1.1 Pendahul Pendahuluan uan Alergi Alergi adalah adalah suatu suatu keadaa keadaan n hiperse hipersensi nsitif tif yang yang didapa didapatt melalu melaluii
pajanan terhadap alergen tertentu, dan pajanan ulang menimbulkan manifestasi manifestasi akibat kemampuan kemampuan bereaksi bereaksi yang berlebihan.1 Bentuk Bentuk dari reaksi alergi ini dapat bermacam-macam, seperti gatal pada kulit, asma, bahkan, pada tingkat yang paling parah, dapat menjadi syok anafilaktik. Alerg Alergii dapat dapat ditera diterapi pi dengan dengan beberap beberapaa prepar preparat, at, paling paling utama utama adalah adalah deng dengan an stero steroid id.. Namu Namun, n, kare karena na efek efek jangk jangkaa panj panjan ang g stero steroid id yang yang membahayakan, dipertimbangkan penggunaan terapi farmakologik lainnya seperti antihistamin.2 Bila Bilama mana na suat suatu u aler alerg gen masu masuk k ke tubu tubuh, h, maka maka tubu tubuh h akan akan menga engada daka kan n resp respon on.. Bila Bilama mana na aler alerg gen ters terseb ebut ut hanc hancur ur,, maka maka ini ini merupakan hal yang menguntungkan, sehingga yang terjadi ialah keadaan imun. Tetapi, bilamana merugikan, jaringan tubuh menjadi rusak, maka terjadilah reaksi hipersensitiitas atau alergi.! "espon "espon imun, imun, baik baik nonspe nonspesifi sifik k maupun maupun spesifik spesifik pada pada umumn umumnya ya mengun menguntun tungka gkan n bagi bagi tubuh, tubuh, berfun berfungsi gsi protek protektif tif terhad terhadap ap infeks infeksii atau pertumbuhan kanker, tetapi dapat pula menimbulkan hal yang tidak mengu engunt ntun ungk gkan an bagi bagi tubu tubuh h beru berupa pa peny penyak akit it yang ang dise disebu butt reak reaksi si hipersensitiitas. #omponen $ komponen sistem imun yang bekerja pada proteksi adalah sama dengan yang menimbulkan menimbulkan reaksi hipersensitiitas. % &iperse &ipersensi nsiti tiita itass adalah adalah pening peningkat katan an reakti reaktiit itas as atau atau sensit sensitii iitas tas terhadap antigen yang pernah dipajankan atau dikenal sebelumnya. "eaksi hipersensitiitas terdiri atas berbagai kelainan yang heterogen yang dapat dibagi menurut berbagai cara. % "eaksi hipersensitiitas termasuk reaksi imun yang patologik, terjadi akibat respons imun yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. "eaksi hipersensitiitas dapat juga ditimbulkan sebagai reaksi yang tidak terkontrol terhadap antigen asing seperti mikroba dan antigen lingkungan noninfeksi. ' 2.1 Gambaran Umum Sistem Imun 2.1.1 (istem )mun
Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
1
)munitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama infeksi. abungan abungan sel, molekul molekul dan jaringan yang berperan berperan dalam resistensi resistensi terhadap terhadap infeksi infeksi disebut disebut sistem imun. "eaksi yang dikoordinasi dikoordinasi selsel, molekul-molekul dan bahan lainnya terhadap mikroba disebut respon imun. % (istem imun bekerja bekerja untuk melindungi melindungi tubuh dari infeksi infeksi oleh mikroorganisme, membantu proses penyembuhan dalam tubuh, dan membuang atau memperbaiki sel yang rusak apabila terjadi infeksi atau cedera. (istem ini juga dapat mengidentifikasi sendiri factorfaktor yang bukan berasal dari dirinya non-self / / sel, jaringan, dan organ penjamu s, sel dan jaringan asing. (elain itu, sistem imun mengenali dan mengeliminasi sel penjamu yang telah dipengaruhi oleh irus intrasel atau sel kanker.0 (istem (istem imun imun mempun mempunya yaii sedikit sedikitny nyaa ! fungsi fungsi utama. utama. ang pertama adalah suatu fungsi yang sangat spesifik yaitu kesanggupan untuk mengenal dan membedakan berbagai molekul target sasaran dan juga mempunyai respons yang spesifik. ungsi kedua adalah kesangg kesanggupa upan n membed membedaka akan n antara antara antige antigen n diri diri dan antige antigen n asing. asing. ungsi ungsi ketiga ketiga adalah adalah fungsi fungsi memori memori yaitu yaitu kesangg kesanggupa upan n melalu melaluii pengalaman kontak sebelumnya dengan 3at asing patogen untuk bereaksi lebih cepat dan lebih kuat daripada kontak pertama. 4 Ada beberapa mekanisme pertahanan tubuh dalam mengatasi agen yang berbahaya di lingkungannya yaitu/ 1. *ert *ertah ahan anan an fisik fisik dan kimia5 kimia5i/ i/ kuli kulit, t, sekres sekresii asam asam lema lemak k dan dan asam laktat melalui kelenjar keringat dan sebasea, sekresi lendir, pergerakan silia, sekresi airmata, air liur, urin, asam lambung serta lisosim dalam airmata. 2. (imb (imbio iosi siss deng dengan an bakt bakter erii flor floraa norm normal al yang yang memp mempro rodu duks ksii 3at 3at yang dapat mencegah inasi mikroorganisme seperti laktobasilus pada epitel organ. !. Innate immunity. immunity. %. )munit )munitas as spes spesifik ifik yang yang dida didapat pat..4
Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
2
ambar 1 . ambaran 6mum (istem )mun (umber / )mmunologi 7asar, #arnen arna Barata5idjaja Barata5idjaja 281%
2.1.2 (istem )mun Non (pesifik )munit )munitas as non spesifi spesifik k fisiolo fisiologik gik berupa berupa kompo komponen nen normal normal tubuh, tubuh, selalu selalu ditemu ditemukan kan pada pada indii indiidu du sehat sehat dan siap menceg mencegah ah mikr mikrob obaa masu masuk k tubu tubuh h dan dan deng dengan an cepa cepatt meny menyin ingk gkir irka kann nny ya. 9umlah 9umlahny nyaa dapat dapat diting ditingkat katkan kan oleh oleh infeksi infeksi,, misaln misalnya ya jumlah jumlah sel darah darah putih putih mening meningkat kat selama selama fase akut akut pada pada banya banyak k penya penyakit kit.. 7iseb 7isebut ut nons nonspe pesi sifik fik kare karena na tida tidak k ditu dituju juka kan n terh terhad adap ap mikr mikrob obaa tertentu, telah ada dan siap berfungsi sejak lahir.% 2.1.! (istem )mun (pesifik Berbeda dengan sistem imun nonspesifik, sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang pertama kali terpajan dengan tubuh sege segera ra dike dikena nall oleh oleh sist sistem em imun imun spes spesif ifik ik.. *aja *ajana nan n ters terseb ebut ut menimb menimbulk ulkan an sensit sensitasi, asi, sehing sehingga ga antige antigen n yang yang sama sama dan masuk masuk tubuh tubuh untuk untuk kedua kedua kali kali akan akan dikena dikenall lebih lebih cepat cepat dan kemudi kemudian an dihancurkan. :leh karena itu, sistem tersebut disebut spesifik.% Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
!
