PENDEKATAN TEOLOGI(ILMU KALAM)
A. Definisi Teologi Istilah teologi, teologi, dalam bahasa Yunan Yunanii adalah "theologia "theologia". ". Istilah yang berasal dari gabungan dua kata "theos "theos,, Allah" dan "logos " logos,, logika". Arti dasarnya dasarnya adalah suatu catatan atau wacana tentang, para dewa atau Allah. Bagi beberapa orang Yunani, syair-syair seperti karya Homer dan Hesiod disebut "theologoi". Syair mereka yang menceritakan tentang para dewa yang dika dikate tego gorik rikan an oleh oleh para para penu penuli liss alir aliran an Stoa Stoa Stoic! Stoic! ke dala dalam m "teo "teolo logi gi misti mistis". s". Aliran Aliran pemikiran Stois yang didirikan oleh eno kira-kira ##$-% s'.! memiliki pandangan "teologi natural atau rasional", yang disebut oleh Aristoteles, dengan istilah "(ilsa(at teologi", sebutan yang meru)uk kepada (ilsa(at teologi secara umum atau meta(isika. *eologi dalam islam disebut )uga +ilm al-tauhid. ata *auhid mengandung arti satu atau esa dan keesaan keesaan dalam dalam pandan pandangan gan islam, islam, sebaga sebagaii agama agama monte monteism isme, e, merupa merupakan kan si(at si(at yang yang terpenting di antara si(at-si(at *uhan. Selan)utnya *eologi Islam disebut )uga +ilm al-kalam. alam alam adalah adalah kata-k kata-kata. ata. *eologi eologi Islam Islam yang yang di a)arkan a)arkan di Indone Indonesia sia umumny umumnya, a, adalah adalah *eologi dalam bentuk Ilmu *auhid. Ilmu *auhid biasanya member pembahasan sepihak dan tidak mengemukakan pendapat dan paham dari aliran-aliran atau golongan-golongan lain yang ada dalam *eologi Islam. *eologi berasal dari kata ology/ dan theos/ dan di)adikan Bahasa Indonesia maka men)adi teol teolog ogi. i. olo ology gy// bera beraka karr dari dari kata kata 0ree 0reek k yang yang kemu kemudi dian an men) men)ad adii log logos os// bera berart rtii percakapan/, pengka)ian/ dan penelitian/. *u)uan yang terpenting penelitian adalah logos itu sendiri dari pada benda-benda yang men)adi sub)eknya. Sedangkan theos dalam bahasa greek berarti *uhan/ dan atau sesuatu yang berkenaan dengan *uhan. 1adi *eologi dalam bahasa greek adalah penelitian secara rasional segala sesuatu yang berkenaan dengan ke*uhanan. 1adi, *eologi merupakan salah satu cabang (ilsa(at yang mempela)ari pengetahuan tentang hakekat *uhan serta keberadaan-2ya. 3leh sebab itu berbicara tentang teologi, maka dengan sendirinya kita membicarakan tentang *uhan uhan yang yang dari dari dahu dahulu lu sampa sampaii seka sekaran rang g selal selalu u aktu aktual al untu untuk k dibi dibicar carak akan an.. Hal Hal ini ini menun)ukkan bahwa manusia memerlukan *uhan dalam men)awab dan memaknai segala aspek kehidupannya, terutama sekali yang berhubungan dengan moral dan imu pengetahuan. 'aka 'aka pendek pendekata atan n teolog teologii adalah adalah pembah pembahasan asan eksiste eksistensi nsi *uhan uhan dan *uhan-tu uhan-tuhan han dalam dalam konsep konsep nilai-n nilai-nila ilaii ke*uha ke*uhanan nan yang yang terkons terkonstru truksi ksi dengan dengan baik, baik, sehing sehingga ga pada pada akhirn akhirnya ya men)adi sebuah agama atau aliran kepercayaan. B. Sejarah Teologi 4ara (iloso( islam terdahulu men)adikan *uhan, alam, dan manusia *heo, chosmes, and antrophos! sebagai alat untuk menganalisa dirinya sendiri yang tidak dimiliki pada makhluk lainnya. Sebab dengan metode ini para ahli teologi tidak hanya membicarakan bagaimana sesungguhnya manusia berbicara tentang *uhan5 teologi )uga berbicara lebih )auh tentang bentuk-bentuk ekspresi yang lebih baik dan ekspresi yang lebih buruk serta mencari de(inisi yang yang beri berimb mban ang g meng mengen enai ai pemb pembic icar araan aan khus khusus us tent tentan ang g *uhan uhan.. an !en !en"ri "ri# # $a%ar $a%ar mengungkapkan bahwa, teologi teologi merupakan salah satu cabang filsafat dan mencari hakekat, makna, dan eksistensi Tuhannya, oleh karena itu pembicaraan tentang Tuhan menjadi tetap aktual aktual setiap waktu yang tak lesu.” 