II. PEMBAHASAN
A. Seny Senyaw awa a Amin Amina a
Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air. Seperti alkohol, amina bisa diklasifikasikan sebagai primer, sekunder dan tersier. Meski Meski demiki demikian an dasar dasar dari dari pengk pengkateg ategori oriann annya ya berbed berbedaa dari dari alkoho alkohol. l. Alkoho Alkoholl diklasifikasikan dengan jumlah gugus non hidrogen yang terikat pada kaebon yang mengandung hidroksil., namun amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus nonhidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen (Stoker, 1991). B. Tata ata Nama Nama Amin Amina a
Amina sederhana yaitu amina yang mengandung gugus alkil yang sama, seara tri!ial dia"ali oleh nama alkilnya kemudian diakhiri dengan kata amina.
#$% &$ &$' metil amina
(#$%)' &$ &$ dimetil amina
(#$%)% & & trimetil amina
&$
disiklo heksil amina tetapi apabila atom & amina mengikat gugus alkil yang tidak sama, biasanya sukar bila penamaannya mengikuti ara diatas. enamaan amina tipe ini dia"ali oleh huruf huruf & diikuti oleh nama alkil sebagai sebagai substituen substituen yang terikat terikat pada & dan kemudian rantai induknya induknya diakhiri dengan kata Amina. Sebagai rantai induk
dipilih gugus alkil yang mempunyai rantai terpanjang. #
%$(#$%)' &$#$'#$'#$% &$
&, &dimetil propil amina
#$'#
%$
&etil&metilsikloheksilamina
Apabila rantai alkil yang terikat pada amina mempunyai substituen, maka penomoran dimulai dari atom # yang terikat lansung pada atom & sebagai nomor 1. #
%$#
%$#$% * &$ * #$
#$%#$'#$'#$#$' #
%$#$' &(#'$+)' &, 1 * isopropil metil amina
&, &dietil%metilpentilamina
Seara -A#, gugus amina dianggap sebagai substituen. enomoran bisa digunakan aturan umum yaitu dimulai dari salah satu ujung rantai # terpanjang yang paling dekat dengan gugus yang paling dekat dengan gugus substituen, dalam hal ini gugus amina. enamaan seara -A# dimulai dari nomor dimana gugus amina terikat, diikuti kata amina dan diakhiri nama alkana sebagai rantai induk. #$% #$% * #$ * #$' * #$' * #
%$ &$' ' * amino pentana
#$% * #$' * # * #$' * #$ * #
%$#
%$ &$'
& * / * dimetil * ' * heksnamina
-ntuk amina aromatik, dimana gugus aril langsung terikat pada gugus amin, maka penamaannya diturunkan dari anilina.
&$'
&(#$%)'
&$'
&$(#$%)'
#$% 0r
anilina
P-Bromo anilina
N-dimetil anilina
m, N-dimetil-anilina
Apabila gugus amino terikat pada sistem aromatik atau turunan aromatik, maka namanya diturunkan dari nama sistem inin aromatiknya. &$'
#$'
a - naftilamina
&$'
benzil amina
Senya"a heterosiklik amina adalah senya"a yang mempunyai struktur siklik dimana atom & termasuk dalam anggota sikliknya. Senya"a ini dikenal juga sebagai senya"a non * aromatik heterosiklik amina. $ &
&
&
&
$
$
$
piperidina
piperazina
pirolidina
Apabila heterosiklik amina mengikat gugus substituen, maka penomoran harus dimulai dari atom & dan diikuti searah dengan gugus substituen yang terdekat dengan &.
Konfiguasi Amina
Atom & pada amina mempunyai orbital sp% dan bentuk melekulnya adalah tetrahedral dengan sudut 12o.
-ntuk amina tersier dimana ketiga gugus alkilnya berbeda seharusnya bersifat optik karena mempunyai pusat khiral yaitu atom &. 3etapi kenyataannya amina tersier tersebut tidak optik. $al ini disebabkan karena pada amina tersier seperti itu terjadi perubahan yang membentuk kesetimbangan yang sangat epat dari struktur ke stuktur .
