PEMERIKSAAN DASAR UROLOGI ANAMNESIS Pasien datang ke dokter mungkin dengan keluhan : (1) sistemik yang merupakan penyulit dari dari kelaina kelainan n urologi urologi,, antara antara lain gagal ginjal ginjal (males (malese, e, pucat, pucat, uremia uremia)) atau atau demam demam disert disertai ai menggigil akibat infeksi/urosepsis dan (2) local (urologi) antara lain nyeri akibat kelainan urologi, keluhan miksi, adanya benjolan, benjolan, disfungsi disfungsi seksual, atau infertilitas infertilitas.. Secara skemayis keluhan atau symptom kelainan system urogenital dapat dilihat pada table berikut : Nyeri
Ginjal/ureter, buli-buli, perineal, testis, dan
Keluhan Miksi
prostat Gejala iritasi : frekuensi/poliuria, nokturia, disuria Gejala obstruksi : hesitansi, kencing mengedan, pancaran pancaran lemah, pancaran kencing bercabang, bercabang, waktu waktu kenci kencing ng preput preputiu ium m mele melemb mbung ung,, dan dan pancaran kencing terputus Gejala Gejala pasca pasca miksi miksi : akhir akhir kencing kencing menetes menetes,, kencing tidak puas, dan terasa ada sisa kencing
Perubahan Warna Urin
Inkontinensia, enuresis Hematuria,(bloody ur urine)piuria, cl cloudy ur urine,
Kel Keluha uhan berh berhub ubun unga gan n deng dengan an gagal agal ginja injall
warna coklat Oligu liguri ria, a, poli poliur uria ia,, anor anorek eksi sia, a, mu mual al,, munt untah, ah, cegukan (hiccup), insomnia, gatal, bruising, dan oedema Disfungsi seksual/ereksi, buah zakar tidak
Organ reproduksi
tera teraba ba/m /mem embe beng ngka kak, k,
peni peniss
beng bengko kok, k,
discharge keluar dari uretra atau vagina
A. Nyeri
1
dan dan
Nyeri disebabkan oleh kelainan yang terdapat pada organ urogenitalia dirasakan sebagai nyeri local, yaitu nyeri yang dirasakan disekitar organ itu sendiri, atau berupa referred pain, yaitu nyeri yang dirasakan jauh dari organ yang sakit. Sebagai contoh, nyeri local pada kelainan ginjal dapat dirasakan didaerah sudut costovertebra; spasi dan nyeri akinat kolik ureter dapat dirasakan hingga kedaerah inguinal, testis, dan bahkan sampai ke tungkai bawah. Inflamasi Inflamasi akut pada organ padat traktus urogenitalia urogenitalia seringkali seringkali dirasakan sangat nyeri; hal ini diseb disebabk abkan an karena karena rega reganga ngan n kapsu kapsull yang yang memb membung ungku kuss organ organ ters terseb ebut. ut. Oleh Oleh sebab sebab itu, itu, pielonefritis, prostatitis, maupun epididimitis akut dirasakan sangat nyeri. Berbeda halnya pada inflamasi inflamasi yang mengenai organ berongga seperti pada buli-buli buli-buli dan uretra, dirasakan sebagai rasa kurang nyaman (discomfort). Di bidang urologi banyak dijumpai bermacam-macam nyeri yang dikeluhkan oleh pasien sewaktu datang ke tempat praktek. 1. Nyeri gi ginja njal Nyeri ginjal adalah nyeri yang terjadi akibat regangan kapsul ginjal. Peregangan kapsul ini dapat terjadi karena pielonefritis akut yang menimbulkan edema, obstruksi saluran kemih yang mengakibatkan hidronefrosis, kista ginjal, atau tumor ginjal. 2. Nyer Nyerii koli kolik k uret ureter er dan dan ginj ginjal al Nyeri yang terjadi akibat spasme otot polos ureter atau system kalises ginjal. Hal ini disebabkan karena gerakan peristaltiknya terhambat oleh batu, bekuan darah, atau oleh benda asing lain. Nyeri ini dirasakan sangat sakit, hilang timbul sesuai dengan gerakan peristaltic otot polos. Pertam Pertama-ta a-tama ma dirasa dirasakan kan didaer didaerah ah sudut sudut costover costovertebr tebraa kemudia kemudian n menjal menjalar ar ke dinding dinding depan depan abdomen, ke region inguinal, hingga ke daerah kemaluan. Tidak jarang nyeri kolik di ikuti dengan keluhan pada organ pencernaan seperti mual dan muntah. 