BAB I DEFINISI
Persetu ersetujua juan n tindak tindakan an medik medik atau atau yang yang sering sering di sebut sebut informed consent sangat penting dalam setiap pelaksanaan tindakan medik
di rumah sakit baik untuk kepentingan dokter maupun pasien. Menurut John M. Echols dalam kamus Inggris – Indonesia (200!" berartii telah telah diberi diberitah tahuk ukan" an" telah telah disamp disampaik aikan" an" telah telah informed berart diin diin#o #orrmasi masik kan. an.
$eda $edang ngk kan
berarti ti consent berar
perse persetu tuju juan an yang yang
diberikan kepada seseorang untuk berbuat sesuatu. Menurut Jusu# %ani#ah (&'''!" informed consent adalah adalah persetujuan yang yang diberik diberikan an pasien pasien kepada epada dokter dokter setela setelah h diberi diberi penjel penjelasa asan. n. alam alam prakti praktikny knya" a" sering seringka kali li istila istilah h informed informed consent consent disamakan dengan surat i)in operasi ($I*! sebelum seorang pasien dioperasi" dan dan dian diangg ggap ap seba sebaga gaii pers perset etuj ujua uan n tert tertul ulis. is. +kan +kan teta tetapi pi"" perlu perlu diingatkan
bah,a
inform informed ed
bukan n consen consent t buka
sek sekedar edar
#or #ormuli mulirr
persetujuan yang didapat dari pasien" juga bukan sekedar tanda tangan keluarga" namun merupakan proses komunikasi. Inti dari adalah ke kesepak sepakatan atan antara tenaga tenaga ke kesehat sehatan an informed informed consent consent adalah dan klien" sedangkan #ormulir hanya merupakan pendokumentasian hasil ke kesepak sepakatan. atan. $ehingga $ehingga secara ke keseluruh seluruhan an dapat dapat diartikan diartikan bah,a telah mendapat penjelasan tentang tindakan apa yang akan dilak dilakuk ukan an oleh oleh petuga petugas s medik medik dan telah telah disetu disetujui jui oleh oleh ke kelua luarga rga dengan ditandai oleh penandatanganan surat persetujuan tindakan medik. Persetujuan
tindakan
adal adalah ah
kesep esepak akat atan an
yang ang
dibu ibuat
seseorang untuk menerima rangkaian terapi atau prosedur setelah in#or in#ormas masii yang yang lengk lengkap" ap" termas termasuk uk risik risiko terapi terapi dan #akta #akta yang yang
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 1
berkaitan dengan terapi tersebut" telah diberikan oleh dokter. emudian
dikukuhkan
dengan penandatangani
#ormulir
yang
disediakan oleh institusi baik oleh pasien/penanggung ja,ab pasien" dokter serta saksi bila ada. ormulir itu adalah suatu catatan
mengenai
persetujuan
tindakan"
bukan
persetujuan
tindakan itu sendiri. Mendapatkan persetujuan tindakan untuk terapi medis dan bedah spesi1k adalah tanggung ja,ab dokter. Meskipun tanggung ja,ab ini didelegasikan kepada pera,at di beberapa institusi dan tidak terdapat hukum yang melarang pera,at untuk menjadi bagian dalam proses pemberian in#ormasi tersebut. eberadaan informed consent sangat penting" karena mengandung ide moral" seperti tanggung ja,ab (autonomi tidak terlepas dari tanggung ja,ab!. Jika indiidu memilih untuk melakukan sesuatu" ia hanya bertanggung ja,ab terhadap pilihannya dan tidak bisa menyalahkan konsekuensi yang akan terjadi. Ide moral lain adalah pembaruan. 3anpa autonomi" tidak ada pembaruan dan jika tidak ada pembaruan" masyarakat tidak akan maju. $ehingga tujuan
dari
informed consent adalah agar pasien
mendapat in#ormasi yang cukup untuk dapat mengambil keputusan atas terapi yang akan dilaksanakan. Informed consent juga berarti mengambil keputusan bersama. %ak pasien untuk menentukan nasibnya dapat terpenuhi dengan sempurna apabila pasien telah menerima semua in#ormasi yang ia perlukan sehingga ia dapat mengambil keputusan yang tepat. Pengecualian dapat dibuat apabila in#ormasi yang diberikan dapat menyebabkan guncangan psikis pada pasien.
