Edema
Pada umumnya edema berarti pengumpulan cairan berlebihan pada sela-sela jaringan atau rongga rongga tubuh. Secara garis besar cairan edema edema ini dapat dikelompok dikelompokkan kan menjadi menjadi edema peradangan peradangan atau eksudat eksudat dan edema non radang atau transudat. transudat. Sesuai Sesuai dengan namanya eksudat timbul timbul selama proses peradangan dan mempunyai berat jenis besar (> 1,20. !airan ini mengandung protein kadar tinggi sedangkan transudat mempunyai berat jenis rendah ("1,1# dan mengandung sedikit protein. $dema dapat bersi%at setempat atau umum. $dema yang bersi%at umum dinamakan anasarka, yang menimb menimbulk ulkan an pemben pembengka gkakaa kaan n berat berat jaringa jaringan n ba&ah ba&ah kulit. kulit. $dema $dema yang yang terjadi terjadi pada pada rongga rongga serosa serosa tubuh tubuh diberi diberi nama sesuai dengan dengan tempat yang bersangkutan bersangkutan.. Secara umum edema nonradang akan terjadi pada keadaan-keadaan sebagai berikut ' 1. 2. . *.
Pening Peningkata katan n teka tekanan nan hidros hidrostati tatik k Penuru Penurunan nan tekana tekanan n onkot onkotik ik plasm plasmaa )bstr )bstruk uksi si sal salur uran an lim lim%e. %e. Pening Peningkata katan n permeab permeabilit ilitas as kapiler kapiler..
$dema radang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas kapiler. $dema juga dapat terjadi akibat akibat gangguan gangguan pertukaran pertukaran natrium+ke natrium+keseimban seimbangan gan elektrolit. elektrolit. $dema dapat dapat timbul akibat tekanan koloid osmotik plasma yang menurun atau tekanan hidrostatik kapile kapilerr yang yang mening meningkat kat.. ekana ekanan n osmotik osmotik plasma plasma adalah adalah tekana tekanan n yang yang mempertahankan cairan didalam pembuluh darah dengan cara menarik cairan dari ruang ruang intersr intersrtit titial. ial. ekana ekanan n hidrost hidrostati atik k adalah adalah tekana tekanan n yang yang mendor mendorong ong cairan cairan dari dari plasma keruang interstitial. ekanan ekanan koloid osmotik plasma dapat berkurang akibat terjadinya kerusakan hepar seperti pada sirosis hati. Pada sirosis hepatik hati tidak dapat mensintesis mensintesis protein, protein, sedangkan sedangkan protein protein terutama terutama albumin albumin sangat berperan berperan dalam mempertahank mempertahankan an tekanan tekanan koloid koloid osmotik osmotik plasma, plasma, sehingga sehingga pada sirosis sirosis hepatik hepatik dapat terjadi edema. ekanan ekanan koloid koloid osmotik osmotik plasma juga dapat berkurang berkurang pada sindroma ne%rotik. Pada sindroma ne%rotik, ginjal mengalami kebocoran sehingga albumin yang dalam keadaan normal tidak dapat diekskresi oleh ginjal, pada sindroma ne%rotik ne%rotik akan terbuang terbuang bersama bersama urin./kib urin./kibatnya atnya kandungan kandungan albumin albumin didalam plasma akan berkurang sehingga terjadi penurunan tekanan koloid osmotik plasma. al ini menyebab menyebabkan kan timbul timbulnya nya edema. edema. ekana ekanan n hidrost hidrostati atik k kapiler kapiler dapat dapat mening meningkat kat pada pada hambatan aliran darah ena seperti yang terjadi pada gagal jantung ja ntung kongesti%. Pada gagal jantung kongesti%, tekanan darah ena meningkat yang akan diikuti dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapiler. !airan akan didorong dari plasma keruang interstitial sehingga cairan akan tertimbun dijaringan interstitial maka terjadilah edema. Patofisiologi edema $dema merupakan Pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan interstisium dikenal sebagai edema .penyebab edema dapat dikelompokan menjadi empat kategori umum'
