PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN RENCANA PERAWATAN
Penegakan diagnosis dan rencana perawatan merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh dokter gigi karena hal tersebut akan mempengaruhi ketepatan dan keberhasilan perawatan yang dilakukan terhadap pasien. Dalam menegakkan diagnosis dan membuat rencana perawatan maka terdapat 4 tahap yang dapat dilakukan oleh seorang dokter gigi, disingkat dengan "SOAP", yakni S (pemer (pemeriks iksaan aan Subye Subyekti kti!, !, O (pemer (pemeriks iksaan aan Obekt Obekti!, i!, A (Assess (Assessmen ment!, t!, dan P (treatment Planning!.
A. Pemeri Pemeriksa ksaan an Subye Subyekti ktif f
Pemeriksaan subye subyekti kti setidak setidak#tid #tidakn aknya ya berkai berkaitan tan dengan dengan $ hal, hal, yakni yakni identitas pasien, keluhan utama, present illness, riwayat medik, riwayat dental, riwayat keluarga, dan riwayat sosial. a. Identi Identitas tas Pasi Pasien en/Da /Data ta Dem! Dem!raf rafis is
Data identitas pasien ini diperlukan bila sewaktu#waktu dokter gigi perlu menghubungi pasien pasca#tindakan, dapat pula sebagai data ante mortem (dental orensic!. Data identitas pasien ini meliputi% &. 'ama 'ama (nam (namaa lengk lengkap ap dan dan nam namaa panggilan!
-. Pekeraan $. Pendidikan
. )empat empat dan dan tan tangg ggal al lahi lahir r
. /ewa /ewarg rgan aneg egar araan aan,, ser serta ta
*. Alam Alamat at ting tingga gall
9.
4. +olo +olon ngan gan dar darah ah
'omor telepon0handphone telepon0handphone yang bisa dihubungi
. Stat Status us per perni nika kaha han n b. Ke Ke"u "u#a #an n $ta $tama ma %Chief Complaint/CC &
1erkaitan dengan apa yang dikeluhkan oleh pasien dan alasan pasien datang datang ke dokter dokter gigi. gigi. /eluha /eluhan n utama utama dari dari pasien pasien akan akan berpen berpengar garuh uh terhadap pertimbangan dokter gig dalam menentukan prioritas perawatan.
7asa sakit ataupun ngilu, rasa tidak nyaman, pembengkakan. perdarahan, halitosis, rasa malu , alasan estetis
+ambar &.& /eluhan 2tama dan Prioritas Perawatan '. Present illness (PI)
3engetahui keluhan utama saa tidak cukup, maka diperlukan pula pengembangan akar masalah yang ada dalam keluhan utama, yaitu dengan mengidentiikasi keluhan utama. 3isalnya dengan mencari tahu kapan rasa sakit0rasa tidak nyaman itu pertama kali muncul, apakah keluhan itu bersiat intermittent (berselang! atau terus menerus, ika intermittent seberapa sering, adakah aktor pemicunya, dan sebagainya. ika rasa sakit terdeskripsikan sebagai masalah utama, maka ada beberapa hal yang dapat dikembangkan, misalnya sebagai berikut % Rasa sakit 5okasi 6aktor pemicu /arakter /eparahan
Deskri(si +igi#gigi tertentu atau menyeluruh Panas0dingin, bertambah parah saat mengunyah )umpul, taam, berdenyut Apakah sampai minum obat (analgesic! atau
Penyebaran07adiasi
membuat sulit tidur 3enyebar ke struktur yang dekat, sebagai referred pain )abel &.& 7asa Sakit dan Deskripsi
d. Ri)ayat *edik % Medical History/MH &
7iwayat medik perlu ditanyakan karena hal itu akan berkaitan dengan diagnosis treatment , dan prognosis. 1eberapa hal yang penting ditanyakan adalah % &. +eala umum, seperti demam, penurunan berat badan, serta geala umum yang lainnya.
