pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzimDeskripsi lengkap
Mengetahui apakah aktivitas enzim pada suhu 0 C dapat bekerja dengan optimum dan bagaimana kerja enzim pada suhu diatas 40 C?
Laporan praktikum biologi dasar semester 1 periode 2014
Mengetahui apakah aktivitas enzim pada suhu 0 C dapat bekerja dengan optimum dan bagaimana kerja enzim pada suhu diatas 40 C?
Hasil Diskusi Dalam percobaan kinetika enzim pengaruh pH terhadap aktivitas enzim, pertama tama mencampurkan 15 ml larutan penyangga, 3 ml larutan substrat ‘S’, dan 6 ml larutan NaCl 0,9% ke dalam lagu erlenmeyer. Penyangga merupakan suatu larutan yang terdiri dari suatu asam lemah dan basa konjugatnya yang menyebabkan suatu larutan dapat menahan perubahan pH apabila ditambahkan asam atau basa. Penyangga memiliki sifat ini karena mampu mngkompensasi secara parsial pemasukan atau pengeluaran ion hidrogen. Sedangkan NaCl 0,9% berfungsi sebagai aktivator enzim. Langkah selnjutnya adalah mengisi tabung reaksi dengan 10 ml larutan HCL ini berperan dalam melepaskan I2 dan KI-IO3 agar dapat menghasilkan yodium. Selain itu, HCL penting dalam menghentikan reaksi. KI-IO3 merupakan sumber yodium yang di dapatkan dari penambahan larutan HCL ini. Selain larutan-larutan tersebut, larutan enzim juga mempunyai fungsi penting dalam percobaan ini. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Enzim katalisator berikatan dengan reaktan yang biasa disebut dengan Substrat, mengubah reaktan menjadi produk dan pada akhirnya melepaskan produk. Aktivitas enzim dapat diukur dari beberapa nilai pH. Aktivitas optimal suatu enzim secara kas terlihat di antara nilai-nilai pH 5 dan 9. Namun, dari beberpa enzim, misalnya pepsin, bekerja aktif pada nilai pH yang berada di di luar kisaran ini. Bentuk kurva aktivitas pH ditentukan oleh: 1. Denaturasi enzim pada pH yang tinggi tinggi atau rendah 2. Perubahan status bermuatan pada enzim dan/atau substrat . Untuk enzim, pH dapat mempengaruhi aktivitas melalui perubhan struktur atau perubahan muatan pada residu yang berfungsi dalam pengikatan pengikatan substrat atau katalis. Pengaruh pH terhadap enzim atau substrat dapat dijelaskan sebagai berikut: Misalnya E- + SH+ ESH. Bila pH lebih besar maka SH+ S- + H+, S tidak dapat berikatan dengan E-. Bila pH lebih kecil maka E- bereaksi dengan H+ EH . EH tidak dapat berikatan dengan SH+. Pada percobaan terbukti bahwa pH yang terlalu asam (pH=4) dan pH yang terlalu basa (pH=10) mengakibatkan penurunan aktivitas kerja enzim. Hal ini terjadi karena enzim mengalami denaturasi karena struktur dari protein mengalami kerusakan. Apabila terjadi denaturasi, struktur protein tersier dan sekunder mengalami kerusakan. Namun untuk struktur primer tetap. Larutan dalam tabung reaksi yang berisi HCL yang kemudian dicampur dalam labu erlenmeyer, larutan tersebut berubah menjadi warna hitam. Hal ini disebabkan kerja enzim terhambat oleh HCL. Kesimpulan
Enzim bekerja secara optimal pada pH optimum. Apabila enzim berada pada pH yang terlalu asam atau basa (dalam percobaan per cobaan ini) enzim mengalami denaturasi.