Pengertian Manajemen Kualitas Terpadu, Pemikiran Beberapa Pakar Manajemen
Kualitas, dan Perbandingan Pandangan Akan Kualitas Menurut Tiga Pakar
A. Pengertian Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management)
Total Quality Manajemen (TCM) merupakan konsep yang jauh lebih luas,
yang tidak hanya menekankan pada aspek hasil tetapi juga kualitas
manusia dan kualitas prosesnya.
1. TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan kedalam
falsafah holistic yang dibangun berdasarkan konsep kualitas,
teamwork, produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan
(Ishikawa, 1993)
2. TQM merupakan system manajemen yang mengangkat kualitas sebagai
strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
melibatkan seluruh anggota organisasi (Santoso, 1992)
Pendekatan Manajemen Kualitas hanya dapat dicapai dengan
memperhatikan karakteristik TQM berikut ini:
1. Fokus pada pelanggan baik internal maupun eksternal;
2. Memiliki obsesi tinggi terhadap kualitas;
3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah;
4. Memiliki komitmen jangka panjang;
5. Membutuhkan kerjasama team (timwork)
6. Memperbaiki proses secara berkesinambungan;
7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan;
8. Memberikan kebebasan yang terkendali;
9. Memiliki kesamaan tujuan;
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
Untuk mengimplementasikannya pada prioritas pertama perlu dilakukan
pendidikan dan pelatihan yang sistemik dan sistematik bagi seluruh
personil organisasi dari eselon atas sampai bawah dengan materi sesuai
kebutuhan tiap tingkat dalam organisasi.
B. Pemikiran Beberapa Pakar Managemen Kualitas
1. William Edwards Deming
W.E. Deming mempunyai pandangan tentang hubungan antara suatu
produk dengan kebutuhan pelanggan yang dikemas dalam suatu tahapan
lingkaran PDCA (plan, do, check, action), sedangkan untuk
mengembangkan kegiatan perusahaan agar bisa berkualitas tingkat dunia
maka disampaikan dalam bentuk butir-butir yang harus dilaksanakan
oleh perusahaan, dikenal luas dengan 14 (empat belas) point Deming
atau Deming's Fourteen Points.
Deming percaya bahwa kualitas adalah pekerjaan setiap orang,
manajemen harus memimpin usaha tersebut. Dinyatakan pula bahwa 14
butir Deming dapat diterapkan, baik pada organisasi kecil maupun
organisasi besar dan baik dalam sector jasa maupun dalam sector
manufaktur. Deming juga berpendapat bahwa setiap orang tidaklah cukup
hanya mengerjakan sesuatu dengan paling baik, tetapi seseorang harus
terlebih dahulu mengetahui apa yang harus dikerjakan. Menurut Deming,
tidak ada substitusi untuk pengetahuan, sehingga pelatihan sangat
diperlukan.
2. Josep M.Juran
Pakar kualitas Joseph M.Juran menyampaikan 10 (sepuluh) langkah untuk
memperbaiki kualitas, yaitu:
Membentuk kesadaran terhadap kebutuhan akan perbaikan dan peluang
untuk melakukan perbaikan
Menetapkan suatu perbaikan
Mengorganisasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Menyediakan pelatihan
Melaksanakan proyek-proyek yang ditujukan untuk pemecahan masalah
Melaporkan perkembangan
Memberikan penghargaan
Mengkomunikasikan hasil-hasil
Menyimpan dan mempertahankan hasil yang dicapai
Memelihara momentum dengan melakukan perbaikan dalam sistem
regular perusahaan.
Sedangkan pandangannya terhadap fungsi manajerial dikemas dalam
bentuk Trilogi yang meliputi: Perencanaan, Pengendalian dan Perbaikan
Kualitas.
3. Philip B.Crosby
Crosby mengemukakan 4 (empat) dalil yaitu:
a. Definisi kualitas sama dengan persyaratan
Definisi kualitas menurut Crosby adalah memenuhi atau sama dengan
persyaratannya (conformance to requirements). Meleset sedikit saja
dari persyaratan, maka suatu produk atau jasa dikatakan tidak
berkualitas.
b. Sistem kualitas adalah pencegahan
Di dalam proses kerja internal ada empat kendali input dimana
proses pencegahan dapat dilakukan, yaitu:
Fasilitas dan perlengkapan
Pelatihan dan pengetahuan
Prosedur, pedoman/manual operasi standar dan pedoman standar
kualitas
Standar kinerja/prestasi
c. Kerusakan nol merupakan standar yang harus digunakan
Apabila manajeman menentukan suatu standar kinerja yang lebih
tinggi dan mengkomunikasikannya secara seksama kepada semua
tingkat pada perusahaan, "Zero defect" adalah mungkin. Ini berarti
"Zero defect" adalah standar manajemen dan bukanlah sesederhana
suatu program motivasi untuk karyawan.
4. Arman V. Feigenbaum
Bagi Feigenbaum, tanggung jawab untuk Total Quality Control
(TQC) harus dibagi bersama-sama dan seharusnya tidak mengandalkan
fungsi kepastian kualitas (Quality Assurance) atau pengendalian
kualitas secara tersendiri. Feigenbaum juaga mengklarifikasi ide dari
biaya mutu (Quality Cost) dan dia salah satu yang pertama kali
berargumentasi bahwa kualitas yang lebih baik, dalam jangka panjang
adalah lebih murah.
