OBSTETRI DAN GINEKOLOGI “Dismenore”
Disusun oleh : KELOMPOK I
1. $. +. . /.
A!"IAT!L K. ANDRI (I)A* (I)A*A -ENDRA SETI*ANA NINA D(I SET*A SET*ANI RI"KI*A- INDA- A
#1$11%11%1&' #1$11%1 #1$11%11%+ 1%+,' ,' #1$11%11%,' #1$11%1 #1$11%11%/ 1%/0' 0' #1$11%11%0&'
Dosen Pen2m3u: Ns. A(A A(ATI!L A""A4 A""A4 M.Ke3.4 S3. Ke3. M25
S1 KE KEPER PERA( A(A ATAN AK!LTAS AK!LTAS ILM! I LM! KES KESE-ATA E-ATAN N !NI6ERSITAS M!-AMMADI*A- )EMBER $%10
BAB I PENDA-!L!AN
1.1.
L252r Bel272n Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai
sekitar 14 hari setelah ovulasi. Pada saat menstruasi, sering muncul keluhan/ gangguan khususnya para wanita produktif terutama para remaja yaitu sering terjadinya nyeri haid/ dismenore (ndriyani, !"1#$. %ismenore merupakan mesntruasi yang sangat menyakitkan, terutama terjadi pada perut &agian &awah dan punggung serta &iasanya terasa seperti kram ('arney, rie&s ) *egor, !""+$. %ismenore dapat &ersifat primer atau sekunder. %ismenore primer atau nyeri haid primer merupakan nyeri haid yang tim&ul sejak hari pertama dan akan pulih sendiri dengan jalannya waktu. %isminore sekunder atau nyeri haid sekunder merupakan nyeri haid yang &iasanya &aru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan rahim yang dapat mengganggu organ dan jaringan sekitarnya (ndriyani, !"1#$. erdasarkan data dari &er&agai negara, angka kejadian dismenorea di dunia cukup tinggi. %iperkirakan sekitar -" dari seluruh wanita di dunia menderita aki&at dismenorea dalam se&uah siklus menstruasi. ngka kejadian dismenore di ndonesia se&esar +4,!- yang terdiri dari -4,0 dismenore primer dan ,#+ dismenore sekunder (nfo sehat, !""0$. 2rekuensi dismenore cukup tinggi hampir " wanita mengalami dismenore, 1"31- di antaranya mengalami dismenore &erat yang menye&a&kan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun dan ini menurunkan kualitas hidup (emenkes , !"1" dalam 5artinah, !"1+$.
1.$. . . 7.
Rumus2n M2s2l2h pa yang dimaksud dengan disminore 6 pa saja penye&a& dari disminore 6 pa saja klasifikasi dari disminore 6
%. agaimana penatalaksanaan dari dismenore 6 1.$. . . 7. %.
Tu8u2n Menegtahui pengertian disminore. Mengetahui penye&a& dari disminore. Mengetahui klasifikasi dari disminore. Mengetahui penatalaksanaan dari dismenore.
BAB II TIN)A!AN P!STAKA
$.1.
De9inisi Dismenore
%ismenore adalah nyeri saat haid yang terasa di perut &agian &awah dan muncul se&elum, selama atau setelah menstruasi. 8yeri dapat &ersifat kolik atau terus menerus (9melt:er ) are, !""1$. %ismenore merupakan mesntruasi yang sangat menyakitkan, terutama terjadi pada perut &agian &awah dan punggung serta &iasanya terasa seperti kram ('arney, rie&s ) *egor, !""+$. $.$.
Kl2si9i72si Dismenore %ismenore dapat diklasifikasikan &erdasarkan ada tidaknya kelainan
fisik yang menyertai, diantaranya adalah se&agai &erikut; a. %ismenorea primer %ismenore primer atau nyeri haid primer merupakan nyeri haid yang tim&ul sejak hari pertama dan akan pulih sendiri dengan jalannya waktu.
