Sistim Rujukan dan Indikasi Rujukan Pasien Diabetes Melitus dengan Penanganan yang Sulit
Tujuan Pembelajaran •
Dapat mendiskusikan akses layanan kesehatan, struktur layanan kesehatan dan sistem rujukan di Indonesia.
•
Mengetahui
indikasi
untuk
merujuk
pasien DM dengan masalah kesehatan yang ya ng kom ompl plek eks s
Dasar Da sar Hu Hukum kum Si Sisti stim m Ruju Rujukan kan •
•
•
•
•
•
UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan UPermenkes No 425/Menkes/Sk/VI/2006 tentang Pedo Pe doma man n Ke Kebi bija jaka kan n Da Dasa sarr Ba Bala laii Ke Kese seha hata tan n Ma Masy syar arak akat at Permenkes nomor 532/MENKES/PER/IV/2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan U Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Permenkes Nomor tent te ntan ang g Kl Klas asif ifik ikas asii RS
340
/Menkes/Per/2010
Kepmenkes Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 Sist Si stem em Ke Kese seha hata tan n Na Nasi sion onal al KepD Ke pDir irje jen n Bi Bink nkes esma mas s N0 HK HK.0 .03. 3.05 05/B /BI.4 I.4/9 /921 21/2 /200 008 8
tentang
Dasar Hukum
•
Dokter atau dokter gigi dalam melaksana kan praktik kedokteran mempunyai kewajiban merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Pasal 51
Komplikasi akut •
Hipoglikemia
•
Hiperglikemia –
Ketoasidosis
–
Hiperosmoler non ketotik
DM dengan Masalah Komplikasi
Iindonesian IDMPS 2007
Retinopati Diabetik
•
Setiap tahun 12.000-24.000 orang kehilangan penglihatannya karena diabetes.
•
Diabetes adalah penyebab utama kebutaan baru di masyarakat
•
Usia 20-74 tahun. From CDC Facts Sheet 2007
Komplikasi Diabetes
DM penyebab utama gagal
Risiko amputasi kaki 15-
ginjal; 44% kasus baru di
40 kali lebih besar pada
2005.
penderita diabetes.
Estimasi Biaya Diabetes di US
200 174
180 160 140 s 120 n B
li
oi 100 l
132 116
Total
92
Direct
80 58
60 40
40 20 0 2002
2007
From CDC Facts Sheets from 2002 and 2007
Indirect
Sebagian Penderita Diabetes tidak mencapai Target Pengobatan •
Kendala-kendala pencapaian target : –
Pendapatan
–
Pengetahuan kesehatan
–
Stress akibat Diabetes
–
Depresi
–
Tanggung jawab keluarga
American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes-2012. Diabetes Care 2012;35 (Suppl 1):S11.
Sebagian Penderita Diabetes tidak mencapai Target Pengobatan •
Memperbaiki strategi: –
Tepat / cocok secara budaya, dan mendukung Edukasi Pengelolaan Diabetes Mandiri / DSME
–
Bekerja sama dengan tim diabetes ( Contohnya Ahli gizi, Spesialis Jiwa, dll )
–
Perubahan dalam obat-obatan
–
Rujukan
DSME = Diabetes self-management education
American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes-2012. Diabetes Care 2012;35 (Suppl 1):S11.
Indikasi Merujuk Pasien DM •
Tdk tercapainya target yg diinginkan dengan kombinasi OAD yg maksimal
•
Adanya Komplikasi Kronik yg baru
•
Komplikasi terlalu kompleks utk dikelola
•
Hipoglikemia berat/kurangnya kewaspadaan
•
Ketoasidosis & Hiperosmolar Non Ketotik
Kerjasama Multidisiplin Penting dalam pengelolaan DMT2
Dikoordinir oleh Dokter ( physicians ) • Anggota Tim, a.l: •