'enurut &ha'a S. Praja bahwa se)arah teologi terbagi tiga periode. Berdasarkan tiga orde periodesasi se)arah perkembangan ilmu teologi ini, meliputi tiga unsur pokok 6 *uhan, *uhan, manusia, dan alam. 7imana ketiga komponen ini saling keterkaitan tidak bisa dipisahkan walaupun memiliki unsur-unsur yang berbeda. . Peri Perio" o"ee Per Pera* a*a a
4ada periode ini para ahli teologi hanya menggambarkan hakekat ketiga unsur diatas *uhan, manusia, dan alam! apa adanya. a. *uhan 4engenalan manusia dengan *uhan melalui berbagai cara, ada yang langsung bertemu dengan *uhannya dan ada yang melalui penggambaran batin. 'aka dalam penggambaran dan pertemuan tersebut, manusia mengenal *uhannya melalui dualisme teologi 6 monotheisme dan polytheisme. 'onotheisme adalah paham bahwa *uhan itu satu, 4olytheisme adalah paham bahwa *uhan itu banyak. b. 'anusia a)ian ilmu tentang manusia disebut antropologi, yang berasal dari Yunani berarti orang, sedangkan logos berarti ilmu. 1adi antropologi adalah ka)ian membahas tentang manusia serta hal-hal yang berkaitan dengannya. 3leh sebab itu ka)ian tentang hakekat manusia itu sendiri ternyata dari dahulu sampai sekarang belum habis-habisnya untuk di bahas.ini menun)ukan bahwa manusia adalah salah satu makhluk ciptaan *uhan yang misterius. c. Alam Ilmu tentang alam dikenal kosmologi yang membahas tentang hakekat alam semesta serta menyikap tentang ekstensinya yang tersembunyi dibalik bentuk (isiknya.sesuatu yang berkaitan dengan eksistensi alam, asalnya, tu)uannya dan bagaimana ia ter)adi dan bere8olusi. ehadiran alam semesta didunia ini memberikan inspirasi bagi manusia itu sendiri tentang hakekat kebenaran *uhannya. +. Perio"e Ke"&a 4ada periode ini *eologi berupa mencari )awaban atas orientasi dalam kehidupan, bagaimana manusia menghadapi kebutuhan dalam menghadapi kehidupan. ,. Perio"e Keiga 4eriode ini mendirikan bangunan yang dibuat dengan hati-hati dalam upaya melayani kebutuhan manusia kontemporer. -. Pen"e#aan Teologi 4endekatan teologi sering disebut )uga sebagai perspekti( timur, pendekatan teologi berarti pendekatan kewahyuan atau pendekatan keyakinan peneliti itu sendiri. 7imana agama tidak lain merupakan hak prerogati( *uhan. 9ealitas se)ati dari agama adalah sebagaimana yang dikatakan oleh masing-masing agama. 4endekatan seperti ini biasanya dilakukan dalam penelitian suatu agama untuk kepentingan agama yang diyakini peneliti tersebut untuk menambah pembenaran keyakinan terhadap agama yang dipeluknya itu. Yang termasuk kedalam penelitian teologi ini adalah penelitian-penelitian yang dilakukan oleh ulama-ulama, pendeta, rahib terhadap suatu sub)ek masalah dalam agama yang men)adi tanggung )awab mereka, baik disebabkan oleh adanya pertanyaan dari )amaah maupun dalam rangka penguatan dan mencari landasan yang akurat bagi suatu ma:hab yang sudah ada. 4endekatan teologis memahami agama secara har(iah atau pemahaman yang menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wu)ud empirik dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan dengan yang lainnya. Amin Abdullah dalam bukunya metodologi study islam mengatakan, bahwa teologi, seba;gaimana kita ketahui, tidak bisa tidak, pasti mengacu kepada agama tertentu.
