Pelaporan Korporat Instrumen Keuangan
I.
PENDAHULUAN Pesatnya arus globalisasi dan semakin majunya perekonomian
dunia
saat
ini,
perkembangan meningkatkan
memaksa
standar
Indonesia
akuntansi
kewajaran,
untuk
dapat
internasional
keandalan
dan
mengikuti
sehingga
transparansi
dapat laporan
keuangan. Untuk memenuhi hal itu, maka Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar Akuntansi tak henti-hentinya menerbitan Exposure Draft yang kemudian dimintakan tanggapannya kepada masyarakat sehingga kemudian dapat disahkan menjadi PSAK dan menjadi aturan akuntansi formal bagi perusahaan, perbankan, BUMN dan organisasi lain untuk mematuhinya. II.
PEMBAHASAN Pengertian Instrumen keuangan Instrumen keuangan adalah aset yang dapat di perdagangkan dalam bentuk apapun, baik kas, bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak kontraktual untuk menertima atau memberikan, uang tunai atau dalam bentuk lainnya. Menurut SAI 32 dan 39, intrumen keuangan di
definisikan
sebagai
“setiap
kontrak
yang
menimbulkan
aset
keuangan dari satu entitas dan kewajiban keuangan atau intrumen ekuitas entitas lain”. Instrumen keuangan dapat dikategorikan dengan
tegantung pada bentuknya, kategori tersebut adalah intrumen kas dan/atau instrumen derivatif. Instrument kas adalah instrument keuangan yang nilainya ditentukan langsung oleh pasar. Semuanya akan dibagi menjadi sekuritas, yang mudah dipindahtangankan, dan instrument kas lainnya seperti pinjaman, dan deposito, dimana kedua pinjaman dan pemberi pinjaman harus menyepakati transfer. Instrumen derivative adalah instrument keuangan
yang
memperoleh
nilainya
dari
nilai
dan
karakteristik dari satu atau lebih entitas yang mendasari seperti aset, indeks, atau tingkat suku bunga. Instrument derivative dibagi dan di perdagangkan di bursa derivative. Pada 1998 Komite Standar Akuntansi Keuangan (KSAK) telah mengesahkan PSAK No.50 tahun 1998 tentang Akuntansi Investasi Efek Tertentu. PSAK ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 1999. Kemudian dilanjutkan dengan PSAK 55 tentang Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai dikeluarkan pada tanggal 21 September 1998 dan dinyatakan berlaku sejak 1 Januari 2000. Karena dianggap kedua PSAK tersebut belum sesuai dengan standar Internasional, maka Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yang dulunya disebut Komite Standar Akuntansi Keuangan (KSAK) mengesahkan revisi atas PSAK No. 50 (1998) tersebut yaitu PSAK No.50 (revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan pengungkapan dan PSAK No.55 (revisi 2006) tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan pada tanggal 16 Desember 2006. PSAK 50 & 55 revisi 2006 ini sudah mengadopsi sebagian besar aturan IFRS, berbeda dengan PSAK No. 50
(1998) dan PSAK No. 55 (1999) yang lebih cenderung ke US GAAP. Belum sempurna penerapan yang dilakukan perusahaan dan lembaga keuangan
terhadap
PSAK
tersebut,
Dewan
Standar
Akuntansi
Keuangan mengeluarkan lagi PSAK 50 (revisi 2010)
Sekilas tentang PSAK 50 (2010) PSAK 50 (revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian telah disahkan pada tanggal 26 Novemer 2010, dalam rangka merevisi PSAK 50 (revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan. Alasan DSAK dan IAI merevisi ini, tidak lain karena ingin segera ‘mengejar target’, karena pada 2012 nanti Indonesia sudah harus mengadopsi seluruh standar IFRS. PSAK
50
(revisi
2010):
Instrumen
Keuangan:
Penyajian
mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 32 per Oktober 2009: Financial Instruments: Presentation, kecuali: 1. IAS 32 paragraf 96-97F tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi tidak diadopsi karena tidak relevan. 2. IAS 32 paragraf 98-100 tentang penarikan tidak diadopsi karena tidak relevan. Pada dasarnya tidak Banyak perbedaan antara PSAK 50 revisi 2010 dan 2006. Kecuali adanya tambahan khusus tentang Puttable Instrumen, kewajiban untuk menyerahkan bagian aset neto secara prorata saat likuidasi, dan rights, opsi, waran dikategorikan dan
disajikan sebagai liabilitas keuangan, akan tetapi dapat dikategorikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Selain itu dalam Revisi 2010 Pengungkapannya tidak dijelaskan pada PSAK 50 melainkan dipindahkan ke PSAK 60. PSAK 50 (revisi 2010) menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Hal ini berlaku terhadap kategori instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengategorian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. Skop PSAK 50 (revisi 2010) meliputi hal-hal berikut : -
Seluruh tipe instrumen keuangan Definisi detail atas instrumen keuangan : aset keuangan,
-
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas adalah kontrak yang memberikan kepada pemegangnya hak residu atas aset entitas setelah dikurangi
-
dengan semua liabilitas Alokasi nilai buku instrumen keuangan untuk komponen ekuitas
-
dan utang. Nilai utang ditetapkan terlebih dahulu Pembelian saham diperoleh kembali (treasury stock) dicatat sebagai
-
perubahan
atas
ekuitas
sehingga
tidak
ada
keuntungan/kerugian yang diakui Termasuk dalam definisi aset dan liabilitas keuangan adalah kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas suatu
-
entitas. Aset dan liabilitas keuangan diakui ketika entitas mengambil bagian dalam suatu kontrak provisi atas suatu instrument
III.