. +eala yang dikaitkan dengan sistem dalam tubuh, seperti batuk dengan respirasi, lesi oral dengan kelainan gastrointestinal dan lesi kulit, kecemasan depresi dengan kelainan keiwaan *. Perawatan bedah dan radioterapi yang pernah dilakukan 4. Alergi makanan dan obat . Penyakit yang pernah diderita sebelumnya -. 7iwayat rawat inap $. Anastesi . Prolem
medis
spesiik
seperti
terapi
kortikosteroid,
diabetes,
kecenderungan perdarahan, penyakit antung, dan resiko endokarditis yang dapat mempengaruhi prosedur operasi. e. Ri)ayat Denta" (Dental History/DH)
Selain riwayat medik, riwayat dental uga perlu ditanyakan karena akan mempengaruhi seorang dokter gigi dalam menentukan rencana dan manaemen perawatan yang akan dilakukan. 1eberapa riwayat dental yang dapat di ditanyakan yaitu % &. Pasien rutin ke dokter gigi atau tidak . Sikap pasien kepada dokter gigi saat dilakukan perawatan *. Problem gigi terakhir yang rele8an 4.
Perawatan restorasi0 pencabutan gigi terakhir
f. Ri)ayat Ke"uar!a (Family History/FH)
9ni berkaitan dengan problem herediter yang berkaitan dengan kondisi keluarga, seperti kasus amelogenesis imperekta, hemoili, angiodema herediter, recurrent aphtous stomatitis (7AS! dan diabetes. 1eberapa penyakit yang berkaitan dengan kelompok etnik ter tentu, misal pemphigus pada orang :ahudi, dan behcet;s syndrome pada orang di area mediterania. !. Ri)ayat Ssia" % Social History/SH &
7iwayat sosial yang dapat diungkap antara lain< &. Apakah pasien masih memiliki keluarga . /eadaan sosio#ekonomi pasien
*. Pasien bepergian ke luar negeri (berkaitan dengan beberapa penyakit ineksi, misalnya penyakit di daerah tropis atau wabah di negara tertentu! 4. 7iwayat seksual pasien . /ebiasaan merokok, minum alkohol, pengguna obat#obatan, dan -. 9normasi tentang diet makan pasien.
+. Pemeriksaan Obyektif
Pemeriksaan obyekti yang dilakukan secara umum ada dua macam, yaitu pemeriksaan ekstra oral dan pemeriksaan intra oral. a. Pemeriksaan Ekstra Ora"
Pemeriksaan ekstra oral ini bertuuan untuk melihat penampakan secara umum dari pasien misalnya, pembengkakan di muka dan leher, pola skeletal, kompetensi bibir. =al ini dapat dilakukan dengan cara palpasi limonodi,
otot#otot
mastikasi
dan
pemeriksaan
)3
()emporo
3andibular oint!. ,. Pemeriksaan -imfndi
Pemeriksaan limonodi dengan palpasi dapat dilakukan pada bagian kepala leher dengan area seperti terlihat pada gambar &.. 5imphonodi kepala dan leher 5imphonodi kepala dan leher Submental Submailary Submental Parotid Submailary Preauriculer Parotid Subdigastric Preauriculer 'odi lymphaticy cer8icales Subdigastric 'odi lymphaticy supra cla8iculares 'odi lymphaticy cer8icales 'odi lymphatici post auriculares 'odi lymphaticy supra cla8iculares 'odi lymphatici post auriculares +ambar &.. 5imonodi kepala dan leher (Sumber % buku Oral And Maxilofacial Medicine, The Basis Of Diagnosis And Treatment, Second >dition, >lse8ier ?hurchill 5i8ingstone,Scullly. ?, @@ "!
. Pemeriksaan OttOtt *astikasi
2ntuk melakukan palpasi pada otot0musculus, maka teknik palpasi
yang
dilakukan
tergantung
dengan
otot
mastikasi
(pengunyahan! (tabel *!. Ott /*us'u"us 3asseter
)emporalis
Pterygoid lateral Pterygoid 3edial
Pa"(asi Palpasi dilakukan secara bimanual, tangan yang satu (dengan satu ari! dibagian intraoral Palpasi langsung pada regio temporal, dan meminta pasien untuk mengoklusikan gigi# geliginya Dengan menempatkan sedikit ari di belakang tuberositas maksila Palpasi secara intra oral pada bagian lingual pada ramus mandibula
)abel &.. Pemeriksaan Otot#Otot Pengunyahan
0. Pemeriksaan Tem(r *andibu"ar 1int %T*1&
Dalam melakukan pemeriksaan )3, seorang dokter gigi dapat melakukan
palpasi
pada bagian pre
aurikuler
pasien dengan
menggunakan ari telunuk atau menggunakan stetoskop untuk mendengarkan adanya kliking atau krepitasi.
