Mitigasi dan Manajemen Komunikasi Bencana
Sejak adanya bencana tsunami di Aceh dan bencana alam yang terjadi di berbagai wilaya wilayah h terkhus terkhusus us gempa gempa yang yang sering sering terjadi terjadi di berbag berbagai ai wilaya wilayah h Indone Indonesia sia merupa merupakan kan pembelajaran penting dalam hal manajemen bencana dan menghasilkan UU No. 24 tahun 200 yang membahas membahas tentang penanggulang penanggulangan an bencana! bencana! menunjuk menunjuk kelembagaan kelembagaan "N#"! pendirian "N#" $aerah! dan yang lain sebagainya. "erdasarkan aspek a spek kecepatan! ketepatan! keakuratan! keakuratan! keandalan kmunikasi! kmunikasi! dan in%ormasi in%ormasi masih terdapat problematik problematik!! terutama terutama pada masalah simpangsiurnya suatu in%ormasi! pemberian bantuan yang tidak merata. "elajar dari peristiwa &empa "umi yang terjadi di 'ogyakarta ogyakarta dan (awa )engah )engah bagian selatan pada tanggal 2 *ei 200+. &empa "umi tersebut mengakibatkan korban jiwa ang mendekati angka angka +000 +000 orang orang dan banya banyak k sarana sarana %isik %isik ,in%ras ,in%rastru truktu ktur! r! pendid pendidian ian!! ekonom ekonomi! i! tempat tempat tinggal-. #eristiwa tersebut sempat membuat kepanikan yang luar biasa dikarenakan lembaga penanggulangan bencana SA) SA)/1ASA lebih berkonsentrasi pada &unung *erap yng memiliki status 3Siap *eletus! selain itu yang membuat kepnikan yaitu dari sisi masyarakat sendiri masih kurang siap untuk menghadapi bencana tersebut. "erdasarkan hal tersebut terdapat beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai pelajaran yaitu yang pertama adalah kita harus lebih bisa belajar atau memahami alam! yang kedua seluruh komponen masyarakat harus harus memili memiliki ki ketram ketrampil pilan an mobili mobilisasi sasi terkhus terkhusus us pada pada situasi situasi bencan bencana! a! dan yang yang ketiga ketiga pembelajaran yang harus diberikan kepada masyarakat mengenai karakter dan mental masyarakat! dan yang keempat adalah meninjau kembali konsep dan praktek manajemen bencana. "elajar dari pengalaman gempa 'ogyakarta dan sampai program rekonstruksi saat ini masih masih menyisak menyisakan an berbag berbagai ai persoal persoalan an dianta diantarany ranyaa komitme komitmen n bantua bantuan n pemerin pemerintah tah untuk untuk rekons rekonstru truksi ksi!! birokr birokrasi asi bantua bantuan n gempa! gempa! koordi koordinasi nasi antar antar instan instansi! si! persep persepsi si masyarak masyarakat at terhadap pemerintah. "erdasarkan persoalan tersebut! ada satu persoalan yang sangat penting yaitu yaitu mengen mengenai ai komuni komunikas kasi. i. omuni omunikas kasii tersebu tersebutt adalah adalah hal utama utama untuk untuk menang menangani ani kesim kesimpa pang ngsiu siura ran n
suat suatu u
in%o in%orm rmasi asi!!
keje kejelas lasan an!! kete ketepat patan an..
Semu Semuaa
komp kompon onen en terse tersebu butt
membutuhk membutuhkan an peran yaitu 3manajer 3manajer komunikasi komunikasi dimana dimana nantinya nantinya akan bertanggung bertanggung jawab atas in%ormasi publik yang telah disebarluaskan. "erdasar hal tersebut! belajar dari peristiwa letusan gunung *erapi ,2050-. #eristiwa tersebut masih terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan seperti kesiapan in%rstruktur! daerah yang belum mendapat bantuan! logistik
bantuan tidak merata! adanya simpangsiur in%ormasi mengenai batas wilayah aman! hal tersebut memerlukan seorang manajer komunikasi untuk mempertanggungjawabkannya. Gambar 1 Konteks Peristiwa Bencana : Korban, Leading Sector, dan Stakeholder
&ambar diatas menunjukkan posisi pihak yang ikut terlibat dalam manajemen bencana! baik pra bencana! peristiwa bencana! maupun pasca bencana. &ambar paling atas menunjukkan suatu posisi bencana terjadi dan diperihatkan juga bahwa korban adalah pihak yang mendapat perhatian oleh aparat! 1S*! dan relawan dimana mereka membantu pada saat bencana terjadi. Sedangkan posisi yang berada dibawah adalah publik yang memiliki kepentingan yang berupa keperdulian! in%ormasi! bantuan mobilisasi e6akuasi pada saat bencana terjadi. Sedangkan gambar ditengah adalah pihak yang menjadi penanggung jawab pemegang otoritas atas manajemen bencana dan lembaga atau sistem yang seharusnya untuk menjembatani in%ormasi! komunikasi! koordinasi! dan kerjasama. *edia memiliki peran penting seperti yang diungkapkan 7andiotti ,dalam /81eary 2004 9 45:- yaitu media harus menyampaikan suatu in%ormasi secepat mungkin! seakurat mungkin! dan setenang mungkin yang ditujukan kepada publik.