yang bersi(at sub)ekti(, yakni bahasa sebagai pelaku, bukan sebagai pengamat adalah merupakan ciri yang melekat pada bentuk pemikiran-teologis. 4endekatan teologi dalam pemahaman keagamaan adalah pendekatan yang menekankan pada bentuk (orma atau simbol-simbol keagamaan yang masing-masing bentuk (orma atau simbolsimbol keagamaan tersebut mengklaim dirinya sebagai yang paling benar sedangkan yang lainnya sebagai salah. Aliran teologi yang satu begitu yakin dan (anatik bahwa pahamnyalah yang benar sedangkan paham lainnya salah, sehingga memandang paham orang lain itu keliru, sesat, ka(ir, murtad dan seterusnya. 7emikian pula paham yang dituduh keliru, sesat, dan ka(ir itu pun menuduh kepada lawannya sebagai yang sesat dan ka(ir. 7alam keadaan demikian, maka ter)adilah proses saling meng-ka(ir-ka(irkan, salah menyalahkan dan seterusnya. 7engan demikian, antara satu aliran dan aliran lainnya tidak terbuka dialog atau saling menghargai. Yang ada hanyalah =ketertutupan eksklusi(isme!, sehingga yang ter)adi adalah pemisahan dan terkotak-kotak. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa pendekatan teologi semata-mata tidak dapat memecahkan masalah esensial pluralitas agama saat sekarang ini. *erlebih-lebih lagi kenya;taan demikian harus ditambahkan bahwa doktrin teologi, pada dasarnya memang tidak pernah berdiri sendiri, terlepas dari )aringan institusi atau kelembagaan sosial kemasyarakatan yang mendukung keberadaannya. epentingan ekonomi, sosial, politik, pertahanan selalu menyertai pemikiran teologis yang sudah mengelompok dan mengkristal dalam satu komunitas masyarakat tertentu. Bercampur aduknya doktrin teologi dengan historisitas institusi sosial kemasyarakatan yang menyertai dan mendukungnya menambah peliknya persoalan yang dihadapi umat beragama. >raian di atas bukan berarti kita tidak memerlukan pendekatan teologi dalam memahami agama, karena tanpa adanya pendekatan teologis, keagama;an seseorang akan mudah cair dan tidak )elas identitas dan pelembagaannya. 4roses pelembagaan perilaku keagamaan melalui ma:hab-ma:hab sebagai;mana halnya yang terclapat dalam teologi )elas diperlukan. Antara lain ber(ung;si untuk mengawetkan a)aran agama dan )uga ber(ungsi sebagai pembentukan karakter pemeluknya dalam rangka membangun masyarakat ideal menurut pesan dasar agama. *etapi, ketika tradisi agama secara sosiologis mengalami rei(ikasi atau pengentalan, maka bisa )adi spirit agama yang paling hanif lalu terkubur oleh simbol-simbol yang diciptakan dan dibakukan oleh para pemeluk agama itu sendiri. 4ada tara( ini sangat mungkin orang lalu tergelincir menganut dan meyakini agama yang mereka buat sendiri, bukan lagi agama yang asli, meskipun yang bersangkutan tidak menyadari. Sikap eksklusi(isme ketertutupan! teologis dalam memandang perbedaan dan pluralitas agama sebagaimana tersebut di atas tidak sa)a merugikan bagi agama lain,tetapi )uga merugikan diri sendiri karena sikap semacam itu sesungguhnya mempersempit masuknya kebenaran-kebenaran baru yang bisa membuat hidup ini lebih lapang dan lebih kaya dengan nuansa.
Tiga Maa* Pen"e#aan "ala* Me*aha*i Aga*a a. Pen"e#aan Teologis Nor*aif
4endekatan teologis normati( dalam memahami agama, ialah upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar bila dibandingkan dengan yang lainnya. 'odel pendekatan ini, oleh M&h. Nasir Mah*&", disebut sebagai
pendekatan teologis-apologis. Sebab cenderung mengklaim diri sebagai yang paling benar, dan memandang yang berada di luar dirinya sebagai sesuatu yang salah, atau minimal keliru. 'enurut A*in A/"&llah, teologi tidak bisa tidak, pasti mengacu pada agama tertentu.
raian di atas bukan berarti bahwa pendekatan teologis normati( dalam memahami agama hampir tidak dibutuhkan. 4roses pelembagaan perilaku keagamaan melalui ma:hab-ma:hab sebagaimana halnya yang terdapat dalam teologi, )elas diperlukan, yang antara lain ber(ungsi untuk mengawetkan a)aran agama dan )uga ber(ungsi sebagai pembentukan karakter pemeluknya dalam rangka membangun masyarakat ideal menurut pesan dasar agama.
1adi pendekatan teologis normati( dalam agama adalah melihat agama sebagai suatu kebenaran yang mutlak dari *uhan, tidak ada kekurangan sedikit pun dan nampak bersi(at ideal. 7alam kaitan ini, agama tampil sangat prima dengan seperangkat cirinya yang khas. >ntuk agama Islam misalnya, secara normati( pasti benar, men)un)ung nilai-nilai luhur. >ntuk bidang sosial, agama tampil menawarkan nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, kesetiakawanan, tolong-menolong, tenggang rasa, persamaan dera)at dan sebagainya. >ntuk bidang ekonomi, agama tampil menawarkan keadilan, kebersamaan, ke)u)uran dan saling menguntungkan. 7emikianlah agama tampil sangat ideal dan ada yang dibangun berdasarkan dalil-dalil yang terdapat dalam a)aran agama yang bersangkutan.