+ambar &.*. Penggunaan Stetoskop dalam mendeteksi suara artikular (kliking,krepitasi!
+ambar &.4. Palpasi )3. 7espon pasien untuk palpasi, Skor @#tidak adanya nyeri pada palpasi, nyeri ringan, # nyeri sedang, *# sakit parah, reelks palpebral
Sumber gambar &.* dan &.4 >amination o )emporomandibular Disorders 9n )he Orthodintic Patient % A ?linical +uide ?onti, Oltramari, 'a8arro, Almeida Appl Oral Sci. @@$<&(&! % $$#
b. Pemeriksaan Intra Ora"
Pemeriksaan intra oral merupakan pemeriksaan yang dilakukan dalam rongga mulut. Pemeriksaan intra oral berkaitan dengan gigi dan aringan sekitar (aringan lunak maupun aringan keras!. 1eberapa gambaran yang dapat ditemukan pada pemeriksaan intraoral ada dalam tabel berikut % +a!ian yan! di(eriksa 1ibir
3ukosa labial 3ukosa bukal
Dasar mulut dan bagian 8entral lidah 1agian Dorsal 5idah
Palatum (palatum keras dan palatum lunak! +ingi8a +igi +eligi
Gambaran yan! da(at ditemukan
Sianosis (pada pasien dengan penyakit respirasi atau antung!, angular cheilitis, ordyce spots, mucocele 'ormalnya tampak lembab dan prominent. /aca mulut dapat digunakan untuk melihat mukosa bukal dalam keadaan normal kaca mulut licin bila ditempelkan dan diangkat. 1ila menempel di mukosa, maka bisa disimpulkan adanya erostomia 1ila terdapat adanya benolan, maka kemungkinan permulaan penyakit tumor )es indra pengecap dapat dilakukan dengan mengaplikasikan gula, garam, dilusi asam asetat asam dan B asam sitrat pada lidah dengan menggunakan cotton bud atau cotton swab. Dengan menggunakan kaca mulut dapat dilihat keadaan posterior lidah, oroaring, tonsil 7ugae terletak pada papila incisi8us. 1isa dilihat pula adanya benolan atau tidak. Pada palatum dapat dilihat adanya tidaknya torus palatina. +ingi8a sehat tampak datar, pink pucat, permukaan stipling. Dilihat adanya ekstra teeth ( supernumary teeth!, kurang gigi (hypodontia, oligodontia!, atau tidak ada gigi sama sekali (anodontia!, karies, penyakit periodontal, polip, impaksi, malormasi, hipoplasi, staining, kalkulus, dan kelainan gigi lainnya
)abel &.*. +ambaran )iap 1agian pada pemeriksaan intra oral yang diperiksa
Pada kasus dengan adanya pembengkakan, sebaiknya diperiksa lebih teliti dengan memperhatikan hal#hal berikut% a.
1atas#batas pembengkakan
%
elas atau tidak elas
b.
/onsistensi
%
/eras, /enyal, 5unak
c.
6luktuasi
%
Positi atau 'egati
d.
Carna
%
Sama atau beda dengan aringan sekitar
e.
3obilitas
%
1ergerak atau tidak bergerak
.
1entuk Permukaan
%
7ata atau tidak rata
g.
3udah 1erdarah
%
Positi atau negati
h.
)angkai
%
Sessile atau pedinculated
i.
Palpasi
%
Sakit atau tidak sakit
.
Supurasi
%
Positi atau negati
Pemeriksaan obyekti pada gigi dapat ditempuh dengan beberapa cara, antara lain berikut % ,.
Ins(eksi % 3emeriksa dengan mengamati obyek (gigi! bagaimana
dengan warna, ukuran, bentuk, hubungan anatomis, keutuhan, permukaan aringan, permukaan, karies, abrasi, dan resesi .
