Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
Halaman 1 dari 13
PANDUAN SINGKAT DESAIN DAN RAB JALAN DESA I.
GAMBAR DESAIN
Syarat gambar desain adalah jelas dan bermutu, agar pengawas lapangan dapat mengimplementasikan dilapangan sesuai dengan maksud perancang. Gambar ini diperlukan untuk menunjukkan lokasi jalan, trase jalan (jalur jalan yang dijadikan dijadikan proyek), proyek), cara konstruk konstruksi, si, jenis jenis baha bahan n dan volume volume baha bahan, n, selain itu juga dapat disesuaikan dengan penjelasan seperti : Denah:
1.
Titik awal proyek
2.
Titik akhir proyek
3.
Lokasi pemukiman di sekitar jalan
4.
Sungai yang dilewati (bila ada)
5.
Lokasi jalan lain disekitrnya
6.
Penggunaan lahan disekitar jalan
7.
Lokasi jembatan yang ada (dengan panjangnya)
8. Goro Go rong ng-g -gor oron ong g at atau au jemb jembat atan an yang yang dibu dibutu tuhk hkan an (den (denga gan n pa panj njan ang g jembatan)
Halaman 2 dari 13
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
II.
VOLUME DAN STANDAR PRODUKTIVITAS
Dimaksudkan untuk memudahkan estimasi kebutuhan tenaga kerja, yang dinyatakan dalam HOK (Hari Orang Kerja). Satu hari orang kerja adalah jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seorang biasa dalam waktu satu hari biasa, (biasanya minimal 6 – 7 jam kerja) Cara Menggunakan Standar Produktivitas adalah :
1. kebutuhan
Jenis
kegiatan
disesuaikan
2. Target volume dihitung berdasar Survei Antar Patok pada formulir Volume Antar Patok, yang dibuat satu lembar per satu kilometer jalan dan dihitung untuk setiap kegiatan di setiap bagian antar patok.
3. Angka produktivitas (kemampuan kerja) diambil dari table produktivitas untuk setiap kegiatan. 4. Angka non standar dapat diturunkan atau dinaikkan bila keadaan dilapangan sangat sulit (diturunkan) atau sangat mudah (dinaikkan) disbanding keadaan biasa/normal. 5. Kemampuan kerja diestimasi berdasar kemampuan kerja tenaga biasa dalam enam jam kerja per hari. 6. Kebutuhan tenaga kerja dihitung pada formulir Mandays Antar Patok, dengan rumus volume
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
Halaman 3 dari 13
(stripping) tanah organic (humus) dengan jarak s.d 50 m, dan yang tidak termasuk kegiatan penebasan. Rumusnya panjang dikali lebar rata-rata tempat yang perlu dibersihkan. Untuk jalan baru mungkin harus dibersihkan sepanjang dan lebar jalan, tapi untuk jalan lama hanya dibersihkan di luar badan jalan lama. 3. Galian Tanah Biasa; termasuk pembuangan dan pengangkutan (bila diperlukan untuk timbunan) sampai jarak 50 m. Jenis galian ditentukan berdasar keadaan lapangan.
Rumusnya luas penampang rata-rata dikali panjang untuk setiap bagian jalan, misalnya menghitung volume antar dua patok. 4. Galian Tanah Keras; digunakan bila galian sangat susah atau tanahnya berbatu. Hasil galian ini dapat dimanfaatkan untuk timbunan. Produktivitasnya termasuk pengangkutan dan pembuangan s.d 50 m. Volume dihitung seperti galian lain. 5. Galian Tanah Rawa atau Lumpur; hasil galian ini tidak bisa dimanfaatkan untuk timbunan. Angka produktivitas dan rumus perhitungan volumenya sama seperti galian yang lain. 6. Timbunan; termasuk pemadatan tanah manual, lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapisan maksimal 10 cm sebelum dipadatkan. Angka produktivitasnya tidak termasuk pengadaan dan atau pengangkutan sampai lokasi proyek.
Rumusnya luas penampang rata-rata dikali panjang. 7. Standar Pengadaan Bahan ; digunakan untuk kegiatan pengumpulan batu, galian pasir, galian sirtu, dan pengangkutannya sampai 50 meter.
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
Halaman 4 dari 13
10. Penghamparan; meliputi pasir, kerikil, sirtu, atau tanah untuk lapisan di dasar bawah batu), penutup (di atas batu), atau permukaan jalan (tanpa batu).
