BAB I DIFINISI 1. Radiologi adalah adalah suatu suatu ilmu ilmu tentan tentang g penggun penggunaan aan sumber sumber sinar sinar pengion pengion dan bukan bukan pengion, gelombang suara dan magnet untuk imaging diagnostik dan terapi. 1) Radiogr Radiografi afi Konvent Konvention ional. al. 2) Radi Radiog ogra rafi fi Dig Digit ital al.. 3) CT !an. ") #one Densit Densitome ometri tri $#%D). $#%D). &) 'ano 'anora ram mik. ik. () %amo %amogr graf afi. i. ) Dental. *) +lor +loros osko kopi pi.. ) C-R%. 1/) 0tra!orporeal sho!k ave lithotrips lithotrips $045). 2. Diagnostik adalah suatu suatu !ara !ara untuk untuk menghas menghasilk ilkan an Diagnostik imajing/pencitra imajing/pencitraan an diagnostik diagnostik adalah gambar gambar atau atau !itra !itra organ organ bagian bagian dalam dalam tubuh tubuh manusi manusiaa dengan dengan menggun menggunakan akan suatu suatu peralatan dan hasil gambaran itu digunakan dokter untuk menegakkan diagnosa suatu penakit. Contoh pen!itraan diagnostik dalam ilmu radiologi6 1) 7ltr 7ltras ason onog ogra rafi fi $78) $78).. 2) %agnet %agnetik ik reson resonan!e an!e imag imaging ing $%R9 $%R9). ). Radiografi Konvensional Konvensional adalah adalah suatu pemeriksaan radiografi sederhana ang 3. Radiografi
biasa dilakukan sehari-hari. Radiografi konvensional dapat berupa pemeriksaan kontras dan non kontras. ". Radiografi Digital adalah istem Digital Radiograph $DR) adalah sistem baru pada pesaat rontgen digital ang berkembang saat ini dimana image atau gambar hasil epose dari ob:ek radiografi diubah kedalam format digital se!ara real time dengan menggunakan sensor berupa flat panel atau Charge Coupled Devi!es $CCD), :adi tak perlu menggunakan !assette reader untuk mendapatkan gambar se!ara digital.
1
&. Ultrasonografi Ultrasonografi US!" adalah suatu alat radiologi ang menggunakan gelombang suara ultrasonik untuk menghasilkan gambaran bentuk, gerak, ukuran suatu organ dalam tubuh manusia. Scan adalah suatu alat radiologi (. #$ Scan radiologi ang menggunakan menggunakan radiasi dan rekonstruks rekonstruksii oleh
komputer untuk untuk membuat !itra se!ara tomografi $potongan). . %RI adalah salah satu !ara dokter memeriksa dan menghasilkan gambar organ, :aringan, dan sis sistem tem ran rangka gka deng dengan an res resolu olusi si tin tinggi ggi.. ;al itu nant nantin inaa dap dapat at mem memban bantu tu dok dokter ter melakukan diagnosis berbagai kondisi. Bonedensitometrii B%D" ad *. Bonedensitometr adalah
pemeriksaan kepadatan tulang dan umumna
berkorelasi dengan kekuatan tulang dan digunakan untuk mendiagnosis osteoporosis #%D diukur dengan test -ra absorpsiometri energi ganda disebut sebagai s!an da. . &anoramik adalah radiografi radiografi panoramik ang memberi memberi gambaran gambaran umum dari struktur struktur mulut, dan berguna untuk mendeteksi pola kehilangan tulang se!ara umum. Radiografi panoramik tidak sesuai untuk penilaian ang akurat dari tingkat kehilangan tulang ang berhubungan dengan gigi individual karena ter:adi distorsi ang hebat dan outline tepi tulang sering tidak :elas disebabkan oleh superimposisi dari struktur ang menghalangi. 1/. #ephalometri adalah alah adalah alah satu modalitas radiologi dengan tu:uan untuk mendapatkan gambar gigi se!ara keseluruhan dari berbagai sudut dengan radiasi ang sangat ke!il. 11. Dental adalah adalah Teknik radiografi radiografi intra oral adalah pemeriksaan pemeriksaan gigi dan :aringan :aringan sekitar sekitar se!ara radiografi dan filmna ditempatkan di dalam mulut pasien. 7ntuk mendapatkan gambaran lengkap rongga mulut ang terdiri dari 32 gigi diperlukan kurang lebih 1" sampai 1 foto. da tiga pemeriksaan radiografi intra oral aitu6 pemeriksaan periapikal, interproksimal, dan oklusal. 12. %ammografi adalah proses pemeriksaan paudara pemeriksaan paudara manusia manusia menggunakan sinar-< menggunakan sinar-< dosis rendah $umumna berkisar /, mv). %ammografi digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan dan kista, kista, dan dan tela telah h terb terbuk ukti ti dapa dapatt meng mengur uran angi gi mortalitas akibat mortalitas akibat kanker kanker paudara. paudara. elain elain mammog mammograf rafi, i, pemeri pemeriksa ksaan an paudar paudaraa sendir sendirii dan pemeri pemeriksa ksaan an oleh oleh dokter se!ara teratur merupakan !ara ang efektif untuk men:aga kesehatan paudara. #eberapa negara telah menarankan mammografi rutin $1-& tahun sekali) bagi
2
perempuan
ang
telah
meleati
paruh
baa
sebagai
metode screening metode screening untuk untuk
mendiagnosa kanker paudara sedini mungkin. 13. Fl'oroskopi adalah aplikasi khusus pen!itraan sinar-<, di mana laar fluoresen dan tabu ta bung ng pe pene negas gas ga gamb mbar ar di dihub hubun ungka gkan n ke si sist stem em te tele levi visi si si sirk rkui uitt te tert rtut utup up.. ;a ;all in inii memungkinkan pen!itraan real-time real-time dari dari gerakan dalam struktur atau pengumpulan agen radiokontra radio kontras. s. gen radio radiokontr kontras as akan mengga menggambarka mbarkan n anatom anatomii dan fungs fungsii pembul pembuluh uh darah, sistem urogenitalis atau saluran pen!ernaan. da dua :enis radiokontras ang saat ini digunakan dalam flouroskopi aitu barium dan odium. 1". #(AR% adalah lat untuk memonitor posisi posisi organ selama tindakan operasi. 1&. )*tracorpore adalah )*tracorporeal al shock +ave lithotrips," lithotrips," )SS-. . adalah
8elomb 8elombang ang ke:u ke:utt adalah adalah
gelo gelomb mban ang g dari dari sebu sebuah ah alir aliran an ang ang sang sangat at !epa !epatt dika dikare rena naka kan n kenai kenaika kan n teka tekanan nan,, temperature, dan densitas se!ara mendadak pada aktu bersamaan. eperti gelombang pada umumna sho!k ave :uga membaa energi,
3
BAB II RUAN! .IN!KU& 1. Ruang lingkup dari pelaanan radiologi adalah 1) 'elaanan Radiodiagnostik. 2) 'elaanan Diagnostik 9ma:ing. 3) 'elaanan Radiologi 9ntervensional. 2. 'elaanan
radiodiagnostik
adalah
pelaanan
untukmelakukan
diagnosis
dengan
menggunakan radiasi pengion, meliputi antara lain pelaanan rontgen konvensional, !omputed tomografi= CT !an, 'anoramik, #%D, Dental dan %ammografi. 3. 'elaanan diagnostik ima:ing adalah pelaanan untuk melakukan diagnosis dengan menggunakan radiasi non pengion antara lain pemeriksaan dengan %agnetik Resonan!e 9maging=%R9 dan ultrasonografi. ". 'elaanan radiologi intervensional adalah pelaanan untuk melakukan diagnosis dan terapi intervensi dengan menggunakan peralatan radiologi -ra $angiografi= !ath lab, 045, C-R%), floroskopi.
"
I
&).A0ANAN RADI1DIA!N1S$IK
'elaanan radiodiagnostik adalah pelaanan untuk melakukan diagnosis dengan menggunakan radiasi pengion, meliputi antara lain pelaanan 6 . Rontgen konvensional, #. Computed tomografi= CT !an, C. 'anoramik, D. #%D, 0. Dental, +. %ammografi.
. 'emeriksaan ang dilakukan dalam pelaanan rontgen konvensional sebagai berikut 6 1rgan sekitar kepala2
1) Cranium. 2) inus paranasalis. 3) >s ?asal. ") ella Tursi!a. &) %astoid. () %andibula. ) Temporo mandibula :oint. *) @gomati!um 1rgan sekitar t'lang 3elakang2
1) Cervi!al. 2) Cervi!othora!al. 3) Thora!al. ") Thora!olumbal. &) 5umbal. () a!ro!o!geus. ) !oliosis 'rogram.
&
1rgan sekitar $hora* 6 dan bdomen 6
1) Thora. 2) ternum=!ostae. 3) %edistinum. ") bdomen. &) 'elvis. () ;ip :oint.
1rgan sekitar e*tremitas atas
1) Clavi!ula. 2) !apula. 3) houlder. ") ;umerus. &) 0lbo. () ntebrahi. ) 4rist :oint. *) %anus. ) Digiti manus.
1rgan sekitar e*tremitas 3a+ah
1) +emur. 2) 8enu. 3) Cruris. ") nkle :oint. &) 'edis. () Cal!aneus. ) Digiti pedis
(
!A%BAR A.A$ DAN F1$1 R1N$!)N
8ambar no 1 6
8ambar no 2 6 Rontgen !ervi!al
'osisi foto !ervi!al dengan alat rontgen konvensional
8ambar no 3 lat Rontgen konvensional dan +loroskopi %erek himadAu Di R %itra Kemaoran Bakarta
*
8ambar no 6 3a lat Rontgen Digital %erek 80 Di R %itra Kemaoran Bakarta
#. 'emeriksaan ang dilakukan dalam pelaanan CT !an sebagai berikut 6 1rgan sekitar kepala2
1) Cranium. 2) inus paranasalis.
3) Temporal bone. ") %astoid air !ells. &) %andibula. () Temporo mandibula :oint. ) ?asofaring.
1rgan sekitar t'lang 3elakang2
1) Cervi!al, 2) Cervi!othora!al. 3) Thora!al. ") Thora!olumbal. &) 5umbal. () a!ro!o!geus.
1rgan sekitar $hora* 6
1) Thora 2) ternum 3) Thora-hole abdomen. ") CT 8uided TT#.
CT !an :antung dengan penggunaan kontras melalui intravena dilakukan di R %itra Kemaoran untuk melihat pembuluh darah :antung apakah ada kelainan. 1rgan disekitar a3domen2
1) 4hole bdomen 1/
2) Kandung empedu. 3) 'elvis ") ;ip :oint
1rgan sekitar e*tremitas atas
#$ 4 Dimensi
1) houlder. 2) ;umerus. 3) 0lbo. ") ntebrahi. &) 4rist :oint () %anus.
1rgan sekitar e*tremitas 3a+ah
#$ 4 Dimensi
1) +emur 2) 8enu 3) Cruris ") nkle :oint &) 'edis
CT !an ngiografi dengan penggunaan kontras melalui intravena tu:uan untuk melihat aorta, pembuluh darah, emboli paru. 6 1) Kepala. 2) 'ulmonar 0mboli. 3) Thora!alis. ") Thora-bdomen. &) Tungkai.
11
8ambar no " lat CT !an %erek 80 Di R %itra Kemaoran Bakarta
'emeriksaan !t s!an adalah pemeriksaan organ ang tertera diatas dengan pemeriksaan polos dan kontras. 'emeriksaan kontras pada pemeriksaan !t s!an dengan !ara pasien minum kontras ater soluble dan kontras dengan penuntikan kontras melalui intravena. 'emeriksaan !t s!an diatas pada semua organ dapat dilaani dengan pengolahan data ang dapat menghasilkan gambar 3 dimensi.
8ambar no & 6 +oto CT !an bdomen 12
# &anoramik
'anoramik adalah foto keseluruhan untuk gigi geligi dengan penggunaan sinar-. 7ntuk melihat kelainan ang ter:adi di sekitar daerah gusi dan gigi geligi itu sendiri.
