UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI MATEMATIKAFull description
Pemodelan sistem industriFull description
Inventarisasi dan Sebaran Emisi Aktivitas Pelabuhan dengan Aermod ViewFull description
Pada keperluan perencanaan pengembangan sumberdaya air pada suatu kawasan DAS, diperlukan seperangkat data yang memadai mulai dari data hujan sebagai masukan karakteristik DAS itu sendiri se…Deskripsi lengkap
Pemodelan MatematikFull description
Pada keperluan perencanaan pengembangan sumberdaya air pada suatu kawasan DAS, diperlukan seperangkat data yang memadai mulai dari data hujan sebagai masukan karakteristik DAS itu sendiri se…Full description
CONNECTED ACTIVITIES FOR BUSINESSFull description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Pemodelan MatematikDeskripsi lengkap
no deskripsi
kuluk
kuluk
no deskripsiFull description
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI MATEMATIKADeskripsi lengkap
Full description
Laporan Praktikum Oseanografi (Refrensi)
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
PEMODELAN SISTEM
Oleh : Ir. Sumiati, MT
Jurusan Teknik Industri Fakultas Tek eknoloi noloi Industri !ni"ersitas Pem#anunan Pem#an unan Nasional $%e $%eteran$ Ja&a Timur '(()
*ONSEP MODEL Model Pemodelan Sistem Sistem Sistem :
Sekumpulan Sekumpulan elemen-elemen elemen-elemen yang saling berinteraksi berinteraksi untuk mencapai tujuan didalam didalam suatu lingkungan yang kompleks. Peme+ahan Permasalahan :
Pendekatan sstem
Mode Mo dell :
Sebagai suatu Representasi / formulasi dalam bahasa tertentu dari real system / system konseptual / sistem nyata. Sistem nata :
Sistem Sistem yang sedang berlangsung berlangsung dalam kehidupan kehidupan sistem sistem yang dijadikan dijadikan titik titik perhatian perhatian dan dipermasalahkan. Pemodelan
Proses membuat / membangun sebuah model dari suatu system nyata dalam bahasa formal tertentu. &ergantung ' Sistem nilai yang dianut( pengetahuan( dan pengalamannya %acamata Pemodel System nyata
!odel #ahasa $ormal
!odel yang "iuji
Sampel
Proses Pemodelan
-e#eraa Asek Lain Te Tentan ntan Model Mod el
Alasan membuat model 1. System System nyata nyata terlalu terlalu kompleks kompleks / masih masih dalam dalam bentuk bentuk hipotesis hipotesis
Eksperimen langsung terlalu mahal / tidak praktis / tidak layak . !odel merupaka merupakan n representasi representasi ideal dari dari suatu syste system m untuk menjelas menjelaskan kan perilaku perilaku system.
Si/at model harus memiliki :
-
%egunaan
-
Sederhana
-
!e)akili persoalan
*eunaan model, ditin0au dari :
-
Segi akademik !odel berguna untuk menjelaskan fenomenaatau obyek-obyek *sebagai pengganti teori( atau konfirmasi / koreksi terhadap teori yang sudah ada+.
-
Segi manajerial !odel sebagai alat #antu / pendukung pengambil keputusan( komunikasi( belajar dan memecahkan masalah.
Pengetahuan tentang model dapat dilengkapi beberapa aspek berikut ' 1. %riteria baik buruknya suatu model dapat diukur oleh pertanyaan , pertanyaan ' a. Apakah mengandung semua ariabel yang relean. b. ukup sederhana( baik dalam struktur dan suatu hubungan , hubungan yang ada antar ariabel , ariabelnya. . Suatu model makin bermanfat bila ' a. !odel memudahkan pengertian tentang sistem yang di)akilinya. b. Pengetahuan tentang alternatif keputusan yang dapat diambil dan hasil keputusan itu makin banyak / meningkat. . 0enis , jenisnya model berdasarkan teori keputusan( yaitu ' a. !odel !atematik ' model yang me)akili sebuah sistem secara simbol matematik. b. !odel nformasi ' model yang me)akili sebuah sistem dalam )ujud grafik / tabel. *arakteristik model an #aik 1se#aai en+aaian tu0uan emodelan2 :
1. !empunyai tingkat generalisasi yang tinggi. model
!akin tinggi derajat generalisasi suatu
makin baik.
