BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan pengelolaan kelas dikenal sebagai manajemen kelas. Manajemen kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar siswa rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan. Oleh sebab itu, guru profesional harus mampu memahami dan terampil menggunakan pendekatan dalam manajemen kelas.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pendekatan otoriter dalam manajemen kelas?
Apa kelebihan dan kekurangan pendekatan otoriter dalam manajemen kelas?
Bagaimanakah pendekatan intimidasi dalam manajemen kelas?
Apa kelebihan dan kekurangan pendekatan intimidasi dalam manajemen kelas?
Bagaimanakah pendekatan permisif dalam manajemen kelas?
Apa kelebihan dan kekurangan pendekatan permisif dalam manajemen kelas?
Bagaimanakah pendekatan buku masak dalam manajemen kelas?
Apa kelebihan dan kekurangan pendekatan buku masak dalam manajemen kelas?
Bagaimanakah pendekatan instruksional dalam manajemen kelas?
Apa kelebihan dan kekurangan pendekatan instruksional dalam manajemen kelas?
TUJUAN
Untuk memahami pendekatan otoriter, pendekatan intimidasi, pendekatan permisif, pendekatan buku masak, dan pendekatan instruksional
Untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan pendekatan otoriter, pendekatan intimidasi, pendekatan permisif, pendekatan buku masak, dan pendekatan instruksional
BAB II PEMBAHASAN
PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS
PENDEKATAN OTORITER
Pendekatan otoriter adalah suatu pendekatan pengendalian perilaku peserta didik oleh guru. Tujuan guru yang utama adalah mengendalikan perilaku peserta didik karena gurulah paling mengetahui dan berurusan dengan peserta didik. Tugas ini sering dilakukan guru dengan menciptakan dan menjalankan peraturan dan hukuman.
Bila timbul masalah-masalah yang merusak ketertiban atau kedisplinan kelas, maka perlu adanya pendekatan:
Perintah dan Larangan
Baik perintah maupun larangan dapat diterapkan atas dasar generalisasi masalah-masalah pengelolaan kelas tertentu. Seorang guru yang melaksanakan perintah dan larangan bersikap reaktif, namun jangkauannya hanya terbatas pada masalah-masalah yang timbul sewaktu-waktu saja, sehingga kemungkinan timbulnya masalah pada masa mendatang kurang dapat dicegah atau ditanggulangi secara tepat.
Penekanan dan Penguasaan
Pendekatan penekanan dan penguasaan ini banyak mementingkan pada diri guru, banyak memerintah, mengomel dan memarahi. Bila dalam menghadapi masalah pengelolaan kelas menggunakan pendekatan penguasaan dan penekanan, maka memungkinkan siswa untuk diam, tertib karena takut dan tertekan hatinya. Meskipun demikian, namun pendekatan ini kurang tepat karena kurang toleransi, dan kurang bijaksana.
Penghukuman dan Pengancaman
Pendekatan penghukuman muncul dalam berbagai bentuk tingkah laku antara lain penghukuman dengan kekerasan, dengan larangan bahkan pengusiran, menghardik atau menghentak dengan kata-kata yang kasar, mencemooh menertawakan atau menghukum seseorang di depan siswa lain, memaksa siswa untuk meminta maaf, memaksa dengan tuntutan tenentu, atau bahkan dengan ancaman-ancaman. Pendekatan semacam ini termasuk penanganan yang kurang tepat, karena bersifat otoriter kurang manusiawi.
Pendekatan otoriter menawarkan lima strategi yang dapat diterapkan dalam memanajemeni kelas, yaitu:
Menciptakan dan menegakkan peraturan
Kegiatan yang dilakukan guru yaitu menggariskan pembatasan-pembatasan dengan memberitahukan kepada siswa tentang apa yang diharapkan dan mengapa hal tersebut diperlukan. Dengan demikian, maksud peraturan ini adalah menuntun dan membatasi perilaku siswa.
Memberikan perintah, pengarahan, dan pesan
adalah strategi guru dalam mengendalikan perilaku peserta didik agar peserta didik melakukan sesuatu yang diinginkan guru.