8ambar no ( 6 'osisi 'anoramik dan Cephalometri 8igi R %itra Kemaoran
8ambar no 6 +oto 'anoramik 8igi
13
#ephalometri
8ambar no * 6 +oto posisi pasien Cephalometri 8igi
8ambar no 6 +oto Cephalometri 8igi
1"
D Bone densitometri B%D"
#%D adalah pemeriksaan keropos tulang dengan penggunaan alat sinar-. da 3 bagian pemeriksaan aitu bagian forearm kiri, spine lumbal, hip :oint kiri. 7ntuk pasien ada pen didaerah lumbaltidak bisa dilakukan karena dapat menimbulkan rtefak.
8ambar no 1/ 6 +oto alat #%D di R %itra Kemaoran
8ambar no 11 6 +oto +orearm #%D
1&
8ambar no 12 6 +oto 5umbal #%D
8ambar no 13 6 +oto ;ip Boint #%D
1(
) %ammografi
%ammografi adalah pemeriksaan paudara dengan penggunaan alat sinar-. angat berguna untuk mendeteksi dini paudara dari kanker, kelainan lainna. 'osisi foto rutin ang dilakukan posisi !ranio!audal kanan dan kiri, mediolateral kanan dan kiri.
8ambar no 1" 6 +oto 'osisi %ammografi
8ambar no 1& 6 +oto %ammografi
1
8ambar no 1( 6 +oto lat %ammografi Digital merek 80 di R %itra Kemaoran
1*
F Dental !igi
+oto dental untuk melihat kelainan didaerah akar gigi dan gusi.
8ambar no 1 6 lat +oto Dental %erek 8natus Di R %itra Kemaoran Bakarta
8ambar no 1* 6 +oto Dental
1
8. +loroskopi. Digunakan untuk melihat organ dalam pasien apakah ada kelainan atau tidak, biasana untuk melihat fungsi organ dan pemasangan stent, kateter apakah posisi tepat atau tidak.
8ambar no 1 6 +oto Rontgen Konvensional dan +loroskopi merek himadAu di R %itra Kemaoran Bakarta.
2/
8ambar no 2/ 6 +oto floroskopi Colon 9nloop kandung kemih
21
8ambar no 21 6 +oto floroskopi
II
&).A0ANAN DIA!N1S$IK I%A5IN!
'elaanan diagnostik ima:ing terdiri dari 6 A Ultrasonografi US!"
8ambar no 22 6 'emeriksaan 78.
8ambar no 23 6 +oto lat 78 ( 2D, "D merek 80 di R %itra Kemaoran
22
8ambar no 23 6 +oto 78
B %agnetik resonance imajing %RI"
8ambar 2" 6 'asien foto %R9
9
8ambar no 2"a 6 +oto alat %R9 Di R %itra Kemaoran. 23
8ambar no 2& 6 foto %R9
III
&).A0ANAN RADI1.1!I IN$)R6)N$I1NA.
. C-rm dalah alat untuk floroskopi ang berguna untuk pemeriksaan 045 untuk melihat gambar letak gin:al dan fungsi gin:al dengan !ara diberikan kontras melalui intra vena. lat C-rm akan digabungkan penggunaanna dengan alat 045.
8ambar no 2( 6 8ambar alat C- rm dan lat 045
2"
8ambar no 2 6 8ambar alat C- rm dan lat 045
8ambar no 2* 6 8ambar alat C- rm dan lat 045
B Angiografi
ngiografi untuk pemeriksaan :antung seperti dilakukan kateterisasi, balonisasi, pasang stent :antung.
8ambar no 2 6 8ambar alat C- rm Cath 5ab
2&
BAB III $A$A .AKSANA 'elaanan radiologi dan diagnostik ime:ing merupakan pelaanan penun:ang untuk mendukung pelaanan gaat darurat dan rutin se!ara terintegrasi dalam rumah sakit dan pasien ru:ukan sesuai dengan fasilitas ang tersedia.'elaanan radiologi dan pelaanan diagnostik ime:ing disediakan rumah sakit atau tersedia diluar rumah sakit melalui pengaturan dengan pihak luar. 7ntuk terselenggarana pelaanan radiologi dan diagnostik ime:ing harus sesuai dengan standar pelaanan ang ada dan memenuhi standar nasional, undang-undang, peraturan ang berlaku, ang adekuat
dan se!ara teratur serta memperhatikan kebutuhan pasien, keamanan pasien,
kenamanan pasien kepuasan pasien oleh sebab itu maka dibuatlah kebi:akan tentang pelaanan instalasi radiologi dan diagnostik ime:ing sebagai berikut 6 1. 'elaanan radiologi dan diagnostik ime:ing R %itra Kemaoran merupakan pelaanan radiologi dan diagnostik ime:ing ang se!ara terintegrasi menerapkan isi dan %isi R %itra Kemaoran dan isi dan %isi instalasi radiologi dalam pelaanan. 2. 'elaanan radiologi dan diagnostik ime:ing Rumah akit %itra Kemaoran Bakarta ang terintegrasi memenuhi standar nasional, undang-undang dan peraturan berdasarkan6 1) 7ndang 7ndang Republik 9ndonesia nomor "" tahun 2// tentang Rumah akit. 2) 7ndang 7ndang Republik 9ndonesia nomor 2 tahun 2//" tentang 'raktik
2(
Kedokteran. 3) 'eraturan %entri Kesehatan Republik 9ndonesia nomor 1(1=%0?K0=999=2/11 tentang Keselamatan 'asien Rumah akit. ") 'anduan ?asional Keselamatan 'asien Rumah akit (Patient Safety) oleh Departemen Kesehatan Republik 9ndonesia edisi 2 Bakarta tahun 2//*. &)
'eraturan %entri Kesehatan Republik nomor */=%enkes=='0R=999=2//*, tahun 2//* oleh Direktorat #ina 'elaanan 'enun:ang %edik. Direktorat Bendral #ina 'elaanan %edik Departemen Kesehatan R9 tentang 'enelenggaraan 'elaanan Radiologi.
() Keputusan %entri Kesehatan Republik 9ndonesia nomor1/1"=%0?K0=K=<9=2//* tentang tandar 'elaanan Radiologidiagnostik Di arana 'elaanan Kesehatan.
) ;impunan 'eraturan 'erundangan Ketenaganukliran 5T=K=;K //=#;>=//2=2/1/ tahun 2/1/ oleh #adan 'engaas Tenaga ?uklir $#apeten). *) Keputusan %entri Kesehatan Republik 9ndonesia nomor 3&=%0?K0=K=999=2// tentang tandar 'rofesi Radiografer. E ) 'elaanan Radiologi Rumah akit 7mum klas # 'endidikan, Departemen Kesehatan R9 Direktorat Bendral 'elaanan %edik Tahun 1. 1/) #uku tandar 'elaanan Radiologi oleh 'erhimpunan Dokter pesialis Radiologi 9ndonesia tahun 2/12. 11) #uku tandar >perasional dan 'rosedur $'>) 'emeriksaan Radiodiagnostik oleh 'erhimpunan Dokter pesialis Radiologi 9ndonesia. 12) #uku %anual Rekam %edis oleh konsil kedokteran 9ndonesia tahun 2// 13) #uku tandar 'elaanan %edis disusun oleh 9katan Dokter 9ndonesia, Direktorat Bendral 'elaanan %edik Departemen Kesehatan Republik 9ndonesia Tahun 1(. 1") 'edoman 'elaanan Radiologi dari unit radiologi R %itra Kemaoran Bakarta. Tahun 2/12. 1&) tandar 'elaanan %edis Radiologi dari unit radiologi R %itra Kemaoran Bakarta tahun 2/11. 1() Ketentuan Keselamatan ker:a terhadap radiasi oleh #adan tom ?asional tahun 12. 1) tandar prosedur operasional $'>) unit radiologi dari R %itra Kemaoran Bakarta. 2
3.
'emeriksaan radiologi dapat dilakukan apabila pasien memiliki formulir pemeriksaan radiologi $permintaan foto) dari dokter.
".
emua pasien ang mendapat pelaanan pemeriksaan radiologi berupa pasien non per:an:ian=dengan per:an:ian harus terdaftar lebih dahulu di administrasi radiologi.
&.
'emeriksaan radiologi dengan persiapan khusus, pemeriksaan kontras, pemeriksaan dengan anastesi, pemeriksaan 78 di:adalkan pada :am praktek dokter spesialis radiologi.
(.
7ntuk pasien atas permintaan sendiri tidak ditolak tetapi diarahkan oleh petugas radiologi Ke bagian 98D untuk dilakukan skreening terlebih dahulu oleh dokter 98D, dokter 98D akan mengeluarkan formulir radiologi sesuai hasil skreening ang sudah dilakukan..
(.
'emeriksaan bonedensitometri dapat dilakukan pada pasien dengan usia di atas & tahun.
. 'etugas radiologi melakukan komunikasi efektif kepada setiap pasien, keluarga pasien, dokter pengirim, dokter spesialis ang berhubungan dengan penelenggaraan pelaanan radiologi. *. 'etugas radiologi dalam hal pemberian instruksi untuk pemeriksaan radiologi harus diberikan sesuai dengan !ara ang tepat, :elas, dan dapat dipahami oleh pasien dan keluarga. .
'etugas radiologi harus mengerti dan memahami identifikasi keselamatan resiko dan keselamatan di instalasi radiologi.
1/. 9dentitas pasien harus sesuai $Ketepatan identifikasi) mulai dari proses pendaftaran, proses !etak label amplop dan label CD,
pemanggilan pasien, proses pemeriksaan radiologi,
proses pen!etakan foto rontgen, burning CD, lembaran !etak hasil ekspertise foto, sampai tahap penerahan foto rontgen=CD dan hasil ekspertise kepada pasien. 11. 'elaanan radiologi dan diagnostik ime:ing untuk hasil ekspertise pasien gaat darurat $!ito=kritis) dengan katagori merah berdasarkan klinis 6 a &ada jam kerja dokter spesialis radiologi , hasil ekspertise foto dengan hasil 3/ menit 1 :am pada kasus trauma, stroke akut, perdarahan otak,akut abdomen, sesak napas, ilius obstruksi, !an!er stadium lan:ut, aneursme. b. Dil'ar jam kerja (on call) ,ait' malam hari7 hari mingg'7 hari li3'r untuk kasus gaat darurat $!ito=kritis) aitu pada kasus trauma, stroke akut, perdarahan otak,akut abdomen, sesak napas, ilius obstruksi, !an!er stadium lan:ut, anuersme, maka ekspertise 2*
dokter spesialis radiologi dapat diberikan setelah dokter spesialis radiologi datang ke radiologi, dengan hasil 3/ menit - 1 :am. 12.
'elaanan radiologi dan diagnostik ime:ing untuk hasil ekspertise pasien gaat darurat $!ito=kritis) dengan katagori orange berdasarkan klinis 6 a.&ada jam kerja dokter spesialis radiologi , hasil ekspertise foto dengan hasil ekspertise 3 12 :am aitu tumor kepala, hnp,tumor tulang belakang, tb! paru, massa paru, tumor abdomen osteoartritis,dislokasi sendi. b. Dil'ar jam kerja (on call) aitu malam hari, hari minggu, hari libur untuk kasus gaat darurat $!ito=kritis) aitu trauma, stroke akut, perdarahan otak,akut abdomen,
sesak napas, ilius obstruksi, !an!er stadium lan:ut, anuersme, maka ekspertise dokter spesialis radiologi dapat diberikan setelah dokter spesialis radiologi datang ke radiologi, dengan hasil 3 12 :am aitu tumor kepala, hnp,tumor tulang belakang, tb! paru, massa paru, tumor abdomen osteoartritis,dislokasi sendi. 13.
tandar hasil ekspertise foto diluar katagori merah dan orange 6 1) +oto rontgen konvensional polos hasil ekspertise 1-3 :am. 2) +oto !t s!an kepala polos dan kontras rutin aktu 3 12 :am. 3) +oto !t s!an ke!uali !t s!an kepala kasus rutin hasil ekspertise foto dapat diambil 12 :am. ") +oto kontras konvensional hasil 12 :am. &) +oto usg kasus rutin hasil ekspertise foto aktu 3 :am () +oto mammografi, hasil ekspertise foto aktu 2" :am. ) +oto mri hasil ekspertise foto aktu 2" :am. *) +oto rontgen,bmd,usg,mri,!t s!an dari m!u hasil ekspertise foto 2" :am.
