enu Dento Inkubator Telah lebih dari satu abad profesi kedokteran gigi menggunakan pemeriksaan radiografik sebagai sarana untuk memperol memperoleh eh informasi informasi diagnostik diagnostik yang tidak tidak dapat dapat diperoleh diperoleh dari pemeriksaan pemeriksaan klinis klinis dan pemeriks pemeriksaan aan lain sebelu sebelumny mnya. a. Hingg Hinggaa saat saat ini ini dental dental radiog radiograf rafii menjad menjadii salah salah satu satu perala peralatan tan penti penting ng yang yang diguna digunakan kan dalam dalam perawatan kedokteran gigi modern. Pemotretan Pemotretan radiografi gigi baik proyeksi intra oral maupun ekstra oral hampir merupakan prosedur umum yang dilakukan oleh dokter gigi dalam membantu penatalaksanaan suatu kasus Radiolog Radiologii adalah adalah cabang cabang ilmu kedokteran kedokteran yang mengguna menggunakan kan energi energi pengion pengion dan bentuk bentuk energi energi lainnya lainnya (non pengion dalam bidang bidang diagnostik! imajing dan terapi. terapi. Radiasi adalah proses dikeluarkannya energi radiasi dalam bentuk gelombang (partikel! atau proses kombinasi dari pengeluaran dan pancaran pancaran energi radiasi radiasi ."umber radiasi radiasi dapat terjadi terjadi secara alamiah alamiah maupun buatan. buatan. Sumber radiasi alamiah
#. $.
Radi Radias asii dar darii sin sinar ar kosm kosmis is Radiasi Radiasi yang yang berasal berasal dari unsur%uns unsur%unsur ur kimiawi kimiawi yang yang terdapat terdapat pada lapisa lapisan n kerak bumi. bumi.
&.
Radiasi Radiasi yang terjadi terjadi pada atmosfir atmosfir sebagai sebagai akibat akibat terjadinya terjadinya pergesera pergeseran n lintasan lintasan perputaran perputaran bola bumi.
'.
Radiasi Radiasi yang berasal berasal dari dari bahan radioakti radioaktiff yang terdapat terdapat pada lapisan lapisan tanah tanah (lapisan (lapisan bola bumi. bumi.
Sumber radiasi buatan
Terjadi antara lain dari bahan radioaktif yang melalui spesifikasinya dengan alat khusus dapat dihasilkan jenis radiasi tertentu."umber tertentu."umber radiasi buatan ini antara lain #. "inar ) •
•
Dental ) Ray unit!mesin atau pesawat roentgen gigi yang berguna membuat radiografi gigi dan jaringan mulut.*nsur radioaktif yang biasa di gunakan adalah tungsten carbide!barium platinum cyanida. "inar ini mula%mula ditemukan oleh sarjana fisika dari +uerhurg!,a-aria +uerhurg!,a-aria bernama +ilhelm onrad Roentgen pada tahun #/01. *nit sinar ) medis! alat penghasil sinar ) ini biasanya digunakan untuk radiodiagnosa pada ilmu kedokteran umum!misalnya umum!misalnya unit sinar ) medis jenis polyscoop%p# yang dapat digunakan pemeriksaan langsung dengan fluoresensi atau untuk pembuatan radiografi dari organ%organ tubuh manusia.
$. "inar alfa "inar alfa adalah 2arah radioaktif yang mempunyai massa partikel sekitar empat kali massa partikel hydrogen. "inar alfa merupakan inti atom helium bermuatan positif yang dipengaruhi medan magnet dengan lambang 3 atau $He'. Partikel sinar 3 sama dengan inti helium. "inar 3 merupakan radiasi partikel bermuatan positif dan merupakan partikel terberat terberat yang dihasilkan dihasilkan 2at radioaktif. radioaktif. "inar "inar 3 yang yang dipancark dipancarkan an dari inti dengan dengan kecepatan kecepatan sepersepuluh sepersepuluh atau 4!# dari kecepatan kecepatan cahaya. Daya tembus tembus sinar 3 palng kecil dibandingkan sinar radioaktif lainnya! lainnya! sedangkan daya jangkau mencapai $!/%/!1 cm dalam udara dan dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Daya ionisasi sinar 3 paling besar karena dapat mengionisasi molekul yang dilaluinya sehingga dapat menyebabkan # atau lebih electron suatu molekul lepas! sehingga molekul menjadi ion. "inar alfa dapat membelok kea rah kutub negati-e dalam medan listrik.
Partikel 5lpha adalah bentuk radiasi partikel yang sangat menyebabkan ionisasi! dan kemampuan penetrasinya rendah. rendah. Partikel Partikel tersebut tersebut terdiri dari dua buah proton dan dua buah neutron neutron yang terikat terikat menjadi menjadi sebuah partikel partikel yang identik dengan nukleus helium! dan karenanya dapat ditulis juga sebagai He$6. &. "inar beta Partikel ,eta merupakan suatu partikel subatomik yang terlempar dari inti atom yang tidak stabil 7 beta. Partikel tersebut ekui-alen dengan elektron dan memiliki muatan listrik negatif tunggal %e ( %#!8 9 #4%#0 dan memiliki massa yang sangat kecil ( 4.44411 atomic mass unit atau hanya berkisar #:$444 dari massa neutron atau proton. Perbedaannya Perbedaannya adalah partikel beta berasal dari inti sedangkan elektron berasal dari luar inti. ;ecepatan dari partikel beta adalah beragam beragam bergantung pada energi yang dimiliki dimiliki oleh tiap tiap 7 tiap partikel. partikel. '. "inar gamma "inar gama ("inar gamma< seringkali dinotasikan dengan huruf =unani gamma! > adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi radiasi elektroma elektromagneti gnetik k yang yang diproduks diproduksii oleh radioakti radioakti-itas -itas atau proses proses nuklir nuklir atau subatomik subatomik lainnya lainnya seperti penghancuran elektron%positron. elektron%positron. "inar gama membentuk spektrum elektromagnetik energi%tertinggi. ?ereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi #4 ke@: $!'$ AH2: #$' pm! meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar #4 ke@ sampai beberapa ratus ke@ juga dapat menunjuk kepada sinar ) keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gama dan sinar ) dari energi yang sama B mereka adalah dua nama untuk radiasi elektromagnetik elektromagnetik yang sama! sama seperti sinar matahari dan sinar sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Camun! gama dibedakan dengan sinar ) dari sumber mereka. Sinar gama adalah gama adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi%tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. ;arena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir! ada tumpang%tindih antara apa yang kita sebut sinar gama energi rendah dan sinar%) energi tinggi. "inar inar gama ama mer merupa upakan kan sebu sebuaah bent bentuk uk radi adiasi asi mengi engion oniisasi sasi<< mer mereka eka lebi ebih radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik! tapi kurang mengionisasi.
mene enembus bus
dari dari
Sinar X
Radiografi adalah produksi gambaran radiografis (radiographic image dari suatu obyek dengan memanfaatkan sinar%) ()%ray. "inar 9 ditemukan oleh +ilhem Roentgen! seorang professor fisika dari jerman saat melihat timbulnya fluoresensi yang berasal dari kristal barium platinosianida yang mendapat hadiah nobel pada tahun #04#. 5khir desember #/01 dan awal januari #/08 Dr. tto +alkhoff (dokter gigi dari jerman adalah orang pertama yang menggunakan sinar 9 pada foto gigi (premolar bawah. Penggunaan sinar Rontgen telah lama dikenal sebagai suatu alat dalam bidang kedokteran yang sangat membantu dalam dalam menegakka menegakkan n diagnosa diagnosa dan untuk menentukan menentukan rencana rencana perawata perawatan. n. Radiogra Radiografi fi memberik memberikan an informasi informasi $ diagnosis yang penting dan dapat digunakan saat menentukan rencana perawatan. Dalam bidang kedokteran gigi! radiografi digunakan untuk menyediakan informasi tentang struktur oral tidak kasat mata. & Pemeriksaan radiografi dalam kedokteran gigi dikenal lebih dari satu abad sebagai sarana untuk memperoleh informasi diagnostik yang tidak dapat diperoleh dari pemeriksaan klinis. Pemeriksaan radiografis radiografis merupakan salah satu tahapan penting dalam perawatan adanya adanya kelainan dalam praktek praktek dokter gigi. gigi. Radiogra Radiografi fi gigi gigi dapat dapat membantu membantu dokter gigi untuk memeriksa memeriksa struktur struktur pendukung pendukung gigi yang yang di foto rontgen. rontgen. Radiografi dalam kedokteran gigi ada $ macam yaitu! foto intraoral dan ekstraoral. $ Panoramik merupakan salah satu foto Rontgen gigi ekstraoral yang biasa dipakai dalam praktek kedokteran gigi. gigi. Eoto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila beserta struktur pendukungnya. Eoto Rontgen ini dapat digunakan untuk menge-aluasi gigi impaksi! pola erupsi! pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi! mendeteksi penyakit dan menge-aluasi trauma. $
Partikel 5lpha adalah bentuk radiasi partikel yang sangat menyebabkan ionisasi! dan kemampuan penetrasinya rendah. rendah. Partikel Partikel tersebut tersebut terdiri dari dua buah proton dan dua buah neutron neutron yang terikat terikat menjadi menjadi sebuah partikel partikel yang identik dengan nukleus helium! dan karenanya dapat ditulis juga sebagai He$6. &. "inar beta Partikel ,eta merupakan suatu partikel subatomik yang terlempar dari inti atom yang tidak stabil 7 beta. Partikel tersebut ekui-alen dengan elektron dan memiliki muatan listrik negatif tunggal %e ( %#!8 9 #4%#0 dan memiliki massa yang sangat kecil ( 4.44411 atomic mass unit atau hanya berkisar #:$444 dari massa neutron atau proton. Perbedaannya Perbedaannya adalah partikel beta berasal dari inti sedangkan elektron berasal dari luar inti. ;ecepatan dari partikel beta adalah beragam beragam bergantung pada energi yang dimiliki dimiliki oleh tiap tiap 7 tiap partikel. partikel. '. "inar gamma "inar gama ("inar gamma< seringkali dinotasikan dengan huruf =unani gamma! > adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi radiasi elektroma elektromagneti gnetik k yang yang diproduks diproduksii oleh radioakti radioakti-itas -itas atau proses proses nuklir nuklir atau subatomik subatomik lainnya lainnya seperti penghancuran elektron%positron. elektron%positron. "inar gama membentuk spektrum elektromagnetik energi%tertinggi. ?ereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi #4 ke@: $!'$ AH2: #$' pm! meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar #4 ke@ sampai beberapa ratus ke@ juga dapat menunjuk kepada sinar ) keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gama dan sinar ) dari energi yang sama B mereka adalah dua nama untuk radiasi elektromagnetik elektromagnetik yang sama! sama seperti sinar matahari dan sinar sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Camun! gama dibedakan dengan sinar ) dari sumber mereka. Sinar gama adalah gama adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi%tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. ;arena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir! ada tumpang%tindih antara apa yang kita sebut sinar gama energi rendah dan sinar%) energi tinggi. "inar inar gama ama mer merupa upakan kan sebu sebuaah bent bentuk uk radi adiasi asi mengi engion oniisasi sasi<< mer mereka eka lebi ebih radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik! tapi kurang mengionisasi.
mene enembus bus
dari dari
Sinar X
Radiografi adalah produksi gambaran radiografis (radiographic image dari suatu obyek dengan memanfaatkan sinar%) ()%ray. "inar 9 ditemukan oleh +ilhem Roentgen! seorang professor fisika dari jerman saat melihat timbulnya fluoresensi yang berasal dari kristal barium platinosianida yang mendapat hadiah nobel pada tahun #04#. 5khir desember #/01 dan awal januari #/08 Dr. tto +alkhoff (dokter gigi dari jerman adalah orang pertama yang menggunakan sinar 9 pada foto gigi (premolar bawah. Penggunaan sinar Rontgen telah lama dikenal sebagai suatu alat dalam bidang kedokteran yang sangat membantu dalam dalam menegakka menegakkan n diagnosa diagnosa dan untuk menentukan menentukan rencana rencana perawata perawatan. n. Radiogra Radiografi fi memberik memberikan an informasi informasi $ diagnosis yang penting dan dapat digunakan saat menentukan rencana perawatan. Dalam bidang kedokteran gigi! radiografi digunakan untuk menyediakan informasi tentang struktur oral tidak kasat mata. & Pemeriksaan radiografi dalam kedokteran gigi dikenal lebih dari satu abad sebagai sarana untuk memperoleh informasi diagnostik yang tidak dapat diperoleh dari pemeriksaan klinis. Pemeriksaan radiografis radiografis merupakan salah satu tahapan penting dalam perawatan adanya adanya kelainan dalam praktek praktek dokter gigi. gigi. Radiogra Radiografi fi gigi gigi dapat dapat membantu membantu dokter gigi untuk memeriksa memeriksa struktur struktur pendukung pendukung gigi yang yang di foto rontgen. rontgen. Radiografi dalam kedokteran gigi ada $ macam yaitu! foto intraoral dan ekstraoral. $ Panoramik merupakan salah satu foto Rontgen gigi ekstraoral yang biasa dipakai dalam praktek kedokteran gigi. gigi. Eoto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila beserta struktur pendukungnya. Eoto Rontgen ini dapat digunakan untuk menge-aluasi gigi impaksi! pola erupsi! pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi! mendeteksi penyakit dan menge-aluasi trauma. $
"inar ) adalah adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang sangat pendek yang dihasilkan oleh mesin penghasil sinar ) dengan mengunakan unsur radioaktif tungsten carbide atau carbide atau barium platinum sianida . Definisi sinar ) adalah jenis radiasi yang digunakan dalam pencitraan pencitraan dan terapi yang menggunakan energi panjang gelombang pendek sinar mampu menembus 2at kecuali logam berat Pembuatan Sinar X
"inar%9 "inar%9 adalah adalah pancaran pancaran gelombang gelombang elektroma elektromagneti gnetik k yang yang sejenis sejenis dengan dengan gelombang gelombang listrik! listrik! radio! radio! inframer inframerah ah panas! cahaya! sinar gamma! sinar kosmik dan sinar ultra-iolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. "inar 9 juga adalah bagian dari radiasi ionizing dan digunakan digunakan secara secara luas untuk industri! industri! medikal medikal diagnostik dan tujuan terapi. Penggunaan sinar% 9 adalah sesuatu yang penting untuk diagnosa gigi geligi serta jaringan sekitarnya sekitarnya dan pemakaian pemakaian yang paling banyak banyak pada dignostik imaging system. system. Proses Terjadinya sinar x
#. $.
;atode(f ;atode(filam ilamen en dipanaskan dipanaskan (F$444G (F$444G sampai sampai menyala menyala dengan dengan mengaliri mengaliri listrik listrik dari transformato transformator r ;arena ;arena panas! panas! elektron% elektron%elek elektron tron dari katode katode terlepa terlepass
&.
"ewaktu "ewaktu dihubungkan dihubungkan dg tranformator tranformator tegangan tegangan tinggi! tinggi! elektron%el elektron%elektr ektron on akan dipercepat dipercepat gerakannya gerakannya menuju anode dan dipusatkan ke alat pemusat ( focusing focusing cup cup
'.
Eilamen Eilamen dibuat dibuat relatif relatif negatif negatif terhad terhadap ap target target dengan memili memilih h potensial potensial tinggi tinggi
1.
5wan elektron elektron menda mendadak dak dihenti dihentikan kan pada targe targett dan terben terbentuk tuk panas panas (F 00 dan sinar sinar ) ( # #
8.
Pelindung Pelindung timah timah akan akan mencega mencegah h keluarnya keluarnya sinar sinar ) dari dari tabung tabung hanya hanya dapat keluar keluar melalui melalui jendel jendelaa
J.
Panas Panas yang tinggi tinggi pada pada sasaran sasaran akibat akibat benturan benturan elektron elektron ditiad ditiadakan akan oleh oleh radiator radiator pendin pendingin gin
Sifat – sifat sinar X
#. $.
Tida Tidak k dap dapat at dili diliha hatt Tidak Tidak dapat dapat dibelo dibelokka kkan n oleh oleh medan medan magn magnet et
&.
Tidak Tidak dapat dapat difoku difokuska skan n oleh oleh lensa lensa apapun apapun
'.
Dapat Dapat dise diserap rap oleh oleh tima timah h hitam hitam(Pb (Pb
1.
Dapat Dapat dibeloka dibelokan n setela setelah h menembu menembuss logam logam atau atau benda benda padat. padat.
8.
Dapat Dapat difrak difraksik sikan an oleh oleh unsur unsur krista kristall terten tertentu tu
J.
?empuny ?empunyai ai panjan panjang g gelomb gelombang ang sanga sangatt pendek pendek
/.
?empuny ?empunyai ai frekue frekuensi nsi gelo gelomba mbang ng yang yang tinggi tinggi
0.
?empuny ?empunyai ai daya daya tembu tembuss yang yang sanga sangatt tinggi tinggi
#4. ?embutuhkan tegangan tegangan listrik listrik yang yang tinggi untuk untuk proses proses terjadinya terjadinya ##. Dapat menimbulkan menimbulkan efek efek biologik biologik sebagai akibat radiasi radiasi ionisasi ionisasi #$. Dapat menimbulkan menimbulkan fluoresensi fluoresensi pada karton:plastik karton:plastik yang dilapisi bubuk halida perak
#&. Dapat bereaksi dengan film yang digunakan untuk roentgenodiagnosa!karena timbul gambar dari objek yang dieksposi. #'. Dapat menstimulasi sel%sel muda dari organ tubuh hidup #1. Dapat menyebabkan nekrotik pada jaringan tubuh hidup #8. Dapat memutasikan sel%sel gonad #J. Dapat menimbulkan sindrom prodormal dari sisem saluran pencernaan #/. Dapat menimbulkan sindrom susunan syaraf pusat #0. Dapat menimbulkan kelainan sel darah!antara lain anemia(Hb sangat rendah trombositopenia!leukositosis!leukimia dan seterusnya.
Kegunaan Dental Radiography
#. Radiodiagnosa:Rontgenodiagnosa Radiodiagnosa Radiograf gigi merupakan data pendukung yang penting dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit atau kelainan di ;edokteran Kigi misalnya
•
5danya kelainan apikal atau periapikal yang tidak terdeteksi secara klinis. 5danya kelainan pada rahang.
•
5danya fraktur rahang atau akar gigi
•
;aries yang tersembunyi(pada proksimal atau karies akarkaries sekunder!karies incipien!kedalaman karies dan lain%lain.
•
$. Rencana Perawatan Radiograf gigi sangat membantu dalam pembuatan atau penentuan rencana perawatan!seperti
•
Penentuan letak pin atau implant ;ondisi saluran akar
•
Penentuan jenis dan teknik
•
&. Penunjang Perawatan Radiograf gigi sangat membantu memudahkan dalam melakukan sebuah perawatan!seperti • •
;omplikasi post operatif Perawatan endodontik
'. A-aluasi Perawatan *ntuk e-aluasi atau kontrol keberhasilan atau kemajuan perawatan
1. Radiografi merupakan salah satu data rekam medik yang sangat penting. 8. ;epentingan forensik. Peralatan Dental Radiography meliputi :
#. $.
*nit sinar ) Eilm
&.
*nit Prosesing
'.
Larutan prosesing film
1.
*nit pengering film
8.
Radiography protection system
J.
@iewer
EEK R!D"!S" S"#!R X
"ifat sinar 9 yang berbahaya terutama pada yang terkena radiasi baik makhluk hidup maupun lingkungan!sebagai efek lanjut dari pengaruh radiasi ionisasi terhadap jaringan dan keadaan lingkungan tersebut. "ecara umum!perubahan jaringan atau sel terkena radiasi ionisasi sinar ) sebagai akibat terurainya ion%ion air (akibat ionisasi adanya rekomendasi dengan terbentuknya molekul air dan terbentuknya peroksida yang merupakan racun dalam jaringan atau sel!serta pula terbentuknya ion bebas hidrogen yang akan menimbulkan reaksi kimiawi dan perubahan biokimia pada jaringan sel tersebut. Radiasi sinar ) dapat menimbulkan perubahan%perubahan di dalam tubuh antara lain #. $.
,iokimia cairan tubuh ,iokimia sel
&.
,iokimia jaringan
'.
,iokimia organ
Hal ini akan mengakibatkan timbulnya keluhan!gejala klinis bahkan kematian sel!jaringan dan organ tersebut. Afek biologi yang terjadi !mula%mula berupa absorbsi radiasi sampai timbulnya gejala radiasi!keadaan ini memerlukan waktu bertahun%tahun.?asa atau waktu tersebut disebut periode latent.Periode latent terjadi sebagai akibat efek biologi kumulatif. Afek pada beberapa jaringan diantaranya pada $igi Pada gigi terjadi dua efek radiasi yaitu #. Afek radiasi langsung Afek radiasi langsung terjadi paling dini dari benih gigi!berupa gangguan kalsifikasi benih gigi!gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi.
$. Afek radiasi tak langsung Afek radiasi tak langsung terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut!kemudian terkena radiasi ionisasi!maka akan terlihat kelainan gigi tersebut misalnya ada karies radiasi.,iasanya karies radiasi terjadi pada beberapa gigi bahkan seluruh regio yang terkena pancaran sinar radiasi!keadaan ini disebut rampan karies radiasi!yang terjadi setelah mengabsorbsi dosis radiasi 1.444R. Kelenjar %iur
Radiasi ionisasi yang terjadi pada kelenjar liur dengan dosis radiasi sekitar &.444R akan menimbulkan gangguan sekresi air liur!hal ini menyebabkan rongga mulut terasa kering disebut 9erostomia. Ting&at perubahan &elenjar liur setelah radiasi
*ntuk beberapa hari terjadi radang kelenjar liur!setelah satu minggu terjadi penyusutan parensim sehingga terjadi pengecilan kelenjar liur!ada penyumbatan.Terjadi penurunan sekresi air liur dan -iskositasnya lebih kental!warna air liu akan berubah kekuningan dan coklat.Phnya turun lebih asam. %idah Radiasi ionisasi pada lidah!menyebabkan pecahnya papila filiformis dan fungiformis 'ibir(jaringan i&at di dalam mulut dan pipi "etiap sel jaringan ikat yang terkena radiasi ionisasi akan mengalami perubahan!antara lain •
Pecahnya kromosom
•
Pecahnya -akuola didalam inti sel
•
Pecahnya sitoplasma
Perubahan tersebut terjadi terus menerus sedangkan mitosis sel juga terjadi.Perubahan tersebut mengakibatkan sel mitosis tidak normal dan pembentukan sel%sel besar atau sel raksasa.Radiasi lebih lanjut akan mengakibatkan terjadinya kematian jaringan tersebut (nekrotik.Pada beberapa literatur radiasi tersebut dapat menyembuhkan kanker tetapi dapat menyebabkan kanker.;anker mulut kadang%kadang terjadi sebagai akibat pengobatan dengan radiasi(radioterapi dengan dosis radiasi sekitar 1444%J444 Rad. Daerah leher
,ila daerah leher terkena radiasi!yang menderita radiasi ionisasi adalah kelenjar tiroid.Dosis rendah yang terserap kelenjar tiroid lebih kecil dari 8!1 rad tidak mengakibatkan kelainan!tetapi bila dosis radiasi tersersp jauh lebih tinggi!akan mengakibatkan stimulasi sel kelenjar tiroid serta kanker tiroid. (Lukman! #004 Satuan dari Radiasi )* Rad
"atuan dosis serap yang diperlukan untuk melepaskan tenaga #44 erg dalam # gram bahan yang disinari .# Rad M #44 erg:gram +* Roentgen
"uatu pemaparan radiasi yang memberikan muatan $!1/ 9 #4 coulomb per kg udara ,* Rem
5dalah satuan dosis ekui-alen< yaitu sama dengan dosis serap dikalikan dengan faktor kualitas (NE -* $ray .$y/
# Ky M #44 rad 0* Sie1ert .S1/
# "- M #44 Rem "ecara garis besar foto Rontgen gigi! berdasarkan teknik pemotretan dan penempatan film! dibagi menjadi dua foto Rontgen Intra oral dan foto Rontgen e9tra oral. Te&ni& Rontgen "ntra oral Teknik radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar secara radiografi dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien. *ntuk mendapatkan gambaran lengkap rongga mulut yang terdiri dari &$ gigi diperlukan kurang lebih #' sampai #0 foto. 5da tiga pemeriksaan radiografi intra oral yaitu pemeriksaan periapikal! interproksimal! dan oklusal. Te&ni& Rontgen Periapi&al Teknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi dan tulang pendukungnya. 5da dua teknik pemotretan yang digunakan untuk memperoleh foto periapikal yaitu teknik parallel dan bisektris! yang sering digunakan di R"K? adalah teknik bisektris. Te&ni& 'ite 2ing Teknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukan gigi yang berdekatan dan puncak tulang al-eolar. Teknik pemotretannya yaitu pasien dapat menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film di dalam mulut. Te&ni& Rontgen 3&lusal Teknik ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atas maupun rahang bawah dalam satu film. Eilm yang digunakan adalah film oklusal. Teknik pemotretannya yaitu pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan atau menggigit bagian dari film tersebut. Te&ni& Rontgen E&stra 3ral Eoto Rontgen ekstra oral digunakan untuk melihat area yang luas pada rahang dan tengkorak! film yang digunakan diletakkan di luar mulut. Eoto Rontgen ekstra oral yang paling umum dan paling sering digunakan adalah foto Rontgen panoramik! sedangkan contoh foto Rontgen ekstra oral lainnya adalah foto lateral! foto antero posterior! foto postero anterior! foto cephalometri! proyeksi%+aters! proyeksi re-erse%Towne! proyeksi "ubmento-erte9 Te&ni& Rontgen Panorami& Eoto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila beserta struktur pendukungnya. Eoto Rontgen ini dapat digunakan untuk menge-aluasi gigi impaksi! pola erupsi! pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi! mendeteksi penyakit dan menge-aluasi trauma. Te&ni& %ateral Eoto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulang muka! diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka. Te&ni& Postero !nterior Eoto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit! trauma! atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Eoto Rontgen ini juga dapat memberikan gambaran struktur wajah! antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis! fossanasalis! dan orbita. Te&ni& !ntero Posterior Eoto Rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan maksila dan mandibula! gambaran sinus frontalis! sinus ethmoidalis! serta tulang hidung. Te&ni& 4ephalometri Eoto Rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat trauma penyakit dan kelainan pertumbuhan perkembangan. Eoto ini juga dapat digunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal! sinus paranasal dan palatum keras. Proye&si 2ater5s
Eoto Rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris! sinus ethmoidalis! sinus frontalis! sinus orbita! sutura 2igomatiko frontalis! dan rongga nasal. Proye&si Re1erse6To7ne Eoto Rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalami perpindahan tempat dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding postero lateral pada maksila. Proye&si Submento1ertex Eoto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak! posisi kondilus! sinus sphenoidalis! lengkung mandibula! dinding lateral sinus maksila! dan arcus 2igomatikus. !%!T 8!#$ D"$9#!K!# D!%! PR3SES"#$ "% #.
•
OTempat memproses film sampai terjadi gambar yang siap untuk dibaca PAR"=5R5T5C *kuran memadai kapasitas! beban kerja Terlindung (radiasi! sinar matahari!bahan kimia lain selain
•
•
D5R; R?
bahan prosesing film ada sirkulasi udara
•
5ir bersih
•
"afe light (cukup lampu merah atau hijau 1 watt
•
D5R; R? TARDIRI D5RI +et side
•
% bak berisi air mengalir % Tangki pembangkit:pengembang (de-eloper tank % Tangki penetap (fi9er tank dry side Q 5lmari untuk penyimpan % Eilm % ;aset %dll Q Eilm hanger $. EIL? PR"A"ICK T5C; &.
