pengertian anemia gravis pengertian anemia gravis - Anemia
adalah berkurangnya
kadar Hb dalam darah sehingga
terjadi terjadi gangguan perfusi O2 ke jaringan tubuh. Disebut Anemia gravis yang artinya artinya berat dan nilai Hb di bawah 7 g /dl sehingga memerlukan tambahan umumnya melalui transfusi.
Anemia adalah Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai nrmal sel darah merah! kualitas hemglbin dan vlume pa"ked red blds "ells #hematkrit$ per %&& ml darah #'ri"e! 2&&( ) 2*($.
+. ,tilgi 'enyeba 'enyebab b terser tersering ing dari anemia adalah adalah kekura kekurangan ngan at gii gii yang yang diperl diperlukan ukan untuk sintes sintesis is eritr eritrsit sit!! antara antara lain lain besi! besi! vitami vitamin n +%2 dan asam asam flat. flat. elebi elebihny hnyaa merupak merupakan an akibat akibat dari dari beragam kndisi seperti perdarahan! kelainan genetik! penyakit krnik! kera"unan bat! dan sebagainya.
. 'atfilgi 0imbulnya anemia men"erminkan anemia men"erminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. 1egagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi! pajanan tksik! inuasi tumr! atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. el darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemlisis #destruksi$ pada kasus yang disebut terakhir! masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah nrmal atau akibat beberapa fa"tr diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah. isis sel darah merah #dislusi$ terjadi terutama dalam system fagsitik atau dalam system retikulendtelial terutama dalam hati dan limpa. ebagai hasil samping prses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagsit akan masuk dalam aliran darah. etiap kenaikan destr destruks uksii sel darah darah merah merah #hemli #hemlisis sis$$ segera segera direpl direpleks eksika ikan n dengan dengan mening meningkat katkan kan biliru bilirubin bin plasma #knsentrasi nrmalnya % mg/dl atau kurang kadar %!* mg/dl mengakibatkan ikterik pada pad a s"lera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemglbin #Hb$ dan sel darah merah #eritrsit$. 3ungsi darah adalah membawa makanan dan ksigen ke seluruh rgan tubuh. 4ika suplai ini kurang! maka asupan ksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat
menghambat kerja rgan-rgan penting! alah satunya tak. Otak terdiri dari 2!* miliar sel bineurn. 4ika kapasitasnya kurang! maka tak akan seperti kmputer yang memrinya lemah! ambat menangkap. Dan kalau sudah rusak! tidak bisa diperbaiki #jaifellah! %556$.
D. 'athway ,. anifestasi 1linik e"ara umum gejala klinis anemia yang mun"ul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik! gangguan neurlgik #syaraf$ yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku! anre8ia #badan kurus kerempeng$! pi"a! serta perkembangan kgnitif yang abnrmal pada anak. ering pula terjadi abnrmalitas pertumbuhan! gangguan fungsi epitel! dan berkurangnya keasaman lambung. ara mudah mengenal anemia dengan *! yakni lemah! letih! lesu! lelah! lalai. 1alau mun"ul * gejala ini! bisa dipastikan seserang terkena anemia. 9ejala lain adalah mun"ulnya sklera #warna pu"at pada bagian kelpak mata bawah$. Anemia bisa menyebabkan kelelahan! kelemahan! kurang tenaga dan kepala terasa melayang. :amun pada anemia berat! bisa menyebabkan strke atau serangan jantung#jaifellah! %556$.
3. 1mplikasi %. Daya tahan tubuh kurang 2. udah terkena infeksi ;. erangan jantung <. udah lelah *. 9agal 9injal Akut
9. 'emeriksaan 'enunjang 1adar Hb! hematkrit! indek sel darah merah! penelitian sel darah putih! kadar 3e! pengukuran kapasitas ikatan besi! kadar flat! vitamin +%2! hitung trmbsit! 'emeriksaan diagnsti" untuk menentukan adanya penyakit akut dan krnis serta sumber kehilangan darah krnis.
H. 'enatalaksaan edis %. 0ranspalasi sel darah merah. 2. Antibitik diberikan untuk men"egah infeksi. ;. uplemen asam flat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.Obati penyebab perdarahan abnrmal bila ada.