Pembahasan
DEFINISI Instrumen Keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas lainnya. Instrumen keuangan dibagi menjadi tiga yaitu 1. Aset keuangan merupakan setiap aset yang berbentuk: Kas Instrumen ekuitas yang diterbnitkan oleh entitas lain Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset
mempertukarkan aset keuangan Kontrak yang mungkin diselesaikan
dengan
dan
menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan non-derivatif dan derivatif. 2. Kewajiban Keuangan adalah setiap kewajiban yang berupa: Kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau
aset
keuangan lain dan untuk mempertukarkan instrumen keuangan
lain dengan kondisi yang tidak menguntungkan entitas tersebut. Kontrak yang akan mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas. 3. Instrumen Ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan
untuk
melakukan
transaksi
wajar
(arm’s
length
transaction). Isilah yang sesuai dengan PSAK 55, yaitu:
Derivatif Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban
keuangan Investasi yang dimiliki higga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban
keuangan Metode bunga efektif Penghentian pengakuan Pembelian atau penjualan secara regular Biaya transaksi Komitmen pasti Prakiraan transaksi Instrumen lindung nilai Item yang dilindung nilai Efektivitas lindung nilai
PENYAJIAN Kewajiban dan Ekuitas Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal harus mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponen-komponennya sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan atau instrumen ekuitas sesuai
substansi
perjanjian
kontraktual
dan
definisi
kewajiban
keuangan, aset keuangan dan instrumen ekuitas. Disebut intrumen ekuitas jika dan hanya jika memenuhi persyaratan: a. Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual b. Diselesaikan dengan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas berupa derivatif dan non-derivatif. Fitur penting yang membedakan antara instrumen kewajiban dan instrumen ekuitas adalah adanya kewajiban kontraktual satu dari pihak
instrumen
keuangan
untuk
menyerahkan
kas
atau
aset
keuangan lainnya yang berpotensi tidak menguntungkan penerbit. Beberapa jenis instrumen keuangan memiliki bentuk hukum berupa
ekuitas tetapi secara substansi merupakan kewajiban dan bentuk lainnya mungkin berupa kombinasi dari fitur instrumen ekuitas dan fitur instrumen kewajiban. Contoh: a. Saham Preferen yang mewajibkan penerbitnya untuk membeli kembali saham tersebut dengan harga atau harga pada tanggal yang dapat ditetapkan b. Instrumen keuangan
yang
memberikan
hak
kepada
pemegangnya untuk menjual instrumen itu kembali pada penerbitnya baik secara kas atau secara aset keuangan lainnya. Contoh
reksadana
terbuka,
perwalian,
persekutuan
dan
persekutuan yang tergabung dalam kerjasama operasi. Jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menghindari penyelesaian kewajiban kontraktualnya berupa penyerahan kas atau aset keuangan lainnya,maka termasuk kewajiban keuangan. Contoh jika entitas terbatas untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya tidak membatalkan kewajiban kontraktual entitas tersebut dan bergantung pada pelaksanaan hak untuk menembus kembali oleh pihak lawan. Instrumen keuangan yang tidak secara eksplisit menciptakan kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya dapat secara tidak langsung menciptakan kewajiban melalui persyaratandan kondisi yang ada padanya. Contoh: dalam kewajiban non-keuangan, mentransfer
Jika
kas
menyelesaikan
entitas atau
dapat
aset
kewajiban
menghindari
keuangan
kewajiban
lainnya
non-keuangannya
hanya
dan
jika
untuk dengan dalam
penyelesaiannya, entitas akan menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya dan saham yang diterbitkan entitas. Dalam situasi apapun, pemegang instrumen secara substansi memperoleh jaminan untuk menerima suatu jumlah yang minimal. Suatu kontrak bukan merupakan instrumen ekuitas semata-mata karena kontrak tersebut menyebabkan penerimaan atau penyerahan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Hak atau kewajiban kontraktual tersebut dapat berupa nilai yang ditetapkan atau nilai yang fluktuatif, misalnya harga komoditas, tingkat suku bunga, atau harga instrumen keuangan. Contoh: Kontrak untuk menyerahkan instrumen ekuitas senilai UMU 100’ atau senilai 100 ons emas. Kontrak jenis ini merupakan kewajiban keuangan bagi entitas walaupun entitas tersebut dapat menyelesaikan dengan instrumen ekuitasnya. Kontrak tersebut tidak memberikan hak nilai residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Kontrak yang akan diselesaikan oleh entitas dengan penyerahan instrumen ekuitas miliknya dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti aset keuangan lainnya atau kas merupakan istrumen ekuitas. Contoh opsi saham yang diterbitkan kepada pihak lawan untuk membeli saham yang diterbitkan yang memberi hak kepada pihak lawan untuk membeli saham yang diterbitkan entitas dalam jumlah yang telah ditetapkan dengan harga yang telah ditetapkan atau untuk membeli obligasi dengan nilai pokok yang telah