6ntuk menghancurkan benda asing yang berbahaya bagi tubuh, sistem sistem imun imun spes spesifi ifik k dapa dapatt beke bekerja rja tanpa tanpa bant bantua uan n siste sistem m imun imun nonspe nonspesifi sifik. k. Namun Namun pada pada umumn umumnya ya terjali terjalin n kerjasa kerjasama ma yang yang baik baik anta antara ra sist sistem em imun imun nons nonspe pesi sifi fik k
dan dan spes spesif ifik ik sepe sepert rtii
anta antara ra
komplemen $ fagosit $ antibodi dan antara makrofag $ sel T.% 2.2 Tinjauan 6mum &ipersensitiitas 2.2.1 7efinisi dan #onsep 7asar Alergi #onsep alergi pertama kali dikemukak dikemukakan an oleh The ;lemens ;lemens reiherr on-*irperubahan reaktiitas spesifik yang didapat yang dia5ali dengan paparan terhadap protein yang dianggap asing bagi tubuh?, suatu deskripsi yang mengarah pada alergi dan imunitas. @a @alaupun laupun alergi saat ini dibedakan dengan imunitas karena terdapat suatu kerusakan yang tidak proporsional pada jaringan pejamu, reaksi imunologis yang mendasari respon imun dan alergi adalah sama, perbedaan hanya terdapat pada gejala klinis klinis.. #etika #etika terpap terpapar ar oleh oleh schisto schistosom somaa dan filaria filaria,, reaksi reaksi imun imun terkait )g adalah imunitas, sedangkan ketika terpapar oleh debu dan serbuk sari, reaksi imun terkait )g adalah alergi. Alerg Alergii merupa merupakan kan suatu suatu keadaa keadaan n hiperse hipersensi nsitif tif yang yang didapa didapatt mela melalu luii pajan pajanan an terh terhad adap ap anti antige gen n terte tertent ntu, u, dan dan pajan pajanan an ulan ulang g meni menimb mbul ulka kan n
mani manife fest stas asii
akib akibat at
kema kemamp mpua uan n
bere bereak aksi si
yang ang
berlebihan. Biasanya pada kulit ditandai dengan gatal disertai kemerahan atau pada saluran respirasi terjadi penyempitan bronkus sehingga terdengar bunyi seperti >ngik?ketika ekspirasi. = 2.2.2 "eaksi &ipersensitiitas (istem imunitas spesifik bak pisau bermata dua, disatu pihak merup rupakan
sis sistem
pertaha ahanan
tubuh,
dilain ain
pihak
dapa apat
menimbulkan kerusakan jaringan. fek sampingnya dikenal sebagai reaksi hipersensiti hipersensitifitas. fitas. &ipersensiti &ipersensitifitas fitas adalah reaksi imun yang patologik, terjadi akibat respon imun yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. 18, 11, 12 2.2.! 2.2.! *embag *embagian ian "eaksi "eaksi &iperse &ipersensi nsiti tiita itass Cenuru Cenurutt @aktu Timb Timbulny ulnyaa "eaksi Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
%
a. "eaksi ;epat "eaksi "eaksi cepat cepat terjadi terjadi dalam dalam hitung hitungan an detik, detik, menghi menghilan lang g dala dalam m 2 jam. jam. )kat )katan an sila silang ng anta antara ra alle allerg rgen en dan dan )g )g pada pada permukaan
sel
mast
menginduksi
penglepasan
mediator
asoaktif. asoaktif. Canifestasi Canifestasi reaksi cepat berupa berupa anafilaksis anafilaksis sistemik sistemik atau anafilaksis local.% b. "eaksi )ntermediet "eak "eaksi si )nte )nterm rmed edie iett terj terjad adii sete setela lah h bebe bebera rapa pa jam jam dan dan menghilang dalam 2% jam. "eaksi ini melibatkan pembentukan komple kompleks ks imun imun )g dan kerusa kerusakan kan jaringa jaringan n melalu melaluii aktia aktiasi si komp komple leme men n dan dan atau atau sel sel N# D A7;;. 7;;. Cani Canife fest stas asii reak reaksi si intermediet dapat berupa / 1 "eak "eaksi si trans transfu fusi si dara darah, h, eritr eritrob obla lasto stosis sis fetal fetalis is dan dan anem anemia ia hemolitik autoimun 2 "eak "eaksi si Arthu rthuss loca locall dan reak reaksi si sist sistem emik ik sep seperti erti seru serum m sickness sickness,, askuli askulitis tis nekrot nekrotis, is, glomer glomerulo ulonefr nefritis itis,, arthrit arthritis is rheumatoid dan E( "eaksi intermediet dia5ali oleh )g dan kerusakan jaringan penjamu yang disebabkan oleh sel neutrofil atau sel N#.% c. "eaksi Eambat "eaksi lambat terlihat sampai sekitar % jam setelah terjadi pajanan dengan antigen yang terjadi oleh aktiasi sel Th. *ada 7T&, 7T&, sitok sitokin in yang dilep dilepas as sel T meng mengak aktif tifka kan n sel efekt efektor or makrofag yang menimbulkan kerusakan jaringan. ;ontoh reaksi lambat adalah dermatitis kontak, reaksi C.tuberkulosis dan reaksi penolakan tandur.% 2.2.% *embagian "eaksi &ipersensitiitas menurut ell dan ;oombs "eaksi Alergik dibagi dalam % tipe reaksi hipersensitiitas oleh ;oombs dan ell yaitu tipe ), reaksi hipersensitiitas cepat tipe ), reaksi sitotoksik sitotoksik tipe )), reaksi komplek imun tipe ))), dan reaksi hipersensitiitas tipe lambat tipe )F. "eaksi tipe ) - ))) diperantarai oleh antibodi spesifik obat, sementara reaksi tipe )F oleh limfosit T spesifik obat. ":A pada beberapa keadaan dapat sesuai dengan salah satu dari keempat tipe tersebut, namun pada umumnya sulit untuk Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
