ASESMEN KETERGANTUNGAN NARKOTIKA MI - 3
Tujuan pembelajaran
Umum:
Peserta mampu: melakukan asesmen, menetapkan diagnosis gangguan penggunaan Napza & menyusun rencana terapi
Khusus: peserta mampu:
Menjelaskan pengertian, tujuan& komponen asesmen klinis
Menjelaskan jenis instrumen yg sering digunakan dlm skrining & asesmen gangguan penggunaan Napza
Menjelaskan langkah-langkah asesmen & prinsip penegakan diagnosis
Menjelaskan tujuan & prosedur pengisian formulir
Melakukan wawancara & melakukan pengisian sesuai pertanyaan dlm formulir
Tujuan pembelajaran
Umum:
Peserta mampu: melakukan asesmen, menetapkan diagnosis gangguan penggunaan Napza & menyusun rencana terapi
Khusus: peserta mampu:
Menjelaskan pengertian, tujuan& komponen asesmen klinis
Menjelaskan jenis instrumen yg sering digunakan dlm skrining & asesmen gangguan penggunaan Napza
Menjelaskan langkah-langkah asesmen & prinsip penegakan diagnosis
Menjelaskan tujuan & prosedur pengisian formulir
Melakukan wawancara & melakukan pengisian sesuai pertanyaan dlm formulir
Pokok Bahasan 1: Penge engertia rtian, n, Tuju Tujuan an & Komponen Asesmen Klinis
Pendahuluan
2 langkah untuk menentukan diagnosis gangguan penggunaan narkotika/Napza:
Skrining
Asesmen
Tujuan asesmen klinis 1. Menginisiasi komunikasi dan interaksi terapeutik 2. Meningkatkan kesadaran ttg besar & dalamnya masalah yg dihadapi klien terkait penggunaan Napza 3. Mengkaji masalah medis & kondisi lain yg perlu menjadi perhatian khusus 4. Menegakkan diagnosis 5. Menyusun rencana terapi 6. Memberikan umpan balik 7. Memotivasi perubahan perilaku
Komponen penting dlm asesmen
Riwayat penggunaan narkotika / Napza
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan status mental
Pemeriksaan penunjang / laboratorium
Pokok Bahasan 2: Jenis Instrumen Dalam Skrining & Asesmen Napza
Pendahuluan
Instrumen skrining & asesmen gangguan penggunaan Napza banyak dikembangkan oleh:
Lembaga penelitian (US, UK, EU, Australia)
World Health Organization
ASSIST (Alcohol, Smoking, Substance Use Involvement Screening & Testing) Target
Jumlah
Informasi yg
Populasi
domain
diperoleh
-Orang dewasa
8
Tingkat
-Sudah divalidasi
bahaya
dalam berbagai
penggunaan,
budaya dan
dampak
bahasa termasuk
buruk, atau
di Indonesia
ketergantung an penggunaan Napza
Tatanan
Tehnik
Puskesmas
Wawancara
CAGE (Cut down, Annoyed, feeling Guilty dan Eye opener) Target
Jumlah
Populasi
domain
Dewasa dan
4
Informasi yg diperoleh Tatanan
Tehnik
-Tingkat bahaya
Wawancara
Puskesmas
remaja >16
minum alkohol
dan mengisi
tahun
-Menanyakan
sendiri
kebutuhan utk berhenti minum alkohol, tanda & gejala ketergantungan serta masalah yang timbul terkait dengan minum alkohol
TWEAK (Tolerance, Worried, Eye opener, America, Cut down) Target
Jumlah
Populasi
domain
Wanita Hamil 5
Informasi yg diperoleh Tatanan
Tehnik
-Risiko minum alkohol
Puskesmas, Mengisi
saat hamil. Berdasar
Organisasi
sendiri,
instrumen CAGE.
wanita dan
wawancara
-Menanyakan ttg
lain-lain.
dan
banyaknya minum alkohol dan toleransinya, ketergantungan alkohol serta masalah yang ditimbulkan
komputerisasi
AUDIT (Alcohol Use Disorder Identification Test) Diterbitkan oleh WHO Target
Jumlah
Informasi yg diperoleh Tatanan
Tehnik
Populasi
domain
-Dewasa &
10
Identifikasi masalah
-Berbagai
Mengisi
dewasa
penggunaan dan
tatanan
sendiri,
muda
ketergantungan
-AUDIT C-
wawancara
-sudah
alkohol. Dapat
Puskesmas
dan
divalidasi
digunakan sebagai pra
(3 item)
komputerisasi
oleh
skrining untuk
berbagai
identifikasi skrining
bangsa dan
penuh dan intervensi
budaya
singkat.