=. 'enatalaksanaan 1eperawatan %. enghindari situasi kekurangan ksigen atau aktivitas yang membutuhkan ksigen. 2. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau. 4. Diagnsa 1eperawatan >ang ungkin un"ul %. =ntleransi Aktivitas b.d 1etidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan ksigen! kelemahan umum :O) klien mentleransikan aktivitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan daya tahan penghimatan energi! dan perawatan diri! kritria evaluasi) %. mengedentivikasikan aktivitas/situasi yang menimbulkan ke"emasan 2. mengungkap se"ara verbal pemahaman tentang kebutuhan
ksigen!pengubatan dan
perawatan
yang dapat meningkatkan
aktivitas
;.
menampilkan aktivitas kehehidupan sehari-hari #A1$?beberapa bantuan :=) - 0erapi Aktivitas - 'engellaan energi Aktivitas keperawatan) %. 1aji respn!ssial dan spritual terhadap aktivitas 2. 0entukan penyebab keletihan ;. pantau pla istirahat klien dan lamanya waktu tidur <. 1albrasikan dengan ahli kupasi!fisik atau rekreasi untuk meren"enakan dan memantau aktivitas!sesuai dengan kebutuhan. 2. 1etidak seimbangan nutrisi) kurang dari kebutuhan tubuh b.d fa"tr bilgis #anemia$ :O) 1lien diminta menunjukkan status gii! asupan makanan! "airan dan at gii. 1riteria ,valuasi ) - empertahankan berat badan. - enjelaskan kmpnen keadekuatan diet bergii - enyatakan keinginan untuk mengikuti diet. - 0leransi terhadap diet yang dianjurkan. - empertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas nrmal. elaprkan keadekuatan tingkat energi. :=) - 'engellaan gangguan makan - 'engellaan nutrisi - +antuan menaikkan berat badan. Aktivitas 1eperawatan ) %. 0entukan mtivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan. 2. Ajarkan metde untuk peren"anaan makan. ;. Ajarkan klien / keluarga tentang makan yang bergii dan tidak mahal. <. +antu makan sesuai dengan kebutuhan. *. iptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan. (. Dukung anggta keluarga untuk membawa makanan kesukaan klien dari rumah ;. ual b.d +ifisik #anemia$ :O) - enunjukkan keseimbangan "airan - enunjukkan status nutrisi) asupan makanan dan "airan 1riteriaevaluasi ) %. 1lien akan melaprkan terbebas dari mual 2. 1lien akan mengidentifikasi tindakan yang dapat menurunkan mual :=) - 'enatalaksanaan "airan 'emantauan "airan - 'emantauannutrisi Aktivitaskeperawatan) %. 'antau gejala subjektif mual pada klien 2. 'antau jumlah! kuantitas! dan berat jenis urine ;. 'antau turgr kulit <. 'antau asupan kalri dan makanan *. 'antau adanya peningkatan atau penurunan berat badan <. 1etidakefektifan pla nafas! fa"tr risik gangguan kgnitif dan keletihan *. @isik syk! fa"tr risik hipvlemia (. @isik ketidak efektifan perfusi ginjal! fa"tr risik hipvlemia
9angguan 3aal #3ungsi$ Hati >ang ering Ditanyakan Oleh 'enderita Oleh : Prof. dr. Suwandhi Widjaja, Sp.PD, Ph.D Penderita sering memperlihatkan kepada dokter hasil laboratorium yang mencatat adanya gangguan faal hati, kemudian meminta penjelasan dari hasil laboratorium bahkan memohon pengobatan atas gangguan faal hati tersebut. Sebagai seorang dokter klinis kita tidak boleh lupa bahwa pertanyaan penderita itu sebenarnya mengacu pada diagnosis penyakit saya itu apa sebenarnya! Untuk bisa menjawab pertanyaan tadi dengan jitu, kita harus mengetahui bagaimana riwayat penyakitnya, simptomatologi serta riwayat yang relevan dengan kondisi klinisnya. Riwayat mengkonsumsi obatobatan, termasuk obat tradisionil, eksposisi dengan at kimia"makanan juga perlu diperhatikan. Permeriksaan fisik untuk mencari tanda penyakit hati kronis seperti palmar erithema, jaundice, spider nevi dansebagainya sangat membantu dalam menganalisis hasil laboratorium tadi. #arus diingat bahwa kelainan faal hati, dapat juga dijumpai pada penyakitpenyakit lain diluar penyakit hati, misalnya penyakit kelenjar thyroid , payah jantung dan payah ginjal. $arena itu, kita memerlukan pemeriksaan penunjang lainnya sehingga dapat memberikan kesimpulan dari hasil laboratorium tadi. Faal Hati yang sesungguhnya. #ati merupakan organ padat yang terbesar yang letaknya di rongga perut bagian kanan atas. %rgan ini mempunyai peran yang penting karena merupakan regulator dari semua metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. &empat sintesa dari berbagai komponen protein, pembekuan darah, kolesterol, ureum dan atat lain yang sangat vital. Selain itu, juga merupakan tempat pembentukan dan penyaluran asam empedu serta pusat pendetoksifikasi racun dan penghancuran 'degradasi( hormonhormon steroid seperti estrogen. Pada jaringan hati, terdapat selsel Kupfer , yang sangat penting dalam eliminasi organisme asing baik bakteri maupun virus. $arena itu untuk memperlihatkan adanya gangguan faal hati, terdapat satu deretan tes yang biasanya dibuat untuk menilai faal hati tersebut. Perlu diingat bahwa semua tes kesehatan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang berlainan, maka interpretasi dari hasil tes sangat dipengaruhi oleh halhal tersebut. Tes Faal Hati $arena faal hati dalam tubuh mempunyai multifungsi maka tes faal hatipun beraneka ragam sesuai dengan apa yang hendak kita nilai. Untuk fungsi sintesis seperti protein, at pembekuan darah dan lemak biasanya diperiksa albumin, masa protrombin dan cholesterol. )ungsi ekskresi"transportasi, diperiksa bilirubin, alkali fosfatase. *+&. $erusakan sel hati atau jaringan hati, diperiksa S+%&'S&(, S+P&'-&(. danya pertumbuhan sel hati yang muda 'karsinoma sel hati(, alfa feto protein. $ontak dengan virus hepatitis yaitu/ #sg, nti#s, #eg, anti #e, nti #c, #012, dan virus hepatitis 3 yaitu/ anti #30, #30 R2, genotype #30. Secara umum ada 2 macam anuan faal hati.
