PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK NOMOR : TENTANG PANDUAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH
DIREKTUR RSIA CICIK
Menimbang
: a. Bahwa peningkatan mutu kesehatan di RSIA Cicik, sangat erat kaitannya dengan terlaksananya sanitasi rumah sakit yang memenuhi syarat; b. Bahwa kebijakan kesehatan lingkungan rumah sakit di RSIA Cicik telah selesai disusun; c. Bahwa untuk pelaksanaan poin-poin tersebut diatas, perlu ditetapkan sesuai dengan Panduan Pengelolaan air limbah di RSIA Cicik
Mengingat
: a. b. c. d.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; UU No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup e. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. f. PP No. 85/1999 tentang perubahan PP No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan limbah Berbahaya dan Racun. g. PP No. 20 tahun 1990 tentang Pencemaran Air. h. PP No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL i. PP No. 82/2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengolahan Pencemaran Air j. Kepmen LH. No. 58/MENLH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan Rumah Sakit. k. Kepmenkes 876/Menkes/SK/VIII 2001 tentang Pedoman Tekhnis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan. l. Permenkes RI No. 472/Menkes/peraturan/V/1996 tentang Penggunaan Bahan Berbahaya bagi Kesehatan m.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit; n. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. o. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 270/Menkes/2007 tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. 1 Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah
p. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 328/Menkes/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
MEMUTUSKAN Menetapkan
: PERATURAN DIREKTUR RSIA CICIK TENTANG PANDUAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH
PERTAMA
: Panduan ini dijadikan acuan bagi karyawan RSIA Cicik dalam menangani pengelolaan air limbah
KEDUA
: Peraturan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliuran didalam penetapannya
Ditetapkan : Padang Pada tanggal : Direktur RSIA Cicik,
dr. Kharisma Rosa
LAMPIRAN : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK NOMOR : TENTANG : PANDUAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT
2 Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah
BAB I DEFINISI 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
1.6 1.7
1.8
Lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik adalah semua area didalam dan diluar gedung yang merupakan tempat kegiatan dan aktifitas Rumah Sakit Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik sesuai batas wilayah dan area Rumah Sakit. Masyarakat Rumah Sakit adalah : semua orang yang berada di dalam area Rumah Sakit tanpa terkecuali. Limbah cair adalah semua bahan buangan yang berbentuk cair yang kemungkinan mengandung mikroorganisme pathogen, bahan kimia beracun, dan radioaktivitas (Kepmen LH No 58 Tahun 1995). Limbah cair dari pelayanan kesehatan yang dimaksud di antaranya air buangan kamar mandi,WC, dapur, air bekas pencucian pakaian serta sumber buangan lainnya. Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit yang meliputi: limbah domistik cair yakni buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian; limbah cair klinis yakni air limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit misalnya air bekas cucian luka, cucian darah dll.; air limbah laboratorium; dan lainya. Air limbah rumah sakit yang berasal dari buangan domistik maupun buangan limbah cair klinis umumnya mengadung senyawa pulutan organik yang cukup tinggi, dan dapat diolah dengan proses pengolahan secara biologis, sedangkan untuk air limbah rumah sakit yang berasal dari laboratorium biasanya banyak mengandung logam berat yang mana bila air limbah tersebut dialirkan ke dalam proses pengolahan secara biologis, logam berat tersebut dapat menggagu proses pengolahannya Instalasi Pengolahan Air Limbah yang selanjutnya disingkat dengan IPAL fasilitas pelayanan kesehatan adalah bangunan air yang berfungsi untuk mengolah air buangan yang berasal dari kegiatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan. Baku mutu limbah cair rumah sakit adalah batas maksimal limbah cair yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari suatu kegiatan rumah sakit. Sistem jaringan saluran air limbah adalah bagian / sub sistem pengelolaan air limbah dimana air limbah dari tiap sumbernya terhubung melalui jaringan pengumpul dalam bentuk saluran tertutup, yang untuk kemudian disalurkan menuju instalasi pengolahan air limbah. Persyaratan teknis instalasi pengolahan air limbah sistem anaerobik aerobik biofilter pada fasilitas pelayanan kesehatan meliputi perencanaan, tata bangunan, sistem operasional dan pemeliharaan pada instalasi pengolahan air limbah sistem anaerob aerob biofilter pada fasilitas pelayanan kesehatan.
