PENGARUH JEJARING SOSIAL TERHADAP NILAI INDEKS PRESTASI MAHASISWA PRODI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
A.
Latar Belakang
Perkembangan globalisasi terutama dibidang teknologi informasi telah membawa perubahan besar besar
bagi masyarakat. Era teknologi teknologi yang lebih mendominasi mendominasi dibandingkan dibandingkan
bidang lain ini mempengaruhi dan mengharuskan manusia sekarang untuk juga ikut didalamnya. Dunia maya yang lebih kita kenal dengan istilah internet telah memberikan banyak pengaruh bagi penggunanya. Pada saat ini perkembangan teknologi semakin pesat, dan itu juga mempengaruhi perkembangan terhadap internet. Pada saat ini hampir semua masyarakat khususnya mahasiswa menggunakan interntet, yang berfungsi untuk belajar, mencari tugas, informasi, maupun mencari kawan. Belakangan ini terdapat sebuah tren yang melanda dunia maya atau internet, yaitu tren jejaring social atau situs pertemanan. Situs pertemanan adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang situs jaringan pertemanan. 1.
Faktor-faktor yang menyebabkan menyebabkan situs pertemanan digemari oleh masyarakat. Situs pertemanan memungkinkan seseorang untuk menemukan teman lama,
menemukan teman baru, menjalin pertemanan, bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain, mengirimkan pesan dan komentar. Selain fasilitas-fasilitas utama yang disebutkan, masih sangat banyak fasilitas-fasilitas yang ditawarkan s itus itu, baik secara formal atau non-formal, non-formal, independen atau dependen. 2.
Pengaruh Situs pertemanan Beberapa pengaruh penggunaan dan penyalahgunaan situs pertemanan di kalangan
anak muda adalah: a)
Kurangnya waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas
b)
Kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan lingkungan
c)
Membuat lupa waktu sehingga pola hidup tidak t eratur
d)
Masyarakat terbiasa melalukan hal-hal dengan praktis, sehingga tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal yang sulit
e) 3.
Pola finansial yang terkesan membuang-buang uang.
Contoh ± contoh penyalahgunaan situs pertemanan a)
Penyebaran foto-foto yang tidak sopan.
b)
Perceraian, karena dapat berteman dan berkomunikasi secara bebas, situs pertemanan
seperti
Facebook
dapat
menimbulkan
kecemburuan
dan
perselingkuhan. c)
Menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk membedakan hal nyata dan tidak nyata, yaitu gejala penyakit neurotik skizofrenia.
d)
Membuat seseorang menjadi ingin tahu urusan orang lain.
e)
Beredar banyak kata-kata kasar.
f)
Pamer.
g)
Sering dijadikan ajang untuk membicarakan narkoba dan seks. Dari sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan asal University of Washington, terungkap kalau 54 persen remaja yang tergabung di Facebook dan Myspace, sering membicarakan hal yang sensitif seperti narkoba dan seks di for um ini.
h)
Menyebabkan gejala kenarsisan. Para peneliti mengatakan bahwa jumlah pesan dan postingan di halaman 130 pengguna Facebook sangat berkorelasi dengan seberapa narsisnya mereka. Pimpinan studi Laura Buffardi Ph.D, mengatakan bahwa ini setara dengan seberapa narsisnya mereka di dunia nyata. Orang yang narsis di Facebook bisa ditandai dengan tampilan yang glamour pada foto diri utama mereka. Di studi terdulu, ilmuwan menemukan bahwa halaman personal Web sangat popular di kalangan kaum narsis, namun bukan berarti semua pengguna Facebook adalah narsis. Ditemukan, bahwa orang narsis bisa jadi terlihat sangat menarik, narsis bisa diarahkan ke hal yang positif jika ditujukan kepada kegiatan dan hal-hal yang positif, biasanya orang-orang ini tergolong kreatif.
4.