•
EIL? PRA""ICK "L*TIC De-eloping solution
•
% Catrium ;arbonat O akselerator de-eloper! menjaga de-eloper tetap basa %;alium ,romide Oreduksi kristal yg tidak tertembus 9%ray! mencegah kabut film %Catrium sulfit (preser-ati-e O mencegah oksidasi 2at pereduks % 5ir O pelarut %?etol (elon < pereduksi O timbulkan detail gambar %Hirouinone(pereduksi O kontras yg baik Ei9ing solution
•
,ersifat asam ?enghilangkan de-eloper?engandung % Catrium tiosulfat Omelarutkan 5g,r yg tidak larut dlm de-eloping %5sam asetat O netralisir sisa de-eloper pd film %Catrium sulfit Omencegah 2at fi9ing terurai dlm asam asetat(mencegah pengendapan %;alium alum (boraks Omengeraskan gelatin pada emulsi film O gambaran tahan lama %5ir O pelarut ,*, engetahui e1aluasi dari hasil prosesing film ;egagalan dalam processing film bisa terjadi oleh beberapa alasan di antranya Time and temperature errors Pengaturan waktu dalam processing film harus diperhatikan! seperti contoh dalam EI)ICK! yang menurut ketentuan harus dilakukan selama '%#1 menit. Sika kurang dari penetapan waktu tersebut maka hasil film akan mudah kabur
•
dalam jangka waktu pendek. "edangkan pabila melebihi batasan waktu! maka gambar pada film akan hilang. "edangkan pengaturan temperature di gunakan dalam processing film dengan metode Time and Temperature. hemical contamination errors
•
,ahan%bahan kimia yang mencampuri dalam processing film dapat mengakibatkan hasil film yang buruk. "eperti bila ada senyawa 5g,r! yang masih tertinggal pada film maka hasil film pada nantinya akan terlihat buram Eilm handling errors
•
Pemegangang pada film diperbolehkan saat memastikan bahawa film tersebut sudah benar benar kering. ;arena kalau tidak akan tercetak jari jari kita pada film! bisa juga timbul bercak bercak yang akan mengganggu dari hasil EIL? itu sendiri. Lighting errors
•
Tidak diperbolehkan untuk menggunakan warna lampu yang berwarna putih! dan jarak antara penerangan denganworking area tidak boleh terlalu dekat! minimum ' kaki. ,ila hal ini tidak diperhatikan maka hasil pada film akan terlihat seperti berkabut (fogged !RTE!4T R!D"3$R!": "truktur atau gambaran yang tidak normal ada:tampak dlm radiograf < pada obyek yg difoto tidak ada "A,5, Defect pada film atau film packet
•
Improper handling of the film packet
•
5ccidental incidental to processing of the film
•
Radiographic technical error #.
R5DIKR5E DACK5C KRA"5C R5DIL* SE#
"A,5, r Eilm tergores kuku atau benda lainnya r film tertekuk : kerutan film r goresan penjepit film yg terkontaminasi de-eloper yg pekat r pecikan larutan de-eloper $. R5DIKR5E DACK5C 5P S5RI "A,5, ?emegang film dengan jari yang basah atau berkeringan &. R5DIKR5E DACK5C K5?,5R S5RICK:PL5 5L*R ,5C "A,5, penempatan film terbalik '. CD5 P*TIH P5D5 R5DIKR5E "A,5, artifak larutan fiksasi emulsi tergores ,enda:obyek radiopak tertanam dalam jaringan ,enda:obyek radiopak pada cone 1. RATI;*L5"I P5D5 R5DIKR5E "A,5, < Perbedaan suhu yang tajam antara larutan de-eloping dan air pencuci 8. R5DIKR5E TID5; LACK;5P "A,5, r Eilm kontak dengan hanger! sisi bak pencuci atau kontak dengan film lain selama proses pengembangan r penempatan film kurang tepat (kurang ke apikal< terlalu ke apikal r "ebagian film tidak masuk dalam larutan pengembang r ;egagalan penempatan film sejajar dataran oklusal r 5ngulasi -ertikal terlalu kecil c pemanjangan J. R5DIKR5E TARL5L* P*TIH "A,5, r *ndere9posure r waktu de-eloping terlalu singkat r Temperatur de-eloper rendah r ;onsentrasi de-eloper lemah r larutan de-eloper terlalu dingin! kadaluarsa! kotor atau tercampur satu sama lain
r ;ualitas film jelek r @oltage dan m5 kurang Efe& Radiasi pada embran u&osa ulut Radiasi pada daerah kepala dan leher khususnya nasofaring akan mengikutsertakan sebagian besar mukosa mulut. 5kibatnya dalam keadaan akut akan terjadi efek samping pada mukosa mulut berupa mukositis yang dirasa pasien sebagai nyeri pada saat menelan! mulut kering dan hilangnya cita rasa (taste. ;eadaan ini seringkali diperparah oleh timbulnya infeksi jamur pada mukosa lidah serta palatum. Efe& Radiasi pada $igi Kigi yang telah erupsi cenderung mengalami kerukan akibat radiasi daerah rongga mulut! meskipun kerusakannya baru tampak setelah beberapa tahun setelah radiasi. ?anifestasi kerusakan berupa destruksi substansi gigi yang disebut karies radiasi dan dimulai pada ser-ikal gigi. Lesi berupa demineralisasi yang lebih daripada karies pada umumnya! dengan pola melintas gigi dan menyebabkan kerusakan mahkota gigi pada daerah ser-ikal. ;erusakan jaringan keras gigi (email! dentin! sementum mengakibatkan karies gigi. "ecara radiografi daerah karies bersifat radiolusen bila dibandingkan dengan email atau dentin. Hal ini penting bagi pendiagnosa untuk melihat radiografi dalam situasi pengamatan yang tepat dengan pandangan yang jelas agar dapat membedakan antara restorasi dan anatomi gigi yang normal. Pada gigi terjadi dua efek radiasi yaitu efek radiasi secara langsung dan tidak langsung. a* Efe& Radiasi %angsung Afek radiasi ini terjadi paling dini dari benih gigi! berupa gangguan kalsifikasi benih gigi! gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi. b* Efe& Radiasi tida& %angsung Afek radiasi tidak langsung terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut! kemudian terkena radiasi ionosasi! maka akan terlihat kelainan gigi tersebut misalnya adanya karies radiasi. ,iasanya karies radiasi pada beberapa gigi bahkan seluruh region yang terkena pancaran sinar radiasi! keadaan ini disebut rampan karies radiasi. Radiasi karies merupakan bentuk rampan dari kerusakan gigi yang dapat terjadi pada tiap indi-idu yang mendapatkan radioterapi termasuk penyinaran dari glandula sali-a. Lesi karies dihasilkan dari perubahan glandula sali-arius. Penurunan arus! peningkatan pH! penurunan kapasitas buffer karena adanya perubahan elektrolit dan peningkatan -iskositas. "ali-a normal dapat menurun dan akumulasi debris yang cepat karena tidak adanya tindakan pembersihan. ;aries sekunder yang disebabkan radiasi memiliki bentuk jelas yang merata pada cement enamel junction (AS dari permukaan bukolabial! merupakan lokasi yang biasanya tahan terhadap karies. Permukaan bukal dan lingual sering Campak warna putih atau opak karena terjadi demineralisasi dari email. Daerah ini terjadi demineralisasi bila sali-a menjadi asam dan kehilangan suplai mineral yang secara normal mengisi ion negati-e berubah! permukaan lembut! kehailangan translusensi dan sering fraktur! menyebabkan erosi! membuat dentin menjadi terbuka. Efe& Radiasi pada Tulang Perawatan kanker pada daerah mulut sering dialkukan penyinaran termasuk pada mandibula. ;erusakan primer pada tulang disebabkan oleh penyinaran yan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah periosteum dan tulang kortikal! yang dalam keadaan normalnya sudah tipis. Radiasi juga dapat merusak osteoblas dan osteoklas. Saringan sumsusm tulang menjadi hipo-askular! hipo9ik! dan hiposelular. "ebagai tambahan! endosteum menjadi terjadi atrofi pada endosteum menunjukkan berkurangnya aktifitas osteoblas dan osteoklas! dan beberapa lacuna pada tulang yang kompak tampak kosong! hal tersebut merupakan indikasi terjadinya nekrosis. Derajat mineralisasi menjadi berkurang! memicu terjadinya kerapuhan! aytau perubahandari tulang yang normal. Sika keadaan ini bertambah parah tulang akan mangalami kematian! kondisi seperti ini disebut osteoradionecrosis. Efe& Radiasi pada Pulpa 5poptosis adalah mekanisme biologis yang merupakan jenis kematian sel yang terprogram! yang dapat terjadi pada kondisi fisiologis maupun patologis. 5poptosis digunakan oleh organism multi sel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. 5poptosis umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh. 5poptosis dapat terjadi selama selama perkembangan! sebagai mekanisme homeostatis untuk menjaga atau memelihara populasi sel dalam jaringan! sebagai mekanisme pertahanan jika sel rusak oleh suatu penyakit atau bahan racun pada proses penuaan. 5poptosis pada jaringan fibroral pulpa dapat terjadi akibat dosis radiasi yang diterima selama terapi radiasi adalah U
$44 rad sehingga apoptosis pada sel fibrolas pulpa meningkat pulpa sehingga selain sel sel fibrolas! sel%sel lain juga turut mati akibat efek radiasi. Dikarenakan sel fibrolas merupakan sel terbanyak yang ada di pulpa dengan fungsi sebagai menjaga integritas dan -italitas pulpa berupa membentuk dan mempertahankan matriks jaringan pulpa dengan membentuk ground substance dan serat kolagen sehingga apoptosis pada sel fibrolas pulpa menjadi proses awal terjadinya karies radiasi. "elain itu! Interaksi radiasi pengion dengan meteri biologic diawali dengan interaksdi fisika yaitu! proses ionisasi. Alektron yang dihasilkan dari proses ionisasi akan berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung. "ecara langsung bila penyerapan energi langsung terjadi pada molekul organik dalam sel yang mempunyai arti penting! seperti DC5. "edangkan interaksi secara tidak langsung bila terlebih dahulu terjadi interaksi radiasi dengan molekul air dalam sel yang efeknya kemudian akan mengenai molekul organik penting. ?engingat sekitar /4 dari tubuh manusia terdiri dari air! maka sebagian besar interaksi radiasi dalam tubuh terjadi secara tidak langsung. 5. Radiasi dengan ?olekul 5ir (Radiolisis 5ir Penyerapan energi radiasi oleh molekul air dalam proses radiolisis air akan menghasilkan radikal bebas (HV dan HV yang tidak stabil serta sangat reaktif dan toksik terhadap molekul organik -ital tubuh. ,. Radiasi dengan DC5.. Interaksi radiasi dengan DC5 dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur molekul gula atau basa! putusnya ikatan hydrogen antar basa! hilangnya basa dan lainnya. ;erusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai DC5 yang disebut single strand break! atau putusnya kedua untai DC5 yang disebut double strand breaks . Radiasi dengan ;romosom. "ebuah kromosom terdiri dari dua lengan yang dihubungkan satu sama lain dengan suatu penyempitan yang disebut sentromer. Radiasi dapat menyebabkan perubahan baik pada jumlah maupun struktur kromosom yang disebut aberasi kromosom. Perubahan jumlah kromosom! misalnya menjadi 'J buah pada sel somatic yang memungkinkan timbulnya kelainan genetic. ;erusakan struktur kromosom berupa patahnya lengan kromosom terjadi secara acak dengan peluang yang semakin besar dengan meningkatnya dosis radiasi. D3S"S D!# EEK S3!T"K R!D"!S" #. Dosis lemah:rendah 4 7 14 rad a. 4%$1 rad O tidak ada efek!mungkin tidak ada delayed effect b. $1%14 rad O efek tidak ada:sedikit perubahan susunan darah! mungkin ada delayed effect $. Dosis sedang 14%$44 rad a. 14%#44 rad O badan lemas:mual! perpendekan umur! perubahan susunan darah O delayed reco-ery b. #44%$44 rad O mual dan muntah $' jam setelah radiasi! nafsu makan kurang! lemas! suara serak! diare! epilepsi! kerontokan rambut &. Dosis semi letal $44%'44 rad % mual! mutah dalam #%$ jam setelah radiasi % epilepsi % nafsu makan berkurang % panas dan lemas % pada minggu ke%& radang mulut:tenggorok % Pada minggu ke%' pucat! perdarahan hidung! diar '. Dosis letal '44%844 rad % #%$ Sam mual muntah % akhir minggu ke%# radang mulut:tenggorokan
"*?,AR http::www.babehedi.com:search:label:R5DILKI$4;AD;TAR5C$4KIKI ;irimkan Ini lewat Amail,logThisW,erbagi ke Twitter ,erbagi ke Eacebook,agikan ke Pinterest Posting Lebih ,aru Posting Lama ,eranda
R!D"3%3$" KED3KTER!# $"$"
Telah lebih dari satu abad profesi kedokteran gigi menggunakan pemeriksaan radiografik sebagai sarana untuk memperoleh informasi diagnostik yang tidak dapat diperoleh dari pemeriksaan klinis dan pemeriksaan lain sebelumnya. Hingga saat ini dental radiografi menjadi salah satu peralatan penting yang digunakan dalam perawatan kedokteran gigi modern. Pemotretan radiografi gigi baik proyeksi intra oral maupun ekstra oral hampir merupakan prosedur umum yang dilakukan oleh dokter gigi dalam membantu penatalaksanaan suatu kasus Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi pengion dan bentuk energi lainnya (non pengion dalam bidang diagnostik! imajing dan terapi. Radiasi adalah proses dikeluarkannya energi radiasi dalam bentuk gelombang (partikel! atau proses kombinasi dari pengeluaran dan pancaran energi radiasi ."umber radiasi dapat terjadi secara alamiah maupun buatan. Sumber radiasi alamiah #. Radiasi dari sinar kosmis $. Radiasi yang berasal dari unsur%unsur kimiawi yang terdapat pada lapisan kerak bumi. &. Radiasi yang terjadi pada atmosfir sebagai akibat terjadinya pergeseran lintasan perputaran bola bumi. '. Radiasi yang berasal dari bahan radioaktif yang terdapat pada lapisan tanah (lapisan bola bumi. Sumber radiasi buatan Terjadi antara lain dari bahan radioaktif yang melalui spesifikasinya dengan alat khusus dapat dihasilkan jenis radiasi tertentu."umber radiasi buatan ini antara lain #. "inar ) X Dental ) Ray unit!mesin atau pesawat roentgen gigi yang berguna membuat radiografi gigi dan jaringan mulut.*nsur radioaktif yang biasa di gunakan adalah tungsten carbide!barium platinum cyanida."inar ini mula%mula ditemukan oleh sarjana fisika dari +uerhurg!,a-aria bernama +ilhelm onrad Roentgen pada tahun #/01. X *nit sinar ) medis!alat penghasil sinar ) ini biasanya digunakan untuk radiodiagnosa pada ilmu kedokteran umum!misalnya unit sinar ) medis jenis polyscoop%p# yang dapat digunakan pemeriksaan langsung dengan fluoresensi atau untuk pembuatan radiografi dari organ%organ tubuh manusia. #. "inar alfa $. "inar beta &. "inar gamma '. "inar Laser "inar ) adalah adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang sangat pendek yang dihasilkan oleh mesin penghasil sinar ) dengan mengunakan unsur radioaktif tungsten carbide atau barium platinum sianida . Definisi sinar ) adalah jenis radiasi yang digunakan dalam pencitraan dan terapi yang menggunakan energi panjang gelombang pendek sinar mampu menembus 2at kecuali logam berat Pembuatan Sinar X "uatu tabung roentgen hampa udara. Terdapat elektron%elektron yang diarahkan dengan kecepatan tinggi pada suatu sasaran(target.
"inar%9 adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang listrik! radio! inframerah panas! cahaya! sinar gamma! sinar kosmik dan sinar ultra-iolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. "inar 9 juga adalah bagian dari radiasi ionizing dan digunakan secara luas untuk industri! medikal diagnostik dan tujuan terapi. Penggunaan sinar% 9 adalah sesuatu yang penting untuk diagnosa gigi geligi serta jaringan sekitarnya dan pemakaian yang paling banyak pada dignostik imaging system. Proses Terjadinya sinar x #. $.
;atode(filamen dipanaskan (F$444G sampai menyala dengan mengaliri listrik dari transformator ;arena panas! elektron%elektron dari katode terlepas
&.
"ewaktu dihubungkan dg tranformator tegangan tinggi! elektron%elektron akan dipercepat gerakannya menuju anode dan dipusatkan ke alat pemusat ( focusing cup
'.
Eilamen dibuat relatif negatif terhadap target dengan memilih potensial tinggi
1.
5wan elektron mendadak dihentikan pada target dan terbentuk panas (F 00 dan sinar ) ( #
8.
Pelindung timah akan mencegah keluarnya sinar ) dari tabung hanya dapat keluar melalui jendela
J.
Panas yang tinggi pada sasaran akibat benturan elektron ditiadakan oleh radiator pendingin
Sifat – sifat sinar X #. Tidak dapat dilihat $. Tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet &. Tidak dapat difokuskan oleh lensa apapun '. Dapat diserap oleh timah hitam(Pb 1. Dapat dibelokan setelah menembus logam atau benda padat. 8. Dapat difraksikan oleh unsur kristal tertentu J. ?empunyai panjang gelombang sangat pendek /. ?empunyai frekuensi gelombang yang tinggi 0. ?empunyai daya tembus yang sangat tinggi #4. ?embutuhkan tegangan listrik yang tinggi untuk proses terjadinya ##. Dapat menimbulkan efek biologik sebagai akibat radiasi ionisasi #$. Dapat menimbulkan fluoresensi pada karton:plastik yang dilapisi bubuk halida perak #&. Dapat bereaksi dengan film yang digunakan untuk roentgenodiagnosa!karena timbul gambar dari objek yang dieksposi. #'. Dapat menstimulasi sel%sel muda dari organ tubuh hidup #1. Dapat menyebabkan nekrotik pada jaringan tubuh hidup #8. Dapat memutasikan sel%sel gonad #J. Dapat menimbulkan sindrom prodormal dari sisem saluran pencernaan #/. Dapat menimbulkan sindrom susunan syaraf pusat #0. Dapat menimbulkan kelainan sel darah!antara lain anemia(Hb sangat rendah trombositopenia!leukositosis!leukimia dan seterusnya. Kegunaan Dental Radiography #. Radiodiagnosa:Rongenodiagnosa Radiodiagnosa Radiograf gigi merupakan data pendukung yang penting dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit atau kelainan di ;edokteran Kigi misalnya
•
5danya kelainan apikal atau periapikal yang tidak terdeteksi secara klinis. 5danya kelainan pada rahang.
•
5danya fraktur rahang atau akar gigi
•
;aries yang tersembunyi(pada proksimal atau karies akarkaries sekunder!karies incipien!kedalaman karies dan lain%lain.
•
$.
Rencana Perawatan Radiograf gigi sangat membantu dalam pembuatan atau penentuan rencana perawatan!seperti
•
Penentuan letak pin atau implant ;ondisi saluran akar
•
Penentuan jenis dan teknik
•
&.
Penunjang Perawatan Radiograf gigi sangat membantu memudahkan dalam melakukan sebuah perawatan!seperti • •
;omplikasi post operatif Perawatan endodontik
'.
A-aluasi Perawatan *ntuk e-aluasi atau kontrol keberhasilan atau kemajuan perawatan 1. Radiografi merupakan salah satu data rekam medik yang sangat pentin 8. ;epentingan forensik.
#. $. &. '. 1. 8. J.
#. $. &. '.
#.
Peralatan Dental Radiography meliputi : *nit sinar ) Eilm *nit Prosesing Larutan prosesing film *nit pengering film Radiography protection system @iewer EEK R!D"!S" S"#!R X "ifat sinar 9 yang berbahaya terutama pada yang terkena radiasi baik makhluk hidup maupun lingkungan!sebagai efek lanjut dari pengaruh radiasi ionisasi terhadap jaringan dan keadaan lingkungan tersebut. "ecara umum!perubahan jaringan atau sel terkena radiasi ionisasi sinar ) sebagai akibat terurainya ion%ion air (akibat ionisasi adanya rekomendasi dengan terbentuknya molekul air dan terbentuknya peroksida yang merupakan racun dalam jaringan atau sel!serta pula terbentuknya ion bebas hidrogen yang akan menimbulkan reaksi kimiawi dan perubahan biokimia pada jaringan sel tersebut. Radiasi sinar ) dapat menimbulkan perubahan%perubahan di dalam tubuh antara lain ,iokimia cairan tubuh ,iokimia sel ,iokimia jaringan ,iokimia organ Hal ini akan mengakibatkan timbulnya keluhan!gejala klinis bahkan kematian sel!jaringan dan organ tersebut. Afek biologi yang terjadi !mula%mula berupa absorbsi radiasi sampai timbulnya gejala radiasi!keadaan ini memerlukan waktu bertahun%tahun.?asa atau waktu tersebut disebut periode latent.Periode latent terjadi sebagai akibat efek biologi kumulatif. $igi Pada gigi terjadi dua efek radiasi yaitu Afek radiasi langsung Afek radiasi langsung terjadi paling dini dari benih gigi!berupa gangguan kalsifikasi benih gigi!gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi. $. Afek radiasi tak langsung Afek radiasi tak langsung terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut!kemudian terkena radiasi ionisasi!maka akan terlihat kelainan gigi tersebut misalnya ada karies radiasi.,iasanya karies radiasi terjadi pada beberapa gigi bahkan seluruh regio yang terkena pancaran sinar radiasi!keadaan ini disebut rampan karies radiasi!yang terjadi setelah mengabsorbsi dosis radiasi 1.444R. Kelenjar %iur Radiasi ionisasi yang terjadi pada kelenjar liur dengan dosis radiasi sekitar &.444R akan menimbulkan gangguan sekresi air liur!hal ini menyebabkan rongga mulut terasa kering disebut 9erostomia. Ting&at perubahan &elenjar liur setelah radiasi *ntuk beberapa hari terjadi radang kelenjar liur!setelah satu minggu terjadi penyusutan parensim sehingga terjadi pengecilan kelenjar liur!ada penyumbatan.Terjadi penurunan sekresi air liur dan -iskositasnya lebih kental!warna air liu akan berubah kekuningan dan coklat.Phnya turun lebih asam. %idah Radiasi ionisasi pada lidah!menyebabkan pecahnya papila filiformis dan fungiformis ,ibir!jaringan ikat di dalam mulut dan pipi
"etiap sel jaringan ikat yang terkena radiasi ionisasi akan mengalami perubahan!antara lain
•
Pecahnya kromosom
•
Pecahnya -akuola didalam inti sel
•
Pecahnya sitoplasma
Perubahan tersebut terjadi terus menerus sedangkan mitosis sel juga terjadi.Perubahan tersebut mengakibatkan sel mitosis tidak normal dan pembentukan sel%sel besar atau sel raksasa.Radiasi lebih lanjut akan mengakibatkan terjadinya kematian jaringan tersebut (nekrotik.Pada beberapa literatur radiasi tersebut dapat menyembuhkan kanker tetapi dapat menyebabkan kanker.;anker mulut kadang%kadang terjadi sebagai akibat pengobatan dengan radiasi(radioterapi dengan dosis radiasi sekitar 1444%J444 Rad. Daerah leher ,ila daerah leher terkena radiasi!yang menderita radiasi ionisasi adalah kelenjar tiroid.Dosis rendah yang terserap kelenjar tiroid lebih kecil dari 8!1 rad tidak mengakibatkan kelainan!tetapi bila dosis radiasi tersersp jauh lebih tinggi!akan mengakibatkan stimulasi sel kelenjar tiroid serta kanker tiroid. (Lukman! #004 Satuan dari Radiasi
#.
$. &. '. 1.
Rad
"atuan dosis serap yang diperlukan untuk melepaskan tenaga #44 erg dalam # gram bahan yang disinari .# Rad M #44 erg:gram Roentgen "uatu pemaparan radiasi yang memberikan muatan $!1/ 9 #4 coulomb per kg udara Rem 5dalah satuan dosis ekui-alen< yaitu sama dengan dosis serap dikalikan dengan faktor kualitas (NE $ray .$y/ # Ky M #44 rad Sie1ert .S1/ # "- M #44 Rem
PR3SES"#$ "% Tahapan pengolahan film secara kon-ensional terdiri dari pembangkitan (de-eloping! pembilasan (rinsing! penetapan (fi9ing! pencucian (washing! dan pengeringan (drying. #. De1eloping . Pembang&itan / Pembangkitan merupakan langkah pertama dalam memproses film. "uatu larutan kimia yang dikenal sebagai larutan pengembang atau de-eloper digunakan dalam proses pembangkitan. Tujuan dari de-eloper atau pengembang adalah mengurangi paparan! energi ;ristal perak halida kimia ke perak hitam metalik. Larutan pengembang ini melembutkan emulsi film selama proses ini ifat dasar Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir%butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. "ementara butiran perak halida yang tidak mendapat penyinaran tidak akan terjadi perubahan. Perubahan menjadi perak metalik ini berperan dalam penghitaman bagian%bagian yang terkena cahaya sinar%) sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh film."edangkan yang tidak mendapat penyinaran akan tetap bening. Dari perubahan butiran perak halida inilah akan terbentuk bayangan laten pada film. ayangan laten (latent image Amulsi film radiografi terdiri dari ion perak positif dan ion bromida negati-e (5g,r yang tersusun bersama di dalam kisi kristal (cristal lattice. ;etika film mendapatkan eksposi sinar%) maka cahaya akan berinteraksi dengan ion bromide yang menyebabkan terlepasnya ikatan elektron. Alektron ini akan bergerak dengan cepat kemudian akan tersimpan di daiam bintik kepekaan (sensiti-ity speck sehingga bermuatan negatif. ;emudian bintik kepekaan ini akan menarik ion perak positif yang bergerak bebas untuk masuk ke dalamnya lalu menetralkan ion perak positif menjadi perak berwarna hitam atau perak metalik. ?aka terjadilah bayangan laten yang gambarannya bersifat tidak tampak. arutan de-eloper terdiri dari ol-ent ,ahan yang dipergunakan sebagai pelarut adalah air bersih yang tidak mengandung mineral. kit (de-eloping agent. ,ahan pembangkit adalah bahan yang dapat mengubah perak halida menjadi perak metalik. Di dalam lembaran film! bahan pembangkit ini akan bereaksi dengan memberikan elektron kepada kristal perak bromida untuk menetralisir ion perak sehingga kristal perak halida yang tadinya telah terkena penyinaran menjadi perak metalik berwarna hitam! tanpa mempengaruhi kristal yang tidak terkena penyinaran. ,ahan yang biasa digunakan adalah jenis ben2ena (8H8. at (accelerator. ,ahan de-eloper membutuhkan media alkali (basa supaya emulsi pada film mudah membengkak dan mudah diterobos oleh bahan pembangkit (mudah diaktifkan. ,ahan yang mengandung alkali ini disebut bahan pemercepat yang biasanya terdapat pada bahan seperti potasium karbonat (Ca$& : ;$& atau potasium hidroksida (CaH : ;H yang mempunyai sifat dapat larut dalam air. (restrainer. Eungsi bahan penahan adalah untuk mengendalikan aksi reduksi bahan pembangkit terhadap kristal yang tidak tereksposi! sehingga tidak terjadi kabut (fog pada bayangan film. ,ahan yang sering digunakan adalah kalium bromida. l (preser-atif. ,ahan penangkal berfungsi untuk mengontrol laju oksidasi bahan pembangkit. ,ahan pembangkit mudah teroksidasi karena mengabsorbsi oksigen dari udara. Camun bahan penangkal ini tidak menghentikan sepenuhnya proses oksidasi! hanya mengurangi laju oksidasi dan meminimalkan efek yang ditimbulkannya. bahan. "elain dari bahan%bahan dasar! cairan pembangkit mengandung pula bahan%bahan tambahan seperti bahan penyangga (buffer dan bahan pengeras (hardening agent. Eungsi dari bahan penyangga adalah untuk mempertahankan pH cairan sehingga akti-itas cairan pembangkit relatif konstan. "edangkan fungsi dari bahan pengeras adalah untuk mengeraskan emulsi film yang diproses.