'
mengkl mengklasif asifikas ikasika ikan n ":A ":A ini ke dalam dalam sistem sistem ;oombs ;oombs dan ell, ell, karena mekanisme mekanisme yang bertanggung bertanggung ja5ab untuk elisitasi belum diketahui.1!,1%,1'
ambar 2/"eaksi &ipersensitiitas Tipe Tipe ), )), ))), dan )F menurut ell dan ;oombs (umber / )mmunologi 7asar, #arnen arna Barata5idjaja Barata5idjaja 281%
*embag *embagian ian ell ell dan ;oomb ;oombss seperti seperti terlih terlihat at di atas dibuat dibuat sebelum analisis yang mendetail mengenai subset dan fungsi sel T diketah diketahui. ui. Berdas Berdasark arkan an penemu penemuan an $ penemu penemuan an dalam dalam peneli penelitian tian imunologi, telah dikembangkan beberapa modifikasi klasifikasi ell dan ;oombs yang membagi lagi tipe )F dalam beberapa subtype reaksi. Ceskipun reaksi tipe ), )), dan ))) dianggap sebagai reaksi humoral humoral,, sebetu sebetulny lnyaa reaksi reaksi $ reaksi reaksi tersebu tersebutt masih masih memerlu memerlukan kan bantuan sel T atau peran seluler. :leh karena itu pembagian ell dan ;oombs telah dimodifikasi lebih lanjut seperti terlihat pada tabel berikut.%
Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
0
ambar !. #lasifikasi ell dan ;oombs yang dimodifikasi (umber / )mmunologi 7asar, #arnen arna Barata5idjaja 281%
2.! "eaksi &ipersensitiitas Tipe )) "eaksi "eaksi hiperse hipersensi nsiti tiita itass tipe tipe )) disebu disebutt juga juga reaksi reaksi sitoto sitotoksi ksik k atau atau sitoli sitolitik tik,, terjadi terjadi karena karena dibent dibentuk uk antibo antibodi di jenis jenis )g atau atau )gC terhada terhadap p antigen yang merupakan bagian sel penjamu. % "eaksi dia5ali oleh reaksi antara antara antibo antibodi di dan determ determinan inan antige antigen n yang yang merupa merupakan kan bagian bagian dari dari membrane sel tergantung apakah komplemen atau molekul asesori dan metabolisme sel dilibatkan.%
Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
4
ambar %. ejala klinis hipersensitiitas yang ditimbulkan oleh ikatan dengan sel (umber / )mmunologi 7asar, #arnen arna Barata5idjaja Barata5idjaja 281%
"eaksi sitotoksik memiliki ! kemungkinan mekanisme G pertama, obat obat terikat terikat secara secara koalen koalen pada pada membran membran sel dan antibo antibodi di kemudi kemudian an mengikat obat dan mengaktiasi komplemen misalnya penisilinG kedua kompleks obat-antibodi yang terbentuk, terikat pada permukaan sel dan mengaktiasi komplemen rnisalnya sefalosporinG ketiga obat yang terikat pada permukaan sel menginduksi respons imun yang mengikat langsung antigen spesifik jaringan misalnya H-methyl-dopa. 1',10,14 Anti Antibo bodi di yang yang tebe tebent ntuk uk meng mengak akti tifk fkan an sel # yang yang memp mempun uny yai resepto reseptorr c sebaga sebagaii efektor efektor antibo antibodi di depend dependent ent cellula cellularr cytoto cytotoIic Iicity ity A7;;. A7;;. (elanjutny (elanjutnyaa ikatan antigen antigen antibodi antibodi mengaktifka mengaktifkan n komplemen komplemen melalui reseptor ;!b sehingga memudahkan fagositosis dan menimbulkan lisis. lisis. (edorm (edormid id sedati sedatif f dapat dapat mengi mengikat kat tromb trombosi ositt dan imuno imunoglo globul bulin in yang ang
terb terben entu tuk k
terh terhad adap apny nyaa
akan akan
tro tromb mbos osito itope peni nia a dan dan meni menimb mbul ulka kan n Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
mengh enghan ancu curk rkan an
trom trombo bosi sitt
pulp pulpur ura. a. #lor #loram amfen fenik ikol ol dapa dapatt
mengik mengikat at sel darah darah putih, putih, mengak mengakiba ibatka tkan n agranu agranulos losito itosis. sis. enasetin, klorproma3in, penisilin, kina, dan sulfonamid dapat mengikat sel darah merah, mengakibatkan anemia hemalitik. #erusakan sel dapat terjadi oleh karena sitolisis melalui komplemen atau fagositosis melalui reseptor untuk c atau ;!b.1'
ambar '. Cekanisme yang terlibat dalam reaksi hypersensitiity tipe )) (umber. http/DDkojoholicc.blogspot.co.idD2811