Sndasi % Dengan menggunakan sonde atau eksplorer dapat diketahui
kedalaman ka8itas dan reaksi pasien. 7asa sakit yang menetap atau sebentar dan adanya rasa ngilu +ambar alat diagnostik% /aca mulut untuk melakukan inspeksi Sonde0eksplorer untuk melakukan sondasi >kska8ator, untuk membersihkan aringan karies Pinset
+ambar &.. Alat Diagnostik (dokumentasi pribadi!
0.
Perkusi % Dilakukan dengan cara mengetukkan ari atau instrumen ke
arah aringan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya peradangan pada aringan periodontal atau tidak. 2.
Pa"(asi % Dilakukan dengan cara menekan aringan ke arah tulang atau
aringan sekitarnya. 2ntuk mengetahui adanya peradangan pada aringan periosteal tulang rahang, adanya pembengkakan dengan luktuasi atau tanpa luktuasi. 3.
Tes mbi"itas % +igi dimobilisasi untuk memeriksa ada tidaknya
luksasi 4.
Tes Su#u % )es yang dilakukan dengan iritan dingin ataupun panas,
untuk mengetahui 8italitas gigi. 5aim digunakan chlor ethyl, disemprotkan pada kapas kemudian ditempelkan pada bagian ser8ikal gigi. 5.
Tes E"ekrik % Pemakaian alat pulp tester untuk mengetahui 8italitas
gigi. 6.
Transi"uminasi % 3enggunakan iluminator dari arah palatal atau
lingual. 2ntuk mengetahui adanya membedakan
gigi
nekrosis
dan
karies di lingual
gigi
8ital,
serta
palatal,
membantu
mendetekasi raktur yang tidak terlihat.
C. Pemeriksaan Penun7an! a. Radi!rafi
Dental radiograi memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosis, merencanakan perawatan, dan menge8aluasi hasil perawatan untuk melihat keadaan gigi secara utuh. Dalam mempelaari radiologi oral ada hal yang perlu diperhatikan, yakni % &. )eknik atau cara untuk mendapatkan hasil yang optimal, dan . 9nterpretasi atau menasirkan radiogram yang telah dibuat.
Ada dua macam radiograi yang digunakan dalam kedokteran gigi, yaitu% 1.
7adiograi intraoral < teknik periapikal, teknik bite wing atau sayap gigit, teknik oklusal.
2.
7adiograi ekstra oral < panoramic, obliEue lateral, posteroanterior (PA! aw, reverse town’s proection!
Radi!rafi Intra Ora"
7adiograi intra oral dibagi ke dalam * kategori, yaitu % ,. Pryeksi Peria(ika"
Proyeksi ini akan memperlihatkan gambaran suatu gigi berikut tulang sekitarnya.
+ambar &.- 7onsen Periapikal (memperlihatkan lesi di periapikal !
Radi!rafi Peria(ika"
Ada dua teknik dalam radiograi periapikal, yaitu % &. )eknik keseaaran (Paralleling )echniEue! . )eknik 1idang 1agi (1isecting Angle )echniEue!
+ambar &.$. )eknik Parallel dan 1idang 1agi
. Pryeksi Saya( Gi!it %+ite)in!&
Proyeksi ini akan memperlihatkan beberapa mahkota gigi dan mahkota gigi#gigi antagonis krista al8eolarnya. Selain itu, teknik ini uga berguna untuk mendeteksi karies interproksimal dini sebelum terlihat secara klinis,mendeteksi karies sekunder di bawah tumpatan, untuk e8aluasi aringan periodontal, perubahan tulang krista al8eolaris dibandingkan gigi sebelahnya, dan dapat mendeteksi kalkulus interproksimal. 0. Pryeksi Ok"usa"
)eknik ini menunukkan bagian lengkung gigi relati luas, di antaranya adalah palatum, dasar mulut dan sebagian struktur lateral. 1erguna pula untuk pasien yang tidak dapat membuka mulut cukup lebar. Digunakan ilm ukuran besar ($,$ , cm F * ,* inci!