"etelah proses pembangkitan! rendaman air digunakan untuk mencuci atau membilas film. Pembilasan digunakan untuk menghilangkan de-eloper atau pengembang dari film dan memberhentikan proses pengembangan. Pada waktu
film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit! sejumlah cairan pembangkit akan terbawa pada permukaan film dan juga di dalam emulsi filmnya. airan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya.airan pembangkit yang tersisa masih memungkinkan berlanjutnya proses pembangkitan walaupun film telah dikeluarkan dari larutan pembangkit. 5pabila pembangkitan masih terjadi pada proses penetapan maka akan membentuk kabut dikroik (dichroic fog sehingga foto hasil tidak memuaskan.Proses yang terjadi pada cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam air. Pembilasan ini harus dilakukan dengan air yang mengalir selama 1 detik. "etelah proses pembilasan! difiksasi. "uatu larutan kimia yang dikenal sebagai fiksator digunakan dalam proses fiksasi. Tujuan dari fiksator adalah untuk menghilangkan ;ristal perak halida yang tidak terpapar dan terkena energi emulsi film. Eiksator menguatkan emulsi film selama proses ini. Diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar%). Tanpa mengubah gambaran perak metalik. Perak halida dihilangkan dengan cara mengubahnya menjadi perak komplek. "enyawa tersebut bersifat larut dalam air kemudian selanjutnya akan dihilangkan pada tahap pencucian. Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film. Pada proses ini juga diperlukan adanya pengerasan untuk memberikan perlindungan terhadap kerusakan dan untuk mengendalikan akibat penyerapan uap air. Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat suatu cairan penetap adalah: ahan penetap (fi9ing agent. Dipilih bahan yang berfungsi mengubah perak halida. ,ahan ini bersifat dapat bereaksi dengan perak halida dan membentuk komponen perak yang larut dalam air! tidak merusak gelatin! dan tidak memberikan efek terhadap bayangan perak metalik. ,ahan yang umum digunakan adalah natrium thiosulfat (Ca$"$& yang dikenal dengan nama hypo. ahan pemercepat (accelerator. *ntuk menghindari kabut dikroik dan timbulnya noda kecoklatan! biasanya digunakan asam yang sesuai. ;arena pembangkit memerlukan basa dalam menjalankan aksinya! maka tingkat keasaman cairan penetap akan menghentikan aksinya. 5sam kuat seperti asam sulfat (H$"' akan merusak bahan penetap dan mengendapkan sulfur c. ,ahan penangkal (preser-atif. *ntuk menghindari adanya pengendapan sulfur maka pada cairan penetap ditambahkan bahan penangkal yang akan melarutkan kembali sulfur tersebut. ,ahan penangkal yang digunakan adalah natrium sulfit! natrium metabisulfit! atau kalium metabisulfit. d. ,alian pengeras (hardener ,ahan ini digunakan untuk mencegah pembengkakan emulsi film yang berlebihan. Pembengkakan emulsi akan membuat perak bromida mudah terkelupas dan pengeringan film yang tidak merata. ,ahan yang digunakan biasanya adalah potassium alum Y;$"'5l&("'$H$Z! aluminium sulfat Y5l$("' &Z. e. ,ahan penyangga (buffer. Digunakan untuk mempertahankan pH cairan agar dapat tetap terjaga pada nilai ' 7 1. ,ahan yang digunakan adalah pasangan antara asam asetat dengan natrium asetat! atau pasangan natrium sulfit dengan natrium bisulfit. f. Pelarut (sol-ent. Pelarut yang ummn digunakan adalah air bersih. D. 2ashing .Pen;u;ian/ "etelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan%bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir agar dan air yang digunakan selalu dalam keadaan bersih. A. Drying .Pengeringan/ ?erupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi yang tidak rusak! bebas dari partikel debu! endapan kristal! noda! dan artefak. ara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah dengan udara. 5da tiga faktor penting yang mempengaruhinya! yaitu suhu udara! kelembaban udara! dan aliran udara yang melewati emulsi. ,erikut contoh%contoh alat pelindung mata
#.
"afety Klasses 5dalah kaca mata keselamatan. ;acamata ini kelihatannya hampir sama dengan kacamata biasa! namun terbuat dari bahan yang tahan tehadap tubrukan sehingga melindungi mata dari adanya benda yang terbang mengenai mata. Senis kacamata ini juga sering di pakai bersama%sama dengan alat pelindung muka samping kiri kanan.
$.
Koggles 5tau kacamata debu. Senis kacamata ini melindungi mata dari adanya percikan cairan%cairan kimia atau dari tubrukan benda%benda yang terbang yang bisa merusak mata. Pastikan bahwa anda memakai jenis kacamata yang sesuai dengan jenis pekerjaan anda sebab untuk jenis kacamata ini banyak disesuaikan dengan tingkat perlindungan yang diberikan.
&.
"haded Ayewear 5dalah sejenis kaca mata gelap atau bayangan. ;acamata ini melindungi mata dari radiasi pembakaran. Disamping itu diperlukan kacamata keselamatan untuk pekerjaan%pekerjaan yang dilakukan di ruang atau lapangan terbuka. Helm tukang las memiliki kaca pelindung gelap : bayangan dan bagi siapa saja yang bekerja didekat tempat pengelasan harus memakai shaded glasses ( kacamata gelap utuk melindungi mata dari radiasi pembakaran.
'.
Eace shields dan Head o-erings 5dalah alat pelindung muka dan penutup kepala. *ntuk jenis pekerjaan tertentu diperlukan adanya penutup muka dan kepala selain alat pelindung mata yang diperlukan.
!%!T6!%!T PE%"#D9#$ D"R" 8!#$ D"$9#!K!# D!%! %!'3R!T3R"9
5lat%alat yang digunakan para pengguna ketika bekerja di dalam laboratorium disebut alat pelindung diri. 5lat Pelindung Diri (5PD merupakan peralatan pelindung yang digunakan oleh seorang pekerja untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan. 5PD dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Personal Protecti-e Auipment (PPA. Dengan melihat kata [personal[ pada kata PPA terebut! maka setiap peralatan yang dikenakan harus mampu memperoteksi si pemakainya. "ebagai contoh! proteksi telinga (hearing protection yang melindungi telinga pemakainya dari transmisi kebisingan! masker dengan filter yang menyerap dan menyaring kontaminasi udara! dan jas laboratorium yang memberikan perlindungan pemakainya dari kontaminisasi bahan kimia. Disini akan dibahas beberapa alat%alat yang digunakan para pengguna laboratorium tersebut! diantaranya #.
Perlindungan ?ata
;etika bekerja di dalam laboratorium! diharapkan menggunakan pelindung mata. Hal ini dimaksud untuk melindungi mata dari kecelakaan sebagai akibat dari tumpahan bahan kimia! uap kimia! dan radiasi. "ecara umum perlindungan mata terdiri dari \ ;acamata pelindung atau kacamata "afety \ Eaceshield \ @isor \ Koggle $.
Perlindungan ;epala
;etika bekerja di dalam laboratorium! diharapkan menggunakan pelindung kepala. Hal ini dimaksud untuk melindungi kepala dari kecelakaan laboratorium seperti terbentur oleh benda%benda yang terjatuh atau terlempar! resiko kepala kejeduk! rambut terlilit! dan lain%lain. ontoh alat pelindung kepala adalah helem pengaman.
&.
Perlindungan +ajah
;etika bekerja di dalam laboratorium! diharapkan menggunakan pelindung wajah.Hal ini dimaksud untuk melindungi wajah dari kecelakaan kerja seperti terkena percikan bahan%bahan kimia atau kecelakaan lainnya. Pelindung wajah ini merupakan pelindung yang berbeda dari yang lain karena pelindung ini hampir sama dengan pelindung mata tetapi lebih spesial (goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk melindungi mata dan wajah dari radiasi dan bahaya laser. "elain itu pelindung mata ini juga ada yang berbentuk seperti tameng yang biasa dipakai para pekerja di bengkel ketika sedang mengelas. '.
Perlindungan Tubuh
;etika bekerja di dalam laboratorium! diharapkan menggunakan pelindung tubuh. Hal ini dimaksud untuk melindungi tubuh dari tumpahan bahan kimia atau api sebelum mengenai kulit pemakainya. "elain itu! pelindung tubuh ini juga melindungi tubuh dari temperatur yang ekstrim! cuaca buruk! bahan kimia atau serpihan metal! semprotan dari tekanan yang bocor! tabrakan atau tertusuk! kontaminasi debu! dan lain%lain. "ecara umum pelindung tubuh terdiri dari \ ,oiler suits \ "pecialist protecti-e clothing \ Ag chain%mail aprons \ High%-isibility clothing \ Sas laboratorium \ Sumpsuits \ 5pron
1.
Perlindungan ;aki
;etika bekerja di dalam laboratorium! diharapkan menggunakan pelindung kaki. Hal ini dimaksud untuk melindungi kaki dari basah! electrostatic build%up! terpeleset! terpotong dan tertusuk! benda berjatuhan! percikan 2at kimia dan besi! abrasi. "ecara umum alat perlindungan pada kaki terdiri dari \ "epatu dan bot safety dengan pelindung jari kaki dan telapak sepatu yang anti tusuk \ elana panjang 8.
Perlindungan Tangan
;etika bekerja di dalam laboratorium! diharapkan menggunakan pelindung tangan. Hal ini dimaksud untuk melindungi tangandari memar! temperatur yang ekstrim! terpotong dan tertusuk! terbentur atau terpukul! 2at kimia! tersetrum! infeksi kulit! sakit atau kontaminasi. "ecara umum pelindung tangan terdiri dari \ Klo-es \ Kauntlets \ ?itts \ +ristcuffs \ 5rmlets J.
Perlindungan Pernafasan
;etika bekerja di dalam laboratorium! diharapkan menggunakan pelindung hidung atau pernafasan.;ontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah lewat pernafasan. ,anyak sekali partikel% partikel udara! debu! uap dan gas yang dapat membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat
kerja dengan bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. leh karena itu! para pekerjanya harus memakai perlindungan pernafasan! atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker! yang sesuai. Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi! kosentrasi! dan batas paparan. ,eberapa jenis perlindungan pernafasan dilengkapi dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk. Eilter masker tersebut memiliki masa pakai. 5pabila tidak dapat menyaring udara yang terkontaminasi lagi! maka filter tersebut harus diganti. "ecara umum alat perlindungan pada hidung atau pernafasan adalah \ ?asker atau respirator pakai buang \ Eull atau half respirator \ ,reathing apparatus /.
Perlindungan Pendengaran
;etika bekerja di dalam laboratorium! diharapkan menggunakan pelindung telinga atau pendengaran. Hal ini dimaksud untuk menjaga dan melindungi telinga dari bahan%bahan kimia atau serpihan agar tidak masuk ke dalam telinga pemakai. "elain itu menjaga gendang telinga pemakai dari kebisingan agar tidak merusak gendang telinganya. 5lat yang digunakan adalah sejenis penutup telinga yang lumayan empuk! dalam artian tidak keras sehingga nyaman dipakai! menyerupai earphone atau headset.
X X
Informasi diatas didapat dari sumber%sumber berikut Piskuno-.$44/.http::laboratoryresearch.blogspot.com:$44/:4J:alat%pelindung%diri.html diunduh pada hari Rabu! $ Co-ember $4## pukul #8.#& +I, 5rtikel ;&.$4##.http::www.artikelk&.com:bahaya%jenis%jenis%alat%pelindung%diri%apd.html diunduh pada hari Rabu! $ Co-ember $4## pukul #8.$# +I, '!' " PE#D!<9%9!#
)*
!* %atar 'ela&ang
Pada saat ini radiografi kedokteran gigi merupakan alat yang sering digunakan dalam praktek kedokteran gigi. Radiografi kedokteran gigi memungkinkan untuk dapat melakukan diagnosis kondisi fisik pada kasus yang sangat sulit dibedakan dan dari hasil radiografi dapat berguna dan bermanfaat bagi pasien. "elain itu! pemeriksaan radiografi merupakan salah satu metode diagnostik utama yang digunakan dalam semua bidang pelayanan kesehatan dan berkontribusi terhadap promosi kesehatan! baik secara indi-idual maupun nasional. ,agaimanapun juga! prosedur penggunaan radiologi di bidang kedokteran gigi harus dikelola dengan hati%hati! karena radiasi sinar ) berpotensi mengganggu kesehatan sel dan jaringan. Afek radiasi dikelompokan menjadi $ kategori yaitu efek deterministik dan efek stokastik. Afek determistik adalah terjadinya kematian sel dan ditandai oleh dosis mematikan. ,ila paparan diatas dosis yang ditentukan akan meningkatkan keparahan cidera. Di sisi lain juga ada efek stokastik! termasuk kanker dan efek hereditas didasarkan pada kerusakan pada DC5. 5nak kecil lebih sensitif untuk terkena pengaruh radiasi ionisasi daripada orang dewasa. Suga resiko bagi wanita selalu relatif lebih tinggi daripada pria karena perbedaan dalam ukuran dan posisi organ sensitif terhadap radiasi.
Pengelolaan yang hati%hati dalam penggunaaan sinar ) ini dilakukan dengan cara proteksi radiasi terhadap pasien! operator! dokter gigi dan masyarakat di lingkungan sekitar (5rpansa!$441 "elain itu juga diperlukan peraturan undang%undang untuk melindungi orang%orang dalam menjalankan pemeriksaan medis dan pengobatan seperti undang%undang kesehatan dan keselamatan kerja! peraturan radiasi pengion serta pengendalian bahan berbahaya untuk kesehatan.
)*
'* Rumusan asalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah! yaitu #.,agaimana prosedur proteksi radiasi terhadap pasien] $.,agaimana prosedur proteksi radiasi terhadap operator] &.,agaimana proteksi radiasi pada ruangan] '!' "" T"#=!9!# P9ST!K!
Prokteksi radiasi adalah suatu usaha penjagaan adanya sinar radiasi dari pesawat roentgen khususnya pesawat roentgen gigi! agar radiasi tersebut sedapat mungkin tidak mengenai dan membahayakan manusia yang terkena radiasi. Pengertian proteksi radiasi dimaksudkan agar seseorang menerima atau terkena dosis radiasi sekecil mungkin (Lukman! #00#.
PR"#S"P PR3TEKS" R!D"!S"
"ebagian besar praktisi dental akan menyadari bahwa peralatan X-ray serta praktek yang mereka lakukan harus memiliki lisensi:ijin untuk melindungi pekerja dan pasien. Penggunaan radiasi dalam radiodiagnostik akan memberikan kontribusi radiasi kepada banyak pihak! yaitu operator! pasien! serta lingkungan:ruangan. 5da & prinsip proteksi radiasi yang telah direkomendasikan oleh International ommission !adiological "rotection (IRP untuk dipatuhi! yaitu #.
Sustifikasi
"etiap penggunaan radiasi harus berlandaskan asas manfaat! dimana manfaat yang diterima harus lebih besar dari risiko yang ditimbulkannya. #.
Limitasi
Dosis yang diterima pekerja radiasi maupun pasien tidak boleh melampaui Cilai ,atas Dosis (C,D yang telah ditetapkan. ,atas dosis bagi pekerja radiasi dimaksudkan untuk mencegah munculnya efek deterministik (non stokastik dan mengurangi peluang terjadinya efek stokastik. #.
ptimasi
"emua penyinaran harus diusahakan serendah%rendahnya (prinsip 5L5R5%as low as reasonably achie#eable! dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial. ;egiatan pemanfaatan radiasi harus direncanakan dan sumber radiasi harus dirancang serta dioperasikan untuk menjamin agar paparan radiasi yang terjadi dapat ditekan serendah%rendahnya.
EEK R!D"!S" Efe& sto&asti& dan non sto&asti&
Radiasi memiliki efek merusak pada manusia. Afek merusak radiasi ini dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu efek deterministik dan efek stokastik. #.
Afek stokastik
Afek stokastik! termasuk kanker dan efek hereditas didasarkan pada kerusakan DC5. ,atasan dalam dosis radiasi ini tidak ada! bahkan dosis terkecil pun dapat menimbulkan efek biologis. iri efek stokastik #. $.
Tidak mengenal dosis ambang Timbul setelah melalui masa tenang yang lama
&.
;eparahan tidak tergantung pada dosis radiasi
'.
Tidak ada penyembuhan secara langsung
ontoh kanker! leukimia #.
Afek non stokastik (deterministik
Afek deterministik merupakan terjadinya kematian sel dan ditandai oleh dosis yang mematikan. 5pabila paparan telah melebihi dosis yang ditentukan akan meningkatkan keparahan cidera. iri efek non stokastik #. $.
?empunyai dosis ambang Timbul beberapa saat setelah radiasi
&.
5da penyembuhan spontan (tergantung tingkat keparahan
'.
;eparahannya tergantung dosis radiasi
ontoh luka bakar! sterilitas dan katarak Efe& biologi pada sistem organ( organ( dan jaringan
#.
Darah dan sumsum tulang
%
Penurunan sel darah putih
%
;erusakan permanen sel darah merah
%
;ecenderungan perdarahan atau infeksi
%
5nemia
%
Leukimia sumsum tulang #.
Tulang
%
"umsum tulang dan selaput dalam atau luar (tulang peka terhadap radiasi
%
"omatik stokastik kanker sel epitel dan selaput tulang #. $.
;elenjar gondok! mudah rusak akibat kontaminasi radioaktif Paru%paru! rusak akibat kontaminasi internal radioaktif
&.
Hati dan ginjal! relatif tahan terhadap radiasi
'.
"aluran pencernaan makanan
%
kerusakan saluran pencernaan makanan dengan gejala mual! muntah! gangguan pencernaan! diare
%
kematian jaringan oleh karena dehidrasi parah
%
kanker pada epitel saluran pencernaan #.
rgan reproduksi
%
somastik dan stokastik sterilitas
%
genetik dan stokastik #. $.
"istem saraf! tahan terhadap radiasi! kematiannya karena dosis tinggi ?ata! lensa peka terhadap radiasi dan menimbulkan katarak
&.
;ulit! kemerahan! luka bakar! kematian jaringan! dan kanker kulit
5pabila radiasi pengion memapari wanita hamil! radiasi akan juga menembus badannya dan mengenai embrio atau fetus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa embrio bayi sangat sensitif terhadap radiasi daripada orang dewasa! khususnya pada tiga bulan pertama kehamilan! apalagi wanita yang hamil kebanyakan belum menyadari bahwa dia sedang hamil.
9#D!#$69#D!#$
'!' """* Petugas dan ahli prote&si radiasi Pasal -*
"etiap Instalasi 5tom harus mempunyai sekurang%kurangnya seorang Petugas Proteksi Radiasi. Pasal 0*
(# "etiap Penguasa Instalasi 5tom! dengan persetujuan Instansi yang ,erwenang! diwajibkan menunjuk dirinya sendiri atau orang lain dibawahnya selaku Petugas Proteksi Radiasi. ($ Petugas Proteksi Radiasi bertanggungiawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan keselamatan setiap orang dalam lingkungan kepada Penguasa Instalasi 5tom. Pasal >*
Petugas Proteksi Radiasi berkewajiban menyusun Pedoman ;erja! Instruksi dan lain%lain yang berlaku dalam lingkungan Instalasi atom yang bersangkutan. Pasal ?*
(# *ntuk mengawasi ditaatinya peraturan%peraturan keselamatan kerja terhadap radiasi! perlu ditunjuk 5hli Proteksi Radiasi oleh Instansi yang berwenang. ($ 5hli Proteksi Radiasi diwajibkan memberikan laporan kepada Instansi yang ,erwenang dan ?enteri Tenaga ;erja! Transmigrasi dan ;operasi secara berkala. '!' @* Ketentuan6&etentuan &erja dengan Aat6Aat radioa&tif dan sumber radiasi lainnya Pasal )-*
"emua pekerjaan yang memakai 2at radioaktif terbuka dan 2at radioaktif tertutup serta sumber%sumber radiasi lainnya! harus mengikuti ketentuanketentuan yang diatur lebih lanjut oleh Instansi yang berwenang. Pasal )0*
+anita hamil tidak diperkenankan meneriina dosis radiasi yang melebihi Cilai ,atas yang dii2inkan sebagai yang diatur pada Pasal &.
#"%!" '!T!S D3S"S .#'D/
Pusat Teknologi Cuklir ,ahan dan Radiometri (PTC,R telah menetapkan Cilai ,atas Dosis (C,D radiasi tahunan yang mengacu pada "; ;epala ,5PATAC Co. 4#:;a%,5PATAC:@%00 tentang ;etentuan ;eselamatan ;erja terhadap Radiasi. Cilai batas dosis yang ditetapkan dalam ;etentuan ini bukan batas tertinggi yang apabila dilampaui seseorang akan mengalami akibat radiasi merugikan yang nyata atau menjadi sakit! akan tetapi merupakan batas tertinggi yang dijadikan acuan! karena setiap penyinaran yang tidak perlu harus dihindari dan penerimaan dosis harus diusahakan serendah%rendahnya (5L5R5. Cilai batas dosis pada masyarakat umum adalah 1 m"- per tahun! dan untuk wanita hamil adalah #4 m"- selama masa kehamilan. Dosis tahunan maksimum yang direkomendasikan untuk para pekerja
kesehatan adalah 14 milisi-erts dan seumur hidup maksimum yang diijinkan adalah #4 m"- dikalikan dengan usia seseorang dalam tahun. Afek yang dihasilkan akibat radiasi! seperti yang telah dipaparkan sebelumnya! dapat dikurangi atau diminimalisir dengan dosis yang sesuai dan penggunaan proteksi radiasi bagi operator! pasien dan ruangan sehingga efek tersebut dapat dihindarkan.
'!' """ PE'!
)*
!*
Prote&si Radiasi pada Pasien
Dalam upaya proteksi radiasi terhadap pasien! selain dengan menerapkan ketiga prinsip tersebut dapat juga dilakukan dengan mengenakan alat pelindung pada pasien. 5lat pelindung radiasi dalam kedokteran gigi berbeda dengan alat pelindung radiasi yang digunakan radiografi medis! karena radiografi gigi biasanya terbatas pada penyinaran kepala dan leher. "elain itu! k@p dan m5 pada mesin sinar ) radiograf gigi tidak setinggi dengan k@p dan m5 yang digunakan pada mesin sinar ) medis. 5pron timah dan perisai tiroid merupakan peralatan pelindung pasien untuk meminimalkan paparan radiasi yang tersebar. 5pron timah tersedia dalam berbagai ukuran untuk dewasa dan anak%anak. 5pron timah terbuat dari berbagai bahan yang ringan dan fleksibel dengan ketebalan timah yang ber-ariasi dari 4!$1%#!$1 mm! tergantung pada kemampuan k@p mesin. ?akin tinggi k@p! makin tebal timah pada apron. ?elindungi tiroid dengan penutup tiroid sangat dianjurkan untuk pasien anak%anak dan wanita hamil! karena pasien ini rentan terhadap efek radiasi. Penutup tiroid ada yang jadi satu dengan apron timah! ada juga yang terpisah. Kambar (a merupakan apron timah sekaligus penutup tiroid untuk dewasa. Kambar (b merupakan gambar apron timah tanpa penutup tiroid untuk dewasa juga. "edangkan gambar (c adalah apron timah untuk anak%anak.
(a
(b
(c
Penyinaran%penyinaran yang tidak perlu pada kelenjar gondok dan timus (pada anak%anak demikian pula penyinaran yang tidak diinginkan pada sumsum tulang! mata dan kelenjar gondok (orang dewasa harus dihindarkan dengan menggunakan kolimator! dan teknik radiografi yang baik. ;olimasi memperkecil luas daerah dan -olume penyinaran pada kulit dan jaringan dibawahnya! karena itu mengurangi dosis yang diterima oleh sebagian besar organ! dosis integral! dosis gonad dan dosis yang diterima operator. ?elindungi pasien dengan menggunakan kolimasi optimum! berarti memperkecil jumlah radiasi sekunder. Kambar D. ;olimasi yang tepat untuk kebutuhan pemotretan gigi
)*
'*
Prote&si pada 3perator
Dental radiograf berguna dalam diagnosis dan pengobatan pada penyakit mulut seperti karies! penyakit periodontal! dan penyakit mulut. "eorang tenaga medis harus mengetahui keuntungan dan kerugian dental radiograf pada pasien dengan paparan dalam jangka waktu yang lama! dan harus mengikuti prinsip 5L5R5 yang meliputi justifikasi! limitasi dan optimasi. ?eskipun dosis radiasi pada bidang kedokteran gigi sangat rendah! namun paparan penggunaannya harus minim (5nonim! $448. Hal lain yang juga penting dalam radiograf adalah pemilihan peralatan termasuk gambar reseptor $ focal spot-to-film! balok collimasi 9%ray! filtrasi! apron timbal dan kerah (+hite dan Pharoah! $44'. "elain pasien! operator juga menerima paparan radiasi dari mesin sinar )! oleh karena itu tindakan perlindungan operator juga penting untuk meminimalkan paparan radiasi. Tindakan perlindungan operator bisa meliputi pendidikan! penerapan program perlindungan radiasi tahunan dan seumur hidup! batas paparan radiasi pengion! rekomendasi untuk memakai dosimeter pribadi dan menggunakan perisai penghalang (5nonim! $448. ?eskipun operator gigi (dokter gigi! perawat gigi menerima paparan yang lebih sedikit daripada pekerja kesehatan umum lainnya! tindakan proteksi ini penting dilakukan untuk meminimalkan pajanan radiasi pengion. perator radiografi harus menggunakan perlindungan penghalang dan pembatas jendela kaca untuk melihat pasien selama paparan. "elain hal%hal tersebut seorang operator gigi harus menggunakan kewaspadaan standar bila terkena paparan radiograf. perator harus menggunakan sarung tangan ketika mengekspos film dan penanganan barang% barang yang terkontaminasi! selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memakai sarung tangan! selain itu bisa ditambah dengan kacamata dan masker pelindung wajah. Sika meninggalkan ruangan atau membuat semacam pelindung maka diperlukan aturan posisi dan jarak dari perlekatan terminal.perator berdiri kira%kira 8 kaki dari pasien dengan sudut 04^%#&1^dari pusat sinar )%R5= pemaparan tidak hanya memberikan keuntungan untukm menurunkan intensitas sinar )%ray tapi juga mempertim mbangkan letak penyebaran radiasi yang terserap oleh kepala pasien. "emua praktisi harus memeriksa prosedur untuk pemakaian
Kambar A. Posisi terbaik untuk operator
gambar E. Posisi berdiri operator
?etode%metode untuk mengurangi paparan radiasi lebih menitikberatkan pada pasien. 5kan tetapi! telah terbukti bahwa prosedur atau teknik untuk mengurangi paparan radiasi pada pasien juga kemungkinan besar bisa mengurangi paparan radiasi pada operator (+hite dan Pharoah! $44'. ,eberapa langkah lain dapat digunakan untuk mengurangi kemungkinan paparan tersebut. "eperti prosedur tertulis yang secara umum memerintahkan ada beberapa langkah. Di bawah ini dijelaskan prosedur berdasarkan urutan fakta penting mengenai sinar 9! yaitu #. $.
Perjalanan garis lurus berasal dari sumber Intensitas dari pancaran radiasi diperkecil dengan cepat dan baik berdasarkan jarak dari meningkatnya sumber
&.
"inar tersebut dapat dihamburkan:dibelokkan pada arah lain dalam perjalanannya.