. !empunyai mekanisme yang transparan.
"alam memecahkan masalah kita bisa
menerangkan kembali tanpa ada yang disembunyikan. . !empunyai potensi untuk dikembangkan
!ampu membangkitkan minat peneliti lain
untuk menyelidiki lebih lanjut. 2. !empunyai kepekaan terhadap perubahan asumsi.
3arus membangkitkan asumsi.
Prinsi Dasar Penem#anan Model :
1. Elaborasi *Perluasan+ Pendekatan mulai dari sederhana
dielaborasi sehingga model lebih representatie
Penyederhanaan ' dengan system asumsi ketat.
. Sinektik *A4A567+ !etode yang dibuat untuk mengembangkan pengenalan masalah-masalah secara analogis. Perlu kemampuan kreatif yang tinggi . teratif *"4A!%+ Pengembangan model bias dilakukan pengulangan atau peninjauan kembali *teratif+. "inamis *Repetitif+ !odel
dilengkapi dengan pemilihan salah satu metodologi
Metodoloi :
Suatu urutan proses dan prosedur yang disusun secara sistematik dan sebagai suatu kesatuan yang akan menghasilkan sesuatu *solusi( keputusan( model( dll+ yang telah direncanakan untuk diperoleh. Ma+am3ma+am Metodoloi antara lain :
a. Penelitian 6perasional ' -
Programa linier
-
Programa dinamis
-
!odel persediaan( dll
b. Ekonometrik ' Analisa ekonomi dengan menggunakan metode statistic. c. Analytical 3ierarchy Process. d. System "inamis( dll *lasi/ikasi Model :
1. $ungsi -
!odel "eskriptif.
-
!odel Prediktif
-
!odel 4ormatif
. Struktur -
!odel konis
-
!odel Analog
-
!odel Simbolik
. "imensi )aktu -
!odel Statis
-
!odel "inamis
2. &ingkat %etidakpastian -
!odel "eterministik
-
!odel Probabilistik
-
!odel %onflik
-
!odel &ak Pasti *8ncertainty+
9. "erajat 7eneralisasi -
!odel 8mum
-
!odel %husus / Spesifik
:. 5ingkungan -
!odel &erbuka
-
!odel &ertutup
;. "erajat %uantifikasi -
!odel %ualitatif
-
!odel %uantitatif
<. "imensi -
!odel "ua "imensi
-
!odel !ulti "imensi
PEN4ENALAN MASALA5 SISTEM *reati"itas dan masalah sistem .
%emampuan untuk menemukan hubungan , hubungan baru( meneropong
*reati"itas :
suatu hal dari sudut pandang / perspektif
baru dari beberapa konsep. %reatiitas tidak
tumbuh dengan subur sebagai akibat dari adanya berbagai hambatan. Penham#at *reati"itas dapat dikategorikan menjadi '
1. 3ambatan Perseptual . 3ambatan Emosional . 3ambatan %ultural / 5ingkungan 2. 3ambatan ntelektual dan Ekspresi Add. 1.+ 0enis hambatan ini merintangi seseorang untuk memahami hakikat masalah dan / informasi yang diperlukan untuk memecahkan persoalan. Add. .+ 3ambatan Emosional antara lain mencakup ketakutan untuk melakukan kasalahan atau
menghadapai
resiko(
ketidakmampuan
untuk
bersikap
toleran
pada
ketidakpastian( keinginan untuk memperoleh keamanan dan perlindungan( lebih menyukai posisi sebagai penilai daripada pencetus gagasan( memiliki motiasi berlebihan
untuk
mencapai
keberhasilan
secara
cepat
*ambisius+(
dan
ketidakmampuan membedakan realitas dengan fantasi. Add. .+ Sumber hambatan ini adalah norma( nilai , nilai dan keyakinan yang berlaku di masyarakat serta lingkungan fisik dan sosial yang dekat pada kita. Add. 2.+ 3ambatan ini bersumber pada kurangnya kemampuan intelektual( tidak mempunyai pengetahuan( tidak ada gagasan( kurang pengalaman dan kurangnya keahlian untuk menyampaikan gagasan. Permasalahan apapun yang dihadapi( pemecahannya menurut pendekatan yang sistematik( dengan langkah , langkah ' 1. Pendefinisian masalah . Spesifikasi . !encari sebab , sebab yang mungkin 2. !encari sebab , sebab yang paling mungkin 9. !enguji kebenaran / erifikasi 4e0ala dan Masalah 4e0ala ' %ondisi yang memberikan tanda timbulnya sebuah masalah. Masalah ' Perbedaan *gap+ / kesenjangan antara apa yang seharusnya ada *das sollen+ dan
apa yang ada dalam kenyataan *das sein+.