/. Pen"e#aan Teologis0Dialogis
4endekatan teologis@dialogis seperti yang telah di)elaskan ialah mengka)i agama tertentu dengan mempergunakan perspekti( agama lain. 'odel pendekatan ini, banyak digunakan oleh orientalis dalam mengka)i Islam. Seorang Islamolog Barat, !ans K&ng, seperti yang disinyalir oleh 7r. '. 2atsir 'ahmud, dalam berbagai tulisannya dalam pengka)ian Islam menggunakan pendekatan teologisdialogis, yakni bertolak dari perspekti( teologi risten. ung menya)ikan pandangan pandangan teologi risten dalam melihat eksistensi Islam, mulai dari pandangan teologis yang intern sampai pandangan yang toleran, yang saling mengakui eksistensi agama masingmasing agama. 7alam melengkapi komentarnya, pertanyaan teologis yang dia)ukan ung adalah, bahwa apakah Islam merupakan )alan keselamatan pertanyaan ini men)adi titik tolak untuk melihat apakah Islam sebuah agama yang menyelematkan penganutnya bila dilihat dari teologi risten. ung mengemukakan pandangan beberapa teolog risten, misalnya, 3rigan, yang mengeluarkan pernyataan yang terkenal dengan kstra 0elesiam 2ulla Sulus, artinya tidak ada keselamatan di luar gere)a. Selain itu, pendekatan teologis dialogis )uga digunakan oleh 1. Mongo*er' 1a. Hakikat dialog menurut Catt, sebagai upaya untuk saling mengubah pandangan antar penganut agama dan saling terbuka dalam bela)ar satu sama lain. 7alam hal ini Catt bermaksud menghilangkan sikap merendahkan agama seseorang oleh penganut agama yang lain serta menghilangkan a)aran yang bersi(ar apologis dari masing-masing agama. ?.C. *rell mengomentari pen)elasan Catt tersebut dalam tiga hal6 =! masing-masing penganut agama saling mengakui bahwa mereka adalah pengikut *uhan yang beriman, %! sebagai konsekwensi dari yang pertama, perlu mere8isi doktrin masing-masing agama untuk dapat membawa pada keimanan kepada *uhan secara damai, #! melakukan kritik-kritik yang menghasilkan 8isi baru. Catt dalam hal ini berusaha melakukan reinterpretasi terhadap a)aran agama yang mengandung nada apologis terhadap agama lain. . Pen"e#aan Teologis2Kon3ergensi
4endekatan teologi kon8ergensi" adalah merupakan metode pendekatan terhadap agama dengan melihat unsur-unsur persamaan dari masing-masing agama atau aliran. 'aksudnya dari pendekatan ini ialah ingin mempersatukan unsur-unsur esensial dalam agama-agama,
sehingga tidak nampak perbedaan yang esensial. 7alam kondisi demikian, agama dan penganutnya dapat disatukan dalam satu konsep teologi uni8ersal dan umatnya disatukan sebagai satu umat beragama. 7alam hal pendekatan teologi kon8ergensi ini, 1ilfre" -on4ell Smith sebagai penganut pendekatan ini menghendaki agar penganut agama-agama dapat menyatu, bukan hanya dalam dunia praktis tetapi )uga dalam pandangan teologis. Sehubungan dengan hal tersebut, Smith mencoba membuat pertanyaan di mana letak titik temu keyakinan agama-agama itu untuk mencapai sebuah kon8ergensi agama 7alam hal ini Smith terlebih dahulu membedakan antara (aith iman! dengan belie( kepercayaan!. 7i dalam (aith agama-agama dapat disatukan, sedang dalam belie( tidak dapat menyatu. Belie( seringkali normati( dan intoleran. Belie( bersi(at histotik yang mungkin secara konseptual berbeda dari satu generasi ke generasi yang lain. 7ari masalah belie( itulah penganut agama berbeda-beda, dan dari perbedaan itu akan menghasilkan kon(lik. Sebaliknya dalam (aith umat beragama dapat menyatu. 1adi orang bisa berbeda dalam kepercayaan belie(!, tetapi menyatu dalam (aith. Sebagai contoh, dalam masyarakat Islam terdapat berbagai aliran teologis maupun aliran (iDih. 'ereka mungkin penganut aliran al-AsyEariyah atau 'uEta:ilah atau pengikut Imam Sya(iEi atau Imam Hambal. Belie( mereka berbeda yang mungkin menimbulkan sikap keagamaan yang berbeda, tetapi mereka tetap satu dalam (aith iman!. 7emikian pula antara penganut agama, mereka berbeda dalam belie( dan respon keagamaan yang berbeda, tetapi hakikatnya menyatu dalam (aith. 7ari ketiga metode pendekatan teologis tersebut di atas, maka yang paling akurat dipergunakan menurut analisa penulis adalah pendekatan teologis kon8ergensi, di mana pendekatan ini telah tercakup di dalamnya nilai-nilai normati( dan dialogis.