)stilah sitolitik lebih tepat mengingat reaksi yang terjadi disebabkan lisis dan bukan efek toksik. Antibodi tersebut dapat mengaktifkan sel yang memiliki reseptor cJ-" dan juga sel N# yang dapat berperan sebagai sel efektor dan menimbulkan kerusakan melalui A7;;. % 2.% Canifestasi #linik "eaksi Tipe )) 2.%.1 "eaksi Transfusi Transfusi "eaksi "eaksi transfu transfusi si adalah adalah proses proses destru destruksi ksi yang yang dimedi dimediasi asi sistem sistem imun terhadap sel darah merah inkompatibel yang diterima dari transfusi darah. darah. "eaksi "eaksi transfu transfusi si terhad terhadap ap donasi donasi sel darah darah putih putih lebih lebih sering sering terjadi tetapi biasanya biasanya ringan. ringan. @alaupun alaupun antigen penjamu dan donor donor selalu diidentifikasi untuk kecocokan AB: dan "h sebelum dilakukan transfusi, kesalahan dapat terjadi dalam menetukan jenis sel darah merah atau atau pencam pencampur puran an darah darah yang yang diberik diberikan. an. "eaksi "eaksi transfu transfusi si juga juga dapat dapat terjadi akibat reaksi imun terhadap bakteri yang dipindahkan dari produk darah yang terkontaminasi.0 a. "ea "eaksi ksi &emoli &emolitik tik Akut Akut Akib Akibat at Transf Transfusi usi
Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
=
*ada kasus kega5a kega5att darura daruratan tan di bidan bidang g hemat hematolog ologi, i, A&T" merupa mer upakan kan mas masalah alah ya yang ng san sangat gat seri serius us kar karena ena ter terjadi jadi des destru truksi ksi erit er itro rosi sitt do dono norr yan ang g sa sang ngat at ce cepa patt k kur uran ang g da dari ri 2% ja jam m.. *a *ada da umumny umu mnyaa A& A&T" T" dis diseba ebabka bkan n ole oleh h kes kesala alahan han dal dalam am ide identi ntifik fikasi asi sampel darah resipien atau dalam pencocokan sampel darah resipien dan da n do dono norr (crossmatch) (crossmatch).. (ebagian besar terjadi pada saat transfusi whole blood (WB) atau atau packed packed red cell (PRC) dan jarang terjadi pada transfusi fresh transfusi fresh frozen frozen plasma (P) (P),, trombosit, imunoglobulin, dan factor F))) non rekombinan.Angka kejadian diperkirakan 1 / 2'8 888 - 088 888. 888. 6mumnya 6mumnya proses hemolitik hemolitik terjadi terjadi di dalam pembuluh pembuluh darah intraaskular, yaitu sebagai reaksi hipersensitiitas tipe )). *lasma donor yang mengandung eritrosit dapat merupakan antigen (ma!or (ma !or inc incomp ompata atabil bility) ity) ya yang ng ber berint interak eraksi si den dengan gan ant antibo ibodi di pad padaa resipien yang berupa imunoglubulin C )gC anti-A, anti-B, atau terk te rkad adan ang g an anti ti rh rhes esus us.. *r *ros oses es he hemo moli liti tik k di diba bant ntu u ol oleh eh re reak aksi si komp ko mple leme men n sa samp mpai ai te terb rben entu tukn kny ya ;' ;'b0 b04 4= = (me (membr mbrane ane att attack ack comple").. *ada beberapa kasus juga dapat terjadi interaksi plasma comple") donor sebagai antibodi dan eritrosit resipien sebagai antigen (minor incompatability).. Calah dapat terjadi interaksi plasma donor sebagai incompatability) antibodi dengan eritrosit donor sendiri sebagai antigen (inter-donor incompatab incom patability) ility) pada saat diberikan kepada resipien, tetapi kasus seperti ini jarang sekali.1 A&T A& T" ju juga ga da dapa patt mel elib ibat atk kan )g )g de den nga gan n at atau au ta tanp npaa meli me liba batk tkan an ko kom mpl plem emen en,, da dan n pr pros oses es in inii da dapa patt te terj rjad adii se seca cara ra ekstraaskular. )katan antigen-antibodi akan mengaktiasi reseptor c dari sel sitotoksik atau sel # (l (lar ar# #e ly lymp mpho hocy cyte tes) s) yang meng me nghas hasil ilka kan n pe perf rfor orin in (ant (antibod ibodii depen dependent dent cellul cellular ar cytoto cytoto"icity "icity$$ %&CC) dan men mengak gakiba ibatka tkan n lis lisis is dar darii eri eritro trosit sit.. A5al man manife ifestas stasii klinis umumnya tidak spesifik, dapat berupa demam menggigil, nyeri kepala, nyeri pada panggul, sesak napas, hipotensi, hiperkalemia, dan urin uri n ber ber5arn 5arnaa kem kemerah erahan an ata atau u kea keabua buan n he hemo moglo globin binuri uria. a. *ad *adaa Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
18