Bentuk-bentuk
Informed Consent
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 2
Informed consent harus dilakukan setiap kali akan melakukan
tindakan medis" sekecil
apapun tindakan tersebut.
Menurut
epertemen esehatan (2002!" informed consent dibagi menjadi 2 bentuk 4 &. Implied consent 5aitu persetujuan yang dinyatakan tidak langsung. 6ontohnya4 saat akan mengukur tekanan darah ibu" ia hanya mendekati si ibu dengan memba,a s1gmomanometer tanpa mengatakan apapun dan si ibu langsung menggulung lengan bajunya (meskipun tidak mengatakan apapun" sikap ibu menunjukkan bah,a ia tidak
keberatan terhadap tindakan yang
akan
dilakukan bidan!.
2. Express Consent Express consent yaitu persetujuan yang dinyatakan dalam
bentuk tulisan atau secara erbal. $ekalipun persetujuan secara tersirat
dapat
diberikan"
namun
sangat
bijaksana
bila
persetujuan pasien dinyatakan dalam bentuk tertulis karena hal ini dapat menjadi bukti yang lebih kuat dimasa mendatang. 6ontoh" persetujuan untuk pelaksanaan Sectio Caesarea.
Secara umum dalam pelaksanaannya Informed Consent terdapat beberapa hal yang menjadi ketentuan. 1. Bahwa masalah kesehatan seseorang (pasien) adalah tanggung jawab seorang (pasien) itu sendiri. Dengan demikian, sepanjang keadaan kesehatan tersebut tidak sampai mengganggu orang lain, maka keputusan untuk mengobati atau tidaknya masalah kesehatan yang dimaksud, sepenuhnya terpulang dan menjadi tanggung jawab yang bersangkutan. 2. Bahwa tindakan kedokteran yang dilakukan oleh dokter untuk meningkatkan atau memulihkan kesehatan seseorang (pasien) hanya merupakan suatu upaya yang
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 3
tidak wajib diterima oleh seorang (pasien) yang bersangkutan. arena sesungguhnya dalam pelayanan kedokteran, tidak seorang pun yang dapat memastikan keadaan hasil akhir dari diselenggarakannya pelayanan kedokteran tersebut (uncertaintly result), dan karena itu tidak etis jika si!atnya jika penerimaannya dipaksakan. "ika seseorang karena satu dan lain hal, tidak dapat atau tidak bersedia menerima tindakan kedokteran yang ditawarkan, maka sepanjang penolakan tersebut tidak membahayakan orang lain, harus dihormati. #. Bahwa hasil dari tindakan kedokteran akan lebih berdaya guna dan berhasil guna apabila terjalin kerjasama yang baik antara dokter dan pasien sehingga dapat saling mengisi dan melengkapi. Dalam rangka menjalin kerjasama yang baik ini perlu diadakan ketentuan yang mengatur tentang perjanjian antara dokter atau dokter gigi dengan pasien. $asien menyetujui (consent) atau menolak, adalah merupakan hak pribadinya yang tidak boleh dilanggar, setelah mendapat in!ormasi dari dokter atau dokter gigi terhadap hal%hal yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi sehubungan dengan pelayanan kedokteran yang diberikan kepadanya. &. Informed Consent terdiri dari kata informed yang berarti telah mendapatkan in!ormasi dan consent berarti persetujuan (i'in). ang dimaksud dengan Informed Consent dalam pro!esi kedokteran adalah pernyataan setuju (consent) atau i'in dari seseorang (pasien) yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan in!ormasi yang cukup tentang kedokteran yang dimaksud. . Bahwa, untuk mengatur keserasian, keharmonisan, dan ketertiban hubungan dokter atau dokter gigi dengan pasien melalui informed consent harus ada pedoman sebagai acuan bagi seluruh personil rumah sakit.
Informed consent mempunyai peran dan man#aat yang sangat
penting dalam penyelenggaraan praktik" yaitu 4 &. Membantu
kelancaran
tindakan
medis.