D. Sejarah Ti*/&ln'a Aliran2 aliran Teologi Isla*
Aliran- aliran dalam teologi Islam ini muncul setelah wa(atnya 9asulullah 'uhammad SAC, karena begitu sentralnya tokoh seorang pribadi 'uhammad SAC disamping sebagai 2abi,9asul Beliau )uga seorang kepala 2egara dan kepala pemerintahan, ahli 2egara 2egarawan!, sehingga ketika Beliau wa(at masyarakat madinah sibuk memikirkan pengganti Beliau untuk mengepalai 2egara yang baru lahir itu. Sampai hal ini mengganggu prosesi pemakaman beliau dan mengganggap pemakaman 2abi merupakan soal kedua bagi mereka waktu itu. Selan)utnya muncul persoalan +hila(ah soal pengganti 2abi 'uhammad sebagai kepala 2egara. Se)arah mencatat bahwa Abu Bakar lah yang disetu)ui oleh masyarakat Islam diwaktu itu untuk men)adi hali(ah pertama pengganti 9asul!. emudian Abu Bakar digantikan ol.eh >mar Ibn al-hattab dan >mar tergantikan oleh >sman Ibn A((an. >sman termasuk dalam golongan pedagang Furaisy yang kaya, kaum keluarganya dari golongan masyarakat aristocratG bangsawan 'ekkah yang memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang dagang, admistrasi. 4engetahuan mereka ini sangat berman(aat dalam memimpin administrasi daerah- daerah diluar Semenan)ung Arabia yang masuk dibawah kekuasaan Islam. Ahli se)arah menggambarkan >sman sebagai orang yang lemah dan tak sanggup mementang ambisi kaum keluarganya yang kaya dan berpengaruh itu. *indakan @tindakan politik yang
dilakukan >sman kerap kali mengangkat mereka kerabat keluarganya! men)adi 0ubernurgubernur di daerah yang tunduk kepada kekeuasaan Islam. Selan)utnya perasaan tidak senang muncul di daerah akibat dari tindakan politik yang dilakukan >sman ini. 7i 'esir sebagai reaksi di)atuhkannya >mar Ibn al-hattab yang digantikan oleh Abdullah Ibn Sad Ibn abi Sarh salah satu anggota kerabat keluarga >sman sebagai 0ubernur mesir. $ pemberontak berkumpul dan kemudian bergerak ke 'adinah. 4erkembangan di 'adinah selan)utnya membawa persoalan pada pembunuhan >sman oleh pemuka-pemuka pemberontakan dari mesir ini. Setelah >sman wa(at Ali Ibn Abu *halib sebagai calon terkuat men)adi khali(ah ke-empat. *etapi segera setelah memimpin ia mendapat tantangan dari pemuka-pemuka yang ingin pula men)adi hali(ah terutama *alhah dan ubeir dari 'ekkah yang mendapat sokongan, dorongan dari Aisyah ra. *antangan dari Aisyah, talhah, ubeir ini dipatahkan ali dalam pertempuran yang ter)adi di Irak di tahun &$& H. *alhah dan ubeir mati terbunuh dalam pertempuran ini dan Aisyah dikirim kembali ke 'ekkah. *antangan kedua datang dari 'uawwiyah. 0ubernur 7amaskus dan keluarga yang dekat dengan >sman sebagaimana halnya *alhah dan ubeir mereka tidak mau mengakui Ali Ibn *hallib sebagai hali(ah. Ia menuntut kepada Ali agar menghukum pembunuh-pembunuh >sman, bahkan ia menuduh Ali turut andil dalam pembunuhan itu . 7alam pertempuran ini 4erang Si((in! tentara Ali dapat mendesak tentara 'uawwiyah. 2amun tangan kanan 'uawwiyah Amr Ibn ash yang terkenal sebagai orang licik minta berdamai dengan mengangkat al-Duran ke atas. Furra yang ada di pihak Ali mendesak Ali supaya menerima tawaran itu dan dicarilah perdamaian dengan mengadakan Arbitrase *ahkim!. Sebagai perantaraG utusan diangkatlah orang-orang kepercayaan yakni6 Amr bin Ash dari pihak 'uawwiyah dan Abu 'usa al Asyarydari pihak Ali. 5a#a sejarah etika 9asul 'uhammad SAC. Ca(at % '!, para sahabat disibukkan dengan pembahasan mengenai pengganti 9asul sebagai kepala negara, sehingga penguburan 2abi adalah permasalahan kedua. 7ari hal ini lahir permasalahan khila(ah. 4erseteruan antara Ali bin Abi *halib dengan 'uawiyah bin Abi Su(yan merupakan titik balik dari pergeseran permasalahan politik men)adi permasalahan teologi. 4erseteruan tersebut diselesaikan dalam perang Shi(in yang dimenangkan oleh kelompok 'uawiyah dengan )alan *ahkim atau Arbitrase. elompok Ali diwakili Abu 'usa Al-Asyari, sedangkan kelompok 'uawiyah diwakili Amr Ibn Al-+As. 4eristiwa *ahkim tersebut, menguntungkan pihak 'uawiyah, sebab pen)atuhan Ali Bin Abi *halib sebagai hali(ah yang Sah dan 'uawiyah sebagai gubernur 7amaskus yang memberontak, hanya pen)atuhan Ali yang disepakati oleh Amr Ibn As. 7ampak dari peristiwa *ahkim yaitu ubu Ali bin Abi *halib terpecah men)adi dua golongan, yakni6 =. 0olongan pendukung Ali bin Abi *halib, terkenal dengan nama Syiah %. 0olongan yang menyatakan keluar dari kelompok Ali, terkenal dengan nama hawari) #. 0olongan yang men)auhkan diri dari golongan Syiah dan golongan hawari), terkenal dengan nama golongan 'ur)iah aum hawari) berpandangan bahwa Sikap Ali yang menerima tipu muslihat dari Amr Bin As adalah salah, sebab putusan hanya datang dari Allah SC* melalui hukum-hukumnya dalam al-Furan. 'enurut hawari) “La hukma illa lillah” tidak ada hukum selain dari Allah!. Persoalan Dosa Besar
aum hawari) berpandangan Ali Bin Abi *halib, 'uawiyah, Amr Bin AS, Abu 'usa AlAsyari dan seluruh orang yang menerima Arbitrase adalah berdosa besar dan a(ir dalam arti keluar dari islam dan harus dibunuh.
