TUGAS AKHIR MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGELOLAAN dan PEMANFAATAN LIMBAH DESIGN INSTALASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH (IPAL) INDUSTRI TEKSTIL (Studi Kasus: PT. DAMAITEX SEMARANG, JAWA TENGAH)
Dosen : HARUKI AGUSTINA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke Hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan keberkahan kepada setiap umat-Nya, sehingga akhirnya saya selaku penulis dapat pula menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Teknologi Pengelolaan dan Pemanfaatan Limbah Domestik dan Industri ini semaksimal mungkin. Saya ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar, Ibu Haruki Agustina berta asisten doses Ibu Felisa atas bibingan dan ilmu yang telah disampaikan kepada mahasiswa sehingga penulis dapat memahami mata kuliah ini dengan sebaik-baiknya, serta menambah wawasan yang sangat berpengaruh bagi seluruh mahasiswa. Adapun harapan saya, semoga penulisan laporan akhir ini dapat berguna dan menambah pemahaman saya serta pembaca dalam pembuatan suatu desain Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) (IPAL) dari dari suatu suatu kegiata kegiatan n produk produksi, si, untuk untuk diapli diaplikas kasika ikan n dalam dalam kehidu kehidupan pan berwaw berwawasa asan n lingkungan hidup. Tidak Tidak lupa lupa saya saya memoho memohon n maaf maaf apabila apabila dalam dalam proses proses penuli penulisan san lapora laporan n akhir akhir ini, ini, sebagaimana pepatah mengatakan “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, begitu pula dengan makalah ini, masih banyak kesalahan yang dilakukan baik yang disengaja maupun tidak, saya
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... ..... 2 DAFTAR ISI..................................................................................... ........ ................ ........... ...3 DAFTAR TABEL.................................................................................................. .4 DAFTAR BAGAN.................................................................................................. 4 BAB I......................................................................................................... ........ 5 PENDAHULUAN........................................................................... ........ ................ ............... ....... 5 1.1 1.2 1.3 1.4
LATAR BELAKANG.............. ............................. ............................. ............................ ............................. ............................. ........................................ ............................ .. POKOK PERMASALAHAN .............. ............................. ............................. ............................. ............................. ............................ .................................... ...................... TUJUAN.............. ............................ ............................. ............................. ............................ ............................. ............................. ....................................... ......................... MANFAAT.............. ............................ ............................. ............................. ............................ ............................. ............................................ ..................................... ........
5 7 7 7
BAB II....................................................................................................... ........ ..........9 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 9 2.1 LIMBAH CAIR............. ........................... ............................ ............................. ............................. ............................ ................................................. ................................... 9 2.2 LIMBAH DAN K ARAKTERISTIK ............................ ............................. ............................. ............................ ............................... ................. 9 ARAKTERISTIK AIR LIMBAH.............. Karakter Fisika............................... ............................................. ............................. ............................. ................................................... ..................................... 10 Karakter Kimia............................. ........................................... ............................ ............................. ................................................ ....................................... ...... 10 c. Karakter biologi.............. biologi ............................. ............................. ............................ ............................. ................................................. .................................. 11 2.3 IPAL DAN UNIT PENGOLAHANNYA ............. ........................... ............................ ............................. .................................................... ..................................... 12 2.4 LIMBAH TEKSTIL.............. ............................ ............................ ............................. ............................. ............................ ........................................... ............................. 14 2.5 PARAMETER YANG BIASA BIASA DIUJI............. DIUJI........................... ............................ ............................. ............................. ............................ .............. 15