BAB II RUANG LINGKUP 2.1 2.2
Pengelolaan Air Limbah di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk proses pengolahan air limbah 3
Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah
2.3
dengan sistem aerob dan anaerob secara sederhana. Pengoperasian dan pemeliharaan dalam pengolahan instalasi pengolahan air limbah dengan system sistem aerob dan anaerob secara sederhana.
BAB III TATA LAKSANA 3.1
Jenis dan sumber air limbah yang harus diolah 3.1.1 Air limbah domestik 3.1.2 Air limbah klinis 3.1.3 Air limbah laboratorium klinik dan kimia 4
Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Adapun sumber-sumber yang menghasilkan air limbah, antara lain : a. Unit Pelayanan Medis Rawat Inap Rawat Jalan Gawat Darurat b. Unit Penunjang Pelayanan Medis Laboratorium Farmasi Sterilisasi c. Unit Penunjang Pelayanan Non Medis Logistik Cuci (Laundry) Rekam Medis Fasilitas umum : Masjid / Musholla Kesekretariatan / administrasi Dapur Gizi Dll 3.2
Karakterisitik Air Limbah Air limbah rumah sakit jika tidak diolah sangat berpotensi untuk mencemari lingkungan. Selain pencemaran secara kimiawi, air limbah rumah sakit juga berpotensi untuk mencemari lingkungan secara bakteriologis. Diagram proses pengelolaan limbah cair pada fasilitas pelayanan kesehatan secara umum dapat dilihat seperti pada Gambar 1. Di dalam pengelolaan limbah cair pada fasilitas pelayanan kesehatan, sebaiknya saluran air hujan dan saluran limbah dipisahkan agar proses pengolahan air limbah dapat berjalan secara efektif. Tabel 1 Baku Mutu Air Limbah menurut keputusan menteri Negara lingkungan hidup no 58 tahun 1995 tentang baku mutu air limbah cair bagi kegiatan rumah sakit. PARAMETER FISIKA Suhu KIMIA pH BOD5 COD TSS NH3 Bebas PO4 MIKROBIOLOGIK MPN – Kuman Golongan Koli/100 mL
3.3
KADAR MAKSIMUM 300 C 6–9 30 mg/L 80 mg/L 30 mg/L 0,1 mg/L 2 mg/L 10.000
DESAIN IPAL
5 Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Ket : Bak I : Penampungan
alur aliran air limbah
Bak II : Ijuk dan kerikil
Pipa alir dari inlet ke bak selanjutnya
Bak III : Penampungan Bak IV : Ijuk, Batu Putih
Tabung saringan
Bak V : Penampungan Bak VI : Kerikil dan Ijuk Bak VII : Penampungan
3.4
Struktur Bangunan IPAL
6 Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah
3.4.1 3.4.2
Setiap bangunan IPAL, strukturnya harus cukup kuat, kokoh, dan stabil dalam memikul beban/kombinasi beban dan memenuhi persyaratan keselamatan, kelayanan, dan umur layanannya. Perencanaan dan pelaksanaan perawatan struktur bangunan IPAL seperti halnya penambahan struktur dan/atau penggantian struktur, harus mempertimbangkan persyaratan keselamatan struktur
3.5
Petunjuk Operasional dan perawatan IPAL 3.5.1 Petunjuk pengoperasian IPAL 1. Sebelum IPAL dioperasikan seluruh peralatan mekanik dan elektrik harus dipastikan dalam keadaan berjalan dengan baik. 2. Air limbah yang berasal dari kegiatan rumah sakit dialirkan ke bagian penampungan atau ekualisasi. 3. Setelah itu dilakukan proses sirkulasi air dari bagian pengumpulan ke bagian pengendapan awal dan selanjutnya dialirkan ke bak-bak berikutnya yang telah disediakan media yang berbeda disetiap bak. 4. Lalu setelah itu tejadi penghantaran air limbah dari bagian penampung terakhir melalui pompa hisap sampai ke tabung saringan sebelum masuk ke dalam saluran pembuangan.