Struktur merupakan bayangan ermin dari struktur dan gugus 4 1 dan 4 % yang saling berpindah posisi. 5leh karena itu sudut putar bidang polarisasi struktur dan berla"anan dan sebagai akibatnya terjadi ampuran resemat dengan rotasi optik sama dengan nol. C. Sifat-sifat Fisika Amina
Alkilamina berbobot molekul rendah adalah gas atau air pada suhu kamar. 6i dan 3rietilamin serta amina primer yang memiliki tiga sampai sepuluh atom karbon adalah airan, amina yang lebih keil jumlah atom karbonnya adalah gas. Amina dengan jumlah atom karbon diba"ah enam biasanya larut dalam air akibat adanya interaksi ikatan hidrogen. Meskipun nitrogen tidak seelektronegatif oksigen namun mampu mempolarisasi ikatan &$ sehingga terbentuk gaya dipol dipol yang kuat antara molekulnya. Amine tersier tidak memiliki atom hidrogen
karena itu tidak terjadi ikatan hidrogen antara air dengannya atau dengan amina tersier lainnya. Konsekuensinya titik didihnya lebih rendah disbanding amina primer atau sekunder. Salah satu sifat yang paling dikenal dari amina berbobot molekul rendah adalah aromanya yang tidak menyenangkan. Amina !olatile ini menguap seara epat dan teriup seperti ampuran ammonia dan ikan busuk. Kebanyakan bahan yang membusuk terutama organ yang mengandung protein tinggi menghasilkan amina. 0agian dari aroma tumbuhan yang mati, rumah penyimpanan daging, dan bagian pengolahan limbah semuanya adalah amina (Stoker, 1991).
Tabel 1. Daftar titik lebr !ari amina Primer "en# $ %&NH ' (.
47
m.p. o#
47
m.p. o#
#
%$9'.+
#11$'%
18.+
#'$+
2.8
#1'$'8
'.2
#%$
%.2
#1%$'
'.2
#/$9
+2.+
#1/$'9
%.9
#+$11
++.2
#1+$%1
%.%
#8$1'
19.2
#18$%%
/8.'
#$1+
'%.2
#1$%+
/9
#$1
2./
#1$%
+1.
#9$19
. 1.2
#19$/1
+.
1+.2
#'2$/+
8'.
#12$'1
Tabel '. Daftar Titik )ebr !ari amina sekn!er simetrik
Amina
3itik didih (o#)
diheksil dioktil
1.' '8.
didekil
/1.+
didodekil
/.2
ditetradekil
82.8'
diheksadekil
8.2%
dioktadekil
'.%
Alkana sebagai senya"a nonpolar mempunyai titik didih yang jauh lebih rendah dari titik didih amina maupun alkohol yang bersifat polar. 3etapi amina mempunyai titik didih yang lebih rendah dari pada alkohol "alaupun amina juga mampu membentuk ikatan hidrogen. 6alam hal ini, elektronegativitas suatu atom sangat mempengaruhi kekuatan ikatan hidrogen yang dibentuk. 6iketahui dari tabel :inus auling, elektronegati!itas & 7 %,2 dan 5 7 %,+. Karena harga elektronegati!itas atom & lebih rendah dari atom 5, maka beda elektronegati!itas & * $ lebih rendah dibandingkan 5 * $ sehingga sifat proton atom $ pada
5$
lebih kuat dari pada proton $ pada * & * $. 6engan lemahnya ikatan hidrogen ini maka energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan hidrogen juga lebih sedikit sehingga titik didihnya lebih rendah. erhatikan tabel berikut
Alkana
Amina
Alkohol
#$%#
%$#$% #$% #
%$3d ,8 o #
3d /',1 o #
#$% &$'
#$% #$% &$'
3d 8,% o #
3d ; 18,8 o #
#$%5$
#$%#$'5$
3d ; 8+,2 o #
3d ;,+ o #
Amina dengan + atau 8 atom # mempunyai kelarutan didalam air yang ukup tinggi. $al ini dapat dijelaskan sebagai berikut
$ $ $
5
$
5
$
5
$
$ $ $
&
$
4
5
$
4
$ 5 $
Apabila gugus 4 yang diikat oleh atom & ukup besar, maka akan terjadi gangguan sterik yang akan mengahalangi pembentukan asosiasi molekul, dengan kata lain molekul amina tidak dapat larut dalam air. &ama amonia metilamin dimetilamin trimetilamin etilamin npropilamin nbutilamin Anilin &metilanilin &, & dimetilanilin
3d o %%,/ %%,/ ,/ ',9 18,8
3etapan disosiasi, (kb) ',2 = 12 + // = 12 + +1 = 12 + +,9 = 12+ / = 12 +
pKb /,2 %,%8 %,9 /,'% %,'%
/,8
% = 12 +
%,/'
$' #8$+ &$' #8$+ &$#
%$,
/2 = 12 +
%,/2
1/,2 19+,
/,' = 12 + ,1 = 12 +
9,% 9,1+
#8$+ &(#$%)'
19%,+
11 = 12 +
,98
4umus &$% #$% &$' (#$%)' &$' (#$%)% &$ #$%#$' &$' #$%#$'#$' &$' #$%(#$')% &
etilenadiamin
&$'#$'#$' &$'
heksametilenadi &$'(#$')8 & amin
$'
iridin
#+$+ &
118,+
, = 12 +
/,2
'2/,+
+ = 12 +
/,2
11+,%
'% = 12+
,8/
3abel diatas menunjukan sifat fisik amina, dan pada suhu kamar amonia dan etilamin ber"ujud gas. Sifat fisika Amina seara umum
Sukusuku rendah berbentuk gas.