Volumenya adalah volume kebutuhan bahan tersebut. 11. Pemecah batu; digunakan bila keperluan batu sampai ukuran kecil tidak termasuk pemecahan, diperlukan. Kegiatan ini tidak untuk batu 10/15 dan atau15/20, karena ukuran tersebut dari hasil pengadaan batu atau galian batu. Likupnya batu pengunci 5/7 atau 2/3. VOlumenya disesuaikan dengan proporsi volume batu kecil dalam lapis perkersan. 12. Pemasangan batu; termasuk batu ukuran paling kecil (2-3 cm). Produktivits standarnya dapat digunakan untuk lapisan batu yang dipasang dengan tebal berapa saja, asal satu lapisan batu besar.
Rumusnya panjang kali lebar. 13. Pemadatan Permukaan; Kegiatan ini tidak termasuk kegiatan tanah timbunan karena standar timbunan sudah termasuk pemadatan lapis per lapis. Dapat dikerjakan dengan tenaga manusia dengan penimbrisan. Termasuk juga kegiatan orang-orang bekerja waktu mesin gilas memadatkan permukaan jalan.
Volume dihitung dengan satuan m 2, sama dengan pemasangan batu . 14. Gebalan Rumput didasrkan gebalan berdimensi 20×20 cm, ditanam secara seling-seling 4 buah / m 2. Angka produktivitasnya termsuk angkutan sejauh 50 meter, pengadaan gebalan, dan penanaman.
Rumusnya sama dengan luas yang perlu dilindungi gebalan. Bila ditanam secara penuh produktivitasnya 1/6 dari produktivitas bias.
Halaman 5 dari 13
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
TABEL PRODUKTIVITAS KEGIATAN
NO
KEGIATAN
KEMAMPUAN KERJA
SATUAN
1.
Penebasan
10.0
M2
2.
Pembersihan
10.0
M2
3.
Galian tanah biasa
1.00
M3
4.
Galian tanah keras
0.50
M3
5.
Galian lumpur/rawa
0.40
M3
6.
Timbunan
0.75
M3
7.
Pengadaan bahan
1.00
M3
8.
Galian batu
0.20
M3
9. 10. 11.
Angkutan Penghamparan Pemecahan batu
1.00 2.00 0.75
M 3×100 m M3 M3
12.
Pemasangan batu
4.00
M3
Halaman 6 dari 13
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
III.
PENYUSUTAN MATERIAL
Perubahan volume material di lapangan dalam proses pekerjaan konstruksi, terjadi karena : -
Kondisi material berubah dari asli atau gembur ke padat
-
Material terbuang, hilang atau tidak dan atau sisa dipakai
Karena kondisi tersebut diatas, maka untuk menentukan kebutuhan material yang digunakan sampai memenuhi kondisi akhir pekerjaan, dihitung sebagai berikut : Kebutuhan = (Volume kondisi akhir) × (Faktor penyusutan)
Faktor penyusutan diambil dari table berikut :
Jenis
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Penyusutan
Faktor Susut
Pasir
Gembur
Dipadatkan
34%
1.34
Tanah biasa
Asli
Dipadatkan
25%
1.25
Lempung
Asli
Dipadatkan
25%
1.25
Belah Tidak disusun
Disusun Dipadatkan
30%
1.30
Belah Tidak disusun
Disusun Dipadatkan
30%
1.30
Batu Gunung Koral/bt kapur
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
IV.