ditetapkan. Perubahan nilai wajar instrumen ekuitas tidak akan diakui di dalam laporan keuangan. Kontrak yang mewajibkan entitas untuk membeli kembali instrumen ekuitasnya baik dengan kas atau aset keuangan lainnya akan menambah kewajiban keuangan entitas sebesar nilai kini dari nilai penebusannya(contoh sebesar nilai kini dari harga pembelian kembali kontrak forward, contoh membeli instrumennya secara kas, harga pelaksanaan opsi atau atau nilai penebusan lainnya). Ketentuan ini berlaku sekalipun kontrak ini adalah instrumen ekuitas. Jika kontrak jatuh tempo tanpa ada penyerahan maka nilai tercatat dari kewajiban direklasifikasi menjadi ekuitas. Kontrak yang akan diselesaikan oleh entitas dengan menyerahkan atau menerima instrumen ekuitas dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuangan lainnya dengan jumlah yang bervariasi merupakan aset keuangan atau kewajban keuangan. Contoh kontrak yang mewajbkan entitas menyerahkan 100 lembar instrumen ekuitas sebagai pengganti kas setara dengan 100 ons emas. Ketentuan Peyelesaian Kontinjensi Instrumen
keuangan
dapat
mewajibkan
entitas
untuk
menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya atau jika tidak, menyelesaikannya seperti jika instrumen tersebut berupa kewajiban keuangan dalam situasi di mana terjadi atau tidaknya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa depan yang berada di luar kendali penerbit maupun pedagang instrumen tersebut, misalnya perubahan dalam
indeks pasar modal, indeks harga konsumen, suku bunga atau ketentuan perpajakan. Instrumen keuangan merupakan kewajiban keuangan bagi penerbit kecuali jika a. bagian
dari
ketentuan
penyelesaian
kontinjensi
yang
mensyaratkan penyelesaian secara kas atau melalui penyerahan aset keuangan lainnya tidak sah dan b. penerbit dapat diwajibkan untuk menyelesaikan kewajibannya secara kas atau penyerahan aset keuangan lainnya dalam kondisi penerbit dilikuidasi. Ketika instrumen keuangan derivatif memberi kepada satu pihak pilihan cara penyelesaian, maka instrumen tersebut merupakan aset keuangan atau kewajiban keuangan kecuali jika seluruh alternatif yang ada menjadikan sebagai instrumen ekuitas. Contoh opsi saham. Instrumen Keuangan Majemuk Penerbit persyaratan
instrumen
instrumen
keuangan
keuangannya
non-derivatif untuk
mengevaluasi
menentukan
apakah
instrumen tersebut mengandung komponen ekuitas dan kewajiban. Komponen tersebut harus diklasifikasikan secara terpisah sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan dan instrumen ekuitas. Entitas mengakui secara terpisah komponen-kompnen instrumen keuangan yang:
a. Menimbulkan kewajiban keuangan bagi entitas b. Memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk menkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan. Contoh
obligasi
konversi
yang
dapat
dikonversi
oleh
para
pemegangnya menjadi menjadi saham biasa yang telah ditetapkan. Instrumen ini dibedakan menjadi dua komponen, antara lain kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas. Ketika nilai tercatat awal suatu instrumen keuangan majemuk dialokasikan pada komponen ekuitas dan kewajiban, maka komponen ekuitas yang dialokasikan adalah
nilai
keseluruhan
sisa
dari
dikurangi
nilai
wajar
dengan
instrumen
nilai
keuangan
komponen
secara
kewajiban
yang
ditetapkan secara terpisah. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan dari pengakuan awal komponen-komponen instrumen secara terpisah. Nilai tercatat komponen kewajiban ditentukan dengan mengukur nilai wajar kewajiban serupa yang tidak memiliki komponen ekuitas. Nilai tercatat instrumen ekuitas yang ditunjukkan oleh opsi untuk mengonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa ditetapkan dengan cara mengurangkan nilai wajar kewajiban keuangan dari nilai wajar instrumen keuangan majemuk secara keseluruhan. Saham yang Diperoleh Kembali (Treasury Stock) Jika instrumen-
entitas
memperoleh
instrumen
tersebut
kembali harus
instrument
dikurangkan
ekuitasnya, dari
ekuitas.