4.
5.
Peradangan umum atau peradangan khusus di hati yang menimbulkan kerusakan jaringan atau sel hati. danya sumbatan saluran empedu.
!ne"a macam hasil tes faal hati #an teranu. &es faal hati yang terjadi pada infeksi bakterial maupun virus yang sistemik yang bukan virus hepatitis. Penderita semacam ini, biasanya ditandai dengan demam tinggi, myalgia, nausea, asthenia dan sebagainya. 1isini faal hati terlihat akan terjadinya peningkatan S+%&, S+P& serta *+& antara 678 nilai normal. lbumin dapat sedikit menurun bila infeksi sudah terjadi lama dan bilirubin dapat meningkat sedikit terutama bila infeksi cukup berat. 'lihat table 4( &es faal hati pada hepatitis virus akut maupun drug induce hepatitis. )aal hati seperti Bilirubin direct/indirect dapat meningkat biasanya kurang dari 49 mg:, kecuali pada hepatitis kolestatik, bilirubin dapat lebih dari 49 mg:. S+%&, S+P& meningkat lebih dari 7 sampai 59 kali nilai normal. *+& dan alkalifosfatase meningkat 5 sampai ; kali nilai normal, kecuali pada hepatitis kolestatik dapat lebih tinggi. lbumin"globulin biasanya masih normal kecuali bila terjadi hepatitis fulminan maka rasio albumin globulin dapat terbalik dan masa protrombin dapat memanjang ' lihat tabel5( &es faal hati pada sumbatan saluran empedu. Bilirubin direct/indirect dapat tinggi sekali '<59 mg:(, terutama bila sumbatan sudah cukup lama. Peningkatan S+%& dan S+P& biasanya tidak terlalu tinggi, sekitar kurang dari ; kali nilai normal. *+& dan alkalifosfatase meningkat sekali dapat lebih dari 7 kali nilai normal. $olesterol juga meningkat 'lihat table 6(. &es faal hati pada perlemakan hati ' fatty liver (. Albumin/globulin dan Bilirubin biasanya masih normal. S+%& dan S+P& meningkat sekitar 5 sampai 6 kali nilai normal demikian juga *+& dan alkalifosfatase meningkat sekitar = sampai 4 kali dari nilai normal . $adar triglyserida dan kolesterol juga terlihat meninggi. $elainan ini sering pada wanita dengan usia muda"pertengahan, gemuk dan biasanya tidak ada keluhan atau mengeluh adanya perasaan tak nyaman pada perut bagian kanan atas. Pada kasus perlemakan hati yang primer maka semua pertanda hepatitis 3 harus negatif. 'lihat tabel ;( Adanya pertanda hepatitis virus dalam darah penderita. Penderita hepatitis akut atau baru sembuh dari hepatitis , ditandai dengan >g? anti #0 yang positif. Sedang >g+ anti #0 positif sering ditemukan pada anak atau orang dewasa dari negara berkembang dengan sanitasi lingkungan yang jelek. >ni menandakan penderita pernah terinfeksi virus hepatitis dimasa lalu. $arena itu prevalensi >g+ #0 dapat dipakai sebagai indeks sanitasi lingkungan suatu negara. Sembuh dari infeksi #epatitis , ditandai dengan menghilangnya #sg dan timbulnya anti #s. Sedang >g? nti #c pos, berarti baru (recent) terinfeksi dengan hepatitis . #epatitis yang menahun. 4.
#epatitis kronis fase replikatip"toleran. 1itandai dengan #sg@, #beg@, #012@
' kuantitatif dapat <49 7 copy"ml(. &api )aal hatinya normal.
