PENGEMBANGAN GAHARU DI KABUPATEN LOMBOK BARAT : POTENSI DAN PERMASALAHAN (Development of gaharu in West Lombok District : potency and problem) Oleh : 1) Elvida Yosefi Suryandari
ABSTRACT Gaharu is one one of the non timber forest product with some some special shape and colour, has has a special content inside the wood and the price is high. Its demand for export quite high on gaharu especially especi ally from the Aquilaria mallacensis mallacensis species, species, cause the exploring/exten exploring/extension sion of gaha gaharu ru was increased and uncontrolled. Meanwhile this species has almost distinct in Lombok Lombok Barat district. This paper deal with 1) The Gaharu potency in Lombok Lombok Barat district; 2) The kind of problem in Gaharu Gah aru cu cult ltiv ivat atio ionn in Lo Lomb mbok ok Ba Bara ratt an and; d; 3) Su Sugges ggestt rec recom omme mend ndat atio ionn fo forr dev devel elop opme ment nt of ga gaha haru ru in Lombok Lombo k Barat. Deal with the developed of gaha gaharu ru were found some obstacle obstacle such as 1) the low capacity of human resources; 2) The financial supporting was low; 3) Market Market problem, especially for price determination. To solve those problems, some treatment need to be done, such as: 1) Implem Imp lement entati ation on of ga garde rdenn cul cultiv tivati ation on by sim simple ple method; method; 2) Dev Develo elopme pment nt of Gah Gaharu aru unio union n (kope (k operas rasi); i); 3) Dev Develo elopme pment nt of com commun munity ity fore forest; st; abd 4) Men Mentor toring ing peo people ple on Gah Gaharu aru mar marke ket. t. Key wor words ds : Gah Gaharu, aru, Aqu Aquila ilaria ria mal mallac lacens ensis is,, ext extinc inct, t, Gah Gaharu aru uni union on and CF ABSTRAK
Gaharu adalah salah satu hasil hutan non kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan kadar damar wangi dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Adanya permintaan yang cukup tinggi dari luar negeri terhadap gaharu tersebut teru ruttama dari jenis Aquilaria mallacensis , menyebabkan perburu ruaan gaharu semakin meningkat dan tidak terkendali. Sementara jenis ini sudah mulai terancam punah di Kabupaten Lombok Barat. Tujuan tulisan ini adalah (1) mengetahui potensi gaharu gah aru di Kab Kabup upat aten en Lo Lomb mbok ok Ba Bara rat, t, (2 (2)) me meng nget etah ahui ui pe perma rmasa sala laha han n da dala lam m pembudidayaan dan pengembangan gaharu di Kabupaten Lombok Barat dan (3) memberikan rekomendasi kebijakan untuk pengembangan gaharu di Kabupaten Lombok Lomb ok Bara Barat. t. Dalam upaya pengembangan gaharu, terdapat beberapa permasalahan yang dihada dih adapi pi sep sepert ertii : (1) mi minim nimnya nya pen penget getahu ahuan an ma masy syara arakat kat set setem empat pat (da (dalam lam hal budidaya gaharu), (2) keterbatasan modal untuk mengembangkan komoditi gaharu dan (3) permasalahan permasalahan pemasaran pemasaran dan penetapan penetapan harga. Adapun upaya upaya yang dapat ditem dit empuh puh unt untuk uk me menga ngatas tasii perm permasa asalah lahan an di ata atass ada adalah lah seb sebaga agaii ber beriku ikutt : (1) implementasi teknologi budidaya gaharu yang sederhana, (2) pembentukan dan 1)
Pen enel elit itii pada Pusat Pen enee litia ian n S osial sial E konom onomii da dan n Ke Kebi bija jaka kan n Ke Kehu huta tana nan, n, Jl Jl.. Gu Gunu nung ng Ba Batu tu no no.. 5 Bogor JawaBarat Pengembangan Gaharu di Kabupaten Lombok Barat .... (Elvida Yosefi Suryandari)
217
pengembangan koperasi gaharu, (3) pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Gaharu Ga haru dan (4) me memf mfasi asilit litasi asima masya syarak rakat at dal dalam am hal pem pemasa asaran ranpro produk duk gah gaharu. aru. Kata ku k unci : Gahar u, Aquilaria mallacensis , pu p unah,koperasi g ah ahar u da d an HT H TR I.
PEND PE NDAHU AHULU LUAN AN
Sumberdaya hutan berperan sangat penting bagi kehidupan manusia baik dari Sumberdaya aspek sosial ekonomi, ekologi dan aspek lainnya. Sumber daya hutan menjadi salah satu modal pembangunan, baik dari segi produksi hasil hutan atau fungsi plasma nutfah nutf ah maup maupun un peny penyangga angga kehi kehidupan dupan.. Hutan yang yangberfu berfungsi ngsi produ produksi ksi adala adalah h kaw kawasan asan hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon yang diusahakan dan dipungut hasiln has ilnya ya,, bai baikk beru berupa pa has hasilil hut hutan an kay kayu-k u-kay ayuan uan ma maupu upun n has hasilil hut hutan an non ka kayu. yu. Hasil hutan non kayu pada umumnya merupakan hasil sampingan dari sebuah pohon, misalnya getah, daun, kulit, buah dan lain-lain atau berupa tumbuhantumbuhan yang memiliki sifat khusus seperti rotan, bambu dan lain-lain. Pemungutan hasil hutan non-kayu pada umumnya merupakan kegiatan tradisionil dari masyarakat yang berada di sekitar hutan, bahkan di beberapa tempat, kegiatan pemungutan pemungutan hasil hutan non kayu merupakan kegiatan utama sebagai sumber kehidupan masyarakat sehari-hari. Sebagai contoh, pengumpulan rotan, pengumpulan berbagai getah kayu hingga hin gga gah gaharu. aru. Ga Gaharu haru ada adalah lah sal salah ah sat satu u has hasilil hut hutan an non ka kayu yu den dengan gan ber berbag bagai ai ben bentuk tuk,, warna yang khas serta memiliki kandungan damar yang beraroma khas. Aroma spesifik yang dihasilkan oleh gaharu dapat dipergunakan untuk parfum, dupa, hio, obatobatan oba tan,, sab sabun un ma mandi ndi,, kos kosme metik tik dan danpen pengha gharum rum ruan ruangan gan (D (Deph ephut, ut, 200 2002). 