1. Hipersensitivitas adalah reaksi-reaksi dari sistem kekebalan yang terjadi ketika jaringan tubuh yang normal mengalami cedera/terluka. Reaksi alergi disebabkan allergen yang mempunyai mani…Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
askep alergiFull description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
askep alergiDeskripsi lengkap
IMUN DAN HEMATOLOGIDeskripsi lengkap
makalah hipersensitivitas 2018Deskripsi lengkap
imunologiDeskripsi lengkap
reaksi hipersensitivitasFull description
smtrbrtDeskripsi lengkap
alergiDeskripsi lengkap
smtrbrt
Full description
Deskripsi lengkap
ALERGIFull description
Mengapa keluhan pada skenario tidak disertai demam?
Karena, yang terjadi pada scenario ini merupakan suatu kasus hipersensitivitas, dimana hipersensitivitas ini sendiri terjadi karena adanya kerusakan jaringan akibat respon imun yang tidak terkontrol atau berlebihan. Maksudnya yaitu, bila jumlah antigen yang masuk relative banyak atau bila status imunologik seseorang, baik selular maupun humoral, meningkat. Berdasarkan mekanismenya, kasus ini termasuk reaksi hipersensitivitas tipe I (reaksi humoral). Individu yang menunjukkan kecendrungan untuk reaksi hipersensitivitas tipe I atau segera ini disebut individu atopik dan biasanya menunjukkan reaksi alergi segera setelah terpapar pada antigen lingkungan. Sedangkan bila disertai dengan demam, maka kita bisa curiga ini merupakan kasus infeksi. Sebenarnya demam ini merupakan cara yang dilakukan tubuh untuk pertahananannya melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri ataupun virus. Sebagai respon terhadap rangsangan pirogenik, maka monosit, makrofag, dan sel-sel Kupffer mengeluarkan suatu zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen IL- 1 (interleukin 1), TNFα (Tumor Necrosis Factor α), IL-6 IL-6 (interleukin 6), dan INF (interferon) yang bekerja pada pusat termoregulasi hipotalamus untuk meningkatkan patokan termostat. Akibatnya, suhu tubuh meningkat (demam). Dengan demikian, pembentukan demam sebagai respon terhadap rangsangan pirogenik adalah sesuatu yang disengaja dan bukan disebabkan oleh kerusakan mekanisme termoregulasi. Itulah mengapa di scenario tidak disertai demam, karena ini bukan lah kasus infeksi melainkan hipersensitivitas dengan reaksi tipe I. Mengapa gatal hanya pada daerah lipatan saja ?
lesi pada kulit memperlihatkan adanya edema dan berbagai infiltrasi sel mononuklear dan eosinofil serta penimbunan cairan dalam kulit (membentuk vesikel-vesikel yang jelas terlihat secara klinis). Pecahnya vesikel kecil dalam jumlah banyak ini mengakibatkan terbentuknya krusta dan kulit menjadi bersisik. Perubahan ini dan pruritus berat yang mendahului dan menyertai erupsi, terjadi karena kulit sangat kering. Pada keadaan ini terjadi hambatan pengeluaran keringat dan retensi keringat yang menimbulkan gatal-gatal berat yang disebabkan oleh panas. Selain itu, sekresi kelenjar sebasea berkurang, dan kulit memperlihatkan ambang rangsang pruritus yang rendah dan meningkatnya kecenderungan likenifikasi (penebalan kulit dengan garis-garis kulit terlihat lebih nyata). Kulit kering terjadi karena kadar lipid di epidermis berkurang dan kehilangan air lewat epidermis yang meningkat. *pruritus: sensasi kulit yang tidak menyenangkan yang mencetuskan keinginan untuk menggosok dan menggaruk kulit untuk menghilangkannya
Referensi: Kresno, Siti Boedina. 2010. IMUNOLOGI: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Edisi Kelima. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.