KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE)
PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN ANGGARAN 2014
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Kesehatan RI
UNIT ORGANISASI : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (1.02.03)
PROGRAM : Program Penggadaan, peningkatan sarana dan prasaranan rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru – paru/rumah sakit mata (1.02.03.26)
SASARAN PROGRAM : Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa, narkoba dan kesehatan lainnya melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi secara professional menuju terwujudnya peningkatan kualitas hidup masyarakat
KEGIATAN : Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit
SUB KEGIATAN : Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit
DETIL KEGIATAN : Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit
Latar Belakang
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Kepmenkes Nomor 1204 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Lingkungan Rumah Sakit.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 Tentang Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Gambaran Umum Singkat
Rumah Sakit Jiwa adalah institusi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan jiwa, narkoba, dan kesehatan lainnya kepada masyarakat yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan. Seiring kemajuan tekhnologi, rumah sakit harus mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau kepada masyarakat agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam rangka memberikan pelayanan di bidang kesehatan, rumah sakit merupakan tempat bertemunya kelompok masyarakat penderita penyakit, kelompok masyarakat pemberi pelayanan, kelompok pengunjung dan kelompok lingkungan sekitar. Adanya interaksi di dalamnya memungkinkan menyebarnya penyakit bila tidak didukung dengan kondisi lingkungan rumah sakit yang baik, salah satunya disebabkan dari hasil kegiatan pelayanan kesehatan seperti air limbah.
Air Limbah yang berasal dari limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran air yang sangat potensial. Hal ini disebabkan karena air limbah rumah sakit mengandung senyawa organik cukup tinggi juga kemungkinan mengandung senyawa-senyawa kimia lain serta mikro-organisme pathogen yang dapat menyebabkan penyakit terhadap masyarakat disekitarnya. Oleh karena potensi dampak air limbah rumah sakit terhadap kesehatan masyarakat sangat besar, maka setiap rumah sakit diharuskan mengolah air limbahnya sampai memenuhi persyaratan standar yang berlaku.
Dengan adanya peraturan yang mengharuskan bahwa setiap rumah sakit harus mengolah air limbah sampai standar yang diizinkan, maka kebutuhan teknologi pengolahan air limbah rumah sakit khusunya yang murah dan hasilnya baik perlu dikembangkan. Hal ini mengingat bahwa kendala yang paling banyak dijumpai yakni teknologi yang ada saat ini masih cukup mahal, sedangkan di lain pihak dana yang tersedia untuk membangun unit alat pengolah limbah tersebuet sangat terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dikembangkan teknologi pengolahan air limbah rumah sakit yang murah, mudah operasinya serta harganya terjangkau, khususnya untuk rumah sakit dengan kapasitas kecil sampai sedang.
Instalasi Pengolahan Air Limbah
Air limbah rumah sakit yang berasal yang beasal dari buangan domestic maupun buangan limbah cair klinis umumnya mengandung senyawa polutan organic yang cukup tinggi, dan dapat diolah dengan proses pengolahan secara biologis, sedangkan untuk air limbah rumah sakit yang berasal dari laboratorium biasanya banyak mengandung logam berat yang mana bila air limbah tersebut dialirkan kedalam proses pengolahan secara biologis, logam berat tersebut dapat menggangu proses pengolahannya.
Oleh karena itu untuk pengolahan air limbah rumah sakit, maka air limbah yang berasal dari laboratorium dipisahkan dan di tamping kemudian diolah secara kimia fisika. Selanjutnya air olahannya dialirkan bersama-sama dengan air limbah yang lain, dan selanjutnya diolah dengan proses pengolahan secara biologis. Diagram proses pengolahan air limbah rumah sakit secara umum dapat dilihat seperti pada gambar 1.
DomestikLimbah Cair Rumah Sakit
Domestik
Limbah Cair Rumah Sakit
KlinisBak Pengolahan BiologisBak Penampungan
Klinis
Bak Pengolahan Biologis
Bak Penampungan
Lain-lain
Lain-lain
Disenfeksi
Disenfeksi
Laboratorium
Laboratorium
Dibuang Kesaluran UmumPengolahan Kimia Fisika
Dibuang Kesaluran Umum
Pengolahan Kimia Fisika
Gambar. 1 :Diagram proses pengolahan air limbah rumah sakit secara umum
Seluruh air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit, yakni yang berasal dari limbah domestic maupun air limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit dikumpulkan melalui saluran pipa pengumpul. Selanjutnya dikirim ke bak control. Fungsi bak control aadalah untuk mencegah sampah padat misalnya plastic, kaleng, kayu agar tidak masuk kedalam unit pengolahan limbah serta mencegah padatan yang tidak bias terurai misalnya lumpur, pasir, abu gosok dan lainya agar tidak masuk ke dalam unit pengolahan limbah.