7ejala !asalah
dentifikasi masalah
"efinisi masalah
7ambar Proses Perumusan !asalah Identi/ikasi Masalah ' &ahap mengenali berdasarkan penyebab atau akar timbulnya gejala. De/inisi Masalah '
PEN4EM-AN4AN MODEL Suatu usaha memperoleh model baru yang memiliki kemampuan lebih didalam beberapa aspek. Lankah3lankah Penem#anan Model :
2. Analisis dan Solusi !odel Ada 2 kriteria ealuasi model ' -
%etelitian
diperiksa kesesuaian perilaku modul dengan perilaku sistem nyata.
-
=aliditas
3ubungan antara masalah perilaku( struktur antara ariabel model perlu diperiksa.
-
%etetapan *onstancy+
!odel sebagai alat mengelola dan penting juga untuk meramalkan.
-
%etersediaan taksiran untuk ariabel
9. nterpretasi dan mplementasi !odel Penem#anan Model Taha3taha Penem#anan Model :
1. dentifikasi permasalahan dan tujuan
model dapat digunakan dengan
. Pendefinisian system *model konseptual+ . dentifikasi ariabel 2. $ormulasi model 9. Parameterisasi !odel :. =alidasi model ;. mplementasi
1. dentifikasi Permasalahan dan &ujuan ' Perumusan Permasalahan -
5angkah a)al yang paling kritis
Sulit( masalah tidak bias diamati dengan begitu saja( hanya gejala *symptom+ sebagai informasi yang terlihat. *Analogi ' "okter mendiagnosis penyakit pasien+
-
Perlu kreatiitas( *karena permasalahan harus dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang+.
Perumusan masalah seringkali harus melalui tahapan ' -
Eksploitasi ' dengan check list / daftar gejala-gejala.
-
Seleksi ' gejala-gejala diseleksi( missal muncul biaya( )aktu dan kemampuan.
-
$ormulasi.
6ontoh : Masalah Persediaan 7 In"entor
>ang diamati gejala-gejala ' -
#ack order
-
5ost sales
-
Stock menumpuk
-
Perusahaan rugi( dll.
Empat permasalahan diatas merupakan gap-gap yang harus dihilangkan agar masalah teratasi. . Pendefinisian System *!odel %onseptual+ ' #erdasarkan perumusan masalah dan tujuan sebelumnya. Secara umum( model konseptual memperlihatkan ' Aspek Struktural %onfigurasi elemen , elemen permasalahan.
e1
Aspek $ungsional
e
Perilaku dari setiap elemen permasalahan. Aspek 5ingkungan Penentuan
e2
e
batas
system
/
permasalahan *system boundary+.
ruang
lingkup
Sehingga dari garis besar digambarkan tahapan sebagai berikut ' Asumsi Permasalahan *system nyata+
!odel %onseptual
dentifikasi =ariabel
Perlu pemahaman sistem
1
1
' 8kuran-ukuran performansi system *respons+ *dependent ariable+
' =ariabel stimulus.