Indikasi 8
&. 3encari dengan tepat letak akar, gigi supernumerary, gigi tidak tumbuh dan impaksi, . 3encari benda asing dalam rahang, batu dalam duktus glandula sublingualis dan submandibularis, *. 3emperlihatkan dan menge8aluasi keutuhan sinus maksilaris bagian anterior, medial dan lateral, 4. 3embantu pemeriksaan pasien dengan kasus trismus, . 3enyediakan
inormasi
tentang
lokasi,
siat,
perluasan
dan
perpindahan mandibula atau maksila yang raktur, dan -. 3enentukan perluasan penyakit kearah media dan lateral (misalnya osteomyelitis, kista dan keganasan! dan untuk mendeteksi penyakit pada palatum dan dasar mulut.
Radi!rafi Ektra Ora"
Salah
satunya
memperlihatkan
adalah
mandibula
ronsen
dan
panoramik
maksila
secara
yang
dapat
lebih
luas.
Diindikasikan pada pasien dengan trismus dan keterbatasan membuka mulut, perkembangan dan pola erupsi gigi desidui dan permanen. Prosedur ronsen, panoramik lebih mudah dan cepat serta radiasi yang ditimbulkan kecil.
+ambar &. =asil 7onsen Panoramik
Psisi Pasien
2ntuk pengambilan radiogra lengkung maksila, kepala pasien ditegakkan dengan bidang sagital arah 8ertikal dan bidang oklusal horisontal. 2ntuk mandibula, kepala pasien sedikit menengadah untuk mengimbangi perubahan bidang oklusal pada saat mulut dibuka.
Radi!ram yan! ter"i#at di ra#an! atas dan ra#an! ba)a#
Ada beberapa gambaran radiogram anatomis yang dapat terlihat, baik pada rahang atas dan bawah. 7adiogram tersebut akan membantu seorang dokter gigi dalam menentukan diagnosis penyakita dan kelainan dental yang telah menyebar atau melibatkan tulang rahang.
,. Radi!ram ra#an! atas !i!i be"akan!
&. )rabekula< dapat horiontal maupun 8ertikal, bentuknya seperti renda . )ulang
ygomatikus< ika terlihat merupakan gambaran
radiopak yang berbentuk huru 2, *. /eadaan sinus maksilaris 4. 1entuk anatomi< terutama bentuk anatomi molar pertama, akarnya adalah * . )erlihat prosesus koronoideus< apabila radiograi dilakukan pada region molar ke tiga. -. )erlihat tuber maksilaris apabila radiograi dilakukan pada region molar ke dua atau ke tiga. . Radi!ram ra#an! ba)a# !i!i be"akan!8
&. )rabekula < alannya horiontal, . 6oramen mentalis< apabila terlihat, maka berada di antara pre molar kedua dan pertama, atau premolar pertama dan premolar kedua, *. )erlihat adanya kanalis mandibularis, 4. 1entuk anatomi, terutama molar pertama akarnya adalah dua, . 5inea obliEue interna dan eksterna kadang akan terlihat.
Kesa"a#an da"am Pen!ambi"an Radi!rafi
Seorang dokter gigi terkadang menemukan hasil ronsen oto yang tidak dapat dibaca atau menimbulkan intepretasi yang salah dalam membaca hasil ronsen. =al tersebut dapat berakibat atal karena akan mempengaruhi diagnosis dari suatu perawatan. Oleh karena itu, penting bagi seorang dokter gigi untuk memahami beberapa kesalahan yang teradi dalam pengambilan radiograi yang menyebabkan hasil ronsen bisa terlihat sangat gelap maupun sangat terang. Sebuah oto ronsen dapat terlihat sangat gelap karena tiga alasan, dengan beberapa penelasan kemungkinan dapat dilihat pada tabel &.-.
A"asan O8er >posure
Kemun!kinan (enyebab 1iasanya waktu epose terlalu lama, karena waktu yang
disetting oleh operator tidak tepat atau mungkin teradi O8er De8elopment
kesalahan pada #ray set timer ?airan de8eloper terlalu panas atau konsentrasi terlalu tinggi, karena ota ronsen terlalu lama ditinggal didalam cairan de8elopper /ebocoran cahaya di ruang gelap, kegagalan sae
6ogged 6ilm
lighting atau buruknya penyimpanan oto ronsen )abel &.-. Alasan dan /emungkinan Penyebab 7onsen 6oto )erlihat Sangat +elap
Sebaliknya, sebuah ronsen oto dapat terlihat sangat terang karena dua
alasan.