Melalui
informed
consent " secara tidak langsung terjalin kerjasama antara tenaga
medis
dan
pasien/penanggung
ja,ab
pasien
sehingga
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 4
memperlancar tindakan yang akan dilakukan. eadaan ini dapat meningkatkan
e1siensi
,aktu
dalam
upaya
tindakan
kedaruratan. 2. Mengurangi e#ek samping dan komplikasi yang mungkin terjadi. 3indakan medis yang tepat dan segera" akan menurunkan resiko terjadinya e#ek samping dan komplikasi. . Mempercepat proses pemulihan dan penyembuhan penyakit" karena pasien memiliki pemahaman yang cukup terhadap tindakan yang dilakukan. 7. Meningkatkan mutu pelayanan. Peningkatan mutu ditunjang oleh tindakan yang lancar" e#ek samping dan komplikasi yang minim" dan proses pemulihan yang cepat 8. Melindungi tenaga medis dari kemungkinan tuntutan hukum. Jika tindakan medis menimbulkan masalah" tenaga medis memiliki bukti tertulis tentang persetujuan pasien. Pengertian 1. Persetujuan Tindakan Medis adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien. 2. Tindakan Medis, adalah suatu tindakan kedokteran yang berupa tindakan pre*enti!, diagnostik, terapeutik atau rehabilitati! yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien. #. Tindakan invasif , adalah tindakan yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh pasien. &. Tindakan Medis Resiko Tinggi adalah tindakan medis yang berdasarkan tingkat probabilitas tertentu, dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan. . Pasien, adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di +umah Sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit. . Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 5
maupun di luar negeri yang diakui oleh $emerintah +epublik -ndonesia sesuai dengan peraturan perundang%undangan. . Keuarga terdekat adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak%anak kandung, saudara%saudara kandung atau pengampunya. a. A!a" # $ /yah andung $ 0ermasuk /yah adalah ayah angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat. %& I%u # % -bu andung % 0ermasuk -bu adalah -bu angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat '& Sua(i # Seorang laki%laki yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang perempuan berdasarkan peraturan perundang%undangan yang berlaku. d& Istri # % Seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang laki%
%
laki berdasarkan peraturan perundang%undangan yang berlaku. /pabila yang bersangkutan mempunyai lebih dari 1 (satu) istri
persetujuan3penolakan dapat dilakukan oleh salah satu dari mereka. e. )ai, adalah orang yang menurut hukum menggantikan orang lain yang belum dewasa untuk mewakilinya dalam melakukan perbuatan hukum, atau !.
orang yang menurut hukum menggantikan kedudukan orang tua. Induk Se(ang, adalah orang yang berkewajiban untuk mangawasi serta ikut bertangung jawab terhadap pribadi orang lain, seperti pemimpin asrama dari anak perantauan atau kepala rumah tangga dari seorang pembantu rumah
tangga yang belum dewasa. g. Gangguan Menta , adalah sekelompok gejala psikologis atau perilaku yang secara klinis menimbulkan penderitaan dan gangguan dalam !ungsi kehidupan seseorang, mencakup 4angguan 5ental Berat, +etardasi 5ental Sedang, +etardasi 5ental Berat, Dementia Senilis. h. Pasien Ga*at Darurat , adalah pasien yang tiba%tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 6
BAB II RUA! "I!#UP
Persetujuan
atau
kesepakatan
antara
tenaga
kesehatan
dan pasien/penanggung ja,ab pasien harus mencakup4 &. Pemberi penjelasan" yaitu tenaga kesehatan. 2. Persetujuan dan Penolakan 3indakan Medis dapat diberikan setelah
cukup
(adekuat!
in#ormasi
dan
penjelasan
yang
diperlukan. ianggap cukup (adekuat! tersebut jika sudah dijelaskan mengenai 4 a. iagnosis dan tata cara tindakan kedokteran9 b. 3ujuan tindakan kedokteran yang dilakukan9 c. +lternati# tindakan lain" dan risikonya9 d. :isiko dan komplikasi yang mungkin terjadi9 e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan9 #. 3ujuan dan prospek keberhasilan tindakan kedokteran yang dilakukan9 g. +kibat ikutan
yang
biasanya terjadi
sesudah
tindakan
kedokteran. . 6ara menyampaikan penjelasan. 7. Pihak yang berhak menyatakan persetujuan yaitu pasien atau yang berhak me,akili" tanpa paksaan dari pihak manapun.
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - $
8. 6ara menyatakan persetujuan (tertulis atau lisan!. alam praktiknya" consent dapat diberikan oleh pasien secara langsung atau oleh keluarga/pihak yang me,akili pasien dalam keadaan darurat.