DAFTAR TABEL
DAFTAR DAFTAR BAGAN B AGAN BAGAN 1..........................................................................................................21
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar B Beelakang
Perkembangan ekonomi, sosial, dan teknologi saat ini berkembang sangat pesat seiring tinggi tingginya nya kebutuh kebutuhan an masyar masyarakat akat khususn khususnya ya kebutu kebutuhan han ekonom ekonomi. i. Pembang Pembanguna unan n indust industri ri merupakan salah satu bentuk usaha sustainable sustainable development development yang dilakukan dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan mengurangi angka pengangguran. Tantangan dalam dunia industri industri maupu maupun n perd perdag agang angan an yang yang berk berkem emba bang ng pesat pesat,, menu menunt ntut ut adany adanyaa stra strate tegi gi efekt efektif if dala dalam m mengembangkan industri, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain yang telah maju.. Seiring dengan itu, suatu konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable (Sustainable Development ) mutlak mutlak dilakukan. dilakukan. Sustainabl Sustainablee Development Development merupakan strategi strategi pembangunan pembangunan terfokus terfokus pada pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengesampingkan kebutuhan mendatang yang mana hal ini dikaitkan dengan kelestarian dan kesehatan lingkungan alam. Permasalahan lingkungan saat ini yang dominan salah satunya adalah limbah cair yang berasal dari industri. Limbah cair yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak yang luar biasa pada perairan, khususnya sumber daya air. Kelangkaan sumber daya air di masa mendatang dan bencana alam semisal erosi, banjir, dan kepunahan ekosistem perairan tidak pelak lagi dapat terjadi apabila kita kaum akademisi tidak peduli terhadap permasalahan tersebut. Kebutuhan Kebutuhan masyarakat akan pakaian pakaian khususnya khususnya yang saat ini bukan lagi berfungsi berfungsi hanya sebagai penutup aurat saja melainkan merupakan bagian dari pembuktian jati diri menyebabkan
tinggi. Pihak industri pada umumnya masih melakukan upaya pengelolaan lingkungan dengan melakukan pengolahan limbah (treatment (treatment ). ). Untuk saat ini pengolahan limbah pada beberapa industri tekstil belum menyelesaikan penanganan limbah industri. Pengolahan limbah cair yang mengandung zat warna dan logam berat dengan pengendapan dan adsorpsi sebenarnya hanya mengalihkan kandungan logam berat dari fase cair ke fase padat. Air limbah yang terolah telah meme memenu nuhi hi baku baku mutu mutu,, teta tetapi pi pada padata tan n yang yang dihas dihasil ilka kan n dari dari pengo pengola lahan han air air limb limbah ah yang yang mengandung zat warna dan logam berat masih menjadi persoalan selanjutnya yang umumnya masih mengandung B3, sehingga harus ada penanganan tingkat lanjut yang lebih baik lagi. PT. Damaitex adalah pabrik tekstil finishing bleaching di bleaching di Semarang, Jawa Tengah yang mengelola air limbahnya dengan pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Air limbah limbah terolah terolah belum memenuhi Baku Mutu Limbah Cair yang dipersyaratkan. dipersyaratkan. Pendekatan Pendekatan pengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungan mempunyai berbagai kelemahan. Dari upaya terseb tersebut ut dihara diharapka pkan n dapat dapat mengur mengurangi angi beban beban pencema pencemaran ran terhada terhadap p lingkun lingkungan gan sehing sehingga ga memenuhi baku mutu Peraturan Daerah propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang baku mutu air limbah cair untuk industri tekstil. Berdasarkan Berdasarkan Peraturan Peraturan Daerah Propinsi Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang tentang baku mutu air limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto Sugiharto (1987) air limbah (waste water ) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003)mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan.
1.2 1.2
Poko Pokok k Perm Permas asal alah ahan an
Dalam pembuatan pembuatan design IPAL IPAL banyak banyak hal-ha hal-hall yang yang menjad menjadii bahan bahan perti pertimba mbangan ngan sebelum dibangunnya suatu IPAL. Permasalahan yang ditemukan dalam penentuan proses IPAL IPAL yang akan dilaksanakan atau digunakan diantaranya : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bagaimana Bagaimana karakter karakteristi istik k air limbah limbah dari proses produksi? produksi? Bersumber Bersumber dari dari proses proses apa limbah limbah tersebut tersebut dihasi dihasilkan? lkan? Apakah wajar atau tidak air limbah tersebut terproduksi ? Seberapa Seberapa banyak banyak volume limbah limbah yang yang dihasilkan dihasilkan dari dari tiap-tiap tiap-tiap tahap tahap produksi? produksi? Seberapa Seberapa tercemar tercemar influent influent yang yang dihasilka dihasilkan n dikaitkan dikaitkan dengan Baku Baku Mutu Air Limbah? Limbah? Memperkirakan pengelolaan secara segresi, apakah sumber air limbah tersebut dapat di satukan dengan sumber lainnya ataukah dilakukan pemisahan 7. Pengol Pengolaha ahan n apa saja saja yang akan akan dibang dibangun un dalam dalam IPAL? IPAL? 8. Apakah effluent effluent yang yang dihasil dihasilkan kan sudah sudah sesuai sesuai Baku Mutu?
