This research will analyze Financial Performance Comparison among Syariah Banks and Conventional Banks: before and after of financial deregulation and monetary crisis. This Comparison will p…Full description
Perkembangang Lembaga Keuangan SyariahFull description
Perkembangang Lembaga Keuangan Syariah
chapter 10Full description
Lembaga KeuanganDeskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
KAOTEIRFull description
suwardjono: perekayasaan pelaporan keuangan
SAP 12 Corporate Governance (CG) - Kualitas Pelaporan KeuanganFull description
lingkunganFull description
Etika dalam Pelaporan Keuangan AkuntansiDeskripsi lengkap
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiDeskripsi lengkap
Makalah Pelaporan Keuangan Universitas
Deskripsi lengkap
Nama
: Fransisca Depitaria
NPM
: 0116124072
Kelas
: Regular B2 / C
B. Soal 1 Kasus (Bobot 50%)
Pada tanggal 5 Januari 20XA ditandatangani akad pembiayaan mudharabah antara BPRS Minang Raya dengan PT. Ufi Widi, senilai Rp. 100.000.000 untuk pembiayaan proyek renovasi 2 unit puskesmas dari Pemerintah Kota Padang. Bagi hasil usaha didasarkan atas laba bruto proyek dengan komposisi 25% untuk BPRS. Buatlah jurnal untuk rangkaian transaksi berikut: 1. Tanggal 5 Januari BPRS Minang Raya membuka rekening komitmen administratif pembiayaan tersebut. 2. Tanggal 5 Januari BPRS membebankan biaya administrasi pembiayaan kepada PT Ufi Widi sebesar 0,2 % dari nilai pembiayaan. Pembebanan langsung dilakukan dengan mendebit rekening PT. Ufi Widi 3. Tanggal 10 Januari 20XA, BPRS mencairkan pembiayaan sebesar Rp 100.000.000 untuk investasi mudharabah pada proyek renovasi Puskesmas yang dikelola oleh PT Ufi Widi. 4. Tanggal 10 Maret 20XA PT Ufi Widi melaporkan telah menerima uang proyek dari pemerintah untuk puskesmas pertama dengan laba kotor sebesar Rp 20.000.000, bagi hasil untuk BPRS (25%) langsung diserahkan secara tunai pada tanggal yang sama. 5. Tanggal 20 April 20XA PT Ufi Widi melaporkan telah menerima uang proyek dari pemerintah untuk puskesmas kedua dengan laba kotor sebesar Rp 16.000.000, bagi hasil untuk BPRS (25%) dibayarkan secara tunai pada tanggal 27 April 20XA. 6. Tanggal 10 Mei 20XA, saat jatuh tempo PT. Ufi Widi melunasi investasi mudharabah secara tunai sebesar Rp 100.000.000.
Soal 2 (Bobot 50%) Silakan anda membuat pertanyaan sendiri berikut Jawabannya. Soal yg berkaitan dengan materi PSAK 105 (Akuntansi Transaksi Mudharabah)
Jawaban Kasus 1 Tanggal
Rekening
Debit (Rp)
Dr. Pos Lawan Kewajiban Komitmen
100.000.000
Kredit (Rp)
Adminstrasi Pembiayaan 5 Jan 20XA Cr. Kewajiban Komitmen
100.000.000
Adminstrasi Pembiayaan Dr. Kas/Rekening Nasabah
200.000
5 Jan 20XA Cr. Pendapatan nasabah Dr. Kewajiban Komitmen
200.000 100.000.000
Adminstrasi pembiayaan Cr. Pos Lawan Kewajiban
100.000.000
Komitmen Adminstrasi Pembiayaan 10 Jan 20XA
Dr. Investasi Mudharabah
100.000.000
Cr. Kas Dr. Investasi Nasabah
100.000.000 100.000.000
Cr. Rekening Nasabah Dr. Kas 10 Mar 20XA
100.000.000 5.000.000
Cr. Pendapatan Bagi hasil
5.000.000
Mudharabah Dr. Kas 27 Apr 20XA
4.000.000
Cr. Tagihan Bagi Hasil
4.000.000
Mudharabah Dr. Kas
100.000.000
10 Mei 20XA Cr. Investasi Mudharabah
100.000.000
Jawaban Kasus 2 Contoh soal : PT. JIT sepakat melakukan pembayaran modal pembiayaan mudharabah secara bertahap sebanyak tiga kali dengan komposisi : 1. Akhir tahun pertama akan dikembalikan modal mudharabah sebesar Rp 250.000.000 2. Akhir tahun kedua akan dikembalikan modal mudharabah sebesar Rp 250.000.000 3. Akhir athun ketiga akan dikembalikan modal mudharabah sebesar Rp 500.00.000 Pembayaran modal Awal tahun
Rp0
Saldo pembiayaan mudharabah Rp1.000.000.000
Nisbah
Akhir tahun pertama Akhir tahun kedua
Rp250.000.000
Rp750.000.000
30
70
Rp250.000.000
Rp500.000.000
20
80
Akhir tahun ketiga
Rp500.000.000
Rp0
0
100
Bank
Nasabah
40
60
Prinsip yang digunakan pada perhitungan adalah prinsip keadilan dimana modal yang dikembalikan kepada shohibul maal pada dasarnya merupakan pengurang investasinya sehingga nisbah yang menjadi hak shohibul maal juga menurun sejalan dengan penurunan modalnya. Misalnya pada tahun ke-2 sebelum pengembalian modal yang kedua, PT. JIT mendapatkan laba sebesar Rp 100.000.000,- maka bagian hak shohibul maal adalah 30% saja yaitu Rp 30.000.000,karena pada akhir tahun pertama PT. JIT telah mengembalikan modal sejumlah Rp 250.000.000. Sedangkan untuk pencatatan dalam jurnal dalam pembayaran angsuran pembiayaan mudharabah (pokok pembiayaan) bisa dalam bentuk uang kas/tunai atau modal non kas. Dalam kasus diatas diilustrasikan bahwa PT. JIT mengembalikan modal kas sebesar Rp 250.000.000,- maka jurnalnya menjadi : (Dr) kas rekening PT.JIT (Kr) pembiayaan mudharabah
Rp250.000.000 Rp250.000.000
Jika PT. JIT mengembalikan 20 buah computer server senilai Rp 40.000.000,maka jurnalnya menjadi?