Menggunakan teguran ramah
adalah strategi memanajemeni kelas yang digunakan guru memarahi peserta didik yang berperilaku tidak sesuai, yang melanggar peraturan dengan cara lemah lembut. Strategi yang digunakan yaitu dengan cara menegur siswa yang berperilaku tidak sesuai dan yang melanggar peraturan dengan cara lemah lembut. Teguran ini dapat dilakukan secara verbal maupun nonverbal dengan maksud untuk memberitahukan bukan menuduh.
Menggunakan pengendalian dengan mendekati
Guru bergerak mendekati siswa yang berperilaku menyimpang atau cenderung menyimpang. Tujuannya adalah untuk mencegah berkembangnya situasi yang mengacaukan.
Menggunakan pemisahan dan pengucilan
adalah strategi guru dalam merespon perilaku menyimpang peserta didik yang tingkat penyimpangannya cukup berat.
Kelebihan pendekatan otoriter :
terciptanya suatu disiplin tinggi dalam bentuk peraturan atau norma-norma yang harus ditaati sehingga terciptanya suatu ketertiban di kelas.
Pemeliharaan tata tertib dan menjaga atau mengawasi peraturan-peraturan didalam kelas dipatuhi oleh siswa.
Siswa harus mematuhi dan mengikuti peraturan-peraturan kelas yang telah ditetapkan baik oleh sekolah maupun oleh kelas.
Kelemahan pendekatan otoriter
Umumnya guru yang menganut pendekatan otoriter menganggap apa yang ia katakan atau ajarkan adalah benar.
Siswa kurang diberi kesempatan untuk mengemukakan dan mengembangkan ide atau buah pikirannya.
Siswa dikekang didalam mengembangkan sifat dan potensi kreatif, kritis, dinamis dan potensi yang tersedia didalam diri siswa.
PENDEKATAN INTIMIDASI
Pendekatan intimidasi adalah endekatan yang memandang manajemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku peserta didik. Peranan guru adalah memaksa peserta didik berperilaku sesuai dengan perintah guru. Bentuk-bentuk intimidasi itu seperti hukuman yang kasar, ejekan, hinaan, paksaaan, ancaman, serta menyalahkan.
Pendekatan intimidasi berguna dalam situasi tertentu dengan menggunakan teguran keras. Teguran keras adalah perintah verbal yang diberikan pada situasi tertentu dengan maksud untuk segera menghentikan perilaku peserta didik yang menyimpang.
Kelebihan pendekatan intimidasi
Pendekatan intimidasi berguna dalam situasi tertentu dengan menggunakan teguran keras.
Perlakuan yang menggunakan pendekatan ini akan menjadikan siswa tidak mengulangi perbuatannya lagi (siswa akan merasa jera) dan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik.
Kelemahan pendekatan intimidasi
Penggunaan pendekatan ini hanya bersifat pemecahan masalah secara sementara dan hanya menangani gejala-gejala masalahnya, bukan masalahnya itu sendiri.
Kelemahan lain yang timbul dari penerapan pendekatan ini adalah tumbuhnya sikap bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan peserta didik.
Siswa merasa dikucilkan dan takut terhadap guru, pendekatan ini tidak berlaku untuk situasi kelas yang ricuh atau ramai keseluruhan karena bersifat individu.
PENDEKATAN PERMISIF
Pendekatan permisif merupakan Pendekatan yang menekankan perlunya memaksimalkan kebebasan siswa. Tema sentral dari pendekatan ini adalah: apa, kapan, dan dimana juga guru hendaknya membiarkan peserta didik bertindak bebas sesuai dengan yang diinginkannya. Perana guru adalah meningkatkan kebebasan peserta didik, sebab dengan itu akan membantu pertumbuhan secara wajar.
Berbagai bentuk pendekatan dalam pelaksanaan pengelolaan kelas ini banyak menyerahkan segala inisiatif dan tindakan pada diri pembelajar, yaitu:
Tindakan pendekatan pengalihan dan pemasa bodohan merupakan tindakan yang bersifat premisif.