&. %ismenore sekunder %isminore sekunder atau nyeri haid sekunder merupakan nyeri haid yang &iasanya &aru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan rahim yang dapat mengganggu organ dan jaringan sekitarnya (ndriyani, !"1#$. .+. E5ioloi Dismenore a. %ismenore Primer 8yeri haid ini normal, namun dapat &erle&ihan &ila dipengaruhi
oleh faktor psikis dan fisik, seperti stres, shock, penyempitan pem&uluh
darah, penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tu&uh yang menurun. *ejala ini tidak mem&ahayakan kesehatan (ndriyani, !"1#$. Penye&a& utama dismenore primer adalah adanya prostaglandin 2 !> (P*2!>$ yang dihasilkan di endometrim. P*2!> merupakan hormon yang diperlukan untuk menstimulasi kontraksi uterus selama menstruasi. Pada remaja yang mengalami dismenore, jumlah produksi P*2!> le&ih tinggi diatas nilai normal ('arney, rie&s ) *egor, !""+$. 2aktor?faktor psikologis seperti ansietas dan ketegangan juga dapat menunjang
dismenore.
%engan
&ertam&ahnya
usia
wanita,
nyeri
cenderung untuk menurun dan akhirnya hilang sama sekali setelah melahirkan anak (9melt:er ) are, !""1$. e&erapa faktor penye&a& dismenore primer menurut 9uwarno (!""@, dalam 5apsari, !"1!$ antara lain adalah se&agai &erikutA 1.
2aktor kejiwaan *adis yang secara emosional tidak sta&il, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang &aik tentang proses haid, mudah tim&ul dismenorhea. %ismenore primer &anyak dialami oleh remaja yang sedang mengalami tahap pertum&uhan dan perkem&angan &aik fisik maupun psikis. etidaksiapan remaja putri dalam menghadapi perkem&angan
dan
pertum&uhan
pada
dirinya
terse&ut,
mengaki&atkan gangguan psikis yang akhirnya menye&a&kan gangguan fisiknya, misalnya gangguan haid seperti dismenore. !.
2aktor konstitusi 2aktor ini erat hu&ungannya dengan faktor kejiwaan yang dapat juga menurunkan ketahanan terhadap nyeri. 2aktor3faktor ini adalah anemia, penyakit menahun, dan se&againya.
#.
2aktor o&struksi kanalis servikalis (leher rahim$ 9alah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya dismenore primer adalah stenosis kanalis servikalis. 9ekarang hal terse&ut tidak lagi dianggap se&agai faktor penting
se&agai penye&a& dismenore primer, karena &anyak perempuan menderita dismenore primer tanpa stenosis servikalis dan tanpa uterus dalam hiperantefleksi atau hiperretrofleksi. 4.
2aktor endokrin Bmumnya ada anggapan &ahwa kejang yang terjadi pada dismenore
primer
dise&a&kan
&erle&ihan.
Cndometrium
oleh
dalam
kontraksi
fase
sekresi
uterus
yang
memproduksi
prostaglandin 2! yang menye&a&kan kontraksi otot3otot polos. Dika jumlah
prostaglandin
yang
&erle&ihan
dilepaskan
kedalam
peredaran darah, maka selain dismenorhea, dijumpai pula efek umum, seperti diare, nausea, muntah, flushing. &. %ismenore 9ekunder %ismenore sekunder
digam&arkan
se&agai
rasa
sakit
saat
menstruasi yang muncul setelah wanita mengalami siklus menstruasi tanpa adanya rasa sakit yang &ermakna. kan tetapi, pemakaian istilah terse&ut saat ini telah menunjukkan dismenore yang &ukan dise&a&kan oleh prostaglandin, tetapi oleh faktor?faktor anatomis atau patologis. Menurut 'arney, rie&s ) *egor (!""+$ &e&erapa penye&a& dismenorea sekunder karena adanya faktor?faktor anatomis atau patologis, diantaranya adalah se&agai &erikutA 1. Cndometriosis (endometrium atau selaput dinding rahim &erada di luar tempat yang seharusnya$ !. 2i&roid (tumor rongga panggul yang letaknya dekat endometrium$ #. Mioma uteri (adanya tumor dalam rongga rahim$ 4. Peradangan pada tu&a falopi -. Perlengketan a&normal antara organ di dalam perut +. danya kontrasepsi dalam rahim (%$. ..
