Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis (EDM) Suatu kerangka multifaset komprehensif untuk pengambilan keputusan etis, itu dirancang untuk meningkatkan penalaran etis dengan menyediakan : a.
Wawasan ke dalam identifikasi dan analisis isu-isu utama yang perlu dipertimbangkan dan pertanyaan-pertanyaan atau tantangan untuk dibesarkan;
b.
Pendekatan untuk menggabungkan dan menerapkan keputusan-faktor yang relevan ke dalam tindakan praktis.
Kerangka kerja yang EDM menilai etiskalitas dari suatu keputusan atau tindakan dengan memeriksa: a.
konsekuensi atau diciptakan offness baik dalam hal manfaat atau biaya;
b. hak dan kewajiban yang terkena dampak; c.
keadilan yang terlibat;
d. motivasi atau kebajikan yang diharapkan.
B. Analisis Biaya Manfaat
Analisis efektivitas biaya membandingkan cara-cara yang berbeda untuk mencapai
tujuan yang sama sama guna mendapatkan cara yang paling murah untuk
mencapainya. Analisis Analisis biaya manfaat mencari mencari nilai dan dan membandingkan semua biaya biaya dan manfaat, baik pada kelompok perorangan dan sosial, sebagai akibat intervensi intervensi alternatif dan mengkonversikannya ke jumlah uang. Misalnya, dengan analisis biaya manfaat, anda dapat menghitung manfaat yang diterima program anda untuk tiap rupiah yang dikeluarkan.
Analisis biaya manfaat merupakan metodologi yang banyak digunakan dalam melakukan analisis investasi. Metode ini dapat membantu para pengambil keputusan dalam
menentukan pilihan pilihan diantara alternatif alternatif alokasi alokasi sumber-sumber daya yang
terbatas tetapi memberikan keuntungan keuntungan yang tinggi. tinggi. Sementara analisis penetapan biaya berguna bagi manajemen dan perencanaan, tetapi terdapat juga batasan-batasan:
a.
Keputusan tidak sepenuhnya didasari oleh pertimbangan ekonomi. Pertimbangan pertimbangan politis, teknis , administratif dan logistik seringkali lebih berpengaruh pada pilihan akhir sebu ah strate gi;
b. Analisis efektivitas biaya; c. Intervensi seringkali berakibat pada hasil kesehatan positif lainnya; d. Tidak mungkin mengkuantifikasi manfaat yang tak nyata.
C. Analisis Etis Untuk Pemecahan Masalah
Kebanyakan para pelaku bisnis mengambil keputusan berdasarkan kepentingan para pemilik
atau
para
pemegang
saham,pandangan
ini
merupakan
pendekatan
secara
tradisional.Pendekatan secara tradisional ini dimodifikasi menjadi dua cara, pertama asumsi bahwa seluruh shareholder hanya ingin memaksimalkan keuntungan jangka pendek, kedua:hak dan kewajiban dari beberapa kelompok non shareholder seperti karyawan, konsumen atau klien, supplier, kreditor, tokoh masyarakat dan pemerintah memiliki kepentingan dari hasil keputusan yang dibuat dan juga tujuan dari perusahaan itu ikut dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Perusahaan yang modern saat ini sangat memperhitungkan kelompok Shareholder dan kelompok diluar Shareholder , kedua kelompok tersebut menjadi pembentuk dari sebuah stakeholder yang menjadi Company Respond. Jika kehilangan salah satu unsur stakeholder atau biasa disebut primary stakeholder . Hal tersebut dapat menyebabkan perusahaan tidak dapat berpotensi secara penuh. dan mungkin dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan. Asumsi bahwa kelompok shareholder monolitik hanya tertarik pada keuntungan jangka panjang yang sedang mengalami modifikasi, disebabkan karena perusahaan yang modern mencari shareholder s yang terdiri dari perorangan maupun institusi yang tertarik pada keuntungan jangka panjang dan bagaimana etika bisnis diterapkan. Investor yang etis mengembangkan jaringan formal dan informal melalui kegiatan perusahaan mereka, mereka juga memutuskan bagaimana untuk memilih wakil-wakil mereka, serta bagaimana pendekatan ke direktur agar mereka memperhatikan dan tetap pada ruang lingkup atas perlindungan terhadap lingkungan. Mereka juga memberikan kompensasi dan nilai lebih terhadap kegiatan HAM pada suatu negara tertentu seperti Afrika Selatan.
Kepentingan yang fundamental dari stakeholder Para
decision
maker menggabungkan
kepentingan
kelompok stakeholder dan
menciptakaan tiga kepentingan yang mendasar, yaitu: a.
Dapat menghasilkan keputusan yang dapat mengakomodir kepentingan mereka
b. Suatu keputusan sebaiknya mempertimbangkan pendistribusian yang adil antara keuntungan dan beban.
Suatu keputusan hendaknya tidak bertentangan dengan hak-hak Stakeholder , termasuk hak dalam membuat keputusan a.
Well-offnes
: Keputusan sebaiknya menghasilkan lebih banyak keuntungan
daripada Biaya; b. Fairness
: Pendistribusian hendaknya mempertimbangkan keseimbangan
antara keuntungan dan biaya; c.
Right
: Hasil keputusan hendaknya tidak bertentangan dengan hak
Stakeholder.
Pengukuran pengaruh yang dapat dikuantifisir Keuntungan adalah kepentingan utama yang ingin didapat oleh para pemegang saham dan merupakan hal yang penting untuk mencerminkan ketahanan dan kesehatan suatu perusahaan. Pada waktu inflasi, keuntungan dapat merubah inventory di harga yang lebih tinggi.
Pengkajian terhadap pengaruh yang tidak dapat dikuantifisir Keadilan bukan merupakan konsep yang absolut. hal ini merupakan petunjuk yang berasal dari suatu kejadian ekonomi yang berorientasi dalam mencari keuntungan dan b iaya yang menjadi dasar dari keputusan tersebut. contohnya adalah keputusan untuk menaikan pajak lebih tinggi pada pendapatan tinggi, tetapi melihat secara adil sesuai dengan kapasitas mereka untuk membayar pajak. alasan dan perspektif diperlukan untuk menilai kewajaran dengan teliti. Kebanyakan para pelaku bisnis mengambil keputusan berdasarkan kepentingan para pemilik atau para pemegang saham, pandangan ini merupakan pendekatan secara tradisional. Pendekatan secara tradisional ini dimodifikasi menjadi dua cara, pertama asumsi bahwa seluruh shareholder hanya ingin memaksimalkan keuntungan jangka
pend ek. Ke dua, hak dan kewajiban dari beberapa kelompok non shareholder seperti karyawan, konsumen atau klien, supplier, kreditor, tokoh masyarakat dan pemerintah memiliki kepentingan dari hasil keputusan yang dibuat dan juga tujuan dari perusahaan itu ikut dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Perusahaan yang modern saat ini sangat memperhitungkan kelompok Shareholder dan kelompok diluar Shareholder , kedua kelompok tersebut menjadi pembentuk dari sebuah stakeholder yang menjadi Company Respond . Jika kehilangan salah satu unsur stakeholder atau biasa disebut primary stakeholder . Hal tersebut dapat menyebabkan perusahaan tidak dapat berpotensi secara penuh. dan mungkin dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan.