Pascasarjana. Universitas Negeri
Jakarta. Jakarta Isyuniarto, dkk. 2007. Degradasi Limbah Cair Industri Kertas Menggunakan Oksidan Ozon dan Kapur . Kapur . Batan. Yogyakarta
13