3ak ber"arna, berbau amoniak, berbau ikan.
Mudah larut dalam air.
Amina yang lebih tinggi berbentuk air>padat.
Kelarutan dalam air berkurang dengan naiknya 0M.
D. Sintesis Amina
embuatan
amina
prinsipnya
dapat
dijalankan
melalui
substitusi
nukleofilik, reaksi reduksi dan reaksi penyusunan ulang. 1. %eaksi Sbstitsi
embuatan amina dengan ara substitusi melalui mekanisme S& ' antara amonia atau amina dengan alkil halida primer atau sekunder. katan yang baru terbentuk menunjukan bah"a atom & mengikat gugus alkil dari alkil halida. #$% ;
&
%$#$% &$% Metil ammonium iodida
#$% &$%
;
&a5$
#$% &$'
; &a ; $'5
Metil Amina Kelemahan reaksi diatas ialah garam ammonium yang terjadi bereaksi dengan amonia atau amina kembali seara setimbang. Amina yang terjadi dapat bertindak sebagai nukleofil atau yang dapat bereaksi dengan metil iodida sehingga terbentuk amina sekunder dan seterusnya. Sehingga pada hasil reaksi sering dijumpai ampuran amina primer, sekunder, tersier dan kuarterner. #$% &$%
;
&
%$#$% &$'
#$% &$'
;
#$%
(#$%)' &$'
;
&$/
Alkilasi dapat juga terjadi pada amina aromatik, seperti berikut & (#$%)'
&$#
%$ &$'
#$%#l
#$%#l
anilin
N - metilanilin
N, N - dimetilanilin
'. Pembatan amina *le# re!ksi
Metode ini biasa digunakan untuk menghasilkan amina aromatik karena gugus nitro mudah direduksi baik dengan katalis maupun dengan pereduksi logam (besi, timah, seng) dan asam. 4eaksi berlangsung melalui nitrasi aromatik eletrofilik. #
%$ &5'
H 2 , Ni , kalor , tekanan
#
%$ &5'
Atau n!l 2 , H!l atau p - nitrotoluena
Al"iH #
p - toluidin
Amina sekunder dan tersier,terutama yang mengandung 4 yang berbeda dapat disintesis dari amida seperti persamaan reaksi diba"ah ini 5 4#&$'
:iAl$/
4#$' &$'
$;, $'5
amina primer
:iAl$ /
4#$' &$4
$;, $'5
amin sekunder
5 4#&$4
5
4
4#&$4 '
:iAl$/
4#$' & 4
$;, $'5
ada reduksi diatas gugus karbonil diubah menjadi #$ ' sedangkan atom & tidak mengalami perubahan. 5leh akrena itu hasil reduksi amida dapat berbentuk amina primer sekunder dan tersier tergantung dari senya"a amida yang digunakan. &itril bila direduksi dapat menghasilkan amina. ada reduksi nitril, amina yang dihasilkan hanya amina primer dan reduksi dapat dilakukan dengan :iAl$ / atau seara katalitik.