Keuntungan
atau
kerugian
yang
timbul
dari
hasil
penjualan,
pembatalan, pembelian dan penerbitan instrumen ekuitas entitas tersebut tidak dapat diakui dalam laporan laba rugi. Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lainnya. Dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Jumlah yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas. Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, baik dalam neraca maupun dalam catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan. Jika saham treasuri dibeli dari pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan entitas, maka entitas mengungkapkan berdasarkan PSAK No.7 Pengungkapkan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Bunga, Dividen, Kerugian dan Keuntungan (lihat juga Paragraf PA37) Bunga, Dividen, kerugian dan keuntungan yang berkaitan dengan
instrumen
keuangan
atau
komponen
yang
merupakan
kewajiban keuangan diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi. Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas secara langsung pada ekuitas, setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan yang terkait. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, selain biaya penerbitan instrumen ekuitas yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan badan usaha (yang dalam hal ini dicatat berdasarkan PSAK No.22), dicatat sebagai
pengurang ekuitas, setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan yang terkait. Dividen atas saham yang sepenuhnya diakui sebagai kewajiban, diakui sebagai beban sebagaimana pembayaran bunga atas obligasi. Dengan penebusan atau pembiayaan kembali kewajiban keuangan diakui
dalam
laporan
laba
rugi,
sedangkan
penebusan
atau
pembiayaan kembali instrumen ekuitas diakui sebagai perubahan ekuitas. Perubahan nilai wajar instrumen ekuitas tidak diakui dalam laporan keuangan. Membayar berbagai biaya dalam penerbitan atau perolehan kembali instrumen ekuitasnya. Biaya tersebut antara lain berupa biaya registrasi dan komisi lain yang ditetapkan, biaya yang dibayarkan
kepada
penasehat
hukum,
akuntan,
dan
penasehat
profesional lainnya, biaya percetakan dan materai. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurangan ekuitas (setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan terkait), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas. Biaya transaksi yang terkait dengan penerbitan instrumen keuangan majemuk dialokasikan pada komponen kewajiban dan ekuitas dari instrumen secara proposional dengan alokasi hasil yang diperoleh. Biaya transaksi yang terkait dengan lebih dari satu transaksi (misalnya biaya yang timbul dari penawaran atas sejumlah saham dan pencatatan saham lainnya secara bersamaan di bursa) dialokasikan pada seluruh transaksi tersebut dengan menggunakan dasar alokasi
yang rasional dan konsisten dengan transaksi serupa. Jumlah biaya transaksi yang dicatat sebagai pengurang ekuitas dalam suatu periode diungkapkan secara terpisah berdasarkan PSAK No.1 tentang Penyajian Laporan Keuangan. Jumlah pajak penghasilan terkait yang diakui secara langsung dalam ekuitas dimasukkan dalam jumlah agregat pajak penghasilan periode berjalan dan pajak penghasilan tangguhan yang ditambahkan atau dibebankan pada ekuitas, yang diungkapkan berdasarkan PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Dividen yang diklasifikasikan sebagai beban dapat disajikan dalam laporan laba rugi bersama dengan bunga atas kewajiban lainnya atau dusajikan sebagai item yang terpisah. Sebagai tambahan dari ketentuan dalam persyaratan ini, pengungkapan beban bunga dan dividen tunduk pada ketentuan dalam PSAK No.1 tentang Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK No.31 tentang Akuntansi Peerbankan. Dalam beberapa kondisi, Karena adanya perbedaan antara beban bunga dan dividen yang terkait dengan hal-hal seperti pengurangan pajak
(tax
deductibility),
maka
akan
lebih
baik
jika
keduanya
diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi. Pengungkapan pengaruh
pajak
dilakukan
sesuai
dengan
PSAK
No.46
tentang
Akuntansi Pajak Penghasilan. Kewajiban keuangan diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi meskipun keduanya berkaitan dengan instrumen yang mengandung hak residual atas asset entitas dalam pertukaran dengan kas atau asset keuangan lainnya. SALING HAPUS
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, entitas: a) saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan b) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau
untuk
merealisasikan asset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak memenuhi kualifikasi penghentian pengakuan, maka entitas tidak boleh melakukan saling hapus aset keuangan yang ditransfer dan kewajiban
terkait.
Entitas
yang
melakukan
sejumlah
transaksi
instrumen keuangan dengan satu pihak lawan mungkin melakukan “kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto” (master netting arrangement)
dengan
pihak
lawan
tersebut.
Perjanjian
tersebut
menetapkan penyelesaian secara neto untuk seluruh instrumen keuangan yang tercakup dalam perjanjian
jika terjadi wanprestasi
(default), atau berakhirnya, salah satu kontrak. Kesepakatan ini umumnya digunakan oleh institunsi keuangan untuk melindungi dari kerugian yang timbul jika terjadi kepailitan atau situasi lain yang menyebabkan pihak lawan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Tujuan dari pengungkapan yang diatur oleh Pernyataan ini adalah untuk menyediakan informasi guna meningkatkan pemahaman mengenai signifikasi instrumen keuangan terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas, serta membantu penilaian jumlah, waktu,
dan tingkat kepastian arus kas masa depan yang terkait dengan instrumen tersebut. Transaksi dalam instrumen keuangan mungkin mengakibatkan entitas menanggung atau mentransfer kepada pihak lain satu atau lebih risiko keuangan sebagaimana diuraikan di bawah iini. Pengungkapan yang dipersyaratkan menyediakan informasi untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam menilai tingkat risiko yang terkait dengan instrumen keuangan. a) resiko pasar terdiri atas tiga jenis risiko: i. risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata ii.
uang asing. risiko suku bunga atas nilai wajar adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan
iii.