. dentifikasi =ariabel '
#lack #o?s
nput
6utput
=ariabel stimulus / input ' a. "ari sudut keputusan *decision+ ' -
ontrollable ariable
-
8ncontrollable ariable
biasanya dependen
b. "ari sudut lingkungan ' -
=ariable Endogen.
-
=ariable Eksogen.
c. "ari sudut relasi ' -
=ariable "ependen.
-
=ariable ndependen.
%riteria yang perlu dipertimbangkan dalam identifikasi ariable ' -
Relean
-
!inimum
-
5engkap
-
6perasional !issal ' 0enis ariable -
8kuran nominal
-
nteral
#eda jenis &idak bias dioperasikan. *#aca dan pelajari sendiri cara-cara mengukur+
4P8& 6 8 & P 8 &
"iketahui "iketahui Akan ditentukan
!asalah Probabilitas *S"S#+ Sales *!a?+ @ f*6+
Akan ditentukan
nput @ 6utput @ 6
#iaya *!in+ @ f*+ Profit @ f*(6+
Produktifitas @ f
Asumsi ' Pertimbangan-pertimbangan akal sehat yang tepat dan memenuhi kebutuhan *benar secara umum+
Syarat-syarat asumsi ' a. %onsistensi Asumsi-asumsi ' -
b. ndependensi ontoh ' Asumsi sistem ' A( #( ( "( dan " A *tak independent+( !aka $ *$enomena+ @ A( #( B. #ukan $ @ A( #( ( "B
c. Releansi Stimulus Sistem %ausalitas
"ijaga
Relean
Respons
d. Ekialensi Analogi model 1 dengan model lain *model lain yang sudah ada yang ditinjau+
model
Sistem
Sistem lain
S1
S
$1
$
$ @ Sistem Asumsi S @ $enomena
maka Prinsip ekialen bila
@ S1 @ S
$1 @ $
@ S1 C S
$1 D $
2. $ormulasi !odel ' Rumusan masalah dalam bentuk model matematis yang dapat me)akili sistem nyatanya. ontoh ' a. !odel persediaan ' &ujuan ' #iaya minimum total *&+
@F
=ariabel yang berpengaruh ' #iaya simpan *h+ ' #iaya pesan *o+ ' 3arga barang *p+ Pemesanan ' !odel yang diformulasikan ' & *+ @ h . G o . G p .
=
!inimum
A" h
"imana ' " @ "emand / tahun A @ #iaya pesan per satu kali pesan h @ #iaya Simpan b. !odel pemeliharaan ketel uap ' &ujuan ' meminimasi biaya pemeliharaan. Air
%etel 8ap
Panas *Jm+
Efisiensi
8ap *p I t+ Sisa pembakaran
=
H
Energi panas yang terpakai Energi panas total
r @ jari-jari *ketebalan ketel+ &eori perpindahan panas '
= f *r +
PP
dt = J = -k A. sat )aktu
dr
A = .π .r .l
r i r o
&=-
l
r i
J
suhu fungsi ketebalan ketel
ln r
π k
r o
&asap
F
>ang mana bentuknya F F F
η @
f *&+ model A)al ' suhu tidak nol. =olume uap
tg M
&asap & @ &o G K ? &
asumsi @ K tetap %enyataan K @ f *L+
Pada saat tertentu dilakukan oerhaul. M
&o
•
•
L@F
L@F
oerhoul
L
tg M =olume uap *Pot tertentu+
Asumsi ' a.
Perbaikan dan pemeliharaan akan mengembalikan performance ketel uap
8 K( &o. b.
%ecepatan produksi *uap+ tetap *dan kebutuhan uap per ton gula sama untuk mutu tebu yang sama+.
@ olume uap yang diperlukan selama masa giling.
!isal ' Selama masa giling diadakan oerhaul ? Perlu uap S1 ?