4*#
:iAl$/
4#$' &$'
$' , &i Mekanismenya adalah sebagai berikut :iAl$/
:i;
;
Al$/
Al$/ ?
$
;
Al
%$' 5$ ; ' :i ;
' :i5$
+. Pembatan Amina Dari Penataan ,lan
Salah satu reaksi penataan ulang amina adalah dari amida yang disebut penataan ulang $ofmann. rinsip penataan ulang $ofmann adalah amida direaksikan dengan air brom (0r ') atau air klor (#l') dalam larutan natrium hidroksida. 5 4*#
;
0r ' ; / &a5$
4&$' ; ' &a0r ; &a '#5 ; ' $'5
&$' Mekanisme reaksi penataan ulang $ofmann dapat ditulis sebagai berikut 5
5 4*#
; &a5$ ; 0r
4*#
& 0r
'
&$
; &a0r ; $'5
$ 5
5 4# & 0r
;
&a5$
4*#
; &a0r &/
$
5 4*#
4&
#
5
&/ E.
' &a5$
4&$' ; &a' #5%
$ '5
ebasaan Amina
6ari tabel diatas terdapat harga pKb untuk beberapa senya"a amina. Kalau diperhatikan persamaan reaksi diba"ah ini maka 4&$ ' bersifat basa karena dapat mengikat $;, sehingga persamaan reaksi sbb 4&$' ; $ * 5$
4 * &$ % ;
; 5$ *
+¿ ¿ RNH 3 ¿ −¿ ¿
OH ¿ +¿
¿
RNH 3
¿ −¿ ¿
OH ¿ ¿ ¿ K =¿
K adalah tetapan kesetimbangan basa. 6ari persamaan tersebut seara matematik dapat disimpulkan bah"a makin besar harga K b, berarti makin banyakj amina yang bereaksi, @ 4&$ ' makin keil. $al ini menunjukan makin besar harga K b, kekuatan basa makin tinggi. a.
Penar# In!ksi
$arga K b untuk &$ % 7 ',2 = 12 + sedangkan harga Kb untuk #$ ' &$' 7 /,/ = 12 +. $arga Kb metilamin (#$ % &$') lebih tinggi daripada amonia (&$ %), maka sifat basa metilamin lebih kuat dari pada amonia. $al inin disebabkan oleh pengaruh induksi. 0asa ialah molekul yang mempunyai orbital isi penuh dan dapat membentuk ikatan dengan orbital kosong dari atom $. Semakin tinggi kerapatan elektron pada orbital isi basa, maka ikatan $ dengan basa itu akan semakin mudah terjadi. Metil adalah gugus penyumbang elektron lebih besar dibandingkan dengan atom $. 5leh karena itu gugus metil pengaruh induksinya lebih positif dibandingkan dengan amonia. tulah sebabnya metilamin lebih basa dari pada amonia. Sebaliknya, apabila amina mengikat gugus penarik elektron, maka akan terjadi pengaruh induksi negatif dan sifat kebasaan akan menurun. b.
Penar# res*nansi
-ntuk amina aromatik, ternyata sifat kebasaannya lebih lemah jika dibandingkan dengan amina siklik. Misalnya sikloheksilamina lebih basa 1 juta kali dari anilina.
&$'
&$'
K b $ %,% & '( -#
K b $ #,2 & '( -'(
erbedaan sifat kebasaan ini dapat dipahami dari keterangan berikut. Anilin adalah senya"a yang mampu membentuk ikatan delokalisasi 6an struktur resonansi hibrid yang mungkin adalah pasangan elektron bebas didelokalisasi melalui resonansi
6ari keempat struktur resonansi hibrid ini, struktur ', % dan / menunjukan bah"a bah"a atom & tidak mempunyai orbital isi. $al ini berbeda dengan sikloheksilamina yang tidak dapat membentuk ikatan delokal, sehingga keboleh jadi untuk terjadi protonasi pada sikloheksilamina lebih besar. "okalisasi pasangan elektron bebas pada nitrogen : NH2
ikloheksilamina
Analog dengan keterangan di atas, amida juga mempunyai sifat basa yang jauh lebih lemah dari amina.
delokalisasi tidak tersedia untuk protonasi
tersedia untuk protonasi
5 0
5 4 * &$ '
4 * # * &$ '
4 * # 7 &$ '
hibirda resonansi )
hibirda resonansi ))
ada amida terdapat juga orbital delokal yang meliputi atom &.