2). Perdagangan gaharu Indonesia sudah dikenal sejak lebih dari 600 tahun yang silam sil am,, ya yakni kni dal dalam am per perdag dagang angan an Pe Peme merin rintah tah Hin Hindia dia Be Belan landa da dan Portu ortugis gis.. Ga Gaharu haru dar darii Indonesia banyak yang dikirim ke Negara Cina, Taiwan dan Saudi Arabia (Timur Tengah). Te ngah). Adanya permintaan yang cukup tinggi dari luar negeri terhadap gaharu tersebut terutama dari jenis Aquilaria malacensis , menyebabkan perburu ruaan gaharu semakin meningkat dan tidak terkendali di Indonesia. Potensi Potensi produksi gaharu yang ada di Indonesia berasal dari jenis pohon Aquilaria mallacenis, A. filarial, filarial , A. birta, A. agallo aga lloccb ccbaa Ro Roxb xb,, A. mac macroph rophylu ylum, m, Aet Aetox oxylo ylonn sym sympet petalum alum,, Gon Gonyst ystylu yluss ban bancanu canus, s, G. mac macropb ropbyll yllus us,, Enkleia malacensis, Wikstroemia androsaemofolia, W. tenuriamis, Gyrinops cumingiana, Dalbergia parvifolia, dan Excoccaria agalloccb . Dari berbagai jenis pohon yang berpotensi sebagai penghasil gaharu tersebut, hanya satu yang diketahui penghasil gaharu yang berkualitas terbaik dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dibanding dengan pohon lainnya yaitu Aquilaria malacensis . Minimnya pengetahuan para pemburuga rugah haru tentang pohon gaharu berkualiatas baik menyebabkan terjadinya penebangan pohon gaharu secara sembarangan tanpa diikuti upaya penanaman kembali (budidaya), sehingga sehin gga popul populasi asi pohon pohonpeng penghasil hasil gaharu makin makinmen menurun urun (Dus (Dusai,20 ai,2006). 06). Pemanfaatan hasil hutan non-kayu seperti gaharu merupakan kegiatan yang padat-karya, karena sejak dipungut dari hutan, pengangkutan, pengolahan tahap pertama memerlukan tenaga kerja yang cukup banyak dan dapat berbentuk industri kerajinan rakyat (Djajapertjunda dan Sumardjani, 2001). Hasil hutan non kayu telah merupakan barang yang telah dipungut secara rutin sejak hutan dikenal manusia, manfa ma nfaatn atnya ya unt untuk uk ber berbag bagai ai tuj tujuan uan.. Pe Pema manfa nfaata atan n has hasilil hut hutan an non non-ka -kayu yu ini me merupa rupakan kan 218
Vol. 8 No. No. 4 Desember Th. 2008, 217 - 229
komoditi perd komoditi perdaganga agangan n yang dapa dapatt meni meningka ngkatkan tkan penda pendapata patan n dan kese kesejahte jahteraan raan masyara mas yarakat. kat. Dala Dalam m perk perkemba embanganny ngannyaa produ produksi ksi dan pem pemasar asaran an gaharu menj menjadi adi berkurang, sementara di lain pihak permintaan gaharu semakin meningkat. Dengan menin me ningka gkatny tnyaa ke kebut butuha uhan n ko konsu nsume men n aka akan n gah gaharu, aru, ma maka ka sej sejak ak tah tahun un 199 19955 ole oleh h CI CITES TES di Florida, komoditi gaharu untuk jenis inang Aquilaria mallacencis dimasukkan ke dalam Apendix II, disebabkan oleh produksinya yang semakin berkurang bahkan langka. Oleh karena diperlukan pembudidayaan gaharu, sehingga masyarakat sekitar hutan hut an tid tidak ak han hanya ya ber berburu buru/me /memu mungu ngutt gah gaharu aru dar darii hut hutan an ala alam. m. Tujuan Tujua n yang ingin diperoleh dalam studi ini adalah : 1. 2. 3.
Mengetahu Menget ahuii seb sebera erapa pa bes besar ar pot potens ensii gah gaharu aru kab kabupa upaten ten Lom Lombok bok Ba Barat rat.. Mengetahui permasalahan dalam pembudiday pembudidayaan aan dan pengembangan gaharu di kabupaten kabup aten Lomb Lombok ok Bara Barat. t. Memberikan rekomenda rekomendasi si kebijakan untuk pengembangan gaharu di kabupaten Lombok Lomb ok Bara Barat. t.
II. METO METODE DE PE PENELI NELITIAN TIAN
Data dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber (literatur review) dan data primer yang diperoleh dari wawancara dengan pihak Dinas Kehutanan dan masyarakat setempat. Adapun kerangka pemikiran pengembangan gaharu adalah sebag se bagai ai ber beriku ikutt : Keterbatasan tegakan penghasil Gaharu of standing stock stock ( Lack of for gaharu production )
Pengembangan Gaharu (Development gaharu )
Perm rmaasalahan (Problem ) 1. Pengetahuan masyarakat minim (Lack of community knowledge )
2. Keterbatasan modal (Lack of capital ) 3. Masalah pemasaran & penetapan harga ( Marketing and price arrangement )
Permintaan Gaharu tinggi ( high demand of gaharu )
Potensi (Potency ) 1. Manfaat & kesesuaian Benefit & tempat tumbuh ( Benefit site suitability ) 2. Kelayakan usaha tani Feasibility of gaharu gaharu ( Feasibility farming )
Rekomendasi Pengembangan Gaharu (Recomendation for development of gaharu)
Gambar 1. Kerangka Berpikir Pengembangan Gaharu (Figure 1. Theoritical framework of gaharu development)
Tingginya permintaan akan komoditi gaharu dan di sisi lain tegakan yang mengh me nghasi asilka lkan n gah gaharu aru di Lom Lombok bok Bar Barat at cen cenderu derung ng me menu nurun, run, me mendo ndoron rongg upa upaya ya unt untuk uk mengembangkan mengembangka n gaharu dengan cara budidaya. Pada dasarnya potensi sudah dimiliki oleh Kabupaten Lombok Barat mengingat kesesuaian tempat tumbuh yang cocok untuk pertumbuhan gaharu. Hal tersebut juga ditunjang, bahwa pengusahaan tani gaharu dipandang layak secara ekonomi. Akan tetapi upaya pengembangan gaharu menghadapi sejumlah permasalahan seperti : (1) minimnya pengetahuan masyarakat akan budidaya gaharu, (2) keterbatasan modal dan (3) dan adanya permasalahan Pengembangan Gaharu di Kabupaten Lombok Barat .... (Elvida Yosefi Suryandari)
219
pemasaran pemasa ran dan pen peneta etapan pan har harga ga gah gaharu. aru. Stu Studi di ini me menco ncoba ba me memb mberi erikan kan rek rekom omend endasi asi atas potensi yang dimiliki dengan berbagai permasalahan yang menjadi kendala dalam pengemban penge mbangan gan gaharu. III. Hasil dan Pemba Pembahasan hasan A. Gambaran Umum Kondisi Hutan di Kabupaten Lombok Barat
Potensi sumberdaya hutan Kabupaten Lombok Barat dengan luas kawasan hutan 79.243,2 ha atau sama dengan 46,5% dari luas wilayah daratan, terdiri dari hutan lindung seluas 31.429,5 ha, hutan produksi terbatas 19.624 ha, hutan produksi biasa seluas 12.982 ha, hutan taman wisata alam seluas 3.043,7 ha, Taman Taman Nasional Nasional Gunung Rinjani seluas 12.164 ha, Taman Hutan Raya (Tahura) seluas 3.155 ha . Kawasan Kaw asan Hutan ters tersebut ebut terbagi ke dala dalam m Kel Kelompok ompok Hutan Gun Gunung ung Rinja Rinjani, ni, Kelompo Ke lompokk Hutan Mare Mareje je Bonga, dan Kel Kelompo ompokk Hutan Pe Pelanga langan. n. Tabel 1. Luas hutan berdasarkan fungsinya di Kabupaten Lombok Barat Tabel (Tabl (T ablee 1. Fores orestt area bas based ed upo uponn fore forest st fun functi ction on in West Lom Lombok bok Dis Distri trict) ct) No. No. 1. 2. 3. 4. 5.
Fungsi Fung si Hu Huta tan/ n/ Forest fucntion Hutan Lindung (Protection Forest )
Hutan Produksi Terbatas (Limited Production Forest ) Hutan Produksi Biasa (Production Forest ) Ecotourism urism park park) Hutan Taman Wisata Alam ( Ecoto Taman Nasional ( National Park Park)
Jumlah/Total
Luas (ha)/ Area 31.429,5 19.624,0 12.982,0 3.043,7 12.164,0 79.243,2
Kondisi kawasan hutan di Kabupaten Lombok Barat saat ini, baik hutan lindun lin dung, g, hut hutan an pro produk duksi si ma maupu upun n hut hutan an kon konserv servas asii (ta (tama man n wis wisata ata ala alam, m, tam taman an nas nasion ional al dan Tahura) berada pada tingkat yang memprihatinkan sebagai akibat dari adanya penebangan liar, pencurian kayu, perambahan dan okupasi lahan dan kebakaran hutan. hut an... Sal Salah ah sat satu u perm permasa asalah lahan an me menda ndasa sarr terj terjadi adinya nya degr degrada adasi si hut hutan an ter terse sebut but kar karena ena kondi ko ndisi si per perek ekono onomia mian n dan lap lapanga angan n ke kerja rja yan yangg sul sulit it seh sehingga ingga me menim nimbul bulkan kan kese ke senja njanga ngan n sos sosial ial dan kem kemisk iskina inan n ma masya syarak rakat at sek sekita itarr hut hutan. an. Sel Selain ain itu itu,, laj laju u pertum per tumbuh buhan an pen pendud duduk uk per tah tahun un sek sekita itarr 3 % ber beraki akibat bat pad padaa tin tinggin gginya ya pen pengan ganggur gguran an dan semakin sempitnya kepemilikan lahan. Berdasarkan hasil inventar inventarisasi isasi lahan kritis tahun 2004 diperoleh data lahan kritis di dalam kawasan hutan secara indikatif mencapa men capaii selua seluass 16.133 16.133,20 ,20 ha denga dengan n juml jumlah ah pera perambah mbah 12.252 oran orang g . Berda Be rdasar sarkan kan has hasilil in inve venta ntaris risasi asi lah lahan an kri kritis tis ole oleh h BPD BPDAS AS Dod Dodoka okan n dan Moyosari (2004) diperoleh informasi bahwa luas lahan kritis di kabupaten Lombok Barat sampai tahun 2004 mencapai 26.933,20 ha, dengan rincian dalam kawasan hutan huta n seluas 16.133 16.133,20 ,20 ha dan di luar kawasan kawasan hutan hutan seluas 10.800 10.800 ha. Disisi lain kemampuan melakukan rehabilitasi lahan kritis saat ini mencapai 3.060 ha dengan asumsi dari kegiatan/proyek kegiatan/proyek reboisasi selama ini di dalam kawasan hutan seluas 2.025 ha dan luar kawasa kawasan n hutan (hutan rakyat) rakyat) seluas 1.035 ha. ha. Kondisi kerusakan kerusakan hutan juga diperp diperparah arah denga dengan n mas masih ih mar maraknya aknyaaktif aktifitas itas ille illegal gal logging. 220
Vol. 8 No. No. 4 Desember Th. 2008, 217 - 229
Hasil study WWF dan ECPE (2005) dalam Dishut Lombok Barat (2007) memperkirakan terdapat 600.000 jiwa penduduk miskin yang tinggal di sekitar kawsa ka wsan n hut hutan an Gun Gunung ung Rin Rinjan janii (R (RTK TK 1). Ju Jumla mlah h pen pendud duduk uk mis miskin kin absolut di Pro Provin vinsi si Nusa Tenggara Barat tahun 2003 mencapai 1.054.000 jiwa atau 26,5% dari jumlah penduduk. Sedangkan pada tahun 2004, kurang lebih 20% penduduk miskin tersebut berada ber ada di sek sekita itarr hut hutan an ata atau u me menca ncapai pai 210. 210.000 000 jiw jiwaa (BP (BPSS, 200 2004). 4). Ke Kemi miski skinan nan masyarakat sekitar hutan umumnya disebabkan oleh ketidakberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya, akses yang terbatas terutamaa akiba terutam akibatt sara sarana na dan pras prasaran aranaa yang terb terbatas atas,, kapa kapasitas sitas mas masyara yarakat kat yang terb terbatas atas serta pola usaha tani yang bersifat subsistem . B. Pro Program gram Pe Pemba mbangu ngunan nan Hut Hutan an Tana anaman man Ung Unggul gulan an Lok Lokal al
Permasalahan degradasi hutan di Lombok Barat membawa kepada suatu fakta Permasalahan bahwa tanaman lokal spesifik semakin berkurang. Upaya yang dilakukan oleh Pemda Lombok Lom bok Bar Barat at (lo (lobar bar)) ada adalah lah den dengan gan pro progra gram m pem pemban bangun gunan an hut hutan an tan tanam aman an unggula ungg ulan n lok lokal, al, Un Untuk tuk me mendu ndukun kungg pro progra gram m pem pemban bangun gunan an tan tanam aman an ungg unggula ulan n lok lokal al di Kabupaten Lombok Barat, pemerintah daerah melalui keputusan Bupati Lombok Barat telah mengeluarkan surat keputusan Bupati Nomor 62/314/Hutbun/2007 tentan ten tangg Pe Penet netapa apan n Je Jenis nis Tana anama man n Ungg Unggula ulan n Lok Lokal al Ke Kehut hutana anan n di Kab Kabupa upaten ten Lom Lombok bok Barat sebanyak 25 jenis tanaman. Berdasarkan hasil identifikasi dan invetarisasi tanaman unggulan kayu lokal Kabupaten Lombok Barat yang kondisinya saat ini semakin terancam punah. Menurut data Dishutbun Lobar, sampai tahun 2004 telah terindetifikasi tanaman unggulan lokal diantaranya gaharu, rajumas, kelicung, dan bebera beb erapa pa jen jenis is tan tanam aman an lai lainny nnyaa seb sebaga agaima imana na dis disaji ajikan kan pad padaa Tabe abell 2 ber beriku ikutt ini : Tabel 2. Jenis unggulan lokal dan sebarannya Tabel sebarannyadi di Kabupaten Lombok Barat (Tabl (T ablee 2. Ind Indige igenou nouss spe specie ciess and the their ir hab habitat itatin in West Lom Lombok bok Dis Distri trict) ct) No.