Dari tindakan pendekatan ini muncul hal-hal yang kurang disadari oleh pembelajar diantaranya:
Meremehkan sesuatu kejadian,atau tidak melakukan apa-apa sama sekali,
Memberi peluang kemalasan dan menunda pekerjaan,
Menukar dan mengganti susunan kelompok tanpa melalui prosedur yang sebenarnya,
Menukar kegiatan salah satu pembelajar, digantikan oleh orang lain,
Mengalihkan tanggung jawab kelompok kepada seorang anggota.
Pendekatan membiarkan dan memberi kebebasan.
Pengajar memandang pembelajar telah mampu memikrkan sesuatu dengan prosedur yang benar. "Biarlah mereka bekerja sendiri dengan bebas", demikian pegangan pengajar dalam mengelola kelas. Lebih kurang menguntungkan lagi kalau selama pembeiajar bekerja sendiri, pengajar juga aktif mengerjakan tugas sendiri dan pada saat waktu habis baru ditanyakan atau disusun.
Kelebihan pendekatan permisif
Siswa diberi kebebasan didalam suatu proses agar mereka dapat mengembangkan setiap potensi yang ada dalam dirinya.
Kelemahan pendekatan permisif
Kurang menguntungkan dan tanpa kontrol yang memandang ringan terhadap gejala-gejala yang muncul seperti: mengalihkan, membiarkan dan memberi kebebasan terhadap peserta didik. Pihak pengajar dan pembelajar tampak bebas, kurang memikat.
PENDEKATAN BUKU MASAK
Pendekatan buku masak adalah pendekatan yang berbentuk rekomendasi yang berisi daftar hal-hal yang harus dilakukan atau yang tidak harus dilakukan oleh seorang guru apabila menghadapi berbagai tipe masalah manajemen kelas. Daftar tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan ini biasanya dapat ditemukan dalam artikel. Karena daftar ini sering merupakan resep yang cepat dan mudah, pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan "buku masak". Berikut ini contoh khas jenis pernyataan yang dapat dijumpai dalam daftar "buku masak".
Selalu menegur siswa secara empat mata,
Jangan sekali-kali meninggikan suara pada saat memperingati siswa,
Tegas dan bertindak adil sewaktu berurusan dengan siswa,
Jangan pandang bulu dalam memberikan penghargaan,
Senantiasalah meyakinkan diri lebih dahulu akan kesalahan siswa sebelum menjatuhkan hukuman,
Selalulah meyakinkan diri bahwa siswa mengetahui semua peraturan yang ada,
Tetaplah konsekuen dalam menegakkan peraturan.
Kelemahan pendekatan buku masak
Pendekatan buku masak tidak dijabarkan atas dasar konsep yang jelas, sehingga tidak ditemukan prinsip-prinsip yang memungkinkan guru menerapkan secara umum pada masalah-masalah lain.
pendekatan buku masak adalah apabila resep tertentu gagal mencapai tujuan, guru tidak dapat memilih alternatif lain, karena pendekatan ini bersifat mutlak. Guru yang bekerja dengan kerangka acuan buku masak akan merugikan diri sendiri dan tidak mungkin menjadi manajer kelas yang efektif.
Kelebihan pendekatan buku masak
Karena memiliki daftar tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan.
Menumbuhkan sikap reaktif pada diri guru dalam memanajeneni kelas. Dengan kata lain guru bisanya memberikan reaksi terhadap masalah tertentu dan sering menggunakannya dalam jangka pendek.
PENDEKATAN INSTRUKSIONAL
Pendekatan yang mendasarkan kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan dengan cermat akan mencegah timbulnya sebahagian besar masalah manajemen kelas. Manajemen kelas melalui pendekatan ini mengacu pada tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Dengan demikian peranan guru adalah merencanakan dengan teliti pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap siswa.
Pendekatan instruksional dalam manajemen kelas memandang perilaku instruksional guru agar mempunyai potensi untuk mencapai tujuan utama manajemen kelas, yaitu mencegah timbulnya masalah manajerial dan memecahkan masalah manajerial kelas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan strategi manajemen kelas dalam pendekatan ini antara lain:
Menyampaikan kurikulum dan pelajaran dengan cara yang menarik, relevan, dan sesuai secara empiris dianggap sebagai penangkal perilaku menyimpang siswa di dalam kelas
Menerapkan kegiatan yang efektif adalah kemampuan guru mengatur arus dan tempo kegiatan kelas oleh banyak orang sehingga mencegah siswa melalaikan tugasnya.