1.3
Tujuan
Pembuatan Makalah design IPAL Industri tekstil ini bertujuan : 1. Untuk mengeta mengetahui hui karakteri karakteristik stik dari dari suatu suatu limbah limbah industri industri teksti tekstil. l. 2. Mengetahui sumber dari air limbah tersebut berdasarkan proses produksinya. 3. Menghitung Menghitung volume volume limbah limbah yang dihasilk dihasilkan an serta memperk memperkirakan irakan besar besar bangunan bangunan IPAL yang akan dibuat berdasarkan volume limbahnya. influent air limbah industry tekstil. 4. Mengetahui tingkat pencemaran dari influent air
8. Penggunaan Penggunaan air akan akan lebih sedikit sedikit sehingg sehinggaa problem problem kekurangan kekurangan air dapat dapat diperkecil diperkecil.. 9. Perusakan Perusakan lingkungan lingkungan akibat akibat dari dari dampak dampak kegiatan kegiatan industr industrii akan lebih lebih kecil. kecil. 10. Merubah kebiasaan ke hidup yang lebih teratur dan lebih effisien. 11. Mengontrol Mengontrol effisiensi effisiensi produksi. produksi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Limbah Ca Cair
Limbah Limbah adalah adalah sesuat sesuatu u yang yang tidak tidak berguna berguna,, tidak tidak memili memiliki ki nilai nilai ekonom ekonomii dan akan akan dibuang, apabila masih dapat digunakan maka tidak disebut limbah. Proses pembersihan mesinmesin di berbagai percetakan kebanyakan menggunakan minyak tanah, bensin dan terpentin sebagai pelarut tinta. Mesin-mesin harus selalu dibersihkan karena penggunaan tinta dengan berbagai macam warna. Apabila pelarut tinta tersebut tidak memiliki nilai ekonomis sama sakali, maka maka pelaru pelarutt terseb tersebut ut disebut disebut limbah limbah.. Tetapi Tetapi apabil apabilaa pelaru pelarutt terseb tersebut ut dapat dapat diolah diolah kembal kembalii dengan cara distilasi, maka pelarut bukan merupakan limbah. Jenis limbah cair pada dasarnya ada 2 yaitu limbah industri dan limbah rumah tangga. Limbah cair yang termasuk limbah rumah tangga tangga pada pada dasarn dasarnya ya hanya hanya mengand mengandung ung zat-zat zat-zat organi organik k yang yang dengan dengan pengola pengolahan han yang yang sederhana atau secara biologi dapat menghilangkan poluten yang terdapat di dalamnya (Ginting, 1992) Polu Polute ten n yang yang terd terdap apat at limb limbah ah cair cair ada berba berbagai gai jeni jenis, s, dan dan jeni jeniss polu poluta tan n ters terseb ebut ut menentukan bagaimana limbah cair tersebut harus diolah. Berdasarkan polutan yang terkandung di dalam limbah cair, maka limbah cair dapat dibedakan menjadi empat yaitu: 1) Mengandung bahan yang mudah menguap Bila Bila limb limbah ah menga mengand ndung ung bahan bahan yang yang muda mudah h meng menguap uap,, harus harus ada unit unit aera aerasi si untu untuk k
sekitar 99.5 % sedangkan sisanya berupa kotoran bisa dalam wujud padatan, cairan maupun gas baik yang yang terlarut terlarut maupun yang yang tidak tidak tidak terlarut. terlarut. Jika dilihat dilihat dari bahan bahan pembuat kotoran, kotoran, pollutant dapat dalam bentuk bahan organic dapat pula yang berbentuk bahan anorganik. Misal bahan yang terbuat dari bahan organic adalah dyestuff, sebagian auxiliaries agent di indistri textile atau gula di industri makanan. Contoh bahan yang terbuat dari bahan an organic adalah urea, cauatic soda dan lain-lain. Air libah memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan sifatnya. Karaketr air limbah meliputi sifat fisika, kimia, dan biologi. Dengan mengetahui jenis polutan yang terdapat dalam air limbah, dapat ditentukan unit proses pengolahan limbah yang dibutuhkan.
Karakter Fisika Kara Karake kete terr sisi sisika ka air air limb limbah ah meli meliput putii temp temper erat atur ure, e, bau, bau, warn warna, a, dan padat padatan an.. Temperatur Temperatur menunjukkan menunjukkan derajat derajat atau tingkat panas air limbah limbah yang diterakan diterakan ke dalam skala-skala. Temperatur merupakan parameter yang penting dalam pengoperasian unit pengolahan limbah karena berpengaruh terhadap proses biologi dan fisika. Bau Bau meru merupa paka kan n param paramet eter er yang yang subj subjek ekti tif. f. Pengu Penguku kura ran n bau bau terg tergan antu tung ng pada pada sensivitas indra penciuman seseorang. Kehadiran bau menunjukkan adanya komponenkompon komponen en lain lain dalam dalam air. air. Misa Misaln lnya ya,, bau sepe sepert rtii telu telurr busu busuk k menu menunj njuk ukkan kan adnya adnya hydr hydroge ogen n sulf sulfid idee yang yang diha dihasi silk lkan an oleh oleh permu permuka kaan an zat-z zat-zat at organ organic ic dala dalam m kondi kondisi si anerobik. Pada air limbah, warna biasanya disebabkan oleh kehadiran materi-materi dissolved , suspended, dan senyawa-senyawa koloidal yang dapat dilihat dari spectrum warna yang terjadi. Padatan yang terdapat dalam air limbah dapat diklasifikasikan menjadi floating, menjadi floating,
c. Dissolved c. Dissolved Oxygen (DO) Meru Merupa paka kan n kada kadarr oks oksigen igen terl erlarut arut yang yang dibu dibuttuhka uhkan n untu untuk k mikroorganisme. DO di dalam air sangat tergantung pada temperature.
