MODUL 8 TEKNIK ASEPTIK DAN PEMBUATAN BIAKAN MURNI
I.
PRINSIP KERJA Prin Prinsi sip p dari dari perc percob obaa aan n ini ini adal adalah ah memb membua uatt biak biakan an murn murnii dari dari acet acetob obac acte terr deng dengan an mener menerap apka kan n tekn teknik ik asept aseptic ic dan dan deng dengan an mela melaku kuka kan n tran transf sfer er biak biakan an.. Prak Prakti tika kan n haru harus s menyedi menyediaka akan n media media LB sebaga sebagaii tempat tempat menumb menumbuka ukan n acetob acetobact acter er.. Setelah Setelah induk induk biakan biakan murni dari acetobacter acetobacter bertumbuh bertumbuh biak, induk tersebut dipindahkan dipindahkan ke wadah media LB lain untuk ditumbuhkan biakan murninya. Dalam melakukannya, harus dilakukan sesteril mungkin dan bebas dari kontaminasi yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara memanaskan alat, dilakukan dengan cepat dan esien, dan dilakukan di laminar ow tempat yang steril!.
II. DATA TABEL PENGAMATAN "#$% P&$'#(# P&$'#(# ). (eni (enimb mban ang g Lu Luci cia a Bert Bertan anii seba sebany nyak ak ).*+ ).*+ gram gram dan dan meleta meletakk kkan anny nya a ke dala dalam m labu labu &rlenmeyer *. (elarutkan (elarutkan LB dengan dengan + + ml a-uades a-uades dan mengaduknya mengaduknya hingga hingga rata . (enutupnya (enutupnya dengan alumunium alumunium foil foil dan wrap plasti plastic c /. (emanaskann (emanaskannya ya ke dalam dalam air yang sedang sedang dimasak dimasak selama )+ menit menit setelah setelah mendidih0 mendidih0 mengeluarkan bunyi +. (ematikan (ematikan pemanas pemanas air dan dan mendingink mendinginkannya annya selama + menit 1. (enuan (enuangka gkan n LB yang yang telah dimasak dimasak tersebu tersebutt ke dalam / tabung tabung reaksi reaksi22 #, B, 3 dan D masi masing ng4m 4mas asin ing g ) ml di lami lamina narr ow ow deng dengan an mema memana nask skan an alat alat untu untuk k pros proses es pemind pemindaha ahan n seper seperti ti 5arum 5arum ose, ose, bibir bibir tabung tabung,, tabung tabung reaks reaksi, i, gelas gelas ukur, ukur, dan pipet! pipet! dengan labu spiritus sesudah dan sebelum prosedur. prosedur. 6. (emasu (emasukka kkan n bakter bakterii acetob acetobact acter er secuk secukupn upnya ya kedalam kedalam tabung tabung reaksi reaksi # dan B dengan dengan 5arum ose yang telah disterilkan 7. Langsu Langsung ng menutu menutup p keempa keempatt tabung tabung reaksi reaksi dengan dengan alumuniu alumunium m foil foil dan diikat diikat karet karet dalam laminar ow 8. (elak (elakuka ukan n inkuba inkubasi si selam selama a */ 5am ).(engamati keempat tabung reaksi "#$% 9&D:# ). (engamati (engamati perubahan perubahan yang yang ter5adi ter5adi pada pada keempat keempat tabung tabung reaksi reaksi *. (embuka (embuka alumunium alumunium foil foil pada tabung tabung # dan dan 3 pada pada laminar laminar ow . (emanaskan (emanaskan bibir bibir tabung tabung reaksi reaksi #, bibir bibir tabung tabung reaksi reaksi 3, dan 5arum ose ose /. (emindahkan (emindahkan acetoba acetobacter cter pada pada tabung tabung # ke tabung tabung 3 dengan dengan 5arum ose ose +. (embakar (embakar kembali kembali tabung tabung reaksi reaksi #, bibir tabung tabung reaksi reaksi 3, dan dan 5arum ose 1. (enutup (enutup kembali kembali tabung tabung # dan dan 3 dengan dengan alumuniu alumunium m foil 6. (engoc (engocokny oknya a sela selama ma menit menit 7. (embuka (embuka alumunium alumunium foil foil pada tabung tabung B dan dan D pada pada laminar laminar ow 8. (emanaskan (emanaskan bibir bibir tabung tabung reaksi reaksi B, bibir bibir tabung tabung reaksi reaksi D, dan pipet ).(emindahkan acetobacter pada tabung B ke tabung D dengan pipet )).(embakar kembali tabung reaksi B, bibir tabung reaksi D, dan pipet )*.(enutup kembali tabung B dan D dengan alumunium foil ).(engocoknya selama menit )/.(enginkubasinya selama */ 5am "#$% 9&'%;# ). (engamati (engamati perubahan perubahan yang yang ter5adi ter5adi pada pada keempat keempat tabung tabung reaksi reaksi
III.TEORI DASAR L:3%# B&$'#<% LB merupakan media kultur bakteri banyak digunakan saat ini tetapi memiliki asal4usul dalam bidang genetika bakteriofag. bakteriofag. ;iuseppe ;iuseppe Bertani Bertani menciptakan menciptakan resep LB ketika ketika mencoba mencoba untuk mengoptimalkan pembentukan plak pada strain indikator Shigella Bertani, )8+*!. (enurut Bertani, Bertani, LB telah banyak disalahartik disalahartikan an untuk berdiri untuk =Luria Broth=, Broth=, =Luria4B =Luria4Bertan ertani= i=
menengah, dan =Lenno> Broth=?