3. Nyer Nyerii buli buli-b -bul ulii Nyeri buli-buli dirasakan di daerah supra simphisis. Nyeri ini terjadi akibat over distensi buli-buli yang mengalami retensi urin atau terdapat inflamasi pada buli-buli (sistitis interstitialis, tuberculosis, tuberculosis, atau sistosomiasi sistosomiasis). s). Inflamasi Inflamasi buli-buli dirasakan dirasakan sebagai perasaan kurang nhyaman di daerah supra pubik (supra pubic discomfort). Nyeri muncul mana kala buli-buli terisi penuh dan berkurang pada saat selesai miksi. 2
Tidak jarang pasien sistitis merasakan nyeri yang sangat hebat seperti ditusuk-tusuk pada akhir miksi dan kadang kala disertai dengan hematuria; keadaan ini disebut sebagai straguria. 4. Nyer Nyerii pros prosttat Pada umumnya, disebabkan karena inflamasi yang mengakibatkan edema kelenjar prostat dan distens distensii kapsul kapsul prosta prostat. t. Lokasi Lokasi nyeri nyeri akibat akibat inflama inflamasi si ini sulit sulit ditent ditentukan ukan namun namun pada umumny umu mnyaa dapat dapat dirasa dirasakan kan pada abdomen abdomen bawah, bawah, inguina inguinal, l, perinea perineal, l, lumbos lumbosakr akral, al, atau atau nyeri nyeri rectum. Seringkali nyeri prostat diikuti dengan keluhan miksi berupa frekuensi, disuria, bahkan retensi urin. 5. Nyer Nyerii tes testi tis/e s/epid pidid idim imis is Nyeri yang dirasakan pada daerah kantong skrotum dapat berasal dari kelainan organ di kantong skrotum sebagai nyeri primer atau nyeri yang berasal dari luar kantong skrotum (referred pain). Nyeri akut yang disebabkan oleh kelainan organ di kantong testis dapat disebabkan oleh torsio testis atau torsio apendiks testis, epididimitis/orkitis akut, atau trauma pada testis. Inflamasi akut pada testis atau epididimis menyebabkan peregangan pada kapsulnya sehingga dirasakan sangat nyeri. Nyeri testis sering kali dirasakan hingga ke daerah abdomen, sehingga dikacaukan dikacaukan dengan nyeri nyeri karena karena kelaina kelainan n organ organ abdomin abdominal. al. Begitu Begitu pula pula nyeri nyeri karena karena inflama inflamasi si pada ginjal ginjal dan inguinal, seringkali dirasakan di daerah skrotum. Nyeri tumpul disekitar testis dapat disebabkan karena varikokel, hidrokel, maupun tumor testis 6. Nyeri pe penis Nyeri yang dirasakan pada penis yang tidak ereksi biasanya merupakan referred pain dari infla inflama masi si pada pada mu muko kosa sa buli buli-b -bul ulii atau atau uret uretra ra,, yang yang teru teruta tama ma dira dirasa sakan kan pada pada meat meatus us uret uretra ra ekst ekster ernum num.. Sela Selain in itu, itu, para parafi fimo mosi siss dan perada peradanga ngan n pada pada prep prepusi usium um maupu maupun n glans glans penis penis memberikan rasa nyeri yang terasa pada ujung penis. Nyer Nyerii yang yang terja terjadi di padaa padaa saat saat ereks ereksii mu mungk ngkin in dise disebab babkan kan kare karena na penya penyaki kitt peyro peyronie nie atau atau priapis priapismus mus.. Pada Pada penyaki penyakitt peyronie peyronie terdapa terdapatt plak plak jaringa jaringan n fibrot fibrotik ik yang teraba teraba pada tunika tunika albuginea albuginea korpus kavernosum kavernosum penis sehingga pada saat ereksi penis melengkung dan terasa nyeri. n yeri. 3
Priapismus adalah ereksi penis yang terajdi terus menerus tanpa diikuti dengan ereksi glans. Ereksi ini tanpa diikuti dengan hasrat seksual dan terasa sangat nyeri.