Pertama! operator dapat meninggalkan ruangan atau mengambil posisi disamping dinding selama paparan film tersebut. 5da pernyataan yang merekomendasikan bahwa dinding harus cukup tebal atau lebih tebal sehingga
paparan tersebut tidak mengenai indi-idu lain misalnya seseorang yang sedang menempati dan berdekatan dengan kantor tersebut! tidak boleh lebih besar dari #44 _Ky tiap minggu. di kebanyakan instansi tidak dipaksakan bahwa garis pada dinding dilapisi dengan timah hitam. Dinding tersusun oleh papan dinding dari gypsum ( dinding kering atau seperti dinding batu memiliki bahan yang adekuat untuk rata%rata kantor gigi. ?enurut faktor yang telah dipertimbangkan pada perhitungan yang spesifik perlindungan yang lebih tebal menghendaki # muatan bekerja! merupakan ekspresi pada banyaknya radiasi yang dikeluarkan pada salah satu kilo-oltage pada miliampere tiap minggu. $ menggunakan pecahan:partikel selama paparan sinar 9 secara langsung sebagai penghalang:pelindung sinar itu. & penempatan! perkiraan dari banyaknya waktu pada area di samping pelindung adalah occupied . ' memaksimalkan peri2inan. "ebagai contoh cara untuk mendapatkan parameter dari ketebalan dinding dapat ditemukan di CRP. "emua praktisi diharuskan memeriksa peraturan suatu wilayah untuk menggunakan radiasi ionisasi mengenai posisi operator saat pemaparan )%ray tapi suatu wilayah atau Cegara (me9ico mengharuskan operator meninggalkan ruangan saat penyinaran. 5turan posisi dan jarak serta pelanggaran posisi dan jarak diatur dalam peraturan wilayah suatu Cegara. "elanjutnya operator dilarang memegang film. Sika penempatan film dan penyimpanan benar memungkinkan orangtua atau indi-idu yang bertanggung jawab untuk pasien harus ditanya terlebih dahulu untuk menyimpan film pada tempatnya dan tentu saja memastikan memakai jaket apron. Penyimpanan film tidak boleh oleh staf kantor. ;emudian baik pasien maupun operator memegang tabung radiographic saat pemaparan. Lengan suspense harus dirancang secara memadai untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan pergerakan kerangka mesin. ara terbaik agar operator mengikuti aturan keamanan kantor seperti yang telah dijelaskan sebelumnya adalah dengan alat personil monitoring biasanya berhubungan dengan rencana film. 5lat ini menyediakan rekaman yang berguna dari pekerjaan penyinaran. Penggunaanya tidak hanya direkomendasikan tetapi juga diperlukan dalam hukum di Cegara tertentu. ,eberapa perusahaan di 5merica serikat menawarkan ser-is rencana film untuk biaya yang masuk akal. "er-is ini menyediakan rencana yang mengandung potongan film yang sensiti-e atau sebuah kristal radiosensitif ( thermouminescent dosimeter dan cetakan laporan akumulasi pemaparan di interfal regular. Laporan ini mengindikasikan setiap perubahan yang tidak diinginkan dalam lingkungan kerja dan membantu menyingkirkan segala kekhawatiran dari anggota staf kantor dalam kemungkinan sinar )%ray. "elain itu! perlu adanya deteksi radiasi pada operator. Deteksi radiasi ialah usaha untuk mengetahui jumlah dosis radiasi yang didapat atau diperoleh selama bertugas atau terkena radiasi ionisasi. *ntuk mengetahui jumlah radiasi seorang operator selama bertugas atau dalam bertugas menggunakan sinar radiasi! maka dilakukan pengukuran dosis radiasi yang diterima baik dalam melakukan radiodiagnosa maupun radioterapi. Pengukuran dosis radiasi yang diterima operator umumnya menggunakan
•
Eilm badge
•
?onitoring badge
•
Ion collection monitoring de-ice
•
Poket dosimeter
(Lukman! #00#
)*
4* Perlindungan pada Ruangan
Ruang radiasi adalah ruangan atau kamar yang digunakan untuk eksposi atau pemotretan dengan sinar%). *saha menjaga atau proteksi ruangan radiasi! antara lain #.
Tempat dan lokasi ruangan radiasi harus memenuhi syarat Internasional! yaitu diharapkan sinar radiasi tidak menembus ruangan lain! dengan demikian ruangan radiasi tersebut sebaiknya soliter atau dikelilingi oleh halaman:jalan bebas dan jangan berada di tingkat atas (sebaiknya di ruang bawah: tingkat satu:paling bawah dari bangunan agar radiasi cepat hilang ke tanah. $. Dinding di dalam ruang radiasi harus dilapisi lembaran atau lempengan timah hitam setebal minimal $ mm! dengan harapan agar radiasi primer dan sekunder dapat diserap sehingga andaikan tertembus sinar radiasi! sinarnya lemah atau kurang berbahaya. Lapisan lempeng timah ini tergantung pada bahan dinding bangunan! antara lain
#.
#.
,ila dinding terbuat dari tembok biasa! maka digunakan lapisan lempeng timah hitam setebal $ mm.
$.
,ila dinding dibuat dari solid concrete setebal & inci! maka tidak perlu digunakan lapisan lempeng timah hitam
&.
,ila dinding dibuat dari baja setebal #:#8 inchi! maka tidak perlu lapisan lempeng timah hitam.
'.
,ila dinding terbuat dari tembaga setebal # inchi! maka tak perlu lapisan timah hitam.
1.
Penempatan pesawat roentgen diatur sedemikian agar arah sinar radiasi ke tempat yang aman yaitu ke halaman yang bebas penghuni. Pesawat sinar ) ditempatkan dekat kursi pasien! biasanya posisi yang paling baik adalah di sebelah kiri dokter gigi. Pesawat itu dapat ditempatkan di depan atau di belakang kursi! agak ke kiri dari pusat dasar kursi. *ntuk memudahkan pengoperasian! pesawat sinar ) hendaknya tidak ditempatkan di sebelah kanan kursi! kecuali bila operator menangani dari sebelah kiri. 5pabila pelindung untuk operator digunakan! maka pelindung tersebut harus mempunyai jendela gelas timah hitam! untuk melihat pasien yang sedang disinari. Dalam hal ini! kursi harus berhadapan dengan panahan radiasi. 5rah sinar juga merupakan pertimbangan untuk menentukan posisi pesawat sinar ). jika ruangan tidak dilapisi dengan penyerap sinar ) primer maka perlu dilakukan segala upaya untuk mengarahkan berkas tersebut pada daerah yang kosong ( misalnya jendela! tangga! gudang dst. Tetapi dalam banyak hal! pesawat sinar ) untuk radiografi gigi lebih baik dipisahkan dari kursi pasien dan ditempatkan di sudut atau bahkan di ruangan terpisah! bersama kursi khusus untuk radiopgrafi.
?enggunakan protecti#e barrier atau sekat proteksi. "ekat ini dapat berupa dinding yang dapat digeser% geser atau dipindah%pindahkan di dalam ruang radiasi! dinding sekat ini dilapisi lempengan timah hitam setebal $ m! untuk menyerap sinar primer dan sekunder pada setiap eksposi.
#.
?enggunakan kaca pelindung:lead glass
;aca pelindung digunakan untuk membuat sebagian dinding tembus pandang! hal ini agar pada waktu melihat aplikasi radiografi tidak perlu keluar dari ruang staf! jadi lebih efektif dan efisien. ;aca pelindung ini dapat ditempatkan pada #. $.
Protecti-e barrier:partition protection elah dinding antar ruangan yang bersebalahan dengan ruang radiasi.
;aca pelindung ini dibuat dari campuran bubuk timah hitam dengan butir%butir kaca (Lukman! #00# ;olimasi membatasi jumlah radiasi! baik primer dan yang tersebar. kolimator yang bentuk persegi panjang dapat menurunkan dosis radiasi sampai lima kali lipat dibandingkan dengan lingkaran selain itu! juga ada kolimasi segi empat untuk pemaparan periapikal dan kepingan radiograf. menunjukkan posisi%perangkat harus terbuka dan memiliki lapisan logam untuk membatasi balok utama dan mengurangi jumlah jaringan terkena radiasi . Penggunaan sumber lama ke kulit dengan jarak '4 cm! mengurangi paparan dengan #4 7 $1 persen (S 5m Dent 5ssoc!$448. "orotan filtrasi dalam potensi operasi mesin sinar ) gigi mempengaruhi dosis radiasi dan radiasi backscatter. Pada tegangan rendah menghasilkan kontras gambar yang lebih tinggi! dosis yang masuk kulit lebih tinggi dan dosis jaringan bagian dalam lebih rendah dan tingkat radiasi backscatter. Camun! tegangan tinggi menghasilkan kontras gambar yang lebih rendah yang memungkinkan pemisahan benda%benda dengan kepadatan yang berbeda. Dengan demikian! tujuan diagnostik film radiografi harus digunakan untuk menentukan pemilihan kilo-oltage. Potensi operasi mesin sinar ) gigi berkisar antara 14%#44kilo-olt (S 5m Dent 5ssoc!$448.
KES"P9%!#
Prokteksi radiasi adalah suatu usaha penjagaan adanya sinar radiasi dari pesawat roentgen khususnya pesawat roentgen gigi! agar radiasi tersebut sedapat mungkin tidak mengenai dan membahayakan manusia yang terkena radiasi. Dalam penggunaan radiasi! ada tiga prinsip yang harus dipegang! yaitu justifikasi! limitasi dan optimasi. Proteksi ini tidak hanya ditujukan pada pasien saja! tetapi juga pada operator dan ruangan. Proteksi pada pasien biasanya menggunakan alat! yaitu apron timah dan perisai tiroid. Perisai tiroid sangat dianjurkan pada anak%anak dan wanita hamil. Proteksi pada operator kesehatan gigi dilakukan dengan penerapan pogram perlindungan radiasi tahunan dan seumur hidup! batas paparan radiasi pengion! memakai dosimeter pribadi dan penggunaan perisai penghalang. "edangkan pada ruangan radiasi dilakukan dengan memenuhi syarat Internasional ruang radiasi! desain antar ruang dan pintu ruang radiasi dibuat sedemikian! penempatan pesawat roentgen diatur sedemikian agar arah sinar radiasi ke tempat yang aman! menggunakan kaca pelindung:lead glass! menggunakan protecti#e barrier atau sekat proteksi.
D!T!R P9ST!K!
5merican Dental 5ssociation. $448. The *se of Dental Radiographs *pdate and Recommendations. % &m 'ent &ssoc ()*+,. Hal #&4'%#$. ,olton! Kill. $44/. Radiation Protection "uper-isor an -er-iew. %ournal of 'ental ursing (/0,. Hal /'%J. Adward! et al . #004. "erlindungan !adiasi bagi "asien dan 'okter 1igi (terj.. Sakarta +idya ?edika Lukman! D. #00#. 'asar-'asar !adiologi dalam Ilmu 2edokteran 1igi. Sakarta +idya ?edika. kano! Tomohiro dan "ur! S aideep. $4#4. Radiation Dose and Protection in Dentistry. %apanese 'ental Science !e#iew (3,. Hal ##$%$#. *pton! Sohn. $44/. Radiation "afety of The Patient. %ournal of Irish 'ental &ssociation (4/),. Hal '4%$. +hite! ".. dan Pharoah! ?.S. $44'. 5ral !adiology "rinciples and Interpretation. ?issouri ?osby.
!ll !bout Dentistry
enu Lanjut ke konten • •
,eranda 5bout
'ahaya Radiasi Posted on ktober 0! $4## by ,lie
,LI"5 C@ART5"5RI ." E5;*LT5" ;AD;TAR5C KIKI *CI@AR"IT5" "*?5TAR5 *T5R5 $4#4
'!' " PE#D!<9%9!#
!* %atar 'ela&ang
"ecara kita sadari atau tidak! terdapat banyak sekali radiasi disekitar kita. =ang perlu diketahui selanjutnya adalah sejauh mana radiasi tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan kita. Radiasi dalam istilah fisika! pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. ,eberapa contohnya adalah perambatan panas! perambatan cahaya! dan perambatan gelombang radio. "elain radiasi! energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi! kohesi! dan kon-eksi. Dalam istilah sehari%hari radiasi selalu diaso%siasikan sebagai radioaktif! yaitu sumber radiasi pengion. "ecara garis besar ada dua jenis radiasi yakni radiasi pengion dan radiasi bukan pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya electron dari atom sehingga terbentuk pasangan ion. ;arena sifatnya yang dapat mengionisasi bahan termasuk tubuh kita maka radiasi pengion perlu diwaspadai adanya utamanya mengenai sumber%sumbernya! jenis%jenis! sifat%nya! akibatnya! dan bagaimana cara menghindarinya.#
'!' "" PE'!
!* Radiasi
Radiasi dapat didefinisikan suatu proses dimana energi dilepaskan oleh atom%atom. Radiasi selalu menjadi faktor penting di dalam lingkungan makhluk hidup! seperti penggunaan reaktor inti dan kemajuan dalam bidang radiologi. "umber%sumber radiasi alam seperti sinar kosmik! akti-itas angkasa! dan pengaruh radioisotop. ;ita secara rutin terpapar sejumlah radiasi. $ Ionisasi ialah pembentukan sepasang ion%ion positif dan ion negatif. Pada proses ionisasi dalam jaringan tubuh terjadi kelainan atau kerusakan pada sel%sel dan jaringan yang dinamakan efek biologi. Ionisasi diudara dipakai sebagai dasar sistem pengukuran dosis radiasi. "uatu radiasi yang bisa menghasilkan pasangan ion di dalam suatu bahan medium dinaakan radiasi ionisasi. "edangkan radiasi yang tidak bisa menghasilkan ion di dalam suatu medium dinamakan radiasi non ionisasi. $
'* Efe& Radiasi engion Terhadap Sistem 'iologi;
Radioterapi dengan sinar 9! sinar gamma atau partikel isotop radioaktif pada hakekatnya tergantung daripada energi yang diabsorbsi baik secara efek fotoelektris maupun efek kompton yang menimbulkan ionisasi pada jaringan. Dan sebagai akibat ionisasi ini terjadi kelainan atau kerusakan pada jaringan. Radiasi ionisasi dapat menyebabkan karsinogenik dan kelainan genetik. Afek radiasi ionisasi pada tingkat seluler memiliki dua pengaruh terhadap sel%sel! yaitu mengakibatkan terganggunya reproduksi sel baru dan cara mutasi! serta menyebabkan kematian sel.$ Radiasi berpengaruh pada jaringan hidup! pada taraf molekuler dan subselluler. ?aka pengaruh yang secara prmer terjadi adalah pada taraf isi sel atau bagian%bagian sel dan pada lingkungannya yang terdiri dari cairan yang mengandung oksigen. ?aka pemaparan radiasi mengion dapat menghasilkan perubahan%perubahan dalam sistem
molekuler sel yang terorganisasi atau merusak bagian%bagian sel tertentu yang berakibat akhir perubahan fungsi dari sel atau bahkan kematian. 5da & faktor dasar yang menentukan efek biologis ini #. $.
"ifat radiasi ,anyaknya radiasi yang terserap oleh jaringan (dosis serap
&.
,agian dari tubuh yang dikenai.$
,agian sel yang sangat peka terhadap radiasi adalah kromosom dan gen! yaitu bagian%bagian yang menjadi pusat sifat turun%temurun. ;romosom oleh radiasi dapat putus dan gen dapat terurai sehingga akibat dari kerusakan% kerusakan itu sel yang mengandungnya dapat berubah sifatnya atau mati. Perubahan sifat tersebut bersifat tetap dan hasil pembelahannya akan berupa sel%sel baru yang tidak serupa dengan sifat sel induk yang semula! ini disebut mutasi.$ Patogenese efek radiasi rontgen terhadap terjadinya neoplasma pada darah operator radiologi pada kasus adalah Radiasi rontgen menggunakan kemampuan sinar 9 yang apabila terlalu sering terpapar dan tidak berhati%hati! maka akan menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Radiasi tersebut akan mengganggu kemampuan sel untuk membelah diri dan bereproduksi. ,eberapa sel akan membelah diri secara cepat! termasuk sel pembentuk darah di sumsum tulang belakang yang rentan terhadap radiasi. Pada kasus! sel darah putih dari operator radiologi tersebut yang membelah diri secara abnormal dan apoptosis sel yang terganggu sehingga terjadi leukemia. Afek radiasi yang merusak jaringan tubuh diklasifikasikan atas & kategori! yaitu #
Afek "omatik Deterministik
,erkaitan dengan paparan radiasi dosis tinggi yang kemunculan efeknya dapat langsung dirasakan oleh orang yang terkena paparan radiasi. $
Afek "omatik "tokastik
,erkaitan dengan paparan radiasi yang rendah yang dapat muncul pada tubuh manusia dalam bentuk kanker (pada jaringan somatik. ;emunculan efek somatik stokastik berlangsung lama setelah penyinaran. &
Afek Kenetik "tokastik
,erkaitan dengan cacat pada keturunan (kerusakan genetik:kongenital. Afek ini menimbulkan mutasi dari perubahan gen:kromosom! terjadi perubahan pada sistem reproduksi yang merusak DC5 sperma atau sel telur sehingga dapat menyebabkan cacat kongenital. $
4* %eu&emia
Leukemia atau yang lebih sering dikenal dengan kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi neoplasma pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel%sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid! umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih. "el%sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. "el abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. "el leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. ;ata leukemia berarti darah putih! karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. "el darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda! misalnya promielosit. Sumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.&
D* Patogenesis %eu&emia
Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel%sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. ?ekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi. "el%sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lanbar dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.
•
Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
•
Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Cagasaki! Sepang.&
•
E* Pemeri&saan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk mendukung menegakkan diagnosa tersebut adalah #.
Pemeriksaan aspirasi biopsi ,one ?arrow
?erupakan alat diagnostik jaringan dengan cara memeriksa sejumlah sel dari ekstrak bone marrow yang diambil dengan menggunakan jarum dan tabung suntik (in-asion diagnostic. ` Lokasi pengambilan sumsum tulang dapat berupa #. $.
"pina illiaca posterior superior ("IP" ;rista illiaca
&.
"pina illiaca anterior superior ("I5"
'.
"ternum di antara iga ke%$ dan ke%& mid sternal atau sedikit di kanannya.
1.
"pina dorsalis:prosesus spinosus -ertebra lumbalis.
` 5spirasi biopsi sumsum tulang dapat dilakukan dengan #. $.
Pasien diminta untuk buang air besar:kecil sebelum tindakan dimulai. Posisikan pasien pada posisi tengkurap.
&.
uci tangan.
'.
Kunakan sarung tangan steril.
1.
5septik dan antiseptik pada daerah sekitar lokasi! yaitu krista illiaca superior dan posterior.
8.
Lakukan setiap tindakan dengan steril.
J.
Pasang handuk bolong.
/.
5nestesi dengan lidokain $ pada krista illiaca posterior &%8 cc sampai mencapai periostenum.
#.
Pemeriksaan Hapusan Darah
A-aluasi darah atau disebut juga sebagai pemeriksaan gambaran darah tepi dapat dilakukan di counting areal setelah melakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit! mula%mula dengan pembesaran #44 9 kemudian dengan pembesaran #444 9 dengan minyak emersi selanjutnya dilihat masing%masing morfologi selnya. Pemeriksaan hapusan darah terdiri atas •
Pemeriksaan dengan pembesaran kecil (objektif #49
#.
Penilaian kwalitet hapusan darah dan penyebaran sel%sel dalam hapusan.
•
Lapisan darah harus cukup tipis sehingga eryhtrosit dan leukosit jelas terpisah satu dengan lainnya.
•
Hapusan tidak boleh mengandung cat
•
Aryhtrosit! leukosit dan thrombosit harus tercat dengan baik.
•
Leukosit tidak boleh menggerombol pada akhir (ujung hapusan.
#.
Penafsiran jumlah leukosit dan eryhtrosit! penaksiran penghitungan differential leukosit dan pemeriksaan apakah sel%sel ada yang abnormal. Dilakukan pada daerah area penghitungan dari bagian hapusan tempat eryhtrosit terletak berdampingan! tidak tertumpuk. ,ila didapatkan $4%&4 leukosit perlapang pandang kira%kira sesuai dengan junlah leukosit 1.444 dan '4%14 perlapang pandang sesuai dengan leukosit #4.444.'
*ntuk hapusan! darah -ena diambil dengan cara punksi! yaitu #. $.
"iapkan peralatan punksi dengan jarum yang sesuai. Daerah punksi dibersihkan dengan alkohol J4! bendung lengan atas dengan karet atau alat pengukur tensi. Lengan dalam posisi hiperekstensi dan lengan dikepal.
&.
Sarum membuat sudut &4%'1 derajat dengan kulit. ;emudian lakukan punksi di bawah cahaya terang. "etelah jarum menembus kulit! barulah jarum diarahkan ke -ena.
'.
Penghisapan dilakukan perlahan%lahan. Lepaskan bendungan sebelum jarum ditarik keluar.
1.
Letakkan kapas kering di atas tempat punksi sambil menekan beberapa menit.1
#.
Penghitungan Sumlah Leukosit
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui persentase jumlah leukosit dalam darah. Pada pemeriksaan ini menggunakan reagensia larutan T*R; dan juga menggunakan kamar hitung untuk kemudian diamati dibawah mikroskop.
* =enis Sinar untu& Diagnosti&
Senis "inar yang digunakan untuk menunjang diagnostik adalah #.
"inar )
?erupakan sinar yang bergerak dalam garis lurus! tidak dipengaruhi oleh magnetik! dan mempunyai daya tembus yang semakin kuat apabila tegangan listrik yang digunakan semakin tinggi. "inar 9 sering sekali dipakai dibidang kedokteran! karena sifatnya yang khas! yang amat cocok untuk penggunaan di dalam dunia kedokteran! disamping itu sinar 9 itu sendiri relatif jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan radiasi lainnya. leh kemajuan teknologi suatu peralatn yang lebih modern! efisiensi dan sederhaa dari alat sinar 9 ini terus dikembangkan. $ "ifat penyerapan medium terhadap radiasi sinar 9! yaitu "inar ) termasuk contoh dari radiasi ionisasi tidak langsung! yaitu merupakan partikel atom yang tidak bermuatan listrik atau gelombang elektromagnetis yang tidak bisa langsung memberikan ionisasi kepada medium di mana ia lewat. Camun! mempunyai potensi memberikan dorongan untuk terjadinya pelepasan elektron. "inar ) dalam radiografi diserap oleh bahan dan 2at yang sesuai dengan berat atom atau kepadatan bahan atau 2at tersebut. ?akin tinggi kepadatannya atau berat atomnya! maka makin besar penyerapannya.$ $.
"inar Kamma
?erupakan sinar dengan daya tembus tinggi bahkan bisa tembus ke luar jaringan. Dapat menggunakan kamera gamma untuk mendeteksi letak sinar gamma yang berkumpul dalam tulang. $ &.
"inar ,eta dan Positron
"ering digunakan untuk diagnostik! namun lebih terbatas sifatnya.$
$* Peraturan Perundang69ndangan Keselamatan Kerja Radiasi untu& Do&ter( Pasien( 3perator( dan %ing&ungan
` Peraturan ini diatur oleh PP 8&:$444 dan PP &J:$44J! yaitu ;eselamatan dan kesehatan terhadap pemanfaatan radiasi pengion adalah upaya yang dilakukan untuk menciptakan kondisi yang sedemikian agar efek radiasi pengion terhadap manusia dan lingkungan hidup tidak melampaui nilai batas yang ditetapkan.$ Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang keselamatan radiasi terhadap pekerja! masyarakat dan lingkungan hidup! keamanan sumber radioaktif dan inspeksi dalam pemanfaatan tenaga nuklir.+
'!' """ PE#9T9P
!* Kesimpulan dan Saran
Radiasi merupakan suatu proses dimana energi dilepaskan oleh atom%atom. Radiasi dapat menimbulkan efek mengion terhadap sistem biologik! yaitu radiasi yang berlebihan dapat mengakibatkan terganggunya reproduksi sel baru dan cara mutasi! serta menyebabkan kematian sel. ,agian sel yang sangat peka terhadap radiasi adalah kromosom dan gen. Tidak hanya itu! sel pembentuk darah di sumsum tulang belakang juga rentan terhadap radiasi! sehingga tidak jarang para operator radiologi yang tidak menjaga keselamatan kerja menderita penyakit leukemia.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa kasus leukemia adalah aspirasi biopsi bone marrow! pemeriksaan hapusan darah! dan penghitungan jumlah leukosit. Senis sinar yang biasa digunakan untuk dagnostik adalah sinar )! sinar gamma! infra merah! sinar beta dan positron. "ebagai operator radiologi yang sering terpapar dengan radiasi harus selalu berhati%hati dan menjaga keselamatan kerja agar tidak mendapatkan efek negatif dari radiasi tersebut yang sangat merugikan dan berdampak negatif bagi tubuh. Penanggungjawab instalasi radiologi tersebut sebaiknya selalu memantau agar tidak ada kelalaian para operator dengan berdasarkan pada PP 8&:$444 dan PP &J:$44J yang berisi tentang keselamatan dan kesehatan terhadap pemanfaatan radiasi pengion.
D!T!R P9ST!K!
1.
$.
;amagi IE. Radioaktif. http::ingebin2oe2.wordpress.com:radioaktif:F. (#1 "eptember $4## "lide dan materi kuliah Radiasi (Eisika! Dasar%dasar Radiologi.
3.
5nonymous. Leukemia. http::id.wikipedia.org:wiki:LeukemiaF. (#1 "eptember $4##
4.
?usyaffalab R. A-aluasi Hapusan Darah. http::ripanimusyaffalab.blogspot.com: $4#4:4$:e-aluasi% hapusan%darah.htmlF. (#1 "eptember $4##
1.
,uku Panduan Praktikum Patologi ;linik
Radiasi Dari +ikipedia bahasa Indonesia! ensiklopedia bebas
Tiga macam radiasi ion yang dapat menembus benda%benda padat kertas! aluminium dan timbal Dalam fisika! radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang! dan akhirnya diserap oleh benda lain. rang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya! sebagaimana terjadi pada senjata nuklir! reaktor nuklir! dan 2at radioaktif ! tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu! gelombang radio! cahaya inframerah! cahaya tampak! sinar ultra -iolet! dan )%ray! radiasi akustik! atau untuk proses lain yang lebih jelas. 5pa yang membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu! bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah
pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. ,eberapa radiasi dapat berbahaya. Daftar isi
•
# Radiasi ionisasi $ Radiasi non%ionisasi
•
& Penggunaan
•
' Pranala luar
•
Radiasi ionisasi
,eberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasi partikel. "ecara umum! hal ini melibatkan sebuah elektron yang terlempar dari cangkang atom elektron! yang akan memberikan muatan (positif. Hal ini sering mengganggu dalam sistem biologi! dan dapat menyebabkan mutasi dan kanker . Senis radiasi umumnya terjadi di limbah radioaktif peluruhan radioaktif dan sampah. Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Arnest Rutherford! 5lfa! ,eta! dan sinar gamma. radiasi tersebut ditemukan melalui percobaan sederhana! Rutherford menggunakan sumber radioaktif dan menemukan bahwa sinar menghasilkan memukul tiga daerah yang berbeda. "alah satu dari mereka menjadi positif! salah satu dari mereka bersikap netral! dan salah satu dari mereka yang negatif. Dengan data ini! Rutherford menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar. ,eliau memberi nama yang diambil dari tiga huruf pertama dari abjad =unani yaitu alfa! beta! dan gamma.
peluruhan alfa •
Radiasi alpha (3
Peluruhan 5lpha adalah jenis peluruhan radioaktif di mana inti atom memancarkan partikel alpha! dan dengan demikian mengubah (atau meluruh menjadi atom dengan nomor massa ' kurang dan nomor atom $ kurang. Camun! karena massa partikel yang tinggi sehingga memiliki sedikit energi dan jarak yang rendah! partikel alfa dapat dihentikan dengan selembar kertas (atau kulit. •
Radiasi beta (
peluruhan beta peluruhan beta adalah jenis peluruhan radioaktif di mana partikel beta (elektron atau positron dipancarkan. Radiasi beta%minus ( ⁻terdiri dari sebuah elektron yang penuh energi. radiasi ini kurang ter ionisasi daripada alfa! tetapi lebih daripada sinar gamma. Alektron seringkali dapat dihentikan dengan beberapa sentimeter logam. radiasi ini terjadi ketika peluruhan neutron menjadi proton dalam nukleus! melepaskan partikel beta dan sebuah antineutrino. Radiasi beta plus (6 adalah emisi positron. Sadi! tidak seperti ⁻! peluruhan 6 tidak dapat terjadi dalam isolasi! karena memerlukan energi! massa neutron lebih besar daripada massa proton. peluruhan 6 hanya dapat terjadi di dalam nukleus ketika nilai energi yang mengikat dari nukleus induk lebih kecil dari nukleus. Perbedaan antara energi ini masuk ke dalam reaksi kon-ersi proton menjadi neutron! positron dan antineutrino! dan ke energi kinetik dari partikel% partikel •
Radiasi gamma (>
peluruhan gamma Radiasi gamma atau sinar gamma adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioakti-itas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron% positron. Radiasi gamma terdiri dari foton dengan frekuensi lebih besar dari #4#0 H2. Radiasi gamma bukan elektron atau neutron sehingga tidak dapat dihentikan hanya dengan kertas atau udara! penyerapan sinar gamma lebih efektif pada materi dengan nomor atom dan kepadatan yang tinggi. ,ila sinar gamma bergerak melewati sebuah materi maka penyerapan radiasi gamma proporsional sesuai dengan ketebalan permukaan materi tersebut. Radiasi non6ionisasi
Radiasi non%ionisasi! sebaliknya! mengacu pada jenis radiasi yang tidak membawa energi yang cukup per foton untuk mengionisasi atom atau molekul. Ini terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi elektromagnetik (yaitu! gelombang radio! gelombang mikro! radiasi terahert2! cahaya inframerah! dan cahaya yang
tampak. Dampak dari bentuk radiasi pada jaringan hidup hanya baru%baru ini telah dipelajari. 5lih%alih membentuk ion berenergi ketika melewati materi! radiasi elektromagnetik memiliki energi yang cukup hanya untuk mengubah rotasi! getaran atau elektronik konfigurasi -alensi molekul dan atom. Camun demikian! efek biologis yang berbeda diamati untuk berbagai jenis radiasi non%ionisasi •
Radiasi Ceutron
Radiasi Ceutron adalah jenis radiasi non%ion yang terdiri dari neutron bebas. Ceutron ini bisa mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi nuklir! proses fusi nuklir! atau dari reaksi nuklir lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan cara yang sama bahwa partikel bermuatan seperti proton dan elektron tidak (menarik elektron! karena neutron tidak memiliki muatan. Camun! neutron mudah bereaksi dengan inti atom dari berbagai elemen! membuat isotop yang tidak stabil dan karena itu mendorong radioakti-itas dalam materi yang sebelumnya non%radioaktif. Proses ini dikenal sebagai akti-asi neutron. •
Radiasi elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik mengambil bentuk gelombang yang menyebar dalam udara kosong atau dalam materi. Radiasi A? memiliki komponen medan listrik dan magnetik yang berosilasi pada fase saling tegak lurus dan ke arah propagasi energi. Radiasi elektromagnetik diklasifikasikan ke dalam jenis menurut frekuensi gelombang! jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan frekuensi gelombang radio! gelombang mikro! radiasi terahert2! radiasi inframerah! cahaya yang terlihat! radiasi ultra-iolet! sinar%) dan sinar gamma. Dari jumlah tersebut! gelombang radio memiliki panjang gelombang terpanjang dan sinar gamma memiliki terpendek. "ebuah jendela kecil frekuensi! yang disebut spektrum yang dapat dilihat atau cahaya! yang dilihat dengan mata berbagai organisme! dengan -ariasi batas spektrum sempit ini. A? radiasi membawa energi dan momentum! yang dapat disampaikan ketika berinteraksi dengan materi. •
ahaya
ahaya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang terlihat oleh mata manusia (sekitar '44%J44 nm! atau sampai &/4%J14 nm. Lebih luas lagi! fisikawan menganggap cahaya sebagai radiasi elektromagnetik dari semua panjang gelombang! baik yang terlihat maupun tidak. •
Radiasi termal
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik . radiasi infra merah dari radiator rumah tangga biasa atau pemanas listrik adalah contoh radiasi termal! seperti panas dan cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya. Radiasi termal dihasilkan ketika panas dari pergerakan partikel bermuatan dalam atom diubah menjadi radiasi elektromagnetik . Kelombang frekuensi yang dipancarkan dari radiasi termal adalah distribusi probabilitas tergantung hanya pada suhu! dan untuk benda hitam asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck . hukum +ien memberikan frekuensi paling mungkin dari radiasi yang dipancarkan! dan hukum "tefan%,olt2mann memberikan intensitas panas. Penggunaan •
Dalam kedokteran
Radiasi dan 2at radioaktif digunakan untuk diagnosis! pengobatan! dan penelitian. sinar )! misalnya! melalui otot dan jaringan lunak lainnya tapi dihentikan oleh bahan padat. Properti sinar ) ini memungkinkan dokter untuk menemukan tulang rusak dan untuk menemukan kanker yang mungkin tumbuh dalam tubuh. Dokter juga menemukan penyakit tertentu dengan menyuntikkan 2at radioaktif dan pemantauan radiasi yang dilepaskan sebagai bergerak melalui substansi tubuh.
