Pengertian dan Unsur Public Relations 1.
PR adalah komunikasi eksternal dengan menggunakan simbol dan tindakan simbolis untuk menginformasikan menginformasikan atau mempengaruh mempengaruhii publik dengan menggunakan menggunakan tulisan, pemasaran, periklanan, publisitas, promosi, dan event penting. PR merupakan fungsi komu komunik nikas asii mana manajem jemen en dima dimana na orga organis nisas asii berad beradapt aptas asii deng dengan an atau atau meng mengel elola ola lingkungan mereka untuk mencapai tujuan tertentu dari organisasi.
2.
Rex F. Harlow sebagaima dikutip Effendy ( 1999 : 21 ) mengungkapkan, hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang khas yang mendukung dan memelihara jalur bersama bagi komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dan khalay khalayakn aknya, ya, melibat melibatkan kan manaje manajemen men dalam dalam permasa permasalaha lahan, n, membant membantu u manajem manajemen en memperoleh penerangan mengenai dan tanggapan terhadap opini publik, menetapkan dan menega menegaska skan n tanggu tanggung ng jawab jawab manajem manajemen en dalam dalam melayan melayanii kepenti kepentinga ngan n umum, umum, menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif dala dalam m pene penera rapa pann nnya ya seba sebaga gaii sist sistem em peri pering ngat atan an seca secara ra dini dini guna guna memb memban antu tu menga mengantis ntisipas ipasii kecend kecenderu erunga ngan, n, dan mengg menggunak unakan an penelit penelitian ian serta serta teknik teknik – teknik teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai kegiatan utama.
3.
L. Bernays dalam bukunya Public Relations menyebutkan bahwa PR mempunyai tiga arti : (1) peneran penerangan gan kepada kepada publik publik;; (2) persuas persuasii ditujuka ditujukan n kepada kepada publik publik untuk untuk mengu mengubah bah sikap sikap dan tingkah tingkah laku publik publik;; (3) upaya upaya untuk untuk menyat menyatuka ukan n sikap sikap dan perilaku dalam suatu lembaga.
4.
Prof. Byron Christian menyebutkan bahwa PR merupakan suatu usaha yang secara sadar memotivasi agar orang – orang terpengaruh, terutama melalui komunikasi, agar timbul pikiran yang sehat terhadap suatu organisasi, memberi rasa hormat, mendukung dan bertahan dengan berbagai cobaan dan masalah.
5.
Menurut Michael Turney dalam “Online Readings in Public Relations, 2002”, PR adalah salah satu fungsi manajemen yang lain untuk membantu menetapkan, memelihara komunikasi timbal balik, pemahaman, penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dan publiknya ( Rex Harlow, Director Foundation for Public Relations Research and Education ).
Fungsi Public Relations
Fungsi utama yakni menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publik, intern maupun ekstren dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat umum ( opini publik ) yang menguntungkan lembaga ( organisasi ). Emery ( 1998 : 382 ), menyebut fungsi PR sebagai upaya yang terencana dan terorganisir dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan – hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya. Sementara itu, Cutlip & Cenre dan Canfield ( 2002 : 20 – 21 ), mengungkapkan fungsi utama hubungan masyarakat sebagai berikut : 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan besama ( fungsi melekat pada manajemen lembaga / organisasi ) 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan / organisasi dengan pihak publiknya, sebagai khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasikan hal – hal yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan tanggapan masyarakat terhadap badan / organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya. 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tercapainya tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan / organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
Fraser P. Seitel, Senior Vice President dan Director of Public Affairs The Chase Manhattan Bank, dalam bukunya The Pracite of Public Relation mengemukakan bahwa Public
Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukugan, serta kerjasama suatu organisasi / perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah – masalah atau isu – isu manajemen. Dan juga membantu dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini publik. PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan, ( Seitel, 1992 : 8 ).
Fungsi Public Relations yang paling penting adalah berkomunikasi secara sungguh – sungguh dan akurat dengan semua organisasi publik dan pada tingkatan yang lebih rendah, mengirim pesan perusahaan secara efektif kepada dunia luar ( Opini 92 CEO, 1992 ).