B. Keluhan berkemih Keluhan yang dirasakan pasien pada saat miksi meliputi keluhan yang dikenal sebagai LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms) yang terdiri dari keluhan storage, voiding, dan pasca miksi. •
Gejala storage
1. urgensi urgensi : yaitu rasa sangat sangat ingin ingin kencing kencing sehingga sehingga terasa terasa sakit. sakit. Hal ini disebabk disebabkan an karena karena hiperiritabilitas dan hiperaktivitas buli-buli karena inflamasi, terdapat benda asing di dalam buli-buli, adanya obstruksi infravesika, atau karena kelainan buli-buli neurogen. 2. frekue frekuensi/ nsi/pola polakis kisuria uria : yaitu yaitu frekuen frekuensi si berkemih berkemih yang lebih dari 8x perhari perhari,, normal normalnya nya hanya 5-6 x perhari dan setiap kali berkemih volume nya kurang dari 300ml. polakisuri bias disebabkan karena produksi urin yang berlebihan (poliuria) atau kapasitas buli-buli yang menurun. Pada penyakit diabetes militus, militus, diabetes insipidus, insipidus, atau asupan cairan yang berlebihan berlebihan merupakan merupakan penyebab terjadinya poliuria. Sedangkan Sedangkan menurunnya menurunnya kapasitas kapasitas buli-buli dapat disebabkan karena adanya obstruksi infravesika, menurunnya komplians buli-buli, buli-buli contracted, dan buli-buli yang mengalami inflamasi/iritasi oleh benda asing di dalam lumen buli-buli. 3.
noktutria : yaitu berkemih lebih dari satu kali pada malam hari diantara episode tidur. Hal ini dapat disebabkan karena produksi urin meningkat atau kapasitas buli-buli menurun. Orang yang mengkonsumsi banyak air sebelum tidur apalagi yang mengandung alcohol dan kop kopii menye menyebab babka kan n produk produksi si urin urin menin meningk gkat at.. Pada Pada mala malam m hari hari,, prod produks uksii urin urin meningkat pada pasien gagal jantung kongestif dan oedem perifer karena berada dalam posisi posisi supine. supine. Demikia Demikian n juga juga pada orang orang tua (lansia (lansia)) tidak tidak jarang jarang terjadi terjadi peningka peningkatan tan produksi urin pada malam hari karena kegagalan ginjal melakukan pemekatan urin.
4
4. disuria disuria : yaitu nyeri pada saat miksi miksi terutam terutamaa disebabk disebabkan an karena inflama inflamasi si pada buli-buli buli-buli atau uretra. Disuria yang terjadi pada awal miksi biasanya terjadi karena kelainan pada uretra dan jika terjadi pada akhir miksi adalah kelainan pada buli-buli. Perasaan miksi yang sangat nyeri dan disertai dengan hematuria disebut sebagai stranguria. •
Gejala voiding Adanya obstruksi infravesika menyebabkan hesitensi atau awal keluarnya urin menjadi
lebih lebih lama lama dan seringk seringkali ali pasien pasien harus harus mengeja mengejan n untuk untuk memulai memulai miksi. miksi. Setela Setelah h urin urin keluar keluar,, seringkali pancarannya menjadi lemah, tidak jauh, dan kecil, bahkan urin jatuh di dekat kaki pasien. Dipertengahan Dipertengahan miksi seringkali seringkali miksi berhenti dan kemudian kemudian memancar memancar lagi yang disebut sebagai intermitten. •
Gejala pasca miksi Adanya perasaan tidak puas setelah miksi, pasien masih terasa adanya sisa urin di dalam
buli-buli dengan masih keluar tetesan-tetesan urin (terminal dribbling), jika pada suatu sata buli buli tidak mampu lagi mengosongkan isinya, menyebabkan terjadinya retensi urin yang terasa nyeri pada daerah suprapubik dan diikuti dengan keinginan miksi yang sangat sakit (urgensi). Lama kelamaan buli-buli isinya makin penuh sehingga keluar urin yang menetes tanpa disadari yang disebut sebagai inkontinensia paradoksa. Obstruksi uretra karena striktura uretra anterior biasanya ditandai dengan pancaran kecil, deras, bercabang, dan kadang-kadang kadang-kadang berputar. Hal tersebut tersebut sering dijumpai dijumpai pada obstruksi uretra di sebelah distal.
C. Hematuria
5
Yaitu ditemukannya sel darah merah di dalam urin. Hal ini perlu dibedakan dengan bloody uretral discharge atau perdarahan per uretram yaitu keluarnya darah dari meatus uretra eksterna tanpa melalui proses miksi, hal ini sering terjadi pada trauma atau tumor uretra. Hematuria dapat disebabkan oleh berbagai kelainan didalam maupun diluar urogenitalia. Kelainan-kelainan yang berasal dari luar system urogenitalia adalah kelainan pembekuan darah, SLE, SLE, dan kelaina kelainan n system system hematol hematologi ogi lainnya. lainnya. Sedangk Sedangkan an yang berasal berasal dari dari daalam daalam system system urog urogen enit ital al adal adalah ah berb berbag agai ai kel kelaina ainan n
pada pada sal salura uran
kemi kemih h
mula mu laii
dari dari infe infeks ksii
hing hingga ga
keganas keganasansa ansalur luran an kemih. kemih. Hematur Hematuria ia yang tidak tidak diserta disertaii nyeri nyeri harus harus dipiki dipikirka rkan n kemung kemungkina kinan n keganasan saluran kemih.