respi espira rasi si
aer aerob
d. Derajat keasaman (pH) pH dapat mempengaruhi kehidupan biologi dalam air. Bila terlalu rendah atau terlalu tinggi tinggi dapat dapat memati mematikan kan kehidu kehidupan pan mikroo mikroorga rganis nisme. me. Ph normal normal untuk untuk kehidupa kehidupan n air adalah 6–8. e. Logam Berat Logam Logam berat berat bila bila konsen konsentra trasin sinyab yaberl erlebi ebih h dapat dapat bersif bersifat at toksik toksik sehing sehingga ga diperl diperlukan ukan pengukuran dan pengolahan limbah yang mengandunglogam berat. f. Ammonia Amonia adalah penyebab iritasi dan korosi, meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme 1994). Ammonia terdapat dan mengganggu proses desinfeksi dengan chlor (Soemirat, chlor (Soemirat, 1994). dalam larutan dan dapat berupa senyawa ion ammonium ammonium atauammonia. atauammonia. tergantung tergantung pada pH larutan. g. Sulfida Sulfat direduksi menjadi sulfida dalam sludge digester dan dapat mengganggu proses pengolahan limba limbah h secara secara biolog biologii jika jika konsen konsentra trasin sinya ya melebi melebihi hi 200 mg/L. mg/L. Gas H2S
dalam dalam unit unit pengol pengolaha ahan n air limbah limbah merupak merupakan an kunci kunci sukses sukses efisie efisiensi nsi proses proses biolog biologi. i. Bakteri juga berperan penting untuk evaluasi kualitas air.
2.3 2.3
IPAL IPAL dan dan Uni Unitt Pen Pengo gola laha hann nnya ya
IPAL adalah salah satu teknologi pengolahan pengolahan limbah limbah cair industri yang bertujuan untuk menghilangkan/memisahkan cemaran dalam air limbah sebelum dibuang ke lingkungan sampai memenuhi baku mutu lingkungan. IPAL yang baik adalah IPAL yang memiliki kriteria : - Sedikit memerlukan perawatan - Aman dalam pengoperasiannya - Less biaya energi -Less product excess (produk sampingan) seperti lumpur atau sludge IPAL IPAL merupakan kombinasi dari pengolahan secara:
Fisika Kimia Biologi
Prses Fisika Proses Proses fisika fisika merupa merupakan kan pengol pengolaha ahan n untuk untuk memisa memisahka hkan n bahan bahan pencem pencemar ar dalam dalam air limbah secara fisika. Contoh pengolahan secara fisika: o Screening o Grit Chamber o Sieves
zat organi organik k beracu beracun; n; dengan dengan membubu membubuhkan hkan bahan bahan kimia kimia terten tertentu tu yang yang diperl diperlukan ukan.. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahanbahan-baha bahan n terseb tersebut, ut, yaitu yaitu dari dari tak dapat dapat dienda diendapkan pkan menjad menjadii mudah mudah diendap diendapkan kan (flo (floku kula lasi si-ko -koag agul ulas asi) i),, baik baik deng dengan an atau atau tanp tanpaa reaks reaksii oksi oksida dasi si-r -red eduk uksi si,, dan dan juga juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
Proses Biologi Semua Semua air buangan buangan yang yang biodegradable dapat dapat diolah diolah secara secara biolog biologi. i. Sebagai Sebagai pengolahan pengolahan sekunder, sekunder, pengolahan pengolahan secara secara biologi biologi dipandang dipandang sebagai pengolahan pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya. Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: 1.
Reaktor pertumbuhan tersuspensi ( suspended suspended growth reaktor ); );
2.
Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor ). ).
Ditinjau Ditinjau dari segi lingkungan lingkungan dimana berlangsung berlangsung proses penguraian penguraian secara secara biologi, biologi, proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis: 1.
Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;
2.
Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis ekonomis dari anaerob. anaerob. Pada BOD lebih tinggi tinggi dari 4000 mg/l, proses anaerob anaerob menjadi lebih ekonomis. Proses pengolahan limbah cair berdasarkan tingkatan perlakuannya dapat digolongkan
4) Pengolahan tahap ke tiga Pengolahan tahap ketiga (tertiary (tertiary treatment) digunakan apabila ada beberapa zat yang membahayakan. Pengolahan tahap ke tiga merupakan bentuk pengolahan khusus sesuai dengan polutan yang akan dihilangkan, misalnya: pengurangan besi dan mangan. Contoh lain misalnya penggunaan karbon aktif, menghilangkan amoniak. 5) Pengolahan tahap keempat Pembunuhan kuman (desinfection) (desinfection) adalah adalah pengolahan pengolahan tahap keempat, keempat, dilakukan dilakukan apabila limbah cair mengandung bakteri patogen.