T2n;2 ;2n Ge82l2 Dismenore a. %ismenore Primer %ismenorea primer ditandai oleh nyeri kram yang dimulai se&elum
atau segera setalah awitan aliran menstrual dan &erlanjut selama 40 hingga @! jam. 8yeri yang dirasakan &erupa nyeri tajam, tumpul, siklik atau
menetap. 9ensasi nyeri dan kram pada perut &agian &awah dapat menjalar hingga ke pinggang, punggung dan paha dan dirasakan selama 03@! jam. *ejala penyerta lain dapat &erupa kelelahan, mual, diare, sakit kepala dan peru&ahan emosional karena masuknya prostaglandin ke sirkulasi sitemik (The American Collage of Obstericians and Gynecologist , !"1- dalam =ctavia, !"1+$. Pemeriksaan pelvis menunjukkan temuan yang normal. %ismenore diduga se&agai aki&at dari pem&entukan prostaglandin yang &erle&ihan, yang menye&a&kan uterus &erkontraksi secara &erle&ihan dan juga menye&a&kan vasospasme arteriolar. &. %ismenore 9ekunder
Pen252l27s2n22n Dismenore
Menurut Eestari (!"1#$ ada &anyak hal yang dapat dilakukan untuk menangani dismenorea sehingga menurunkan angka kejadia dismenorea dan mencegah keadaan dismenorea tidak &ertam&ah &erat, diantaranyaA a. Penerangan dan nasihat Perlu dijelaskan kepada penderita &ahwa dismenorea primer adalah gangguan siklus menstruasi yang tidak &er&ahaya &agi kesehatan.
5endaknya dalam masalah ini diadakan penjelasan dan diskusi mengenai informasi dismenorea, penanggulangan yang tepat serta pencegahan agar dismenorea tidak mengarah pada tingkat yang sedang &ahkan ke tingkat &erat. Penerangan tentang pemenuhan nutrisi yang &aik perlu di&erikan, karena dengan pemenuhan nutrisi yang &aik maka status gi:i remaja menjadi &aik. %engan status gi:i yang &aik terse&ut maka ketahanan tu&uh meningkat dan ganggauan menstruasi dapat dicegah. 8asehat menegenai makan &ergi:i, istirahat dan olah raga cukup dapat &erguna dan terkadang juga diperlukan psikoterapi.
&. Pem&erian o&at analgesik =&at analgesik yang sering digunakan adalah preparat kom&inasi aspirin, fenastin dan kafein. 7ontoh o&at paten yang &eredar dipasaran anatara lain ponstan, novalgin, acetaminophen. <. Pola hidup sehat Penerapan pola hidup sehat dapat mem&antu dalam upaya
menangani ganggaun menstruasi, khususnya dismenorea. Fang termasuk dalam pola hidup sehat adalah olah raga cukup dan teratur, mempertahankan diit seim&ang seperti peningkatan pemenuhan sum&er nutrisi yang &eragam. d.
@" penderita mengalami per&aikan. 5endaknya pengo&atan di&erikan se&elum haid mulai, satu sampai tiga hari se&elum haid dan pada hari pertama haid. e&erapa terapi nonfarmakologi yang dapat meredakan dismenore dapat dilakukan dengan cara olahraga, tidur yang cukup dan &e&erapa teknik relaksasi serta meningkatkan konsumsi sayur, &uah, daging dan ikan se&agai sum&er makanan yang mengandung vitamin 1! (The American Collage of Obstericians and Gynecologist , !"1- dalam =ctavia, !"1+$. 9ecara 8on 2armakologis Menurut are ) 9melt:er (!""1$ penanganan nyeri secara nonfarmakologis terdiri dariA a. 9timulasi dan Masase kutaneus Masase adalah stimulus kutaneus tu&uh secara umum, sering dipusatkan pada punggung dan &ahu. Masase dapat mem&uat pasien le&ih nyaman karena masase mem&uat relaksasi otot. &. ompres air hangat atau dingin ompres air dingin dapat menurunkan prostsglandin yang memperkuat sensitifitas reseptor nyeri dan su&kutan lain pada tempat cedera dengan mengham&at proses inflamasi.