Dari bak control air limbah dialirkan ke bak pengurai anaerob. Bak pengurai anaerob dibagi menjadi tiga buah ruangan yakni bak pengendapan, atau bak pengurai aawal biofilter anaerob tercelup dengan aliran dari bawah ke atas (Up Flow), serta bak stabilisasi.
Selanjutnya dari bak stabilisasi, air limbah dialirkan ke unit pengolahan lanjut. Unit pengolahan lanjut tersebut terdiri dari beberapa buah ruangan yang berisi media untuk pembiakan mikro organism yang akan menguraikan senyawa polutan yang ada di dalam air limbah.
Setelah melalui pengolahan lanjut, air hasil olahan dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak khlorinasi mikroorganisme pathogen dapat dimatikan. Dari bak khlorinasi air limbah sudah dapat dibuang langsung ke sungai atau saluran umum.
Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Dilaksanakan Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit dikarenakan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belum mempunyai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sesuai standar Kemenkes.
Kegiatan Yang Dilaksanakan
Uraian Kegiatan
Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit meliputi 1 paket Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Batasan Kegiatan
Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit meliputi Pembangunan Instalasi Pengolahan Air LImbah, Jaringan air kotor, jaringan air bersih.
Maksud dan Tujuan
Maksud Kegiatan
Dikarenakan belum adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit maka perlu diadakan Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit sesuai standar Kemenkes.
Tujuan Kegiatan
Tujuan dilakukannya proses pengolahan air limbah di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk meminimalisasikan kandungan air limbah, baik air limbah klinis maupun domestik yang mengandung kuman pathogen, zat-zat kimia serta alat-alat kesehatan yang pada umumnya bersifat berbahaya dan beracun. Hal ini disebabkan karena air limbah rumah sakit mengandung senyawa organic cukup tinggi juga kemungkinan mengandung senyawa-senyawa kimia serta mikro-organisme pathogen yang dapat menyebabkan penyakit terhadap masyarakat disekitarnya. Sehingga diharapkan sebelum dibuang dapat menghilangkan sifat berbahaya dan beracun.
Indikator Keluaran dan Keluaran
Indikator Keluaran
Terlaksananya Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit
Keluaran
Keluaran (output) dari kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Cara Pelaksanaan Kegiatan
Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui cara Pelelangan Umum yang dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Tahapan Kegiatan
Tahapan Pelaksanaan Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebagai berikut :
Persiapan Pengadaan
Penandatanganan kontrak
Pelaksanaan kontrak
Laporan pelaksanaan kegiatan
Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilaksanakan di Sungailiat Kabupaten Bangka.
Pelaksanaan dan Penanggung Jawab Kegiatan
Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilaksanakan oleh Penyedia Barang/ Jasa terpilih.
Penanggung Jawab Kegiatan
Penanggung Jawab kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Jadwal Kegiatan
Waktu Pelaksana Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2014 sampai dengan Desember tahun 2014.
Matrik Pelaksana Kegiatan
No.
Kegiatan
Tahun 2014
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.
Persiapan Pengadaan
X
Perencenaan pemilihan penyedia
X
Pemilihan system pengadaan
X
Penetapan metode penilaian kualifikasi
X
Penyusunan jadwal pemilihan penyedia barang/ jasa
X
Penyusunan dokumen pengadaan barang/ jasa
X
Penetapan HPS
X
X
2.
Pelaksanaan kontrak
X
X
X
X
3.
Laporan pelaksanaan kegiatan
X
Biaya
Perkiraan total biaya Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar Rp 2.462.425.000 (Dua miliar empat ratus enam puluh dua juta empat ratus dua puluh lima ribu rupiah). Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut disajikan tersendiri dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Pejabat Penanggung Jawab,
Direktur
Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dr. H. Heru Effendi, Sp. KJ
NIP. 19591220 198910 1 001