2.4
Limbah Te Tekstil
Limbah Limbah tekstil tekstil merupakan merupakan limbah limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, pengkanjian, proses penghi penghilan langan gan kanji, kanji, penggel penggelant antanga angan, n, pemasa pemasakan kan,, merser merserisa isasi, si, pewarn pewarnaan, aan, pencet pencetaka akan n dan proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak dan lebih lebih kuat dari dari pada limba limbah h dari dari proses proses penyemp penyempurn urnaan aan bahan bahan sistes sistesis. is. Indust Industri ri teksti tekstill dimulai dari industri pembuatan benang (pemintalan), industri pembuatan kain (pertenunan dan (finishing) hingga industri pakaian jadi (garmen). Bahan perajutan) perajutan),, industri industri penyempurnaa penyempurnaan n finishing) baku industri tekstil dapat menggunakan serat alam baik dari serat serat tumbuhan seperti kapas, serat hewan seperti wol, sutra, maupun dari bahan sintetik lain seperti nilon, nilon, polyester, akrilik dan lain-lain. Di Indonesia industri tekstil sangat bervariasi baik dalam hal skala produksi (skala kecil, menengah menengah sampai sampai skala besar) dengan teknologi dari padat karya sampai padat modal, modal, maupun vari varias asii pros proses es yang yang meli melipu puti ti pros proses es pemi pemint ntala alan, n, pros proses es pert perten enuna unan/ n/ pera peraju juta tan, n, pros proses es
Industri pemintalan yang mengolah serat menjadi benang termasuk proses kering dalam industri tekstil. Limbah yang dihasilkan dari tahapan proses pemintalan adalah debu dari serat pendek dan kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin. Tingkat kebisingan serta konsentrasi debu yang dikeluarkan dari setiap tahapan proses ditentukan oleh jenis dan kualitas serat yang diolah serta serta jenis alat/ mesin yang digunakan. Pada industri pertenunan dan perajutan, benang dengan melalui beberapa tahapan pengerjaan pengerjaan diolah diolah menjadi menjadi kain tenun atau kain rajut. rajut. Benang yang ditenun/ dirajut berupa benang mentah ataupun benang yang telah dicelup. Industri pertenunan/ perajutan sebetulnya merupakan industri yang melakukan proses kering, limbah yang dikeluarkan adalah debu, potongan kain dan kebisingan. Akan tetapi pada proses penganjian benang lusi digunakan larutan kanji dalam air, sehingga akan dikeluarkan limbah cair berupa sisa larutan kanji.
Industri penyempurnaan akan menghasilkan kain putih, kain celup atau kain kain cap (Ismi (Isminin ningsi gsih h Gitopa Gitopadmo dmojo, jo, 20 2002 02). ).Tahapa Tahapan n proses proses penyem penyempur purnaan naan dapat dapat berbeda, bergantung pada jenis kain (serat), kualitas produk yang ingin dihasilkan, alat mesin yang yang diguna digunakan, kan, kondisi kondisi proses proses serta serta jenis jenis bahan bahan kimia kimia pemban pembantu tu yang yang digunak digunakan. an. Proses Proses pen penye yemp mpur urna naan an teks teksti till adal adalah ah pros proses es basa basah h teks teksti till yang yang pali paling ng bany banyak ak meni menimb mbul ulkan kan pencem pencemara aran, n, karena karena menger mengerjak jakan an teksti tekstill dengan dengan laruta larutan n zat kimia kimia dalam dalam medium medium air, air, dan merupakan penghasil limbah cair terbesar dari semua proses pada industri tekstil. Dari proses ini juga dihasilkan limbah udara dan uap senyawa kimia volatile, uap air dan debu serat. Selain itu juga dihasilkan limbah padat dan IPAL. Indu Indust stri ri paka pakaia ian n jadi jadi (gar (garme men) n) yang yang hany hanyaa mela melaku kuka kan n pros proses es konf konfek eksi si tida tidak k menghasilkan limbah cair, tetapi hanya limbah padat yang dapat dimanfaatkan kembali, tetapi
Warna Warna pada badan air penerima penerima akan akan sangat sangat menggang mengganggu gu apabila apabila air akan akan digunaka digunakan n untuk air industri. industri. Adanya Adanya sulfida sulfida menyeba menyebabkan bkan air limbah limbah bersifat korosif, khususnya untuk bangunan beton. Ammonia yang tinggi dapat mengg menggang anggu gu kehid kehidupa upan n di air air selai selain n itu apab apabila ila diguna digunaka kan n untuk untuk air air irigas irigasii menyebabkan padi bertambah subur tetapi tidak berbuah (gabuk). Kandungan Na yang yang ting tinggi gi pada pada air air limb limbah ah dapa dapatt meru merusa sak k stru strukt ktur ur tana tanah, h, apab apabil ila a digunakan untuk irigasi (tanaman akan mati).