Halaman 7 dari 13
VOLUME DAN TENAGA UNTUK GORONG-GORONG STANDAR Kebutuhan bahan dan tenaga dihitung berdasar ukuran standar goronggorong yang dapat dilihat dari tabel di halaman berikutnya
Halaman 8 dari 13
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
Gorong – gorong Buis Beton
5m 6m 7m 8m 9m 10 m
HOK 34 36 39 41 43 45
Ø 0,40 m Bt Ps PC 4,9 2,0 15 5,0 2,0 15 5,1 2,1 15 5,2 2,1 16 5,2 2,1 16 5,3 2,2 16
Ø 0,50 m HOK Bt Ps PC 38 5,3 2,2 16 41 5,4 2,2 17 43 5,5 2,2 17 45 5,6 2,3 17 47 5,7 2,3 18 50 5,8 2,4 18
Ø 0,60 m HOK Bt Ps PC 42 5,6 2,3 18 45 5,8 2,4 18 47 5,9 2,4 19 50 6,0 2,4 19 52 6,1 2,5 20 54 6,2 2,5 20
Ø 0,80 m HOK Bt Ps PC 48 6,3 2,6 21 52 6,5 2,6 21 55 6,6 2,7 21 58 6,7 2,8 21 62 6,9 2,8 22 65 7,0 2,9 22
Ø 1,00 m HOK Bt Ps PC 57 7,1 2,9 22 61 7,2 2,9 22 66 7,4 3,0 23 70 7,6 3,1 24 75 7,8 3,2 24 79 8,0 3,3 25
Gorong- gorong Plat Beton
5m 6m 7m 8m 9m 10 m
HOK 89 100 112 120 131 142
60 × 60 (cm) Bt Ps Kr 11,5 5,5 0,8 12,8 6,2 1,0 14,2 6,9 1,1 15,5 7,6 1,3 16,4 8,3 1,5 18,1 8,9 1,6
PC 48 54 60 66 71 77
Bs 12 14 20 24 26 29
60 × 75 (cm) HOK Bt Ps Kr 96 12,5 5,9 0,8 107 14,0 6,7 1,0 119 15,5 7,4 1,1 130 16,9 8,2 1,3 142 18,4 9,0 1,5 154 19,9 9,6 1,6
PC 52 58 65 72 78 84
Bs 12 14 20 24 26 29
75 × 75 (cm) HOK Bt Ps Kr PC 99 12,8 6,2 1,0 54 112 14,4 7,0 1,1 61 124 16,0 7,7 1,3 68 136 17,4 8,6 1,5 74 148 19,0 9,4 1,7 81 160 20,6 10,2 1,9 89
Bs 19 22 24 29 31 37
Gorong-gorong Plat Beton
5m 6m 7m 8m 5 9m 6 mm 10
HOK 110 124 138 HOK 152 55 166 61 179
75 × 100 (cm) Bt Ps Kr PC Bs 14,5 6,9 1,0 61 19 16,3 7,8 1,1 69 22 m 1,3 18,10,40 10,5 77 24 Bt 9,5 Ps1,5 PC HOK 19,8 84 29 8,8 4,0 31 21,7 10,5 1,7 92 3161 10,0 11,44,51,9 35 23,4 101 3768
HOK Bt 117 15,0 131 16,9 m 146 0,50 18,8 Bt 20,7 Ps 162 9,8 4,4 177 22,6 10,8 24,5 4,9 192
100 × 100 (cm) Ps Kr PC Bs Gorong-gorong 7,3 1,2 64 23 Duiker 8,2 1,4 72 26 0,60 9,2 1,6 81 33 m PC 1,9HOK 89 Bt 36 Ps PC 10,1 34 67 10,7 4,8 38 11,2 2,1 98 43 42 12,138 2,3 75 107 11,946 5,4
Boog
Halaman 9 dari 13
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
7m 8m 9m 10 m
68 74 80 86
10,6 11,6 12,5 13,4
4,8 5,3 5,7 6,1
37 40 43 46
75 83 90 97
11,8 13,0 14,1 15,1
5,3 5,9 6,4 6,9
41 45 48 52
83 91 100 109
13,2 14,4 15,6 16,9
HOK : Hari Orang Kerja Bt : Kenutuhan Batu Belah dalam meter kubik (M3) Ps : Kebutuhan Pasir beton dalam meter kubik PC : Kebutuhan Semen PC dalam satuan zak Kr : Kebutuhan kerikil dalam meter kubik Bs : Kebutuhan Besi Beton ukuran 10 mm dalam satuan batang (panjang 12 meter) Speci diperhitungkan dengan adukan 1 pc : 4 ps (Semen : pasir) Beton diperhitungakan dengan adukan 1pc : 2ps : 4kr (semen : pasir : kerikil)
5,9 6,5 7,0 7,6
46 50 54 58
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
V.
Halaman 10 dari 13
RENCANA ANGGARAN BIAYA Terdiri dari tiga bagian yaitu : Bahan, Alat, dan tenaga. Bahan Kebutuhan bahan merupakan jumlah dari keseluruhan bahandan ongkos pengangkutan yang harus dibeli oleh proyek, tidak termasuk yang dikumpulkan oleh masyaratkat. Alat Termasuk semua alat yang harus dibeli atau disewa. Alat yang disewa termasuk pengeluaran untuk operator alat, bahan baker, pengangkutan, dll. Untuk alat yang dibeli sebiknya yang bermutu agar dapat dipakai untuk pemeliharaan. Tenaga Termasuk seluruh pekerja biasa dan tukang yang dibutuhkan. Dapat diperkirakan bahwa 1/3 dari HOK gorong-gorong diperlukan untuk pekerjaan tukang batu.
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
Halaman 11 dari 13
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
Halaman 12 dari 13
Panduan Singkat Desain & RAB Jalan Desa
Halaman 13 dari 13