4andangan ini bertolak pada Surah Al-'aidah6 JJ yang menyatakan “Siapa yang tidak menentukan hukum dengan apa yang telah diturunkan oleh llah S!T. adalah kafir.”
4ersoalan dosa besar seperti pandangan kaum hawari) di atas, selan)utnya bergeser men)adi permasalahan teologi. 7alam perkembangan selan)utnya persoalan dosa besar murtakib al-kabir! mempunyai pengaruh besar dalam pertumbuhan aliran teologi dalam islam. 4ermasalahan utamanya adalah, “bagaimanakah status sesorang yang berdosa besar, apakah mukmin atau kafir"”
E. Lahirn'a Aliran2aliran Teologi
7ari persolan murtakib al-kabir lahir beberapa aliran teologi. Aliran tersebut adalah sebagai berikut. a. Aliran Kha4arij
Aliran hawari) berpandangan bahwa orang berbuat dosa besar adalah ka(ir dan wa)ib di bunuh. aum hawari) memandang diri mereka sebagai orang yang meninggalkan kampong halamannya untuk mengabdikan diri kepada Allah dan rasulnya.
*erpecah men)adi golongan-golongan kecil 6
=. Al-'uhakkimah %. Al-A:ariDah #. Al-2a)dat J. Al-+A)aridah $. Al-Su(riah &. Al-Ibadiah K. Al-Baihasiyyah L. Al-Saalibah
/. Aliran M&rji6ah
Aliran 'ur)iaah adalah aliran Islam yang muncul dari golongan yang tak sepaham dengan hawari). Ini tercermin dari a)arannya yang bertolak belakang dengan hawari). 4engertian murji#ah sendiri ialah penangguhan 8onis hukuman atas perbuatan seseorang sampai di
pengadilan Allah SC* kelak. 1adi, mereka tak mengka(irkan seorang 'uslim yang berdosa besar, sebab yang berhak men)atuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah SC*. sehingga seorang 'uslim, sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui sebagai 'uslim dan punya harapan untuk bertobat.$% $%. &arun 'asution,Teologi (slam, &al )*-)+.
Sebagai aliran teologi, kaum 'ur)iah mempunyai pendapat yang moderat dan ekstrim.
'ur)iah 'oderat 3rang yang melakukan dosa besar bukanlah ka(ir dan tidak kekal dalam neraka, tetapi akan dihukum sesuai dengan dosa yang dilakukan.
'ur)iah kstrim 3rang islam yang percaya pada *uhan,kemudian menyatakan keku(uran secara lisan, tidaklah men)adi ka(ir, karena ka(ir dan iman tempatnya bukan dalam bagian tubuh manusia tetapi dalam hati sanubari. Iman tempatnya di hat, ia tidak bertambah dan tidak berkurang karena perbuatan apapun dan amal tidak punya pengaruh apa-apa terhadap iman. Secara garis besar, a)aran-a)aran pokok 'ur)iEah adalah6 =. 4engakuan iman cukup hanya dalam hati. 1adi pengikut golongan ini tak dituntut membuktikan keimanan dalam perbuatan sehari-hari. Ini merupakan sesuatu yang )anggal dan sulit diterima kalangan 'ur)ites sendiri, karena iman dan amal perbuatan dalam Islam merupakan satu kesatuan. %. Selama meyakini % kalimah syahadat, seorang 'uslim yang berdosa besar tak dihukum ka(ir. Hukuman terhadap perbuatan manusia ditangguhkan, artinya hanya Allah yang berhak men)atuhkannya di akhirat. *okoh utama aliran ini ialah Hasan bin Bilal 'u:ni, Abu Sallat Samman, dan 7iror bin E>mar. 7alam perkembangan selan)utnya, aliran ini terbagi men)adi kelompok moderat dipelopori Hasan bin 'uhammad bin EAli bin Abi *holib! dan kelompok ekstrem dipelopori 1aham bin Sho(wan!.