3asing#masing
alasan memiliki beberapa penelasan
kemungkinan (lihat tabel $!.
A"asan 2nder >posure
Kemun!kinan Penyebab 1iasanya waktu ekspose lebih singkat karena
kesalahan operator
dalam memilih exposure
setting atau mungkin teradi kesalahan pada x"ray 2nder De8elopment
set timer 5arutan de8eloper mungkin terlalu dingin atau terlalu encer. Atau oto ronsen ditinggal terlalu cepat di letakkan di dalam larutan de8eloper.
)abel &.$. Alasan dan /emungkinan Penyebab 7onsen 6oto )erlihat Sangat )erang
Inte(retasi Radi!raf
Dalam melakukan intepretasi lesi pada radiogra ada $ hal yang perlu diperhatikan yaitu %
&.
umlah
%
Single atau 3ultiple
.
Densitas
%
7adiopak atau 7adiolusen
*.
)empat
%
Posisi Anatomis
4.
2kuran
%
Diameter 1esar, Sedang /ecil
.
5obus
%
Satu 5obus (2nilokuler! atau berlobus#lobus (multilokuler!
-.
1atas Sepi
%
elas atau )idak elas
Proses melakukan intepretasi gambaran diagnostik ronsen oto baik dengan ekstra oral maupun intra oral, maka secara umum ada gambaran yang didapatkan, yaitu gambaran radiolusen dan radiopak. b. Pemeriksaan -abratrium
Pemeriksaan laboratorium dibutuhkan untuk e8aluasi pasien dengan sakit atau tanda dan geala pada oroasial yang menurus ke arah penyakit otorinologik, kelenar sali8a atau penyakit aringan adneksa lainnya. Prosedur laboratorium biasanya dikelompokkan menurut di8isi dari pelayanan laboratorium yang melakukan satu kelompok tes tertentu, yaitu hematologi,
kimia
darah,
urinalisis,
histopatologi
dan
sitologi,
mikrobiologi dan imunologi.
,. Pen!ambi"an s(e'imen dara#
Specimen darah kapiler, 8ena, dan arteri semuanya segera digunakan untuk melakukan pemeriksaan hematologi dan kimia darah. Pemilihannya tergantung pada nilai apa yang dibutuhkan. 1erikut ini adalah tabel yang menunukkan nilai normal dari pemeriksaan yang dilakukan%
Tes umlah total sel darah merah umlah total sel darah putih /adar hemoglobin
Ni"ai Nrma" 4#, uta0mm* darah 4#&@.@@@0mm* darah &4#& g0dl untuk pria
umlah trombosit =ematoktit Caktu perdarahan /adar gula darah Asam urat serum /olesterol serum
&#&- g0dl untuk wanita &@.@@@#4@.@@@0mm * darah 4@#@B G #- menit Puasa $@#&@@ mg0dl am postprandikal G &@ mg0dl # mg0dl G *@@ mg0dl
. Pemeriksaan +i(si
Dalam rongga mulut, pemeriksaan biopsi digunakan untuk mengukuhkan suatu diagnosis dari keganasan kelainan klinis yang dicurigai dan sebagai penunang diagnosa dalam menge8aluasi kelainan non#neoplastik, seperti misalnya nodul mukosa dan papiloma, lichen planus erosi8e, eritema multiormis, lupus eritematosus, pemigus, serta gingi8itis deskuamatika. 3acam#macam pemeriksaan biopsi dalam rongga mulut yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut % 1.
>ksisi0>ksisional 1iopsi >ksisi dilakukan dengan mengambil seluruh lesi yang dicurigai. Dilakukan untuk lesi#lesi yang kecil (diameter G& cm! dan mudah dilakukan, serta harus melibatkan aringan sehat di sekitarnya, baik lesi supericial ata prounda, lunak atau keras.
. 9nsisi 9nsisi dilakukan dengan mengambil sebagian kecil aringan lesi, biasanya untuk lesi#lesi yang luas atau melibatkan aringan lain atau pada kasus potensial ganas atau untuk menghindari struktur penting di sekitarnya (arteri atau sara!.
3.