Nama Pohon/Tree name
1. Rajumas (Duabanga ) molucana 2. Kel elic icun ung/ g/A Aja jan n ( Dyospyros, Dyospyros, spp) 3. Acasia mangium (Acacia, spp) 4. Baju jurr/Bayur ( Pterospernum javanica ) 6. Buah Bu ah Od Odak ak/ / Ny Nyat atoh oh ( Palaquium Palaquium spp ) 7. Ipil Ip il/ /Merbau (Intsia spp ) 9. Garu (Dysoxylum spp ) 10. Kep epun und dun ungg ( Lancium Lancium spp ) 11. Son So nok okeeli lin ng (Dalbergia (Dalbergia latifolia) 12. Gaharu (Aquilaria mallacensis) 13. Bungur ( Lagestromia ) Lagestromia speciosa 14.. 14 Sent Se ntul ul/M /Maj ajaa ( ) Aglaia marmelos 15. Klo lokkos ( Eugenia spp) 16. Mahoni ( Swietenia ) Swietenia macrophylla 17. Suren (Toona surenii) 18. Juwet ( Eugenia cumidari) cumidari) 19. Imba (Azadirachta indica A. Juss ) 20. Sen Se ngo gon n ( Albazia, spp) Sumb Su mber( er(Source ) : Di Dish shutLo utLomb mbokBar okBarat at,, 20 2007 07
Sebaran Potensi (kecamatan)/Sub district
Monggal, Gangga, Gangg a, Sindang Gile Sekotong, Gunungsari Sekotong Gunungsari, Sesaot, Monggal, Monggal, Bayan Gerung, Sesaot Sekotong Bayan, Sesaot, (kel. Hutan Hutan Rinjani) Sesaot Sekotong, Gerung, Bayan Gunungsari, Tanjung, Bayan Gunungsari Gunungsari, Sesaot, Bayan Sekotong, Loloan Bayan Tanjung, Bayan, Bayan, Sesaot, Sekotongong Sesaot Sesaot Gunungsari, Pusuk Gunungsari, Narmada, Sekotong, Bayan
Pengembangan Gaharu di Kabupaten Lombok Barat .... (Elvida Yosefi Suryandari)
221
Dari Tabel 2 diketahui bahwa Gaharu telah ditetapkan sebagai tanaman unggulan mengingat spesies yang bernilai ekonomi ini telah mulai punah. Sehingga pengembangan hutan gaharu perlu untuk dilaksanakan, baik untuk tujuan kelestarian maupun maup un penin peningkata gkatan n kes kesejah ejahtera teraan an masy masyarak arakat at sekit sekitar ar.. C. Po Poten tensi si Pen Pengem gemban bangan gan Gah Gaharu aru
Pada tingkat nasional, nasional, produksi gaharu cenderung menurun, baik untuk jenis malacencis maupun jenis filaria. Adapun produksi komoditas gaharu dari tahun 1997/1998 hingga 2006 dapat dilihat pada Tabel 3 berikut, dimana sejak tahun 2000 produksi produ ksi gaharu cende cenderung rung menga mengalami lami pen penurunan urunan teruta terutama ma untuk jenis mala malacenc cencis is.. Tabel 3. Produksi gaharu Indonesia (Ta Tabel (Tahun hun 1997/1998-2006) (Tabl (T ablee 3. Gah Gaharu aru prod product uction ion in Ind Indone onesia sia (Y (Year ear of 199 1997/1 7/1998 998-20 -2006) 06))) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun (Years ) 1997/1998 1998/1999 1999/2000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Produksi Malacencis ( Mallacencis Production Production )(ton) Produksi Filaria (Filaria Production ) (ton) 300.000 150.000 70.000 300.000 250.000 225.000 200.000 75.000 125.000 75.000 125.000 50.000 125.000 50.000 125.000 50.000 125.000 50.000 125.000
Sumb Su mber( er(Source ) : Di Ditj tjenBi enBinaPro naProdu duks ksii Hu Huta tan n (2 (200 007) 7)..
Dalam usa Dalam usaha ha me menin ningka gkatka tkan n pen pengem gemba banga ngan n ta tanam naman an ungg unggula ulan n lok lokal al khususnya pengembangan gaharu yang semakin punah di Lombok Barat, maka dilakukan upaya pembangunan pengembangan gaharu di kawasan hutan Senaru (kecamat (kec amatan an Bayan, Bayan, Lomb Lombok ok Barat). Upa Upaya ya untuk mengembang mengembangkan kan gaharu, telah dirintis dirint is oleh BPDAS BPDAS Dodok Dodokan an Moy Moyosar osarii (NTB (NTB)) denga dengan n beke bekerja rja sam samaa denga dengan n Universitas Mataram. Pengembangan hutan gaharu dilaksanakan di kawasan hutan desa Senaru. Pemilihan lokasi pengembangan didasarkan pada kesesuaian biofisik yang sesuai serta kondisi social ekonomi masyarakat setempat. Berdasarkan SK Menteri Pertanian No 756/KPTS/UM/10/82 kawasan hutan Senaru merupakan kawa ka wasa san n hut hutan an pro produk duksi. si. Kaw Kawasa asan n hut hutan an ini dij dijadi adikan kan ka kawa wasan san hut hutan an pen pendid didika ikan n ya yang ng masuk wilayah Kelompok hutan Rinjani (RTK1) dengan luas 225,7 ha (BPDAS NTB,2007). Kegiatan pembangunan Pusat Pengembangan Gaharu melibatkan 160 KK yang dibagi kedalam 11 kelompok yang berasal dari desa Senaru. Pada akhir kegiatan diharapkan para petani dapat meningkatkan produktivitas lahan dengan menanam tanam tan aman an sel selaa dia dianta ntara ra tan tanam aman an gah gaharu aru se sekal kaligu iguss dap dapat at me menin ningka gkatka tkan n kesejahteraannya. kesejahtera annya. Adapun kelompok tani dan jumlah populasi tanaman gaharu gahar u yang telah tel ah dit ditana anam m dap dapat at dil diliha ihatt pad padaa Tabe abell 4 ber beriku ikutt :
222
Vol. 8 No. No. 4 Desember Th. 2008, 217 - 229
Tabell 4. Jumlah Tan Tabe Tanaman aman Gaharu pada Kelompok Tani di Senaru (Kec (Kec.. Bayan, Lombok Lomb ok Bara Barat) t) Table 4. (Number of gaharu plantation by farmer’ farmer’ss group in Senaru ( Bayan Sub District, Lombok Barat)) Tan. Gaharu setiap Kriteria ( Amount of Gaharu ) Rata-rata Rata-rata Luas lahan Jumlah Tan. Jumlah pop/ha Nama Kelompok Tinggi/ Ting gi/ (m) Diameter btg (cm) Height (Land area ) No. ( Amount ) Population (Group Identity ) (ha) <1,5 Avera ge ) 7,55 >7 >7,5 ,5 1,5-3 >3 <3,5 3,5- 7, 1 K ar ya Pagi 12 1 256 52 8 85 1 649 2 17 3 1869 156 2 Sinar Tumbuh 13 1 420 15 70 87 1 1 756 19 35 170 3861 297 3 Tembang Maju 9.5 4 48 99 2 76 5 573 15 03 129 2205 232 4 L o ko q M e g a k s i 9 8 03 88 8 34 4 1 065 8 09 141 2035 226 5 B a t u M en j a n g ko n g 12 1 763 16 33 63 2 803 6 18 20 3441 287 6 K ar ya Tunas Maju 14 2 330 91 6 38 5 2 332 12 64 35 3631 259 7 Ketapang Gunung 16.5 4 122 91 8 8 4 529 5 22 6 5057 306 8 Indusari 11.5 1 708 13 9 34 1 766 1 25 0 1891 164 9 Pao’ Sebawa’ 5.5 1 576 65 0 1 581 60 0 1641 298 1 0 L o ko q E m p o k 10.5 3 339 0 0 3 339 0 0 3339 318 11 Lo Lokoq Tembang 11 1 360 98 2 29 4 1 923 7 18 77 2718 247 Base Cam p 1 1 05 37 9 66 360 1 70 20 550 550 Jumlah 125.5 20230 9010 2915 23696 7942 600 32236 257 Persen tase (%) 63% 28% 9% 74% 25% 2% 10 0% Sumb Su mber er (Source ) : Un Unra ram, m, 20 2007 07
1.