•
Dalam ;omunikasi
"emua sistem komunikasi modern menggunakan bentuk radiasi elektromagnetik . @ariasi intensitas radiasi berupa perubahan suara! gambar! atau informasi lain yang sedang dikirim. ?isalnya! suara manusia dapat dikirim sebagai gelombang radio atau gelombang mikro dengan membuat gelombang ber-ariasi sesuai -ariasi suara. •
Dalam iptek
Para peneliti menggunakan atom radioaktif untuk menentukan umur bahan yang dulu bagian dari organisme hidup. *sia bahan tersebut dapat diperkirakan dengan mengukur jumlah karbon radioaktif mengandung dalam proses yang disebut penanggalan radiokarbon. ;alangan ilmuwan menggunakan atom radioaktif sebagai atom pelacak untuk mengidentifikasi jalur yang dilalui oleh polutan di lingkungan. Radiasi digunakan untuk menentukan komposisi bahan dalam proses yang disebut analisis akti-asi neutron. Dalam proses ini! para ilmuwan membombardir contoh 2at dengan partikel yang disebut neutron. ,eberapa atom dalam sampel menyerap neutron dan menjadi radioaktif . Para ilmuwan dapat mengidentifikasi elemen%elemen dalam sampel dengan mempelajari radiasi yang dilepaskan.
Home
5rtikel
Tokoh
Download
)B*0*)+ Radiasi "onisasi dan Dampa&nya pada manusia
;ebanyakan orang takut pada radiasi ionisasi. Tentu saja dapat menyebabkan kematian dan kerusakan apabila kita terkena terlalu banyak! dan simbol terbarunya jelas menerangkan pada orang lain untuk menjauhinya. Camun! radiasi ionisasi seperti ini! tidak terlalu berdampak buruk jika organisme tersebut tidak terkena terlalu banyak.
Radiasi Ionisasi adalah setiap jenis partikel atau gelombang elektromagnetik yang membawa energi yang cukup untuk mengionisasi atau menghilangkan elektron dari atom. 5da dua jenis gelombang elektromagnetik yang dapat mengionisasi atom! yaitu sinar%) dan sinar Kamma! dan kadang%kadang mereka memiliki energi yang sama. Radiasi gamma yang dihasilkan oleh interaksi di dalam inti atom! sedangkan sinar%) yang diproduksi di luar dari inti oleh elektron. 5da tiga jenis Radiasi Ionisasi yang dipancarkan partikel energik selama interaksi dalam inti. Partikel alfa terdiri dari dua proton dan dua neutron! atau inti helium . Partikel beta adalah salah satu positron atau elektron. Dalam beberapa proses peluruhan nuklir neutron dikeluarkan dari inti.
?engapa Radiasi Ionisasi berbahaya] ;etika atom dalam sel hidup menjadi terionisasi biasanya terjadi hal%hal seperti kematian pada sel! regenerasi sel itu sendiri! atau sel bermutasi dan dapat menjadi kanker. Tidak semua sel dapat terpengaruh oleh Radiasi Ionisasi dengan cara yang sama. "el%sel yang paling peka adalah sel pada mata dan organ reproduksi! terutama pada laki%laki dan pada janin yang dikandung ibu hamil.
Radiasi yan bersifat postitif sebagai pengobatan kanker karena dapat membunuh sel kanker! namun juga dapat membunuh atau merusak sel%sel di dekatnya. ;etika radiasi digunakan untuk mengobati kanker harus menunjuk sangat hati%hati. Teknologi baru! mirip dengan teknik pencitraan yang digunakan dalam T scan! yang disebut TomoTherapy membantu pengobatan radiasi pinpoint. TomoTherapy memungkinkan ahli radiologi untuk menerapkan energi pengion langsung ke perimeter dan dalam tumor sambil menghindari sel sehat di sekitarnya. ,eberapa kanker agresif! seperti kanker hati! kini dapat dirawat dengan metode internal baru atau terapi radiasi. Dikirim melalui arteri yang memberi makan hati! sel dienkapsulasi mikroskopis berisi isotop radioaktif dan bisa langsung tertanam ke dalam hati dan menghancurkan sel%sel kanker. ?eskipun jenis pengobatan baru! sebenarnya pengobatan radiasi internal bukanlah hal baru. Pengobatan radiasi internal disebut brachytherapy. The Cational ancer Institute ! memiliki sejumlah besar informasi mengenai pengobatan kanker radiasi! dan pengobatan kanker lainnya. 5da banyak 2at yang dapat meradiasi di sekitar kita. at radioaktif ,anyak ada secara alami dan dalam batuan bumi dan tanah. "emen ! batuan! dan granit mengandung beberapa partikel radioaktif! namun tingkat tidak begitu tinggi. Pembangkit listrik tenaga nuklir memanfaatkan sumber daya alam bumi. ,ahan bakar dalam reaktor nuklir terbuat dari pelat 2irkonium dan uranium alami yang telah diproses oleh manusia sehingga berisi persentase yang lebih tinggi dari isotop uranium $&1. Isotop ini terjadi secara alami dan proses peluruhan nuklir memancarkan energi lebih banyak. ,ahan bakar ini ditempatkan dalam air! dan air menjadi panas karena energi pengion yang dipancarkan oleh proses peluruhan nuklir yang terjadi dalam bahan bakar. 5ir panas dapat menjadi sangat panas (114G E dan menjadi uap. *ap mendorong turbin! dan kemudian menghasilkan listrik.
;etika organisme hidup dihadapkan pada jumlah radiasi yang rendah! maka dampaknya pun juga tidak akan terlalu besar. ;etika paparan radiasi dalam jumlah yang lebih besar terjadi! bahkan jika itu dalam waktu yang singkat! kerusakan! keracunan radiasi! dan bahkan kematian pun dapat terjadi. ;omunitas ilmiah belum mencapai konsensus pada efek dari radiasi yang sangat rendah (kurang dari #4 rem seperti yang dijelaskan oleh Radiation 5nswers rgani2ation! sebuah situs yang diciptakan oleh ?asyarakat ;esehatan Eisika yang terdiri dari para ahli di bidang ini. ,agaimanapun juga! ilmuwan sepakat dalam penggunaan radiasi dalam dosisnya tidak lebih dari 14 rem! karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan. *nit [rem[ adalah jumlah atau dosis radiasi yang diterima seseorang. Radiation 5nswers rgani2ation memiliki tabel yang menggambarkan efek radiasi pada manusia di website resmi mereka. ,anyak pertanyaan kekhawatiran tentang isu%isu dari penyinaran makanan kita terhadap efek dari granit countertops / (semua aman jangan khawatirW dibahas di web lembaran situs Eisika ;esehatan ?asyarakat! dan pada situs tanya jawab mereka. Para ahli telah menentukan bahwa paparan dosis #4%14 rem dapat meningkatkan peluang untuk kanker! dan akan diamati efek jangka pendek pada sel darah. Dosis antara 14%#44 rem selama waktu yang singkat telah diamati dan ternyata berpengaruh! dan jangka waktu lama dapat meningkatkan kemungkinan untuk kanker. Di atas #44 rem! jika 5nda menerima dosis dalam waktu singkat 5nda mungkin mengalami mual dan akan memerlukan perhatian medis. Di atas 144 rem dalam waktu singkat dapat menyebabkan kematian dalam waktu beberapa hari.
Kami adalah radioa&tif
Dalam kehidupan kita sehari%hari kita terkena 1 mrem radiasi setiap kali kita terbang ulang%alik di seluruh 5merika "erikat. "ebuah jumlah rata%rata yang wajar radiasi di rumah kita dari produksi gas radon (terjadi secara alami adalah sekitar $44 mrem per tahun. ,ahkan tubuh kita sendiri memiliki isotop radioaktifW ;alium%'4 adalah isotop radioaktif alami! dan meskipun bukan persentase yang tinggi dari semua kalium di dunia! itu tidak menjelaskan 4!4#$ kalium seluruh dunia. ;ita membutuhkan kalium untuk bertahan hidup dan 4!4#$ dari kalium tubuh kita adalah radioaktif. ;ita meradiasi diri kita dengan '4 mrem setiap tahun akibat peluruhan isotop radioaktif yang terjadi secara alami dalam tubuh kitaW Pisang yang sarat akan kalium< kitty litter! dan pupuk tanaman juga
mengandung radioaktif. Sika 5nda makan pisang sehari selama setahun 5nda membuka peluang dalam diri 5nda sekitar &!8 mrem. Rokok mengandung 2at yang sangat berbahaya! selain semua hal buruk lainnya dalam rokok mereka mungkin berisi polonium. ?erokok setengah bungkus rokok per hari adalah sama dengan menambah 144 mrem setiap hari. Rata%rata orang di 5merika "erikat menerima antara #44 dan '44 mrem setiap tahun tergantung di mana mereka tinggal. sumber : physicscentral.com EEK R!D"!S" S"#!R – X P!D! R3#$$! 9%9T
"inar ) adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio! panas! cahaya dan sinar ultra-iolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. "inar ) bersifat heterogen! panjang gelombang ber-ariasi dan tidak terlihat. Perbedaan antara sinar ) dengan sinar elektromagnetik lainnya juga terletak pada panjang gelombangnya! dimana panjang gelombang sinar ) sangat pendek yaitu hanya #:#4.444 panjang gelombang cahaya yang keliahatan! karena panjang gelombang yang pendek itu! maka sinar ) dapat menembus benda. Dinegara%negara maju sepertiga hingga separuh keputusan medic yang menentukan bergantung pada diagnosis sinar )! bahkan beberapa penyakit diagnosis awalnya bergantung pada pemeriksaan sinar )! hal ini karena perkembangan radiologi dirasakan sangat cepat! sehingga peranannya sebagai penunjang diagnosis semakin penting. *ntuk orang sehat! penyinaran radiasi harus selalu dibuat seminimal mungkin. Pada kasus penyakit atau kecelakaan tertentu! secara medis dapat dibenarkan terapi radiasi ionisasi untuk mendapatkan hasil diagnose yang bermanfaat. "inar )! selain memiliki sifat yang menguntungkan juga memiliki beberapa efek yang berdampak buruk pada tubuh maupun lingkungan. "ejak ditemukannya pada tahun #/01 oleh +ilhem onrad Roentgen! ternyata kemudian dilaporkan adanya kelainan dari jaringan tubuh yang terkena radiasi sinar ). ;etika menembus jaringan tubuh! radiasi sinar ionisasi menimbulkan kerusakan pada tubuh! terutama dengan ionisasi atom%atom pembentuk jaringan. Indikasi radiasi yang merusak dalam tingkat atom akan menimbulkan perubahan molekul! yang menimbulkan kerusakan seluler! serta menimbulkan fungsi sel abnormal atau hilangnya fungsi sel. Afek radiasi pada manusia merupakan hasil dari rangkaian proses fisik dan kimia yang terjadi segera setelah terpapar (#4%#1 detik! kemudian diikuti dengan proses biologic dalam tubuh. Proses biologic meliputi rangkaian perubahan pada tingkat molekuler! seluler! jaringan dan tubuh. ;onsekuensi yang timbul dapat berupa kematian sel atau perubahan pada sel. ,ergantung pada dosis radiasi yang diterima tubuh. Pada paparan akut dosis relati-e tinggi! efek yang timbul merupakan hasil kematian dari sel yang dapat menyebabkan gangguan fungsi jaringan dan organ tubuh! bahkan kematian. Afek seperti ini disebut efek deterministic yang umumnya segera dapat teramati secara klinis setelah tubuh terppar radiasi dengan dosis diatas dosis ambang. "elain itu! radiasi dapat tidak mematikan sel tetapi menyebabkan perubahan atau transformasi sel sehingga terbentuk sel baru yang abnormal. Perubahan ini terutama karena rusaknya materi inti sel! kususnya DC5 dan kromosom. Perubahan ini berpotensi menyebabkan terbentuknya kanker pada sebagian indi-idu terpapar atau penyakit herediter meningkat dengan bertambahnya dosis! tetapi tidak halnya dengan keparahannya. Afek ini disebut efek stokastik yang terjadi akibat paparan radiasi tanpa ada dosis ambang. Dengan demikian! radiasi pada dosis serendah apapun! dapat menimbulkan efek kesehatan karena sebuah kejadian ionisasi dapat menimbulkan kerusakan DC5. Dosis kecil #4%#44m"-! meningkatkan sekitar # laju latar kerusakan DC5 yang terjadi secara alamiah. Tidak diragukan lagi bahwa tidak ada dosis atau laju dosis radiasi yang aman dalam hal menimbulkan efek pada manusia. 5danya efek kesehatan radiasi pengion dosis rendah telah mengubah pernytaan small dose may cause harm menjadi small dose definitely will cause harm. ;etika diketahui adanya efek radiasi ionisasi yang berbahaya! kalangan medis memutuskan bahwa perlu dilakukan reduksi radiasi penyinaran diseluruh dunia dengan cara membuat standard pengukuran dan membatasi penyinaran. Radiografer gigi harusn mengenal jumlah dan unit radiasi standard agar dapat mengukur radiasi penyinaran pasien dan radiografer secara konsisten.
II.# Eilosofi Radiasi(# Eilosofi modern dari perlindungan radiasi adalah berdasar pada anggapan bahwa terdapat hubungan linier antara dosis radiasi dan respon biologi. Hal ini berarti bahwa kemungkinan untuk dapat terkena kerusakan biologi dan jumlah kerusakan berhubungan langsung dengan jumlah radiasi yang terserap dan belum ada batas dosis absorbs
tertentu dimana bila radiasi dibuat lebih kecil dari batas tersebut! tidak ada kemungkinan terjadinya kerusakan biologi. 5kibatnya! bahkan dosis radiasi yang sekecil apapun juga dapat menimbulkan kerusakan. Eilosofi modern juga mengatakan bahwa radiasi ionisasi memiliki manfaat dan kemampuan merusak sehingga dianjurkan jika menggunakannya untuk keperluan pengobatan pasien! manfaat radiasi ionisasi ini harus lebih besar daripada kerugiannya. II.$ "ifat Radiasi "inar )(# "ebelum memahami penggunaan sinar ) perlu dipahami bahwa sinar ) memiliki beberapa sifat yang apabila dapat dipahami dapat menjadi batasan kita dalam pemanfaatan sinar ) agar dapat meminimalisir efek negati-e yang dapat timbul. "ifat%sifat itu antara lain ($ #. Tak dapat dilihat dengan mata $. Tidak dapat dibelokan oleh medan magnet &. Tidak dapat difokuskan oleh lensa apapun '. Dapat diserap oleh timah hitam (Pb 1. Dapat dibelokan setelah menembus logam atau benda padat 8. Dapat difaksikan oleh unsur kristal tertentu J. ?empunyai panjang gelombang sangat pendek /. ?empunyai frekuensi gelombang yang tinggi 0. ?empunyai daya tembus yang tinggi #4. Dapat menimbulkan efek biologik sebagai akibat energi ionisasi ##. Dapat bereaksi dengan film yang digunakan untuk roentgenodiagnosa #$. Dapat menstimulasi sel%sel muda dari organ tubuh hidup #&. Dapat menyebabkan nekrotik pada jaringan tubuh hidup #'. Dapat memutasikan sel%sel gonad #1. Dapat menimbulkan sindrom susnan syaraf pusat ;arena mempunyai sifat%sifat yang seperti di atas! maka "inar ) dapat digunakan dalam bidang kedokteran! salah satunya adalah kedokteran gigi. ;egunaan sinar ) dalam ilmu ;edokteran Kigi dapat terbagi dalam dua bagian! yaitu kegunaan sinar ) dalam membuat roentgenogram dengan teknik radiografi intraoral dan kegunaan sinar ) dalam membuat roentgenogram dengan teknik radiografi eksternal II.& Dosis Radiasi(# "ebelum mengetahui dosis serap kira%kira untuk jaringan baik jaringan lunak maupun keras! sebelumnya perlu diketahui satuan dari radiasi sinar ) yaitu Roentgen(R. Roentgen(R adalah satuan radiasi sinar ) atau sinar tembus lain yang setara yaitu banyaknya radiasi yang dikeluarkan pada # cm& -olume udara dengan tekanan tertentu. Dapat juga dikatakan sebagai suatu pemaparan radiasi yang memberikan muatan $!1/ 9 #4%' coulomb : kg udara (# R M #444mR Tabel dosis serap kira%kira untuk jaringan : Roentgen pemaparan Saringan Rad per Roentgen pemaparan 14 ;@p # ?s@ Saringan lunak 4!01 4!01 Tulang 1 4!0 II.' ;erusakan ,iologis 5kibat Terapi Radiasi "inar )(# Penggunaan radiasi pengion dosis tinggi yang digunakan pada terapi radiasi dapat berpengaruh pada sel%sel tubuh yang masih sehat! karena tubuh manusia tidak dapat dilindungi sepenuhnya dari sinar radiasi baik sinar terapi radiasi maupun radiodiagnosis. "ebagian dari energy radiasi akan diserap oleh tubuh manusia! sehingga dapat menimbulkan efek biologis pada sel tubuh yang masih hidup. "ecara umum! perubahan jaringan atau sel yang terkena radiasi sinar ) sebagai akibat terurainya ion%ion air (akibat ionisasi dengan terbentuknya molekul air dan peroksida yang merupakan racun dalam jaringan atau sel! serta terbentuknya ion bebas hydrogen yang akan menimbulkan reaksi kimiawi pada jaringan atau sel. Radiasi sinar ) dapat mengakibatkan perubahan%perubahan struktur kimia tubuh! sel%sel! jaringan! dan organ. 5kan tetapi! efek radiasi tidak akan dapat dilihat selama beberapa waktu setelah terapi sinar )! rentang waktu ini disebut sebagai periode laten. ontoh sehari%hari darin periode laten adalah kulit yang semakin gelap dari hari ke hari setelah terpapar sinar matahari. II.1 Afek Radiasi "inar ) pada Rongga ?ulut(#!$ ,egitu pentingnya manfaat radiografi sehingga bidang kedokteran gigipun menggunakannya baik sebagai penegak diagnose maupun terapi radiasi.Dalam pemeriksaan dan perawatan gigi! meskipun riwayat kesehatan gigi dan
temuan klinis sangat penting bagi dokter! pemeriksaan radiografis juga teramat penting untuk diagnosis. Radiografis juga digunakan untuk menentukan anatomi gigi dan pulpa sebelum membuat akses endodonti! untuk menetapkan panjang saluran! memastikan penempatan konguta perca! dan untuk menge-aluasi keberhasilan perawatan. "elain itu! dokter mendapatkan informasi penting menyangkut kesulitan kasus dan prognosis jangka panjang hasil pemeriksaan radiografis sebelum memulai perawatan. Radiografi awal bertujuan untuk membantu menegakkan diagnosis dan menunjukkan keadaan anatomi gigi! kamar pulpa! dan saluranh akar sebelum dilakukan akses ke gigi. *mumnya satu radiografi periapikal saja dapat memberi informasi yang diperlukan. "ama halnya dengan radiografi! dikenal juga radioterapi yang berfungsi sebagai pengobatan. Radioterapi merupakan radiasi! seperti sinar ) untuk membunuh sel%sel limfoma non 7Hodgkin atau memperlambat pertumbuhan perkembangannya. 5gar radiasi benar ditujukan pada limfoma dan efek samping diperkecil! perencanaan pengobatan sangat penting pada radioterapi. Perencanaan pengobatan dan meminimalkan efek samping adalah bagian penting dalam radioterapi. Daerah yang akan diobati akan dipetakan dengan seksama dan mesin pengobatan akan diatur sehingga sel%sel limfoma yang terpapar dosis penuh radioterapi. Rongga mulut di radiasi selama perawatan radiosensitiftumor maligna! biasanya suamosa sel karsinoma. Perawatan spesiifik merupakan pilihan untuk lesi tersebut berdasarkan banyaknya tumor! radiosensifitas! histology! ukuran! lokasi! in-asi pada jaringan terdekat! dan durasi gejalanya. Terapi radiasi untuk tumor maligna pada rongga mulut biasanya diindikasikan ketika lesi tersebut radiosesitif! mengalami perluasan! letaknya sangat dalam sehingga tidak dapat dilakukan pembedahan. Radiasi digunakan untuk membunuh sel%sel kanker tetapi perawatan ini juga dapat merusak sel yang normal sehingga menyebabkan masalah pada gigi dan jaringan lunak! glandula sali-a dan rahang. Pemisahan dari total radiasi menjadi dosis%dosis yang kecil dapat membuat kerusakan tumor yang lebih ringan daripada pemberian dosis yang besar sekaligus. Peecahan dosis juga dapat dipercaya mempunyai sifat penyembuhan yang cukup baik. Pemecahan dosis juga juga dapat meningkatkan tekanan oksigen pada tmor yang diradiasi. "ebagai hasilnya tumor dapat dimatikan dengan cepat dan massa tumor mengecil! untuk mematikan tumor yang tersisa jarak radiasi harus dikurangi dan difusi oksigen melewati tumor harus dilakukan.