Perawat – Ahli gizi – Apoteker – Ahli Kesehatan Jiwa –
•
Bekerja sama dengan pasien dan keluarga pasien
Perlu Standarisasi dan Pembenahan Sistem Rujukan RESTRUKTURISASI PELAYANAN KESEHATAN Sistem Kesehatan di Provinsi
Tertiary
Secondary
Primary Care
Tertiary Care
Self Care
Rujukan Kewenangan
Jumlah Puskesmas di Indonesia Description
2009
Total of Public Health Centers
8.737
Public Health Centers with Inpatient Ward
2,958
Total of Sub Public Health Center
22.650
Total of integrated Health Post (Posyandu) for maternity and children Total of Integrated Health Post for NCD (Posbindu-PTM) *
266.827 3.314
Jumlah Rumah Sakit di Indonesia
General Hospital
Specific Hospital
Total
Local government
524
89
613
Army / Police
129
4
133
Other Dept. / BUMN
6
69
75
Private
517
371
888
All hospital
1176
533
1709
Description
Directorate General of Medical Services, MoH RI, 2009
Profesi Kesehatan di Indonesia
N General Practitioners Internist
11,276 (80.000) 2,404 (2,595)
Endocrinologist (adult)*
70 (77)
Nurses
19,726
Mid-wife
5,271
Directorate General of Medical Services, MoH RI, 2009. Indonesian society of Endocrinologist 2011
Sistem Rujukan Regional Pelayanan Kesehatan Provinsi PUSK PUSK
RS RUJUKAN REGIONALISASI 1
RS RUJUKAN JABAR 6
RS RUJUKAN REGIONALISASI 2
RS Rujukan TIPE A
RS RUJUKAN REGIONALISASI 5
PUSK RING 2 PUSK DTP PISK PONED
PUSK PONED
RSD & RS swasta
RS RUJUKAN REGIONALISASI 3 RS RUJUKAN REGIONALISASI 4
PUSK
PUSK PONED PUSK DTP
RS swasta
PUSK PONED
RS KELAS C&D
PUSK RING 1 RS KELAS B + PENDIDIKAN + RUJUKAN REGIONAL
DOKTER PELAYANAN KESEHATAN
RS KELAS B
Alur Layanan (BPJS Kesehatan)
Peserta Rujukan
Layanan Kesehatan Primer
Rumah Sakit Emergency
Farmasi Peresepan Obat
Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) Primer sebagai Pintu Gerbang
Program Pengelolaan Penyakit (DMT2) Mengapa DMT2: big trigger utk penyakit kronik lainnya. Mulai Juni 2010
- Comprehensive & Continued Care
- Database peserta - Keg. mengingatkan peserta - Promosi kesehatan (Media) - Club utk peserta
Peserta Penyakit Kronik DMT2 (terapi individual)
(Guidelines Evidence Based) - Rujukan - Edukasi - Monitor status kesehatan - Peresepan obat kronik
- Evaluasi status kesehatan dan feedback
BPJS Kesehatan
- Biaya Layanan Kesehatan - Workshop utk Dokter Keluarga (DM Type2) Oleh Endokrinolog.
Dokter Keluarga
Guideline DM
ORGANISASI PROFESI
Hospital (Dokter Specialis) Kendali rujukan • Mentor & konsultan utk GP •
Alur Sistem Rujukan Puskesmas Pembantu
Puskesmas/ klinik pelayanan primer
RS tipe B
RS Wahidin Sudirohusodo Rawat jalan
rawat Inap
RS DAERAH / RS tipe C
Alur Sistem Rujukan Balik Puskesmas
Puskesmas
RS DAERAH RSSwasta
RS Wahidin Sudirohusodo RUJUKAN MEDIS RUJUKAN KESEHATAN RUJUKAN MANAGEMENT
PKM Pembantu
Standar Puskesmas Pelayanan PTM (Penyakit Tidak Menular) Sumber Daya Manusia •
Untuk dapat melaksanakan pelayanan PTM terintegrasi di puskesmas diperlukan SDM yang kompeten, terdiri dari –
1 (satu) orang dokter umum, terlatih PTM terintegrasi, Practical approach to Lung Health (PAL), ACLS, GELS.