Cara Pandang Penggunaan situs pertemanan Situs-situs pertemanan di dunia maya hadir di tengah-tengah masyarakat luas pada
umumnya dan mahasiswa pada khususnya, adalah untuk memudahkan pertemanan, komunikasi, dan melebarkan jaringan/koneksi, dan memudahkan masyarakat satu dengan yang lain dalam pemenuhan kebutuhan sebagian makhluk sosial yang saling bergantung. Bahkan
belakangan
ini
trendnya
telah
meluas
ke
perkantoran,
biasanya
para
karyawan/pegawai/pekerja ber-fesbuk-an, disela tidak ada aktivitas yang dikerjakan dan atau di sela istirahat. Pada materi ini, akan menjelaskan tentang Pengaruh situs jejaring social terhadap nilai IPK mahasiswa di UIN. Judul ini kami ambil karena pada saat ini situs jejaring social mulai banyak di dunia internet, mulai dari Friendster, Facebook, Twitter, dan lain-lain. Teori yang diambil adalah berapa lama seorang mahasiswa bermain situs jejaring sosialnya, akun apa saja yang mereka punya, dan media apa saja yang mereka gunakan apakah dari HP, laptop, atau computer, serta dimanakah dan jam berapa saja mereka membuka situs jejaring social yang mereka miliki, dan kegiatan apa yang mereka lakukan pada saat bermain di situs jejaring social, dan apa manfaat dari situs jejaring social yang mereka miliki. Selain itu juga mencari tau apakah kegatan tersebut menggnggu atau justru membantu mereka dalam nilai kuliah mereka.
B.
Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang tentang pengaruh jejaring sosial terhadap nilai indeks prestasi Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Islam (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana persepsi stakeholder terhadap adanya jejaring sosial yang ada sekarang?
Bagaimana persepsi stakeholder terhadap pengaruh dari jejaring sosial yang ada tersebut terhadap nilai IPK mereka?
C.
Pembatasan Masalah Agar
permasalahan yang dikaji tidak terjadi bias, maka penulis memberikan batasan
masalah dalam penelitian ini adalah seba gai berikut:
Stakeholder yang dimaksud dalam penelitian ini Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Islam (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jejaring sosial yang dimaksud adalah jejaring sosial yang nanti akan dimasukan dalam pertanyaan kuesioner.
D.
Signifikansi Penelitian
Signifikasi Penelitian ini diharapkan berguna sebagai :
Masukan bagi para mahasiswa itu sendiri tentang pentingnya dampak penggunaan jejaring sosial terhadap kualitas belajar pengaruhnya terhadap gaya hidup dan prestasi akademis.
Bahan informasi bagi peneliti lainnya untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam.
Sumbangan ilmu pengetahuan dalam menambah khazanah perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
E.
Kajian Riset Sebelumnya
Dalam kajian riset sebelumnya mengenai pengaruh jejaring sosial atau situs pertemanan, kami mengambil kutipan riset dari artikel media ceta k sebagaimana berikut ini: Dr. Tracy
Alloway,
ahli daya ingat otak dari Universitas Stirling, Skotlandia,
mengatakan bahwa Facebook--selain bermain video game strategi dan mengisi teka-teki Sudoku--bisa meningkatkan daya ingat (working memory). Sebaliknya Twitter, menonton YouTube, dan berkirim SMS mengurangi daya ingat. Alloway
jagoan soal daya ingat. Ia dan timnya berhasil membuat program
meningkatkan daya ingat. Ia menerapkan program itu pada bocah 11-14 tahun di salah satu sekolah di Durham, Skotlandia. Setelah delapan pekan dilatih, anak-anak itu meningkat IQnya sampai 10 poin. Mereka juga makin meningkat nilai membaca dan berhitung. Bahkan ada anak yang saat mulai dilatih peringkat di kelas termasuk paling buruk, setelah dilatih kemudian menjadi nyaris juara kelas. Dalam acara Festival Sains Inggris,
Alloway
membahas pengaruh situs-situs sosial
dan Internet terhadap daya ingat. Ia mengatakan bagian otak ya ng terpengaruh oleh situs-situs sosial itu adalah kemampuan untuk menyimpan dan menggunakan informasi atau ia sebut working memory. Pengaruh Facebook ini terhadap kemampuan daya ingat, kata
Alloway
dalam seperti
dikutip harian Telegraph edisi Senin (8/9), "Sangat besar." Facebook ini membuat otak mengingat-ingat teman-teman dari masa lalu sehingga ini juga melatih daya ingat. Mereka yang gemar video game strategi, seperti "Total War", juga meningkatkan daya ingat meski tidak menyumbang apapun dalam soal sosial. Permainan ini meningkatkan daya ingat, kata
Alloway,
"Karena
Anda
terus mengingat keja dian sebelumnya dan
memperkirakan tindakan yang akan diambil."Bermain "Sudoku", semacam teka-teki silang yang meminta
Anda
mengisi kotak-kotak dengan angka 1 sampai 9 dan mulai populer
beberapa tahun terakhir, juga melatih daya ingat. Sebaliknya Twitter, YouTube, dan SMS
tidak sehat bagi daya ingat karena sifatnya instan. Informasi yang didapat di Twitter, meski jumlahnya banyak, kata
Alloway,
"Anda tidak memproses informasi ini." Twitter da n teman-
temannya itu mengurangi lingkup perhatian. " Anda tidak melibatkan otak dan meningkatkan hubungan syaraf," katanya. Psikolog ini juga menunjukkan bukti yang mengaitkan kebiasaan menonton televisi dengan
Attention
Deficit Hyperactivity Disorder ( ADHD)--yang membuat orang sulit
memusatkan perhatian. Sedang kebiasaan SMS yang terlalu banyak diteliti ada hubungannya dengan kecerdasan yang rendah. Berdasarkan penelitian tersebut diatas, kami ingin mencoba menghubungkan antara penggunaan situs pertemanan dan kualitas beajar mahasiswa melalui indikatornya adalah indeks prestasi mahasiswa, apakah ada hubungannya antara 2 hal tersebut? Penelitian ini diharapkan dapat menganalisa kaitan antara pemanfaatan situs pertemanan dengan nilai indeks prestasi mahasiswa.