Asal Usul Public Relations
Sebenarnya sejak lama kebanyakan “organisasi tradisional” telah menjalankan fungsi PR yng menghubungkan organisasi dengan pihak internal maupun eksternal organisasi, namun PR semakin menarik perhatian setelah berkembangnya konsep organisasi modern. Di satu sisi perkembangan yang lain, sekitar akhir abad ke – 19, memang telah muncul PR sebagai profesi yang sebenarnya bekerja dalam kerangka publisitas dan promosi. Pada waktu itu memang ada beberapa perusahaan yang mendirikan unit internal khusus yang disebut bagian PR seperti di Westinghouse 1889. Kantor atau unit khusus yang disebut bagian PR ini lebih menekankan penyebaran surat – menyurat daripada berperan sebagai PR. Ivy Lee ( praktisi pertama PR ), setelah Perang Dunia I mengeluarkan press releases tentang filosofi komunikasi yang dia sebut “twoo – way street” ( kelak menjadi salah satu pendekatan PR ) ini malah dikenal sebagai penemu PR. Ivy Lee ingin mengemukakan bahwa fungsi PR adalah mengomunikasikan informasi yang baik kepada ara klien sehingga mereka kelak dapat mengomunikasikan informasi tersebut kepada publiknya masing – masing. Prinsip ini kemudian dan bahkan hingga kini diakui oleh PRSA ( Public Relations Society of America ) yang menyatakan bahwa, peranan PR antara lain membantu organisasi maupun publiknya untuk saling menyesuaikan diri demi pemenuhan kepentingan dan kebutuhan sesama. Edward Bernays, kepokanan Sigmund Freud, yang kemudian dikenal sebagai seorang ahli teori dari profesi PR, hal ini kelihatan karena Bernays banyak menjadikan teori – teori persuasi dari psikologi untuk membahas efek dari kerja PR terhadap publik. Dalam beberapa
buku yang ditulis olehnya ( Crystallizing Public Opinion, Propaganda, dan The Engineering of Consent ), dia meyakinkan bahwa praktek hubungan masyarakat merupakan salah satu ilmu sosial terapan, karena praktek hubungan masyarakat dapat didekati oleh gabungan pendekatan psikologi, sosiologi, dan disiplin lain. Apapun sejarah perkembangan, nama dan definisi PR atau humas itu berbeda – beda, namun Grunig dan Hunt mengatakan seluruh aktivitas itu menampilkan empat model PR, yaitu : 1.
Model press agentry , propaganda, publicity.
2.
Model one-way communication, public information.
3.
Model two-way asymmetric persuasion model.
4.
Model two-way symmetric communication FUNCTION
MODEL
Press Agentry /
One-way
Publicity
Communication
Public Information
Counseling
Management
LEADING FIGURE
HEYDAYS
PT. Barnum
1850 – 1900
Ivy Lee
1900 – 1920’s
Ivy Lee
1920’s – present
Edwards L. Bernays
1960’s – present
One-way Communication Two-way Asymmetric Two-way Symmetric
1. Antara tahun 1850 – 1900, fungsi PR sebagai agen pers dan menerbitkan publisitas baik yang diterbitkan sendiri maupun melalui media lain yang menjadi relasinya, metode komunikasi PR adalah komunikasi satu arah. 2. Antara tahun 1900 – 2000, fungsi PR sebagai lembaga yang menyebarluaskan informasi secara sepihak, metode komunikasinya juga masih satu arah. 3. Antara tahun 1920 – an sampai sekarang, fungsi PR sebagai lembaga konseling dengan metode komunikasi dua arah dengan asimetris publik
4. Sejak tahun 1960 sampai sekarang, fungsi PR sebagai lembaga manajemen dengan metode komunikasi dua arah simetris dengan publik. Daftar Pustaka Liliweri, Alo. (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna, Jakarta : Penerbit Kencana J. Clancy, Kevin dan S. Shulman, Robert. Marketing Myths That Are Killing Business, Yogyakarta : Penerbit ANDI Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. Dasar – dasar Public Relations, Penerbit Rosda