–
1 (satu) orang perawat, terlatih BTCLS, GELS,
–
1 (satu) orang Bidan, terlatih GELS,
–
1 (satu) orang sarjana kesehatan masyarakat, terlatih surveilans
–
1 (satu) orang ahil gizi (minimal D3)
–
1 (satu) orang penata kesehatan lingkungan
–
1 (satu) orang fungsional penyuluh kesehatan masyarakat
–
1 (satu) orang opoteker
–
Serta tenaga pendukung sesuai dengan kebutuhan puskesmas
Pedoman Standar Pengelolaan Penyakit Berdasarkan Kewenangan Tingkat Pelayanan Kesehatan Diagnosi s
PPK 1
PPK 2
DM Tipe 2
TANPA KOMPLIKASI, tidak terkendali dengan 1 OHO Rujuk
Pengelolaan Tanpa Komplikasi : terkendali dengan 2 OHO rujuk balik
BERKOMPLIKASI tidak terkendali dengan 1 OHO rujuk
Pengelolaan Komplikasi + GD terkendali dg 2 oho & terkendali dengan kombinasi OHO+Insulin rujuk balik
BERKOMPLIKASI Terkendali dg OHO Rujuk evaluasi komplikasi
Dikelola 1 bulan Bila tidak terkendali rujuk ke PPK 3
DM Tipe 2
DM tipe 1
Baru terdiagnosis rujuk
Terkendali → Pengelolaan insulin multiple injeksi terkontrol rujuk balik
PPK 3
Terkendali Rujuk balik
Pengelolaan Diabetes Mellitus
Primary Prevention
Secondary Prevention
Tertiary Prevention
Diabetes Mellitus Tipe 2 LAYANAN KESEHATAN PRIMER
LAYANAN KESEHATAN SEKUNDER
LAYANAN KESEHATAN TERTIER
(Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Kab/Kota)
(RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo)
Tanpa komplikasi, TERKENDALI dengan 1 obat hipoglikemik oral (OHO)
NIDDM (4) Standar Kompetensi Dokter KKI 2006
Diabetes Mellitus Tipe 2 LAYANAN KESEHATAN PRIMER
Tanpa komplikasi, TIDAK TERKENDALI dengan 1 OHO
LAYANAN KESEHATAN SEKUNDER
LAYANAN KESEHATAN TERTIER
(Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Kab/Kota)
(RSUP Dr. Hasan Sadikin)
RUJUK
Tanpa komplikasi, TIDAK TERKENDALI dengan 1 OHO Pengelolaan
RUJUK BALIK
Tanpa komplikasi, TERKENDALI dengan 2 OHO
Diabetes Mellitus Tipe 2 LAYANAN KESEHATAN PRIMER
Komplikasi, TIDAK TERKENDALI dengan 1 OHO
LAYANAN KESEHATAN SEKUNDER
LAYANAN KESEHATAN TERTIER
(Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Kab/Kota)
(RSUP Dr. Hasan Sadikin)
RUJUK
Komplikasi, TIDAK TERKENDALI dengan 1 OHO Pengelolaan
- BERKOMPLIKASI & TERKENDALI dg 2 OHO - KOMPLIKASI & TERKENDALI dengan Insulin
Diabetes Mellitus Tipe 2 LAYANAN KESEHATAN PRIMER
LAYANAN KESEHATAN SEKUNDER
LAYANAN KESEHATAN TERTIER
(Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Kab/Kota)
(RSUP Dr. Hasan Sadikin)
- TANPA KOMPLIKASI & TERKENDALI dengan Insulin Dikelola selama 1 bulan RUJUK
TIDAK TERKENDALI
TIDAK TERKENDALI Pengelolaan
RUJUK BALIK
TERKENDALI
Diabetes Mellitus Tipe 2 LAYANAN KESEHATAN PRIMER
LAYANAN KESEHATAN SEKUNDER
LAYANAN KESEHATAN TERTIER
(Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Kab/Kota)
(RSUP Dr. Hasan Sadikin)
-BERKOMPLIKASI & TERKENDALI dengan OHO/ Insulin Dikelola selama 1 bulan RUJUK
TIDAK TERKENDALI
TIDAK TERKENDALI Pengelolaan
RUJUK BALIK
TERKENDALI
Diabetes Mellitus Tipe 2 LAYANAN KESEHATAN PRIMER
Hipoglikemi
LAYANAN KESEHATAN SEKUNDER
LAYANAN KESEHATAN TERTIER
(Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Kab/Kota)
(RSUP Dr. Hasan Sadikin)
TERKENDALI
1. TEGAKKAN DIAGNOSIS KLINIS 2. TERAPI PENDAHULUAN 3. RUJUK SEGERA
RUJUK BALIK
HIPOGLIKEMI (3B) Standar Kompetensi Dokter KKI 2006
Diabetes Mellitus Tipe 2 LAYANAN KESEHATAN PRIMER
LAYANAN KESEHATAN SEKUNDER
LAYANAN KESEHATAN TERTIER
(Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Kab/Kota)
(RSUP Dr. Hasan Sadikin)
3A KOMPLIKASI AKUT (KAD)
KOMPLIKASI AKUT (KAD)
RUJUK
Pengelolaan
1. TEGAKKAN DIAGNOSIS KLINIS 2. TERAPI PENDAHULUAN 3. RUJUK SEGERA
RUJUK BALIK
TIDAK TERKENDALI DALAM 48 JAM
TERKENDALI TERKENDALI
Diabetes Mellitus Tipe 2 LAYANAN KESEHATAN PRIMER
LAYANAN KESEHATAN SEKUNDER
LAYANAN KESEHATAN TERTIER
(Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Kab/Kota)
(RSUP Dr. Hasan Sadikin)
3A KOMPLIKASI KRONIS
KOMPLIKASI KRONIS
RUJUK
Pengelolaan
1. TEGAKKAN DIAGNOSIS KLINIS 2. TERAPI PENDAHULUAN 3. RUJUK SEGERA
RUJUK BALIK
TIDAK TERKENDALI DALAM 2 BULAN
TERKENDALI TERKENDALI