F.
Kerangka Teori Teknologi Informasi dan Komunikasi
Menurut Ida Rufaidah dalam blognya, teknologi informasi dan komunikasi adalah segala sesuatu budaya (daya kreasi dan inovasi) manusia untuk membantu menghasilkan, memanipulasi dan menyimpan, mengelola dan menyampaikan informasi melalui jalur komunikasi. TIK bisa digunakan di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Pemanfaatan TIK antara lain untuk mengolah data, administrasi pendidikan dan salah satu alat pembelajaran. Jejaring Sosial
Jejaring sosial atau jaringan sosial atau situs pertemanan adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Analisis
jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul
adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan
cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya. Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya. Teknologi Pembelajaran
Teknologi pendidikan sebagai suatu bidang terapan telah disepakati bahwa tercermin dalam tiga konsep utamanya (Suparman, 2001:9), yaitu: (1) menggunakan berbagai jenis sumber balajar termasuk di dalamnya berbagai macam media, peralatan, manusia, teknik, metode, dan strategi pembelajaran. (2) penekanan dan berfokus pada belajar menjadi lebih menyentuh dan lebih bermakna bagi setiap individu dan bersifat pribadi bagi orang yang belajar. (3) menggunakan pendekatan sistem dalam pemecahan masalah´ human learning´. Dalam perkembangannya teknologi pendidikan berkembang pesat dengan bantuan TIK, sehingga muncul istilah teknologi pembelajaran (learning technology). Dengan teknologi pembelajaran, diharapkan materi pendidikan yang semula diajarkan di kelas, bisa dilakukan melalui berbagai tempat dengan bantuan komputer dan internet. Media yang digunakan juga bervariatif dan melibatkan berbagai media seperti tulisan, suara, video, grafis atau yang dikenal dengan multimedia.
Penggunaan situs jaringan pertemanan tidak hanya menimbulkan pengaruh dan dampak secara langsung pada orang yang sedang menggunakan fasilitas ini, tetapi juga secara tidak langsung pada orang lain dan lingkungan. Sama dengan hal lainnya, penggunaan situs pertemanan tidak akan menimbulkan dampak yang buruk jika digunakan sebagaimana mestinya, normal, dan tidak berlebihan. Namun, jika terlalu sering menggunakan fasilitas ini, dikhawatirkan akan terjadi ketergantungan yang tidak sehat, serta penyalahgunaan fasilitas yang tidak benar. Kita harus bisa berpikir tepat dan logis, kita harus bisa menempatkan dan menerima fungsi
fasilitas
komunikasi
sesuai
dengan
proporsinya
masing
±
masing.
Kinerja dan dampak positif dari penggunaan aplikasi dan situs pertemanan lainnya akan
sangat terasa jika kita bisa menggunakannya dan tetap tunduk pada undang-undang internet (cyberlaw), memakai sesuai dengan fungsi yang proporsional.
G.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini kami menggunakan metodologi penelitian dengan cara survey melalui pengisian kuesioner kepada koresponden. 1.
Data yang Diperlukan
1.1.
Data Primer
a) Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti. b) Wawancara, yaitu melakukan wawancara dengan responden. c) Kuesioner, yaitu angket pertanyaan untuk mengukur persepsi/tanggapan responden mengenai pemanfaatan TIK dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren. 1.2.