tract + g!, dan
%$)
Bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat bila dalam keadaan yang menguntungkan. Pertumbuhan bakteri dapat dibagi men5adi empat fase, yaitu2 ). Fase #daptasi Lag Phase! (erupakan periode penyesuaian diri bakteri terhadap lingkungan dan lamanya mulai dari satu 5am hingga beberapa hari. Lama waktu ini tergantung pada macam bakteri, umur biakan, dan nutrien yang terdapat dalam medium yang disediakan. Pada fase ini bakteri beradaptasi dengan lingkungan, belum mampu mengadakan pembiakan, terapi metabolisme sel bakteri meningkat dan ter5adi perbesaran ukuran sel bakteri. *. Fase Pertumbuhan Log Phase! Fase ini merupakan periode pembiakan yang cepat dan merupakan periode yang didalamnya dapat teramati ciri khas sel4sel yang aktif. Selama fase ini pembiakan bakteri berlangsung cepat, sel4sel membelah dan 5umlahnya meningkat secara logaritma sesuai dengan pertambahan waktu, beberapa bakteri pada fase ini biasanya menghasilkan senyawa metabolit primer, seperti karbohidrat dan protein. Pada kura, fase ini ditandai dengan adanya garis lurus pada plot 5umlah sel terhadap waktu. . Fase Stasioner Stationer Phase! Fase ini merupakan suatu keadaan seimbang antara la5u peryumbuhan dengan la5u kematian, sehingga 5umlah keseluruah bakteri yang hidup akan tetap. Beberapa bakteri biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti antibiotika dan polimer pada fase ini. /. Fase 9ematian Death Phase! Pada fase ini, la5u kematian bakteri melampaui la5u pembiakan bakteri. "al ini disebakan karena habisnya 5umlah makanan dalam medium sehingga pembiakan bakteri terhenti dan keadaan lingkungan yang 5elek karena semakin banyaknya hasil metabolit yang tidak berguna dan mengganggu pertumbuhan bakteri. IV. Analisis Percobaan Praktikum 'eknik #septik dan Pembuatan Biakan (urni ini bertu5uan untuk mempraktikan teknik aseptic dan pembuatanm biakan murni.
*
seperti 5arum ose, bibir tabung, tabung reaksi, gelas ukur, dan pipet! dengan labu spiritus sesudah dan sebelum prosedur. Pemanasan alat4alat tersebut agar proses transfer biakan tersebut steril dari kontaminan4kontaminan yang tidak diinginkan. Laminar ow memiliki lampu sinar :G yang mampu mematikan bakteri4bakteri kontaminan. Selain itu, proses transfer biakan dilakukan dengan cepat sebagai syarat teknik aseptic. Praktikan kemudian memasukkan bakteri acetobacter secukupnya hanya ke dalam tabung reaksi # dan B dengan 5arum ose yang telah disterilkan. 'abung reaksi # dan B digunakan sebagai wadah pengembangan induk biakan dan tabung 3 dan D digunakan sebagai wadah pengembangan biakan murni. Lalu, praktikan langsung menutup keempat tabung reaksi dengan alumunium foil dan diikat karet dalam laminar ow. (elakukan inkubasi selama */ 5am. (edium didiamkan atau disimpan selama */ 5am untuk menyakinkan bahwa medium masih steril, karena selain p" sebagai penentu tumbuhnya mikroba, alat dan medium yang steril 5uga menentukan Dwid5oseputro, )88/!. 'erakhir, praktikan mengamati keempat tabung reaksi. Di hari kedua, setelah mengamati perubahan yang ter5adi, praktikan membuka alumunium foil pada tabung # dan 3 pada laminar ow. 9emudian praktikan memanaskan bibir tabung reaksi #, bibir tabung reaksi 3, dan 5arum ose. "al ini dilakukan untuk mensterilkan alat4alat untuk transfer biakan tersebut. 