1. Penuru Penurunan nan konsen konsentras trasii protei protein n plasma plasma menyeb menyebabk abkan an penuru penurunan nan tekana tekanan n osmoti osmoticc plasma.penurunan ini menyebabkan %iltrasi cairan yang keluar dari pembuluh lebih tinggi tinggi,, sement sementara ara jumlah jumlah cairan cairan yang direab direabsorp sorpsi si kurang kurang dari normal normal dengan dengan demiki demikian an terdapat terdapat cairan cairan tambah tambahan an yang yang tertin tertingga ggall diruan diruang g 3ruang 3ruang interst interstisiu isium. m. $dema yang disebabkan disebabkan oleh penurunan penurunan konsentrasi konsentrasi protein protein plasma plasma dapat terjadi
melalui beberapa cara ' pengeluaran berlebihan protein plasma di urin akibat penyakit ginjal penurunan sintesis protein plasma akibat penyakit hati ( hati mensintesis hampir semua protein plasma makanan yang kurang mengandung protein atau pengeluaran protein akibat luka bakar yang luas . 2. Peningkatan permeabilitas dinding kapiler menyebabkan protein plasma yang keluar dari kapiler ke cairan interstisium disekitarnya lebih banyak. Sebagai contoh, melalui pelebaran pori 3pori kapiler yang dicetuskan oleh histamin pada cedera jaringan atau reaksi alergi . erjadi penurunan tekanan osmotik koloid plasma yang menurunkan kearah dalam sementara peningkatan tekanan osmotik koloid cairan interstisium yang diseabkan oleh kelebihan protein dicairan interstisium meningkatkan tekanan kearah luar. ketidakseimbangan ini ikut berperan menimbulkan edema lokal yang berkaitan dengan cedera ( misalnya , lepuh dan respon alergi (misalnya , biduran . . Peningkatan tekanan ena , misalnya darah terbendung di ena , akan disertai peningkatan tekanan darah kapiler, kerena kapiler mengalirkan isinya kedalam ena. peningkatan tekanan kearah dinding kapiler ini terutama berperan pada edema yang terjadi pada gagal jantung kongesti%. $dema regional juga dapat terjadi karena restriksi lokal aliran balik ena. Salah satu contoh adalah adalah pembengkakan di tungkai dan kaki yang sering terjadi pada masa kehamilan. 4terus yang membesar menekan ena 3ena besar yang mengalirkan darah dari ekstremitas ba&ah pada saat ena-ena tersebut masuk ke rongga abdomen. Pembendungan darah di ena ini menyebabkan kaki yang mendorong terjadinya edema regional di ekstremitas ba&ah. *. Penyumbatan pembuluh lim%e menimbulkan edema,karena kelebihan cairan yang di%iltrasi keluar tertahan di cairan interstisium dan tidak dapat dikembalikan ke darah melalui sistem lim%e. /kumulasi protein di cairan interstisium memperberat masalah melalui e%ek osmotiknya. Penyumbatan lim%e lokal dapat terjadi, misalnya di lengan &anita yang saluran-saluran drainase lim%enya dari lengan yang tersumbat akibat pengangkatan kelenjar lim%e selama pembedahan untuk kanker payudara. Penyumbatan lim%e yang lebih meluas terjadi pada %ilariasis, suatu penyakit parasitic yang ditularkan melalui nyamuk yang terutama dijumpai di daerah-daerah tropis. Pada penyakit ini, cacing-cacing %ilaria kecil mirip benang mengin%eksi pembuluh lim%e sehingga terjadi gangguan aliran lim%e. 5agian tubuh yang terkena, terutama skrotum dan ekstremitas, mengalami edema hebat.6elainan ini sering disebut sebagai elephantiasis,karena ekstremitas yang membengkak seperti kaki gajah.