. Aliran M&6a7ilah
Aliran ini berpendapat bahwa orang yang berbuat dosa besar bukan ka(ir tetapi bukan pula mukmin. 2amun mereka terletak di antara dua posisi ka(ir dan mukmin. 7alam teologi muta:ilah, orang seperti ini dikatakan “tanilu baina manilatain.”
". Aliran 8o"ariah
Aliran ini terkenal dengan pemikiran Mree Cill dan Mree act kebebasan berkehendak dan berbuat!.
e. Aliran a/ariah
Aliran ini memiliki pandangan yang menyatakan manusia mempunyai kebebasan berkehendak dan berbuat, sebaliknya aliran 1abariah berpandangan manusia dalam segala tingkah lakunya bertindak atas dasar paksaan dari Allah at au dengan kata lain manusia tidak mempunyai kemerdekaan menentukan kehendak dan perbuatan. 4aham ini selan)utnya terkenal dengan predestination atau fatalism.
(.
Aliran As'6ariah
Aliran Asyariah merupakan aliran teologi tradisional yang di susun oleh Abu Hasan alAsyari N#$ '!. 4ada awalnya Abu Hasan al-Asyari merupakan orang 'uta:ilah yang merasa tidak puas dengan teologi 'uta:ilah. 7alam satu riwayat keluarnya Abu 'usa alAsyari dari 'uta:ilah dikarenakan ia pernah bermimpi bahwa 'uta:ilah di cap 2abi 'uhammad sebagai a)aran yang sesat.
g. Aliran Ma&ri"iah Aliran yang didirikan oleh Abu 'ansur 'uhammad Al-'aturidi NJJ '!. 7alam perkembangan selan)utnya dua aliran terakhir yakni Asyariah dan 'aturidiah di kenal dengan nama aliran Ahlus Sunah Cal 1amaah. edua aliran ini dibedakan dalam lapangan hukum Islam. Aliran Asyariah lebih cenderung dengan pendekatan Imam Sya(iI, sedangkan aliran 'aturidiah cenderung pada pendekatan Imam Hani(ah.
5. 5a#or2fa#or %en"&ng lahirn'a Il*& Kala*
4ada :aman Abbasiyah, telah banyak berlaku pembahasan di dalam perkara-perkara akidah termasuk perkara-perkara yang tidak wu)ud pada :aman 2abi s.a.w. atau :aman para sahabatnya. Berlaku pembahasan tersebut dengan memberi penumpuan agar ia men)adi satu ilmu baru yang diberi nama Ilmu alam. Ilmu ini muncul dan berkembang atas (aktor-(aktor internal dan eksternal. Maktor-(aktor internal
Berikut ini adalah (aktor-(aktor internal yang men)adi puncak munculnya ilmu alam6 =. Al-Furan di dalam seruannya kepada tauhid membentangkan aliran-alir an penting dan agama-agama yang bertebaran pada :aman 2abi s.a.w., lalu al-Furan menolak perkataan perkataan mereka. Secara tabiI, para ulamak telah mengikut cara al-Furan di dalam menolak mereka yang bertentangan, di mana apabila penentang memperbaharui cara, maka kaum muslimin )uga memperbaharui cara menolaknya. %. 4ada :aman pemerintahan Bani >maiyah, hampir-hampir keseluruhan umat Islam di dalam keimanan yang bersih dari sebarang pertikaian dan perdebatan. 7an apabila kaum muslimin selesai melakukan pembukaan negeri dan kedudukannya telahpun mantap, mereka beralih tumpuan kepada pembahasan sehingga menyebabkan berlaku perselisihan pendapat di kalangan mereka. #. 4erselisihan di dalam masalah politik men)adi sebab di dalam perselisihan mereka mengenai soal-soal keagamaan. 1adilah parti-parti politik tersebut sebagai satu aliran keagamaan yang mempunyai pandangannya sendiri. 4arti kelompok! Imam Ali r.a. membentuk golongan Syiah, dan manakala mereka yang tidak bersetu)u dengan *ahkim dari kalangan Syiah telam membentuk kelompok hawari). 7an mereka yang membenci perselisihan yang berlaku di kalangan umat Islam telah membentuk golongan 'ur)iah. Maktor-(aktor eksternal
=. %. #. J. $. &. K.