A&T" yang terjadi di intraaskular dapat timbul komplikasi yang berat berupa dissemi disseminated nated intra' intra'ascul ascular ar coa#u coa#ulatio lation n (&IC) (&IC),, gagal ginjal gin jal aku akutt A, A, dan sy syok. ok. *ad *adaa pas pasien ien ya yang ng mas masih ih men mendap dapat at pengaruh obat-obat anestesi atau koma, 7); merupakan petunjuk yang sangat penting untuk terjadinya A&T". 1 Tata Ta ta laksana l aksana 9ika terjadi A&T", pemberian transfusi harus dihentikan segera dan da n ha haru russ di dila laku kuka kan n hi hidr drasi asi de deng ngan an cai caira ran n sal salin in no norm rmal al ! !88 888 8 mlDm2D mlD m2Dhar hari. i. Ter erapi api sup suport ortif if ya yang ng har harus us tet tetap ap dil dilaku akukan kan ada adalah lah pemantauan tanda ital seperti jalan napas, tekanan darah, frekuensi jantung,
dan
jumlah urin. Antihistamin difenhidramin
dan
kortikosteroid prednisolon dapat diberikan untuk mengatasi gejala dan tanda klinis. #ejadianA&T" harus dicatat dalam laporan pasien dan darah yang tersisa harus dikembalikan ke unit transfusi darah 6T7 6T 7 unt untuk uk dil dilaku akukan kan in inesti estigas gasii ser serolo ologis gis.. 1 (elain dilakukan dilakukan hidrasi, untuk mencegah terjadinya A dapat diberikan dopamin dosis rendah 1 sampai ' mcgDkgDmenit dan diuretik osmotik berupa manito man itoll 18 188 8 mlD mlDm2D m2D bol bolus us dan sela selanju njutny tnyaa !8 mlD mlDm2 m2Dhar Dharii ya yang ng diberikan tiap 12 jam atau furosemid 1 sampai 2 mgDkgBB. 9ika dijump dij umpai ai tan tanda da 7); mak makaa tran transfus sfusii * *,, kri kriopr opresip esipitat itat,, dan danDat Datau au trombosit dapat dipertimbangkan. 1 *emeriksaan laboratorium yang harus segera dilakukan adalah mela me laku kuka kan n cr cross ossmat match ch ul ulan ang. g. *r *rin insip sip dari crossmatch ini adalah adalah mencocokkan jenis darah antara resipien dan donor dengan melihat reak re aksi si
kom ko mpa pata tabi bili lita tass
yan ang g
dit itim imb bul ulka kann nny ya.
*em *e mer erik iksa saan an
labo la bora rato tori rium um yan ang g la lain in ad adal alah ah &irect %nti#lobulin e est st (&%) (&%),, inestigasi serologis "hesus, #idd, #ell, 7uffy, hemoglobinemia pada plasma, dan hemoglobinuria pada analisis urin. 1 6ntuk mengetahui adanya komplikasi dari reaksi hemolitik akibat transfusi sanga san gatt pe perl rlu u di dila laku kuka kan n pe peme meri riks ksaa aan n fu fung ngsi si gi ginj njal al da dan n sta statu tuss koag ko agu ula lasi si (pro (prothro thrombin mbin time$ partial thrombopla thromboplastin stin time$ dan fibrino#en).. #on fibrino#en) #onfirm firmasi asi lab labora orator torium ium bah bah5a 5a tel telah ah ter terjad jadii reak reaksi si Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
11
hemolitik akut akibat transfusi dapat dilakukan dengan pemeriksaan actate &ehidro#enase
(&*),, (&*)
bili bi liru rub bin in,,
dan
hap ha pto tog glo lob bin in..
*emeriksaan kultur darah dan urin penting dilakukan jika dicurigai sepsis.1 b. "eaksi &emolitik Eambat Akibat Akibat Transfusi Transfusi *ada 7&T", reaksi hemolitik sering diketahui saat dilakukan ealuasi ealua si tentan tentang g respo respons ns antib antibodi odi "hesu "hesus,#ell s,#ell,, 7uff 7uffy y, #idd, dan antibodi non-AB: lainnya setelah terpapar dengan antigen berupa erit er itro rosi sitt do dono norr. Ant ntib ibod odii ti tida dak k di dike kena nali li pa pada da sa saat at di dila laku kuka kan n cro cr oss ssma matc tch h seb sebelu elum m tran transfus sfusii kar karena ena int interak eraksi si ant antige igen-an n-antib tibodi odi merupakan respons imun sekunder yang diketahui setelah ! sampai 4 hari. Angka kejadiannya diperkirakan 1 / 0 888 sampai !! 888. 1 7&T" dia5ali dengan reaksi antigen-antibodi yang terjadi di intraaskula intra askular, r, namu namun n proses hemo hemolitik litik terjadi secara ekstra ekstraaskul askular. ar. *lasma donor yang mengandung eritrosit merupakan antigen (ma!or incompatab incom patability) ility) yang berinteraksi dengan )g dan atau ;!b pada resipien. (elanjutnya eritrosit yang telah diikat )g dan ;!b akan dihancurkan oleh makrofag di hati. 9ika eritrosit donor diikat oleh antibo ant ibodi di )g )g1 1 atau )g )g! ! tan tanpa pa mel meliba ibatkan tkan ko kompl mpleme emen, n, mak makaa ikatan antigen-antibodi tersebut akan diba5a oleh sirkulasi darah dan dihancurkan di limpa. 1,1= ejala dan tanda klinis 7&T" timbul timbul ! sampai 21 hari setela setelah h trans tra nsfu fusi si be beru rupa pa de dema mam m yang ti tida dak k be begi gitu tu ti ting nggi gi,, pe penu nuru runa nan n hematokrit,
peningkatan
kadar
bilirubin
tidak
terko ter konj njug ugasi asi,, ik ikte teru russ pr preh ehep epat atik ik,, da dan n di diju jump mpai ainy nyaa sfe sfero rosit sitos osis is pada
apusan
darah
tepi.
