Pemeriksaan fisik paru BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Peme Pemeri riks ksaa aan n fisi fisik k paru paru merup erupak akan an peme pemeri riks ksaa aan n yang ang sang sangat at pent pentin ing g pada pada pemeriksaan fisik seseorang. Secara umum, pemeriksaan fisik paru pada semua orang sama. Pemeriksaan fisik dimulai dengan memperkenalkan diri. Langkah awal ini adalah langkah penting untuk memperoleh kepercayaan dari pasien guna mendapatkan informasi yang akurat. Pasien ditempatkan pada posisi yang nyaman, namun memudahkan pemeriksa untuk melakukan melakukan pemeriksaan. pemeriksaan. Baju pasien harus dibuka untuk mendapatkan mendapatkan pandangan pandangan yang menyeluruh terhadap leher, dinding dada, dan abdomen. Sebelum melakukan pemeriksaan paru, lakukan anamnesis yang lengkap mengenai keluhan dan perjalanan penyakit pasien. Pada sebuah penelitian, anamnesis yang baik dan lengkap dapat lebih berguna dalam menegakkan diagnosis suatu penyakit paru dibandingkan pemeriksaan fisik paru. Pemeriksa harus membersihkan tangan sebelum melakukan pemeriksaan dengan air bersih dan sabun. Pemeriksaan harus dilakukan pada ruangan yang tenang, bersih, hangat, terang, dan memberikan privasi. B. umusan !asalah ". Apa yang di maksud pemeriksaan fisik paru # $. Bagaimana cara melakukan tindakan pemeriksaan fisik paru # %. &indakan apa saja yang harus di lakukan pada pemeriksaan fisik paru # '. Apa indikasi, kontraindikasi, dan tujuan dari pemeriksaan fisik paru # (. &ujuan ". $. %. '.
)ntuk mengetahui pengertian pemeriksaan fisik paru. )ntuk mengetahui cara melakukan pemeriksaan fisik paru. )ntuk mengetahui tindakan yang harus di lakukan pada pemeriksaan fisik paru. )ntuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan fisik paru beserta tujuannya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemeriksaan *isik Paru Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan menemukan tanda klinis penyakit. penyakit. +asil pemeriksaan pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. ekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin mungkin diperlukan seperti test neurologi. B. &ujuan ". !engetahui bentuk, kesimetrisan, ekspansi, keadaan kulit dinding dada. $. !engetahui frekuensi, sifat, irama pernafasan. %. !engetahui adanya nyeri tekan, massa, peradangan, taktil fermitus. '. !engetahui keadaan paru, rongga pleura.
. !engetahui batas paru-paru dengan organ lain disekitarnya. . !engkaji aliran udara melalui batang trakeobronkial. /. !engetahui adanya sumbatan udara. (. 0ndikasi Pada pasien dengan gangguan sistem espiratori 1. 2ontraindikasi Pada pasien yang luka bakar berat 3. Prosedur Pelaksanaan ". Persiapan alat 4 a. Stetoskop b. 5am $. Langkah-langkah 4 a. 0nspeksi 4 "6 7bservasi penampilan umum $6 1iameter anterior posterior dalam proporsi dengan diameter lateral %6 Postur, posisi tulang belakang, lengkung tulang iga dan simetrisitas tulang scapula '6 Simetrisitas ekspansi dinding dada, kedalaman dan panjangnya pernapasan 6 !engkaji reaksi interkosta dan penggunaan otot tambahan 6 3valuasi kulit, membran mukosa dan bibir /6 2aji kuku mengenai warna dan bentuk 86 0nspeksi posisi trakea b. Palpasi Palpasi adalah teknik pemeriksaan fisik dengan sentuhan, rabaan maupun sedikit tekanan pada bagian tubuh yang akan diperiksa dan dilakukan secara teroganisir dari satu bagian ke bagian yang lain. &ujuan dari pemeriksaan ini adalah mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan selama palpasi 4 "6 (iptakan lingkungan yang nyaman dan santai. $6 &angan perawat harus dalam keadaan hangat dan kering. %6 2uku jari perawat harus dipotong pendek. '6 Semua bagian yang nyeri dipalpasi paling akhir. 6 Palpasi leher terhadap adanya 4 deviasi trakea, masa leher, pembesaran kelenjar limpa 6 Palpasi massa otot dan tulang torak mengenai urutan 4 bengkak, nyeri, massa, pulsasi dan krepitasi /6 2aji ekspansi dinding dada 4 perhatikan gerakan ibu jari dan simetrisitas tangan 86 Pengkajian secara sistematis terhadap taktil premitus 96 membandingkan gerakan dada posterior kanan - kiri ":6 merasakan fremitus taktil suara dengan cara meminta pasien mengucapkan "tujuh - tujuh" posisi kedua tangan pada pemeriksaan dada posterior 4
&emuan pada Pemeriksaan Palpasi Paru PALPASI NORMAL 2ulit dan 2ulit tak nyeri tekan, lembut, 2ulit dinding dada
hangat, dan kering.
