social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek. . Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan, maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas adalah: a. Pengembangan pendidikan keperawatan. Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan,
pembinaan
berkelanjutan.
Akademi
profesi
dan
Keperawatan
pendidikan merupakan
keperawatan pendidikan
keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan. b. Memantapkan system pelayanan perawatan professional Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien. c. Penyempurnaan organisasi keperawatan Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat
dan
kepentingan
dinamis
serta
individu
kemampuan
menjadi
mengakomodasi
kepentingan
organisasi
setiap dan
mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan
manfaatnya.
Restrukturisasi
organisasi
keperawatan
merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.
C. Peran Perawat.
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21). Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisa h demi untuk kejelasan. Keperawatan merupakan Profesi, dimana kedepan perlu semakin tertib, seperti yang dikemukakan oleh word medical assosiation, (1991) yakni” enhancing the quality of life and the health status of all peaple” makin
tertibnya
dipertahankan,
pekerjaan
pada
profesi
giliranya
akan
yang
apabila
berperan
semakin
terus
dalam
turut
besar
meningkatkan kualitas hidup serta derajat Kesehatan Masyarakat secara keseluruhan. Keperawatan dalam menjalankan pelayanan sebagai Nursing Services menyangkut bidang yang amat luas sekali, secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk membantu orang sakit maupun sehat dari sejak lahir sampai meningal dunia dalam bentuk peningkatan Pengetahuan, kemauan dan kemampuan yang dimiliki, sedemikian rupa sehingga orang tersebut dapat secara optimal malakukan kegiatan sehari hari secara mandiri tanpa memerlukan bantuan dan ataupun tergantung pada orang lain (Sieglar cit Henderson, 2000). Perhatian Perawat Profesional pada waktu menyelenggarakan pel ayanan Keperawatan adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar Manusia. Profil Perawat Profesional adalah gambaran dan penampilan menyeluruh. Perawat dalam melakukan aktifitas Keperawatan sesuai dengan Kode Etik Keperawatan.
Aktifitas Keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberi As uhan
Keparawatan,
Keperawatan,
praktek
Keperawatan,
pengelola
institusi
pendidikan klien serta kegiatan penilitian dibidang
Keperawatan. (Sieglar, 2000). Adapun fungsi dan tugas perawat adalah sebagai berikut : Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana segala aktifitas yang di lakukan berguna untuk pemulihan Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki, aktifitas ini dilakukan dengan berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi. Fungsi peran perawat: 1. Fungsi Independen Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM. 2. Fungsi Dependen Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya. Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997): a. Pelaksana Perawat yang bekerja member asuhan keperawatan di tempat pela yanan kesehatan.
b. Pendidik Pendidik disini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun perawat memberikan pendidikan kepada klien. c. Konselor Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling kepada klien, konselor bertanggung jawab memberikan layanan dan konseling d. Role model bagi para ibu Panutan bagi para ibu-ibu yang sedang menjalankan keperawatan maternitas. e. Role model bagi teman sejawat Panutan sesama perawat atau saling bekerja sama antar paerawat. f.
Perumus masalah Mengetahui
masalah-masalah
yang
muncul
pada
pasien
dan
merumuskan masalah tersebut. g. Ahli keperawatan Perawat harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan. Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen (1993): 1. Member pelayanan. 2. Advocate 3. Pendidik 4. Change Agent. 5. Political Activist 6. Peneliti
D. Pendekatan Pelayanan Keperawatan
Pendekatan pelayanan dalam keperawatan maternitas yaitu: 1. Holistik. 2. Penghargaan terhadap pasien 3. Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian 4. Pemanfaatan & peningkatan sumber daya yang diperlukan 5. Proses keperawatan 6. Berpusat pada keluarga= FCMC (Family Centered Maternity Care)
7. Caring: Siap dengan klien; Menghargai system nilai; Memenuhi kebutuhan dasar klien; Penyuluhan/konseling kesehatan.
E. Pendokumentasian Keperawatan
Suatu dokumen atau catatan yang berisi data tentang keadaan pasien yang dilihat tidak saja dari tingkat kesakitan akan tetapi juga dilihat dari jenis, kualitas dan kuantitas dari layanan yang telah diberikan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien (Ali, 2010). Atau bias juga disebut rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat dimulai dari proses pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang dicatat baik berupa elektronik maupun manual serta dapat dipertanggungjawabkan oleh perawat.