Aspirasi arum =alus
Aspirasi arum halus dilakukan untuk mengambil aringan di daerah yang tertutup dimaksud untuk melihat sel#sel aringan lesi yang dicurigai. 4. 2sapan 2sapan dilakukan untuk mengambil sel#sel aringan lesi terutama yang diduga adanya keganasan.
D. Dia!nsis
Diagnosis adalah cara#cara menentukan enis penyakit berdasarkan geala ( simptom! dan tanda (sign! yang ada. 3acam#macam diagnosis % a. Diagnosis medis, yaitu proses penentuan enis penyakit berdasarkan tanda dan geala menggunakan cara dan alat penunang seperti laboratorium, oto dan klinik. b. Diagnosis banding0differential diagnosis (DD!, yaitu diagnosis yang dilakukan dengan membandingkan tanda klinis suatu penyakit dengan tanda klinis penyakit lain.
E. Pr!nsis
Prognosis adalah prakiraan0ramalan tentang alannya penyakit (termasuk sesudah diberikan pengobatan0perawatan tertentu!. enis prognosis % &. Prognosis 1ona(m!
% ramalan baik
. Prognosis dubia ad bona (m! % ramalan ragu#ragu tapi condong ke baik *. Prognosis dubia ad mala (m! % ramalan ragu#ragu tapi condong ke buruk 4. Prognosis mala (m!
% ramalan buruk
9. Assessment
Assessment (penilaian! terhadap status yang diperlukan pasien, baik itu dalam hal status gigi dan aringan mulut apakah masih bisa dirawat atau tidak, ataupun status pasien yang berhubungan dengan kondisi sistemik sehingga memengaruhi rencana perawatan yang akan dilakukan. /lasiikasi assessment
yang telah ditentukan oleh ASA ( American #ociety of Anesthesiology! dapat dilihat pada )abel &.H di bawah ini. K"asifikasi /elas & /elas
Tekanan Dara# G &4@0H@ &4@#&-@0H@#H
Kndisi 9isik Pasien Pasien dengan kesehatan baik Pasien dengan penyakit sistemik ringan
sampai sedang, masih dapat melakukan /elas *
&-@#@@0H#&&
akti8itas rutin Pasien dengan penyakit sistemik yang berat, dan terbatas melakukan akti8itas, masih dapat diramalkan untuk anestesi dan
/elas 4
I@@0I&&
operasi ( predictable ris$ ! Pasien dengan penyakit sistemik yang mengancam
kehidupannya,
dan
tidak
mampu melakukan akti8itas isik, perlu perawatan
intensi
sebelum
dilakukan
/elas
operasi (unpredictable risk! Pasien yang hampir meninggal
/elas >
harapan hidupnya tidak lebih dari 4 am Pasien dengan keadaan gawat darurat
yang
)abel &.H Status 6isik yang diklasiikasikan ASA
G. Ren'ana Pera)atan
Perencanaan perawatan (treatment planning ! diperlukan oleh seorang dokter gigi untuk membuat adwal kera dan prioritas perawatan. Prinsip rencana perawatan yang dapat diaplikasikan sebagai berikut % &. 3enghilangkan rasa sakit0keluhan . 3encabut gigi yang sudah tidak dapat dirawat *. 3emberikan edukasi 4. 3eningkatkan kondisi periodontal . 7estorasi gigi yang mengalami karies -. Prosedur perawatan yang lebih lanut % endodontic, prostodontik, ortodontik, dan
$. 6ase pemeliharaan (recall !. Ada beberapa aktor yang mempengaruhi treatment planning, yakni % &. Pasien % riwayat kesehatan yang dapat mengalami komplikasi, kecemasan, kooperati, . Dokter gigi % kemampuan dokter gigi untuk melakukan perawatan, *. 1iaya % kemampuan pasien untuk mengeluarkan uang untuk biaya perawatan, 4. 6aktor#aktor lain seperti kesediaan alat dan bahan, ataupun gigi yang terlibat dalam satu segmen0kuadran. Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat treatment planning, antara lain % &. 2rgensi perawatan, dilakukan untuk mempertimbangkan seberapa penting dan mendesak (darurat! perawatan tersebut dilakukan. . 2rutan perawatan, dilakukan untuk menentukan prioritas dan perawatan lanutan. *. /emungkinan hasil perawatan, berkaitan dengan prognosis perawatan penyakit.