E=
∑S
i
S
S
asumsi @ S1 @ S @ S @ S
=/ S
$rekuensi oerhaul @ n ?( maka E = *n + 1+ S E = * n + 1+ S
#iaya bahan baku / air &ujuan @ !inimasi biaya
#iaya bahan baker *bb+ #iaya oerhaul
b @ #iaya bahan baker *bb+ per oerhaul. o @ #iaya satuan oerhaul.
&otal biaya *&+( adalah ' & = #iaya bahan bakar
+ #iaya oerhaul
& = *n
+ 1+ b + n . o = . b + - 1 . o S S Estimasi
b *Rp / S ton uap+
∞ &emperatur asap *& @ &o G K ?+ ∞ ∫ *& - &o+ d? *ton uap+
S
b
= ∫ *& - &o+ d? N
S
= ∫ *& + α .? - &o+ d? N
S
= ∫ α .?
d?
N
= α b
= α
d&
L ? @ S S
?@N
→
=
Rp o
C ton uap.
=N
dS α α
-
o
=
"imana ' S
=N
S =
.o α
.
S o S
@ 0umlah uap yang dihasilkan 1 periode oerhaul.
o @ #iaya pesan per satu kali pesan. @ #iaya bahan baker *Rp / o ton uap+
Perlu dicoba O ' #ila a+ & @ K G ? G Q? 8 S @ F b+ & @ *A , #+ e-g? 8 S @ F a+.
b+ .
&asap
&asap
A-# L
=olume uap
9. Parameterisasi !odel Penentuan parameter model . ontoh '
L
=olume uap
@aGb.3 "imana ' @ #erat badan. 3 @ &inggi badan a( b @ Parameter #erangkat dari data
ES&!AS 3asil optimasi dari sample mungkin mengandung kesalahan K ukuran kualitas
"ata ' F b. Aailability *ketersediaan+ data. Pengumpulan data
Sekunder
Primer
*"ata sudah ada(U sumber data+
*!encari sendiri+( melalui - Surey - Sensus
c. uality akurasi / ketelitian. tergantung ' -
ara mengumpulkan data(
-
ara mengolah(
-
%apan data dikumpulkan.
Seberapa jauh penyimpangan *+ ditoleransi.
d. uantity %ecukupan data #erapa n yang diinginkan F
e. =ariability *data+ ' !encakup titik-titik data pada range / interal. Sangat mempengaruhi kualitas. ontoh ' Pendekatan least sJuare @ y @ a G b? dengan b =
∑ *L - L+ > → = *L - L+ *L - L+ ∑ *L - L+ i
i
i
i
i
b =
∑R .> i
i
→ σ b = ∑ Ri σ >i
i
σ >i
> W @ a G b? > >i W yi
B
Li
L
=ariance @ σ
>1
@ σ
@ VVVV@ σ
>m
>
@ σ
>
*Standart error of estimate+
σ b
= = =
R1 σ >1
R1 σ >
σ > *R1
+
+
R σ >
R σ >
+
R
+
+
+
............ + = Rm σ >m
.............. + = Rm σ >
................... + = Rm +
&itik-titik data
>
F . .. . . .. . . .. .
#entuk-bentuk garis ini beda
F F
L kecil
#ila yang diamati yang L kecil
&erjadi kesalahan bentuk garis
!aka pengambilan L yang lebih besar
Semakin besar
Syarat Estimator *Statistik Sampel+ 1.
&idak bias U nilai harapan *e?pected alue+ statistic @ parameter yang diduga.
P*M+
bias T *mean+ W M
M
M *estimator+
.
Estimasi U estimator mempunyai ariansi minimum Standar deiasi kecil
makin baik data tersebut
Penyimpangan terhadap harga rata-rata /
Efisiensi makin tinggi
&erbaik
P*M+ • •
•
• •
•• •
• •
•
••
•
•
•
•
• •
•
•
W M
M
.