/papun penyebab edema, konsenkuensi pentingnya adalah penurunan pertukaran bahan-bahan antara darah dan sel. Sering dengan akumulasi cairan interstisium, jarak antara sel dan darah yang harus ditempuh oleh nutrient, )2, dan 7at-7at sisa melebar sehingga kecepatan di%usi berkurang. 8engan demikian, sel-sel di dalam jaringan yang edematosa mungkin kurang mendapat pasokan darah. Cairan Tubuh Total
Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. Pada orang de&asa jumlahnya sebesar #0-90: dari berat badan. 6andungan air di dalam sel lemak lebih rendah dari pada kandungan air di dalam otot, sehingga cairan total tubuh pada orang gemuk lebih rendah dari mereka yang tidak gemuk. !airan dalam tubuh dibagi dalam dua
kompartemen utama yaitu cairan ekstrasel dan cairan intrasel. ;olume cairanintrasel sebesar 90: dari cairan tubuh total atau sebesar 9: dari berat badan pada orang de&asa. ;olume cairan ekstrasel sebesar *0: dari cairan tubuh total atau sebesar 2*: dari beratbadan pada orang de&asa. !airan ekstrasel dibagi dalam dua subkompartemen yaitu cairan interstisium sebesar 0: dari cairan tubuh total atau 1<: dari berat badan pada orang de&asa dan cairan intraaskuler (plasma sebesar 10: dari cairan tubuh total atau 9: dari berat badan pada orang de&asa. emodinamik dalam kapiler dipengaruhi oleh a. Permeabilitas kapiler. b. Selisih tekanan hidrolik dalam intersisium. c. Selisih tekanan onkotik dalam plasma dengan tekanan onkotik dalam interstisium. =etensi natrium dipengaruhi oleh' a. /ktiitas sistem reninangiotensinaldosteron yang erat kaitannya dengan baroreseptor di arteri a%eran glomerulus ginjal. b. /ktiitas /P (atrial natriuretik peptide yang erat kaitannya dengan baroreseptor di atrium dan entrikel jantung. c. /ktiitas sara% simpatis, /8 yang erat kaitannya dengan baroreseptor di sinus karotikus. d. )smoreseptor di hipotalamus. $dema merupakan gejala dari berbagai keadaan medis serius, seperti penyakit jantung kongesi%, gagal jantung, gagal hati, malnutrisi dansindrom ne%rotik. $dema peri%er bisa juga terjadi akibat obstruksi ena atau obstruksi lim%atik atau karena pemberian garam dan air berlebihan. )bat-obatan seperti obat anti in%lanmasi nonsteroid ()/?S dan bloker (penyekat kanal kalsium (calsium channel blocker juga bisa menyebabkan edema peri%er. $dema bisa merupakan indikator utama adanya penyakit serius. 6eluhan 4tama 6eluhan utama yang sering adalah bengkak tungkai. Pada kasus yang parah, edema meluas menyebabkan bengkak perut (asites, edema sakral, e%usi pleura, edema paru dan bahkan bengkak muka. $dema sering, &alaupun tidak selalu berhubungan dengan postur tubuh, dan pada orang yang terbaring di tempat tidur biasanya terkumpul di sakrum. Diagnosis
/namnesis yang akurat sangat penting. @ejala dan tanda penyakit jantung, hati dan ginjal harus ditanyakan. 8ua pertanyaan kunci untuk diagnosis ' /pakah edema terjadi unilateral atau bilateralA /dakah peningkatan tekanan ena jugularisA Bang juga penting adalah menentukan ada tidaknya edema di tempat lain. $dema yang terjadi di%us di seluruh tubuh menunjukkan kadar albumin serum yang rendah, atau CkebocoranD kapiler dan bukan gagal jantung. Edema Tungkai Bilateral
Pada edema tungkai bilateral, diagnosis ditegakkan dengan menentukan ada tidaknya peningkatan tekanan ena dan ada tidaknya tanda penyakit hati, imobilitas berat atau malnutrisi. @agal Eantung ' edema tungkai terjadi dari gagal jantung kanan dan selalu
disertai peningkatan tekanan ena jugularis (E;P. Sering ditemukan hepatomegali sebagai tanda kelainan jantung yang mendasarinya. Eika edema nampak sedikit di tungkai, dan berat di abdomen, harus dipertimbangkan adanya konstriksi perikardial.