dan sekunder adalah se&agai &erikutA
%ismenore Primer ram, disertai dengan
gejala
%ismenore 9ekunder 8yeri, terjadi selama
Penye&a& Penangana n
sistemik pada &e&erapa wanita &e&erapa hari se&elum se&elum awitan aliran dan ! awitan aliran, pada hingga # hari setelah awitan ovulasi, dan pada saat melakukan hu&ungan seksual ele&ihan produksi prostaglandin er&agai penyakit yang mendasari ntiprostaglandin, latihan, Cvaluasi dan kontraseptif oral pengo&atan untuk penye&a& spesifik (mis., endometriosis$
BAB III PEN!T!P
+.1. Kesim3ul2n %ismenore merupakan mesntruasi yang sangat menyakitkan, terutama
terjadi pada perut &agian &awah dan punggung serta &iasanya terasa seperti kram. %ismenore dapat &ersifat primer atau sekunder. %ismenore primer atau nyeri haid primer merupakan nyeri haid yang tim&ul sejak hari pertama dan akan pulih sendiri dengan jalannya waktu. %isminore sekunder atau nyeri haid sekunder merupakan yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang menetap. Penanganan dismenore dapat dilakukan menggunakan terapi farmakologis seperti penggunaan o&at analgesik, terapi hormonal dan daat dilakukan menggunakan terapi nonfarmakologis yang dapat meredakan dismenore dapat dilakukan dengan cara olahraga, tidur yang cukup dan &e&erapa teknik relaksasi serta meningkatkan konsumsi sayur, &uah, daging dan ikan se&agai sum&er makanan yang mengandung vitamin 1!. +.$. S2r2n
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis &erharap pem&aca dapat mem&erikan kritik dan saran yang mem&angun agar demi pem&uatan makalah selanjutnya menjadi le&ih &aik.
DATAR P!STAKA
ndriyani. !"1#. Keperawatan Maternitas Pada Area Perawatan Antenatal . FogyakartaA *raha lmu. Eestari. (!"1#$. Pengaruh %ismenorea pada emaja. Seminar Nasional M!PA "N#!KS$A !!!. =ctavia. (!"1+$. $%b%gan &erat &adan K%rang dengan Ke'adian #ismenore Primer pada Siswi SMA di S%ra(arta. 2akultas edokteran Bniversitas 9e&elas Maret. 9melt:er dan are. !""1. &%(% A'ar Keperawatan Medi(al &edah &r%nner ) S%ddarth. Cdisi 0. DakartaA C*7. 'arney, rie&s, *egor. !""+. &%(% A'ar As%han Kebidanan. Cdisi 4. DakartaA C*7.
E6IDEN=E BASED N!RSING
Disusun oleh : KELOMPOK I
1. $. +. . /.
A!"IAT!L K. ANDRI (I)A*A -ENDRA SETI*ANA NINA D(I SET*ANI RI"KI*A- INDA- A
#1$11%11%1&' #1$11%11%+,' #1$11%11%,' #1$11%11%/0' #1$11%11%0&'
Dosen Pen2m3u: Ns. A(ATI!L A""A4 M.Ke3.4 S3. Ke3. M25
S1 KEPERA(ATAN AK!LTAS ILM! KESE-ATAN
!NI6ERSITAS M!-AMMADI*A- )EMBER $%10 A. )urn2l Pengaruh
Mahasiswi 9<M Dakarta 1. P: Pasient/Problem/Population4 9iapakah pasiennya/apa masalahnya 6 “ Mahasiswi, %ismenoreG. !. I : Intervention4 ntevensi apa yang digunakan 6 “
B. Pen;2hulu2n *angguan kesehatan yang dirasakan kaum wanita &erkaitan erat
dengan organ
kewanitaannya.
Proses perkem&angan seorang
wanita
mem&awanya pada suatu tahapan tertentu yang mempengaruhi kondisi tu&uhnya. eadaan ini yang dapat menim&ulkan &er&agai masalah gangguan kesehatan yang cukup khas.9alah satu gangguan kesehatan yang sering terjadi pada wanita terkait dengan organ kewanitaannya adalah dismenore atau nyeri yang tim&ul saat siklus enstruasi. %ismenore adalah menstruasi yang menim&ulkan
nyeri
yang
dise&a&kan oleh kejang otot uterus. %ismenore (nyeri menstruasi$ dapat &ersifat primer atau sekunder.elainan ini dikatakan terjadi pada +" ? @" wanita dengan 1- nya mengeluh &ahwa aktivitas mereka ter&atas aki&at dismenore.%ismenore primer sering tim&ul sejak menarke, dan mungkin dise&a&kan oleh ketidakseim&angan prostaglandin. %ismenore sekunder terjadi pada wanita yang se&elumnya tidak mengalami nyeri menstruasi dan mungkin &erkaitan dengan endometriosis atau fi&roid atau polip uterus intrakavitas. %alam hal ini salah satu penggunaan terapi pelengkap untuk mem&antu pelayanan kesehatan seksual pada wanita adalah aromaterapi. romaterapi merupakan salah satu terapi alternatif yang termasuk kedalam terapi komplementer. 9alah satu aromaterapi yang dapat menanggulangi nyeri
