Patofisiologi Nyeri Dada
Nyeri dada yang dirasakan pasien merupakan manifestasi klinik dari iskemik miokard yang merupakan gejala awal dari infark miokard yang dialami pasien. Nyeri dada yang menyertai iskemik miokard ini disebut angina pectoris. angina pectoris merupakan rasa tidak enak di dada akibat dari suatu iskemik miokard tanpa adanya infark. 1,4
Etiologi Angina pektoris dapat terjadi bila otot jantung memerlukan asupan oksigen yang lebi pada waktu tertentu, misalnya pada saat bekerja, makan, atau saat sedang mengalami stress. !ika pada jantung mengalami penambaan beban kerja, tetapi supplai oksigen yang diterima sedikit, maka akan menyebabkan rasa sakit pada jantung.
"ksigen
sangatla
diperlukan
ole
sel
miokard
untuk
dapat
mempertaan mempertaankan kan fungsiny fungsinya. a. "ksigen "ksigen yang yang didapat didapat dari proses koroner koroner untuk sel miokard ini, tela terpakai sebanyak #$ % &$ ', seingga wajar bila aliran koroner menjadi menjadi meningkat. meningkat. Aliran Aliran dara koroner koroner terutama terutama terjadi sewaktu diastole pada saat otot (entrikel dalam keadaan istiraat.),4 *aktor% faktor yang mempengarui pemakaian oksigen pada j antung, adala+ 1,,) a. Deny Denyut ut !ant !antu ung Apabila denyut jantung bertamba cepat, maka kebutuan oksigen tiap menitnya akan bertamba. b. -ontraktilitas Dengan bekerja, maka akan banyak mengeluarkan katekolamin adrenalin dan nor adrenalin/ seingga dapat meningkatkan kontraksi pada jantung. c. 0ekana ekanan n istoli istolik k 2e 2entrike ntrikell -iri 3akin tinggi tekanan, maka akan semakin banyak pemakaian oksigen. d. ku kuran ran !an !antun tung !antung yang besar, akan memerlukan oksigen yang banyak. *aktor%faktor penyebab lainnya, antara lain adala+ a. Ater Ateros oskl kler eros osis is b. Denyut jantung yang yang terlalu cepat c. Anemia berat
d. -elainan pada katup jantung, terutama aortic stenosis yang disebabkan ole sedikitnya aliran dara ke katup jantung. e. Penebalan pada di dinding otot jantung % ipertropi% dimana dapat terjadi pada penderita tekanan dara tinggi sepanjang taun f. pasme arteri koroner
-lasifikasi angina pectoris Angina dibedakan menjadi ) tipe sesuai dengan penyebab terjadinya angina ini sendiri, ketiga tipe ini antara lain+,4 1. classical effort angina angina klasik/ Pada nekropsi biasanya didapatkna aterosklerosis koroner. Pada keadaan ini, obstruksi koroner tidak selalu menyebabkan terjadinya iskemik seperti pada waktu istiraat. Akan tetapi bila kebutuan aliran dara melebii jumla yang dapat melewati obstruksi tersebut, akan tetapi iskemik dan akan timbul gejala angina. Angina pectoris akan timbul pada setiap akti(itas yang dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan dara, dan status inotropic jantung seingga kebutuan " akan bertamba seperti pada akti(itas fisik, udara yang dingin, dan saat makan banyak. 2.
2ariant angina angina prin5tmetal/ bentuk ini jarang terjadi dan biasanya timbul pada saat istiraat, akibat penurunan suplai " dara ke miokard secara tiba%tiba. 0erjadinya obstruksi yang dinamis akibat spasme coroner baik pada arteri yang sakit maupun yang normal. Peningkatan obstruksi coroner yang tidak menetap ini selama terjadinya angina waktu istiraat jelas disertai penurunan aliran dara arteri coroner.
). unstable angina angina tidak stabil6A0/ 7stila klain yang sering digunakan adala angina preinfark, angina decubitus, angina kresendo, insufisiensi coroner akut, atau sindroma coroner pertengaan. 8entuk ini merupakan kelompok suatu keadaan yang dapat beruba seperti keluan yang bertamba progresif, sebelumnya dengan angina stabil atau angina pada pertama kali. Angina dapat terjadi
pada saat istiraat ataupun bekerja. Pada patologi biasanya ditemukan daera iskemik miokard yang mempunyai ciri sendiri.
Patofisiologi angina pectoris 3ekanisme timbulnya angina pectoris didasarkan pada ketidakadekuatan suplai oksigen ke sel%sel miokard yang diakibatkan karena kekakuan arteri dan penyempitan lumen arteri coroner aterosklerosis koroner/. 0idak diketaui secara pasti apa penyebab aterosklerosis, tetapi yang jelas factor penyebabnya bukan factor tunggal yang berubungan dengan aterosklerosis. ewaktu beban kerja suatu jaringan mneingkat, maka kebutuan oksigen juga meningkat. Apabila kebutuan meningkat pada jantung yang seat maka arteri coroner berdilatasi dan mengalirkan lebi banyak dara yang mengandung oksigen ke miokardium. Namun apabila arteri coroner mengalami kekakuan atau menyempit akibat aterosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagi respo teradap peningkatan kebutuan akan oksigen, maka terjadila iskemik miokard. ),4
Adanya endotel yang cedera mengakibatkan ilangnya produksi No yang berfungsi untuk mengambat berbagai 5at yang reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyebabkan otot polos berkontraksi dan timbul spasme coroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang. Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu Nampak bila belum mencapai #9'. 8ila penyempitan mencapai lebi dari #9' serta dipicu dengan aktifitas berleian maka suplai dara ke coroner akan berkurang.),4
el%sel miokardium akan menggunakan glikogen anaerob untuk memnui kebutuan energy mereka. Pada akir dari reaksi metabolism ini akan mengasilkan asam laktat yang dapat menurunkan p: miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila kebutuan energy sel%sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel%sel miokardium kembali menggunakan metabolism fosforilasi oksidatif untuk membentuk A0P. Proses ini tidak
mengasilkan asam laktat yang dengannya akan ilang juga rasa nyeri yang dialami pasien. Nyeri biasanya digambarkan sebagai suatu tekanan substernal, kadang%kadang meyebar turun ke sisi medial lengan kiri. 0angan yang menggenggam dan diletakkan di atas sternum menggambarkan pola klasik angina gambar 1/.),4
Gambar 1.
!aras angina pectoris.
Sumber+ www.neurores.org/
*aktor%faktor yang dapat mempengarui timbulnya angina pectoris antara lain; latian fisik yang dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuan oksigen sel%sel miokardium, pajanan teradap dingin dapat mengakibatkan (asokonstriksi dan peningkatan tekanan dara disertai peningkatan kebutuan oksigen untuk mengasilkan A0P, makan makanan berat akan meningkatkan aliran dara ke daera mesentrik untuk melakukan proses pencernaan seingga menurunkan ketersediaan dara untuk suplai jantung, dan akibat stress atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan, menyebabkan frekuensi j antung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan mengingkatnya tekanan dara degan demikian beban kerja jantung juga akan meningkat. 1,
Daftar pustaka 1. . . 3ansjoer A. -apita elekta -edokteran. Ed. ). !akarta+
3edia
Aesculapius, $$#. ). Ely 7smudianti ?ilantono. 8uku Ajar -ardiologi. !akarta+ 8alai Penerbit *-7, 1>>&. 4. Price A, @ilson 3. Patofisiologi+ konsep klinis proses%proses penyakit. Ali baasa, Pendit 8; editor, :artanto : BCet al.. Ed. . !akarta+ E=<, $$9.