2.6 Baku mutu limbah cair industri tekstil Baku Mutu Limbah Cair industri adalah batas maksimum limbah cair yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Baku Mutu Limbah Cair industri tekstil di Indonesia Indonesia mengacu mengacu pada Kep.Men. Kep.Men.51/ 51/Men, Men,LH/1 LH/1Q/19 Q/1995, 95, sesudah sesudah tahun tahun 2000, 2000, acua acuann nnya ya adal adalah ah lamp lampir iran an B Men. Men.Ke Kep. p.Me Men n ters terseb ebut ut.. Berd Berdas asar arka kan n acua acuan n tersebut masingmasing daerah membuat BMLC dengan ketentuan boleh lebih ketat namun tidak boleh lebih longgar. Tabel 1 BMLC industri tekstil lampiran B Kep.Men 51/Men/LH/10/1995
Parameter
Kadar Maks Mg/
BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM (Kg/ton) Pencuc ian Pengikis kapas, an Tekstil Seizing pemint pemasa Bleaching terpadu Desizing alan, kan penenu nan
Merceri sasi
Pencelupan (Dyeing)
Pencetak an Printing
BAB III PEMBAHASAN
Indust Industri ri teksti tekstill merupa merupakan kan salah salah satu satu indust industri ri yang yang banyak banyak membut membutuhk uhkan an air dalam dalam proses produksinya, dan menghasilkan limbah cair yang banya mengandung bahan kimia karena bahan baku dan proses prosuksinya terutama pada proses pengkanjian, pewarnaan, dan printing dan printing atau pemberian motif. Pada pembuatan design IPAL untuk industri tekstil, perlu diketahui bahan baku dan proses produksinya untuk menjadi pertimbangan pembuatan design IPAL. bleaching (pemutihan) berlokasi di Jl. PT. Damaitex merupakan industri tekstil finishing tekstil finishing bleaching (pemutihan) Simo Simonga ngan n No. No. 100, 100, Kelur Kelurah ahan an Ngempl Ngemplak ak Simonga Simongan, n, Kecama Kecamatan tan Semara Semarang ng Barat, Barat, Kota Kota Semarang. Luas lahan 16.702 m2 dengan lahan terbuka 59,07 % dan lahan tertutup 41,93 %. Jumlah karyawan 230 orang dengan status 25 orang pegawai tetap dan 205 orang pegawai lepas / kontrak. Waktu operasional pabrik adalah 24 jam sehari. Jenis produksi adalah kain mori (tekstil finishing finishing bleaching bleaching ) dengan kapasit kapasitas as riel riel 50.000 50.000 m/hari m/hari dan kapasi kapasitas tas menuru menurutt ijin ijin 70.000 70.000 m/hari (1 kg mori = 5 – 8 yard, 1 yard = 0,9144 m). Jenis produksi produksi kain mori kapas dan rayon dengan kapasitas produksi tergantung order, untuk tahun 2007 komposisinya adalah 80% kapas dan 20 % rayon.
3.1
Bahan Baku
Produk tekstil terbuat dari bahan baku alami, buatan maupun serat anorganik. Bahan-
Proses kering: Proses kering sangat penting meliputi pemintalanyarn pada spinning pada spinning mill , pelil pelilita itan n benang benang pada pada kumpar kumparan an (gulun (gulungan) gan),pe ,penenu nenunan nan pada pada weavin weaving g mill mill , knitting (pekerjaan rajutan). 2. Proses Basah •
•
Pencucian Pencucian adalah proses pengeluaran kotoran-kotoran organik dan anorganik yang dapat mengga mengganggu nggu proses proses-pr -prose osess selanj selanjutn utnya. ya. Pencuc Pencucian ian dilakuk dilakukan an dengan dengan menggu menggunaka nakan n bahan pencuci yang dilarutkan ke dalamair, misalnya surfaktan. processing ) Pemrosesan( processing processing adalah Dalam industri industri tekstil, tekstil, processing adalah pember pemberian ian bahan bahan pelapi pelapiss pada permuk permukaan aan produ produk-p k-prod roduk uk teksti tekstill atau atau pemind pemindahan ahan bahan-b bahan-baha ahan n dari dari serat serat (fiber (fiber)) secara secara kimia. kimia. Proses-proses yang penting antara lain sebagai berikut: Caustic scouring , yakni proses pemasakan untuk memindahkan kotoran. Caustic Proses ini dibantu dengan penambahansurfaktan. yaitu proses proses yang yang dilaku dilakukan kan untuk untuk menyia menyiapka pkan n serat serat sebelu sebelum m Sizing , yaitu processing dan mencegah hancurnya serat yaitu pemuti pemutihan han atau atau pemucat pemucatan an kain. kain. Proses Proses ini dilaku dilakukan kan Bleaching yaitu deng dengan an mengg enggun unak akan an larut arutan an peroxidehypochlorit e atau khlorin dikombinasikan dengan sodium silikat dansoda kaustik. Mercerization, yakni mencelup kain ke dalam larutan soda (NaOH 20% Mercerization,
Finishing yaitu proses akhir yang meliputi seluruh proses memasukkan atau melapiskan bahan-bahan tertentu pada tekstil sehingga diperoleh kualitas tertentu. Proses finishing Proses finishing / peny penyem empur purnaa naan n pada pada indus industr trii teks teksti til, l, meru merupak pakan an pros proses es basa basah h kare karena na bany banyak ak meng menggun gunak akan an bahan bahan kimi kimiaa dan air. air. Bahan Bahan bakun bakunya ya adala adalah h kain kain tenun tenun dan dan produ produk k akhirnya kain jadi. Sehingga proses finishing proses finishing ini ini banyak dikeluarkan limbah cair.