@agal ati ' edema tungkai disebabkan oleh rendahnya kadar albumin serum
(biasanya " 20 g+dF . 5isa ditemukan tanda penyakit hati kronis, seperti spider nei, leukonika (lier nail, ginekomastia, dilatasi ena abdomen yang menunjukkan adanya hipertensi portal, dan memar (kerusakan %ungsi sintesis hati. E;P tidak meningkat. Pada penyakit hati kronis berat (misalnya sirosis, pemeriksaan en7im hati mungkin hanya sedikit terganggu, &alaupun rasio normalisasi internasional (?= sering memanjang (> 20 dtk. Pada gagal hati akut, pasien biasanya sakit berat, terdapat gejala gangguan otak yang menonjol dan tes %ungsi hati biasanya abnormal. @agal @injal 'edema disebabkan oleh rendahnya kadar albumin serum (sindrom
ne%rotik, di mana urin berbusa dan mengandung -* G protein pada tes dipstick atau ketidakmampuan mengeksresikan cairan (sindrom ne%ritik, berhubungan dengan hipertensi dan rendahnya output urin. es yang perlu dilakukan untuk kon%irmasi adalah pengukuran kadar albumin serum (biasanya " 0g+dF, protein urin (biasanya > * g+2* jam, dan kreatinin serta ureum serum. ?mobilitas 4mum ' pasien biasanya berusia tua dan jelas imobil karena lemah
atau penyakit serebroaskular. E;P menurun, dan tidak ada tanda penyakit hati ataupun ginjal. Halnutrisi ' penyakit kronis bisa berhubungan dengan keadaan katabolik dan
derajat malnutrisi yang bisa cukup berat untuk menurunkan kadar albumin serum dan menyebabkan edema tungkai.Ialaupun jarang, edema tungkai bilateral juga bisa disebabkan oleh penekanan ena kaa in%erior(?;!. 8iagnosis ini bisa ditegakkan dengan ultrasonogra%i abdomen, menggunakan 8oppler ber&arna untuk menentukan aliran darah dan !. 5iasanya itu terjadi ' pada obesitas berat pada asites berat (tegang apapun penyebabnya dengan trombosis ena luas di ?;!, seperti pada keganasan, atau komplikasi
sindrom ne%rotik. Edema Tungkai Unilateral
5engkak tungkai satu sisi seringkali memiliki penyebab lokal, seperti ' rombosis ena dalam (deep enous thrombosis J8;Kpada tungkai menyebabkan
nyeri tungkai unilateral dengan onset lambat (berjam-jam, bengkak dengan kulit yang hangat, dan mungkin nyeri lokal di betis dan sepanjang ena, khususnya ena sa%ena magna. 6arena gejala+tanda tidak bisa dijadikan patokan dalam menegakkan diagnosis, semua pasien dengan dugaan 8; harus menjalani pemeriksaan penunjang(ultrasonogra%i ena atau enogra%i dan diperiksa untuk menyingkirkan kemungkinan komplikasi emboli paru (pulmonary embolism JP$K =upturnya kista 5aker ' kista 5aker adalah bursa sendi lutut yang menonjol ke
%osa popliteadan biasanya terjadi pada artritis reumatoid. 6ista ini bisa ruptur dan menyebabkan nyeri tungkai dan pembengkakan betis dengan onset mendadak. 4ltrasonogra%i bisa membantu menegakkan diagnosis.