adalah aromaterapi lavender, dimana lavender &ekerja untuk menurunkan kecemasan, nyeri serta kemampuan untuk merilekskan pikiran. =. Rin72s2n %ismenore merupakan masalah ginekologi yang sering terjadi pada
wanita. An2lisis )urn2l 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah populasi terjangkau yaitu
populasi yang memenuhi kriteria dalam penelitian dan dapat dijangkau oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa 9ekolah
1$ esponden terdaftar se&agai mahasiswi 9ekolah
ndonesia Maju Dakarta dan mengikuti perkuliahan. esponden &erusia antara 10 3 !! tahun. esponden tidak memiliki riwayat asma. esponden tidak mengalami gangguan sensori penciuman. ersedia menjadi responden esponden dalam keadaan sadar dan &ias diajak komunikasi
secara aktif @$ esponden dengan tingkat dismenore ringan sampai &erat. 0$ ersedia menandatangani lem&ar persetujuan penelitian (nformed 7onsent$. $ esponden tidak mengkonsumsi o&at ? o&atan analgesic selama masa penelitian &. riteria Cksklusi 1$ ukan merupakan Mahasiswi 9tikim Dakarta !$ erusia di&awah 10 tahun dan diatas !! tahun #$ Mengalami gangguan sensori penciuman 4$ Memiliki riwayat asma -$ esponden tidak &ersedia menjadi su&jek penelitian +$ esponden mengkonsumsi o&at ? o&at analgesic selama masa penelitian @$ esponden yang tidak mengalami nyeri menstruasintervensi !. ntervensi Pada penelitian ini terdapat tindakan/intervensi pada responden yaitu menggunakan terapi lavender yang &ertujuan untuk menurunkan tingkat nyeri dismenore.
#. 7ompare Penelitian ini menggunakan pendekatan Pretest-Posttest with Control
Gro%p
adalah suatu
penelitian yang dilakukan
dengan
randomisasi, maka kedua kelompok mempunyai sifat yang sama se&elum dilakukan intervensi (perlakuan$. arena kedua kelompok sama pada awalnya, maka per&edaan hasil posttest pada kedua kelompok terse&ut dapat dise&ut se&agai pengaruh dari intervensi atau perlakuan. %engan kata lain, perlakuan dilakukan pada le&ih dari satu kelompok, dengan &entuk intervensi yang &er&eda. 4. =utcome erdasarkan hasil pengolahan data kelompok aromaterapi didapat rata3rata pretest #.#- dan rata3rata posttest ".0-. P value dari kelompok
aromaterapi adalah ",""" (p L ",""-$ maka keputusannya 5o ditolak, yang artinya ada pengaruh yang &ermakna antara aromaterapi lavender terhadap penurunan skala nyeri dismenore mahasiswi 9ekolah
lavender dapat mem&antu menurunkan tingkat nyeri dismenore. 5al ini dapat dijadikan
se&agai
&ahan
masukan
&agi
rumah
perawatan
untuk
mengem&angkan terapi non farmakologis dengan menggunakan terapi lavender dalam penurunan tingkat nyeri pada dismenore. Penelitian ini juga &erguna &agi kelompok remaja atau mahasiswi3mahasiswi maupun pem&aca dapat menggunakan terapi lavender se&agai alternative dalam mengurangi skala nyeri dismenore sehingga wanita saat ini tidak mengkonsumsi o&at3 o&atan yang sejatinya memiliki efek samping yang &anyak dalam penggunaan yang &erle&ihan. ntervensi ini dapat diperkuat dengan mem&erikan penyuluhan kesehatan tentang cara menurunkan tingkat nyeri dismenore dengan menggunakan terapi lavender..
. Kesim3ul2n ;2n S2r2n 1. esimpulan 5asil review yang dilakukan pada penelitian ini didapatkan hasil &ahwa
terdapat pengaruh pengaruh yang &ermakna antara aromaterapi lavender terhadap penurunan skala nyeri dismenore mahasiswi 9ekolah
ini tidak mengkonsumsi o&at3o&atan yang sejatinya memiliki efek samping yang &anyak dalam penggunaan yang &erle&ihan &. agi penelitian lain agar kiranya terus mengem&angkan penelitian tentang penggunaan terapi lavender yang tidak hanya digunakan se&agai pengurangan rasa nyeri saat dismenore, namun seluruh aspek manusia dengan mengendalikan faktor3faktor perancu.
DATAR P!STAKA
*unardi, 9. (!"1-$. Pengaruh