9emudian, praktikan memindahkan acetobacter pada tabung # ke tabung 3 dengan 5arum ose. Praktikan membakar kembali tabung reaksi #, bibir tabung reaksi 3, dan 5arum ose dan menutup kembali tabung # dan 3. Lalu, praktikan mengocoknya selama menit. Pengocokan dilakukan untuk meratakan bakteri di dalam media cair LB, sehingga bakteri tidak terkonsentrasi pada satu tempat dan berkompetisi untuk mendapatkan nutrisi. "al ini dilakukan pula pada tabung B dan D. 'erakhir, praktikan kembali menginkubasinya selama */ 5am. Praktikan kembali mengamati perubahan pada hari ketiga. Ala !an ba"an #lat yang digunakan dalam percobaan ini adalah Batang inokulasi 5arum ose!, 'abung reaksi, Laminar ow, lampu spiritus dan rak tabung reaksi. arum ose digunakan untuk memindahkan bakteri dari satu media ke media lain transfer biakan!. 'abung reaksi adala wadah untuk media LB dan tempat perkembangbiakan bakteri acetobacter. Lampu spiritus digunakan untuk memanaskan alat4alat dalam proses transfer biakan. $ak tabung reaksi digunakan sebagai tempat untuk meletakaan tabung reaksi selama proses inkubasi. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah LB cair, #cetobacter, a-uades dan kertas tissue. (edia LB cair Luria4Bertani2 ) g0L bacto4tryptone? + g0L yeast4e>tract? ) g0L */ 5am inkubasi karena pengamatan di hari terakhir dilakukan pada hari senin!, terlihat endapan putih cukup tebal di permukaan media LB tabung # dan 3, itu adalah koloni bakteri acetobacter dan hasil metabolismenya. Pada tabung B dan D, tidak terbentuk endapan putih diatas. 'imbul bau yang sangat ta5am pada tabung 3 dan D yangmenandakan adanya proses penguraian nutrisi oleh bakteri. Kesala"an 9esalahan4kesalahan pada percobaan ini ter5adi karena masih terdapatnya kontaminan4kontaminan dan kurang sterilnya dalam alat dan bahan. Selainitu, pada saat percobaan, salah satu lampu sinar :G pada laminar ow mati yang dapat meningkatkankemungkinan pertumbuhan bakteri yang tidak
diinginkan. 9urang cepatnya praktikan melakukan proses transfer biakan 5uga meningkatkan kemungkinan kontaminan4kontaminan. Penutupan dengan alumunium foil yang kurang kencang 5uga dapat mempengaruhi percobaan.
V. Kesi%&'lan ). Pembuatan biakan murni dan transfer biakan harus dilakukan dengan menerapkan teknik aseptic *. 'eknik aseptic meminimalisir adanya kontaminan yang tidak diinginkan dalam pembiakan bakteri . Pertumbuhan bakteri dapat dilihat dari kekeruhan media LB, endapan putih dalam media, dan bau yang dihasilkan /. 9ontaminasi dapat ter5adi karena ketidaksterilan alat dan udara di lingkungan +. Bakteri dalam media LB membentuk koloni dan tersebar secara merata
VI.
Re(erensi
#Hhar, (. )881. Kloning dan Penentuan Urutan Nukleotida Mutan sal4-13, Saccharomces cereviseae. 'esis Program (aster. urusan 9imia. Program Pascasar5ana %nstitut 'eknologi Bandung. Becker, .(., 3aldwell, ;.#., and Iachgo, &. #., )881. Biotechnology: !a"oratory #ourse. *nd ed.:S#2 #cademic Press. Bertani, ;. )8+*. =Studies on Lysogenesis. %. 'he mode of phage liberation by lysogenic &scherichia coli.= . Bacteriology, 1*2*84 Bertani, ;. */. =Lysogeny at mid4twentieth century2 P), P*, and other e>perimental systems.= Bacteriology, )71!2+8+41 Bonang, ;. dan S. &nggar. (ikrobiologi kedokteran untuk Laboratorium dan 9linik. ;ramedia. akarta. )87* Dwid5oseputro, D, )88/, Dasar4Dasar (ikrobiologi. D5ambatan, akarta. ;erhardt, P., $.;.&. (urray, C.#. Cood and <.$. 9rieg. )88/. =(ethods for ;eneral and (olecular Bacteriology.= #S( Press, Cashington, D.3. "adioetomo, $. , )88, 'eknik dan Prosedur Dasar Laboratorium (ikrobiologi, ;ramedia2 akarta. Lim,D, )887, (icrobiology, *nd &dition, (c;row4hill book,
edisi
G.
Diter5emahkan
oleh Sumarto
/