Data sekunder
Data ini diperoleh dengan cara melalui studi pustaka dan mencatat teor i-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode pro posive random sam pling , yaitu memilih responden stakeholder secara acak yang memenuhi syarat, yakni orang-orang yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di 20 pondok pesantren di Wilayah Jakarta Selatan. Jumlah sample untuk para santri 100 siswa, guru 100 orang, karyawan 100 orang, dan pejabat yayasan 50 orang. 3.
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, kuesioner dibagi menjadi empat bagian: a. Bagian pertama: berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai profil r esponden. b. Bagian kedua : berisi pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai tanggapan responden terhadap pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran dan da kwah. c. Bagian ketiga : berisi pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai tanggapan responden terhadap pemanfaatan TIK untuk meningkatkan kinerja para guru dan karya wan.
d. Bagian keempat: berisi pertanyaan untuk mendapatkan data tanggapan responden terhadap pemanfaatan TIK untuk membangun sistem pengelolaan pesantren da n sumber belajar. Jawaban pertanyaan dalam kuesioner menggunakan metode skala Likert, dimana responden diminta untuk mengidentifikasikan tingkat setuju sampai tingkat tidak-setuju atas berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan obyek yang diteliti. Dalam metode skala Likert, setiap jawaban pertanyaan diberi skor dengan empat kategori penilaian, yaitu:
4.
Sangat Setuju (SS)
=
mempunyai bobot 4
Setuju (S)
=
mempunyai bobot 3
Tidak Setuju (TS)
=
mempunyai bobot 2
Sangat Tidak Setuju (STS)
=
mempunyai bobot 1
Metode Pengujian Instrumen
a. Analisis Validitas
Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat pula pengukur itu mengenai sasaran. Dalam analisis ini digunakan korelasi prod uct moment , dengan rumus sebagai berikut : r !
§ X Y § X § Y n§ X § X n§ Y § Y n
2
2
2
2
Keterangan : r = Koefisien korelasi setiap pertanyaan atau item X= Skor atau nilai dari pertanyaan atau item Y= Skor atau total nilai dari setiap pertanyaan atau item n= Jumlah sampel (responden) Kriteria pengujian uji validitas adalah : a. Jika r-hitung positif dan r-hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid (tingkat signifikansi 5%, df = n-2, 30-2 = 28 = 0,239). b. Jika r-hitung positif dan r-hitung < r tabel, maka butir tersebut tidak valid (tingkat signifikasi 5%, df = n-2, 30-2 = 28 = 0,239). b. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas adalah konsistensi dan stabilitas dari suatu skor atau skala pengukuran. Dalam penelitian ini pengukuran reliabilitas menggunakan formula al pha cronbac h, yaitu dengan cara membagi data menjadi beberapa bagian yang sama besar (seimbang).
Rumus:
E
« §2 » K ¬ j ¼ ! 1 2 ¬ K 1 § j s ¼½
Keterangan: E
= koefisien reliabilitas al pha cronbac h
K = banyaknya belahan S = varian skor belahan S = varians skor belahan Dengan syarat sebagai berikut:
5.
a. Jika
E
lebih besar sama dengan dari 0,6 maka dinyatakan reliable
b. Jika
E
lebih kecil dari 0,6 maka dinyatakan tidak reliable
Metode Analisis Data
Untuk memecahkan masalah yang telah dikemukakan oleh penulis, maka analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Analisis Persentase Analisis
ini digunakan untuk mengetahui dan membagi responden dalam beberapa
kelompok serta persentasenya, setelah itu dapat diketahui persentase persepsi kelompok responden terhadap masalah yang diteliti. Rumus persentase adalah s ebagai berikut:
Keterangan: P = Nilai persentase nx = Jumlah data berdasarkan profil responden N = jumlah data keseluruhan
H.
Sumber Bacaan/Referensi
http://ridhotha.wordpress.com/2010/02/23/dampak-negatif-situs-jejaring-sosial-terhadapmotivasi-dan-prestasi-belajar-siswa/ http://sisqute5.blogspot.com/2009/12/pengaruh-situs-jejaring-sosial-facebook.html http://susilofy.wordpress.com/2010/09/28/dampak-situs-jejaring-sosial-facebook-bagimahasiswa/ http://teknologi.kompasiana.com/internet/2010/10/11/facebook-bagi-mahasiswamenguntungkan-atau-merugikan/