suku bunga pasar. risiko harga adalah
risiko
fluktuasi
nilai
instrumen
keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas dari apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktorfaktor spesifik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang memengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar. Risiko pasar tidak hanya mencakup potensi kerugian tapi juga potensi keuntungan. b) risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
c) risiko likuiditas (juga dikenal sebagai risiko pendanaan) adalah resiko di mana entitas akan mengalami kesulitan dalammemperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Risiko likuiditas mungkin timbul akibat ketidakmampuan entitas untuk menjual asset keuangan secara cepat dengan harga yang mendekati nilai wajarnya. d) risiko suku bunga atau arus kas adalah risiko di mana arus kas masa depan
suatu
instrumen
keuangan
akan
berfluktuasi
akibat
perubahan suku bunga pasar. Pada kasus instrumen utang dengan suku bunga mengambang, sebagai contoh, fluktuasi tersebut mengakibatkan perubahan dalam suku bunga efektif dari instrumen keuangan, biasanya tanpa diikuti perubahan nilai wajar instrumen tersebut. Entitas
menjabarkan
tujuan
dan
kebijakan
manajemen
risiko
keuangannya, termasuk kebijakan lindung nnilai atas setiap jenis utama dari prakiraan transaksi dalam hal akuntansi lindung nilai digunakan. Entitas mengungkapkan secara terpisah hal-hal berikut ini untuk lindung nilai yang ditetapkan atas nilai wajar, atas arus kas, dan atas investasi bersih dalam operasi luar negeri (seperti didefinisikan dalam PSAK No.55(revisi 2006) a) penjelasan mengenai lindung nilai b) penjelasan mengenai instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan nilai wajarnya pada tanggal neraca. c)sifat dari risiko yang dilindungi nilai; dan
d) untuk lindung nilai atas arus kas, periode arus kas diperkirakan terjadi, saat arus kas tersebut diperkirakan memengaruhi laporan laba rugi, dan penjelasan mengenai setiap prakirakan transaksi yang sebelumnya
telah
menggunakan
akuntansi
lindung
nilai
namun
transaksi tersebut tidak diperkirakan akan terjadi lagi. Jika keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai dalam lindung nilai atas arus kas telah diakui secara langsung dalam ekuitas
melalui
laporan
perubahan
ekuitas,
maka
entitas
mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: a) jumlah yang telah diakui dalam ekuitas selama periode berjalan; b) jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuitas dan dimasukkan dalam laporan laba rugi untuk periode berjalan; dan c) jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuitas selama periode berjalan dan dimasukkan dalam pengukuran awal atas biaya perolehan atau nilai tercatat lainnya dari asset non-keuangan atau kewajiban nonkeuangan dalam prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi yang dilindung nilai. Untuk setiap kelompok asset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas, entitas mengungkapkan: a) informasi mengenai cakupan dan sifat instrumen keuangan, termasuk persyaratan dan kondisi yang bersifat signifikan yang dapat memengaruhi jumlah, waktu, dan tingkat kepastian aruus kas di masa depan; dan
b) kebijakan dan metode akunansi yang digunakan, termasuk criteria pengakuan dan dasar pengukuran yang diterapkan. Sebagai bagian dari pengungkapan kebiakan akuntansi, entitas mengungkapkan, untuk setiap kategori asset keuangannya, apakah pembelian dan penjualan asset keuangan secara regular dicatat pada tanggal transaksi atau pada tanggal penyelesaian (lihat PSAK No.55 (revisi 2006), paragraph 38). Persyaratan dan kondisi kontraktual instrumen
keuangan
memengaruhi
jumlah,
waktu,
dan
tingkat
kepastian penerimaan dan pembayaran kas di masa depan oleh pihakpihak
yang
terkait
dengan
instrumen
tersebut.
Jika
instrumen
keuangan bersifat signifikan, baik secara individual maupun secara kelompok, terhadap posisi keuangan entitas atau hasil operasinya di masa depan, maka seluruh persyaratan dan kondisi instrumen tersebut diungkapkan. Jika instrumen keuangan dimiliki atau diterbitkan oleh entitas, baik secara individual atau sebagai sebuah kelompok, menimbulkan eksposur yang berpotensi signifikan terhadap resiko yang dijelaskan dalam paragraf 48, maka persyaratan dan kondisi yang perlu diungkapkan mencakup: a) jumlah pokok, yang ditetapkan, nominal atau jumlah lain yang serupa, yang bagi beberapa instrumen deriatif, seperti swap suku bunga. Mungkin merupakan jumlah (disebut juga jumlah nasional) yang menjadi dasar bagi pembayaran di masa depan; b) tanggal jatuh tempo, tanggal kadaluwarsa atau tanggal pelaksanaan;
c) opsi untuk penyelesaian dipercepat yang dimiliki salah satu pihak dari instrumen tersebut, termasuk periode atau tanggal di mana opsi dapat dilaksanakan dan harga pelaksanaan atau kisaran harga; d) opsi yang dimiliki salah satu pihak atas instrumen untuk mengonversi, atau menukarkan instrumen tersebut dengan instrumen keuangan lain atau dengan asset atau kewajiban lain, termasuk periode atau tanggal dimana opsi dapat dilaksanakan, dan rasio konversi atau rasio penukaran; e) jumlah dan waktu dari penerimaan atau pembayaran kas dimana depan yang dijadwalkan atas umlah pokokinstrumen tersebut, termasuk pembayaran angsuran dan dana pelunasan atau ketentuan serupa. f) tingkat atau jumlah bunga yang ditetapkan, dividen, atau pengembalian lain secara periodic atas jumlah pokok dan waktu pembayaran tersebut; g) agunan yang dimiliki,