Beberapa
kasus
7&T"
tidak
memper mem perlih lihatk atkan an gej gejala ala kli klinis nis,, tet tetapi api sete setelah lah beb beberap erapaa har harii dap dapat at diju di jump mpai ai 7A 7AT T ya yang ng po posit sitif if.. &a &apt ptog oglo lobi bin n ya yang ng me menu nuru run n da dan n dijumpainya hemoglobinuria dapat terjadi, tetapi jarang terjadi A. #ematian sangat jarang terjadi, tetapi pada pasien yang mengalami penyakit kritis, 7&T" akan memperburuk memperburuk kondisi penyakit. 1 Tata Ta ta Laksana La ksana Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
12
9ikaa tid 9ik tidak ak diju dijump mpai ai reak reaksi si hem hemoli olitik tik ya yang ng ber berat, at, tid tidak ak ada pengobatan yang spesifik, dan dapat diberikan terapi suportif untu un tuk k
men eng gat atas asii
gej ejal alaa
dihe di hent ntik ikan an at atau au di diga gant ntii
klin kl inis is..
*em embe beri rian an
deng de ngan an pe peng ngga gant ntii
tran tr ansf sfus usii dara da rah h
jeni je niss
dap apat at lain la in..
#onfirm #on firmasi asi pem pemerik eriksaan saan lab labora orator torium ium pad padaa pri prinsi nsipny pnyaa ham hampir pir sama dengan reaksi hemolitik akut. 1 Kategori I : Reaksi Ringan #emungkinan
Tanda
ejala
Urtikaria / Rash
*ruritis gatal
*enyebab Alergi
Tindakan 1. &entikan Transfusi 2.Tangani *asien !.Berii Anti !.Ber ntihis histam tamin in bila perlu %.T .Trransfusi bisa diul di ulan ang g la lagi gi bi bila la tidak ada gejala lain '.Bila tanda danDatau gejal ge jalaa me membu mburuk ruk,, dike di kelo lola la seba se baga gaii kategori ))
Tabel ). "eaksi transfusi dan tindakan yang dilakukan28 Tabel (umber. &ematologi dan Transfusi "ukman #is5ari 281%
Kategori II : Reaksi Sedang
Tanda Puat Urtikaria Kaku !emam Lemah Takikardia
#emungkinan
ejala
*enyebab
elisah Aler Al ergi gi s sed edan ang g K *ruritis berat *alpitasi 7emam reaksi (esa (e sak k Na Nafa fass transfusi non ringan hemolitik/ Nyeri #epala Antibodi terhadap leukosit atau trombosit Antibodi terhadap terha dap prote protein in termasuk )gA #emungkinan kontam kon tamina inasi si 3at pirogen danDatau
Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
Tindakan 1.&entikan trans 1.&entikan transfusi, fusi, ra5at jalur )F dengan normal salin. 2.&ubungi dokter !. 7a 7apat diberi anti an tihi hist stam amin in atau at au parasetamoll parasetamo %.(elidikii lebih lanjut %.(elidik term te rmas asuk uk kond ko ndis isii fisik '.Bilaa per '.Bil perlu lu lak lakuka ukan n penelitian/ lengkapi form reaksi transfusi, 1!
bakteri
disertakan pada set darah, dara h, kirim kirimkan kan ke bank darah.