PEMERIKSAAN FISIK A. Pemeriksaan ginjal
Inspeksi : lihat apakah terdapat pembesaran asimetri pada daerah pinggang atau abdomen sebelah atas. Pembesaran mungkin disebabkan hidronefrosis atau tumor.
Palpasi Palpasi : dilakuka dilakukan n secara secara bimanua bimanuall dengan dengan memakai memakai dua tangan. tangan. Tangan Tangan kiri kiri diletakk diletakkan an di sudut sudut kostokosto-ver vertebr tebraa untuk untuk mengang mengangkat kat ginjal ginjal ke atas sedangk sedangkan an tangan kanan meraba ginjal dari depan di bawah arkus costa. Ginjal kanan yang normal pada anak atau dewasa yang bertubuh kurus seringkali masih dapat diraba. Ginjal kiri sulit diraba karena terletak lebih tinggi daripada sisi kanan.
Perkus Perkusii (keto (ketok k ginja ginjal) l):: dila dilakuk kukan an denga dengan n memb member erika ikan n keto ketokan kan pada pada sudut sudut kostovertebra. Pembesaran ginjal karena hidronefrosis atau tumor ginjal, mungkin teraba pada palpasi dan terasa nyeri pada perkusi.
Auskultasi : apakah terdengar bruit pada daerah epigastrium atau abdomen dan dapat dicurigai adanya stenosis arteri renalis.
Gambar 1. Palpasi bimanual 6
B. Pemeriksaan buli-buli
Inspeksi : apakah terdapat benjolan/massa atau jaringan parut bekas irisa/operasi di suprasimfisi suprasimfisis. s. Massa di daerah daerah suprasimfisis suprasimfisis mungkin mungkin merupakan merupakan tumor ganas buli-buli atau karena terjadi retensi urin.
Palpas Palpasii : dapat dapat menen menentu tuka kan n batas batas buli buli-b -bul ulii dan dan apaka apakah h terd terdapa apatt rasa rasa nyeri nyeri.. Peme Pemeri riks ksaan aan bima bimanua nuall pada pada bulibuli-bul bulii di bawah bawah pemb pembiu iusa san n dilak dilakuka ukan n untuk untuk menentukan ekstensi dan mobilitas tumor buli-buli setelah reseksi.
C. Pemeriksaan genitalia eksterna
Inspe Inspeks ksii : pada pada penis penis perha perhati tika kan n meat meatus us dan dan glans glans,, teru teruta tama ma sulk sulkus us koronarius. Tentunya jika pasien belum menjalani sirkumsisi, prepusium harus diretraksi ke proksimal terleboh dahulu dan perhatikan kemungkinan adanya adanya mikrop mikropenis enis,, makrope makropenis, nis, hipospa hipospadia dia,fim ,fimosis osis,, fistel fistel,, ulkus/t ulkus/tumo umor r penis.
Palpasi : teraba fibrosis di sebelah ventral penis pada striktura uretra yang berat.
D. Pemeriksaan skrotum
Inspeksi : perhatikan apakah terdapat pembesaran pada skrotum. 7
Palpasi : apakah terdapat rasa nyeri pada saat diraba.
Transiluminas Transiluminasii : dilakukan dilakukan untuk membedakan membedakan massa padat dan massa kistus yang terdapat pada isi skrotum. Pemeriksaan dilakukan di tempat gelap dan menyinari skrotum dengan cahaya terang. Pemeriksaan ini positif jika skrotum berisi cairan kistus. Gambar 2. Transiluminasi
Colok dubur (Rectal toucher)
Pemeriksaan colok dubur adalah memasukkan jari telunjuk yang sudah diberi pelicin ke dalam lubang dubur. Pada pemeriksaan ini dinilai tonus sfingter ani dan refleks bulbokevernosus (BCR), mencari kemungkinan adanya massa di dalam lumen rektum dan menilai keadaan prostat yaitu konsistensi, ukuran serta permukaan prostat.