Menyiapkan kegiatan rutin kelas adalah kegiatan sehari-hari yang perlu dipahami dan dilakukan siswa.
Memberikan pengarahan yang jelas adalah kegiatan mengomunikasikan harapan-harapan yang diinginkan guru.
Memberikan dorongan yang bermakna adalah suatu proses usaha guru dalam menunjukkan minat yang sungguh-sungguh terhadap perilaku siswa yang menunjukkan tanda-tanda kebosanan dan keresahan.
Memberikan bantuan mengatasi rintangan adalah bentuk pertolongan yang diberikan oleh guru untuk membantu siswa menghadapi persoalan yang mematahkan semangat, pada saat mereka benar-benar memerlukannya.
Merencanakan perubahan lingkungan dalah proses mempersiapkan kelas atau lingkungan dalam menghadapi perubahan-perubahan situasi.
Mengatur kembali struktur situasi adalah strategi manajerial kelas dalam memulai suatu kegiatan atau mengerjakan tugas dengan cara yang berbeda.
Kelemahan pendekatan intruksional
Anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah, namun masing – masing peserta didik memiliki permasalahan yang berbeda.
Kelebihan pendekatan instruksional
Mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik.
Mempunyai potensi mencapai dua tujuan utama manajemen kelas.
Tujuan itu adalah
Mencegah timbulnya masalah manajerial
Memecahkan masalah manajerial kelas.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang dalam proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang bersifat umum. Dalam hal ini terdapat beberapa pendekatan yaitu pendekatan otoriter, pendekatan intimidasi, pendekatan permisif, pendekatan buku masak, pendekatan instruksional. Dengan adanya pendekatan pembelajaran, guru dapat lebih menguasai kelas dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tersebut.
SARAN
Dalam pelaksanaan manajemen kelas tentunya banyak cara atau pendekatan yang dilakkukan yang kemudian diharapkan sistem manajemen kelas agar lebih ditingkatkan lagi. Untuk itu, seorang guru harus pandai-pandai dalam memilih dan melaksanakan pendekatan yang ada agar sesuai dengan situasi dan kondisi kelas
DAFTAR PUSTAKA
N., Lazim. 2011.Manajemen Kelas. Pekanbaru : Cendekia Insani.
http://stitqi.ittifaqiah.com/wp-content/uploads/2013/03/PENDEKATAN-DALAM-PENGELOLAAN-KELAS.pdf (16 Maret 2014)
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dra.%20Wening%20Sahayu,%20M.Pd./makalah%20pengelolaan%20kelas.pdf (13 April 2013)
https://www.academia.edu/8337515/MAKALAH_MANAJEMEN_KELAS_PENDEKATAN_DALAM_MANAJEMEN_KELAS_Tugas_ini_Disusun_untuk_Memenuhi_Mata_Kuliah_Manajemen_Kelas_Dosen_Pengampu_Drs (16 Maret 2014)
https://www.academia.edu/4523746/PENDEKATAN_DALAM_PENGELOLAAN_KELAS (9 Juni 2014)
http://izzaucon.blogspot.com/2014/06/pendekatan-manajemen-kelas.html
http://pakdhekeong.blogspot.com/2013/05/makalah-manajemen-kelas.html
http://www.slideshare.net/sunrisejames9/173746788-makalahpengelolaankelas ( 2April 2014
https://diganovensa.wordpress.com/2012/10/15/pendekatan-instruksional-dalam-manajemen-kelas-dan-aplikasinya-pada-sekolah-dasar.html (15 Oktober 2012)
http://tuanputriutami.blogspot.com/2014/03/pendekatan-dalam-manajemen-kelas.html (18 Maret 2014)
http://kadrybonjoly.blogspot.com/2013/05/pendekatan-pendekatan-dalam-pengelolaan.html (3 Mei 2013)
http://dedysurono.blogspot.com/2014/03/makalah-pengelolaan-kelas_6.html
(6 Maret 2014)
1