5ang berhak menandatangani informed consent adalah 4 &. Pasien de,asa 2& tahun atau sudah menikah dalam keadaan sehat 2. eluarga pasien bila umur pasien 2&" pasien dengan gangguan ji,a" tidak sadar" atau pingsan. . Pasien ;2& tahun/sudah menikah diba,ah pengampuan dan gangguan mental" persetujuan diberikan pada ,ali. 7. Pasien <2& tahun atau belum menikah dan tidak punya ,ali/,ali berhalangan" persetujuan diberikan pada keluarga atau induk semang/yang bertanggung ja,ab pada pasien. 8. alam keadaan pasien tidak sadar dan tidak ada ,ali/keluarga terdekat dan dalam keadaan darurat yang perlu tindakan medik segera tidak dibutuhkan informed consent dari siapa pun.
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - %
BAB III TATA +AKSANA
Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan tindakan medik mempunyai tanggung jawab utama memberikan in!ormasi dan penjelasan yang diperlukan. /pabila berhalangan, in!ormasi dan penjelasan yang harus diberikan dapat diwakilkan kepada dokter atau dokter gigi lain dengan sepengetahuan dokter atau dokter gigi yang bersangkutan. Bila terjadi kesalahan dalam memberikan in!ormasi, tanggung jawab berada di tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan pendelegasian. $enjelasan harus diberikan secara lengkap dengan bahasa yang mudah dimengerti atau cara lain yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman. $enjelasan tersebut dicatat dan didokumentasikan dalam berkas rekam medis oleh dokter atau dokter gigi yang memberikan penjelasan dengan mencantumkan tanggal, waktu, nama dan tanda tangan.
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - &
$uatu informed consent baru sah diberikan oleh pasien jika memenuhi minimal (tiga! unsur sebagai berikut 4 &. eterbukaan in#ormasi yang cukup diberikan oleh dokter 2. ompetensi pasien dalam memberikan persetujuan . esukarelaan (tanpa paksaan atau tekanan! dalam memberikan persetujuan. Jenis tindakan yang memerlukan informed consent 4 &. 3indakan=tindakan yang bersi#at inasi# dan operati# atau memerlukan pembiusan" baik untuk menegakkan diagnosis maupun tindakan yang bersi#at terapeutik. 2. 3indakan
pengobatan
khusus"
misalnya
radioterapi
untuk
kanker. . 3indakan khusus yang berkaitan dengan penelitian bidang kedokteran ataupun uji klinik (berkaitan dengan bioetika!
%al yang membatalkan informed consent 4 &. eadaan darurat medis 2. +ncaman terhadap kesehatan masyarakat . Pelepasan hak pemberian consent pada pasien 7. Clinical privilage 8. Pasien tanpa pendamping yang tidak kompeten memberikan consent
etentuan mengenai Informed Consent yang berlaku di +umah Sakit 6arapan "ayakarta mengacu kepada Peraturan Menteri Kese"atan Reu%ik Indonesia No(or -./0MENKES0PER0III0-//1 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran,
yaitu 7 1. $ersetujuan 0indakan edokteran ( Informed Consent ), adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat, setelah mendapat penjelasan oleh
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 1'
dokter atau dokter gigi, secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. 2. eluarga terdekat adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak%anak kandung, saudara%saudara kandung atau pengampunya. #. 0indakan kedokteran atau kedokteran gigi selanjutnya disebut tindakan kedokteran adalah suatu tindakan medis berupa pre*enti!, diagnostik, terapeutik atau rehabilitati! yang dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien tersebut7 a. 0indakan -n*asi!, adalah tindakan medisyang langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh pasien. b. 0indakan kedokteran yang mengandung risiko tinggi adalah tindakan medis yang berdasarkan tingkat probabilitas tertentu, dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan. &. Dokter atau dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah +epublik -ndonesia sesuai dengan peraturan perundang%undangan. . $asien yang dapat menerima penjelasan dan memberikan persetujuan adalah pasien yang kompeten yaitu pasien dewasa atau bukan anak menurut peraturan perundang%undangan atau telah3pernah menikah, tidak terganggu kesadaran !isiknya, mampu berkomunikasi secara wajar, tidak mengalami kemunduran perkembangan (retardasi) mental dan tidak mengalami penyakit mental sehingga mampu membuat keputusan secara bebas . $enjelasan yang diberikan harus dicatat dan didokumentasikan dalam berkas rekam medis pasien tersebut oleh dokter atau dokter gigi yang memberikan penjelasan dengan mencantumkan tanggal, waktu, nama dan tanda tangan pemberi penjelasan dan penerima penjelasan . Setiap tindakan kedokteran yang mengandung risiko tinggi harus memperoleh persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan 8. Dalam keadaan gawat darurat, untuk menyelamatkan jiwa pasien dan3atau mencegah kecacatan, tidak diperlukan persetujuan tindakan kedokteran. eputusan untuk itu dicatat di dalam rekam medis9 penjelasan sesegera mungkin diberikan setelah pasien sadar atau kepada keluarga terdekat