Gambar 3. Rectal toucher
8
E. Pemeriksaan neurologi Pemeriksaan neurologi ditujukan untuk mencari kemungkinan adanya kelainan neurologik yang mengakibatkan kelainan pada system urogenitalia, seperti kelainan motorik dan sensorik vesica urinaria akan meyebabkan terjadinya inkontinesia. Dapat dilakukan tes bulbokarvenosus refluks.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM A. Urinalisis
Pemeriksaan urinalisis merupakan pemeriksaan yang paling sering dikerjakan pada praktek dokter sehari-hari, apalagi kasus urologi. Pemeriksaan ini meliputi uji : 1. Makros Makroskopi kopik k dengan dengan menilai menilai warna warna,, bau dan berat berat jenis urin. urin. 2. Kimiawi Kimiawi meliputi meliputi pemeriksaa pemeriksaan n derajat keasama keasaman/Ph, n/Ph, protein protein dan gula gula dalam urin. 3. Mikros Mikroskopi kopik k mencari mencari kemung kemungkina kinan n adanya adanya sel-sel, sel-sel, cast (silinde (silinder), r), atau bentukan bentukan lain di dalam urin. Urinali Urinalisis sis dapat dapat dikerja dikerjakan kan melalui melalui metode metode pemeri pemeriksaa ksaan n dipstic dipstick k dan pemeri pemeriksa ksaan an secara secara mikroskopik urin yang telah disentrifugasi. Dari dipstick dapat diperoleh informasi mengenai pH, berat berat jenis jenis,, adanya adanya erit eritro rosit sit,, leksi leksit, t, prote protein, in, gluko glukosa sa,, keto ketone, ne, bili biliru rubi bin n di dalam dalam urin. urin. Urin Urin mempunyai pH yang bersifat asam, dengan pH rerata 5,5-6,5. Jika didapatkan pH yang relative 9
basa kemungkinan terdapatnya terdapatnya infeksi oleh bakteri pemecah urea, sedangkan jika pH yang terlalu terlalu asam kemungkinan terdapat asidosis pada tubulus ginjal atau ada batu asam urat. Jika didapatkan glukosuria berarti dicurigai adanya suatu diabetes mellitus. Dipsti Dipstick ck bisa bisa mendete mendeteksi ksi protein protein hingga hingga 0,3 g/L. g/L. Jika Jika terdapat terdapat proteinu proteinuria ria persis persisten ten harus harus dilakukan pemeriksaan lebih lengkap dengan menampung urin 24 jam. Nitrat atau lekosit di dalam urin identik dengan infeksi/inflamasi. Jika didapatkan lekosituria pada urin yang telah dikultur ternyat ternyataa steril steril,, (piuria (piuria steril steril), ), kemungk kemungkina inan n adanya adanya pember pemberian ian terapi terapi ISK yang belum belum tuntas, tuntas, keganasan atau batu saluran kemih, atau tuberculosis. Didapatkannya eritrosit secara bermakna (> 2 per lapang pandang) menunjukkan adanya cedera pada system saluran kemih, dan didapatkannya leukosituria bermakna (> 5 per lapang pandang) atau piuria menunjukkan tanda dari inflamasi saluran kemih. Cast (silinder) adalah mukoprotein dan berbagai elemen dari parenkim ginjal yang tercetak di tubulus ginjal, oleh karena itu bentuknya menyerupai silinder. Jika ditemukan silinder di dalam pemeriksaan sedimen urin menandakan adanya kerusakan parenkim ginjal.