14. Dokter spesialis radiologi melakukan ekspertise foto tertulis $!etak), dalam kasus khusus se!ara lisan bisa digunakan melalui alat komunikasi elektronik untuk pasien ang mengalami kegaatan darurat. Dokter spesialis radiologi bertanggung :aab men:aga kualitas mutu ekspertise fotona. 15. 'emeriksaan radiologi tanpa kontras dilakukan oleh radiografer dan pemeriksaan radiologi dengan kontras dan floroskopi dilakukan oleh dokter spesialis radiologi.
2
16. 'enuntikan kontras melalui intra vena line dilakukan oleh peraat dan diaasi oleh dokter spesialis radiologi. 17. 7ntuk pemeriksaan ang memakai penuntikan kontras intra vena,
sebelumna harus
dilakukan skin test terlebih dahulu. 18. 7ntuk pasien ang sudah dilakukan !t s!an dan bno-ivp sebelumna, tidak perlu dilakukan skin test , untuk pemeriksaan kontras selan:utna, tetapi radiografer sebelumna tetap melakukan konsul kepada dokter spesialis radiologi. 19. 7ntuk pemeriksaan #?>-9' $ foto fungsi gin:al) dilakukan oleh peraat $penuntikan kontras) dan radiografer $pengambilan foto) tetapi dibaah pengaasan dokter spesialis radiologi.
2. 'eraat dan radiografer mendampingi dokter spesialis radiologi dalam melakukan pemeriksaan radiologi dengan penggunaan floroskopi. 21. 'eraat di radiologi melakukan ka:ian aal riaat pasien dan ka:ian penge!ekan vital pasien seperti tensi darah, nadi, heartave, suhu pasien, sebelum pasien dilakukan penuntikan kontras. 22. 'eraat melakukan ka:ian penge!ekan vital pasien setelah penuntikan kontras selesai dilakukan. 23. 'eraat di radiologi melakukan ka:ian dan pelaanan keperaatan untuk pasien post kontras ang mengalami hipoglikemi, alergi, bahkan anafilaktik sok. 'eraat dapat melakukan integrasi dengan peraat dan dokter di instalasi gaat darurat. 24. ebelum melakukan pemeriksaan radiologi, alat radiologi dan perbekalan $kontras, alat kesehatan, obat emergen! $>bat #asi! 5ife upport), film rontgen, film usg) harus dalam posisi siap digunakan. 'erbekalan di instalasi radiologi stok perbekalan harus tersedia dan sesuai :umlah kebutuhan dan ditetapkan oleh mana:emen. 7ntuk persediaan perbekalan tidak boleh ditemukan kadaluarsa. 25. 'engadaan obat emergen!$#asi! 5ife upport), kontras media, alat kesehatan, film rontgen, film usg, CD dilakukan dengan sistem pemesanan sesuai regulasi pada '>=RD=131 ang ada di rumah sakit.
3/
26. 'elaksanaan peningkatan keamanan obat ang perlu diaspadai pada distribusi
dan
penimpanan semua obat untuk radiologi sesuai dengan rekomendasi pabrik dan ditetapkan oleh rumah sakit. 27. 'elaksanaan pemberian label untuk keamanan obat ang perlu diaspadai $high alert) pada perbekalan kontras dan obat emergen! di instalasi radiologi. 28. dana penge!ekan berupa aktu kadarluarsa oleh farmasi untuk obat emergen! sesuai :adal dari farmasi,ada penge!ekan :umlah untuk obat !asic "ife S#$$%rt , obat kontras media, alat kesehatan tersebut setiap hari oleh petugas radiologi. 29. dana pelaksanaan evaluasi perbekalan kontras se!ara periodik 1 tahun 1 kali untuk menilai akurasi dan hasilna serta penentuan stok mati perbekalan tahun depan. 3. dana penge!ekan dengan !ara melihat kemasan, bentuk, !airan, aktu kadaluarsa pada saat penerimaan perbekalan film rontgen, film usg, kontras, alkes dari instalasi farmasi. 31. ebelum pemeriksaan, alat logam, tenun harus lengkap, steril dan siap pakai. 32. 'engoperasian alat radiologi harus mengikuti petun:uk dari prosedur penggunaan alat radiologi ang ada. 8unakan prosedur keadaan darurat, apabila ada keadaan darurat pada saat mengoperasikan alat, matikan poer suppl bila perlu. 33. Dokter spesialis radiologi, radiografer, peraat adalah staf radiologi ang kompeten dalam peker:aanna masing- masing 34. ebelum pemeriksaan radiologi dengan penggunaan kontras melalui intra vena, harus ada hasil ureum dan kreatinin, sebagai pertimbangan pemakaian kontras. 35. 'ada pemeriksaan radiologi dengan penuntikan kontras, dokter spesialis radiologi, radiografer, peraat :uga harus memperhatikan resiko ter:adina 6 . Reaksi kut dengan kalsifikasi 6
Ringan seperti mual, muntah ringan, urtikaria, gatal2
edang seperti muntah2 berat, urtikaria ang :elas, bron!hospasme, edema fa!ial=laring, serangan vasovagal
#erat seperti sok hipotensif, terhentina pernapasan, henti :antung, ke:ang
#. 0kstravasasi media kontras C. ?ephrogeni! fibrosing dermopath $?+=?+D), reaksi inflamasi ang berpotensi melumpuhkan 31
D. Contrast-indu!ed neuropath$C9?) reaksi penurunan fungsi gin:al ang ditun:ukkan dengan peningkatan serum kreatinin sebesar 2& F dari serum kreatinin dasar, selama "*-2 :am setelah penuntikkan kontras media. 36. etiap petugas radiologi melakukan !ara pengendalian dan pen!egahan infeksi ang dapat ter:adi dalam penelenggaraan pelaanan radiologi seperti 6 1) %en!u!i tangan sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan. 2) 'akaian ganti ang diberikan kepada pasien adalah pakaian baru. 3) 'enggunaan pembersih untuk alat probe ultrasonografi sebelum dan sesudah dipakai. ") %embersihkan me:a pemeriksaan dan alat radiologi sebelum dipakai. &) 'enggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan dari karet dan masker dalam pemeriksaan radiologi supaa tidak terpapar bahaa infeksius.
37. Tidak boleh ada produk tidak sesuai dalam pelaanan radiologi. dana regulasi rumah sakit mengenai penanganan pembuangan bahan infeksius dan berbahaa $produk tidak sesuai) seperti 6 1) Barum dan potongan ka!a dibuang di safet bo. 2) 'embuangan sampah infeksi pada pembuangan dengan plastik kuning. 3) 5inen terpapar sampah infeksi dimasukan kedalam plastik kuning. ") >bat dan alat kesehatan dimusnahkan dengan dihan!urkan oleh petugas farmasi. &) #ekas !airan developer dan fier dibuang ke dalam satu :iregen, dan diserahkan kepada petugas khusus. $untuk unit radiologi R %itra Kemaoran tidak lagi menggunakan
!airan developer dan fier karena sudah menggunakan Computer
Radiografi dan printer pen!etak foto serta burning di CD=DD. () #ekas film dan bekas CD=DD ang re:e!t dimusnahkan dengan !ara dibakar. ) #ekas botol kontras dimasukkan ke dalam pembuangan untuk botol bekas. 38. Kontrol mutu=kualitas mutu foto sesuai standar radiografi dan standar administrasi dengan !ara penge!ekan foto dan identifikasi identitas pasien, harus dilakukan untuk setiap foto rontgen, burning CD, !etak film dari setiap pemeriksaan radiologi ang dilakukan oleh setiap radiografer sebelum diserahkan kepada dokter spesialis radiologi untuk penegakan diagnosa.
32
39. Radiografer ang melakukan pemeriksaan radiologi untuk semua hasil foto rontgen di dalam dan diluar unit ker:a, %R9, CT !an, 'anoramik, Dental, %ammografi, foto #%D sekaligus bertugas sebagai seseorang ang bertanggung :aab melakukan pengaasan kontrol mutu=kualitas mutu dari proses pemeriksaan sampai hasil foto dan ekspertise diterima pasien. Gang dimaksud dengan kontrol mutu=kualitas mutu adalah sebagai berikut 6 tandar kualitas mutu radiografi 6 1) emua organ ang diperiksa ter!akup, tidak ada organ ang dimaksud oleh dokter pengirim ang terpotong. 2) Kontras foto baik. 3) Densitas foto baik. ") 5atitude foto baik. &) 4indo idth dan level tepat. () da marker kanan atau kiri $R atau 5). ) da keterangan foto dilakukan berbaring $ s#$ine)& tegak $erect)& duduk, H duduk sesuai dengan permintaan foto dan kondisi pasien. *) da inisial nama radiografer ang membuat foto. tandar kualitas mutu administrasi 6 1) ?ama lengkap, tanggal, bulan, tahun lahir lengkap. 2) ?omor foto. 3) 'eical rec%r . ") ?ama dokter pengirim. &) Benis foto ang diminta.
4. Kontrol mutu=kualitas mutu untuk dokter spesialis radiologi dalam melakukan pemeriksaan floroskopi, pemeriksaan kontras, pemeriksaan 7ltrasonografi sekaligus bertugas sebagai seseorang ang bertanggung :aab melakukan pengaasan kontrol mutu=kualitas mutu dari proses pemeriksaan sampai hasil foto dan ekspertise diterima pasien. 41. dana kontrol mutu=kualitas mutu oleh petugas kontrol mutu untuk pelaanan radiologi di instalasi radiologi sendiri, di luar unit ker:a radiologi seperti peraatan, peraatan khusus, poliklinik, 98D, bahkan pelaanan radiologi pasien ru:ukan di luar Rumah akit %itra
33
Kemaoran. Kontrol mutu berupa kontrol mutu pada alat radiologi ang digunakan dan hasil gambaran foto ang dihasilkan. 42. 'etugas kontrol mutu=kualitas mutu untuk pelaanan radiologi ru:ukan $diluar unit rumah sakit) ditun:uk oleh rumah sakit adalah koordinator unit radiologi. +rekensi kontrol mutu diadakan 1 tahun 1 kali. Tipe kontrol mutu adalah pengamatan langsung dan pengumpulan dokumen kalibrasi alat dan surat iAin pemanfaatan tenaga nuklir. 43. Kontrol mutu=kualitas mutu dari 6 1) lat floroskopi, %R9, #%D, CT !an,%ammografi, 'anoramik, Dental, 78, rontgen konvensional tanggung :aab dari koordinator unit radiologi dibantu petugas teknisi medis. 2)
lat floroskopi $C-rm) di ruang kamar operasi, 045, angiografi adalah tanggung :aab koordinator unit radiologi dan petugas teknisi medis.
3) lat 78 di ruang peraatan dan poliklinik adalah tanggung :aab koordinator unit dan teknisi medis. +rekensi kontrol mutu diadakan 1 tahun 1 kali berupa u:i kesesuaian fungsi dari #'+K=#T?. 44. 7ntuk mengatasi keadaan gaat darurat akibat reaksi alergi terhadap kontras dan minum kontras, maka radiologi mengadakan penediaan obat-obatan !asic "ife S#$$%rt (emergency) seperti adrenalin, antihistamine, !ortisone, dopamine dan peralatan alat kesehatan emergen! seperti spuit, infusion set, oksigen, ambu set I intubasi set, 1 set s#cti%n $#m$& standar infus, tensimeter, stetoskop dalam :umlah !ukup dan memenuhi kebutuhan. 45. ebelum pemeriksaan, alat logam, tenun harus lengkap, steril dan siap pakai. 46. 'enggunaan kontras media harus sesuai dengan rekomendasi pabrik kontras menurut berat badan pasien, memperhatikan fungsi gin:al pasien $melakukan penggunaan perhitungan 08+R) serta persiapan pasien. 47. lat kesehatan ang dimasukan ke dalam tubuh harus steril dan sekali pakai $single use). 48. etiap penambahan atau pergantian penggunaan kontras harus diinformasikan terlebih dahulu kepada pasien atau keluarga.