II.8 Afek Radiasi pada ?embran ?ukosa ?ulut($!& Radiasi pada daerah kepala dan leher khususnya nasofaring akan mengikutsertakan sebagian besar mukosa mulut. 5kibatnya dalam keadaan akut akan terjadi efek samping pada mukosa mulut berupa mukositis yang dirasa pasien sebagai nyeri pada saat menelan! mulut kering dan hilangnya cita rasa (taste. ;eadaan ini seringkali diperparah oleh timbulnya infeksi jamur pada mukosa lidah serta palatum. "etelah radiasi selesai maka efek samping akut di atas akan menghilang dengan pengobatan simptomatik. ?embrane mukosa mulut terdiri dari sel basla yang komposisinya terdiri dari sel yang radiosensiti-e dan sel intermitotik yang berdifferensiasi. Pada minggu kedua terapi sebelum terapi berakhir! beberapa sel tersebut mati! membrane mukosa mulai kemerahan dan mengalami inflamasi (mukositis. Sika terapi dilanjutkan! membrane mukosa yang terkena radiasi mulai mengalami kerusakan! dengan membentuk lapisan !membran yang putih kekuning%kuningan (lapisan epitel terdesuamasi. Pada akhir terapi mukositis biasanya bertambah parah! sangat tidak nyaman! sulit utuk makan. ;ebersihan mulut yang baik akan mengurangi infeksi. Topical anastesi mungkin diperlukan sebelum makan. Infeksi sekunder oleh andida albicans merupakan komplikasi yang umum dan harus dilakukan perawatan. Afek radiasi menyebabkan perubahan di dalam rongga mulut salah satunya mucositis. ?ucositis digambarkan sebagai suatu proses kompleks biologi yang dimana terjadi dalam empat tahap serial pembengkakan -askuler! epithelial! ulcerati-e%bacteriologic! dan penyembuhan. Penanganan mukositis akut kadang membutuhkan waktu satu minggi setelah penghentian terapi. 5nastesi topical:local mungkin bermanfaat! tetapi bila terdapat nyeri biasanya memerlukan pengobatan analgesic sistemik. "elama infeksi masih ada! diagnose yang tepat dan agen antimikroba harus diperhatikan baik untuk organisme jamur maupun bakteri. Infeksi -irus jarang berkomplikasi dari penyebab mukositis. Pengobatan sistemik prednisone dalam jangka pendek ('4%/4 mg:hari idak lebih dari satu minggu telaj membantu menurunkan inflamasi dan rasa tidak nyaman. Kambar #. ?ukositis pada jaringan lunak lidah "umber www. ?artariwansyah.blogspot.com II.J Afek Radiasi pada Klandula "ali-arius($!& Terapi radiasi pada daerah leher dan kepala untuk perawatan kanker telah terbukiti dapat mengakibatka rusaknya
struktur kelenjar sali-a dengan berbagai drajat kerusakan pada kelenjar sali-a yang terkena radioterapi. Hal ini ditunjukkan denan berkurangnya -olume sali-a. Simlah dan keparahan kerusakan jaringan kelenjar sali-a tergantung dosis dan lamanya penyinaran. Dosis Kejala #4 Kray #4 7 #1 Kray #1 7 '4 Kray F'4 Kray Reduksi tidak tetap sekresi sali-a Hipoplasia yang jelas dapat ditunjukkan Reduksi masih terus berlangsung! re-ersible Perngrusakan irre-ersible jaringan kelenjar (Hipoplasia Irre-ersibel Klandula sali-a mayor harus dihindari terkena radiasi dengan pancaran sinar $4 sampai &4 Ky selama radioterapi untuk kanker mulut atau oropharink. ;omponen parenkim labih radiosensiti-e (glandula parotid lebih jika dibandingkan glandula submandibular atau sublingual. Kejala kehilangan sekresi sali-a selama beberpa minggu pertama radioterapi biasanya dapat terlihat. Pengurangan aliran sali-a tergantung dosis yang diberikan! biasanaya 4% 84 Ky. ?ulut akan menjadi kering ()erostomia dan sakit! serta pembengkakan dan nyeri karena berkurangnya sali-a sehingga menyebabkan hilangnya fungis lubrikasi. "elama radiasi! sekresi kelenjar biasanya berkurang! tebal! lengket! dan sangat mengganggu pasien. ,eberapa pasien tidak dapat memproduksi lebih dari # ml (#1 tetes cadangan sali-a dalam waktu #4 menit. Durasi ini menurunkan fungsi air liur yang bermacam%macam antara satu pasien dengan pasien yan lain. ,eberapa regenerasi dapat terjadi selama beberapa bulan setalah pengobatan! serta tanda dan gejala 9erostomia (mulut kering dengan perasaan tidak nyaman! sukar berbicara dan menelan dapat diubah. ,agaimanapun! proses menegmbalikan sali-a sampai cukup untuk kenyamanan dan fungsi mulut mebutuhkan waktu sampai #$ bulan. "elain itu! sias sali-a yang tidak mencukupi merupakan sebagian besar keluhan utama setelah pengobatan. ,ila kelenjar parotis terkena sinar radiasi pada saat pengobatan! pengurangan sali-a adalah dampak utama! dan prognosis untuk pengobatan selanjutnya sangat buruk. ;enyataannya! semakin tinggi dosis radiasi! semakin buruk prognosis 9erostomia. ?inum air dan berkumur teratur penting untuk mengontrol sebagian efek radiasi penyebab 9ero9tomia. ,agi yang kekurangan gula! mengunyah permen karet dan permen asam dapat menolong. Pada beberapa pasien! pilocarpine! hydrochloride merupakan jalan keluar dalam merangsang produksi sali-a. Afek sampingnya adalah berkeringat dan rasa tidak nyama pada perut. "olusi sali-a buatan dan sali-a yang digantikan dengan pelumas terbatas dalam membantu sebagian besar pasien dengan mulut kering. Kambar $. )erostomia atau dry mouth "umber www. cw.tufts.edu.data:1#.html II./ Afek Radiasi pada Kigi($!& Kigi yang telah erupsi cenderung mengalami kerukan akibat radiasi daerah rongga mulut! meskipun kerusakannya baru tampak setelah beberapa tahun setelah radiasi. ?anifestasi kerusakan berupa destruksi substansi gigi yang disebut karies radiasi dan dimulai pada ser-ikal gigi. Lesi berupa demineralisasi yang lebih daripada karies pada umumnya! dengan pola melintas gigi dan menyebabkan kerusakan mahkota gigi pada daerah ser-ikal. ;erusakan jaringan keras gigi (email! dentin! sementum mengakibatkan karies gigi. "ecara radiografi daerah karies bersifat radiolusen bila dibandingkan dengan email atau dentin. Hal ini penting bagi pendiagnosa untuk melihat radiografi dalam situasi pengamatan yang tepat dengan pandangan yang jelas agar dapat membedakan antara restorasi dan anatomi gigi yang normal. Pada gigi terjadi dua efek radiasi yaitu efek radiasi secara langsung dan tidak langsung. a. Afek Radiasi Langsung Afek radiasi ini terjadi paling dini dari benih gigi! berupa gangguan kalsifikasi benih gigi! gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi. b. Afek Radiasi tidak Langsung Afek radiasi tidak langsung terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut! kemudian terkena radiasi ionosasi! maka akan terlihat kelainan gigi tersebut misalnya adanya karies radiasi. ,iasanya karies radiasi pada beberapa gigi bahkan seluruh region yang terkena pancaran sinar radiasi! keadaan ini disebut rampan karies radiasi. Radiasi karies merupakan bentuk rampan dari kerusakan gigi yang dapat terjadi pada tiap indi-idu yang mendapatkan radioterapi termasuk penyinaran dari glandula sali-a. Lesi karies dihasilkan dari perubahan glandula sali-arius. Penurunan arus! peningkatan pH! penurunan kapasitas buffer karena adanya perubahan elektrolit dan peningkatan -iskositas. "ali-a normal dapat menurun dan akumulasi debris yang cepat karena tidak adanya tindakan pembersihan. ;aries sekunder yang disebabkan radiasi memiliki bentuk jelas yang merata pada cement enamel
junction (AS dari permukaan bukolabial! merupakan lokasi yang biasanya tahan terhadap karies. Permukaan bukal dan lingual sering Campak warna putih atau opak karena terjadi demineralisasi dari email. Daerah ini terjadi demineralisasi bila sali-a menjadi asam dan kehilangan suplai mineral yang secara normal mengisi ion negati-e berubah! permukaan lembut! kehailangan translusensi dan sering fraktur! menyebabkan erosi! membuat dentin menjadi terbuka. ;ebersihan mulut utamanya harus dijaga! dan sangat dianjurkan sehari%hari menggunakan gel yang berfluoride. "ecara klinis! terdapat & tipe karies radiasi. ,iasanya kebanyakan meluas pada lesi superficial menyerang permukaan bukal! oklusal! insisal dan palatal. Tipe lain meliputi cementum dan dentin pada daerah cer-ical . lesi ini dapat meningkat mengelilingi ser-ikal dan menyebabkan kehilangan mahkota. Tipe akhir terlihat sebagai pigmentasi yang gelap dari keseluruhan mahkota. Kambar &. ;aries radiograph "umber drstoute.com:procedures:patpics.html II.0 Afek Radiasi pada Tulang($!&!' Perawatan kanker pada daerah mulut sering dialkukan penyinaran termasuk pada mandibula. ;erusakan primer pada tulang disebabkan oleh penyinaran yan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah periosteum dan tulang kortikal! yang dalam keadaan normalnya sudah tipis. Radiasi juga dapat merusak osteoblas dan osteoklas. Saringan sumsusm tulang menjadi hipo-askular! hipo9ik! dan hiposelular. "ebagai tambahan! endosteum menjadi terjadi atrofi pada endosteum menunjukkan berkurangnya aktifitas osteoblas dan osteoklas! dan beberapa lacuna pada tulang yang kompak tampak kosong! hal tersebut merupakan indikasi terjadinya nekrosis. Derajat mineralisasi menjadi berkurang! memicu terjadinya kerapuhan! aytau perubahandari tulang yang normal. Sika keadaan ini bertambah parah tulang akan mangalami kematian! kondisi seperti ini disebut osteoradionecrosis. steoradionekrosis merupakan komplikasi klinik yang sangat serius yang muncul pada tulang setelah terapi radiasi. steoradionekrosis adalah istilah yang biasa digunakan untuk komplikasi serius seelah radioterapi dan karsinoma kepala dan leher. Lesi juga disebut sebagai osteonekrosis radiasi! osteitis radiasi! nekrosis radiasi! dan osteodisplasia radiasi. Eosteoradionekrosis terjadi hampir hanya pada mandibula karena mandibula mempunyai suplai -ascular yang terbatas bila dibandingkan dengan maksila dan biasana berada lebih pada garis radiasi. ?eyers menentukan rasio $8 mandibuka terhadap satu maksila. Kejala utamanya adalah sakiy yang berdenyut%denyut dan konstan. "elain itu! juga dapat terjadi trismus. "ecaa klinis! osteoradionekrosis ini ditandai dengan tulang terbuka yang telanjang. Pernanahan biasanya ada dan perdaran dari daerah ulserasi seringkali terjadi. Suga terdapat nekrosis dan pembentukan nanah yang tertunda serta kelainan bentuk permanen. Eraktur patoogis dari mandibula dapat terjadi melalui daerah osteoradionekrosis. Pada penelitian ,edwinek dilakukan perbandingan dua periode. Pada periode pertama! #088%#080 dilakukan pencabutan dengan dasar elektif dari semua gigi%gigi yang tidak berada pada kondisi yang baik. Pada periode kedua! #080%#0J#! ada kebijaksanaan baru yaitu mempertahankan semua gigi kecuali gigi yang tidak dapat dipertahankan lagi. ;ebijaksanaan untuk mempertahankan gigi yang meliputi pembuatan restorasi gigi! meenjaga kebersihan mulut yang baik dan kumur%kumut dengan fluoride setiap hari. Pada periode pertama! insiden osteoradionekrosis aalah $4 sedang pada periode kedua hanya /. Peneliti yang sama huga menemukan bahwa dari 1' kaus osteoradionekrosis! 81 berhubungan dengan pencabutan gigi atau iritasi gigitiruan. "isanya! &1 dianggap timbul secara spontan. Pada penelitian ,reumer dkk (#0J$ ditemukan bahwa pasien yang masih bergigi mempunyai resiko terserang osteoradionekrosis empat kali lebih besar daripada pasien tidak bergigi. Camun! bahkan pada pasien bergigi! terlihat kemungkinan tidak terserang nekrosis lebih drai 0'. Pasien dengan tumor primer di atas atau di dekat tulang juga mempunyai resiko tinggi untuk terserang osteoradionerosis spontan daripada pasien dengan tumor yang tidak terletak di dekat tulang. ;emungkinan terjadinya osteoradionekrosis spontan berhubungan dengan dosis yang diterima mandibula dan tampaknya da ambang dosis sebesar 8444 rad! di bawah dosis ini! osteoradionekrosis jarang terjadi. "ecara histologist! osteoradionekrosis ditandai dengan kerusakan osteosit dan tidak adanya osteoblast. Radiasi juga menimbulkan penebalan dinding%dinding arteri dan arteriole yang mendorong terjandinya endarteritis obliterasi. Pernanahan dari tulang yang terserang isteoradionekrosis terbentuk lebih lambat daripada nekrosis karena infeksi dan trauma saja. "elain perkembangan cara perawatan seperti penggunaan mega-oltase! yang mempunyai koefisen absorpsi tulang yang lebih rendah daripada orto-oltase yang menimbulkan kerusakan selular tulang daripada orto-oltase yang menimbulkan ketusakan seluler tulang yang lebih ringan! masih terus dilakukan usaha untuk dapat mempertahankan semua gigi%gigi. II.#4 Afek Radiasi pada Pulpa(1 5poptosis adalah mekanisme biologis yang merupakan jenis kematian sel yang terprogram! yang dapat terjadi pada
kondisi fisiologis maupun patologis. 5poptosis digunakan oleh organism multi sel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. 5poptosis umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh. 5poptosis dapat terjadi selama selama perkembangan! sebagai mekanisme homeostatis untuk menjaga atau memelihara populasi sel dalam jaringan! sebagai mekanisme pertahanan jika sel rusak oleh suatu penyakit atau bahan racun pada proses penuaan. 5poptosis pada jaringan fibroral pulpa dapat terjadi akibat dosis radiasi yang diterima selama terapi radiasi adalah U $44 rad sehingga apoptosis pada sel fibrolas pulpa meningkat pulpa sehingga selain sel sel fibrolas! sel%sel lain juga turut mati akibat efek radiasi. Dikarenakan sel fibrolas merupakan sel terbanyak yang ada di pulpa dengan fungsi sebagai menjaga integritas dan -italitas pulpa berupa membentuk dan mempertahankan matriks jaringan pulpa dengan membentuk ground substance dan serat kolagen sehingga apoptosis pada sel fibrolas pulpa menjadi proses awal terjadinya karies radiasi. II.## Perlindungan terhadap Afek Radiasi(#!8 I. Perlindungan Radiasi bagi Pasien Pasien merupakan yang paling rentan terkena radiasi sinar ) dikarenakan pasien berkontak langsung dengan sinar ) itu sendiri. *ntuk menjaga perlindungan bagi pasien itu sendiri! maka operator atau dokter gigi melakukan pembatasan penyinaran dengan cara a. ;omunikasi Afektif ;omunikasi menimbulkan rasa dekat! mengurangi kecemasan dan menimbulkan kooperatif. "edangkan komunikasi yang buruk: tidak jelas dapat menyebabkan pasien kurang mau bekerja sama. Hal ini dapat menyebabkan penyinaran yang berulang kali contohnya! selama pemeriksaan radiografy inter-ensional dimana pasien merasa ada sensasi tertentu sehingga terkejut dan memberi tanda bahwa ada sesuatu yang salah pada operator atau dokter gigi. Hal ini menyebabkan perlunya penyinaran ulang b. Immobilisasi ,ila pasien bergerak selama penyinaran radiografy! gambar radiograf akan kabur. Radiograf ini hanya sedikit atau tidak mempunyai manfaat diagnosa. "ehingga perlu dilakukan pemeriksaan ulang! yang menyebabkan pasien dan radiografer menerima radiasi tambahan. c. 5lat untuk ?embatasi Pancaran "inar #. Lubang Diaphragma 5dalah alat yang berfungsi untuk memperkecil pancaran sinar yang paling sederhana. Terdiri dari sepotong timah datar dengan lubang di bagian tengahnya. $. one 5dalah tabung logam bulat yang diletakkan pada tempat tabung sinar )! berfungsi untuk memperkecil sinar ke ukuran dan bentuk yang sudah di tentukan. Desain alat ini berupa cone retangular dan silinder lurus. c. Eiltrasi yang Tepat Eiltrasi pancaran sinar radiography! dapat mengurangi penyinaran pada kulit pasien dan jaringan superfacial dengan menyerap sebagian besar foton energi bawah (gelombang panjang atau sinar 9 yang lembut dari pancaran heterogenus. ;arena filtrasi menyerap beberapa foton pada pancaran radiograf! intensitas radiografi akan berkurang. 5da dua tipe filtrasi yaitu #. Eiltrasi ekat Eiltrasi cekat meliputi sampul kaca yang membungkus tabung sinar 9! minyak isolasi yang mengelilingi tabung! dan jendela kaca pada wadah tabung. Eiltrasi ini biasanya dinyatakan dengan ketebalan aluminium dan harus seimbang dengan sekurang%kurangnya 4!1 mm aluminium. $. Eiltrasi Tambahan Eilttrasi tambahan terdiri dari lembaran aluminium dengan ketebalan tertentu. Eiltrasi tambahan diletakkan di luar jendela kaca dari wadah tabung. Eiltrasi tambahan dan cekat bersama%sama berkombinasi menghasilkan jumlah filtrasi yang diperlukan untuk memfiltrasi pancaran sinar efektif. e. Penggunaan Pelindung % Radiografy gigi biasanya terbatas pada penyinaran kepala dan leher % Pasien pada kursi unit membutuhkan perlindungan untuk organ%organ reproduksi % Pelindung yang paling sering digunakan adalah apron timah (Pb % 5pron timah tersedia dalam berbagai model dan dibuat dengan ketebalan timah yang ber-ariasi dari 4!$1 sampai #!$1 mm dan bersifat fleksibel f. Teknik Pemrosesan Radiografy yang ,aik Pemrosesan radiografy yang tepat akan menambah kualitas gambar sehingga memberikan informasi diagnosa yang tepat. Radiograf yang terproses kurang baik menghasilkan informasi diagnosa yang kurang baik sehingga perlu
dilajkan radiograf ulang. g. Sumlah Radiograf *lang "e%sedikit ?ungkin % Radiograf ulang akan memperbesar dosis radiasi pada pasien % Radiograf ulang hanya kadang%kadang saja dilakukan oleh dokter gigi untuk mendapat informasi diagnosa tambahan % Pemeriksaan ulang karena kecerobohan atau penilaian yang buruk dari radiograf gigi harus dihindari leh karena itu! radiografer gigi harus memilih!menguasai teknik radiograf dan faktor penyinaran sehingga menghasilkan radiograf berkualitas tinggi pada setiap pemeriksaan pertama kali. II. Perlindungan Radiasi bagi perator Tidak hanya pasien yang rentan akan dampak negatif dari sinar ) melainkan juga operator atau dokter gigi. ?engingat lingkup kerja mereka sehari%hari berhubungan dengan sinar ). a. Ruang Radiasi *saha menjaga atau memproteksi ruangan radiasi adalah #. Tempat dan lokasi ruangan radiasi harus memenuhi s yarat internasional! yaitu sinar radiasi tidak menembus ruangan lain $. Dinding di dalam ruangan harus dilapisi lembaran atau lempengan timah hitam setebal minimal $ mm &. Penempatan pesawat roentgen diatur sedemikian rupa agar arah sinar radiasi ke tempat yang aman '. ?enggunakan kaca pelindung untuk membuat sebagian dinding tembus pandang. ;aca pelindung ini dibuat dari campuran bubuk timah hitam dengan butir%butir kaca b. ?emakai ,aju Timah Hitam (5pron Terdapat berbagai jenis pelindung timah antara lain #. ,aju pelindung timah untuk seluruh tubuh (whole body yaitu melindungi tubuh dari bahu sampai tungkai bawah $. 5pron untuk kelenjar tiroid! apron ini disebut tiroid shield &. 5pron untuk kelenjar gonad! disebut Konadopron berbentuk seperti celemek tukang masak yang hanya melindungi perut bagian bawah. c. Posisi perator Posisi operator selama penyinaran harus berdiri sekurang%kurangnya $%& meter dari pasien dan sumber radiasi. Posisi yang dianjurkan adalah daerah antara 04 dan #&1 dari arah berkas sinar radiasi primer. ,5, III PA?,5H5"5C III.# Laporan ;asus "eorang wanita berumur '1 tahun dating ke rumah sakit gigi dengan keluhan sali-a kental dan lengket! sukar menelan dan berbicara! mulut kering dengan perasaan tidak nyaman. +anita ini menjalani pemeriksaan terapi radasi inflamasi beberapa bulan yang lalu. Dalam pemeriksaan ditemukan adanya debris plak dan karies pada beberapa gigi. "umber Indonesian Sournal of Dentistry @ol.#4 Co.1 III.$ Penanganan ;asus Dari kasus diatas! pasien didiagnosa menderita 9erostomia dengan gejala%gejala yang diperlihatkan dengan dugaan terjadinya 9erostomia akibat terapi radiasi yang dijalani pasien beberapa saat yang lalu. Penanganan yang dapat dilakukan adalah meminum air dan berkumur teratur penting untuk mengontrol sebagian efek radiasi penyebab 9ero9tomia. ,agi yang kekurangan gula! mengunyah permen karet dan permen asam dapat menolong. Pada beberapa pasien! pilocarpine! hydrochloride merupakan jalan keluar atau tablet (salagen efektif dalam merangsang produksi sali-a (1 mg & atau ' kali sehari. Afek sampingnya adalah berkeringat dan rasa tidak nyaman pada perut. Perangsang sali-a yang lain adalah ce-imeline (A-o9ac! diberikan &4mg kapsul & kali sehari! telah membantu beberapa pasien 9erostomia. bat ini kontraindikasi dengan pasien asma! KI ulcer dan glaucoma. "olusi sali-a buatan dan sali-a yang digantikan dengan pelumas terbatas dalam membantu sebagian besar pasien dengan mulut kering. ,5, I@ PAC*T*P I@.# ;esimpulan #. Eilosofi modern dari perlindungan radiasi adalah berdasar pada anggapan bahwa terdapat hubungan linier antara dosis radiasi dan respon biologi! dimana semakin tinggi dosis radiasi! maka respon biologis yang diberikan semakin tinggi pula
$. Dosis serap untuk jaringan lunak pada 14;@p adalah 4!01 dan pada # ?R@ adalah 4!01 sedangkan dosis serap tulang pada 14;@p adalah 1 dan pada # ?R@ adalah 4!0 &. Afek radiasi pada rongga mulut dapat berupa mukositis pada jaringan mukosa! 9erostomia! karies radiography pada gigi geligi! osteoradionekrose pada mandibula! dan apoptosis berlebihan pada sel fibrolas pulpa '. Perlindungan radiasi bagi pasien dapat berupa meminimalkan frekuensi dan penyinaran yang berulang dengan mengefektifkan komunikasi! alat pelindung! alat filter! dan teknik yang baik 1. Perlindungan radiasi bagi operator dapat berupa pemenuhan ruang radiasi yang memenuhi standar! memakai baju pelindung! serta bekerja pada posisi yang benar "umber FFF #. Adwards ris! "tatkiewich2! Russel ritenour. Aditor! Lilian yuwono. Perlindungan Radiasi ,agi Pasien dan Dokter Kigi. Sakarta @ ?osby ompany < #004. $. Langais Robert P! ?iller raig ". Aditor! Lilian Suwono. 5tlas ,erwarna ;elainan Rongga ?ulut yang La2im. Sakarta Hipokrates < #00' &. edijani.Afek "amping Terapi Radiasi di Daerah ;epala dan Leher terhadap Saringan "ekitarnya. Surnal PDKI th.'8. Co.# ed.;husus.$44J '. Pindborg Sens S. Aditor Lilian =uwono. ;anker dan Prakenker Rongga ?ulut. Sakarta AK < #00# 1. "upriyadi.5poptosis "el Eibrolas Saringan Pulpa 5kibat Paparan Radiasi Ionisasi. Indonesian Sournal of dentistry -ol.#'. Co.# ed.;husus.$44J 8. "arianoferni! ,rahmanta 5rya. Proteksi Radiasi di ,idang ;edokteran Kigi. DACT5 Surnal ;edokteran Kigi. @ol. #! Co.#.$44J
;omplikasi 5kibat Terapi Penyakit ;anker Pada Rongga ?ulut ?anajemennya Y8#/ P? & comments Z
!*$ambaran 9mum Perawatan yang berlebihan terhadap penyakit ganas dapat membuat kerusakan yang tak terhindarkan pada sel normal. Salur mukosa sepanjang organ%organ pencernaan! termasuk didalamnya mukosa mulut merupakan sasaran utama dari perawatan yang berhubungan dengan toksisitas oleh mekanisme penyembuhan sehingga menyebabkan perubahan sel secara drastis. Perubahan pada struktur jaringan lunak pada permukaan mulut mencerminkan perubahan yang terjadi pada traktus gastrointestinal! namun pembahasan kali ini hanya berfokus pada komplikasi mulut akibat dari obat%obatan neoplastik dan terapi radiasi.
Toksisitas pada rongga mulut dapat membuat dokter gigi yang merawat memberikan terapi antineoplastik secara maksimal atau sebaliknya berakibat terjadinya pengurangan dosis dan modifikasi dari tahap perawatan! bahkan sampai berakibat pada penundaan dan penghentian terapi. ;omplikasi rongga mulut akibat terapi kanker terjadi pada kebanyakan pasien dengan terapi pada kepala dan leher. "ekitar '4 ! sisanya terapi kimia pada lokasi yang lain. "ecara signifikan toksisitas pada oropharyngeal juga dapat terjadi pada radiasi kepala dan leher. ;omplikasi oral yang paling umum ditemukan setelah dilakukan kemoterapi dan terapi radiasi adalah mucositis!
infeksi local! nyeri dan hemorrhage . "edangkan efek sampingnya adalah dehidrasi dan malnutrisi. Penyinaran radiasi pada kepala dan leher dapat menyebabkan cedera pada glandula sali-a! mukosa mulut! otot dan tulang al-eolar yang dapat mengakibatkan terjadinya 9erostomia! penyakit dental dan osteoradionekrosis. ?anajemen pada komplikasi oral pada terapi kanker terdiri dari identifikasi dari populasi yang beresiko! inter-ensi pra%perawatan ketika terjadi inisiasi (berdasarkan hasil e-aluasi! perawatan atau koreksi dari pra%kehadiran penyakit mulut atau profilaksis yang tepat dan manajemen komplikasi ketika penyakit tersebut sudah berkembang. '*EtiologiCPatofisiologi Identifikasi pada pasien dengan resiko tinggi! memungkinkan dokter gigi untuk memulai e-aluasi pra%perawatan dan melakukan tindakan profilaktis yang terukur untuk meminimalkan insidens dan morbiditas yang berkaitan dengan toksisitas rongga mulut. Eaktor resiko paling utama pada perkembangan komplikasi oral selama dan terhadap perawatan adalah pra%kehadiran penyakit mulut dan gigi! perhatian yang kurang terhadap rongga mulut selama terapi dan faktor lainnya berpengaruh pada ketahanan dari rongga mulut. Eaktor resiko lainnya adalah tipe dari kanker (melibatkan lokasi dan histology! penggunaan antineoplastik! dosis dan administrasi penjadwalan perawatan! kemudian area radiasi! dosisnya! jadwal dilakukan radiasi (kekerapan dan durasi dari antisipasi myelosuppresi serta umur pasien.
;eadaan sebelum hadirnya penyakit seperti adanya kalkulus! gigi yang rusak! kesalahan restorasi! penyakit periodontal! gingi-itis dan penggunaan alat prostodontik! berkontribusi terhadap berkembangnya infeksi lokal dan sistemik. ;olonisasi bakteri dan jamur dari kalkulus! plak! pulpa! poket periodontal! kerusakan operculum! gigi palsu! dan penggunaan alat%alat kedokteran gigi merupakan sebuah lahan yang subur buat organisme opportunistik dan pathogenistik yang mungkin berkembang pada infeksi lokal dan sistemik. Tambalan yang berlebih atau peralatan lain yang melekat pada gigi! membuat lapisan mulut lebih buruk! menebal dan mengalami atropi! kemudian menghasilkan ulserasi local (stomatitis. )*Kompli&asi !&ibat Kemoterapi ;arena sel lapisan epitel gastrointestinal mempunyai waktu pergantian yang mirip dengan leukosit! periode kerusakan terparah pada mukosa oral frekuensinya berhubungan dengan titik terendah dari sel darah putih. ?ekanisme dari toksisitas oral bertepatan dengan pulihnya granulosit. ,ibir! lidah! dasar mulut! mukosa bukal! dan palatum lunak lebih sering dan rentan terkena komplikasi dibanding palatum keras dan gingi-a< hal ini tergantung pada cepat atau tidaknya pergantian sel epithelial. Peran -askularisasi darah pada stomatitis dapat diduga sebagai akibat dari cryoterapi topical dalam melindungi mucositis dari agen%agen seperti fluorouacil. 5gen antineoplastik merupakan penyebab utama mucositis! termasuk < bleomycin! dactomycin! do9orubicin! etoposide! flu9uridine! 1E*! hydro9iurea! methotre9ate! mitomycin! -inblastine! -incristine! dan -inorelbine. ?ukosa mulut akan menjadi tereksaserbasi ketika agen kemoterapeutik yang menghasilkan toksisitas mukosa diberikan dalam dosis tinggi atau berkombinasi dengan ionisasi penyinaran radiasi. +*Kompli&asi !&ibat Radiasi Penyinaran lokal pada kepala dan leher tidak hanya menyebabkan perubahan histologis dan fisiologis pada mukosa oral yang disebabkan oleh terapi sitotoksik! tapi juga menghasilkan gangguan struktural dan fungsional pada jaringan pendukung! termasuk glandula sali-a dan tulang. Dosis tinggi radiasi pada tulang yang berhubungan dengan gigi menyebabkan hypo9ia! berkurangnya supplai darah ke tulang! hancurnya tulang bersamaan dengan terbukanya tulang! infeksi! dan nekrosis. Radiasi pada daerah kepala dan leher serta agen antineoplastik merusak di-isi sel! mengganggu mekanisme normal pergantian mukosa oral. ;erusakan akibat radiasi berbeda dari kerusakan akibat kemoterapi! pada -olume jaringan yang terus teradiasi terus%menerus akan berbahaya bagi pasien sepanjang hidupnya. Saringan ini sangat mudah rusak oleh obat%obatan toksik atau penyinaran radiasi lanjutan! ?ekanisme perbaikan fisiologis normal dapat mengurangi efek ini sebagai hasil dari depopulasi permanen seluler. ,*Kompli&asi !&ibat Pembedahan Pada pasien dengan osteoradionekrosis yang melibatkan mandibula dan tulang wajah! maka debridemen sisa pembedahan dapat merusak. *saha rekonstruksi akan menjadi sia%sia! kecuali jaringan oksigenasi berkembang pada pembedahan. Terapi hiperbarik oksigen telah berhasil menunjukkan rangsangan terhadap formasi kapiler baru terhadap jaringan yang rusak dan telah digunakan sebagai tambahan pada debridemen pembedahan.