5.
#epatitis kronis reaktif aktif 'necro-inflamatory stage(. 1itandai dengan #sg@, #eg@, #012@ 'kuantitatif dapat <497 copy"ml(. &api )aal hati nya bnormal, terutama S+%&"P& tinggi '<68 nilai normal(, albumin/globulin biasanya masih normal, bilirubin dapat menigkat sedikit 'A dari 6 mg:(
6. #epatitis khronis mutant. 1isini #sg@, #eg negatif, tetapi anti #e@, dan #0 12@. -iver fungsinya terganggu. iasanya penderita ini, mempunyai penyakit hati yang lebih berat.
;.
#epatitis inaktif"integratif. #sg@, nti #e@, #0 12 negatif atau dibawah A 49 6 copy"ml dan faal hatinya normal.
7.
Sirosis hati , rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat 'A dari 7 mg:(, S+%&< S+P&, biasanya meningkat sekitar 5 s"d ; kali normal, tapi pada yang sirosis berat S+%&"S+P& dapat normal. #sg@, #eg"anti #e dapat positif. #012 seringnya sudah negatif.
#epatitis 3 4.
Sembuh dari hepatitis 3, ditandai dengan anti #30@, #30R2 B 'negatif(, faal hati yang normal.
5.
#epatitis 3 kronik, ditandai dengan nti #30@, #30R2 @, faal hati sebagian terbesar terganggu, tapi bisa normal pada sebagian kecil penderita.
6. Sirosis hati 3, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat' A dari 7mg:(, S+%& < S+P&, biasanya meningkat sekitar 5 s"d ; kali normal, tapi pada yang sirosis berat S+%&"S+P& dapat normal. nti #30 dan #30R2 positif. enotype hepatitis. Pada hepatitis ada C genotipe dan diberi nama abjad sampai dengan #. 1i >ndonesia terutama genotipe dan 3. #epatitis 3 ada D genotipe dan diberi nama angka 4 sampai D. 1alam satu genotipe ada dibagi lagi menjadi subgenotipe dan tambahan huruf kecil dari a sampai c. 1i >ndonesia yang terbanyak adalah genotipe 4b. '< D7:( Kelainan faal hati yang tidak specific #al ini biasanya terjadi pada penderita penyakit hati yang telah mempengaruhi fungsi dari
organ lain seperti ginjal, paru jantung dsb. 1alam hal seperti ini, gambaran klinis serta pemeriksaan penunjang seperti US+, 3& scan dan ER3P ' !ndoscopy "etrograde #holangio $ancreatography ( atau bahkan biopsi hati biasanya diperlukan untuk menegakan diagnosisnya. Hasil laboratorium faal hati yang normal pada penderita penyakit hati yang menahun. Penderita kronik hepatitis pada yang fase replikatif, inaktif"integratif sering menunjukan hasil laboratorium yang normal. Fuga pada penderita hepatitis 3 'dengan #30R2@(, juga dapat menunjukan tes faal hati yang normal. Pada penderita sirosis hati yang kompensata juga sering mempunyai tes faal hati yang normal. Pada sirosis hati yang sudah lanjut sering kita mendapatkan kadar S+P&"S+%& normal, hal ini terjadi karena jumlah sel hati pada sirosis berat sudah sangat kurang sehingga kerusakan sel hati relatif sedikit. &api kadar bilirubin akan terlihat meninggi dan perbandingan albumin/globulin akan terbalik. ila kita cermati lebih teliti maka kadar S+%& akan lebih tinggi S+P&. Pelaporan hasil petanda hepatitis virus secara kuantitatif dan kualitatif. 4.
#epatitis . Pemeriksaan kualitatif selalu lebih sensitif dari pada pemeriksaan kuantitatif. 3ara pemeriksaan kuantitiatif hepatitis dikerjakan dengan bermacam cara dan tiap cara mempunyai sensitivitas tertentu dan juga pelaporannya dapat memakai satuan tertentu. -ihat tabel 7. #asil kuantitiatif hepatitis diatas 49 7 copy"ml dianggap batas untuk diobati.
5.
#epatitis 3. Fuga pemeriksaan kualitatif lebih sensitif dari kuantitatif. da bermacam cara pemeriksaan kuantiatif #30 dan mempunyai rentang sensitivitas yang berbeda. #asil kuantitatif dari 4 cara pemeriksaan kuantitatif #30, tidak dapat disamakan hasilnya dengan pemeriksaan #30 dengan cara yang lain. &abel D
Penyakit yang jarang tapi menunjukan gangguan faal hati •
Penyakit thyroid "kelenjar gondok.
•
Penyakit hati auto immune '>#(
•
%ilson disease
•
Alpha-&-antitrypsisn deficiency
•
#eliac disease
•
'uscle disorders