3"
49. 'ersiapan pasien ang kotor seperti pasien alergi, persiapan pasien kotor, pasien dengan berat badan berlebihan a:ib dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter spesialis radiologi mengenai :enis kontras ang digunakan dan berapa ml kontras ang digunakan. 5. 'elaanan radiologi dan diagnostik ime:ing di R %itra Kemaoran menerapkan dan memperhatikan keamanan dan keselamatan radiasi, rasa aman bagi pasien, peker:a radiasi selama penelenggaran pemeriksaan radiologi berlangsung dengan memperhatikan filosofi keselamatan radiasi. 51. da kontrol mutu=kualitas mutu dengan bukti adana surat iAin pemanfaatan sinar- dari #adan 'engaas Tenaga ?uklir $#'0T0?) dan sertifikat u:i kesesuaian alat dari #'+K atau #T? untuk alat radiologi ang
menggunakan
sinar- ang digunakan untuk
penelenggaraan pemeriksaan radiologi. 52. lat pelindung diri untuk bahaa radiasi ang tersedia di instalasi radiologi R %itra Kemaoran sebagai berikut 6 1) #a:u timbal. 2) Ka!amata timbal. 3) Tiroid timbal. ") 8onad timbal. &) arung tangan timbal. emua alat pelindung diri untuk keamanan radiasi seperti apron ba:u, tiroid, ka!amata timbal, sarung tangan timbal, tabir timbal
harus tersedia dan men!ukupi kebutuhan pelaanan
radiologi. 53. Cara penggunaan alat pelindung diri untuk bahaa radiasi sebagai berikut 6 1) pron digunakan pada saat melakukan tindakan penggunaan sinar- $radiasi) agar badan terlindungi dari bahaa radiasi seperti ba:u. 2) Thermoluminensensi digunakan pada saat melakukan pemeriksaan radiologi dengan penggunaan sinar- $daerah radiasi). Thermoluminensensi diletakan di dada peker:a radiasi. 3) Ka!amata 'b digunakan pada mata saat tindakan fluoroskopi. ") Tiroid shield digunakan di daerah leher pada saat pemeriksaan radiologi dengan penggunaan sinar-.
3&
&) hield gonad digunakan di daerah gonad pada saat pemeriksaan radiologi dengan penggunaan sinar-. da ang berbentuk rok. () arung tangan 'b digunakan sebagai sarung tangan.
54. %elakukan foto diluar unit ker:a seperti di ruang peraatan, ruang intensif $khusus), instalasi gaat darurat, radiografer harus memperhatikan filosofi keselamatan radiasi sebagai berikut 6
Bustifikasi 'enggunaan radiasi dibenarkan :ika manfaat ang diperoleh lebih besar dari resikona.
5imitasi. Dosis radiasi tidak boleh melebihi nilai natas dosis ang telah d itetapkan.
>ptimisasi 'enerimaan radiasi harus diupaakan serendah-rendahna dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.
55. da pelaporan mengenai Thermoluminensensi ang telah terpakai setiap bulan ke #T? dan ada analisa mengenai hasil paparan radiasi ang diterima oleh peker:a radiasi sekitar 3-( bulan dari penerahan Thermoluminensensi ke #T?.
;asil paparan radiasi ang diberikan oleh #T? dilakukan analisa oleh koordinator unit radiologi=petugas proteksi radiasi. ;asil analisa dilaporkan kepada tim keselamatan ker:a, kebakaran, dan keaspadaan ben!ana $K3)minimal 1 kali 1 tahun. pabila hasil paparan radiasi=dosis radiasi peker:a radiasi ditemukan lebih dari 2 mv maka staf diistirahatkan, pindah tugas, atau rotasi tugas. 56. 'ada pasien anita hamil, foto dilakukan sesuai klinis dari penakit ang membutuhkan foto. 'embuatan foto harus sepengetahuan dan iAin dari pasien, keluarga pasien,dokter pengirim, dokter spesialis radiologi. 8unakan alat pelindung bahaa radiasi pada pasien selama foto berlangsung. 57. 7ntuk pemeriksaan dengan penggunaan sinar- terhadap anita usia produktif aitu
1& -
"& tahun, pasien pada masa usia produktif harus menandatangani pernataan baha ang bersangkutan tidak dalam kondisi hamil.
3(
58. 'ada prinsipna, semua pemeriksaan radiologi dilakukan di unit radiologi R %itra Kemaoran. ?amun R Buga %enediakan alat mobile radiologi demi kepentingan pasien pasien ang tidak transportable 59. 'engisian formulir pemeriksaan radiologi $permintaan foto), formulir persetu:uan tindakan kedokteran dan pen:elasan kondisi pasien (nf%rme *%ncent) dan c+eck list riaat pasien harus ditulis lengkap, benar, :elas dan mudah diba!a lakukan stempel verifikasi oleh radiografer. 6. 'emberian #R untuk serah terima pasien oleh petugas dan melaporkan kondisi pasien kepada dokter spesialis radiologi untuk pemeriksaan radiologi leat telepon 61. 'emberian T#K untuk petugas radiologi menerima instruksi verbal $lisan=pertelpon) dari dokter spesialis radiologi. 62. lih bahasa (translate) bahasa 9ndonesia ke bahasa 9nggris dikenakan biaa sesuai dengan tarif ang berlaku, apabila pasien menga:ukan alih bahasa ke bahasa 9nggris setelah mendapatkan hasil ekspertise bahasa 9ndonesia, $tidak ada pembi!araan dari aal kalau pasien minta langsung hasil ekspertise dalam bahasa 9nggris). pabila pasien dari aal diberikan informasi oleh petugas radiologi atau pasien sendiri ang ingin untuk dibuatkan ekspertise langsung ke dalam bahasa 9nggris, bagi pasien maka tidak dikenakan biaa alih bahasa (translate). 63. Ru:ukan pemeriksaan di luar R %itra Kemaoran harus tetap dikoordinir oleh petugas R %itra Kemaoran, dilakukan di tempat-tempat ang telah ditun:uk $lihat K tentang daftar Ru:ukan), dipilih berdasarkan rekomendasi Direktur dan memiliki rekam :e:ak kiner:a ang baik, tepat aktu dan memenuhi 7ndang-7ndang dan peraturan ang berlaku. 64. 'asien harus diberikan informasi sebelum dilakukan ru:ukan, informasi ang diberikan oleh dokter adalah6 1) Tidak tersedia fasilitas alat di R %itra Kemaoran. 2) lat ada di R %itra Kemaoran sedang dilakukan maintenan!e 3) Dokter dengan subspesialisasi tersebut tidak tersedia di R %itra Kemaoran. 65. Rekomendasi rumah sakit dari direktur R %itra Kemaoran untuk pasien bersifat ru:ukan adalah 1) R %itra Keluarga 8ading dengan kontrak ker:asama. 2) R Cipto %angunkusumo $tidak ada ker:asama, merupakan R Ru:ukan ?asional). 3
3) R'D 8atot ubroto. $tidak ada ker:asama, merupakan R Ru:ukan ?asional). ") R 'ersahabatan. $tidak ada ker:asama, merupakan R Ru:ukan ?asional). &) R Dharmais. $tidak ada ker:asama, merupakan R Ru:ukan ?asional). () R 8ading 'luit. $tidak ada ker:asama). 66. R %itra Kemaoran menetapkan dan berhubungan dengan Dr Kahar Kusumaid:a:a pRad, 'K? sebagai dokter spesialis radiologi dan kedokteran nuklir. 67. R %itra Kemaoran menetapkan dan berhubungan dengan Dr oeandi pRad$K) sebagai dokter spesialis radiologi intervensi. 68. 'enimpanan foto dari pemeriksaan radiologi dan hasil ekspertise foto selama 2& tahun dalam bentuk s%ftc%$y. 69. 7ntuk mendukung program go green, dan :uga efisiensi biaa, R %itra Kemaoran menggunakan 'C $pi!ture ar!hiving !ommuni!ation sstems), dimana hasil akan disimpan dalam bentuk CD, dan tidak memerlukan pen!etakan di film lagi, ke!uali untuk kasus-kasus tertentu. 7. Dengan adana 'enggunaan 'C ($ict#re arc+iving c%mm#nicati%n systems) pada pemeriksaan foto radiologi di ruang peraatan, poliklinik, unit gaat darurat, kamar operasi, maka foto dapat langsung dilihat di setiap ruangan tersebut melalui komputer dengan program clinical vie,er keyst%ne. 71. etiap petugas harus beker:a sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional ang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien. 72. 'enediaan tenaga harus menga!u kepada pola ketenagaan dengan :umlah dokter spesialis radiologi, radiografer dan petugas administrasi ang men!ukupi. 73. 7nit radiologi dipimpin oleh seorang dokter spesialis radiologi paruh aktu. 74. 7nit radiologi mempunai seorang dokter spesialis radiologi purna aktu. 75. Koordinator unit Radiologi :uga sekaligus men:abat sebagai petugas proteksi radiasi. 76. emua radiografer a:ib memiliki surat tanda registrasi dan surat i:in ker:a sesuai dengan ketentuan ang berlaku. 77. emua dokter spesialis radiologi a:ib memiliki surat tanda registrasi, surat iAin praktek, kompetensi dari !ollegium. 78. 7ntuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas radiologi dapat mengikuti pelatihan ang diselenggarakan se!ara internal dan eksternal. 3*
79. 7ntuk melaksanakan koordinasi pelaanan radiologi diadakan operan dinas dalam setiap peralihan dinas. 8. da test kesehatan bagi peker:a radiasi dalam aktu 1 tahun satu 1 kali. . 'emeriksaan ang dilakukan adalah 6 Darah Rutin, urine lengkap, fungsi hati 8>T J 8'T, hepatitis #, dan foto rontgen. 81. 'elaanan unit radiologi se!ara terstruktur, dimana struktur organisasi dan uraian tugas ang berlaku menun:ukan peran serta masing-masing petugas dan koordinasi di dalam maupun diluar unit radiologi. 82. da beberapa alat 78 ang diletakkan di 'oli pesialis 'enakit Dalam dan Kebidanan ang penggunaanna dilakukan oleh Dokter pesialis 'enakit Dalam dan Dokter pesialis >bsgn, dan 9C7 untuk pemeriksaan e!ho sederhana bagi pasien ang tidak transportable, mengingat alat pemeriksaan 0!ho ang sensitive mudah rusak bila terlalu sering dipindah pindahkan 83. Gang mengendalikan alat C-R% di instalasi kamar operasi, angiografi, 045 adalah radiografer dibantu peraat. 84. Dokter spesialis $klinisi) ang melakukan ultrasonografi tidak boleh mengeluarkan hasil ekspertise dalam bentuk di!etak seperti Dokter pesialis Radiologi, namun membuat kesimpulanna sendiri, ang dituliskan dalam rekam medis masing-masing pasien. 85. da pelaanan pemeriksaan ultrasonografi kehamilan dan kandungan, ultrasonografi " dimensi $"D) di ruangan peraatan, di poliklinik dan di unit radiologi oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi ang kompeten. 86. da pelaanan pemeriksaan ultrasonografi abdomen di ruang peraatan dan ruang poliklinik oleh dokter spesialis penakit dalam ang kompeten. 87. da pelaanan pemeriksaan ultrasonografi doppler daerah tungkai di ruang peraatan ruang poliklinik oleh dokter spesialis :antung ang kompeten. 88. da pemeriksaan n%sc%$y etr%grae *+%langi% Pancre%gra$+ $0RC') oleh dokter spesialis penakit dalam ang kompeten, di ruangan rontgen radiologi sesuai dengan :adal ang telah ditentukan. 89. 'eralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan regulasi ang berlaku.