Manfaa Manf aatt da dan n te tempa mpatt tu tumb mbuh uh Ga Gaha haru ru Gaharu adalah salah satu hasil hutan non kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas serta memiliki kandungan damar yang beraroma khas. Damar wangi ini berasal dari sebagian kayu penghasil gaharu sebagai akibat adanya proses infeksi baik alami maupun buatan. Jenis-jenis pohon penghasil gaharu berbeda-beda untuk setiap daerah. Khusus daerah Nusa Tenggara Barat, pohon penghasil gaharu adalah specie iess Aquilaria malacencis. Aroma spesifik yang dihasilkan oleh ga gah haru dapat dipergunakan untuk parfum, dupa, hio, obat-obatan, sabun mandi, kosmetik dan pengharum ruangan. Sedangkan daun dan buah pohon penghasil gaharu dapat diperg dip erguna unakan kan seb sebaga agaii oba obatt ma malar laria. ia. La Lain in dar daripa ipada da itu poh pohon on gah gaharu aru me memp mpuny unyai ai fun fungsi gsi ekologis dari aspek konservasi tanah dan air, karena pohon ini mempunyai tajuk yang rapat dan sis isttem perakaran yang dalam. Akan tetapi Aquilaria malacencis rmaasuk jenis malacencis term pohon yang memiliki kayu yang jelek, sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai bahan baha n bang bangunan. unan. Pohon Po hon ini cocok tumbuh di datar dataran an mirin miringg (tebi (tebing), ng), tanahnya berpasir, berpasir, berkapur, berbatu, dengan ketinggian tempat tempat 300 - 1600 mdpl dan curah hujan lebih dari 1500 mm/tahun sesuai dengan kondisi lahan pada Kabupaten Lombok Barat. Pengembangan pohon gaharu baru mulai dibudidayakan dalam beberapa tahun terakh ter akhir ir ini ini,, nam namun un ke kegia giatan tannny nnyaa ma masih sih ter terbat batas as pad padaa lah lahan an ya yang ng rel relati atiff ke kecil cil,, sek sekita itarr ± 500 Ha, terdapat di Kawasan Hutan Pusuk (dicadangkan sebagai kebun induk bibit gaharu) gah aru),, di Sen Senaru aru dan di tem tempat pat lai lainny nnya. a. Potensi untuk pengembangan tanaman gaharu di Kabupaten Lombok Barat cukup luas baik di dalam kawasan hutan maupun di lahan milik rakyat dengan luas potensi ; di dalam kawasan hutan lindung seluas 16.964 ha. Di dalam Kawasan Hutan Produksi seluas 19.563 ha dan di lahan milik masyarakat seluas 20.400 ha. Pohon gaharu gaharu sangat potensial untuk dikembangkan, dikembangkan, karena karena kemamp kemampuannya uannya untuk hidup di bawah tegakan atau sangat membutuhkan naungan untuk pertumbuhannya. Pengembangan Gaharu di Kabupaten Lombok Barat .... (Elvida Yosefi Suryandari)
223
Di samping itu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja dan sebagai kotribusi pendapatan asli daerah (PAD) bagi pemerintah daerah. Potensi pengembangan Gaharu Gaharu yang direncanakan direncanakan saat ini berada di wilayah wilayah utara sekitar Gunungsari, Gunungsari, Pemenang, dan Tanjung yang merupakan merupakan daerah endemik pertumbuhan gaharu, namun potensi sebaran juga berada di sebagaian besar kawasan hutan hut an dan ke kebun bun ra rakya kyat. t. 2.
Kelayak Kelay akan an us usah aha a bu budi dida daya ya Ga Gaha haru ru Tanaman Tana man gaharu merupakan tanaman unggulan lokal di NTB terutama sebarannya yang sangat dominan dan endemik di wilayah Kabupaten Lombok Barat diantaranya di wilayah utara (Gunungsari, Tanjung, Bayan). Pengembangan pohon gaharu sangat prospektif prospektif kare karena na jenis ini diperdagangka diperdagangkan n seba sebagai gai kom komoditi oditi yang memil me miliki iki nil nilai ai ek ekono onomi mi ya yang ng tin tinggi ggi unt untuk uk kep keperl erluan uan ind indust ustri ri par parfum fum,, hio hio,, set setangg anggi,i, dan obat-obatan yang di ekspor ke Singapura, Saudi Arabia, Taiwan, Uni Emirat Arab, Jepang, Thailand dan lain-lain dengan kisaran harga penjualan gaharu super Rp. 4.000. 4.0 00.000 000 s/d 5.0 5.000. 00.000 000 per kg (D (Dish ishut ut Lom Lombok bok Bar Barat, at, 200 2007). 7). Permintaan akan gaharu semakin meningkat namun disisi lain gahar u semakin berkurang berku rang.. Pe Pertumbu rtumbuhan han gaharu gaharu relatif relatif cepat cepat,, dengan dengan umur umur panen panen sekitar sekitar 7 - 11 tahun sudah dapat dapat menghasilka menghasilkan n gubal gaharu. Kerapatan Kerapatan tanaman tanaman sekitar 1.000 poho po hon n pe perr he hekt ktar ar ( se seti tiap ap po poho hon n da dapa patt me meng ngha hasi silk lkan an an anta tara ra 1- 2 kg gu guba ball gaharu)(Dish gaharu)( Dishut ut Lomb Lombok ok Bara Barat, t, 2007). Setiap pengembangan budidaya suatu komoditi harusnya dapat ditinjau dari aspekk tekni aspe teknis, s, sosia sosiall buda budaya, ya, lingk lingkungan ungan dan juga aspek aspek ekon ekonomi. omi. Kelay Kelayakan akan usaha usaha tani gaharu merupakan suatu pendekatan untuk melihat pengembangan gaharu dari sisi ekonomi. Sedangkan alat analisis yang digunakan untuk melihat kelayakan usaha tani tersebut adalah analisis finansial, dengan menggunakan kriteria-kriteria seperti Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Inter nal Rate of Retur n (IRR). Menur ut Kadari Kad ariah ah et al .,( .,(197 1978), 8), anal analisi isiss finans finansial ial mene menekan kankan kan pada pada kep kepent entinga ingan n pihak pihak atau atau orang yang menanamkan modalnya dalam investas investasii dalam pengembangan budidaya suatu suat u kom komoditi. oditi. Berdasarkan analisis finansial yang telah dilakukan Sidik (2007), budidaya gaharu gah aru dia diangga nggap p la layak yak unt untuk uk dik dikem emban bangka gkan n den dengan gan asu asums msii dal dalam am 1 ha lah lahan an dit ditana anami mi tanaman penghasil penghasil gaharu, kopi, sengon (pelindung gaharu), pisang dan panili. Untuk menganalisis arus penerimaan diasumsikan bahwa tingkat keberhasilannya mencapai mencapai 80% dari jumlah jumlah yang diusahakan. diusahakan. Lebih lanjut dijelaskan dijelaskan oleh Sidik (2007) sebagai beriku ber ikutt : Jumlah tanaman gaharu sebanyak 800 pohon,diasumsikan berproduksi adalah 640 poh pohon. on. Ap Apabi abila la dip diperk erkira irakan kan tia tiap p poh pohon on me mengh nghasi asilka lkan n gah gaharu aru 1- 2 kg den dengan gan kualitas menengah, maka harga berkisar Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000/kg. Sehingga Sehin gga pener penerimaa imaan n minim minimal al adal adalah ah Rp 1.920. 1.920.000.000 000.000/ha. /ha. Kopi sebanyak 200 pohon, dengan asumsi yang berproduksi adalah 160 pohon. Bila dikembangkan hingga 11 tahun, maka panen pertama 3 tahun dan masa produksinya 8 tahun. Tingkat produksi diasumsikan kurang lebih 0,2 kg pada tahun ke-3, dan tahun seterusnya menghasilkan rata-rata 1 kg. Apabila harga kopi saatt itu Rp 500 saa 5000/k 0/kg, g, ma maka ka pen peneri erima maan an Rp 160 160.00 .000,0,- Rp 800 800.000 .000,-. ,-. Pisang diasumsikan yang berproduksi sebanyak 160 pohon. Bila tahun ke-1 berproduksi 1 tandan, dan tahun selanjutkan rata-rata menghasilkan 2 tandan. 224