-*Penilaian Pra6pera7atan dan "nter1ensi Insidens komplikasi oral pada pasien yang tidak memiliki keganasan pada kepala dan leher dapat secara signifikan berubah ketika dilakukan pendekatan intensif pada pasien tentang pentingnya kebersihan mulut. Tindakan pre-entif primer yang terukur.! seperti < keseimbangan intake nutrisi! oral hygiene! yang adekuat! deteksi dini terhadap masalah oral! merupakan inter-ensi pra%perawatan yang penting. "eorang dokter gigi atau ahli hygiene harus akrab dengan komplikasi oral akibat perawatan kanker. Dokter gigi harus memeriksa terlebih dahulu pasien sebelum perawatan (kemoterapi dan radioterapi pada kepala dan leher. Idealnya pemeriksaan ini dilakukan $%' minggu sebelum perawatan! untuk mendapatkan penyembuhan adekuat buat perawatan dental. Pemeriksaan ini membuat dokter gigi dapat mengetahui kondisi mukosa oral dan jaringan pendukung sebelum terapi dan untuk memulai inter-ensi yang diperlukan yang dapat mengurangi komplikasi oral selama dan sesudah terapi. "ebuah program oral hygiene harus dimulai dimana pasien harus diberitahu tentang pentingnya H yang bagus sebelum memulai perawatan. 4*Kompli&asi
3ral
)*u;ositisCStomatitis Defenisi mucositis dan stomatitis sering tertukar dalam penggunaannya tetapi terdapat perbedaan yang besar diantara keduanya. ?ucositis dijelaskan sebagai suatu inflammatory toksik yang mempengaruhi traktus gastrointestinal dari mulut sampai anus! yang dapat dihasilkan akibat dari pennyorotan radiasi sampai agen kemoterapeutik atau radiasi ionisasi. Tipikal mucositis termanifestasi sebagai suatu eritematous! lesi seperti terbakar atau acak! focal to diffuse! dan lesi ulseratif. ?ucositis dapat tereksaserbasi dengan factor lokal. "tomatitis merujuk pada suatu reaksi inflamasi yang terjadi pada mukosa oral! dengan atau tanpa ulserasi dan dapat berkembang oleh faktor lokal seperti yang teridentifikasi pada etiologi:patofisiologi pada pembahasan ini. "tomatitis dapat menjadi berkadar ringan atau parah < pasien dengan stomatitis yang parah tidak akan mampu memasukkan apapun kedalam mulutnya. Pada praktek pemakaian umum! istilah mucositis! dan stomatitis dipergunakan tanpa dipilah untuk menjelaskan fenomena yang sama.
?ucositis eritematous dapat terjadi & hari setelah pemaparan kemoterapi! tapi secara umum berkisar &%J hari. Perkembangan menuju mucositis ulseratif umumnya berlangsung J hari setelah kemoterapi. Dokter gigi harus waspada terhadap potensi berkembangnya toksisitas akibat peningkatan dosis atau lamanya perawatan pada percobaan klinik yang menunjukkan toksisitas gastrointestinal. Dosis tinggi kemoterapi seperti yang dilakukan pada perawatan leukemia dan pengaturan jadwal obat dengan infus berlanjut! berulang dan tidak terputus (seperti bleomycin! cytarabine! methotre9ate dan fluororacil sepertinya merupakan penyebab mucositis dibanding obat infus satu bolus dengan dosis yang setara. ?ucositis tidak akan bertambah parah jika tidak terkomplikasi oleh infeksi dan secara normal dapat sembuh total dalam $%' minggu. Penilaian sistimatis pada ka-itas oral sepanjang perawatan! deteksi dini toksisitas dan inisiasi H yang terukur dirancang untuk menekan atau melindungi komplikasi lebih lanjut. Pada suatu usaha untuk melakukan standarisasi pengukuran ketahanan mukosa! skala penilaian oral telah berkembang pada tingkat karakteristik gangguan stomatitis pada bibir! lidah! membran mukosa! gingi-a! gigi! kerongkongan! kualitas sali-a! dan suara. Instrumen spesifik penilaian telah berkembang untuk menge-aluasi hal%hal yang dapat diteliti serta dimensi fungsional stomatitis. Perangkat e-aluatif ini ber-ariasi dalam kompleksitas. "ekali mucositis berkembang! keparahannya dan status hematologik pasien membutuhkan manajemen oral yang tepat. H yang cermat dan meredakan gejala menjadi fokus dari perawatan. Pada pemeriksaan klinis! manajemen rekomendasi bersifat anekdot. ,eberapa garis panduan untuk perawatan mulut termasuk penilaian sebanyak dua kali sehari untuk pasien dirumah sakit dan perawatan mulut yang sering (minimal ' jam dan sewaktu akan tidur malahan meningkatkan keparahan dari mucositis. +*"nfe&si ?ucositis oral dapat berkomplikasi dengan infeksi pada pasien dengan sistim imun yang menurun. Tidak hanya mulut itu sendiri yang dapat terinfeksi! tetapi hilangnya epitel oral sebagai suatu protektif barrier terjadi pada infeksi lokal dan menghasilkan jalan masuk buat mikroorganisme pada sirkulasi sistemik. ;etika ketahanan mukosa terganggu! infeksi lokal dan sistemik dapat dihasilkan oleh indigenous flora seperti mikroorganisme nosokomial dan oportunistik. ;etika jumlah netrofil menurun sampai #444:kubik:mm! insiden dan keparahan infeksi semakin meningkat. Pasien dengan neutropenia berkepanjangan berada pada resiko tinggi buat perkembangan komplikasi infeksi yang serius. Pendekatan nonfarmakologik untuk melindungi infeksi dan profilaksis dengan antimikrobial
sedang
die-aluasi
dengan
penelitian
control.
Penggunaan antibiotik berkepenjangan pada penyakit neutropenia mengganggu flora mulut! menciptakan suatu lingkungan fa-orit buat jamur untuk berkembang yang dapat bereksaserbasi oleh terapi steroid secara bersamaan. Drei2en dan kawan%kawan melaporkan bahwa sekitar J4 infeksi oral pada pasien dengan tumor solid disebabkan oleh andida 5lbicans dan jamur lainnya! $4 disusun oleh Herpe9 "imple9 @irus (H"@ dan sisanya disusun oleh bakteri bacillus gram negatif. Pada pasien dengan keganasan hematologik! 14 infeksi oral akibat bakteri andida 5lbicans! $1 akibat H"@! dan #1 oleh bakteri bacillus gram negatif. H"@ merupakan gejala paling umum pada infeksi oral -iral. H"@ yang tidak mendapat penanganan! dapat terus aktif sepanjang imunosuppresi oleh kemoterapi sitotoksik. ?ayoritas bakteri infeksi mulut adalah gram negatif! hal ini berpatok pada pergantian kolonisasi bakteri ka-itas oral dari bakteri predominan gram positif menuju gram negatif. Dokter gigi dapat memilih untuk melakukan kultur rutin pada mulut dan jalur masuk potensial microbial pada pasien yang diduga mengalami hipoplasia tulang sumsum yang berkepanjangan (kultur sur-aillans. "pesimen yang ada! membuktikan suatu organisme predominan terhadap flora normal atau sebuah isolator tunggal sebagai patokan untuk mengidentifikasi suatu fokus infeksi pada pasien dengan imunitas yang menurun dan pada pasien yang tidak menunjukkan manifestasi infeksi pada neutropenia yang baru atau frank neutropenia. ;ultur sur-aillans juga mengarah pada seleksi empirik antimikrobial. ;arena morbiditas dan mortalitas berhubungan dengan penyebaran infeksi jamur! deteksi dini dan perawatan infeksi lokal juga sangatlah penting. ,*
)erostomia dapat dihasilkan melalui reaksi inflammatory dan efek degeneratif radiasi ionisasi pada glandula sali-a parenkim! khususnya pada serous acinar. Perubahan ini biasanya sangat pesat dan bersifat irre-ersible! khususnya ketika glandula sali-a termasuk daerah penyorotan radiasi. 5liran sali-a mengalami penurunan # minggu setelah perawatan dan berkurang secara progresif ketika perawatan terus dilanjutkan! Derajat dari disfungsi tersebut sangat berhubungan dengan dosis radiasi dan -olume jaringan glandula pada lapangan radiasi. Klandula parotid dapat menjadi lebih rentan terhadap efek radiasi daripada glandula submandibular! sublingual! dan jaringan glandula sali-a minor. Saringan glandula sali-a yang telah tidak teradiasi lagi dapat menjadi hiperplastik! sebagian merupakan kompensasi buat bagian nonfungsional. )erostomia mengganggu kapasitas buffer mulut dan kemampuan pembersihan mekanis! sering berkonstribusi pada dental karies dan penyakit periodontal yang progresif. Perkembangan dental karies berakselerasi dengan sangat cepat pada terjadinya 9erostomia akibat hilangnya immunoprotein protektif yang merupakan komponen dari sali-a. "ali-a dibutuhkan untuk eksekusi normal dari fungsi mulut seperti mengecap! mengunyah! dan berbicara. ;eseluruhan kecepatan aliran sali-a yang kurang dari 4!# ml:menit dianggap sebagai indikasi 9erostomia (normal M 4!&%4!1 ml:menit. )erostomia menghasilkan perubahan didalam rongga mulut antara lain #."ali-a tidak melakukan lubrikasi dan menjadi menebal dan atrofi! yang akan mengganggu kenyamanan pasien. $.;apasitas buffer menjadi tereliminasi! pada mulut kering yang bersih pH umumnya '!1 dan demineralisasi dapat terjadi. &.Elora oral menjadi patogenik. '.Plak menjadi tebal dan berat! debris tetap bertahan akibat ketidakmampuan pasien untuk membersihkan mulut.
1.Tidak ada mineral (kalsium! fosfor! fluor yang tersimpan pada permukaan gigi. 8.Produksi asam setelah terpapar oleh gula dihasilkan oleh demineralisasi selanjutnya pada gigi dan kemudian dapat menimbulkan kerusakan gigi 1.Cekrosis 5kibat Radiasis Cekrosis dan infeksi pada jaringan yang telah dilakukan penyorotan radiasi sebelumnya (osteoradionekrosis merupakan suatu komplikasi yang serius bagi pasien yang menjalani terapi radiasi pada tumor kepala dan leher. ;omplikasi oral akibat terapi radiasi memerlukan terapi dental yang agresif sebelum! selama dan setelah terapi radiasi untuk meminimalisasi tingkat keparahan (9erostomia permanent! karies ulseratif! osteomyelitis akibat radiasi dan osteoradionekrosis. D*Pilihan "nter1ensi )*Pertimbangan Pera7atan Rongga ulut ral hygiene sistemik secara rutin sangatlah penting dalam mengurangi insidens dan keganasan dari efek perawatan onkologik seperti < karies radiasi! stomatitis! dan candidiasis. Pada pasien dengan 9erostomia yang ringan dan jarang atau dengan reseksi melibatkan struktur mulut! sebuah inspeksi identifikasi pada area tersebut perlu dilakukan. ?etode oral hygiene termasuk diantaranya berkumur:mengirigasi dan penghilangan plak secara mekanik. ?emberitahukan pasien bagaimana melakukan perawatan kebersihan mulut adalah sama pentingnya dengan pengobatan.
"etelah makan! permukaan oral harus dibilas dan atau dibersihkan < dimana membersihkan ka-itas oral hampir selalu dibutuhkan dengan pasien kasus 9erostomia. Kigi palsu perlu untuk dibersihkan sesering mungkin dan harus disikat lalu dibilas setelah makan. ?embilas permukaan mulut saja dapat menjadi tidak cukup untuk membersihkan ka-itas oral < pembersihan plak secara mekanik terkadang diperlukan ! bahkan pada pasien edentolous. "etelah kebiasaan ini berkembang! pasien harus mengetahui pembersihan plak secara mekanis diperlukan untuk membantu pembersihan. Pembersihan plak secara mekanik diantaranya gau2e! toothettes! sikat gigi serta bantuan dari pembersihan interdental seperti floes! sikat pro9y! wooden! wedge! dan sikat gigi palsu. Toothettes tidak membersihkan seluruh gigi! walaupun mereka bekerja dengan baik untuk membersihkan area pembedahan pada kasus ma9illectomy atau hemimandibuloctomy. Toothettes juga baik untuk membersihkan al-eolar ridge ma9illa:mandibula pada area edentulous! palatum! palatum dengan torus yang menonjol! serta lidah. Sika terjadi 9erostomia! maka plak menjadi tebal dan lebih berat serta tidak mampu dihilangkan. Produk perawatan mulut harus dipilih secara seksama! alat%alat yang menghasilkan gejala atau cedera pada mukosa jangan digunakan. Pembersihan dengan menggunakan alkohol harus dihindari. Sikalau penggunaan pasta gigi mengiritasi dan membuat rasa terbakar pada gingi-a atau mukosa! pasta gigi dengan komposisi ringan harus dipilih! seperti pasta gigi anak%anak. Perawatan bibir juga penting dengan memberikan pelembab. +*anajemen u;ositisCStomatitis +alaupun mucositis berlanjut menjadi salah satu toksisitas dengan dosis terbatas dari fluororacil (1E*! cryotherapy dapat menjadi pilihan dalam perlindungan mucositis oral. ;arena 1E* mempunyai waktu kerja yang singkat! pasien diinstruksikan untuk mengunyah lempengan es didalam mulut selama &4 menit! dimulai dari 1 menit sejak penggunaan 1E*.
Protokol perawatan rongga mulut termasuk diantaranya pembersihan attraumatik pada mukosa mulut! memberi pelembab pada bibir dan ka-itas oral! serta meringankan sakit dan inflamasi. "ikat gigi lunak atau foam swab (toothettes membersihkan gigi secara efektif dan tanpa trauma. Pilihan untuk melakukan pembersihan atau debridemen termasuk diantaranya garam dan soda (# sendok the garam dan agen sodium bikarbonat pada / ons air hangat! normal saline! sodium bikarbonat (# sendok teh pada / ons air! air steril dan hydrogen pero9ide (perbandingan # # dengan air atau saline normal. Indikasi untuk penggunaan hydrogen peroksida adalah kebutuhan melakukan debridemen secara halus. Penggunaannya harus dibatasi (untuk #%$ hari. Penggunaan berlebih dapat mengganggu penyembuhan dari stomatitis. Data yang tersedia juga mengkhawatirkan efek terapeutik dari chamomile dan chlorhe9idine. Pada pasien dengan dengan stomatitis! irigasi:berkumur dengan saline ringan atau garam dan soda harus dilakukan setiap $ jam sekali. ,erkumur secara hati%hati dengan menggunakan sebuah gau2e basah yang dicelupkan pada cairan saline sangat membantu pada pembersihan debris. Toothettes dapat berefek terlalu keras pada beberapa area tertentu. Irigasi harus dilakukan pada medikasi secara topical! pembersihan membuat debris membuat sali-a dapat
berpenetrasi pada jaringan oral dan melindungi terjadinya penumpukan. Erekuensi pembersihan dengan pembilasan dan lubrikasi jaringan! melindungi dari penebalan dan melindungi dari penumpukan bakteri. Karam dan soda menetralisasi asam dan menghilangkan penebalan. Pelembaban dapat dicapai dengan air yang dilarutkan dengan jelly. Diclonine hydrochloride 4!1 atau # ! lidocain $ -iscous! carbamide pero9ide #4 (urea pero9ide #4 ! atau # dari banyak campuran yang tidak dipersiapkan terlebih dahulu yang didalamnya terdapat bangunan -iskositas atau agen yang bersifat membungkus seperti < susu magnesium! kaolin dengan suspensi lectin! campuran dari suspensi aluminium dan atau magnesium hidroksida (banyak antacid! atau suspensi sucralfate dikombinasikan dengan anestetik topical yang menghasilkan topikal analgesia. 5gen yang menghasilkan gejala atau cedera pada mukosa jangan digunakan. Pasien dapat menggunakan pasta gigi jika pasien masih dapat bertoleransi< tetapi pencuci mulut yang mengandung alkohol harus dihindari. Klycerin bersifat hygroskopik (menghilangkan atau mempertahankan kelembaban dan dapat membuat jaringan menjadi kering. Topikal anestesi dapat meminimalkan nyeri untuk sementara! tetapi penggunaan secara sering dapat memperluas dan memperlama mucositis. 5nalgesik sistemik (termasuk opioid diindikasikan pada pasien untuk mengurangi ketidaknyamanan! dokter gigi harus waspada pada agen yang dapat membuat terjadinya iritasi pada gastrointestinal dan mempengaruhi mekanisme hemostasis! sebuah pernyataan terpisah tentang nyeri juga terdapat di PDN. +alaupun belum didukung penelitian klinik yang kuat! pembersih mulut allopurinol dan -itamin A telah dikenali sebagai 2at yang menekan keganasan dari mucositis. Prostaglandin A$ tidak efektif sebagai profilaksis mucositis pada kasus transplantasi tulang sumsum. ,*anajemen "nfe&si Profilaksis untuk mengatasi superinfeksi jamur secara umum direkomendasikan 2at topikal antifungal seperti mystatin yang mengandung pencuci mulut dan clotrima2ole troches.
+alaupun profilaksis topikal antifungal dan perawatan dapat membersihkan infeksi superficial oropharyngeal! tetapi agen topikal tersebut tidak menyerap dengan baik dan tidak efektif melawan infeksi jamur yang lebih dalam letaknya! yang secara tipikal melibatkan esophagus dan traktus gastrointestinal bagian bawah. *ntuk alasan ini agen sistemik diindikasikan untuk merawat seluruhnya kecuali infeksi jamur superfisial pada ka-itas oral. hlorhe9idine mempunyai spectrum antimicrobial yang luas yang beraktifitas melawan organisme gram positif:negatif! ragi dan organisme jamur lainnya. hlorhe9idine juga diperlukan untuk mendukung ketahanan permukaan mulut dan absorpsi gigi tiruan minimal! dengan demikian dapat mengurangi efek secara sistemik. Penggunaan chlorhe9idine untuk profilaksis infeksi oral menunjukkan hal yang menjanjikan untuk mengurangi inflamasi dan ulserasi sama halnya dalam mengurangi jumlah mikroorganisme pada pasien dengan resiko tinggi. hlorhe9idine gluconate 4!#$ pencuci mulut dapat digunakan bersamaan dengan topikal profilaktik dan antimicrobial sistemik pada populasi pasien dengan resiko tinggi. bat kumur chlorhe9idine dalam penggunaannya telah dikombinasikan dengan gel fluoride untuk mengontrol flora kariogenik. Dokter gigi harus mencatat! bahwa chlorhe9idine dapat digunakan sebagai pencuci mulut dan obat kumur! tapi tidak boleh ditelan. Eormula chlorhe9idine yang dipasarkan juga juga maengandung alcohol yang cukup banyak! yang dapat mengeksaserbasi 9erostomia. Hal ini dipandang cukup penting pada konteks! 9erostomia dapat merubah flora menjadi tipe yang lebih kariogenik. -*anajemen 4andidiasis andidiasis adalah akibat dari infeksi jamur yang secara umum akibat peran dari andida 5lbicans. Pasien dengan candidiasis harus diinstruksikan untuk
#.?embersihkan ka-itas oral terlebih dahulu sebelum medikasi anti jamur < irigasi dan pembersihan plak secara mekanik mungkin juga diperlukan. $.?enanggalkan gigi palsu ketika medikasi dilakukan &.?elakukan desinfeksi pada gigi palsu dan mulut '.?embuang sikat gigi yang lama dan menggantinya dengan yang baru 1.?endesinfeksi semua objek atau alat yang digunakan dalam rongga mulut 8.?enggunakan sebuah suspensi sebagai pengganti dari troche jika 9erostomia terjadi (jika troche yang dipilih maka
pasien
harus
berkumur
atau
minum
air
terlebih
dahulu.
0*anajemen *anajemen Xerostomia Diinstruksikan buat pasien yang punya riwayat 9erostomia untuk mempertahankan oral hygiene untuk melindungi masalah dental. Penyakit periodontal dapat berkembang pesat dan karies menjadi rampan kecuali tindakan pre-entif terukur ditegakkan. *ntuk mengurangi kerusakan gigi ketika terjadi 9erostomia pasien harus
#.?elakukan oral hygiene sistimatik ' kali sehari (setiap selesai makan dan sebelum tidur $.?enggunakan pasta gigi berfluorida &.?enggunakan resep gel yang mengandung fluoride setiap hari sebelum tidur (fluoride efektif melindungi gigi dari plak '.,erkumur dengan cairan garam dan baking soda '%8 kali:hari (#:$ sendok teh garam dan sendok teh baking soda pada # cangkir air hangat *ntuk membersihkan dan melubrikasi jaringan mulut dan membuffer lingkungan mulut. 1.?enghindari makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi 8.?engisap%isap air untuk mengurangi kekeringan mulut Penggunaan fluoride secara topical telah menunjukkan hasil dapat meminimalkan formasi karies. "epanjang perawatan radiasi! telah direkomendasikan gel sodium fluoride # diaplikasikan pada mouth guard untuk melindungi mulut! yang ditempatkan pada gigi bawah dan atas. ?outh guard didiamkan selama 1 menit! setelahnya pasien tidak boleh makan dan minum selama &4 menit. ?anajemen 9erostomia termasuk penggunaan sali-a pengganti atau sialagogues. sali-a pengganti atau sali-a buatan (obat kumur mengandung hydro9yetil! hydropro9yl! atau carbomethylcellulose 2at pereda untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat 9erostomia dengan membasahi sementara mukosa mulut dan menggantikan penyusun yang hilang dari sali-a. "ialagogues secara farmakologis merangsang produksi sali-a dari respon menyeluruh jaringan glandula sali-a untuk mengalirkan sali-a normal. Pilocarpine adalah satu%satunya obat yang diakui *" Eood and Drug 5dministration untuk digunakan sebagai sialagogue (1 mg tablet pilocarpine hydrochlor perawatan dimulai 1 mg secara oral! & kali sehari. Dosis ditentukan untuk mengoptimalkan respon klinik dan meminimalisasi efek yang merugikan. ,eberapa pasien mendapatkan keuntungan ketika dosis ditingkatkan tetapi disamping itu efek samping juga meningkat. Dosis buat pasien sebelum tidur dapat ditingkatkan #4 mg setelah memulai pengobatan dengan pilocarpine. ,erikutnya pada pagi dan sore dosis juga dapat dinaikkan maksimum #4 mg:dosis (total &4 mg:hari. Toleransi pasien diketahui J hari setelah penambahan dosis. Afek samping yang paling umum pada dosis penggunaan klinik adalah hyperhidrosis (keringat berlebihan. Insidens dan keganasannya berbanding lurus dengan dosisnya. Demam nausea! rhinorrhea! -asodilatasi! peningkatan lakrimasi! tekanan kandung kemih (keadaan dan frekuensi saluran kencing! pusing! asthenia! sakit kepala! diarrhea! dan dyspepsia juga dilaporkan! yang umumnya terjadi jika dosis lebih besar dari 1 mg sebanyak & kali sehari. Pilocarpine merangsang aliran sali-a &4 menit setelah ditelan< respon yang maksimal akan didapatkan setelah penggunaan yang kontinu. Pilocarpine dapat memberikan efek radioprotektif pada glandula sali-a jika diberikan selama terapi radiasi kepala dan leher. ?*4apsai;in Telah dikemukakan bahwa penggunaan capsaicin efektif untuk mengontrol nyeri akibat mucositis oral. apsaicin dan sejenisnya adalah penyusun pedas yang menghasilkan rasa terbakar dengan menstimulasi polymodal nociceptor! pada reseptor nyeri predominan yang terdapat pada kulit membran mukosa. Reseptor digambarkan sebagai sebuah polymodal karena mempunyai sensitifitas berganda terhadap rangsang panas dan mekanik! serta rangsang kimia yang berbahaya. Telah dibuktikan melalui percobaan ! bahwa setelah menelan capsaicin bersama makanan atau setelah aplikasi capsaicin pada mukosa oral< keganasan nyeri berbanding proporsional dengan konsentrasi capsaicin. "etelah pemaparan tunggal ! nyeri terbakar akut terjadi secara tepat dan berkurang secara bertahap. Sika pemaparan capsaicin diulangi dengan tepat! sebelum rasa terbakar terjadi dari paparan sebelumnya akan menghilang! kepekaan dapat terjadi. "ebaliknya jika pemaparan dilakukan setelah rasa terbakar hilang! maka ketidakpekaan nociceptor akan terjadi. 5mbang batas nyeri dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan menaikkan konsentrasi capsaicin secara bertahap pada rangkaian aplikasi yang berulang. Afek desensitisasi capsaicin secara umum berlaku pada rasa nyeri
yang lain. ;etika ;etika capsaici capsaicin n diaplikas diaplikasikan ikan pada oral mukosa yang mengalami mengalami inflamasi inflamasi!! nyeri nyeri mucositi mucositiss akan berkurang. "ejauh ini! formulasi mukositis pada penggunaan intraoral telah diteliti. Di 5merika "erikat 4!4$1 dan 4!4J1 topikal capsaicin dalam bentuk lotion dan cream tersedia dan dijual secara bebas< tidak ada diantara capsaicin yang dijual bebas tersebut yang dirangsang khusus untuk penggunaan pada permukaan dan mukosa mulut. 5da sebuah kasus dilaporkan! dilaporkan! dimana seorang seorang pasien pasien post therapeu therapeutic tic neuralgia neuralgia menggunakan menggunakan capsaicin capsaicin yang dijual bebas bebas berbentuk cream intraoral 4!4$1. Pengalaman pasien tersebut gejala berkembang selama $ hari dan nyeri menjadi hilang setelah ' minggu pemakaian. "ebagai tambahan! ,erger dan kawan%kawan telah menjelaskan formula praktis permen merica pedas (taffy. Peneliti menggolongkan jumlah permen pedas pada formulasi tertentu! membatasinya membatasinya untuk meningkatkan konsentrasi capsaicin pada pasien yang dipapari. Pasien yang dikurangi rasa pekanya dengan capsaicin dosis rendah lebih mudah terpapar dibanding dengan pasien dengan dosis yang lebih tinggi. "ecara teori! ketika konsentrasi capsaicin meningkat untuk menghasilkan nyeri terbakar kira%kira setara dengan pasien pada kasus nyeri mucositis! nyeri dapat berkurang atau menghilang beriringan dengan hilangnya sensasi dari capsaicin. "eluruh pasien dilaporkan terbebas dari nyeri mucositis dan nyeri menjadi hilang pada $ dari ## pasien! yang melanjutkan mengkonsu mengkonsumsi msi permen. $ dari pasien yang tidak bisa melanjutk melanjutkan an konsumsi konsumsi permen karena efek samping. samping. "ejauh ini bukti bahwa capsaicin menghilangkan gejala nyeri mucositis sangat besar harapannya! walaupun terbatas pada laporan yang belum jelas dan kasus%kasus yang kecil. "ampai saat ini belum diketahui efek capsaicin terhadap traktus gastrointestinal gastrointestinal pada dosis dan durasi yang dapat meghilangkan nyeri mucositis. A-aluasi lebih lanjut sangat diperlukan < e-aluasi klinik dan penerimaan oleh para dokter gigi yang mempunyai fasilitas dan persiapan minim terhadap terhadap produk produk capsaici capsaicin n akan terbatas terbatas sampai sampai tersedia tersedianya nya formulas formulasii capsaicin capsaicin yang yang konsisten konsisten dan seragam. seragam. E*Pertimbangan Psi&ososial Pendidikan! perawatan supportif dan pengobatan gejala sangat penting buat pasien yang mempunyai pengalaman dengan komplikasi kanker pada rongga mulut. 5dalah penting untuk memonitoring tingkat stress! kemampuan mengikuti dan merespon perawatan! memperlihatkan kepedulian terhadap problem yang dihadapi! dan memberikan pendidikan serta dukungan. ;unjungan perawatan di rumah dibutuhkan pada kasus pasen dengan gingi-itis dan mucositis parah. Sika pasien merasa tidak mampu untuk mengunjungi tempat praktek. Perawatan rumah dapat menge-alu menge-aluasi asi status status fisikal fisikal dan psikososi psikososial al dengan dengan memberik memberikan an pendidikan pendidikan dan dukungan dukungan perawatan perawatan!! dimana dimana perawat juga dapat menimba pengalaman untuk mengatasi masalah psikologikal stress. Dengan dukungan penuh dari staf perawat dan keluarga! diharapkan pasien dapat mengatasi masalah komplikasi ini.