3
9. %onitoring dan evaluasi program ker:a dan kerangka a!uan program dibuat sesuai :adal ang ada di program ker:a. 91. dana penge!ekan riaat penakit pasien sebelum pemeriksaan dilakukan. 92. 'engisian formulir persetu:uan tindakan kedokteran dan pen:elasan kondisi pasien (inf%rme c%ncent) di unit radiologi untuk pemeriksaan radiologi dengan penggunaan kontras melalui intravena, minum, dilakukan oleh dokter spesialis radiologi, peraat radiologi dan radiografer. 93. ;asil ekspertise foto untuk pasien raat inap dapat dilihat di laar komputer peraatan. 94. 7nit Radiologi R %itra Kemaoran harus senantiasa memperhatikan mutu pelaanan ang dihasilkan, aitu mutu hasil radiologi ang dihasilkan, mutu dari ekspertise ang diberikan, mutu peralatan ang selalu siap pakai dan memenuhi ketentuan dari u:i kesesuaian = kalibrasi alat, mutu servi!e ang diberikan $!ontoh 6 aktu tunggu, tidak ter:adi pengulangan eposure, tidak ter:adi kebo!oran radiasi,peralatan proteksi radiasi ang optimal, dll). 95. esuai dengan prinsip kehati-hatian, karena pemeriksaan %R9 menggunakan medan magnet, maka pasien ang menggunakan alat pa!u :antung tidak dilakukan %R9. 96. %elakukan penge!ekan dan konsul dokter spesialis radiologi pada pasien %R9 dengan pemasangan logam di dalam tubuh dengan pemasangan kurang d ari 1 tahun. 97. da evaluasi kontrol mutu dari dalam dan luar unit ker:a R %itra Kemaoran.
98.
da upaa peningkatan mutu pada pelaanan radiologi. lat ukur ang digunakan untuk indikator peningkatan mutu pelaanan di unit Radiologi, berdasarkan indikator peningkatan mutu R %itra Kemaoran terdiri atas 6 a. ngka pengulangan pemeriksaan b. ngka kesalahan pengetikan dan pen!etakan hasil radiologi. !. ngka ketidakpuasan pelanggan d. tandar aktu hasil ekspertise foto $3/ menit dan (/ menit) e. Ban:i hasil %R9 = CT !an kepada pelanggan, kurang dari 2" :am f. 5aporan kerusakan alat radiologi g. 9nsiden reaksi kontras $alergi) h. ;asil ang meragukan = penolakan ekspertise = se!ond opinion i.
'emeriksaan radiologi ang sudah di:an:ikan, namun tertunda karena satu dan lain hal "/
99. 'enggunaan alat mobilisasi $alat bantu) untuk pasien tidak koperatif dan lemah, dan :uga untukmelihat organ sulit terlihat apabila terhalang oleh organ lain. 1.
'astikan penggunaan alat mobilisasi $alat bantu) tidak menimbulkan artefak pada film.
11.
7ntuk pelaksanaan foto !ervi!al ke radiografer melakukan posisi pasien dengan !ara memberikan beban berupa :irigen berisi air sebesar & kg dipegang oleh kedua tangan pasien dengan tu:uan bahu pasien turun kebaah supaa organ tulang !ervi!al terlihat :elas.
12.
'enggunaan alat bantu seperti penanggah kaset untuk pasien posisi thora=abdomen dengan posisi left lateral
Tata laksana pada pemeriksaan radiologi di instalasi pelaanan meliputi 6 .
'rosedur penge!ekan identifikasi pasien dan pemeriksaan.
#.
'rosedur !ara pengoperasian alat. a. Cara menghidupkan alat. b. Cara mematikan alat. !. %engatasi dalam keadaan gaat darurat.
C.
'rosedur pen!etakan foto pada film =burning CD .
D.
'rosedur pemberian hasil foto rontgen=CD.
. 'rosedur
penge!ekan
identifikasi
pemeriksaan
rontgen
konvensional=%R9=CT
!an=78=#%D=%ammografi='anoramik=Cephalometri=Dental 6 1. 'etugas radiologi melakukan penge!ekan $sebelum memanggil pasien) sebagai berikut 6 1)
'enge!ekan terhadap formulir pemeriksaan radiologi pasien ang sudah diberi label amplop dan label CD apakah sudah sesuai atau belum identitas pasien dengan label amplop dan label CD. a.
'enge!ekan identitas pasien
b. 'enge!ekan :umlah pemeriksaan dan ada !etak film atau tidak. 2) %elihat kitansi pembaaran apakah sudah sesuai atau belum. 3) %elihat tanda tangan pasien anita usia produktif 1& "& tahun, tanda tangan apabila tidak hamil. 2. 'etugas radiologi memanggil pasien. "1
3. 'etugas radiologi melakukan penge!ekan mengenai identitas pasien dengan komunikasi efektif, menanakan=memberikan informasi a.
#apak=9bu namana siapa .
b. #apak=9bu tanggal lahirna !.
aa adalah LLL $nama petugas) akan melakukan fotoLL..
d. $sebutkan nama fotona). e.
pabila pasien dengan pemeriksaan %R9, CT !an, pemeriksaan dengan kontras, akan dipersihkan mengisi informed !on!ern terlebih dahulu kepada pasien=keluarga, dan diberi pen:elasan mengenai tu:uan informed !on!ent, :alana pemeriksaan, aktu ang dibutuhkan, instruksi ang akan diberikan selama pemeriksaan.
f.
#agi pasien belum tanda tangan usia produktif, maka petugas mempersilahkan pasien menandatangani kolom tersebut.
g. 'asien dipersilahkan masuk ke ruang pemeriksaan. h. pabila diperlukan ganti pakaian maka dipersilahkan ganti pakaian. 3. 'asien ganti ba:u, apabila pasien mau buang air ke!il terlebih dahulu dipersilahkan untuk pemeriksaan %R9, CT !an ang bukan kasus abdomen dan gin:al, pemerikasaan 78 ang bukan pemeriksaan 78 abdomen, 78 8inetalia, 78 8in:al. ". 'asien masuk ke ruang pemeriksaan. &. 'asien diberi pen:elasan mengenai posisi pasien, :alana pemeriksaan, aktu pemeriksaan sekali lagi supaa pasien paham. (. 'emeriksaan dimulai. . etiap :alana pemeriksaan ang ada instruksi dari petugas akan diberikan kepada pasien bertu:uan mendapatkan hasil gambaran ang bagus. *. 'asien dipersilahkan berganti pakaian.
#. 'rosedur !ara pengoperasian alat.
I Rontgen konvensional
"2
'rosedur !ara menghidupkan alat 6 1. 'anel listrik diposisikan MonN. 2. 'etugas radiologi tekan tombol MonN pada me:a kontrol. 3. Tekan tombol MonN pada tv monitor, untuk penggunaan floroskopi.
'rosedur !ara pengoperasian 6 1) Radiografer dapat memilih penggunaan alat rontgen polos atau penggunaan alat floroskopi $pilih pada tombol ang sudah ditentukan). 'ilih dan tekan gambar berbentuk mata itu untuk floroskopi. 2) 'ilih sisi angka kanan untuk faktor kondisi floroskopi. 'ilih sisi kanan kiri untuk kondisi radiografi. 3) 'ilih dan tekan tombol organ abdomen untuk pemeriksaan floroskopi daerah abdomen, dan organ lain seperti pelvis, knee, femur, shoulder apabila ada floroskopi organ pelvis, knee, femur, shoulder. ") Tombol penggunaan alat terdapat pada sisi kanan baah berbentuk kotak. &) 'ada saat gambar kotak di tekan maka akan ada perubahan posisi menala pada me:a kontrol faktor eksposi ang digantung dan ang tidak tergantung. 7ntuk alat rontgen polos pada bu!k berdiri dan pada me:a pemeriksaan akan di bedakan dengan adana tanda gambar disisi kanan baah ang ditekan. () 'enggunaan floroskopi dinalakan dengan menekan tombol ang bergambar mata. ) 'ada foto rontgen polos dan floroskopi, foto dapat dilakukan lebih dari satu ma!am tergantung pada klinis dan :enis pemeriksaan ang dibutuhkan. *) Dalam melakukan foto
dengan penggunaan floroskopi, dokter spesialis atau
radiografer mampu mengatur faktor eksposi ang dibutuhkan, tergantung pada ketebalan ob:ek dan :enis pemeriksaan. ) 'ada foto rontgen dengan penggunaan floroskopi, dokter spesialis radiologi dapat melakukan foto di dalam ruangan dan di luar ruangan foto. 1/) 'enggunaan asesoris seperti alat kompresi bno-ivp, alat pegangan tangan dan kaki untuk pasien, tergantung dari kebutuhan foto ang akan dilakukan.
"3
11) 7ntuk foto di luar ruangan maka dilakukan foto dengan penggunaan tombol ang terdapat di me:a luar, seperti penggunaan pemilihan pembelahan foto pada kaset seperti seri 2 atau seri 3, penggunaan alat kompressi, penggunaan alat floroskopi, menaikan faktor eksposi, penggunaan kolimator, penggunaan pengeras suara. 12) 7ntuk foto di dalam ruangan maka dilakukan foto dengan penggunaan tombol ang terdapat di me:a dalam, seperti penggunaan pemilihan pembelahan foto pada kaset seperti seri 2 atau seri 3, penggunaan alat kompressi, penggunaan alat floroskopi, menaikan faktor eksposi, penggunaan kolimator. 13) 7ntuk penggunaan kaset sesuai kebutuhan ang diinformasikan oleh dokter spesialis radiologi, kaset dimasukan ke dalam tempat kaset dibaah me:a pemeriksaan, kaset akan bergerak otomatis. 1") Kolimasi alat akan bergerak otomatis sesuai dengan pan:ang dan lebar dari kaset dan organ tubuh ang akan difoto. 1&) 5akukan instruksi pada pasien dengan :elas kemudian lakukan penekanan pada tombol ekposi se!ara langsung untuk floroskopi. 1() 5akukan instruksi pada pasien dengan :elas kemudian lakukan penekanan pada tombol ekposi se!ara dua kali aitu pertama untuk posisi siap NreadN
$1=2
tombol ditekan) lalu tekan tombol seluruhna untuk rontgen polos. 1) 'engambilan foto seri dan tunggal untuk foto dengan floroskopi. 1*) 'engambilan foto tunggal untuk foto polos. 1) etelah foto selesai, faktor eksposi diturunkan, dan dirubah dengan menekan tombol kotak sesuai dengan kebutuhan foto selan:utna. 2/) 7ntuk alat rontgen himadAu +lea ision, apabila pada shift ke 3 tidak ada pasien maka alat dimatikan dengan menekan tombol N>ff N.
'rosedur !ara mematikan 1. 'etugas radiologi menurunkan faktor eksposi sampai kondisi minimal. 2. Tekan tombol off.
'rosedur keadaan darurat, lakukan segera, matikan $%,er s#$$ly '5?. Keterangan 6 ""
1. +oto dengan penggunaan alat floroskopi dapat dilakukan dengan foto seri seperti pada pemeriksaan esofagus, maag duodenum, !olon inloop, fistulografi, lopografi. 2. lat rontgen himadAu +lea ision mempunai 2 me:a kontrol dan 2 tv monitor. 3. lat rusak laporkan ke teknisi medis. ". lat rusak tidak dapat diketahui maka teknisi medis melaporkan kepada teknisi supplier. lat rontgen konvensional tidak mengikuti kontrak servis, saat alat rusak radiografer memberi laporan ke teknisi medis, kemudian teknisi medis memanggil teknisi supplier untuk dilakukan perbaikan. &. ebelum pemeriksaan setiap radiografer akan men:elaskan :alana pemeriksaan dan posisi pasien (. lat pelindung diri seperti apron pada ba:u, tiroid, ka!amata timbal radiografer, peraat, pasien, keluarga pasien untuk membantu
dipakai oleh
memegangi
pasien,
apabila pasien dalam keadaan lemah. . 'emberian alat proteksi radiasi terhadap pasien tidak boleh mengurangi atau menebabkan ketidaktepatan diagnosa penakit pasien.
II Rontgen Digital
'ada alat rontgen digunakan pada pasien berdiri dan foto terbatas lumbal dan pelvis. +oto genu harus menggunakan tambahan penggan:al di kaki pasien. 'ada alat rontgen digital ada me:a pemeriksaan ang bisa digunakan untuk pemeriksaan hip :oint, femur, !ruris, ankle, pedis.