DAST-10 (Drug Abuse Screening Test Target
Jumlah
Populasi
domain
Dewasa
10
Informasi yg diperoleh Tatanan
Tehnik
Untuk mengidentifikasi Berbagai
Mengisi
masalah penggunaan
sendiri,
NARKOTIKA pada tahun sebelumnya
tatanan
wawancara
CRAFFT (Car driven, Relax, Alone, Forget, Family and Friends, Trouble) Target
Jumlah
Populasi
domain
Dewasa
6
muda
Informasi yg diperoleh Tatanan
Tehnik
Untuk identifikasi
Berbagai
Wawancara
penggunaan alkohol
tatanan
dan NARKOTIKA, perilaku berisiko dan konsekuensi penggunaan
ASI (Addiction Severity Index) Target
Jumlah
Populasi
domain
Dewasa
7
Informasi yg diperoleh
Tatanan
Tehnik
Asesmen & penilaiaan
Berbagai
Wawancara
derajat keparahan atas 7
tatanan
kondisi utama klien: riwayat medis, dukungan hidup, Napza, Alkohol, riwayat legal, situasi keluarga/sosial & riwayat psikiatris. Hasil asesmen dapat digunakan sbg informasi tindak lanjut & rencana terapi.
Pokok Bahasan 3: Langkahlangkah asesmen klinis & prinsip penegakkan diagnosis ketergantungan
Pendahuluan
Aspek yang dipengaruhi oleh kondisi ketergantungan sangat beragam: bio-psiko-sosial
Pada sebagian org dg predisposisi masalah kejiwaan, penggunaan Napza jadi ‘alat’ utk meringankan masalah (self-medicated usage)
Pada sebagian org lainnya penggunaan Napza dpt memicu timbulnya masalah-masalah kejiwaan
Asesmen menjadi aspek penting dalam penatalaksanaan penyakit adiksi Napza
Penemuan kasus penggunaan Napza
Tidak semua pasien terkait Napza langsung mengakui penggunaannya
Tidak semua terapis / klinikus mengenali kondisi klien yg berada dlm pengaruh Napza
Beberapa cara mengenali keterlibatan pd Napza:
Wawancara dg instrumen skrining spt ASSIST, AUDIT, CAGE
Urinalisis
Kajian resep / obat-obatan yg diminum klien sebelumnya
Langkah-langkah asesmen klinis 1. Membangun hubungan baik / rapport 2. Melakukan asesmen awal 3. Menyusun rencana terapi 4. Melakukan asesmen lanjutan
Prinsip Penegakkan Diagnosis
Diagnosis tidak selalu dapat diperoleh pada asesmen awal
Diperlukan informasi tambahan dari kelg atau org yg mengantar
Yakinkan klien dalam kondisi sadar penuh, tidak dibawah pengaruh Napza, sehingga tidak mengacaukan informasi yg diperoleh
Diagnosis bisa saja berubah setelah dilakukan pemeriksaan atau asesmen ulang
Kriteria diagnosis intoksikasi (DSM-IV)
Perkembangan gejala intoksikasi Napza yg spesifik yg seringkali disebabkan krn penggunaan zat yg baru
Adanya perubahan perilaku & psikologis yg maladaptif krn efek zat thd sistem saraf pusat & berkembang selama atau segera sesudah penggunaan zat tsb
Gejala-gejala tersebut diatas bukan disebabkan oleh karena suatu kondisi medis umum atau gangguan mental lainnya
Kriteria diagnosis untuk putus zat (DSM-IV)
Perkembangan sindrom zat spesifik yang disebabkan karena penghentian (atau pengurangan) penggunaan zat yang telah lama digunakan;
Sindrom zat spesifik secara klinis menyebabkan masalah atau gangguan yang signifikan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya;
Gejala-gejala tersebut bukan disebabkan oleh karena suatu kondisi medis umum dan atau gangguan mental lainnya
Kriteria diagnosis ketergantungan zat (DSM-IV)
Pola penggunaan zat yg maladaptif
Secara klinis mengarah pd gangguan signifikan dlm kurun waktu 12 bln terakhir & diperlihatkan dgn 3 atau lebih aitem di bawah ini: 1. Toleransi 2. Putus zat 3. Zat sering digunakan dlm Σ besar / periode lama 4. Keinginan yg kuat / tdk berhasil mengontrol penggunaan 5. Waktu habis utk mencari & menggunakan zat 6. Meninggalkan aktivitas sosial, pekerjaan, rekreasional 7. Tetap menggunakan sekalipun tahu dampak negatif