dalam
hal
asset
digadaikan, dalam hal kewajiban keuangan; h) mata uang yang digunakan untuk
keuangan, penerimaan
atau atau
pembayaran, dalam hal arus kas instrumen didenominasikan dalam mata uang yang berbeda dari mata uang fungsional entitas; i) informasi yang dijelaskan dalam item (a) sampai (h) untuk instrumen
yang
diperoleh
melalui
pertukaran,
dalam
hal
instrumen yang membutuhkan pertukaran, dan; j) setiap kondisi instrumen atau perjanjian terkait, yang jika dilanggar,
akan
secara
signifikan
mengubah
persyaratan-
persyaratan lainnya. Jika penyajian instrumen keuangan dalam neraca berbeda dari bentuk hukum instrumennya, maka entitas diharapkan menjelaskan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai sifat dari instrumen tersebut. Manfaat informasi tentang cakupan dan sifat instrumen keuangan akan meningkat jika informasi tersebut menegaskan setiap
hubungan antara instrumen individual yang secara signifikan dapat memengaruhi jumlah, waktu, atau tingkat kepastian arus kas entitas dimasa depan. Sesuai PSAK No.1 entitas mengungkapkan seluruh kebijakan akuntansi yang signifikan, termasuk prinsip umum yang digunakan dan metode penerapan prinsip tersebut atas transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang terjadi dalam kegiatan usaha entitas. Dalam hal instrumen keuangan, pengungkapan tersebut mencakup: a) kriteria yang diterapkan untuk menentukan waktu pengakuan asset keuangan asset keuangan atau kewajiban keuangan dan waktu penghetian pengakuan; b) dasar pengukuran yang diterapkan untuk asset keuangan dan kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal dan setelahnya; dan c) dasar pengakuan dan pengukuran pendapatan dan beban yang timbul dari asset keuangan dan kewajiban keuangan. Risiko Tingkat Bunga Untuk setiap klasifikasi asset keuangan dan kewajiban keuangan, entitas mengungkapkan informasi mengenai eksposur risiko sku bunga, termasuk: a) tanggal penyesuaian atau tanggal jatuh tempo kontraktual, mana yang lebih dahulu; dan b) suku bunga efektif, jika memungkinkan.
Entitas menyediakan informasi tentang eksposur atas pengaruh perubahan suku bunga yang berlaku di masa depan. Informasi mengenai tanggal jatuh tempo (atau tanggal penyesuaian jika lebih awal) mengindikasikan masa berlakunya suku bunga yang telah ditetapkan
dan
informasi
mengenai
suku
bunga
efektif
mengindikasikan penetapan suku bunga yang ditetapkan tersebut. Untuk melengkapi informasi mengenai tanggal penyesuaian dan tanggal
jatuh
tempo
kontraktual,
entitas
dapat
memilih
untuk
mengungkapkan informasi mengenai tanggal penyesuaian dan tanggal jatuh tempo yang diperkirakan, jika tanggal-tanggal tersebut berbeda secara signifikan dari tanggal-tanggal yang ditetapkan dalam kontrak. Entitas mengindikasikan asset keuangan dan kewajiban keuangan yang: a) terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar, misalnya asset keuangan dan kewajiban keuangan dengan suku bunga tetap; b) terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas, misalnya aset keuangan dan kewajiban keuangan dengan suku bunga mengambang yang disesuaikan ketika terjadi perubahan suku bunga pasar; dan c) tidak secara langsung terekspos terhadap risiko suku bunga, misalnya beberapa investasi dalam instrumen ekuitas. Ketentuan dalam paragraf 63 (b) berlaku untuk obligasi, surat utang, pinjaman, dan instrumen keuangan serupa yang melibatkan pembayaran di masa depan sebagai bentuk pengembalian investasi pada pemegang instrumen keuangan tersebut dan sebagai biaya bagi penerbit yang mencerminkan nilai waktu dari uang. Entitas dapat
terekspos risiko suku bunga sebagai akibat dari transaksi yang tidak menimbulkan pengakuan asset keuangan atau kewajiban keuangan dalam
neraca.
Dalam
situasi
tersebut,
entitas
mengungkapkan
informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk memahami sifat dan cakupan eksposur tersebut. Sifat bisnis suatu entitas dan cakupan aktivitas entitas tersebut dalam instrumen keuangan akan menentukan apakah informasi risiko suku bunga akan disajikan dalam bentuk narasi, tabel, atau kombinasi dari keduanya. (a) Nilai tercatat instrumen keuangan yang terekspos risiko suku bunga dapat disajikan dalam bentuk tabel, berdasarkan kelompok jatuh tempo sesuai kontrak atau kelompok yang akan disesuaikan dalam kurun waktu berikut ini setelah tanggal neraca: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
satu tahun atau kurang; lebih dari satu tahun tapi tidak lebih dari dua tahun; lebih dari dua tahun tapi tidak lebih dari tiga tahun; lebih dari tiga tahun tapi tidak lebih dari empat tahun; lebih dari empat tahun tapi tidak lebih dari lima tahun; dan lebih dari lima tahun
(b) Jika kinerja entitas dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat eksposur risiko suku bunga atau perubahan tingkat eksposur tersebut, maka dianjurkan untuk mengungkapkan informasi yang lebih rinci. i) satu bulan atau kurang setelah tanggal neraca; ii) lebih dari satu bulan tapi tidak lebih dari tiga bulan setelah tanggal neraca; dan
iii) lebih dari tiga bulan tapi tidak lebih dari dua belas bulan setelah tanggal neraca. (c) Sejalan dengan hal tersebut, entitas dapat mengindikasikan eksposur risiko suku bunga atas arus kas melalui tabel yang mengindikasikan nilai tercatat agregat suatu kelompok asset keuangan dan kewajiban keuangan dengan suku bunga mengambang yang akan jatuh tempo pada waktu yang bervariasi di masa depan. (d)
Informasi
keuangan
suku
individual.