Radiologi Dental Perbandingan 4'4T dan Radiografi Kon1ensional Dalam Dete&si Dete&si Kasus $igi Supernumerari
PE#D!<9%9!#
Dalam dunia kedokteran kedokteran gigi seringkali seringkali ditemukan ditemukan adanya adanya kelainan kelainan pada pada gigi dan rongga mulut. mulut. salah salah satu satu dari dari banyak banyak kelain kelainan an terseb tersebut ut adalah adalah inside insidensi nsi gigi gigi supern supernume umerar rary y atau atau kebera keberadaa daan n jumlah jumlah gigi gigi yang yang melebi melebihi hi jumlah jumlah normal normal.. Camun! Camun! secara secara klinis klinis adanya adanya gigi gigi supernumera supernumerary ry sering sering ditemukan ditemukan dalam keadaan tidak bererupsi bererupsi atau impaksi. Dengan keadaan seper seperti ti ini! ini! seor seoran ang g dokt dokter er gigi gigi akan akan kesu kesuli lita tan n dala dalam m mela melakuk kukan an diag diagnos nosee kasu kasuss gigi gigi
supernumerari dalam keadaan impaksi jika hanya mengandalkan pemeriksaan secara objektif saja. *ntuk mendeteksi adanya kelainan tersebut lebih lanjut! pemeriksaan penunjang sangat diperl diperlukan ukan untuk untuk kepenti kepentinga ngan n diagnos diagnosee dan untuk untuk mengeta mengetahui hui kondisi kondisi gigi gigi dan jaring jaringan an seki sekita tarny rnyaa yang yang lebi lebih h spes spesif ifik ik.. Pemer Pemerik iksa saan an penun penunja jang ng yang yang seri sering ng digu digunak nakan an adal adalah ah pemeriksaan dengan menggunakan gambaran radiografi. Radiog Radiograf rafii dalam dalam kedokte kedokteran ran gigi gigi telah telah sering sering diguna digunakan kan untuk untuk menduku mendukung ng penentu penentuan an diagnose diagnose dari suatu penyakit atau kelainan. *mumnya radiografi radiografi yang sering digunakan adalah jenis radiografi kon-ensional. k on-ensional. Pemilihan ini berdasarkan atas penggunaan mesin radiografi yang mudah dan juga harga yang realif murah sehingga radiografi kon-ensional sering dijadikan sebagai pemeriksaan penunjang. Camun! walaupun memiliki kuntungan seperti apa yang telah disampaikan! disampaikan! radiografi radiografi kon-ensional kon-ensional ini memiliki memiliki beberapa beberapa kekurangan kekurangan dimana dimana kekurangan kekurangan terseb tersebut ut dapat dapat mempeng mempengaru aruhi hi akurasi akurasi dari dari keadaan keadaan onjek onjek yang yang sebena sebenarny rnyaa sehing sehingga ga dapat dapat mempengaruhi suatu tetapan diagnose. Pada saat ini! telah berkembang suatu teknik pencitraan &%dimensi yang berbasis computasi yaitu cone-beam computed tomograph (,T. tomograph (,T. Hasil pencitraan yang dihasilkan berbetuk suatu gambaran &%dimensi. Dalam makalah makalah ini ini kami kami akan akan meneran menerangkan gkan kajian kajian dari jurnal yang didapatkapn didapatkapn denga satu jurnal utama yang berjudul Three-dimensional e#aluation of supernumerary teeth using conebeam computed tomography for 6+ cases7 dan dua jurnal pendukung lainnya dengan judul !eliability of panoramic radiographs for identifying supernumerary teeth in children7 dan supernumerary teeth in indian children: & sur#ey of *88 case7.
""*) $igi Supernumerari
Kigi supernumerari adalah anomali dimana jumlah gigi melebihi jumlah normal. Atiologi belum diketahui secara pasti! tetapi dalam jurnal diterangkan bahwa etiologi dari gigi supernumerary adalah #.
adanya pergerakan dental lamina yang sangat cepat
$.
adanya gigi yang mengalami pembelahan pada fase bud stage
&.
factor herediter
'.
factor gender sebagai kecenderungan insidensi gigi supernumerari
("harma dan "ingh!$4#$ Kigi supernumerari supernumerari memiliki memiliki banyak banyak -ariasi! -ariasi! ukuran! dan bentuk. *mumnya *mumnya berbentuk berbentuk kerucut selain itu supplemental! tuberkel! bentuk molar! incisor like! germinate premolar! molar like like (Liu (Liu et al! al! $44J $44J..
?orf ?orfol olog ogii gigi gigi suoer suoernu nume merar rarii "uppl "upplem emen enta tall adala adalah h tipe tipe gigi gigi
supernumerary yang menyerupai gigi normal dan terjadi pada akhir rangkaian gigi! misalnya penambahan gigi insisi-us lateral! premolar kedua! atau molar keempat. ?enurut Liu et al. tahun $44J terdapat bentuk incisor-like$ premolar-like$ geminated-premolar-like dan molar-like. dan molar-like. "elain "elain itu itu terdap terdapat at bentuk konus atau peg-shaped bentuk ini sering sering terjadi di antara antara gigi insisi-us insisi-us sentral rahang atas. *mumnya terkait dengan perubahan letak gigi yang berdekatan! tapi juga dapat tidak erupsi atau tidak memiliki efek sama sekali. ,entuk tuberkel adalah tipe yang dijela dijelaska skan n sebaga sebagaii barrel-shaped ! tetapi biasanya kebanyakan gigi supernumerari yang tidak termasuk kategori konus atau supplemental masuk dalam kategori ini. Tipe ini sering mengalami kegagal kegagalan an erupsi erupsi.. ;emudi ;emudian an terdap terdapat at bentuk bentuk odontom odontomaa -arias -ariasii ini sangat sangat jarang jarang jarang jarang.. ompound or comple9 form. form. Kigi supernumerary dapat terjadi di daerah maksila dan mandibular juga pada periode gigi desidui maupun gigi permanen. Kigi supernumerary bisa terjadi secara unilateral! bilateral! dari dua rahang atau satu rahang. "ering kali ditemui dalam keadaan impaksi daripada dalam keadaan erupsi erupsi ("harma ("harma dan "ingh! $4#$. Kigi supernumer supernumerary ary sebesar 04%0/ ditemukan ditemukan pada rahang atas atas..
KIgi KIgi
supe supern rnum umer erar ary! y!
dapa dapatt
dibe dibeda daka kan n
menj menjad adii
"ing "ingle le
supe supern rnum umer erar ary y!
doub double le
supern supernume umerar rary! y! dan multip multiple le supern supernume umerar rary. y. Rata%r Rata%rata ata dari dari kasus kasus supern supernume umerary rary!! single single supernumerary merupakan kasus yang sering terjadi yakni sebesar J0! diikuti $4 untuk double double supern supernume umerary rary!! dan # untuk untuk multi multiple ple supern supernume umerar rary. y. Dan pada umumny umumnya! a! gigi gigi supernumerary dalam keadaan impaksi ("harma dan "ingh!$4#$. *mumnya! sebesar /&!1 gigi supern supernume umerar rary y mempuny mempunyai ai berben berbentuk tuk conical conical!! atau atau berbent berbentuk uk pasak. pasak. ,entuk ,entuk lainny lainnyaa dapat dapat menyerupai bentuk gigi asli! tetapi ini merupakan hal yang jarang ditemui. "elain "elain itu Posisi gigi supernumerary supernumerary dapat terjadi terjadi dalam arkus! arkus! tetapi tetapi saat berkembang berkembang di antara gigi insisi-us sentral dikenal sebagai mesiodens. Kigi supernumerari yang berada dari distal arkus disebut distomolar! dan gigi supernumerari yang berdekatan dengan molar dikenal sebagai paramolar. Kigi supernumerari biasanya ditemukan pada rahang atas! komplikasi yang sering terjadi akibat adanya gigi supernumerari adalah adanya diastema yang abnormal! resorpsi akar! pembentukan kisat dentigerous (Liu et al! $44J.
;eberadaan gigi supernumerary biasanya dapat menimbulkan dampak pada rongga mulut. adapun dampaknya yaitu #. ;egagalan erupsi ;eberadaan gigi supernumaerari adalah alasan utama untuk gigi insisi-us sentral maksila yang tidak muncul. Tetapi! kegagalan erupsi banyak gigi pada kedua arkus dapat disebabkan supernumerari. ?anajemen masalah ini adalah dengan menghilangkan gigi supernumerari dan yakin bahwa terdapat ruang untuk mengakomodasi gigi yang tidak erupsi dalam arkus. Sika gigi tidak erupsi secara spontan dalam # tahun! diperlukan operasi kedua untuk memunculkannya dan melakukan perawatan ortodontik. $.Perubahan letak ;eberadaan gigi supernumerari dapat dikaitkan dengan perubahan letak atau rotasi dari gigi permanen yang erupsi. ?anajemen yang dilakukan pertama kali adalah menghilangkan gigi supernumerari! biasanya diikuti alat ortodontik cekat untuk meratakan gigi yang dipengaruhi. &.rowding Hal ini disebabkan oleh tipe supplemental dan dirawat dengan menghilangkan gigi yang bentuknya paling buruk. Tidak ada efek. adakalanya gigi supernumerari (biasanya tipe konus dideteksi secara tidak sengaja pada radiograf regio insisi-us rahang atas. Kigi ekstra tersebut tidak mengganggu letak gigi insisi-us rahang atas! sehingga dapat dibiarkan in situ pada pengamatan radiografi. Kigi ini biasanya asimptomatik dan tidak terlihat menimbulkan masalah (?itchell! $44J. ,erikut adalah gambaran gigi supernumerary secara k linis
""*+ ;one6beam ;omputed tomography .4'4T/
Cone beam computed tomography .4'4T/ merupakan sistem foto radiografi berkualitas
tinggi yang digunakan untuk diagnosa! berupa gambaran & dimensi yang akurat! dan dapat memberikan gambaran mengenai elemen%elemen tulang yang ada pada kerangka maksilofasial. "istem ,T dapat memberikan gambaran sampai dengan ukuran yang kecil dan dengan dosis radiasi yang rendah tetapi dengan hasil resolusi yang memadai juga dapat digunakan untuk
melakukan diagnose! sebagai panduan perawatan serta untuk e-aluasi paska perawatan. ada bidang kedokteran gigi gambaran & dimensi merupakan hal yang penting! ,T telah dipertimbangkan untuk menjadi salah satu prosedur standard perawatan . "elain itu juga ,T scan dapat memeberikan akurasi lebih baik dari penilaian &%dimensi utnuk memberikan prediksi hasil perawatan yang lebih baik dan mengurangi resiko yang terkait dengan gigi impaksi. Hal ini dapat dikaitkan dengan gigi supernumerary yang sering ditemukan dalam keadaan impaksi. ,T dapat mem-isualisasikan posisi gigi yang mengalami impaksi dan memberikan gambaran dengan struktur sekitarnya dan gigi yang terletak didekatnya. "elain itu ,T dapat digunakan dalam mempertimbangkan prognosis dari suatu perawatan karena memiliki kaurasi yang lebih tinggi. ,T terdiri sumber x6ray dan juga dete&tor yang terpasang pada alat yang dapat berputar (gambar #. "umber radiasi ionisasi berbentuk pyramid di-ergen atau berbentu& cone .&eru;ut diarahkan pada bagian tengah daerah yang diinginkan dan mengarah pada 9%ray
detektor yang dipasangkan berlawanan arah dari sisi pasien. "umber 9%ray dan detektor akan berputar pada titik tumpuannya memutari daerah yang diinginkan ( !5I . "elama sekuens eksposur yang dilakukan didapat ratusan gambar yang nantinya akan menjadi bidang pandangan pada gambaran yang didapatkan (E5 dengan luas pandang lebih kurang #/44. Hanya dengan satu kali putaran saja! ,T akan menghasilkan gambaran radiografis & ' yang sesuai dengan cepat dan akurat. Pemaparan ,T bersamaan dengan E5 secara keseluruhan hanya dengan dengan satu kali putaran! telah cukup untuk memperoleh data gambar yang akan direkonstruksi nantinya. ,T mampu menghadirkan resolusi submilimeter spatial dari gambar craniofacial kompleks dengan waktu singkat disbanding teknik radiografi panoramik selain itu dosis pemaparan lebih rendah dibanding teknik fan beam atau helical computed tomografi. ("chul2e D! et al.! $44'.
kelebihan dari ,T adalah menggunakan dosis yang lebih kecil daripada T biasa! waktu pelaksanaannya juga pendek! yakni #4%J4 detik saja. ;ekontrasan ,T juga tinggi dan lebih nyaman digunakan. (Apsilawati! $44J.,T sangat tepat untuk mencitrakan area kraniofasial. Kambar yang didapatkan jelas dengan struktur yang kontrasnya tinggi dan sangat berguna untuk menge-aluasi tulang. ("carfe! $448. Penggunaan ,T untuk diagnosis gigi supernumerari sangat dianjurkan. Dengan ,T
maka dapat dihindari kesalahan posisi dari struktur gigi dan skeletal! mengetahui posisi pasti gigi supernumerari! dan dapat diperoleh gambaran jaringan lunak gigi (Liu! et.al! $44J. "elain itu! ,T juga dapat digunakan untuk mendeteksi jumlah total gigi supernumerari! mengetahui posisi pasti gigi supernumerari sehingga mengkonfirmasi diagnosis (5nthonappa! $4##. Lapangan pandang alat cone beam T ini terbatas! tergantung dari jenis pesawatnya dan tidak dapat diatur seperti pada T kon-ensional yang memiliki lapangan pandang jauh lebih luas. (Apsilawati! $44J "elain itu! harganya relatif mahal dan radiasi yang digunakan juga agak lebih tinggi. (Liu! et.al.! $44J. Interpretasi gigi supernumerari yang terlihat dari gambaran yang dihasilkan oleh ,T adalah merupakan suatu gambaran &%dimensi. Dimana pada gambaran &%dimensi ini sangat jelas terliat bagaimana hubungan gigi supernumerary terhadap jaringan sekitarnya. Tidak terdapatnya gambaran superimposisi pada gambaran radiografi ,T memberikan akurasi yang tinggi untuk mendiagnosa kasus gigi supernumerari dengan melihat letak! bentuk! ukuran serta relasi dengan jeringan sekitarnya. ,erikut adalah gambaran gigi supernumerari dengan menggunakan pencitraan ,T .
pada gambaran yang dihasilkan oleh ,T sangat jelas terlihat gambara radiografi gigi supernumerari merupakan suatu gambaran radiopak seperti yang ditunjuk oleh anak panah. Terlihat sangat jelas hubungan gigi supernumerary dengan gigi tetangganya dan jaringan lunak sekitarnya.
""*, Radiografi Kon1ensional
Radiografi kon-ensiaonal adalah radiografi dengan hasil gambar $%Dimensi dengan cara prosesing atau pencetakan film yang masih manual. Pencitraan radiografi kon-ensional sering diperlukan sebagai diagnose penunjang dari berbagai kasus yang sering terjadi dalam dunia kedokteran maupun kedokteran gigi. Dalam dunia kedokteran gigi! terdapat dua jenis radiografi yaitu radiografi intraoral dan ekstraoral. Radiografi intraoral seperti radiografi periapikal! bitewing dan oklusan. "edangkan radiografi ekstraoral seperti radiografi panoramic (PK dan radiografi sefalometri. ;eduanya merupakan radiografi kon-ensional yang sering digunakan dalam diagnose penunjang. "eperti pada jurnal utama menjelaskan bahwa Radiografi kon-ensional yang biasanya digunakan untuk mendiagnosa gigi supernumerari adalah
pemeriksaan radiologi periapikal! panoramik! oklusal! dan sefalometri. Kambaran film yang diambil secara oklusal ataupun periapikal menunjukan gambaran yang rinci pada gigi anterior sedangkan untuk area buko%lingual biasanya menggunakan teknik paralaks! yaitu tabung dengan posisi hori2ontal. (Deng%gao! dkk! $44J. Camun pada dua jurnal pendukung hanya $ teknik radiografi yang digunakan untuk menegakan diagnosis gigi supernumerary yaitu Radiografi oklusal dan Radiografi Panoramik. Radiografi periapikal merupakan teknik intraoral yang dirancang untuk menunjukkan gigi indi-idu dan jaringan di sekitar apeks. "etiap film biasanya menunjukkan $%' gigi dan memberikan informasi rinci tentang gigi dan tulang al-eolar sekitarnya. (+hite! $44J. "ehingga tidak dapat menegakan diagnosis secara pasti mengenai lokasi dari gigi supernumerary secara jelas. Radiografi panoramik sangat populer dalam teknik kedokteran gigi. Hal ini dikarenakan "emua gigi dan struktur pendukungnya yang ditampilkan pada satu film! teknik ini cukup sederhana serta dosis radiasi yang relatif rendah. (+hite! $44J. Radiografi panoramik adalah langkah mengidentifikasi! lokasi dan bedah ekstraksi gigi supernumerary. (allan! $44J. Hal! tersebut juga di dukung pada jurnal ("harma dan "ingh!$4#$. yang mengatakan bahwa kebanyakan dokter gigi menggunakan radiografi panoramik sebagai pilihan pertama meraka karena radiografi panoramik merupakan suatu prosedur yang non%in-asif yang dapat ditolerir oleh kebanyakan anak%anak. "elain itu dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai wilayah dento%ma9illo%facial. Termasuk dalam kasus supernumerary teeth (hiperdontia. Radiografi oklusal didefinisikan sebagai radiografi intraoral yang tekniknya diambil menggunakan gigi sinar%). Dimana paket film (1!J 9 J!8 cm atau kaset kecil intraoral yang ditempatkan pada bidang oklusal. Radiografi klusal dapat mendeteksi adanya gigi taring tidak erupsi! supernumerary dan odontomes. (+hite!$44J. Prinsipnya oblik oklusal ini dapat untuk melihat sampai di bagian apeks! gigi supernumerary. (Kunawan! #00/. Pada jurnal ("harma dan "ingh!$4#$. tercatat banyak kasus gigi supernumerary yang terlihat dari radiografi oklusal yang ditinjau dari arah oklusal. "eperti impaksi supernumerary! kagaglan erupsi gigi normal yang dikarenakan adanya gigi supernumerary berbentuk kerucut! dan kasus lainnya yang diambil dari sur-ey &44 kasus pada anak%anak.
5R5 ;ARS5 R5DIKR5EI ;C@AC"IC5L Teknik
radiografi
supernumerary
ialah
kon-ensional
yang
sering
digunakan
radiografi panoramik (PK dan
untuk
radiografi
mendeteksi
oklusal.
gigi
Radiografi
kon-ensional ini hanya memiliki pencitraan sebatas $ dimensi. Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh cara kerja dari pengambilan gambar pada radiografi kon-ensional itu sendiri. "umber sinar yang digunakan hanya satu arah saja yang mana akan menumbuk pada objek (gigi% geligi dan akan ditangkap oleh film. Pada teknik pengambilan gambar radiografi panoramik! objek (kepala berada pada posisi statis : diam! sedangkan sumber sinar : target dan film bergerak memutar secara bersamaan dan dinamis. "inar akan menumbuk struktur gigi%geligi dari arah lateral menutu mesial dan kembali ke sisi lateral yang lain. "inar yang telah memapar pada fasial dan gigi%geligi! akan ditangkap oleh film panoramik yang bergerak! yang ukurannya cukup panjang. Dengan demikian akan terbentuk gambaran struktur fasial dan gigi%geligi yang cukup luas dan mamungkinkan untuk melihat gambaran gigi secara keseluruhan : lengkap. Pada teknik pengambilan gambar radiografi oklusal! film diletakkan pada bidang oklusal gigi! dan arah sumber sinar berada pada sisi bawah ataupun atas kepala. "inar akan menumbuk struktur gigi pada bagian oklusal! dan akan ditangkap oleh film oklusal. Hasil yang didapat ialah gambaran struktur gigi%geligi dengan arah pandang dari sisi bidang oklusal. "elain dari teknik cara kerja! prosesing film juga mempengaruhi hasil dari pencitraan gambaran $ dimensi. Radiografi kon-ensional ini menggunakan prosesing manual! dimana masih menggunakan cairan de-elopment dan fi9ing. Teknik yang digunakan cukup sederhana! dengan cara mencelupkan film ke cairan tersebut untuk menghasilkan gambaran radiograf. itraan yang dihasilkan hanya sebatas lembaran radiograf $ dimensi dengan gambaran radiolusen (warna hitam dan radiopaue (warna putih. Pada radiografi kon-ensional keuntungan yang utama adalah harganya yang relatif murah dan film lebih mudah ditempatkan di dalam rongga mulut karena sifatnya yang fleksibel dan mudah dibengkokkan.(Peker et al! $440. "edangkan kekurangan dari radiografi kon-ensional adalah relatif tidak efisien dalam mendeteksi radiasi dan juga membutuhkan penyinaran radiasi yang lebih tinggi. ?emerlukan prosesing untuk menghasilkan gambar dan proses ini sering sekali menjadi sumber kesalahan serta pengulangan dalam pengambilan gambar."elain itu juga! hasil akhir dari radiografi dengan teknik kon-ensional tetap sulit dimanipulasi dalam satu kali
penyinaran. (Peker et al! $440. Interpretasi gambaran gigi supernumerari dalam gambaran radiografi kon-esiaonal dalam hal ini diambil secara oklusal dan paniramik adalah dimana gigi supernumerary tampak seperti gambaran radiopak! dimana terkadang terdapat suatu gambaran yang sedikit berbeda dengan gigi supernumerari yang sebenarnya. Perbedaan itu mencangkup perbedaan ukuran karena terjadi distorsi gambar seprti elongasi ataupun superimposisi. "ehingga! akan sedikit lebih menyulitkan dalam membantu penegakan diagnose kasus gigi supernumerary. ,erikut gambaran radiografi gigi supernumerary yang diambil dengan radiografi kon -esional oklusan dan panoramic.
dari beberapa gambar diatas menunjukan gambaran kasus gigi supernumerari yang diambil oleh radiografi kon-ensional. Dapat terlihat bahwa gambaran yang diambil dengan menggunakan radiografi kon-ensional kurang terlalu terlihat antara hubungan gigi supernumerary dengan jaringan lunak sekitarnya. "elain itu kurang dapat terlihar kolerasi antara gigi supernumerary dengan gigi tetangganya. hal ini terjadi karena keterbatasan radiografi kon-ensional yang hanya menhadirkan gambaran $%dimensi sedangkan anatomi dalam bentuk asli merupakan suatu benda yang bersifat &%dimensi.
PE'!
Dalam pembahasan ini akan membahas menganai ketiga jurnal yang telah kami kaji dan telah kami pelajari. Dimana terdapat tiga jurnal yaitu dengan satu jurnal utama dan dua jurnal pendukung. Surnal utama yang kami kaji dengan judul Three-dimensional e#aluation of supernumerary teeth using cone-beam computed tomography for 6+ cases7 dan dua jurnal pendukung lainnya dengan judul !eliability of panoramic radiographs for identifying supernumerary teeth in children7 dan supernumerary teeth in indian children: & sur#ey of *88 case7. Dalam pembahasan kami akan menerangkan kolerasi mengenai isi darikeseluruhan jurnal yang kami kaji. Pada jurnal utama dijelaskan bahwa gambaran gigi supernumerary yang di peroleh dngan menggunakan ,T menunjukan suatu gambara &%dimensi yang jelas. Dimana kita tidak hanya mengetahui letak dari gigi supernumerary tetapi kitapun dapat melihat bentuk dan relasi antara
gigi supernumerary dengan jaringan sekitarnya secara jelas. ,T mampu mem-isualisasikan struktur dental dan skeletal yang berhubungan dengan lokasi gigi supernumerari yang die-aluasi. "ehingga sangat membatu seorang dokter dalam penegakan diagnose maupun rencana perawatan yang akan dilakukan terhadap pasien. Penggunaan ,T ini dinilai sangat efisien dalam mendeteksi kasus gigi supernumerari terutama yang mengalami impaksi secara jelas. "elain itu pada gambara ,T sangat kecil kemungkinan gambar terjadi distorsi seperti pada gambaran radiografi kon-ensional sehingga menyajikan suatu data yang akurat. Camun kelemahandari ,T ini adalah harga yang relati-e mahal sehingga tidak semua kalangan mampu melakukan pemeriksaan penunjang dengan menggunakan ,T. Radiografi kon-ensional adalah suatu radiografi yang menyajikan gambaran anatomi $% dimensi. Dalam kasus gigi supernumerary seperti yang telah dikaji pda jurnal pendukung dengan judul !eliability of panoramic radiographs for identifying supernumerary teeth in children dan supernumerary teeth in indian children: & sur#ey of *88 case. disebutkan bahwa penggunaan radiografi kon-ensional yang sering digunakan dalam mendeteksi adanya gigi supernumerary seringkali menggunakan teknik radiografi panoramic (PK dan oklusal. ;arena kedua teknik tersebut dipertimbangkn dapat mendeteksi insidensi gigi supernumerri lebih jelas dibandingkan dengan teknik radiografi kon-ensional lainnya. Camun kelemahan yang dimiliki oleh radiografi kon-ensional adalah dimana gambaran yang dihasilkn eringkali mengalami distorsi. Dimana adanya ketidaksesuatuan struktur anatomi pada gambaran radiografi dengan struktur anatomi yang aslinya. Hal ini jelas sangat merugikan ketika seorang dokter gigi akan menegakan suatu kasus gigi supernumerari. "elain itu gambaran jaringan lunak pada gambaran radiografi kon-ensional kurang tercitra sehingga menyulitkan seorang dokter gigi ketika ingin melihat relasi antara keberadaan gigi supernumerari dengan jaringan lunak disekelilingnya. Camun kekurangan ini dapar diatasi jika kita berhati%hati dalam melakukan pencitraan dengan menggunakan radiografi kon-ensional. Harga yang mudah dijangkau seringkali menjadi alas an pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang dengan menggunakan radiografi kon-ensional. Dari inti kedua jurnal yang telah dikaji! bahwa terdapat suatu perbedaan gambaran mengenai gigi supernumerari yang dihasilkan oleh ,T dengan radiografi kon-ensional. Perbedaan dari gambaran tersebut adalah gambaran $%dimensi yang dihasilkan ,T dan gambaran $%dimensi yang dihasilkan oleh radiografi kon-ensional. Kambaran ,T lebih menunjukan suatu gambaran yang akurat dan jelas! tidak menunjukan gambaran yang
superimposisi karena gambaran yang dihasilkan merupakan suatu gambaran &%dimensi sehingga letak! bentuk ! dan region dari gii supernumerari dapat dideteksi dengan mudah. Camun harga pemeriksaan dengan ,T relati-e mahal. "edangkan pada gambaran radiografi kon-esional merupakan suatu gambaran radiografi $%dimensi yang seringkali mengalami distorsi seperti superimposisi. Hal ini menyebabkan interpretasi yang sulit dan akurasi yang minimal sehingga kurang membantu dalam menegakan diagnosis maupun rencana perawatan. Camun harga pemeriksaan dengan menggunakan radiografi kon-ensional relati-e lebih murah jika dibandungkan dengan ,T. Pengaplikasian penggunaan ,T dan penggunaan radiografi kon-ensional sama%sama dapat digunakan dalam mendeteksi kasus gigi supernumerari. Perbedaannya terletak pada akurasigambar yang dihasilkan dan harga. "ehingga penggunaan keduanya untuk mendeteksi kasus gigi supernumerari menjadi suatu pertimbangan yang dapat dipilih oleh pasien itu sendiri.
KES"P9%!#
Dari jurnal dan literature yang telah dikasi diatas! dapat disimpulkan bahwa #.
gambaran yang dihasilkan oleh ,T merupakan gambara &%dimensi yang memiliki akurasi yang lebih tinggi dalam interpretasi kasus gigi supernumerari jika dibandingkan dengan radiografi kon-ensional.
$.
Harga pemeriksaan dengan menggunakan ,T relati-e lebih mahal jika dibandingkan dengan radiografi kon-ensional.
&.
pengaplikasian ,T dan radiografi kon-ensional dalam mendeteksi kasus gigi supernumerari dapat dipilih berdasarkan kebutuhan diagnose dan rencana perawatan serta berdasar harga yang mampu dijangkau oleh pasien.
daftar pusta&a
5llan! Eirman K.! $44J. "anoramic !adiology. "pringer Cew =ork 5nthonappa! Robert P.! et.al. Reliability of panoramic radiographs for identifying supernumerary teeth in children. International %ournal of "aedriatic 'entristry. $4#$<$$&J%'. Apsilawati! Lusi. $44J. one Beam omputer Tomography dan ;edical omputed Tomografi. ,andung E;K *CP5D Kunawan! ?argono.! #00/. !adiologi Intraoral Teknik$ "rosesing$ Interpretasi$ !adiograf. AK