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 11
:. $ersetujuan tindakan kedokteran dapat dibatalkan. $embatalan dilakukan tertulis sebelum tindakan dilakukan dan ditanda tangani oleh yang memberi persetujuan 1;. Segala akibat yang timbul dari pembatalan persetujuan, menjadi tanggung jawab yang membatalkan persetujuan
Disamping itu mengacu juga kepada Keutusan Direktur 2endera Pea!anan Medik No(or# 3K&//&/4&5&6&7144 tentang Pedo(an Persetujuan Tindakan Medis 8 Informed Consent 9 tertangga -7 Ari 7... 7
1. Informed Consent terdiri dari informed yang berarti telah mendapat in!ormasi dan consent berarti persetujuan (i'in). ang dimaksud dengan Informed Consent dalam pro!esi kedokteran adalah pernyataan setuju (consent ) atau i'in dari seseorang (pasien), yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan in!ormasi cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud. 2. Informed Consent dituangkan dalam !ormulir isian $ersetujuan 0indakan 5edis ( Informed Consent ) atau $enolakan 0indakan 5edik. #.
tindakan medis. -& Se(ua infor(asi
!ang
dijeaskan
%aik
isan
(auun
tuisan
di'atat0didoku(entasikan daa( reka( (edis& #. Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapat
persetujuan pasien atau keluarga pasien.
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 12
&. Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien atau keluarga pasien setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan terha dap pasien. .
. ang berhak memberikan persetujuan 7 a. $asien yang kompeten dalam memberikan keputusan adalah pasien dewasa atau bukan anak menurut peraturan perundang%undangan atau telah3pernah menikah, tidak terganggu kesadaran !isiknya, mampu berkomunikasi secara wajar, tidak mengalami kemunduran perkembangan (retardasi) mental, sehingga mampu membuat keputusan secara bebas. b. Bila pasien tidak kompeten dalam memberikan keputusan mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya, maka keputusan dapat diberikan oleh keluarga pasien yaitu suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak%anak kandung, saudara%saudara kandung atau wali3induk se mang. $asien tidak kompeten7 4angguan mental adalah sekelompok gejala psikologis atau perilaku yang secara klinis menimbulkan penderitaan dan gangguan dalam !ungsi kehidupan seseorang, mencakup gangguan mental berat, retardasi mental sedang dan berat, dementia senilis c. Dalam hal pasien tidak sadar serta tidak didampingi keluarga dan secara medis dalam keadaan gawat yang memerlukan tindakan medis segera dan untuk kepentingan itu tidak diperlukan persetujuan dari siapapun . 0indakan kedokteran yang memerlukan -n!ormed =onsent adalah tindakan medis pre*enti!, diagnostik, terapeutik, rehabilitati!9 tindakan in*asi! dan non in*asi! yang berisiko tinggi. 1& :ntuk tindakan engo%atan# Dokter3perawat memberikan in!ormasi secara lisan kepada pasien3keluarga pasien tentang tindakan pengobatan yang akan dilakukan seperti pemasangan
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 13
in!us, sonde, kateter dan pemberian obat suntik. Semua tindakan tersebut boleh dilakukan oleh perawat. .& :ntuk tindakan diagnostik invasif dan non invasif# a. Dokter yang merawat memberikan in!ormasi
secara
lisan
kepada
pasien3keluarga pasien tentang tindakan diagnostik in*asi! yang akan dilakukan. b. Dokter yang akan melakukan tindakan non in*asi! memberikan in!ormasi secara lisan kepada pasien3keluarga pasien tentang tindakan diagnostik non in*asi! yang akan dilakukan seperti >S4, pemeriksaan radiologi dan lain% lain. c. Dokter yang akan melakukan tindakan diagnostik in*asi! dan non in*asi! yang mempunyai risiko tinggi memberikan in!ormasi tentang indikasi, keuntungan dan risiko tindakan secara lisan dan meminta persetujuan kepada pasien3keluarga pasien untuk tindakan diagnostik yang akan dilakukan seperti7 ?ndoskopi, -@$ dengan kontras, =0 Scanning dengan kontras, appendicogram dan lain%lain. d. Dokter anestesi harus memberikan in!ormasi secara lisan dan meminta persetujuan tertulis kepada pasien3keluarga pasien, apabila akan dilakukan tindakan diagnostik in*asi! yang memerlukan anestesi. 7/& :ntuk tindakan (edis invasif dan oeratif# a. -n!ormasi harus diberikan oleh dokter yang akan melakukan tindakan operasi dan anestesi b. -n!ormasi harus jelas disertai dengan kemungkinan%kemungkinan yang dapat terjadi c. $ersetujuan pasien3keluarga pasien harus diberikan secara tertulis dengan menandatangani !ormulir Informed Consent d. Dokter yang akan melakukan tindakan operati! dan dokter anestesi harus menandatangani !ormulir Informed Consent sebagai bukti telah memberikan in!ormasi dan penjelasan secukupnya disertai tanda tangan 2 (dua) orang saksi yang salah seorang diantaranya adalah perawat. Sebagai ganti tanda tangan, pasien atau keluarganya yang buta huru! harus membubuhkan cap jempol 3ibu jari tangan kanan e.