bunga
dapat
Sebagai
diungkapkan
alternatif,
untuk
suku
bunga
instrumen rata-rata
tertimbang atau rentang suku bunga dapat disajikan untuk setiap kelompok instrumen keuangan. Entitas
dapat
mengelompokkan
secara
terpisah
kelompok
instrumen keuangan yang didenominasikan dalam mata uang yang berbeda atau memiliki risiko kredit yang berbeda secara substansial, jika faktor-faktor tersebut menyebabkan instrumen memiliki suku bunga efektif yang berbeda secara substansial. Dalam situasi tertentu, entitas
dapat
menyediakan
informasi
yang
berguna
mengenai
eksposur risiko suku bunga dengan cara menjelaskan pengaruh perubahan hipotesis atas suku bunga pasar terhadap nilai wajar instrumen keuangan dan keuntungan atas kerugian serta arus kas di masa depan. Klasifikasi Penyajian Instrumen Keuangan Instrumen keuangan (financial instruments) adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan (financial assets) entitas dan liabilitas
keuangan
(financial
liability)
atau
instrumen
ekuitas
(equity
instruments) entitas lain. Maka dari itu Instrumen keuangan dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Aset keuangan merupakan setiap aset yang berbentuk:
Kas Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas lain Hak kontraktual untuk menerima kas atau
mempertukarkan aset keuangan Kontrak yang mungkin diselesaikan
dengan
aset
dan
menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan non-derivatif dan derivatif. 2. Kewajiban Keuangan adalah setiap kewajiban yang berupa:
Kewajiban
kontraktual
untuk
menyerahkan
kas
atau
aset
keuangan lain dan untuk mempertukarkan instrumen keuangan
lain dengan kondisi yang tidak menguntungkan entitas tersebut. Kontrak yang akan mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
3. Instrumen Ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal harus mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponen-komponennya sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan atau instrumen ekuitas sesuai
substansi
perjanjian
kontraktual
dan
keuangan, aset keuangan dan instrumen ekuitas.
definisi
kewajiban
Penyajian Instrumen Keuangan Majemuk Penerbit persyaratan
instrumen
instrumen
keuangan
keuangannya
non-derivatif untuk
mengevaluasi
menentukan
apakah
instrumen tersebut mengandung komponen ekuitas dan kewajiban. Komponen tersebut harus diklasifikasikan secara terpisah sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan dan instrumen ekuitas. Entitas mengakui secara terpisah komponen-kompnen instrumen keuangan yang: -
Menimbulkan kewajiban keuangan bagi entitas Memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk menkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan. Contoh obligasi konversi yang dapat dikonversi oleh para
pemegangnya menjadi menjadi saham biasa yang telah ditetapkan. Dari sudut pandang entitas, instrumen ini terdiri dari dua komponen: liabilitas keuangan (perjanjian kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya) dan instrumen ekuitas (opsi beli yang memberikan hak pada pemegangnya selama jangka waktu tertentu untuk mengkonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan). Ketika nilai tercatat awal suatu instrumen keuangan majemuk dialokasikan pada komponen ekuitas dan kewajiban, maka komponen ekuitas yang dialokasikan adalah nilai sisa dari nilai wajar instrumen keuangan secara keseluruhan dikurangi dengan nilai komponen
kewajiban yang ditetapkan secara terpisah. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan dari pengakuan awal komponen-komponen instrumen
secara
terpisah.
Nilai
tercatat
komponen
kewajiban
ditentukan dengan mengukur nilai wajar kewajiban serupa yang tidak memiliki komponen ekuitas. Nilai tercatat instrumen ekuitas yang ditunjukkan oleh opsi untuk mengonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa ditetapkan dengan cara mengurangkan nilai wajar kewajiban keuangan dari nilai wajar instrumen keuangan majemuk secara keseluruhan. Pada saat dilakukan konversi atas instrumen yang dapat dikonversi pada saat jatuh tempo, entitas menghentikan pengakuan komponen kewajiban dan mengakuinya sebagai ekuitas. Komponen awal dari ekuitas tetap sebagai ekuitas (meskipun komponen tersebut mungkin dipindahkan dari satu pos ke pos lainnya dalam ekuitas). Tidak terdapat pengakuan keuntungan atau kerugian pada saat dilakukan
konversi
saat
jatuh
tempo.
(PA42.)
Ketika
entitas
menghapuskan instrumen yang dapat dikonversi sebelum jatuh tempo melalui penebusan atau pembelian kembali secara dini yang tidak mengubah hak konversi semula, maka pada tanggal transaksi entitas mengalokasikan jumlah yang dibayarkan serta biaya transaksi untuk pembelian kembali atau penebusan secara dini tersebut ke dalam komponen liabilitas dan komponen ekuitas instrumen tersebut. Metode yang digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang dibayarkan dan biaya transaksi pada setiap komponen yang terpisah harus konsisten dengan metode yang digunakan untuk alokasi awal pada setiap
komponen yang terpisah atas hasil yang diperoleh dari penerbitan instrumen yang dapat dikonversi tersebut, sesuai ketentuan paragraf 31-35. (PA43.) Sekali alokasi pembayaran tersebut dilakukan, maka setiap keuntungan atau kerugian yang timbul diperlakukan sesuai prinsip akuntansi yang dapat diterapkan pada komponen terkait, sebagai berikut: (a) jumlah keuntungan atau kerugian yang terkait dengan komponen kewajiban diakui dalam laporan laba rugi; dan (b) jumlah pembayaran yang terkait dengan komponen ekuitas diakui dalam ekuitas.( PA44.) Entitas dapat mengubah persyaratan instrumen yang dapat dikonversi untuk mendorong dilakukannya konversi dini, contohnya dengan
menawarkan
rasio
konversi
yang
lebih
menarik
atau
menawarkan pembayaran ekstra jika konversi dilakukan sebelum tanggal
yang
ditetapkan.