Vol. 8 No. No. 4 Desember Th. 2008, 217 - 229
Dengan Denga n har harga ga per pertan tandan dan Rp 10. 10.000, 000,-- ma maka ka tah tahun un ke ke-1 -1 pen peneri erima maan an Rp 1.60 1.600.0 0.000, 00,-dan tah tahun un se selan lanjut jutnya nyaRp Rp 3.2 3.200.0 00.000, 00,-. -. Panili yang berproduksi adalah sebanyak sebanyak 320 pohon. Dengan harga Rp 50.000,maka penerimaan berkisar Rp 3.200.00,- pada tahun ke-3 dan tahun selanjutnya Rp 20.800. 20.800.000,-. 000,-. Kayu Kay u se sengon ngon yan yangg dit diteba ebang ng pad padaa tah tahun un keke-88 ma maka ka aka akan n me membe mberik rikan an pen peneri erima maan an sebesa seb esarr Rp 480 jut juta; a; bil bilaa dit diteba ebang ng pad padaa tah tahun un ke ke-11 -11 aka akan n me memb mberi erikan kan pen peneri erima maan an sebesa seb esarr Rp 576 jut juta. a. Nila Ni laii ke kela laya yaka kan n us usah ahaa ta tani ni pa pada da pe peri riod odee 8 ta tahu hun n da dan n 11 ta tahu hun, n, le lebi bih h la lanj njut ut da dapa patt diliha dil ihatt pad padaa Tabe abell 5. Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa, bila masa investasi 8 tahun maka penerimaan bersih ber sih se sekar karang ang ya yang ng dip dipero eroleh leh ada adalah lah se sebes besar ar Rp 417 417.884 .884.00 .000,0,-,, BC BCR R seb sebesa esarr 9,0 9,011 dan IRR sebesar 102,35% (pada tingkat diskonto 18%). Sedangkan apabila investasi diterus dit eruskan kan hin hingga gga 11 tah tahun un ma maka ka pen peneri erima maan an ber bersih sih se sekar karang ang aka akan n me menin ningka gkatt hin hingga gga Rp 605. 605.984 984.00 .000,0,-,, den dengan gan BCR BCRseb sebes esar ar 11, 11,88 88 dan IR IRR R se sebes besar ar 67,1 67,1%. %. Analisis finansial ini diperlukan untuk mendorong motivasi masyarakat masyarakat lokal untuk membudidayakan gaharu. Sehingga apabila dari sisi finansial menguntungkan dan dapat meningkatkan pendapatan petani, masyarakat setempat akan lebih mudah diinisiasi untuk mengembangkan gaharu. Mengingat kondisi masyaraka masyarakatt sekitar yang masih tergolong di bawah garis kemiskinan, maka pengembangan gaharu di lahan hutan penting untuk dilakukan dan pemerintah daerah perlu memfasilitasi dan melakukan mela kukan pend pendampi ampingan ngan pada masy masyarak arakat at sete setempa mpat. t. Tabel 5. Nilai Kelay Tabel Kelayakan akan Usaha Ta Tani ni Pengem Pengembangan bangan Gaharu di NTB (Tabl (T ablee 5. Feas easibi ibilit lityy of Gaharu Gaharu farm farming ing in NTB NTB)) No 1 2 3
Kriteria Krite ria Ke Kelay layaka akan n (Feasibility Criteria ) NPV (df 18%) (Rp) BCR (df 18%) IRR (%)
Periode Perio de Inv Invest estasi asi (8t (8thn) hn) (Inve Investmen stmentt Peri Period od) (8ye 8year ar ) 417.884.000 9,01 102,35
Periode Perio de Inv Invest estasi asi (11 thn thn)) (In Inve vest stme ment nt Pe Peri riod od) (11ye year ar ) 605.984.000 11,88 67,1
Sumb Su mber er (Source ) : Si Sidi dikk (2 (200 007) 7)
D. Perma Permasal salaha ahan n Pen Pengemb gembang angan an Gah Gaharu aru 1.
Minimnya Minimn ya pen penget getahu ahuan an masy masyara arakat kat set setemp empat at Sebagian besar penduduk Nusa Tenggara tinggal di daerah pedesaan dan menggantungkan hidupnya pada pertanian. Pertanian lahan kering oleh petani kecil merupakan basis pertanian di kedua propinsi ini. Sistem asli ini belum mendapat keuntungan dari teknologi lanjut dari ilmu-ilmu pertanian (Suhardi, 1993). Varietas unggul, informasi infor masi teknik dan input yang sesuai tidak tersedia dengan segera di kedua propinsi ini. Secara tradisional, kebanyakan sistem pertanian di Nusa Tenggara mengkombinasikan tanaman tahunan dan semusim pada sebidang lahan. Praktek perl pe rlad adan angan gan be berpi rpind ndah ah da dapa patt be berl rlan anju jutt ka kare rena na pr prio iode de be bera ra ya yang ng pa panj njan ang g memungkinkan pembentukan kembali hutan alam dan memperbarui tanah yang rusak. rusa k. Sis Sistem tem ada adatt me melin lindun dungi gi ek ekosi osiste stem m ala alami mi ya yang ng me menye nyedia diakan kan ban banyak yak pro produk duk - air air,, ikan, ika n, sa satw twaa lia liar, r, bua buah, h, ma madu, du, oba obat, t, ka kayu yu bak bakar ar,, ka kayu yu ban bangun gunan an dan seb sebaga againy inyaa (R (Rose osetk tko o
Pengembangan Gaharu di Kabupaten Lombok Barat .... (Elvida Yosefi Suryandari)
225
dan Mul Mulaw awarma arman, n, 200 2001). 1). Perta ertania nian n tra tradis dision ional al dan sis sistem tem ada adatt sud sudah ah ber berkur kurang ang aki akibat bat pertumbuhan penduduk dan tekanan komersialisasi. Keberadaan hutan alam telah dikonversi menjadi lahan pertanian menetap semakin banyak yang berakibat pada berkurangnya hutan alam dan ekosistem alam yang masih utuh tersisa. Masyarakat setem se tempat pat seb sebag agian ian bes besar ar me memil miliki iki tin tingka gkatt pen pendid didika ikan n ya yang ng ren rendah dah.. Hal ini ber berimp implik likasi asi kepada kep ada ren rendah dahnya nya pen penget getahu ahuan an pet petani ani unt untuk uk me menge ngemba mbangk ngkan an gah gaharu aru di hut hutan an ala alam. m. Fakultas pertanian Universitas Universitas Mataram sebenarnya sebenarnya telah melakukan pelatihan kep epaada petani setempat, mulai menanam tanaman Aquilaria malacensis , memasukkan perlukaan dengan mengebor, memasukkan inokulum dan cara memanen. Hasil wawancar wawan caraa den denga gan n pet petani ani menu menunj njukk ukkan an bah bahwa wa met metode ode yan yangg ada sul sulit it diimplementasikan, diimplementa sikan, karena harus mengebor dengan metode tertentu dan menutup menutup perlukaan dengan dengan hati-hati. Selain itu, bahan bahan baku inokulum sulit untuk diperoleh, sehingga petani punya inisiatif untuk memaku tanaman tanaman gaharu dengan hasil kualitas gaharu gah aru yan yangg kur kurang angbai baik. k. 2.
Keterbatas Keterba tasan an mod modal al pen pengemb gembang angan an Gah Gaharu aru Pada Pa da umumnya umumnya masyarak masyarakat at setempat setempat adalah adalah petani yang kurang kurang mampu sehin se hingga gga ke kesul sulita itan n mo modal dal unt untuk uk me menge ngemba mbangk ngkan an gah gaharu. aru. Unt Untuk uk des desaa Sen Senaru, aru, mema me mang ng ada fas fasili ilitas tas sal salah ah sa satun tunya ya ada adalah lah pem pembib bibita itan n gah gaharu. aru. Aka Akan n tet tetapi api ban banyak yak des desaa atau lokasi lain di Lombok Barat yang berpotensi untuk dikembangkan jenis ini, tapi tidak terkait proyek pengembangan gaharu. Sehingga desa-desa ini memerlukan modal swadaya swadaya untuk mengembangkan jenis yang memiliki nilai ekonomi ting gi ini. Perlu dukungan pemerintah baik pusat mapun daerah tidak terkecuali pihak swasta danlem dan lembag bagaa ke keuan uangan gan yan yangg ter tertar tarik ik dal dalam am pen pengem gemban bangan gan gah gaharu. aru. 3.