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 14
Dokter yang merawat memberikan in!ormasi kepada keluarga pasien tentang perlunya perawatan di -=> dan kemungkinan yang bisa terjadi serta tindakan medis yang akan dilakukan. 2ENIS TINDAKAN MEDIS
di antaranya7 $asang ?00 (?ndo 0racheal 0ube) +"$ $asang =@$ $asang ASD ?ndoskopi @enaseksi 0rans!usi darah $emasangan in!us di bagian kepala (untuk pasien bayi3anak) Semua jenis tindakan operasi, seperti7 a. Sectio caesaria b. =raniotomy c. 6erniatomy d. aparatomy e. /ppendectomy !. /mputasi g. Debridement h. ?Ctr. 4anglion i. -nsisi abses j. ri! k. $rostatectomy l. 5astectomy m. 0onsillectomy 1;. $elayanan radiologi dengan kontras7 a. BE F -@$ b. =olon inloop c. 6S4 d. >rethrocystogra!i e.
anksi uku* Ter+ada,
Informed Consent
&. $anksi pidana
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 15
+pabila seorang tenaga kesehatan menorehkan benda tajam tanpa
persetujuan
pasien
dipersamakan
dengan
adanya
penganiayaan yang dapat dijerat Pasal 8& >%P 2. $anksi perdata 3enaga kesehatan atau sarana kesehatan yang mengakibatkan kerugian dapat digugat dengan &?8" &?@" &@0" &@& >%P . $anksi administrati# Pasal & Pertindik mengatur bah,a terhadap dokter yang melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien atau keluarganya
dapat
dikenakan
sanksi
administrati#
berupa
pencabutan i)in praktik. Bia Terjadi Pen.akan
Informed Consent
alam pelaksanaannya tidak selamanya pasien atau keluarga setuju dengan tindakan medik yang akan dilakukan dokter. alam situasi demikian kalangan dokter maupun tenaga kesehatan lainnya harus memahami bah,a pasien atau keluarga mempunyai hak menolak usul tindakan yang akan dilakukan.3idak ada hak dokter yang dapat memaksa pasien mengikuti anjuran" ,alaupun dokter menganggap penolakan bisa berakibat ga,at atau kematian pada pasien. Aila dokter gagal dalam meyakinkan pasien pada alternatie tindakan yang diperlukan" maka untuk keamanan dikemudian hari" sebaiknya dokter atau rumah sakit meminta pasien atau keluarga menandatangani surat penolakan terhadap anjuran tindakan medik yang diperlukan.
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 16
BAB I/ 0#UMTAI
$etelah Informed Consent diberikan oleh tenaga kesehatan maka pasien atau keluarga pasien diminta kesediaannya untuk mengisi ormulir Persetujuan 3indakan Medis. Melalui #ormulir ini pasien atau keluarga yang me,akilinya memberikan
keputusan
tentang
kesediaan
atau
penolakan
terhadap tindakan medis yang akan dilakukan tersebut.
For(uir Persetujuan Tindakan Medis
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 1$
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 1%
Panduan Persetujuan Tindakan Medis ( I n f o r m e d C o n s e n t ) - 1&