3.6
Perawatan IPAL Unit IPAL ini tidak memerlukan perawatan yang khusus, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : 3.6.1 3.6.2 3.6.3 3.6.4 3.6.5
Sedapat mungkin tidak ada sampah padat (plastik, kain, batu, softex, dll) yang masuk ke dalam sistem IPAL. Diusahakan sedapat mungkin tidak ada limbah dari bengkel ( bahan bakar atau olie ) masuk ke dalam sistem IPAL. IPAL harus dibersihkan secara rutin minimal tiga bulan sekali atau lebih baik sesering mungkin untuk menghindari terjadinya penyumbatan oleh sampah padat atau disesuaikan dengan kebutuhan.. Perlu dilakukan perawatan rutin terhadap pompa hisap, tabung saringan yang dilakukan 3bulan sekali. Perawatan rutin pompa dan tabung saringan dapat dilihat pada buku operasional dan perawatan dari pabriknya.
BAB IV DOKUMENTASI 7 Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah
4.1
SIT Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
4.2
Formulir pemantauan IPAL Harian
4.3
Formulir pengecekkan debit air dan pH air limbah
8 Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Lampiran 1 SIT (Sanitary Item Table) Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit VARIABEL UPAYA BOBOT KOMPONEN YANG DINILAI KESLING PENGELOLAAN LIMBAH (Jumlah Bobot 16) 1 PENGELOLAAN 10 a) Pemusnahan limbah padat infeksius, LIMBAH PADAT sitotoksis, dan farmasi dengan insinerator (suhu >10000C) atau khusus untuk sampah infeksius dapat disterilkan dengan auto clave atau radiasi mikrowave sebelum dibuang ke Lanfill b) Bagi yang tidak punya insinerator ada MoU antara RS dan pihak yang melakukan pemusnahan limbah medis c) Tempat limbah padat kuat, tahan karat, kedap air, dengan penutup, dan kantong plastik, dengan warna, dan lambang sesuai pedoman. Minimal 1 (satu) buah setiap radius 20 pada ruang tunggu/ terbuka d) Tempat pengumpulan dan penampungan limbah sementara segera didisinfeksi setelah dikosongkan e) Diangkut ke TPS > 2 kali/hari dan ke TPA 1 kali/hari f) Limbah domestik dibuang ke TPA yang ditetapkan PEMDA g) Sampah radioaktif ditangani sesuai peraturan yang berlaku 2 PENGELOLAAN 4 a) Dilakukan pengolahan melalui Instalasi LIMBAH CAIR Pengolahan Limbah b) Disalurkan melalui saluran tertutup, kedap air, dan lancar 3 Kualitas effluent 2 Memenuhi persyaratan Kepmen LH yang dibuang ke nomor 58 tahun 1995 atau Perda dalam lingkungan setempat N O
NILAI SKOR 25
20 20
15 5 5 10 80 20 100
9 Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Lampiran 2
TABEL PEMANTAUAN IPAL Hari dan tanggal
Meteran Air (m3)
PH In/out
Bau Warna
Ya
Aliran Tidak
lancar
Keterangan tersumbat
Lampiran 3 10 Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Formulir pencatatan pH Bulanan air Limbah RSIA CICIK No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hari/tanggal
pH
No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Hari/tanggal
pH
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Hari/tanggal
pH
Formulir pencatatan debit Bulanan air Limbah RSIA CICIK No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hari/tanggal
debit
No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Hari/tanggal
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Hari/tanggal
debit
11 Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah
12 Panduan Instalasi Pengolahan Air Limbah