B. Pemeriksaan darah
1. Darah ruti utin Pemeriksaan darah rutin terdiri atas pemeriksaan kadar hemoglobin, leukosit, laju endap darah, hitung jenis leukosit dan hitung trombosit. 2. Faal gi ginjal Beberapa uji faal ginjal yang sering diperiksa adalah pemeriksaan kadar kreatinin, kadar ureum atau BUN (blood urea nitrogen) dan klirens kreatinin. Kreat Kreatini inin n adala adalah h hasi hasill dari dari katabo kataboli lism smee otot otot skel skelet etal, al, dieks diekskre kresi sikan kan oleh oleh ginja ginjal, l, dan dan tidak tidak terpengaruh oleh kondisi hidrasi seseorang. Oleh karena produksi kreatinin pada orang dalam keadaan aktif, yakni lebih kurang 1mg/menit 1mg/menit pada orang dewasa. Nilai kreatinin dipengaruhi dipengaruhi oleh usia, besar atau volume massa otot dan jenis kelamin. Pada orang yang berotot nilai kreatinin lebih 10
tinggi dan pada usia yang lebih tua, nilai kreatinin semakin meningkat. Nilai kreatinin juga lebih tinggi pada lelaki berbanding perempuan. Kenaikan nilai BUN atau ureum tidak spesifik, karena selai disebabkan oleh kelainan fungsi ginjal dapat dapat juga juga dise disebab babkan kan dehid dehidra rasi si,, asupa asupan n prote protein in yang yang tingg tinggii dan dan prose prosess katabo kataboli lism smee yang yang meningkat seperti pada infeksi atau demam. Untuk ntuk meme memerriksa iksa klir klireens kre kreatin atinin in haru haruss mena menam mpung pung urin urin sel selama ama 24 jam. jam. Denga engan n memperhitungkan kreatinin serum, usia pasien, berat badan dan jenis kelamin, dapat menggunakan formula Cockroft dan Gault. 3. Elektro Elektrolit lit : Natriu Natrium, m, Kals Kalsium ium,, Fosfat Fosfat Kadar natrium sering diperiksa pada pasien yang menjalani tindakan reseksi prostat transuretra (TURP). Selama TURP, banyak cairan (H20) yang masuk ke sirkulasi sistemik sehingga terjadi hiponatremia. Untuk itu sebelum TURP, perlu diperiksa kadar natrium sebagai bahan acuan jika selama operasi diduga terdapat hiponatremia. Pemeriksaan elektrolit lain berguna untuk mengetahu factor predisposisi pembetukan batu saluran kemih. 4. Faal hepar, hepar, faal faal pemb pembekua ekuan, n, profil profil lipid lipid Pemeriksaan faal hepar ditujukan untuk mencari adanya metastasis suatu keganasan atau untuk melihat fungsi hepar secar umum. Pemeriksaan hemostasis sangat penting untuk pasien yang akan menjalani operasi. Pemeriksaan berkala profil lipid diperlukan untuk memonitor kemungkinan efek samping penggunaan terapi testosterone yang diberikan sebagi terapi sulih hormone pada pasien andropause.
5. Pemeri Pemeriksa ksaan an penanda penanda tumor tumor (tumo (tumorr marke marker)$ r)$ Pemeriksaan penanda tumor antara lain adalah PAP (prostatic acid phosphatase) dan PSA (prostate specific antigen) yang sering berguna untuk menegakkan diagnosis karsinoma prostat, AFP (α-feto protein) dan human chorionic gonadotropin (β-HCG) untuk mendeteksi adanya tumor testis jenis 11
non seminoma dan pemeriksaan VMA (Vanyl Mandelic Acid) dalam urin untuk mendeteksi tumor neuroblastoma.
C. Analisis semen
peme pemeri riks ksaa aan n anali analisi siss seme semen n diker dikerjak jakan an pada pada pasie pasien n varik varikoke okell atau atau infer inferti tili litas tas pria pria untuk untuk menega menegakkan kkan diagnosi diagnosiss atau atau mengikut mengikutii perkem perkembang bangan an hasil hasil pasca pasca terapi terapi atau atau pasca pasca operasi operasi infertilitas pria. Pada analisis disebutkan tantang volume ejakulat, jumlah sperma, motilitas dan morfologi sperma.
D. Analisis batu
Batu yang telah dikeluarkan dikeluarkan dari saluran kemih dilakukan analisis. analisis. Kegunaan analisis batu adalah untuk mengetahui jenis batu guna mencegah terjadinya kekambuhan di kemudian hari. Pencegahan dapat berupa pengaturan diet atau pemberian obat-obatan.
E. Kultur urin
Pemeriksaan kultur urin diperiksa jika ada dugaan infeksi saluran kemih. Pada pria, urin yang diambil diambil adalah sample sample urin urin porsi porsi tengah tengah (mid (mid stream stream urine) urine),, pada wanita wanita sebaik sebaiknya nya diambil diambil melalui melalui kateterisasi, kateterisasi, sedangkan pada bayi dapat diambil dari aspirasi suprapubik atau melalui alat penampung urin. Jika didapatkan kuman dalam urin, dibiakkan di dalam medium tertentu untuk mencari jenis kuman dan sekaligus sensitivitas terhadap antibiotika yang diujikan.
F. Sitologi urin
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan sitopatologi sel urotelium yang terlepas dan terikut urin. Derajat perubahan sel diklasifikasikan dalam 5 kelas yaitu (1) normal, (2) sel yang mengalami
12
peradangan, (3) sel atipik, (4) diduga menjadi sel ganas dan (5) sel yang sudah mengalami perubahan morfologi menjadi sel ganas.
