modul pengujian fisis mekanis dan mikroanalisDeskripsi lengkap
STIFI Bhakti Pertiwi PalembangDeskripsi lengkap
kimia dasar
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Kimia organik, stereoisomer, campuran rasematFull description
Laporan mikrobiologi
kimia dasar 1 universitas mulawarman
Pemisahan Dan PemurnianFull description
Deskripsi lengkap
Jurnal
kimia dasarFull description
Deskripsi lengkap
RUMAH SAKITDeskripsi lengkap
SK PENGENDALIAN TEKNIS DAN MEKANIS RS HAJI KAMINODeskripsi lengkap
Pemisahan Rasemat secara Mekanis dan Pembentukan Diastrereoisomer
Selasa, 02 Desember 2014
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Senyawa kiral merupakan senyawa yang mempunyai empat gugus yang berlainan yang melekat pada satu atom karbon atau karbon tetrahedral. Atom karbon dengan empat gugus yang berlainan ini juga sering disebut karbon asimetri. Senyawa yang molekulnya mempunyai satu karbon asimetri dan bersifat kiral akan mempunyai dua molekul dengan rumus struktur yang sama, yang hubungannya satu sama lain seperti benda dan bayangan cerminnya namun keduanya tidak dapat didempetkan. Kedua bayangan cermin ini dikenal dengan pasangan enansiomer. Sedangkan molekul sereoisomer yang bukan enansiomer dikenal sebagai diastereomer
ENANSIOMER DAN DIASTREOMER
BAB II ISI
CAMPURAN RASEMAT 1.
Sebuah larutan di mana kedua enansiomer dari senyawa ada dalam jumlah yang sama disebut campuran rasemat, atau rasemat
2.
Disimbolkan dengan (d/l)- atau ()- sebagai awalan nama zat
3.
Terdiri dari molekul kiral, tetapi tidak memiliki aktivitas optik
4.
Proses terbentuknya dari bahan kiral disebut rasemisasi
5.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mencampur jumlah yang sama zat enansiomer
CONTOH CAMPURAN RASEMAT
PEMISAHAN RASEMAT Senyawa kiral sudah banyak diproduksi secara sintetis dan umumnya terdapat dalam bentuk campuran rasemat, yaitu campuran pasangan enansiomer sama banyak yang masing-masing memutar bidang polarisasi cahaya sama besar tapi arah berlawanan. Dalam sintesa organik, khususnya di bidang farmasi, ratusan obat – obatan telah disintesa dari berbagi bahan. Sebagian diisolasi langsung dari alam, dan ada pula yang dibuat seluruhnya di laboratorium dan tidak terdapat di alam. Obat-obatan yang disintesis di laboratorium, umumnya dijual dalam bentuk rasematnya. Artinya dalam produk tersebut terdapat campuran enatiomer lawannya, misalkan suatu senyawa dengan enatiomer (+) di dalamnya juga terdapat senyawa dengan bentuk molekul sama tapi merupakan isomer (-) sehingga dalam keadaan ini obat masih belum bisa digunakan, karena sifat elektroniknya saling meniadakan, akibatnya aktifitas biologis dari senyawa yang diinginkan menjadi inaktif. Sehingga perlu dilakukan proses pemisahan antara campuran enatiomer tersebut dalam rasematnya.
CARA PEMISAHAN RASEMAT 1. Resolving agent kiral.
Teknik ini bergantung pada enantiomer yang memiliki sifat fisik identik dan diastereomer umumnya yang memiliki sifat berbeda. Contoh : memisahkan enansiomer asam 2-hydroxylpropionic. Perlu ditambahkan sebagai resolving agent untuk (R) -2-fenil-etilamin. Kedua enantiomer berinteraksi dengan (R) -2-fenil-etilamin untuk membentuk dua spesies yang berbeda garam yang diastereomer satu sama lain. Para diastereomer kemudian dapat mengkristal secara terpisah dan rasemat berhasil dipisahkan secara sempurna
2. Kromatografi kiral
Dalam proses ini, rasemat dijalankan melalui kolom yang diisi dengan zat kiral. Enansiomer akan berinteraksi secara berbeda dengan substansi dan kemudian akan mengelusi (atau menyaring melalui substansi) pada tingkat yang berbeda. Teknik ini juga diterapkan untuk campuran enantiomer samping campuran rasemat, misalnya untuk memurnikan spesies dari sejumlah kecil enansiomernya
Rumus Molekul Senyawa Kiral dan Enansiomernya yang Berhasil Dipisahkan dari Campuran Rasemat
Mekanisme Kimia Pemisahan Rasemat dengan Pembentukan Diastereomer Enansiomer dari campuran rasemat
Enansiomer murni
Diastereomer
Dalam hal ini, enansiomer dari campuran rasemat diubah menjadi diastereomer melalui reaksi dengan enansiomer murni, dan ditambahankan senyawa kiral. Karena sifat fisik dan kimia yang berbeda, diastereomer ini dapat dipisahkan dengan teknik pemisahan umum. Contoh teknik tersebut adalah dengan kromatografi atau kristalisasi selektif satu diastereomer dengan yang lain disimpan dalam larutan. Setelah pemisahan, enansiomer murni dari campuran rasemat dan tambahan kiral dipulihkan.
Secara umum mekanisme pemisahan rasemat dengan pembentukan diastereomer dapat digambarkan melalui gambar sebagai berikut.
Contoh mekanisme kimia pemisahan rasemat dengan pembentukan diastereomer pada pemisahan asam rasemat organik
Pada pemisahan rasemat dengan pembentukan diastereomer, diperlukan basa nitrogen (resolving agent) enansiomer murni akan membentuk pasangan garam diastereomer. Basa nitrogen yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah alkaloid morfin, strychnine, dan brucine. Mereka dapat diisolasi dari kolam kiral alam sebagai senyawa enansiomer murni.
Strychnine
Contoh lain : pemisahan rasemik alkohol dalam campuran toluena dan metanol
Proses ini dikenal sebagai RRR sintesis yang atau Resolusiracemization-Recycle. Resolving agent yang ditambahkan adalah senyawa optis aktif (S)-asam mandelic. Alkohol (S)-enansiomer membentuk larutan garam diastereomerik dengan asam mandelic dan dapat disaring dari larutan. Deprotonasi sederhana dengan natrium hidroksida membebaskan (S)-alcohol yang bebas. Sementara itu (R)-alcohol tetap dalam larutan dan didaur ulang kembali ke dalam campuran rasemat oleh epimerisasi dengan asam klorida dalam toluena.
KESIMPULAN Mekanisme pemisahan rasemat dengan pembentukan diastereomer adalah dengan cara membentuk larutan garam diastereomerik dengan resolving agent tertentu. Basa nitrogen enansiomer murni akan membentuk pasangan garam diastereomer. Basa nitrogen yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah alkaloid morfin, strychnine, dan brucine.