%onsisten &erbaik P*M+
n
n @ 1N n@ n@1 M
M
-
0ika data yang diambil sedikit U Standar deiasi besar
-
0ika data yang diambil banyak U Standar deiasi kecil U lebih akurat
"engan menambah sample *n+ U semkin konsisten Uσ semakin kecil. n
!etode Parameterisasi a. !etode obyektif( misal ' -
!etode statistic.
-
Standar tertentu *S4 / S+.
b. !etode subyektif -
!etoda "elphi *kesepakatan yang sifatnya iteratie antara konsultan dengan decision maker U keputusan+.
-
6pini.
c. %ombinasi kedua metode diatas
:. =alidasi !odel =alidasi model digunakan untuk menguji apakah model tersebut baik atau tidak F !eliputi aspek-aspek ' a. %emampuan model menggambarkan kembali sistem yang sebenarnya *degree of representatismen+. b. %emampuan model untuk dapat digunakan *reability+. c. !anfaat yang dapat dihasilkan oleh model *usefullmen+. d. biaya yang diperlukan mulai dari pengembangan model sampai dengan implementasi dan operasional model *cost consideration+.
Proses Pengujian model '
Problem situation
=erifikasi system asumsi
%ualitas solusi F *&idak bisa kembali ke solusi lagi+
Solution
=alidasi e?perimental *secara induktif+
onceptual model
$ormal model
=erifikasi secara logika *secara deduktif+. *releansi ariable F hubungan fungsional F+.
&eknik / !etode Pengujian !odel( antara lain ' 1. $ace =alidation "engan opini pakar *ahli+( berdasarkan pengalamannya bisa pada ' -
!ekanisme
-
6utput
. Senciity Analysis Pengujian terhadap output model bila parameternya diubah-ubah . onergent =alidation &erutama untuk model-model heuristic. Algoritma-algoritma di cek melalui conergent alidation 2. Statistical =alidation - Pengujian hipotesis( - 8ji serial correlation( dll. 9. &uring &est Pembandingan
6utput model Real system
Prinsipnya ' kemampuan membedakan hasil *model+ dari pakar. %onsisten / tidak pakar tersebut dengan pendapat / pengalamannya F ;. mplementai !odel Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan( yaitu '
-
!odel
-
6rganisasi
-
Strategi mplementasi Aspek model
$ungsi model ' hanya sebagai pendukungpengambil keputusan *sebagai informasi+.
!odel nformasi ndustri
Pengambil keputusan
Pengalaman
nteraksi *lingkungan+
Proses
%eputusan
%riteria %eahlian
Aspek *"imensi+ 6rganisasi
F
"ecision !aker *"!+
8ser F
F !odel
F
F !odel #uilder *!#+
%eberhasilan mengimplementasikan tarikan model hubungan organisasi diatas.
nteraksi "! dengan !# ' !# "! !emahami model dan model alid &idak memahami model dan model alid
!emahami persoalan "!.
&idak memahami persoalan "!
-
4o Problem
-
%omunikasi
-
Efektiitas
-
%omunikasi Efektiitas
nteraksi 8ser dan #uilder ' #uilder 8ser
!odel !emahami persoalan "!.
8ser mempercayai model 8ser tidak mempercayai model
-
4o Problem
-
Resistensi
nteraksi "! , 8ser ' -
&ergantug pola kepemimpinan.
-
nteraksi atasan ba)ahan F 3ubungan konfliktual ' •
$orcing *dipaksakan+
•
ompromising *titik temu+
•
onfrontation *optimasi+
•
%onflik terbuka
Strategi mplementasi ' &ahapan-tahapan ' 1. Pentahapan mplementasi. - Pilot project *implemntasi secara keseluruhan+. - mplementasi parsial. . Peningkatan kemampuan S"! *user+. - Pelatihan - Seminar - orkshop . Pra kondisi organisasi
&idak memahami persoalan "!
-
Efektiitas
-
Efektiitas Resistensi
Supaya berhasil( dengan perubahan-perubahan / model yang ada.