'rosedur !ara menghidupkan alat 6 1. 'etugas radiologi tekan tombol on pada me:a kontrol. 2. Tunggu beberapa saat.
'rosedur !ara pengoperasian alat6 "&
1. 2.
Klik dd 'atient. %asukan data pasien, :enis pemeriksaan, nomor transaksi pemeriksaan, nama operator, nama dokter pengirim, nama dokter spesialis radiologi, klinis pemeriksaan ke dalam kotak dd
3. ". &. (.
'atient. Klik tart 0am Kalau klik ave apabila foto dilakukan nanti. Kik Can!e apabila foto batal. %asuk ke ele!t 'roto!ol, pilih :enis organ foto ang mau difoto.5akukan klik di nama
organ tersebut. . 'ilih posisi foto seperti pada !ontoh 'ilih foto Thora lalui pilih posisi '=' bagi foto thora. *. 'ilih posisi 0kstremitas 5oer lalu pilih proimal femur atau patella. . 5akukan klik !!ept apabila pilihan sudah tepat. 1/. 5akukan Can!el apabila pilihan tidak !o!ok. 11. 'ada saat klik !!ept selesai akan mun!ul tabel pengaturan 'atient iAe, Re!eptor $pemilihan kaset digital apakah diletakan di #u!k tand, %e:a atau tanpa bu!k), dana pemilihan faktor eksposi se!ara otomatis $0C) dan faktor eksposi manual $+ied).
da pemilihan ion !hamber, ada pemilihan fo!al spot, ada pemilihan k, m dan ms. 7ntuk se! akan se!ara otomatis mengatur sendiri. da pemilihan +o!al pot, ada pemilihan 'atient lide, ada 'emilihan 'atient 'osition. 12. 'ada Tabel :uga ada ele!t 'roto!ol ang berguna apabila foto ang diminta ada 2 posisi seperti !ontoh thora ' dan 5ateral. da :uga untuk 2 foto pemeriksaan seperti thora dan sinus paranasalis. 13. pabila foto tersebut ang pertama atau kedua belum diker:akan maka lakukan 7'0?D, sehingga foto dapat dilan:utkan dalam kolom nama ang sama $maksudna tidak memasukan nama pasien lagi dari aal permulaan seperti no 1 3). Dapat dilakukan pada pemeriksaan berseri seperti #?>-9'. a. Kalau klik 7'0?D berarti foto dapat dilan:utkan kembali !ontoh :elas pada pemeriksaan #?>-9', apabila foto akan dilan:utkan maka '959; ?% '90? sa:a seperti ang tertera pada gambar no 1. Klik nama pasien tersebut lalu kembali klik TRT 0<% lan:utkan proses seperti aal. b. Klik TRT 0<% lalu mun!ul kata kata dalam kotak. $he selected e*am has 3een Discontin'ed/#ompleted and cannot 3e started/res'med -o'ld ,o' like to create a ne+ e*am for this patient or append to the e*i*ting one8
"(
ppend 0am
?e 0am
Can!el
5akukan klik ppend 0am karena mau melan:utkan foto kembali, untuk pemeriksaan #?>-9'. 5alu masuk ke ele!t 'roto!ol.
1". 5akukan eksposi setelah semua parameter no 11 diatas sudah dilakukan pengaturan. 1&. +oto akan mun!ul.
1(. 5akukan repro!essing. didalam tabel repro!essing ada6 1) 9mage 'ro!essed berisikan gambar asli $R4 DT dan image ang sudah dilakukan post prosesing),ada brigthness ang dapat mengatur indo level dan indo idth. 2) 9mage R4 O data foto asli biasana gambar tidak begitu :elas ada kehitaman atau putih. 3) +ormat = @>>% O ada pilihan 1 kali Aoom, H kali Aoom. da Displa +ormat seperti 1 foto 1 kotak, 1 kotak isi 2 gambar bentuk potrait atau lands!ape, ada 1 kotak isi " foto. ") 9mage Displa Tools berisikan pengaturan dari kontras, brigthness, subtra!tion, normal, pengaturan posisi terbalik, rotasi, kebalikan gambar, ada pengaturan dera:at putaran. &) Restore 9mage artina gambar setelah post pro!essing akan tersimpan. 5akukan !lose apabila selesai. 1. Klik Dis!ontinue apabila foto tidak akan diteruskan lagi. 1*. Klik Close berarti foto 0509. 1. etelah dilakukan pengaturan kondisi dan restore gambar maka dapa dilakukan print film dengan !ara klik gambar 'R9?T0R. 2/. Klik gambar 'R9?T0R akan mun!ul +95% C>%'>0R. 21. Dari +95% C>%'>0R akan ada pilihan 6 1) +oto mau dibagi 2 se!ara potrait atau lands!ape. +oto mau dibagi ". 2) 'ilih 'R9?T ;00T, dengan sebelumna men!ari pilihan :enis printer. 3) 'ilih :enis printer K>DK &*// untuk film 1" 1 in dan * 1/ in. ") 'ilih :enis printer K>DK &*&/ untuk film 11 1" in dan * 1/ in. &) 'ilih format T?DRD. () 'ilih 'rint %ode TR70 9@0. ) 7ntuk orientasi dapat '>TR9T atau 5?DC'0. *) 5akukan klik 'R0904 untuk memastikan foto sebelum di!etak. ) 5akukan 'R9?T ;00T untuk 1 lembar foto. "
1/) 5akukan 'R9?T 55 untuk beberapa lembar foto.
22. Kembali ke gambar $dokumen dan orang) untuk pemilihan nama pasien ang akan dilakukan pengiriman gambar=foto ke 'C. 23. Kembali ke gambar $dokumen dan orang) untuk pemilihan nama pasien ang akan dilakukan burning gambar=foto di C'7 alat rontgen digital sendiri. 'rosedur !ara menghapus data6 5akukan klik pada nama pasien atau :enis foto lalu klik D05T0.
'rosedur !ara melihat ulang foto 6 5akukan klik pada nama pasien lalu klik 9040R.
'rosedur !ara mematikan alat 6 1. 'etugas radiologi menurunkan faktor eksposi sampai kondisi minimal. 2. Klik gambar monitor ang ada tanda panah 3. da kalimat Do ou reall ant to log >ff ". Klik >K.
'rosedur keadaan gaat darurat 6 'anel listrik diturunkan supaa tidak ada tenaga listrik.
Keterangan6 lat pelindung diri seperti apron pada ba:u, tiroid, ka!amata timbal dipakai oleh radiografer, peraat, keluarga pasien untuk membantu memegang pasien tidak koperatif.
"*
999. Ultrasonografi/US! . %enghidupkan alat ultrasonografi sebagai berikut 6 1.
'etugas radiologi menghubungkan steker ke sumber arus listrik '5? 22/ volt.
2.
Tekan saklar on pada main sit!h.
3.
Klik ne, $atient untuk pasien baru.
4.
9si first name, mile name, last name beserta age atau umur dari pasien.
5.
9si dari se/ atau gener atau :enis kelamin dari pasien.
6.
'ilih probe seperti probe abdomen, %0gyn& small $art .
7.
Klik dan isi e/am escri$ti%n.
8.
Klik dan isi $erf $+yscisian.
9.
Klik dan isi reff $+ysicisian.
1.
Klik operator adm.
11.
Klik ok.
12.
lat ultrasonografi siap digunakan.
Cara pengoperasian alat ultrasonografi sebagai berikut 6 1.
%asukan data pasien dan :enis pemeriksaan ke dalam komputer ultrasonografi.
2.
'enggunaan tranduser oleh dokter sesuai dengan :enis pemeriksaan.
3.
'erekaman foto ultrasonografi ke alat medivie untuk dilakukan penimpanan sebagai arsip dan pen!etakan foto ultrasonografi.
%ematikan alat ultrasonografi sebagai berikut 6 1. 'etugas radiologi tekan sit!h off pada pesaat ultrasonografi. 2. Tekan main sit!h off pada main poer. 3. 5epaskan steker dari sumber listrik. 7ntuk merekam foto ke dalam medivie maka dokter spesialis radiologi menekan tombol pi:akan re!am dibaah $kaki). Keadaan daurat, lakukan segera matikan $%,er s#$$ly '5?. Keterangan 6 1. lat rusak laporkan ke teknisi medis. "
2. 'engoperasia 'engoperasian n alat ultrasonog ultrasonografi rafi dilakukan dilakukan oleh dokter. dokter.
9 . %agnetik Resonance Imajing . Klik Klik 9dle dle #. Klik Klik ?e ?e 'at 'atie ient nt C. %un! %un!ul ul 9nfo 9nform rmat atio ion n 1. !!e !!ess ssio ion n ?umb ?umber erLL LLLL LL 2. 'atient 'atient 9DLL..!!e 9DLL..!!eptL.. ptL..5an:ut 5an:utkan kan pengisiian pengisiian data 3. 'ati 'atien entt ?am ?ameL eLL. L... ". #irt #irth h Date DateL. L.. .ge geLL LL.. &. eL eLLL LL4 4eghtL eghtLL. L.5b 5bLL LLLK LKg g (. RadL RadLLL LLRe RefffLLL fLLL . >per >perat ator orL LL. *. 0am 0am Des! Des!ri ript ptio ionL nLL. L... . ;istorLLL D. 'atient 'atient proto!ol, proto!ol, lalu pilih ite ite lalu pilih :enis :enis pemeriksaan pemeriksaan lalu !!ept. !!ept. 0. 'ilih 'ilih vie edit, lalu lalu grafi R< lalu lalu ave eries lalu lalu donload lalu lalu s!an lalu pilih pilih 3'5 T2 +8R0. +. 7ntuk 7ntuk pilihan pilihan sePuen!e sePuen!e pengatur pengaturann anna a sama, sama, pilih vie edit, edit, lalu lalu grafi grafi R<, lalu save series, donloads, lalu s!an. 8. etelah etelah selesai selesai semua sePuen!e sePuen!e ber:alan, ber:alan, pilih pilih gambar semuana, semuana, kirim kirim melalui melalui netork netork ke 'C, 4 4 %R9, 0+95%. ;. 5aku 5akukan kan bur burni ning ng CD. CD. 9. CD dan formulir formulir rontgen rontgen diberikan diberikan ke dokter spesiali spesialiss radiol radiologi ogi
6 #$ Scan
'rosedur !ara menghidupkan alat6 1. 'etugas 'etugas radiologi radiologi tekan tombol M%nN %nN pada me:a kontrol. &/
2. Tekan tombol tombol M%nN %nN pada tv monitor. monitor. Kalibrasi alat !t s!an se!ara otomatis (aily cali0rati%n)& ini cali0rati%n)& ini dilakukan setiap hari sebelum pemeriksaan, apabila tidak dilakukan kalibrasi otomatis pada alat !t s!an ini maka alat !t s!an tidak dapat digunakan.
'rosedur !ara melakukan kalibrasi sebagai berikut6 1. 'ada laar monitor mun!ul kalimat lakukan aily cali0rati%n. 2. Tunggu & menit, lakukan aily cali0rati%n. cali0rati%n. 3. etelah selesai aily selesai aily cali0rati%n. cali0rati%n. 4. 5akukan fast cali0rati%n, cali0rati%n, tunggu & menit sampai semua sistem dinatakan MokN. 5. etelah dinatakan MokN. 6. lat siap untuk digunakan sesuai parameter dan instruksi dokter spesialis radiologi 7. Klik Klik ne, $atient. %asuka %asukan n nomor foto foto pada acessi%n n#m0er , masuka masukan n meical rec%r pasien pasien pada $atient pada $atient i , masukan nama pasien, umur, berat badan, nama dokter pengirim, dokter pemeriksa, :enis pemeriksaan, klinis pada +ist%ry, +ist%ry, nama protokol !t s!an ang diminta se!ara benar. 8. 'ilih protokol pemeriksaan. 9. #uat sc%#t #uat sc%#t atau atau topogram anterior posterior dan lateral. 1. Klik ne/t series. series. 11. %un!ul tabel se!ara otomatis mengenai pilihan aal akhir potongan irisan (slice) ang (slice) ang diminta, diminta, tebal irisan, interval interval irisan, irisan, scan scan fiel %f vie, (sf%v)&f%v&gantry (sf%v)&f%v&gantry tilt& kv&ms& kv&ms& $re$ elay& retr% retr% rec%n, rec%n, data kontras minum dan suntik. %un!ul gambar posisi pasien, nama fase s!an ang harus diisi seperti polos, kontras, dela, dela, buli penuh. 12. 'engisian dari aal dan akhir irisan kembali, kembali, serta retro re!on irisan. irisan. 13. 'enge!ekan pengaturan irisan dari posisi anterior posterior dan lateral.