Berikut ini adalah (aktor-(aktor eksternal yang men)adi puncak munculnya ilmu alam6 9amai orang yang memeluk agama Islam selepas pembukaan beberapa negeri adalah terdiri dari penganut agama lain seperti yahudi, 2asrani, Ateis dan lain-lain. adangkala mereka men:ahirkan pemikiran-pemikiran agama lama mereka berbalutkan pakaian agama mereka yang baru Islam!. Sebutan yang biasa dipakai tentang kalam adalah6 (lm al-fih al-akbar digunakan oleh Imam Abu Hani(ah abad ke %HGL'. (lm al-kalam dipergunakan oleh 1a(ar AlshadiD wa(at =JLHGK$'!, 'alik wa(at =KNHGKN$'! dan Sya(ii wa(at %JHGL=N'!. (lm ushul al-din digunakan oleh Asyari wa(at #%JHGN#$'!, Al-Baghdadi wa(at J%HG=#K'!. (lm al-aaid digunakan oleh Al-*hahawi wa(at ##=HGNJ%'! dan Al 0a:ali wa(at $$HG==='!. (lm al-nahar wa al-istidlal digunakan oleh *a(ta:ani didalam buku Syarh Al-ADaid Al 2asa(iyyah membahas tyentang metode ilmu kalam. (lm al-tauhid wa al-shifat digunakan *a(ta:ani untuk membahas pentingnya keesaan dan si(at-si(at *uhan. (lm al-tauhid membahas bagian terpenting dalam Islam dipergunakan oleh 'uhammad Abduh wa(at =#%#HG=N$'!.
G. Pe*i#iran Il*& Teologi (Il*& Kala*) Masa Kini a. Imam Al-Marugi
7engan pemikirannya men)elaskan tentang tauhid adalah tauhida sebagai inti agama pengalaman, pandangan dunia, intisari Islam, prinsip se)arah, prinsip pengetahuan, prinsip meta(isik, etika, tata sosial, umamah, keluarga, tata politik, ekonomi dan estetika. b. Imam Ahmad Hana(i 7okrin Imam ahmad Hana(i tentang6 teologi tradisional5 teologi tradisional menurutnya lahir dalam konteks se)arah kepercayaan keda *uhan diserang oleh sikte budaya lama dengan tu)uan menahan dokrin lama, tetapi :aman sekarang sudah berubah. emudian beliau menawarkan konsep perlunya rekontruksi teologi yaitu, men)adikan dogma agama yang kosong men)elma ilmu tentang pe)uang sosial dengan men)adikan keimanan tradisional memiliki (ungsi aktual sebagai landasan etika dan moti8asi. >ntuk melakukan rekontruksi telologi tersebut maka perlu adanya langkah-langkah yaitu6 4ertama, perlunya sebuah ideologi yang )elas ditengah-tengah pertarungan global antara berbagai ediologi edua, 4entingnya rekontruksi teologi ini sebaga kepentingan praktis untuk secara nyata mewu)udkan ideologi sebagai gerakan se)arah,studi atas problem pendudukan tanah dinegra muslim!. etiga, perlunya teologi baru yang dapat mempersatukan umat Islam dibawah satu ide. emudian, untuk memperoleh kesempurnaan teori ilmu dalam teologi Islam, A. Hana(i menawarkan6 4erlunya analisis bahasa dan istilah teologi sebagaimana dalam teologi terdisional tentang iman, Allah, akhirat dan lain sebagainya. emudian perlunya analisis realitas yaitu untuk mengetahui latar belakang historis dan sosiologis munculnya teologi pada masa dahulu. Analisi ini ber(ungsi untuk menentukan stressing kearah mana teologi kontemporer dioreantasikan.
c. H.'. 9asyidi Adapun pemikiran beliau tentang ilmu kalam baru adalah6 4ertama, ritik beliau untuk Harun 2asution tentang ilmu kalam dengan teologi, menurut beliau istilah ilmu kalam adalah teologi khusus untuk Islam sedangkan istilah teologi itu sendiri khusus untuk kristen sebab dilihat dari aspek se)arah ternyata teologi pada awalnya digunakan untuk kalangan gere)a, mereka menggunakan istilah sebagai suatu disiplin ilmu untuk mencaari tuhannya. edua, tentang iman. Iman menurut beliau bukan hanya sekedar menu)u bersatunya manusia dengan tuhannya tetapi dapat dilihat dari segi hubungan manusia dengan manusia dan yang lebih penting adalah kepercayaaan, ibadah dan kemasyarakatan. d. Harun 2asution 4emikiran beliau dengan ilmu kalam adalah pertama, tentang peran akal dalam islam memberikan pengaruh besar. edua, perlunya pembaharuan teologi, maksud pembaharuan tersebut adalah teologi islam harus mengacu pada konsep (ree-will, rasional, dan mandiri. etiga, perlunya hubungan antara wahyu dengan akal.
-
Dafar P&sa#a www.google.com http6GGid.sh8oong.comGhumanitiesGreligion-studiesG%KJ=$-aliran-teologi-dalamislamGOiP::=QDB0wAIc http6GGid.wikipedia.orgGwikiG'ur)iR%Kah
-
http6GGduwePmalless.wordpress.comG%=GNG%NGmakalah-pendekatan-teologi-dalam-
-
penelitian-agamaG
-
http6GGid.wikipedia.orgGwikiG'ur)iR%Kah
-
http6GGblog.uin-malang.ac.idGi8age)eG%==G=G=G(aktor-pendukung-lahirnya-ilmu-kalamG