G. Histopatologi
Pemeriksaan patologi anatomic yang diambil melalui biopsy jaringan ataupun melalui operasi. Pada pemeri pemeriksaa ksaan n ini dapat dapat menentuk menentukan an suatu suatu jaringan jaringan normal normal,, mengal mengalami ami proses proses inflama inflamasi, si, pert pertum umbuh buhan an benig benigna na atau atau terj terjad adii pert pertum umbu buhan han mali maligna gna.. Selai Selain n itu itu pemer pemeriks iksaan aan ini ini dapat dapat menentukan stadium patologik serta derajat diferensiasi suatu keganasan.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI (PENCITRAAN) A. Foto polos abdomen
Foto Foto polos polos abdom abdomen en atau atau KUB KUB (kid (kidney ney urete ureterr bladd bladder er)ad )adal alah ah foto foto skri skrinin ning g untuk untuk pemeriksaan kelainan urologi. Menurut Blandy, cara pembacaan foto yang sistematis harus memperhatikan 4S yaitu side (sisi), skeleton (tulang), soft tissues (jaringan lunak) dan stone (batu).
Side : penempatan sisi kiri ditandai dengan adanya gas lambung, kanan terlihat bayangan hepar.
Skeleton : perhatikan tulang-tulang vertebra, sacrum, kosta serta sendi sakro iliaka. Apakah terdapat kelainan bentuk tulang (kifosis,skoliosis,fraktur), densitas tulang.
Soft tissue : Apakah terdapat pembesaran pada hepar, ginjal, buli-buli akibat retensi urin atau tumor buli-buli.
Stone : perhatikan adanya bayangan opaque pada sistem urinaria.
B. Intravenous Urografi 13
Intr Intrav aven enou ouss
urog urogra rafi fi (IVU (IVU)/ )/ Intr Intrav aven enou ouss
pyel pyelog ogra raph phy y
(IVP (IVP))
adal adalah ah foto foto yang yang dapa dapatt
menggambarkan keadaan system urinaria melalui bahan kontras radio opak. Pencitraan ini dapat menunju menunjukka kkan n adanya adanya kelaina kelainan n anatomi anatomi dan kelainan kelainan fungsi fungsi ginjal ginjal dan salura saluran n kemih. kemih. Bahan Bahan kontras yang biasa digunakan adalah yodium dengan dosis 300mg/kg berat badan atau 1ml/kg berat berat badan badan (sediaa (sediaan n komersi komersial) al).. Jika Jika terdapa terdapatt keterl keterlamba ambatan tan fungsi fungsi ginjal ginjal,, pengamb pengambila ilan n foto foto diulang setelah jam ke-2, jam ke-6 atau jam ke-12. Gambar 4. Foto IVP
Table 1. Tahapan pembacaan foto IVU/IVP MENIT URAIAN
0
Foto polos perut
5
Melihat fungsi ekskresi ginjal. Pada ginjal normal sistem pelvikaliseal sudah tampak
15
Kontras sudah mengisi ureter dan buli-buli
30
Menilai jika terdapat perubahan posisi ginjal (ren mobilis)
60
Melihat keseluruhan anatomi saluran kemih : filling defect, hidronefrosis dll. Pada buli-buli diperhatikan adanya identasi prostat, trabekulasi, penebalan otot detrusor dll
14
Pasca
Menilai sisa kontras (residu urin) dan divertikel pada buli-buli
miksi
Perlu diwaspadai bahawa pemberian bahan kontras secara intravena dapat menimbulkan reaksi alergi berupa urtikaria, syok anafilaktik sampai timbulnya laringospasmus. Di samping itu, foto IVU tidak boleh dikerjakan pada pasien gagal ginjal karena pada keadaan ini bahan kontras tidak dapat diekskresi oleh ginjal dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih parah karena bersifat nefrotoksik.
C. Sistografi
Sistog Sistograf rafii adalah adalah pencitr pencitraan aan buli-bu buli-buli li dengan dengan memakai memakai kontras kontras.. Melalu Melaluii sistos sistoskop/ kop/ kateter kateter dimasukkan dimasukkan kontras pada vesica urinaria dan dapat menilai menilai apakah terdapat filling filling defect, robekan buli-buli yang terlihat sebagai ekstravasasi kontras ke luar buli-buli, adanya divertikel.
D. Uretrografi
Pencitraan uretra dengan memakai bahan kontras. Bahan kontras dimasukkan langsung malalui muara uretra eksterna melalui klem Broadny yang dijepitkan pada glans penis. Jika terdapat striktura akan tampak adanya penyempitan antau bahn kontras pada uretra, jika terdapat trauma akan tampak sebagai ekstravasasi kontras ke luar dinding uretra atau tumor pada uretra tampak sebgai filling defect. E. Pielografi retrograd (RPG)
Pencitraan sistem urinaria bagian atas (ginjal hingga ureter) dengan memasukkan kontras radioopak melalui kateter ureter yang dimasukkan transuretra. Indikasi RPG adalah jika ada kontra indikasi IVU, IVU belum bisa menjelaskan keadaan ginjal maupun ureter.