3.3
Limbah yang dihasilkan dan sumbernya
Limbah padat sisa kemasan Sisa kemasan/ pengepakan yang dihasilkan seperti potongan tali plastik (rafia), karung plastic (bagor), kardus dan plat seng (ban desser), dikumpulkan sesuai dengan jenisnya dan secara berkala dijual kepada pengumpul, pengusaha barang bekas/ sisa.
Limbah padat / lumpur hasil IPAL Limbah padat hasil pengolahan dari IPAL berasal dari proses koagulasi kimia dengan Ferosulfat Ferosulfat dikeringkan dikeringkan di drying drying bed ditamp ditampung ung di bak penampu penampung. ng. Jumlah Jumlah lumpur 2 karung / minggu digunakan untuk mengurug tanah di pabrik. Selain itu juga limbah padat lumpur aktif namun karena IPAL masih baru, limbah biologi belum ada.
Limbah cair dan
Limbah Cair berasal dari :
3.4
Pengolahan Limbah
Air limbah dari proses produksi mengalir melalui saluran air limbah (terpisah dari air hujan) menuju bak kontrol sebelum masuk IPAL. Dari bak kontrol masuk ke bak equalisasi untu limbah cair dari cotton dan rayon. Setelah air limbah menjadi homogen (seragam/ (seragam/ kemudian dialirkan/ dipompa ke bak proses proses untuk terjadinya terjadinya proses proses koagulasi koagulasi dan flokulasi. Koagulasi yang digunakan adalah ferosulfat dan kapur. Sedang flokulasi meru merupak pakan an pros proses es fisi fisik k kare karena na disi disini ni akan akan terb terbent entuk uk flokflok-fl flok ok yang yang akan akan mudah mudah mengendap di bak sedimentasi. Air limbah yang sudah jernih dialirkan ke bak cooling bak cooling spray agar pH dan suhu menjadi normal. Selanjutnya air dialirkan ke bak penampung dan kemu kemudi dian an dipom dipompa pa ke bak bak filt filter er untu untuk k dila dilakuk kukan an peny penyar arin inga gan n dan dan dial dialir irka kan n ke lingkungan. Untuk Untuk organi organik k terlar terlarut ut yang yang biodegr biodegradab adable le lebih lebih cocok cocok diolah diolah dengan dengan sistem sistem biologis. Pada saat ini pabrik sudah menyempurnakan IPAL nya yaitu dengan sistem bio biolo logi giss lump lumpur ur akti aktif. f. Dan Dan sedan sedang g dalam dalam tara taraff uji uji coba coba.. Untu Untuk k IPAL IPAL yang yang baru baru direncanakan dengan debit 320 m3/hari dan debit disain 360 m3/hari. Air limbah dari kier ketel yaitu dari proses desizing dan scouring dicampur air scrubber batubara batubara masuk pada bak equalisasi lama kemudian masuk bak koagulasi dengan fero sulfat dilanjutkan sulfat dilanjutkan dengan flokulasi dengan flokulasi selanjutnya selanjutnya diendapkan lumpur dikeringkan dalam drying bed dan bed dan air limbah terolah masuk bak equalisasi baru. Air limbah dari pencucian jigger, merserisasi, spanram, stenter , rendaman, mangle masuk bak penangkap minyak kemudian masuk bak equalisasi baru dicampur dengan air limbah terolah dari kier ketel dan scrubber batubara, setelah itu masuk bak netralisasi dan dinetralkan dengan asam
Bagan 1 BAGAN
(KETEL + AIR BATUBARA
INLET
BAK EQUALISASI
BAK PENANGKA P MINYAK
BAK COAGULANT
BAK EQUALISASI
DESIGN
IPAL PT. DAMAITEX
BAK FLOCULANT
BAK SEDIMEN
ASAM
NUTRISI
BAK NETRALISASI
BAK AERASI
21
BAK COOLING
BAK SEDIMEN
OUTLET BAK KONTROL
22
Tabel 2ANALISA INFLUENT DAN EFFLUENT PT. DAMAITEX
Dari pustaka (Anonim, 1999) disebutkan bahwa air cucian bleaching dapat digunakan HASIL ANALISA PEMANTAUAN
INF LUENT LUENT PARAMETE R
BMLC Industri Tekstil Perda Prop. Jateng No. 10 th. 2004 Desizing- Scouring, Bleaching-Mercerisasi
EFFLUENT
SATUAN Kualitas mg/l
Kualitas mg/l
Beban maks. kg/ton produk
Kadar maks mg/l
Beban kg/ton
I. FISIKA 1. Suhu
Oc
27,0
33,6
2. Zat padat tersuspensi II. KIMIA
mg/l
275
25
2,34
50
3,35
1. BOD5 2. COD 3. Fenol total 4. Krom total (Cr) 5. A ni
mg/l mg/l mg/l
265,3 692,2 0,190
17,33 72,37 0,216
1,622 6,77 0,02
60 150 0,5
4,02 10,05
mg/l
< 0,03
< 0,03
-
1,0
-
0 957
0 784
0 073
80
0 636
/l
38
0,034