Selulitis ' terdiri dari eritema yang menyebar, kadang-kadang berbatas tegas,
biasanya mengikutin garis lim%atik. Seringkali terasa sangat nyeri dan berhubungan dengan suhu dan kenaikan laju endap darah (F$8, protein reakti%! (!-creatie protein J!=PK dan hitung jenis leukosit. )rganisme penyebab biasanya salah satu jenis sta%ilokokus atau streptokokus, dan biasanya tumbuh pada kultur darah, &alaupun jarang didapatkan dari apusan kulit. )bstruksi lim%atik menyebabkan bentuk edema unilateral Ckaki kayuD, kadang-
kadang disebut edema Cnon pittingD. Sangat jarang dijumpai di 5arat, dan bila ada biasanya disebabkan oleh inasi karsinoma dan hilangnya nodus lim%atik sebagai saluran pembuangan, misalnya pada metastasis melanoma. 8i /%rika obstruksi lim%atik sering dijumpai, sering terjadi bilateral, dan disebabkan oleh in%estasi %ilaria. umor pelis bisa menekan ena unilateral, menyebabkan edema unilateral. ?mobilitas lokal bisa menyebabkan edema
tungkai unilateral, misalnya pada hemiparesis yang berlangsung lama. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan tergantung tergantung dari gambaran yang didapat pada anamnesis dan pemeriksaan %isis. amun yang biasanya dilakukan adalah, pengukuran kadar albumin serum, kebocoran protein urin, tes %ungsi hati, kreatinin, $6@, %oto toraks, dan ekokardiogra%i. erapi ditujukan untuk mengobati etiologi. Pada edema bilateral biasanya digunakan diuretik untuk meningkatkan ekskresi garam dan air, &alaupun penggunaannya harus diseimbangkan untuk mencegah hipoolemia, memburuknya %ungsi ginjal, hipotensi postural, dan kolaps. 8igunakan beberapa golongan obat diuretik. Penggunaan diuretik loop dikombinasikan dengan tia7id bisa menyebabkan e%ek diuretik yang nyata yang berguna bagi edema yang resisten. Spironolakton, suatu antagonis aldosteron kompetiti%, menyebabkan natriuresis ringan dan retensi kalium, sehingga bisa digunakan dalam keadaan heperaldosteronisme sekunder seperti sirosis hati dengan asites. Spironolakton dan amilorid adalah diuretik Chemat kaliumD (potassium 3 sparing yang bekerja berla&anan dengan diuretik loopdan tia7id yang meningkatkan deplesi kalium.
abel 1. Penyakit yang Henyebab $dema
Menentukan derajat edema
$dema 5ilateral @agal jantung kongesi% @agal hati @agal ginjal Sindrom ne%rotik Halnutrisi ?mobilitas )bat-obatan ()/?S, bloker kanal kalsium $dema 4nilateral )bstruksi lim%atik )bstruksi ena Selulitis =upturnya kista 5aker ?mobilitas lokal, misalnya hemiparesis
Henurut Siregar (2010, grading edema antara lain ' 1G L pitting sedikit + lekukan
dengan kedalaman 2mm menghilang dengan cepat 2G L pitting lebih dalam + *mm menghilang dalam &aktu 10-1# detik
G L lubang yang dalam + 9mm menghilang dalam &aktu 1 menit *G L lubang yang sangat dalam +
terlalu terdistruksi
Eenis 3 jenis edema $dema anasarka
' penimbunan cairan pada jaringan sub-cutan, biasanya terjadi pada hampir sebagian tubuh ' penimbunan cairan berlebih di toraM $dema hidrotoraks $dema hidropericardium ' penimbunan cairan berlebih di perocardium $dema hidroperitoneum ' penimbunan cairan berlebih di ruang perut (asites S)/F Seorang laki 3 laki umur # tahun diba&a ke 4@8 oleh keluarga dengan keluhan sesak napas, mudah capek serta bengkak pada kedua kaki. 6lien menderita hipertensi sejak 1# tahun yang lalu klien merupakan perokok akti%, hasil pengkajian didapatkan data kesadaran compos mentis, 8 190+110 mmg, %rekuensi nadi 110M+menit, respirasi 2NM+m, suhu 9,Ooc , pada saat dilakukan penekanan pada punggung kaki pitting lebih dalam + *mm menghilang dalam &aktu 10-1# detik . P$=/B// S)/F 5erapa derajatkah pitting edema pada kasus diatas A P?F?/ E/I/5/ a. b. c. d. e.
1G 2G G *G #G 8a%tar Pustaka
arrison. 1NN#. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. ;olume. Bogyakarta ' Penerbit 5uku 6edokteran $@!
Perry, /.@. Q Potter, P./. 1NN*. Fundamental Of Nursing . St. Fouis ' Hosby-Bear 5ook !herinasari melyana. 201*. Pemberian Peninggian Posisi Kaki 30 o Terhadap Penurunan Deraat !dema Pada "suhan Kepera#atan Ny$ % dengan &ongesti'e (eart Failure )&(F* Diruang +elati I Dr$ +oe#ardi %urakarta$