F. Dokumentasi pengkajian pada populasi maternitas
Populasi maternitas merupakan populasi dengan fokus pengkajian pada organ reproduksi. Gangguan pada organ reproduksi serta proses perubahannya pada saat kehamilan, persalinan dan nifas merupakan ciri khas dari populasi maternitas. Pengkajian keperawatan maternitas harus difokuskan pada bagaimana gangguan atau perubahan reproduksi tersebut serta responnya terhadap ibu, anak dan keluarganya. Pengkajian pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas serta ibu yang mengalami gangguan reproduksi mungkin mempunyai beberapa perbedaan. Akan tetapi masing – masing pengkajian harus mencakup aspek bio – psiko – sosio- spiritul. Pengkajian ibu hamil difokuskan pada bagaimana kondisi hamil saat sekarang dan riwayat kehamilan masa lalu serta resiko komplikasi pada proses persalinan. Pengkajian ibu bersalin mencakup riwayat persalin yang lalu, riwayat kehamilan sekarang dan kondisi saat melahirkan serta pengkajian resiko persalinan baik bagi ibu maupun bayinya. Pengkajian ibu nifas menyangkut pengkajian riwayat persalinan dan kehamilan sekarang, riwayat nifas yang lalu, kondisi sekarang serta persiapan ibu dalam memelihara bayinya. Adapun pengkajian pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi menyangkut seluruh riwayat
reproduksi dan pengkajian seperti pada populasi dewasa. Fokus pengkajian pada maternitas akan mempengaruhi penentuan masalah yang dihadapi oleh ibu. Masalah/kebutuhan ibu tentu saja akan menyesuaiakan dengan perubahan dan gangguan yang dialaminya. Sistem pendokumentasian tidak berbeda dengan pada populasi dewasa.
G. FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL 1. PENGKAJIAN
A. BIODATA 1. Identitas Pasien
Nama
:
Umur
:
Jenis kelamin
:
Alamat
:
Status perkawinan : Agama
:
Suku
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
No. Register
:
Diagnosa medis
:
Tanggal persalinan : Tanggal masuk
:
Tanggal pengkajian: 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama
:
Umur
:
Jenis kelamin
:
Pendidikan:
:
Pekerjaan
:
Hubungan dengan : Pasien Alamat
:
B. ALASAN MASUK RS : C. KELUHAN UTAMA SAAT DIKAJI :
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG : E. PQRST : F. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU :
Imunisasi, alergi, kebiasaan (merokok, minum alkohol, obat, kopi), obat – obatan (nama, lama penggunaan, sendiri/resep). G. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA :
Genogram 3 generasi (kehamilan kembar, gangguan mental, penyakit yang dapat diturunkan, penyakit yang dapat ditularkan).
H. RIWAYAT OBSTETRI GINEKOLOGI 1. Riwayat Ginekologi a.
Riwayat menstruasi 1) Menarche
:
2) Lamanya haid
:
3) Siklus
:
4) Banyaknya
:
5) Sifat darah (warna, bau,
:
cair/gumpalan, dismenor)
b.
6) HPHT
:
7) Taksiran persalinan
:
Riwayat perkawinan (suami danistri) 1)
c.
usia perkawinan
:
2) lama perkawinan
:
3) pernikahan yang ke –
:
Riwayat kontrasepsi 1) Jenis kontrasepsi yang digunakan sebelum hamil : 2) Waktu dan lama penggunaan
:
3) Masalah dalam penggunaan cara tersebut
:
4) Jenis kontrasepsi yang akan dilaksanakan setelah persalinan
sekarang. 5) Jumlah anak yang direncanakan keluarga
:
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan, & nifas yang lalu G….. P…… A…..
Tgl
Umur
Jenis
Tempat
Masalah
Jenis
No partus kehamilan partus penolong kelamin BB Hamil
a.
Lahir
Nifas
Keadaan Bayi
Riwayat kehamilan sekarang 1) Klien merasa hamil bulan : 2) Keluhan waktu hamil.
:
3) Gerakan anak pertama
:
dirasakan. 4) Imunisasi
:
5) Penambahan BB
:
selama hamil 6) Pemeriksaan kehamilan
:
teratur/tidak. 7) Tempat pemeriksaan dan hasil: pemeriksaan.