Akibatnya
elektron pada atom & akan tersebar. $al ini terlihat pada hibrida resonasi yang menunjukan bah"a & tidak mempunyai orbital isi. Selain itu dampak induksi negatif dari gugus #75 terhadap & juga dapat melemahkan basisitas dari &. 6ua faktor ini mengakibatkan basisitas atom & pada amida menjadi lebih lemah . beberapa pK b dari amina dapat dilihat pada tabel berikut ini &ama Amonia
4umus &
%$pK b /,+
Metilamina
#$% &$'
%,%/
Btilamina
#$%#$' &$'
%,'
6imetilamina
(#$%)' &$
%,'
6ietilamina
(#$%#$')' &$
%,28
3rimetilamina
(#$%)% &
/,19
3rietilamina
(#$%)% &
%,'+
iridina
%,%
Anilina
9,%
6ari tabel diatas , terlihat bah"a ke basaan amina sekunder lebih tinggi daripada amina primer apabila mengikat gugus alkil yang sama. 3etapi amina
primer kebasaan nnya lebih tinggi daripada amina tersier. Semakin turunnya kekuatan basa pada trimetilamina karena adanya beda ntropi kondisi final dengan kondisi inifial. Cang dimaksud dengan kondisi final adalah kondisi dimana sistem sudah mengandung kation dan anion .
%eaksi Amina Denan Asam at/ %eaksi Penaraman 4eaksi amina dengan asam kuat seprti $#l akan menghasilkan garam alkilamonia. &
;
% * &$' ; $#l
4&$% #l D
Kemampuan amina untuk dapat membentuk garam arilamonium memudahkan pekerjaan pemisahan senya"a amina daari senya"a lainnya. Misalnya pada ampuran ptoluidin dengan pnitrotoluena. Apabila kedalam ampuran ini ditambahkan dengan asam kuat ( $#l ) maka ptoluidin akan membentuk garam arilamonium
yang dapat
larut
didalam
air,
sehingga ekstraksi
dengan
menggunakan pelarut nonpolar seperti eter, kedu asam dapat dipisahkanE garam arilamonium terdapat pada lapisan air dan ptoluidin padaa lapisan eter. -ntuk memperoleh
pnitrotoluena
kembali,
garam
arilamonium
padalapisan airdireaksikan dengan basa kuat , &a5$.
III. PEN,T,P
A. esimlan
yaang
berada
Amina ialah senya"a organik yang boleh dikatakan sebagai turunan dari amonia (&$%).
enggolongan amina didasarkan pada berapa atom $ pada amonia diganti dengan gugus alkil atau aril. Senya"a amina dibedakan menurut Satu atom $ amonia diganti gugus alkil disebut amina
primer 6ua atom $ amonia yang di ganti dengan gugus alkil
disebut amina sekunder 3iga atom $ amonia diganti dengan gugus alkil disebut
amina tersier . 3ata nama amina sederhana yang dikiuti dengan gugus alkil langsung dikiuti dengan nama amina. Sedangkan menurut -A#, dimulai dari salah satu ujung rantai # terpanjang yang paling dekat dengan gugus yang
paling dekat dengan gugus substituen, dalam hal ini gugus amina. ada suhu kamar, alkilamina yang berbobot molekul rendah akan ber"ujud Fas atau air. Sedangkan 6i dan 3ri serta amina primer yang memiliki % * 12 atom # ber"ujud air. Amina yang lebih keil jumlah
atom # nya ber"ujud gas. Kebasaan Amina dipengaruhi oleh nduksi dan 4osonansi 4eaksi dalam amina meliputi 4eaksi enggaraman, Asilasi, Sulfonasi,
bereaksi dengan asam nitrit, aldehid dan keton, serta reaksi oksidasi. embuatan amina dilakukan dengan ara susbtitusi, reduksi, dan penataan
ulang Gungsi amina seharihari selain dapat sebagai anti iritasi dan pelembut pakaian amina juga berfungsi sebagai obat anti parasit :eishmania yaitu untuk mengurangi efek raun dalam tubuh.
DAFTA% P,STAA
Gessenden, 4alph < dan
:estari, S. '22/. Mengurai Susunan eriodik -nsur Kimia.