14. 5akukan s!anning sesuai instruksi dokter spesialis radiologi. 15. +oto selesai lakukan retro re!on. 16. 5akukan reformat pada data foto. &1
17. 5akukan olah data instruksi dokter spesialis radiologi. 18. 5akukan !etak film sesuai instruksi dokter spesialis radiologi.
'rosedur Cara mematikan alat 6 etelah penggunaan selesai, matikan alat dengan !ara 6 1. 'ilih ta tanda nda N s+#t %,nN %,nN pada monitor, tunggu 1/ menit. 2. Tekan ekan tombo omboll M%ff M%ff N pada monitor CT !an. 3. Tekan ekan tombo omboll M%ff M%ff N pada me:a kontrol.
'rosedur keadaan darurat, lakukan segera, matikan $%,er matikan $%,er s#$$ly '5?. s#$$ly '5?.
Keterangan 6 1. lat lat rusak rusak lapor laporkan kan ke ke teknis teknisii medis. medis. 2. lat lat rusak rusak tidak dapat diketahu diketahuii maka maka teknis teknisii medis medis melapork melaporkan an kepada kepada teknisi teknisi supplier supplier.. lat !t s!an mengikuti kontrak servis, saat alat rusak radiografer memberi laporan ke teknisi medis, kemudian teknisi medis memanggil teknisi supplier untuk dilakukan perbaikan. 3. ebelum ebelum pemeriksaan pemeriksaan setiap setiap radiografer radiografer akan men:elaska men:elaskan n :alana pemeriksa pemeriksaan an dan posisi pasien ". lat lat pel pelin indun dung g diri diri seper seperti ti apro apron n pada pada ba:u, ba:u, tiro tiroid id,, ka!am ka!amat ataa timba timball
dipa dipakai kai
oleh oleh
radiografer, peraat, pasien, pasien, keluarga keluarga pasien untuk membantu membantu memegangi pasien, apabila apabila pasien dalam keadaan lemah. &. 'emberian 'emberian alat proteks proteksii radiasi radiasi terhadap terhadap pasien tidak tidak boleh menguran mengurangi gi atau menebabkan menebabkan ketidaktepatan diagnosa penakit pasien.
6I
%ammografi
Cara menghidupkan alat 6 1.
?al ?alak akan an alat alat mamm mammog ogra rafi fi deng dengan an mene meneka kan n pos posis isii tomb tombol ol M>?N M>?N.. &2
2. 3.
?alakan C'7 !omputer alat mammografi. ?alakan laar monitor.
Cara pengoperasian alat 6
9 lat mammografi sudah dalam posisi M>?N dengan otomatis posisi komputer dan
laar monitor ikut menala. : Tunggu laar monitor sampai menun:ukan gambaran login ....... ... 4 %asukan login alat mammografi aitu login sd!. ; Komputer akan otomatis melakukan loading data, tunggu sampai mun!ul dilaar
dengan. Kata login ID clinical dan pass+ord clinical < %asukan pas+ord clinical $dengan memberi highlight di login 9D !lini!al lalu klik
tengah sema!am tra!kball, maka mun!ulah kata !lini!al). = kan mun!ul gambaran orklist di laar monitor, radiografer akan menekan broser agar dapat memasukan data pasien ke dalam ne patient se!ara manual atau melakukan refresh orklist. > 'ada ne patient ang dimasukan se!ara manual maka akan mun!ul medi!al pro!edure !ard, masukan data pasien kedalam medi!al pro!edure !ard kemudian lan:utkan dengan start eam apabila pasien sudah diposisikan siap eksposi. ? tur kv dan ms pada posisi TD dan 7T>. Tidak boleh penggunaan manual
karena sudah terhubung antara me:a pemeriksaan dan komputer. @ tur marker kanan atau kiri pada posisi !! atau mlo. 9 8unakan !ompress preasure paudara sesuai dengan besar atau ke!ilna paudara. 99 'osisikan paudara pasien pada posisi !ranio!audal dan mediolateral. 9: 'ada saat menekan paudara pada posisi !!=mlo pada sisi kanan dan kiri, perhatikan
tanda penekanan di me:a kaset, tekan dengan penggunaan pedal lalu penggunaan tangan se!ara perlahan sehingga paudara di kompress se!ara benar $tidak ada g longgar).
94 Tekan tombol eksposi 1 sampai keluar lampu hi:au lalu tekan tombol 2 untuk eksposi
$lampu kuning)maka alat akan melakukan foto mammografi. 9; lat penekanan akan lepas se!ara otomatis setelah dilakukan eksposi dan foto akan
mun!ul di laar monitor lalu lakukan pengolahan foto, setelah diolah dan di!ek maka &3
foto siap di !etak di alat mammografi tersebut atau di !etak di orkstation mammografi. 9< esudah melakukan foto, foto dikirim ke orkstation mammografi, pa!s, dan
komputer ruang dokter. 9= +oto siap di berikan ekspertise oleh dokter spesialis radiologi.
Cara mematikan alat mammografi 6 etelah selesai, matikan alat dengan menekan tombol %ff pada alat mammografi.
Keterangan aklar %ff $%,er s#$$ly '5? tidak perlu dimatikan. Keadaan darurat, lakukan segera
matikan=turunkan
kebaah $%,er s#$$ly '5?, hubungi
maintenan!e medis. Keterangan 6 1. aklar %ff $%,er s#$$ly '5? tidak perlu dimatikan. 2. lat rusak=error=hsng segera laporkan ke teknisi medis. teknisi medis melaporkan kepada teknisi supplier. 3. lat pelindung diri seperti apron pada ba:u, tiroid, boleh dipakai oleh radiographer, dalam mengoperasikan alat mammografi. ". 'emberian alat proteksi radiasi terhadap pasien tidak boleh mengurangi atau menebabkan ketidaktepatan diagnosa penakit pasien. #oleh memberikan rok apron pada pasien. &. ebelum pemeriksaan setiap radiografer akan men:elaskan :alana pemeriksaan dan posisi pasien. (. 'asien menstruasi tidak dilakukan mammografi hal ini disebabkan pasien tidak bisa di kompresi paudarana karena dalam kondisi menstruasi pasien sudah merasakan sakit. 6II
Dental Cara pengoperasian alat Dental merek 8natus. 1. 5epaskan film dental atau film dental dengan alat pemegang film dental. 2. 'asien diberikan informasi boleh sa:a dipersilahkan untuk melakukan kumur di astafel. 3. 'asien diberikan informasi mengenai film dental ang akan di !u!i terlebih &"
dahulu dan pasien silahkan menunggu hasil foto. Cara menghidupkan alat 6 1. 'anel listrik diposisikan MonN. 2. 'etugas radiologi tekan tombol MonN pada me:a kontrol alat. Cara pengoperasian alat 6 1. %asukan film ke dalam gigi ang akan difoto. 2. 'osisikan tabung ke organ gigi ang akan difoto, sudutkan sesuai letak organ. 3. 'engaturan kondisi eksposi ". 5akukan eksposi Cara mematikan alat 6 1. Radiografer menurunkan faktor eksposi sampai kondisi minimal. 2. Tekan tombol off. Keadaan darurat6 Tekan tombol off atau !abut kabel alat ang terhubung dengan soket listrik. Keterangan 6 1. lat rusak laporkan ke teknisi medis. 2. lat rusak tidak dapat diketahui maka teknisi medis melaporkan kepada teknisi supplier. lat dental tidak mengikuti kontrak servis, saat alat rusak radiografer memberi laporan ke teknisi medis, kemudian teknisi medis memanggil teknisi supplier untuk dilakukan perbaikan. 3. ebelum pemeriksaan setiap radiografer akan men:elaskan :alana pemeriksaan dan posisi pasien
6III Bone Densitometri B%D"
1. Cara menghidupkan 6 2. 'etugas radiologi hidupkan stabiliAer. 3. ;idupkan printer. ". ;idupkan komputer. &. 'ilih = klik program prodig. (. 5ihat = klik Q $Qualitas ssuran!e), apakah perlu dikalibrasi atau tidak. Bika lampu menalah hi:au lan:utkan ke langkah no. (, :ika lampu menalah kuning = merah harus dikalibrasi ulang, lakukan 6 1. ngkat kasur pesaat #%D. 2. 5etakkan phantom pada tempat ang telah ditentukan. 3. 5ihat hasil kalibrasi = klik start.
&&
". 5ihat hasil kalibrasi, :ika pass = lampu hi:au meala lan:utkan ke langkah no. (. &. Bika hasil kalibrasi status belum NpassN=lampu hi:au belum menala, ulangi (. langkah no. &.1 atau telepon teknisi. . 'esaat siap digunakan.
2. Cara pengoperasian 6 1. 'etugas radiologi atur posisi pasien sesuai permintaan. 2. 'astikan posisi CR tepat di tengah ob:ek. 3. 5akukan epose.
3. Cara mematikan6 1. 'etugas radiologi keluarkan program dari program prodig. 2. %atikan komputer. 3. %atikan printer. ". %atikan stabiliAer.
Keadaan darurat, lakukan segera matikan $%,er s#$$ly '5?.
Keterangan 6 1. lat rusak laporkan ke teknisi medis. 2. lat rusak tidak dapat diketahui maka teknisi medis melaporkan kepada teknisi supplier. lat bonedensitometri tidak mengikuti kontrak servis, saat alat rusak radiografer memberi laporan ke teknisi medis, kemudian teknisi medis memanggil teknisi supplier untuk dilakukan perbaikan. 3. ebelum pemeriksaan setiap radiografer akan men:elaskan :alana pemeriksaan dan posisi pasien ". lat pelindung diri seperti apron pada ba:u, tiroid, ka!amata timbal
dipakai
oleh
radiografer, peraat, pasien, keluarga pasien untuk membantu memegangi pasien, apabila pasien dalam keadaan lemah. &. 'emberian alat proteksi radiasi terhadap pasien tidak boleh mengurangi a tau menebabkan ketidaktepatan diagnosa penakit pasien.
&(
I #(AR% dan Alat )S-.
'emeriksaan dengan penggunaan alat C-rm dan alat 5ithosstar adalah kasus pasien ada batu lat C-rm dan lat 045 1. lat C-R% 5ithostar iemens di ruang 045 harus dalam posisi siap pakai. 2. 'asien dipersiapkan untuk pemeriksaan dengan penggunaan alat C-rm 5ithostar iemens. 3. 'enggunaan mesin C-rm 5ithosstar iemens. 'rosedur Cara pengoprasian alat C-rm. 1) ;ubungkan ke poer listrik C-rm 5ithosstar iemens. 2) Tekan tombol >? pada monitor, tunggu sampai monitor dipla mun!ul tulisan standar 59; 9 $gambar dimonitor kosong). 'engaturan C-R% 6 1)
tur dera:at tampilan gambar pada monitor aitu / dera:ad
2)
Tekan tombol gambar paru-paru untuk memper:elas saat fluoros!op agar tiak &
berbaang saat mesin C-R% digunakan. 3)
tur posisi pasien untuk melakukan fluoros!op.
")
etelah di dapat ob:ek ang ditu:u, lal siapakah mesin 5ithostar iemens.
'engaturan 5ithostar iemens 1)
'osisi mesin 5ithostar iemens kemudian dikun!i.
2)
Tekan tombol >?.
3)
Remote 5ithostar akan menala dan keluar tulisan menu, mesin siap digunakan.
")
Tarik handle pada balon 5ithostar lalu dorong ke depan.