I. DATA BIOLOGIS 1. Aktivitas Kehidupan Sehari – Hari/Activity Daily Living (ADL)
No
ADL
Sebelum Hamil
Setelah Hamil
anak
1
NUTRISI
MAKAN
jenis menu
frekuensi
porsi
pantangan
keluhan MINUM
2
jenis minuman
frekuensi
jumlah
pantangan
keluhan ISTIRAHAT dan TIDUR
MALAM \\\\berapa jam dari jam …..s.d. jam…. kesukaran tidur SIANG berapa jam dari jam …..s.d. jam…. kesukaran tidur
3
ELIMINASI
BAK
frekuensi
jumlah
warna
bau
kesulitan B
4
frekuensi
jumlah
warna
bau
kesulitan
PERSONAL HYGIENE
No
ADL
MANDI frekuensi menggunakan sabun frekuensi gosok gigi gangguan BERPAKAIAN frekuensi ganti pakaian 5
MOBILITAS dan AKTIVITAS
aktivitas yang dilakukan
kesulitan
Sebelum Hamil
Setelah Hamil
Pemeriksaan Fisik a.
P1enampilan umum -
Kondisi umum
:
-
Tingkat kesadaran
:
-
TTV (T, N, R,S)
:
-
BB/TB
:
b.
Sistem pernafasan (Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi/ IPPA).
c.
Sistem kardiovaskuler (IPPA: TD, nadi, sianosis, konjungtiva, bunyi jantung, extremitas {edema, homan sin, varises, CRT}).
d.
Sistem pencernaan (IPPA: kelembapan membran mukosa, edema, BU, hemoroid)
e.
Sistem persyarafan (IPPA: status mental, kejang, reflex patela).
f.
Sistem panca indra (IPPA: fungsi penglihatan [pandangan kabur, pandangan berkunang – kunang], pendengaran, penciuman, pengecapan, perabaan).
g.
Sistem perkemihan (IPPA: palpasi kandung kemih, berkemih berlebihan, hematuri).
h.
Sistem integumen (IPPA: hiperpigmentasi, kloasma gravidarum, turgor, striae, [karakteristik]).
i.
Sistem endokrin (IPPA: pembesaran kelenjar tiroid, tremor).
j.
Sistem muskuloskeletal (IPPA: masaa tonus otot, kekuatan otot, ROM, deformitas, diastasis rektur abdominis [lebar, panjang]).
k.
Sistem reproduksi (IPPA: payudara [pembesaran, hiperpigmentasi areola, keadaan putting susu, ASI/ kolostrum, bengkak, bendung/ massa, kebersihan], Uterus [TFU, Leopold, DJJ], genitalia externa [edema, varises, kebersihan]).
J. DATA PSIKOSOSIAL SPIRITUAL
1. Psikososial a. Pola pikir dan persepsi
Pengetahuan cara pemberian ASI dan merawat bayi, rencana pemberian ASI, jenis kelamin yang diharapkan, yang akan membantu merawat bayi di rumah, kehamilan ini diharapkan. b. Persepsi diri
Hal yang sangat dipikirkan saat ini, harapan setelah menjalani perawatan, perubahan yang dirasa setelah hamil. c. Konsep diri.
Gambaran
diri,
peran,
ideal
diri,
identitas
diri,
harga
diri.
d.
Hubungan/komunikasi Bahasa sehari – hari, kejelasan bicara, relevan, mampu mengerti orang lain. e. Kebiasaan seksual Gangguan hubungan seksual, pemahaman terhadap fungsi seksual.
K. Spiritual Sumber kekuatan, Tuhan, agama, kepercayaan, sistem nilai dan
kepercayaan.
DATA PENUNJANG
A. Laboratorium, radiologi, pemeriksaan tambahan (USG, amniosintesis)
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir s ampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan, dan dengan persetujuan dari pasien dan keluarga sesuai dengan kemampuan sosial ekonomi masing- masing. Di indonesia masih rendah peran profesi keperawatan maka dari itu , maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas untuk tercapainya mutu pelayanan kesehatan yang yang berdampak positif yaitu Pengembangan pendidikan keperawatan, Memantapkan system pelayanan perawatan professional,Penyempurnaan organisasi keperawatan.
B. Saran
Marilah kita bersama- sama belajar dengan sungguh- sungguh di dalam dunia pendidikan tinggi keperawatan supaya menghasilkan tenaga keperawatan professional yang mampu mengadakan pembaharuan dan perbaikan
mutu
pelayanan/asuhan
keperawatan,
perkembangan kehidupan profesi keperawatan.
serta
penataan
DAFTAR PUSTAKA
Chapman, L.& Durham, R. (2010). Maternal – Newborn Nursing: The Critical of Nursing Care. Philadelphia: FA Davis Company. Depkes RI Badan PPSDM Kesehatan. (2009). Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tenaga Kesehatan. Jakarta: Depkes RI Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing , fifth edition. St.Louis: Mosby. Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing . W.B.Saunders Company.