Permasalaha Permasal ahan n pem pemasa asaran ran dan pen peneta etapan pan har harga ga Masalah Masa lah utam utamaa yang biasanya membatasi membatasi kem kemamp ampuan uan peta petani ni yang akan memasarkan produk gaharu berada di posisi yang lemah dalam menentukan harga. Petani memiliki akses yang terbatas terhadap informasi pasar terutama mengenai permintaan dan harga. Mereka juga memiliki pemahaman yang terbatas mengenai kaitan pasar sehingga pilihan pasar mereka sangat terbatas. Mutu produk yang dihasi dih asilka lkan n pet petani ani di ba bawa wah h sta standa ndarr pas pasar ar dan jum jumlah lah ya yang ng dih dihasi asilka lkan n san sangat gat berfluktuasi. Petani belum sadar akan spesifikasi mutu produk dan jarang melakukan pengola pen golahan han dan pem pemila ilahan han has hasilil unt untuk uk me menin ningka gkatka tkan n kua kualit litas as has hasil. il. Mer Mereka eka kekur ke kurang angan an mod modal al unt untuk uk in inve vesta stasi si pen pengem gemban bangan gan gah gaharu, aru, me mengi nginga ngatt ko kondi ndisi si perekonom pere konomian ian yang kurang kurang mampu. mampu. Produ Produkk usaha tani biasanya biasanya dijual dijual melalui perantara pera ntaraatau atau teng tengkulak kulak yang yangbeke bekerjasam rjasamaa meng mengendal endalikan ikan harga harga.. E. Rek Rekome omenda ndasi si Keb Kebija ijakan kan Pe Penge ngemba mbanga ngan n Gah Gaharu aru 1.
Implementa Impleme ntasi si tek teknol nolog ogii bud budida idaya ya Gah Gaharu aru Sumberdaya manusia (SDM) adalah hal yang penting dalam pengembangan suatu komoditi. Keahlian dan pengetahuan pengetahuan yang dimiliki dimiliki akan berpengaruh terhadap hasil atau produk yang dihasilkan. Sehingga manajeman SDM dalam keterlibatan pengembangan komoditi gaharu mutlak diperlukan. Pemberian pelatihan terhadap masyarakat masyara kat sekitar khususnya petani telah dilakukan oleh BPDAS BPDAS Dodokan Moyosari NTB dan UNRAM. Akan tetapi, banyak petani mengeluhkan adanya kesulitan untuk 226
Vol. 8 No. No. 4 Desember Th. 2008, 217 - 229
mendapatkan inokulum untuk menginfeksi pohon penghasil penghasil gaharu. Kesulitan lain adalah teknologi budidaya gaharu, khususnya dalam menginfeksi pohon penghasil gaharu dinilai rumit oleh kalangan petani. Akan lebih baik apabila dikembangkan teknol tek nologi ogi ya yang ng sed sederh erhana ana se sehin hingga gga me memu mudah dahkan kan par paraa pet petani ani unt untuk uk mengimplementasikannya. Selain itu, perlu memberi kemudahan bagi para petani untuk mendapatkan inokulum (untuk infeksi gaharu) dengan harga inokulum yang terjangkau. 2.
Pembentu Pembe ntukan kan dan pen pengem gemban bangan gan kop kopera erasi si Gah Gaharu aru Perlu pengembangan usaha kecil bagi petani di kawasan hutan khususnya koperasi yang bergerak di bidang komoditi gaharu. Pengembangan usaha kecil dilakukan dalam rangka menambah pengetahuan dan kemampua kemampuan n petani agar lebih intensif dalam mengelola hutan serta memiliki manajemen pengelolaan usaha tani. Pengembangan Pengem bangan usaha kecil ini dilakukan dengan inisiasi pembentukan koperasi bagi petani pet ani.. Ko Koper perasi asi ya yang ng ada aka akan n me memb mbant antu u pet petani ani ter terhad hadap ap sim simpan pan pin pinjam jam,, pen pengad gadaan aan sarana prasarana hingga akses pada pasar dan infor masi harga komoditi pada tingkat kualitas kuali tas terten tertentu. tu. 3.
Pembangu Pemba ngunan nan hut hutan an tan tanaman amanraky rakyat at Hutan Hut an Tana anama man n Rak Rakya yatt yan yangg sel selanj anjutn utnya ya dis dising ingkat kat HTR ada adalah lah hut hutan an tan tanam aman an pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan (PP 6/2007 bab 1 pasal 1:19) . Ketentuan umum di dalam PP 6/2007 di atas memberikan batasan yang tegas tentang HTR. Hutan Huta n Ta Tanama naman n Rakya Rakyatt hany hanyaa dapat dikembangkan dikembangkan pada area areall kaw kawasan asan hutan produksi yang tidak dibebani hak. Pembangunan HTR dapat dilakukan di hutan produksi produ ksi yang yangmasu masukk wila wilayah yah kehu kehutana tanan n kabup kabupaten aten Lomb Lombok ok Bara Barat. t. Dalam pembangunan HTR direncanakan telah ditetapkan pengembangannya dalam3polayaitu: a. Pol olaa Ma Mand ndir irii Masyarakat Setempat membentuk kelompok, Peme Pemerintah rintah mengalokasikan areal dan SK IUPHHKHTR untuk setiap individu dalam kelompok dan masingmasing ketua kelompok bertanggung jawab atas pelaksanaan HTR, pengajuan dan penge pengembal mbalian ian kredi kredit, t, pasa pasar, r, dan penda pendampinga mpingan n dari peme pemerinta rintah/P h/Pemda emda.. b. Pol olaa Kem emit itra raan an de denga ngan n HT HTII B UM UMN/ N/SS Masyarakat setempat membentuk kelompok diajukan oleh Bupati ke Menhut. Pemerintah menerbitkan SK IUPHHK-HTR ke individu dan menetapkan mitra. Mitraberta Mitra bertanggung nggung jaw jawab ab atas penda pendampin mpingan, gan, input/ input/moda modal,l, pelat pelatihan ihan dan pasa pasar. r. c. Pol olaa De Deve velo lope perr BUMN/S BUMN /S sebagai developer membangun membangun hutan tanaman rakyat dan selanjutnya diserahkan oleh Pemerintah kepada masyarakat sebagai pemegang IUPHHKHTR yang selanjutnya biaya pembangunannya diperhitungkan sebagai pinjaman pemegang peme gang IUPH IUPHHK-H HK-HTR TR dan dike dikembal mbalikan ikan seca secara ra berta bertahap hap sesu sesuai ai akad kredi kredit. t. Pola HTR ini dapat diterapkan pada hutan produksi di Lombok Barat, dengan jenis tanaman pertukangan, tanaman serat dan budidaya tahunan berkayu. Pola jenis yang mu m ungkin dikembangkan adalah sengon (Paraserianthes falcataria), gaharu dan Multi Purpose Spesies (MPTS). Sengon dapat digunakan sebagai pelindung bagi tanaman Pengembangan Gaharu di Kabupaten Lombok Barat .... (Elvida Yosefi Suryandari)
227
gaharu hingga hing ga 6 - 7 tahun, sehingga sehing ga selain mendapatkan kayu dari sengon petani juga dapat memanen gaharu pada periode selanjutnya. Keuntungannya pola HTR ini, petani akan mendapatkan lahan 15 ha per KK dengan pinjaman dana dan bunga non komersial. Sedangkan Sedangkan jangka waktu pemegang ijin HTR ini adalah 60 tahun, dengan perpan per panjan jangan gan iji ijin n hin hingga gga 35 tah tahun. un. 4.