&)
tur titik nol, lihat pada monitor displa $ titik pertemuan dari titik nol 5ithostar dan C-rm sebagai sasaran tembak).
()
5ithostar dan C-rm siap digunakan untuk tindakan 045.
Cara peme!ahan batu dengan menggunakan alat 5ithostar6 1) tur posisi ob:ek untuk melakukan tembakan pada batu. 2) tur C-rm dengan o:ek sasaran tembak pada posisi oblig 1& dera:at kiri kanan. 3) 'osisikan me:a pada posisi netral, lalu kun!i. ") tur kembali dengan ob:ek sasaran tmbak pada posisi oblig lagi. &) #erikan :ell pada balon 5ithostar () ngkat soket pada balon 5ithostar, lalu dorong kearah pasien. ) #alon 5ithostar, dikembangkan sesuai kebutuhan. *) tur kembali posisi dengan C.R% pada posisi obliPue.. ) etelah sesuai dengan ob:ek sasaran, atur energi dan fekuensi pada remote 5ithostar, lalu 045 dimulai. 1/) etelah tindakan 045 selesai, kempeskan balon 5ithostar,, energi dan frekuensi dikembalikan ke posisi nol. 11) Tarik sotek, kun!i dari 5ithostar, ke C.R% dibuka. 12) #ersihkan balon 5ithostar, dari :ell. 13) Tekan tombol off pada 5ithostar, dan monitor displa. &*
Cara men!etak foto
I
1)
;idupkan tombol >? pada mesin printer.
2)
'indahkan gambar dari monitor ke # dengan menekan tombol - #
3)
Tekan tombol 2 kali sambil menunggu hasil foto keluar dari mesin printer.
")
Tekan tombol >++ untuk mematikan mesin printer.
#(AR% #ath .a3/Angiografi
'rosedur !ara menghidupkan mesin >ptimal 98 32/ 1. tar tekan tombol >n selama & detik 2. 'ilih ?04 'T90?T dan masukan data pasien 3. Klik MTR 0<%N ". 'ilih !Puidition 'roto!ol
'rosedur Cara %ematikan %esain >ptimal 98 32/ 1. Klik M0?D 0<%N 2. Tekan tombol >n = >ff selama & detik
&
N1%1R S&1 5UDU. S&1 '>= RD= //1 '05G?? RD9>5>89 D? D98?>T9K 9%89?8 7?T7K '90? 84T DR7RT 9?T0?90 '>= RD= //2 '05G?? RD9>5>89 D? D98?>T9K 9%89?8 'D '90? R4T B5? '05G?? RD9>5>89 D? D98?>T9K 9%89?8 'D '90? D9 R7?8? 9?T0?90 '>= RD= //3 $#7K? '90? 84T DR7RT) '05G?? RD9>5>89 D? D98?>T9K 9%89?8 7?T7K '90? 84T DR7RT D9 R7?8 '>= RD= //" '0R4T? '>= RD= //& CR '0?8>'0R9? 5T %%%>8R+9 %0R0K 80 CT C? C0R9C5, C0R9C>T;>RC5, T;>RC5, T;>RC>57%#5, 57%#5, '>= RD= //( 57%#>CR5, CR7%, '>= RD= // '0?80C0K? 9D0?T9T '90? D? +>T> '90? '>= RD= /1( '0%0R9K? CT C? #D>%0? '>5> D0?8? K59?9 #T7 '>= RD= /1 '0R9'? '90? CT C? D0?8? K>?TR '>= RD= /1* '0?C08;? D? '0?80?D59? 9?+0K9 ?>>K>%95 '>= RD= /1 '0%0R9K? R>?T80? TRCT7 7R9?R97 $#?>-9') '>= RD= /2( '0%0R9K? R>?T80? #D>%0? 3 '>99 $D04) '>= RD= /2 '0%0R9K? R>?T80? #D>%0? 3 '>99 'D #G9 '>= RD= /2* '0%0R9K? R>?T80? #D>%0? D0?8? K59?9 TR09 ?9 'D '90? #G9 '>= RD= /31 '0%0R9K? CT C? 'D >R8? 9?7 'R?59 D? ?>+R9?8 '>= RD= /32 %0?G9'K? 5T K00;T? D? K>?TR 7?T7K '0%0R9K? CGT>8R% '>= RD= /33 '0%0R9K? CT C? 'D D0R; >R8? 50;0R (/
'>= RD= /3" '0%0R9K? CT C? T>RK D? %0D9T9?7% '>= RD= /3& '0%0R9K? CT C? #D>%0? '>= RD= /3( '0%0R9K? CT C? >R8? C>57%? 0RT0#R59 '>= RD= /3 '05K?? '0%0R9K? %%%>8R+9 '>= RD= /3 '0%0R9K? #>?0 D0?9T>%0TR9 +>R0R% '>= RD= /"/ '0%0R9K? #>?0 D0?9T>%0TR9 4;>50 #>DG '>= RD= /"1 '0%0R9K? #>?0 D0?9T>%0TR9 +0%7R '>= RD= /"2 '0%0R9K? #>?0 D0?9T>%0TR9 '9?0 S&1 RADI1.1!I &)NDUKUN! &ANDUAN &).A0ANAN &)%)RIKSAAN RADI1.1!I DI INS$A.ASI RADI1.1!I RS %I$RA K)%A01RAN 5AKAR$A
'>= RD= /&/ '0?G0R;? +>T> D? ;95 #C? +>T> '>= RD= /&3 CR '0?8>'R9? 5T #>?0D0?9T>%0TR9 %0R0K 80 'R>D98G 57?R '0%#0R9? K>?TR %05579 " 7?T7K '0%0R9K? CT C? D0?8? '>= RD= /& K>?TR '>= RD= /(3 CR '0?8>'R9? 5T CT C? '>= RD= /(" CR '0?8>'R9? R>?T80? %>#950 %0R0K 9%0? '>= RD= /(* '0?8>'R9? 5T *'P :P;< $CR) D? 5T 'S = +>T> '>= RD= /( '0?8>'R9? 5T =>S D? -?"' '>= RD= // '0?887?? 9?B0KT>R D5% '0?G7?T9K? K>?TR %05579 9?TR 0? 59?0 '>= RD= /1 '0%?T7? 7;7 R7?8 CT C? D? R7?8 >'0RT>R CT C? '>= RD= /*/ %0?89?+>R%9K? 4KT7 '0%0R9K? %R9 (':* S* '::) '0%#0R9? K>?TR %05579 9?TR 0? 59?0 7?T7K '0%0R9K? +7?89 89?B5 $#?> '>= RD= /*3 9') CR '0?8>'R9? 5T R>?T80? K>?0?9>?5 %0R0K ;9%9@7 +50< 99>? '>= RD= /*" RD9>8R+9 D? +5>R>K>'9 (1
'>= RD= /*&
%0?G9'K? K>?TR 9?TR 0? 7?T7K '0%0R9K? CT C? D? %R9 D0?8?
K>?TR '>= RD= /*( '0%0R9K? R>?T80? '>5> '>= RD= /2 CR '0?8>'R9? 5T 75TR>?>8R+9 80 5>89C '& '0R9'? '90? 'D '0%0R9K? 75TR>?>8R';G $78) 2D 5>89C '& D? 3D 80 '>= RD= /3 >57>? '>= RD= / '0?D+TR? '90? D97?9T '05G?? RD9>5>89 '>= RD= 1// CR '0?8>'0R9? 5T %0D9904 78 '>= RD= 1/1 '0%#C? +>T> >50; D>KT0R '0959 RD9>5>89 '>= RD= 1/& '0%#0R9? K>?TR %05579 " 7?T7K '0%0R9K? %R9 D0?8? K>?TR
'>= RD= 1/( %0?G9%'? 8%#R K0D5% *'P* S* 78 "D #0R80RK D? T9DK #0R8RK '>= RD= 1/ '05G?? RD9>5>89 '90? DR9 57R '05G?? RD9>5>89 D? D98?>T9K 9%89?8 7?T7K '90? 84T DR7RT D957R '>= RD= 1/* B% K0RB '>= RD= 1/ '0%#GR? '90? RD9>5>89 D9 D%9?9TR9 R4T 9?' '>= RD= 11/ '0R#0K5? >#T K>?TR=>#T #9C "? SPP = 5T K00;T? = +95%
(2
'>= RD= 111
'05G?? '0R%9?T? +>T> 'D '90? T '0R%9?T? 0?D9R9 7?T7K K>?TR>5 +>T>
'>= RD= 113 '0%#7T? CD '0%0R9K? 75TR>?>8R+9 " D9%0?9 G?8 D'T D959;T D9 CD '>= RD= 11" 'R>0 DT $'0?8;'7? CD R4 = #CK 7' = %0%9?D;K? DT '90?) '>= RD= 11& 'R>0 '0?89R9%? +>T> DR9 CR K0 K>%'7T0R 0-;05T; = 0-%0D9C5 '>= RD= 11( '0?80C0K? T9?T D9 'R9?T0R 5T 75TR>?>8R+9 '>= RD= 11 'R>0 #7R?9?8 CD = DD 'D +>T> RD9>5>89 '>= RD= 11* 'R>0 %059;T +>T> RD9>5>89 'D %>?9T>R C59?9C5 9040R '>= RD= 11 CR '0?8>'0R9? 5T R>?T80? D0?T5 %0R0K 8?T7 <-RG T9%0 / '>= RD= 12/ 9D0?T9+9K9 D? K>%7?9K9 0+0KT9+ D5% '05G?? D9 7?9T RD9>5>89 '>= RD= 121 '0%#0R9? 9?+>R%0D C>?C0?T '>= RD= 122 9D0?T9+9K9 R09K> D? K005%T? D9 7?9T RD9>5>89 '>= RD= 123 K>?TR>5 %7T7 '>= RD= 13" T?DR 4KT7 ;95 0K'0RT99 +>T> '05K? K>?TR>5 %7T7 7?T7K '05G?? RD9>5>89 D957R R %9TR K0%G>R? '>= RD= 13 BKRT '>= RD= 13* '05K?? K>?TR>5 %7T7 7?T7K '05G?? D9D5% RD9>5>89 '05G?? RD9>5>89 D? D98?>T9K 9%89?8 7?T7K '90? 84T DR7RT D9 R7?8 '>= RD= 1"1 RD9>5>89 '>= RD= 1"3 CR '0?8>'R9? 5T R>?T80? '?>R%9K %0R0K ;9
(3
BAB I6 D1KU%)N$ASI
Dokumentasi dalam bentuk 'elaporan ang ada di instalasi radiologi dilaporkan kepada kepala instalasi radiologi dan mana:er penun:ang medis. 1. Dokumentasi pelaporan 1 bulan 1 kali aitu 6 1) 5aporan monitoring dan evaluasi kegiatan indikator mutu. 2) 5aporan monitoring dan evaluasi kegiatan stok global film dan alat kesehatan. 3) 5aporan monitoring dan evaluasi kegiatan kerusakan alat . ") 5aporan monitoring dan evaluasi kegiatan aktu hasil ekpertise foto. &) 5aporan monitoring dan evaluasi kegiatan penggunaan alat pelindung diri. () 5aporan monitoring dan evaluasi kegiatan perbekalan radiologi. ) 5aporan monitoring dan evaluasi kegiatan kontrol mutu pelaanan radiologi. 1. Dokumentasi pelaporan setiap tiga bulan adalah 1) 5aporan monitoring dan evaluasi kegiatan program ker:a. 2) 5aporan monitoring dan evaluasi kegiatan kerusakan alat. 3) 5aporan monitoring dan evaluasi kegiatan hasil paparan radiasi =kebo!oran ruangan. ") 5aporan monitoring dan evaluasi kegiatan hasil paparan radiasi dari alat Thermoluminensensi $T5D) peker:a radiasi. 2. Dokumentasi pelaporan setiap enam bulan adalah 6 1) 0valuasi kegiatan pengembangan staf radiologi. 2) 0valuasi kegiatan pasien ru:ukan keluar R %itra Kemaoran. 3) 0valuasi kegiatan kalibrasi dan peraatan peralatan radiologi.
("