Jawaban (Dr) persediaan aktiva mudharabah
Rp40.000.000
(Dr) kerugian penyerahan aktiva
Rp10.000.000
(Kr) pembiayaan mudharabah
Rp50.000.000
Catatan : kerugian penyerahan aktiva dimaksudkan untuk mengeliminasi keuntungan yang sudah diakui pada saat penyerahan awal aktiva mudharabah non kas. 2. Kasus Pengakuan Laba Kasus ini menggunakan informasi yang terdapat dalam ilustrasi 1 akad mudharabah antara bank syariah IQTISADUNA dan PT. jogja information technology (JIT) dengan pembiayaan sebesar Rp 10.000.000,- dan nisbah 40:60. Atas pengelolaan dana mudharabah tersebut PT. JIT mencatat laba bersih sebesar Rp 10.000.000,- pada tahun pertama dan segera dibagihasilkan kepada bank syariah IQTISADUNA pada awal tahun kedua akad. Adapun pembagian porsi untuk masing-masing pihak adalah sebagai berikut : Shohibul maal (bank) = 40%xRp100.000.000
Rp40.000.000
Mudharib (PT. JIT) 100.000.000
Rp60.000.000
= 60%xRp
Buatlah Jurnal pada saat menerima bagi hasil tersebut yang dibuat oleh bank sayriah IQTISADUNA? (Dr) kas/rekening PT JIT (Cr) pendapatan bagi hasil mudharabah
3.
Rp40.000.000 Rp40.000.000
Kasus Pengakuan Rugi
Jika PT. JIT mengalami kerugian pada tahun pertama sebesar Rp 100.000.000,- dan berdasarkan fakta yang disepakati antara kedua belah pihak terungkap bahwa kerugian terjadi karena bencana alam sehingga mengakibatkan rusaknya sebagian aktiva mudharabah dan diluar kemampuan mudharib untuk menghindarinya, maka jurnal yang dibuat bank syariah IQTISADUNA atas kejadian tersebut adalah :
1. Pada saat pembentukan cadangan kerugian pembiayaan mudharabah (Dr) beban penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah
Rp100.000.000
(Cr) penyisihan kerugian mudharabah
Rp100.000.000
2. Pada saat penghapusbukuan pembiayaan mudharabah (Dr) penyisihan pembukuan mudharabah
Rp100.000.000
(Cr) pembiayaan mudharabah
Rp100.000.000
3. Pada saat kerugian diakibatkan kesalahan/kelalaian dari PT. JIT Bank syariah IQTISADUNA tidak mencatat kejadian ini dalam jurnal karena kerugian yang diakibatkan oleh pengelola dana (mudharib ) menjadi beban dari pengelola dana tanpa mengurangi investasi mudharabah bank syariah IQTISADUNA. Kerugian yang diakibatkan penghentian pembiayaan mudharabah yang terjadi sebelum masa akad berakhir, maka kerugian tersebut diakui sebagai pengurang pembiayaan mudharabah. Sedangkan kerugian pengelolaan yang timbul akibat kelalaian/kesalahan mudharib akan dibebankan kepada pengelola dana (mudharib). Pengurang pembiayaan mudharabah dapat dilakukan dengan metode langsung yaitu mengurangi saldo perkiraan pembiayaan mudharabah atau dapat juga dilakukan secara tidak langsung yai tu dengan cara pembentukan cadangan penghapusan pembiayaan mudharabah yang merupakan perkiraan pengurang (contra account) dari pembiayaan tersebut.