Pemasar Pemas aran an pr prod oduk uk Ga Gaha haru ru Pasar Pa sar didef didefini inisik sikan an sebaga sebagaii ke kesel seluruh uruhan an permint permintaan aan sua suatu tu produk produk pada tempat dan waktu tertentu, dalam kondisi yang spesifik. Untuk menjual komoditi di pasar petani harus masuk ke saluran pemasaran. Untuk meningkatkan keuntungan yang diterima dari penjualan produk, petani harus har us memahami saluran pemasaran pemasaran dan interaksinya. Saluran pemasaran adalah suatu jalur atau hubungan yang dilewati oleh arus barang-barang, aktivitas dan informasi dari produsen sampai kepada konsumen (Rotseko (Rotsek o dan Yulianti, 2001). Saluran pemasaran terdiri dari empat komponen utama: produk, pelaku, aktivitas dan input. Banyak pelaku yang terlibat dalam penyaluran produk sepanjang saluran pemasaran. Mereka adalah: petani, pengumpul, pedagang lokal,pedaga lokal, pedagang ng besa besar, r, agen pema pemasara saran n hingga kons konsumen umen.. Akses petani terhadap informasi pasar mengenai permintaan dan harga gaharu sangat diperlukan. Ditambah lagi mereka umumnya kurang memiliki pengetahuan tentang spesifikasi kualitas produk gaharu dan kaitannya dengan pilihan pasar. Sehingga pemerintah daerah perlu memfasilitasi mereka baik dalam hal : 1) Perba Perbaikan ikan mutu mu tu dan kua kualit litas as gah gaharu aru (2) Pe Pengol ngolaha ahan n pas pasca ca pan panen en seh sehingga inggame memil miliki iki nil nilai ai ek ekono onomi mi yang lebih tinggi dan (3) pengembangan akses petani terhadap pasar dan harga komoditi.
IV.. Kesimpulan IV
Hasil hutan non kayu seperti gaharu merupakan barang yang telah dipungut secara rutin sejak hutan dikenal manusia, yang bermanfaat untuk berbagai tujuan. Pemanfaatan Peman faatan hasil hutan non-kayu non-kayu ini merupakan komoditi perdagangan yang yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup bahkan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. masyarakat. Adanya permintaan yang cukup tinggi dari luar negeri terhadap gaharu tersebut terutama dari jenis Aquilaria malacensis , menyebabkan perburuan gaharu semakin meningkat dan tidak terkendali. Sementara jenis ini sudah mulai mu lai ter teranc ancam am ke keber berada adaann annya ya di kab kabupa upaten ten Lom Lombok bok Bar Barat, at, wa walau laupun pun term termasu asukk jen jenis is ungg un ggul ulaan lokal . Ole Oleh kare karena na itu itu,, BPD BPDAS set setem empa patt dan dan uni univers rsit itas as mul mulaai mengemban menge mbangkan gkan gaharu. Dalam upaya pengembangan gaharu, terdapat beberapa permasalahan yang dihada dih adapi pi sep seperti erti : (1) min minimn imnya ya pen penget getahu ahuan an ma masy syara arakat kat set setem empat pat (da (dalam lamhal hal bud budida idaya ya gaharu), (2) keterbatasan modal untuk mengembangkan komoditi gaharu dan (3) permasalah permas alahan an pema pemasara saran n dan penet penetapan apan harga. Adapun upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan di atas adalah sebagai berikut : (1) implementasi teknologi budidaya gaharu yang sederhana, (2) pembentukan dan pengembangan koperasi gaharu, (3) pembangunan HTR dengan jenis gaharu, gahar u, sengon dan MPTS, dan (4) memfasilitasi masyarakat masyarakat dalam hal pemasaran produk gaharu. Upaya yang dilakukan tidak terlepas dari dukungan 228
Vol. 8 No. No. 4 Desember Th. 2008, 217 - 229
masyarakat sendiri, pemerintah daerah, universitas masyarakat universitas dan Lembaga Lembaga Swadaya Swadaya Masyarakat lokal. DAFTAR DAFT AR PUST PUSTAKA AKA
BPS NT NTB B. 200 2004. 4. Mat Matara aram m dal dalam am Ang Angka ka (20 (2004) 04).. Mat Matar aram am.. BPDAS BPD AS.. 2007. Proy Proyek ek pemb pembangu angunan nan pusat penge pengemban mbangan gan Gaha Gaharu. ru. Kerja Kerjasama sama BDAS Dodokan Moyosari NTB dan Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram. Dishut Dis hut Lom Lombok bok Bar Barat. at. 2007 2007.. Pro Profil fil Hut Hutan an Di Kab Kabupa upaten ten Lom Lombok bok Bar Barat. at.Geru Gerung ng.. Dephut. 2002. Pedoman Pedoman Pengembangan Pengembangan Usaha Usaha Budidaya Gaharu. Direktorat Bina Usahaa Pe Usah Perhuta rhutanan nan Rakya Rakyar. r. Ja Jakarta. karta. Dusai. Dus ai. 2006. 2006. Pe Perke rkemba mbangan ngan Ga Gaharu haru dan pro prospe spekny knya. a. Htt Http: p: //f //fore orestry stry-senu57.blogspot.com/2008/01/perkembangan-gaharu-dan-prospeknyadi.html Djajapertjunda, S dan L, Sumardjani. 2001. Hasil hutan non kayu : gambaran masa lampau lam pau unt untuk uk pro prospe spekk ma masa sa dep depan. an. Mak Makala alah h pad padaa Ko Kongre ngress Ke Kehut hutana anan n Indonesia Indon esia III, III,Oktob Oktober er 2001. Ja Jakarta. karta. Kadariah, Lien Karlina, Clive Gray. (1978). Peng Pengantar antar Eva Evaluasi luasi Proye Proyek k, Lembaga Penerbi Pe nerbitt Fak Fakultas ultasEkon Ekonomi omi Univ Universi ersitas tas Indon Indonesia esia,, Ja Jakarta, karta, Indon Indonesia esia.. Rosetko dan Mulawarman. 2001. Wanatani di Nusa Tenggara. Prosiding Lokakarya Wanatani W anatani seNusa Te Tenggara. nggara. Denpasar Denpasar.. Rosetko dan Yulianti. 2001. Pemasaran hasil wanatani di tingkat petani. Prosiding Lokakarya Lokak arya Wanat anatani ani se Nusa Tenggara enggara.. Den Denpasa pasar. r. Sidik. 2007. Analisis Usaha Tani dan Pemasaran Gaharu Pengelolaan Usaha Bersama dan Perkoperasian. Perkoperasian. Makalah dalam pelatihan budidaya Gaharu dalam rangka proyek pembangunan Pusat Pengembangan Gaharu, Kerjasama Universitas Mataram Mata ram dan Dirjen RLPS Depa Departeme rtemen n Keh Kehutana utanan. n. Mata Mataram. ram. Suhardi. 1993. Pertemuan konsorium pengembangan pertanian lahan kering dataran tinggi Nusa Tenggara enggara.. Lemb Lembaga aga Pe Penelit nelitian, ian, Pe Pendidi ndidikan kan dan Pe Penera nerangan ngan Ekonomi Ekon omi dan Sosia Sosiall (LP3E (LP3ES). S). Mata Mataram, ram,Lomb Lombok ok
Pengembangan Gaharu di Kabupaten Lombok Barat .... (Elvida Yosefi Suryandari)
229