5. Kaoru Ishikawa
Ishikawa memiliki kepercayaan bahwa tanpa analisis statistic,
maka tidak aka nada pengendalian kualitas. Ishikawa membagi metode
statistic menjadi 3 kategori sesuai dengan tingkat kesulitannya,
yaitu:
a. Metode statistic elementer
b. Metode statistic intermediate
c. Metode statistic lanjutan
6. Shigeo Shingo
Sumbangan Shingo yang terbesar terletak pada kemampuannya untuk
memahami secara tepat apa sebabnya produk diproduksi dengan cara
mereka lakukan, dan kemudian mentransformasi pemahaman tersebut ke
dalam sistem yang dapat dilaksanakan untuk produksi yang biayanya
rendah dan kualitasnya tinggi.
C. Perbandingan pandangan akan kualitas menurut 3 pakar
"No."Perbandingan "William Edwards Deming "Josep M.Juran "Philip B.Crosby"
" "Pandangan " " " "
"1. "Definisi "Suatu tingkat yang "Kemampuan untuk "Sesuai dengan "
" "Kualitas "dapat diprediksi dari "digunakan (fitness"persyaratan "
" " "keseragaman dan "for use) " "
" " "ketergantungan pada " " "
" " "biaya yang rendah dan " " "
" " "sesuai dengan pasar. " " "
"2. "Tingkat "Bertanggung jawab 94% "Kurang dari 20% "Bertanggung "
" "tanggung jawab"atas masalah kualitas "masalah kualitas "jawab untuk "
" "manajemen " "karena pekerja "kualitas "
" "senior " " " "
"3. "Standar "Kualitas mempunyai "Menghindari "Kerusakan nol "
" "Prestasi/ "banyak skala sehingga "kampanye untuk "(Zero defect) "
" "Motivasi "perlu digunakan "melakukan " "
" " "statistik untuk "pekerjaan yang " "
" " "mengukur prestasi pada "sempurna " "
" " "semua bidang, Kerusakan" " "
" " "nol sangat penting " " "
"4. "Pendekatan "Mengurangi "Pendekatan "Pencegahan "
" "umum "keanekaragaman dengan "manajemen umum "bukanlah "
" " "perbaikan "terhadap kualitas,"inspeksi "
" " "berkesinambungan dan "khususnya unsur " "
" " "menghentikan inspeksi "manusia " "
" " "massa " " "
"5. "Struktur "14 butir untuk "10 langkah "14 langkah "
" " "manajemen "perbaikan kualitas"perbaikan "
" " " " "kualitas "
"6. "Pengendalian "Metode statistic untuk "Merekomendasi SPC "Menolak tingkat"
" "proses "pengendalian kualitas "akan tetapi "kualitas yang "
" "statistic "harus digunakan "memperingatkan "dapat diterima "
" "(SPC-Statistic" "bahwa SPC dapat "secara "
" "al Process " "mengakibatkan "statistik "
" "Control) " "Total Driven " "
" " " "Approach " "
"7. "Basis "Secara terus menerus "Pendekatan "Suatu proses, "
" "Perbaikan "mengurangi "kelompok "bukanlah suatu "
" " "penyimpangan, "proyek-proyek, "program, tujuan"
" " "menghilangkan tujuan "menetapkan tujuan "perbaikan "
" " "tanpa metode " " "
"8. "Kerjasama Tim "Partisipasi karyawan "Pendekatan tim dan"Kelompok "
" "(Team Work) "dalam pengambilan "gugus kendali mutu"perbaikan "
" " "keputusan dan " "kualitas dan "
" " "memecahkan kendala " "Dewan Kualitas "
" " "antara departemen " " "
"9. "Biaya Kualitas"Tidak ada optimum "Quality is not "Cost of non "
" "(Cost Quality)"perbaikan terus menurus"free, terdapat "conformance is "
" " " "suatu optimum "free "
"10."Pembelian dan "Inspeksi terlalu "Masalah pembelian "Nyatakan "
" "barang yang "terlambat, menggunakan "merupakan hal yang"persyaratan, "
" "diterima "tingkat kualitas yang "rumit sehingga "pemasok adalah "
" " "dapat diterima "diperlukan survai "perluasan "
" " " "formal " "
"11."Penilaian "Tidak, Kritikal dari "Ya, akan tetapi " "
" "Pemasok "kebanyakan sistem "membantu pemasok " "
" "(Supplier " "memperbaiki " "
" "Rating) " " " "
"12."Hanya satu "Ya "Tidak, dapat " "
" "sourcing of " "diabaikan untuk " "
" "supply " "meningkatkan daya " "
" " " "saing " "
PENGERTIAN MANAJEMEN KUALITAS TERPADU, PEMIKIRAN BEBERAPA PAKAR MANAJEMEN
KUALITAS, DAN PERBANDINGAN PANDANGAN AKAN KUALITAS MENURUT TIGA PAKAR
Disusun Oleh:
VERA NOVITA MAYASARI
NIM. 11202629
SEMESTER VII / PERPETAAN
SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN
YOGYAKARTA
2014