Mitigasi Bencana dan Asek Komunikasi
*anajemen bencana pada dasarnya mencakup ; tahap tindakan yaitu pra bencana! pada saat bencana! dan pasca bencana sebagaimana telah diatur dalam UU No. 24 tahun 200. etiga tahap tindakan tersebut memiliki poin penting pada masing
"erdasarkan UU No. 24 tahun 200 juga mencakup masalah yaitu apa yang disebut sebagai situasi tidak terjadi bencana. $alam pengertian konseptual dan manajerial! menunjukkan bahwa bagaimana dari aspek perncanaan merupakan hal yang penting! terutama dalam kaitan dengan aspek penyusunan skenario apabila terjadi suatu bencana. #enyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi tidak terjadi bencana sebagaimana dimaksud dalam #asal ;4 meliputi9 5. 2. ;. 4. =. +. . :. a. b. c. d. e. %.
#erencanaan penanggulangan bencana #engurrangan risiko bencana #encegahan #emaduan dalam perencanaan pembangunan #ersyaratan analisis risiko bencana #elaksanaan dan penegakan rencana tata ruang #endidikan dan pelatihan #ersyaratan standar teknis penanggu #erencanaan penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat ,5- meliputi9 #engenalan dan pengkajian ancaman bencana #emahaman tentang kerentanan masyarakat Analisis kemungkinan dampak bencana #ilihan tindakan pengurangan risiko bencana #enentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak bencana Alokasi tugas! kewenangan! dan sumber daya yang tersedia A.>. 7oburn dkk! ,5??4955- mengatakan bahwa mitigasi berarti mengambil tindakan
untuk mengurangi pengaruh
Gambar ! Mitigasi dan Komunikasi
#ada gambar diatas terlihat adanya = %aktor dasar yang secara signi%ikan berperan dalam peristiwa bencana. )ermasuk didalamnya adalah dalam aspek mitigasi! yaitu9 %aktor manusia! teknologi! organisasi! kepemimpinan! dan media. 1ima aspek tersebut bergerak setelah memiliki landasan! baik hukum ,UU- atau konseptualisasi penanganan bencana. *asing
Sistem dan Latihan Komunikasi dalam Situasi "arurat
#eristiwa gempa di 'ogyakarta dan demikian pula dengan tsunami di Aceh adalah suau momen yang patut dijadikan pembelajaran yang penting kepada masyarakat bahwa bangsa ini sebenarnya ada dalam lingkaran resiko yang tinggi ,>inardi! 200+-! yang diaulai dari bencana alam. Selain itu! perilaku atas hukum yang tidak tegas! konsisten! dan konsekuen seperti pencemaran darat
Gambar # Komonen Peringatan "ini $erintegrasi
&ambar diatas ditujukan untuk mengkomunikasikan resiko bencana bencana dari berbagai tipe dan upaya pengembangan jaringan kerjasama untuk megurangi resiko bencana! terutama pada publik yang memiliki kerentanan sebagaimana adalah orang tua! orang yang memiliki keterbatasan! ibu
alam. al tersebut akan mengakibatkan imunitas yang keliru di masyarakat! yaitu bencaa yang terjadi adalah cobaan dari 'ang *aha uasa! tanpa pernah introspeksi diri bencana alam juga dapat terjadi karena ulah masyarakat. onsep sistem terpadu yang perlu disusun akan membantu seluruh komponen masyarakat untuk bahu