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa setelah air limbah influent dari pabrik tekstil PT. DAMAITEX diolah pada unit Instalasi Pengolahan Air Limbah, seluruh parameter yang diujikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Jawa Tengah No. 10 tahun 2004 industri tekstil sizingdesizing ,pengikisan ,pengikisan-pemas -pemasakan, akan, pemucatan, pemucatan, merserisa merserisasi si untuk industry industry tekstil tekstil memenuhi memenuhi baku mutunya, kecuali untuk debit sudah melampaui dimana disyaratkan 67 m3/ton produk sedang sedang berdas berdasar ar pengukur pengukuran an 93,6 93,6 m3/ton m3/ton.se .sehin hingga gga diangg dianggap ap aman aman dibuan dibuang g ke lingkun lingkungan. gan. Namun badan air yang menerima effluent dari industr ini tidak bisa dijadikan sumber air baku air minum. Badan air yang menerima limbah industri tekstil menurut Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 1999 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air termasuk dalam kelas 2 dan kelas 3 yang diperuntukkan bagi keperluan peternakan dan pertanian. Apabila badan air air ters terseb ebut ut ingi ingin n dija dijadi dika kan n sumb sumber er baku baku air air minu minum, m, maka maka haru haruss dila dilakuk kukan an peng pengol olah ahan an selanjutnya. Secara teoritis apabila dilihat dari perbandingan BOD5 : COD = 0,38 pada influent yang influent yang nilainya > 0,3 maka air limbah dapat diolah secara biologis setelah dilakukan aklimitasi mikroba terlebih dahulu (Rao MM, 1979). Namun yang perlu diperhatikan karena debit air limbah sudah melampaui BMLC yang dipersyaratkan maka perusahaan harus melakukan upaya minimisasi air.
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Limbah yang dihasilkan dari industry tekstil memiliki karakter fisika dan kimia daiantaranya Suhu , TSS,COD, BOD, BOD, pH, Fenol, pH, Fenol, Krom, Amonia Amonia total, Minyak dan Lemak, dan Sulfida. Sulfida. 2. Limbah cair yang dihasilkan industri tekstil paling banyak dihasilkan dari proses Dyeing, Printing, Bleaching, scouring , dan proses rinsing. rinsing.
3. Volum Volume e limba limbah h dari dari Indust Industri ri teks tekstil til PT. DAMA DAMAITE ITEX X sanga sangatl tlah ah besa besarr dan melebihi baku mutunya, sehingga dalam penanganannya hasrus meminimalisasi penggunaan air. 4. Proses IPAL yang ada pada PT. DAMAITEX merupakan kombinasi dari proses fisika-kimia-dan biologi yang mana prses biologi dijalankan secara aerob dengan aerasi. 5. Unit pengolahan IPAL PT. DAMAITEX telah berfungsi dengan baik sehingga effluent yang dihasilkan telah memnuhi Baku mutu Limbah Cair provinsi Jawa
DAAFTAR PUSTAKA
Alaerts, G., Santika dan Sri Sumestri, 1984, “Metode “Metode Penelitian Air ”, ”, Usaha Nasional: Surabaya. Ashadi. Ashadi. 1996. Studi Studi Dekolo Dekolorisa risasi si Zat Pewarna Pewarna Teksti Tekstill Menggun Menggunakan akan Mikroba Mikroba.. Surakarta: Laboratorium Sentral Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dars Darsono ono,, V., V., 1995, 1995, “Pengan “Pengantar tar Ilmu Ilmu Lingku Lingkungan ngan”” Edis Edisii Revi Revisi si,, Univ Univer ersi sita tass Atma Atma Jaya Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Ginting, P., 1992, “Mencegah “Mencegah dan Mengendalikan Pencemaran Industri”, Industri”, Muliasari, Jakarta Isminingsih Gitopadmarjo, Penyesuaian Teknologi untuk Proses Tekstil dan Produksi Bersih, Semi Semina narr Impl Implem emen enta tasi si Prod Produk uksi si Bers Bersih ih dan Sara Sarana na Bio Bio Tekno Teknolo logi gi dan Cara Cara Pena Penagg ggul ulan anga gan n Pros Proses es Teks Teksti till di Ling Lingku kung ngan an IKMIKM-TP TPT T Penc Pencel elup upan an dan dan PenerapanKain Kapas dan Poliester.
Metc Metcal alff dan dan Eddy Eddy,, 1991, 1991, “Waste “Wastewat water er Engine Engineerin ering g Treatme Treatment nt Disposa Disposall Reuse“, Reuse“, 3th 3th ed. ed. McGraw-Hill Book Co: Singapore. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah No. 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah. Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 1999 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
27