Perbedaan,
pada
tanggal
dilakukan
perubahan persyaratan, antara nilai wajar dari pembayaran yang diterima
pemegang
instrumen
pada
saat
dilakukan
konversi
berdasarkan persyaratan yang telah diubah dan nilai wajar dari pembayaran yang akan diterima pemegang instrumen berdasarkan persyaratan awal diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi. (PA45)
Tujuan
Tujuannya
adalah
untuk
menetapkan
prinsip
penyajian
dan
pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Ruang Lingkup Peraturan ini mencakup semua entitas untuk semua jenis instrumen, kecuali a. Penyertaan dana dalam anak perusahaan, perusahaan asosiasi, joint venture, yang berdasarkan PSAK no.4 tentang laporan keuangan
konsolidasi,
PSAK
15
tentang
akuntansi
untuk
investasi dalam perusahaan asosiasi dan PSAK no 12 mengenai Bagian Partisipasi dalam pengendalian Bersama operasi dan aset. b. Hak dan kewajiban pemberi kerja dalam program imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24 tentang Imbalan Kerja c. Kontrak untuk pertimbanagn kontinjensi dalam penggabungan usaha hanya berlaku untuk pihak pengakuisisi d. Kontrak asuransi (asuransi jiwa, asuransi kerugian). Jika terdapat derivatif yang melekat, maka derivatif dicatat secara terpisah. e. Instrumen keuangan yang masuk dalam ruang lingkup PSAK no. f.
36 karena mengandung fitur partisipasi tidak mengikat. Instrumen keuangan, kontrak dan kewajiban yang merupakan transaksi pembayaran berbasis saham berdasarkan PSAK 53 tentang Akuntansi Kompensasi berbasis saham Peraturan ini juga diterapkan pada kontrak-kontrak pembelian
atau penjualan item non keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan seolah-olah kontrak tersebut adalah instrumen keuangan.
Ada beberapa cara di mana sebuah kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan dapat diselesaikan secara netto, antara lain: -
Jika syarat dalam kontrak memperbolehkan salah satu pihak untuk menyelesaikan kontrak tersebut secara netto dengan kas
-
dan lainnya Kemampuan
-
persyaratan kontrak Entitas mempunyai kebiasaan untuk menerima aset yang
itu
tidak
dinyatakan
secara
eksplisit
dalam
mendasari atau menjualnya dalam jangka pendek setelah penyerahan untuk memperoleh laba dari fluktuasi harga jangka -
pendek atau margin penjual Jika item non-keuangan yang menjadi subjek dalam kontrak siap dikonversi menjadi kas. Opsi yang diterbitkan untuk membeli atau menjual item non-
keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan menggunakan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya. IV.
Kesimpulan Instrumen keuangan adalah aset yang dapat di perdagangkan dalam bentuk apapun, baik kas, bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak kontraktual untuk menertima atau memberikan, uang tunai atau dalam bentuk lainnya. Menurut SAI 32 dan 39, intrumen keuangan di
definisikan
sebagai
“setiap
kontrak
yang
menimbulkan
aset
keuangan dari satu entitas dan kewajiban keuangan atau intrumen ekuitas entitas lain”. Instrumen keuangan dapat dikategorikan dengan
tegantung pada bentuknya, kategori tersebut adalah intrumen kas dan/atau instrumen derivatif. PSAK 50 (revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian telah disahkan pada tanggal 26 Novemer 2010, dalam rangka merevisi PSAK 50 (revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan. Alasan DSAK dan IAI merevisi ini, tidak lain karena ingin segera ‘mengejar target’, karena pada 2012 nanti Indonesia sudah harus mengadopsi seluruh standar IFRS. Pada dasarnya tidak Banyak perbedaan antara PSAK 50 revisi 2010 dan 2006. Kecuali adanya tambahan khusus tentang Puttable Instrumen, kewajiban untuk menyerahkan bagian aset neto secara prorata saat likuidasi, dan rights, opsi, waran dikategorikan dan disajikan sebagai liabilitas keuangan, akan tetapi dapat dikategorikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Selain itu dalam Revisi 2010 Pengungkapannya
tidak
dijelaskan
pada
PSAK
50
melainkan
dipindahkan ke PSAK 60. PSAK 50 (revisi 2010) menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Hal ini berlaku terhadap kategori instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengategorian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. V.
Sumber
Pelaporan Korporat Instrumen Keuangan
Disusun Oleh : Rafiqa Ayu Ramadhandini 01044881517005 Peggy Anna T.A.
01044881517009
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI 2016