Tabel )). "eaksi transfusi dan tindakan yang dilakukan28 Tabel (umber. &ematologi dan Transfusi "ukman #is5ari 281%
Kategori III : Reaksi "enganam #$a%a
#emungkinan
ejala
Tanda Puat Urtikaria Kaku !emam Lemah &i'otensi Takikardia Urin Gela' Perdarahan (ang Ti Tidak dak )elas Pen$ebabn$a *!I+,
elisah Nyeri dada Nyeri di situs infuse agal Nafas Nyeri punggung D Nyeri Euas Nyeri #epala (esak Nafas
Tindakan
*enyebab
&emolisis intraascular akut darah yang salah #ontaminasi bakteri dan syok septik :erload cairan Anafilaksis Transfusi Tra nsfusi yang terkai ter kaitt ced ceder eraa paru akut T"AE)
1.&entikan trans 1.&entikan transfusi, fusi, ra5at jalur )F dengan normal salin. 2.&ubungi dokter !.#elola !.#e lola keb kebutu utuhan han mendesak / ;airan untuk hipotensi :ksigen Adren Ad renali alin n unt untuk uk anafilaksis 7iu iure reti tik k untu un tuk k oerload cairan %. l en engkapi form reak re aksi si tran tr ansf sfus usi, i, disertaka dise rtakan n pada set darah, dara h, kirim kirimkan kan ke bank darah. '. Tata lak laksan sanaa leb lebih ih lanjut sesuai dengan kemungkinan penyebab
Tabel ))). "eaksi transfusi dan tindakan yang dilakukan28 Tabel (umber. &ematologi dan Transfusi "ukman #is5ari 281%
2.%.2 *enyakit &emolitik Bayi Baru Eahir *enyakit *enyakit hemolitik hemolitik pada janin atau bayi baru lahir adalah anemia anemia normo normositi sitik k normok normokrom romik ik yang yang terliha terlihatt pada pada janin janin atau atau bayi bayi dengan dengan "hesus *ositif yang lahir dari ibu "hesus negatie yang sebelumnya telah terpajan darah "hesus positif dan membentuk antibodi terhadap anti antige gen n "hesu "hesus. s. *emb *emben entu tukan kan anti antibo bodi di hany hanyaa terjad terjadii sete setela lah h ibu ibu beberapa kali terpajan antigen, dapat terjadi selama kehamilan sebe sebelu lumn mny ya,
abor abortu tus, s,
atau atau kegu kegugu gura ran n
Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
sebe sebelu lum mnya, nya,
atau atau sela selama ma
1%
amniosentesis. Antibodi maternal, biasanya )g, dipindahkan ke janin melalui plasenta dan menyerang sel darah merah janin, mengakibatkan lisis sel darah merah yang berlebihan dan anemia. 9ika kondisi ringan, sirk sirkul ulasi asi mater materna nall
secar secaraa
efekt efektif if meng mengel elim imin inas asii
prod produk uk samp sampah ah
metabolisme metabolisme hemoglobin, hemoglobin, termasuk termasuk bilirubin, bilirubin, untuk untuk janin, dan member member efek lebih sedikit di dalam uterus. *ada akhirnya, destruksi maternal terhadap sel-sel janin mungkin terjadi secara berlebihan, mengakibatkan anemia berat dan hidrops fetalis, yaitu kondisi fatal yang ditandai dengan edema massif dan gagal jantung .0 (etelah pelahiran bayi, tanda klinis anemia dapat terjadi. (elama periode neonatus, yang lebih bermakna adalah terjadinya ikterus yang parah, akibat perusakan produk hemoglobin yang tidak efektif oleh hepar bayi yang belum matur. *eningkatan bilirubin yang dramatis dapat mengakibat mengakibatkan kan gangguan gangguan neurologis, neurologis, yang disebut disebut dengan dengan kernikterus, kernikterus, karena karena biliru bilirubin bin yang yang tidak tidak terkon terkonjug jugasi asi dilepa dilepaska skan n ke dalam dalam aliran aliran darah bayi, menyebabkan kerusakan otak. 0 *enyakit hemolitik pada bayi baru lahir sebagai respon terhadap inkom inkompat patibil ibilita itass "h jarang jarang dijum dijumpai pai dan lebih lebih jarang jarang terjadi terjadi karena karena pengalaman kehamilan yang lebih jarang pada 5anita dan interensi profilaksis yang penting. (ebagai akibat dari factor f actor ini, insiden penyakit hemolitik pada bayi baru lahir mengalami penurunan setidaknya 8L dalam dalam beberap beberapaa dekade dekade terakh terakhir ir.. )nkom )nkompat patibi ibilita litass AB: AB: lebih lebih sering sering terjadi terjadi diband dibanding ingkan kan dengan dengan inkomp inkompatib atibilit ilitas as "h. *ada *ada kondis kondisii ini, ini, antibo antibodi di matern maternal al dihasil dihasilkan kan akibat akibat inkom inkompat patibi ibilit litas as AB:, AB:, bahkan bahkan selama kehamilan pertama. Adanya antibodi yang mela5an antigen A atau B jarang mengakibatkan janin cukup bulan mengalami penyakit hemolitik.0 2.%.! Anemia &emolitik Anemia hemolitik adalah penurunan jumlah sel darah merah akibat destruksi sel darah merah yang berlebihan. (el darah merah yang tersisa bersifat normositik dan normokromik. *embentukan sel darah merah di sumsum tulang akan meningkat untuk mengganti sel-sel yang mati, lalu Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
1'
meng mengala alami mi peni pening ngka kata tan n sel darah darah merah merah yang belu belum m matu maturr atau atau retikulosit yang dipercepat masuk ke dalam darah. 0 Anemia Anemia hemolitik hemolitik dapat terjadi dari berbagai berbagai penyebab, penyebab, seperti defek genetik di sel darah merah yang mempercepat destruksi sel, atau perkembangan idiopatik otoimun yang mendestruksi sel. Euka bakar berat, infeksi, pajanan darah yang tidak kompatibel, atau pajanan obat atau atau toks toksin in tert terten entu tu juga juga dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n anem anemia ia hemo hemolit litik ik.. Bergantun Bergantung g pada penyebabnya, penyebabnya, anemia hemolitik hemolitik dapat terjadi hanya sekali atau berulang.0 Antibiotika tertentu seperti penisilin, sefalosporin, dan streptomisin dapat diabsorbsi nonspesifik pada protein membrane sel darah merah yang membentuk kompleks serupa kompleks molekul hapten pemba5a. *ada *ada
bebe bebera rapa pa
pend pender erit ita, a,
komp komple leks ks
memb memben entu tuk k
anti antibo bodi di
yang ang
selanjutnya mengikat obat pada sel darah merah dan dengan bantuan komplemen menimbulkan lisis dengan dan anemia progresif. % !.1 #esimpulan a. (ist (istem em imun imunit itas as spes spesif ifik ik bak bak pisa pisau u berm bermat ataa dua, dua, disa disatu tu piha pihak k merupakan sistem pertahanan tubuh, dilain pihak dapat menimbulkan keru kerusa saka kan n
jari jaring ngan an..