15
F. Pielografi antegrad
Adalah Adalah pencitr pencitraan aan sistem sistem urinari urinariaa bagian bagian atas atas dengan dengan cara masukk masukkan an kontras kontras melalui melalui sistem sistem saluran (kaliks) ginjal. Bahan kontras dimasukkan melalui kateter nefrostomi yang sebelumnya sudah terpasang, atau dapat pula dimasukkan melalui pungsi pada kaliks ginjal.
G. Ultrasonografi (USG)
Prinsip USG menangkap gelombang bunyi ultra yang dipantulkan oleh organ (jaringan) yang berbeda kepadatan. USG dapat membedakan antara massa padat (hiperekoik) dengan massa kistus (hipoek (hipoekoik) oik),, sedangk sedangkan an batu non-opak non-opak yang tidak tidak dapat dapat dideteks dideteksii dengan dengan foto foto rontgen rontgen akan akan terdeteksi oleh USG sebagai echoic shadow. Pemeriksaan Pemeriksaan pada p ada ginjal dapat mendeteksi mendeteksi keadaan ginjal (hidronefrosi (hidronefrosis,kista s,kista,massa) ,massa),, sebagai penuntun saat melakukan pungsi ginjal atau pemeriksaan penyaring pada dugaan adanya trauma ginjal derajat ringan. Pada buli-buli dapat mendeteksi sisa urin pasca miksi, adanya batu atau tumor. tumor. Pada testis testis berguna berguna untuk untuk bedakan bedakan tumor tumor dan hidrokel hidrokel serta mendete mendeteksi ksi letak letak testis testis kriptorkid kriptorkid yang sulit diraba dengan palpasi. Pada keganasan keganasan dapat mengetahui adanya massa pada organ primer atau atau adanya metastasis pada hepar atau kelenjar para aorta. USG (colour) Doppler selain dapat menghasilkan pencitraan struktur organ, dapat juga ukur laju aliran darah.
H. Computed tomography (CT)
CT adalah adalah teknik teknik pencitr pencitraan aan yang non-inva non-invasif sif serta serta visual visualisas isasii lebih lebih baik berband berbanding ing USG. USG. Pemeriksaan CT dapat memakai kontras ataupun tidak . pemberian kontras media dapat doberikan secara (1)per oral, ditujukan untuk member member gambara gambara saluran saluran cerna dan (2)intravena (2)intravena untuk menilai menilai struktur dan faal ginjal, kelenjar adrenal, system vaskuler.
16
Indikasi CT adalah kecurigaan adanya massa di ginjal, penderajatan keganasan urologi, abses, urinoma dan infeksi urogenitalia, kolik ureter/ginjal, cedera urogenitalia, kecurigaan kelainan di retroperitoneum/kelenjar adrenal.
I. Magnetic resonance imaging (MRI)
MRI tidak menggunakan kontras yodium, namun berbasis pada perubahan medan magnet. Jadi MRI MRI aman aman untuk untuk pasien pasien insufis insufisiens iensii ginjal ginjal.. Terdapa Terdapatt kontra kontra indikas indikasii MRI MRI yaitu yaitu pasien pasien yang memakai implan yang dapat mempengaruhi medan magnet (pacemaker jantung). MRI memberikan informasi lebih detail daripada CT.
J. Sintigrafi
Dengan menyuntikkan bahan isotop (radioaktif), dapat dideteksi dengan alat kamera gama. Dengan meng menggu guna naka kan n sint sintig igra rafi fi,, dapa dapatt meng menget etah ahui ui faal faal dan dan anat anatom omii ginj ginjal al pada pada piel pielon onef efri riti tiss kronis,mendiagnosis varikokel serta mencari metastasis karsinoma prostat pada tulang.
K. Angiografi
Adalah pemeriksaan untuk mengetahui keadaan pembuluh darah dengan menggunakan kontras yang dimasu dimasukkan kkan melalu melaluii kateter kateter secara secara pungsi. pungsi. Indikas Indikasii angiogr angiografi afi adalah adalah dugaan dugaan stenosi stenosiss a.renalis, malformasi vaskuler, embolisasi tumor untuk mengurangi perdarahan serta trauma ginjal.
17