ABNORMAL lembab atau terlalu
kering 2repitus ; berbunyi tajam ketika
di
palpasi
yang
disebabkan
*remitus
oleh
kebocoran
udara dari paru-paru kedalam &ulang belakang dan iga tak jaringan subkutan. nyeri tekan.
dinding dada selama vibrasi melalui media adat,
bersuara.
seperti pada tumor paru. Penurunan fremitus ; akibat vibrasi melalui peningkatan ruang dalam dada, seperti pada pneumothorak atau obesitas. *remitus asimetris merupkan suatu
3kspansi lateral
dada 3kspansi simetris %-8 cm
kondisi
yang
tidak
normal. 3kspansi kurang dari % cm, nyeri atau asimetris.
c.
Perkusi Perkusi adalah pemeriksaan dengan cara mengetuk. &ujuan dari perkusi adalah berusaha menangkap getaran suara yang dihasilkan dari phalange =tulang jari6. Perkusi secara sitematis dada ante>posterior, lateral perhatikan intensitas, nada, kwalitas dan lamanya buyi,vibrasi yang keluar. "6 Prosedur perkusi a6 &empatkan jari pleksimeter pada dinding dada yang akan diperiksa untuk menghasilkan bunyi perkusi yang lebih keras, tekan jari dengan kuat. (ara ini lebih baik daripada melakukan pengetukan lebih keras
b6 Pada tangan lainnya, lakukan pengetukan tanpa pergerakan siku =lakukan pengetukan dengan cepat dan seperti refleks6
c6 pengetukan dilakukan di bagian paling ujung =pada gambar6, kemudian pindahkan jari dengan cepat agar getaran tidak teredam
Pemeriksaan 4 a. !embandingkan bunyi perkusi paru kanan dan kiri secara berurutan
b. !enentukan batas bawah paru
Secara normal 7rang 0ndonesia batas bawah pulmo de?tra posterior terletak sejajar dengan processus spinosus thoracal 0@ atau thoracal @, batas bawah pulmo sinistra posterior terletak sejajar dengan processus spinosus thoracal 000 atau 0@. $6 suara-suara yang dijumpai pada perkusi
Suara Perkusi
aktu
Patologi
"
Pekak
C &inggi
CPendek
Padat> (air
$
edup
&inggi
Pendek
)daraD
%
Sonor
'
+ipersonor
endah
Panjang
)daraC
&impani
Cendah
CLama
)dara saja
d. Auskultasi Auskultasi Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Suara tidak normal yang dapat diauskultasi pada nafas sebagai berikut 4 alveoli Sembab Paru 1ini, seperti gesekan rambut Pneumoni 1ini /. onki 2ering - Sonorus
onki 2ering - Sibilan
http://skepalir2010.blogspot.com/2012/04/pemeriksaan-fsik-paru.html