fek fek
samp sampin ingn gny ya
dike dikena nall
seba sebaga gaii
reak reaksi si
hipersensitifitas. &ipersensitifitas adalah reaksi imun yang patologik, terjadi akibat respon imun yang yang berlebihan berlebihan sehingga menimbulkan menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. b. "eaksi hipersensitiitas tipe )) disebut juga reaksi sitotoksik atau sitolitik, sitolitik, terjadi karena dibentuk dibentuk antibodi jenis )g atau )gC terhadap antige antigen n yang yang merupa merupakan kan bagian bagian sel penjam penjamu. u. "eaksi "eaksi dia5al dia5alii oleh oleh reaksi antara antibodi dan determinan antigen yang merupakan bagian dari membrane sel tergantung apakah komplemen atau molekul asesori dan metabolisme sel dilibatkan. c. "eaksi sitotoksik memiliki ! kemungkinan mekanisme G pertama, obat terikat terikat secara secara koal koalen en pada pada membra membran n sel dan antibo antibodi di kemudi kemudian an mengik mengikat at obat obat dan mengak mengakti tiasi asi komple komplemen men misaln misalnya ya penisil penisilin inGG kedua kompleks obat-antibodi yang terbentuk, terikat pada permukaan Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
10
sel dan mengaktiasi komplemen rnisalnya sefalosporinG ketiga obat yang yang terikat terikat pada pada permu permukaa kaan n sel mengin menginduk duksi si respon responss imun imun yang yang mengikat langsung antigen spesifik jaringan misalnya H-methyl-dopa d. Canifestasi Canifestasi #linik #linik "eaksi "eaksi Tipe Tipe )) antara lain lain reaksi reaksi transfusi, transfusi, penyak penyakit it hemolitik bayi baru lahir, dan anemia hemolitik
!-T-R PUST-K1. Cahode, Cahode, Albertus Albertus Agung dkk. +amus ,aku +edokteran &orlan$ edisi .. . .
9akarta/;.2812, h !4. 2. Barata Barata5id 5idjaja jaja,, #arnen #arnen arna arna M )ris "engga "engganis nis.. %ler#i &asar . 9akarta/ )nterna *ublishing, 288=, h - 1= !. sofiatussholeha.blogspot.comD281!D80Dmakalah-hi'ersensitiitas.html Accessed on 2nd Noember 281'
Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
14
%. Bara Barata ta5i 5idj djaj aja, a, #arn #arnen en arn arnaa M )ris )ris "eng "engga gani nis. s. Imunolo#i &asar .
9akarta/#6). 281% Abbas, s, A.# dan dan Eich Eichtm tman, an, A.&. .&. Basic Immunolo#y / unctions and '. Abba &isorder of he Immune ,istem0 *hiladelphia/ (aunders lseier. 288=. 1=-2% 0. ;or5in, li3abeth 9. Buku 9. Buku ,aku Patofisiolo#i. Patofisiolo#i. 9akarta/ ;. 288= Cunasir, r, +akiud +akiuddin din.. Respons Imun erhadap erhadap Infeksi Bakteri. Bakteri . 9akarta / 4. Cunasi Bagian )lmu #esehatan Anak #6). 2881 . Taylor, A 9 Ne5man. %BC Ne5man. %BC of %ller#ies %ller#y and he ,kin. ,kin . ;ontact an d Atopic c3ema. British Cedical 9ournal. 1==%G!10 / 1220-= *amungkas kas,, Bentit Bentito o +ulya +ulyan. n. 1ambaran 1ambaran Pasien &ermatitis &ermatitis %topi %topi %nak =. *amung 2mur 2mur 3 4 5 ahun hun &i R,2P R,2P atm atmaw awat atii . 9akarta / #)# 6)N (yarif &idayatullah. 281% 18. "oeslan B:. Imunolo#i B:. Imunolo#i oral / kelainan di dalam ron##a mulut . mulut . 9akarta /
#6). 2882. 11. Barata5idjaja #0 #0 Imunolo#i dasar0 6th ed., 9akarta/ #6). 288% 12. (ubo5o. Imunobiolo#i (ubo5o. Imunobiolo#i.. Bandung/ *enerbit AN#A(A. 1==! 1!. ruchalla "(. 2nderstandin# dru# aller#ies. aller#ies . 9. Alergy ;lin )mmunol 2888
G 18' / (0!4 $ '0%% F(. &ru# 4 induced cutaneus reactions. reactions. 7alam / 1%. ruchalla "(, Beltrani F(. &ru# Eeung 7C, reaes C@. Allergic skin disease, Carcel 7ekker, )nc / Ne5 ork ork $ Basel, 2888 / !84 $ !!'. !!'. 1'. *utra, )mam Budi. 7rupsi Budi. 7rupsi 8bat %ler#ik %ler#ik . Cedan / #6(6. 288 10. @introub
B6, (tem "(. &ru# reactions. reactions. 7alam / 9ordon ".
)mmunologic diseases of the skin. Appleton M Eange / &ouston TeIas G 1==1 / %=-%=. 14. &olgat &olgatee (T, (T, et al. &ru# %ller#y. %ller#y. 7alam / &olgate (T. Allergy. Cosby-
@olfe / Eondon G 1==' / 2. 1 $ 2.=. 1. Adriansyah "i3ky, Nafianti (eli dkk. Reaksi dkk. Reaksi *emolitik %kibat ransfusi. ransfusi.
Cedan / 7epartemen )lmu #esehatan Anak #6(6. 288= A7. Immune 9ediated *emolytic %nemia. %nemia . 1=. "osse @, &ilman *, (chreiber A7. Immune &ematology. 288% Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
1
28. #is5ari, "ukman. &ematologi M Transfusi. (emarang / rlangga. 281%
Tugas *atofisiologi ))-&ipersensitiitas Tipe )) +ulfikar Ali &asan
1=