Kriteria diagnosis ketergantungan zat (DSM-IV)..lanjt…
Tentukan apakah kondisi klien:
Dengan ketergantungan fisiologis
Tanpa ketergantungan fisiologis
Tentukan perjalanan penyakitnya:
Remisi total awal (1 – 12 bulan) tanpa kriteria ketergantungan
Remisi parsial awal (1 – 12 bulan) dg satu / lebih kriteria ketergantungan
Remisi total berkelanjutan: tanpa kriteria ketergantungan selama 12 bln atau lebih
Dan lain-lain
Pedoman diagnosis ggn mental & perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (PPDGJ III) F10.– Ggn mental & perilaku akibat penggunaan alkohol
F16.-- … halusinogenika
F17.-- … tembakau
F11.-- … opioida
F18.-- … inhalansia
F12.-- … kanabinoida
F19.-- … multipel
F13.-- … sedatif/hipnotik
F14.-- … kokain
F15.-- … stimulansia (incl kafein)
Tambahkan kode empat & lima karakter utk kondisi klinis
Pokok bahasan 4: prosedur pengisian formulir wajib lapor
Pendahuluan
Formulir yg digunakan adalah modifikasi dari Addiction Severity Index (ASI)
ASI dikembangkan oleh Thomas McLellan dkk (1981) dari Univ of Pennsylvania, US
Diterjemahkan, diadaptasi & digunakan pd lebih dr 30 negara
Versi yg dimodifikasi utk wajib lapor adl versi 3.1
Addiction Severity Index (ASI)
ASI adalah instrumen asesmen semi terstruktur yang menggali informasi 7 domain sebagai berikut:
Riwayat medis
Status dukungan hidup
Riwayat penggunaan alkohol
Riwayat penggunaan Napza lainnya
Informasi legal
Riwayat keluarga / sosial
Riwayat psikiatris
a. Memulai wawancara
Perkenalkan diri sendiri
Jelaskan tujuan asesmen:
Terkait program wajib lapor
Memperoleh informasi yg menyeluruh
Menyusun rencana terapi
Berlaku asas kerahasiaan
Fungsi kartu pasien / kartu wajib lapor
Menjelaskan aturan umum dlm pengisian formulir
1.Anda akan menerima pertanyaan-pertanyaan menggunakan instrumen yang terstandarisasi 2.Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terkait dengan 7 aspek atau domain utama dalam kehidupan anda, yaitu riwayat medis anda yang tidak terkait dengan penggunaan Napza anda, status dukungan hidup yang anda terima hingga saat ini, riwayat penggunaan Napza termasuk alkohol anda, riwayat keterlibatan anda dalam masalah legal, kondisi keluarga dan sosial anda, serta riwayat psikiatris yang mungkin pernah anda alami.
Aturan umum pengisian formulir (1)
3.Waktu yang akan kita habiskan sekitar 45 hingga 60 menit
Aturan umum pengisian formulir (2) 4.Setiap satu aspek atau domain selesai diisi, saya akan bertanya pada anda tentang seberapa besar anda terganggu karena masalah tersebut dan seberapa perlu anda menerima intervensi atau pertolongan dalam domain tersebut, yang diterjemahkan dalam skala sebagai berikut: 0
tidak perlu pertolongan sama sekali
1
ringan (sedikit memerlukan pertolongan)
2
sedang
3
berat
4
sangat berat (sangat memerlukan pertolongan)
5.Seluruh informasi yang diperoleh bersifat rahasia
Aturan umum pengisian formulir (3) 6.Anda memiliki hak untuk menolak menjawab pertanyaanpertanyaan yang anda rasakan tidak nyaman atau merasa sangat pribadi atau terlalu menyakitkan. Beritahu saja saya, seperti misalnya, “saya tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut ”. Lebih baik kita kosongkan daripada kami memperoleh jawaban yang tidak akurat. 7.Ada dua periode waktu yang akan ditanyakan pada diri anda, pada berbagai pertanyaan dalam instrumen ini, yaitu: a. Dalam 30 hari terakhir (atau sebulan terakhir) b. Sepanjang hidup anda
Lakukan klarifikasi atas respons / jawaban klien Bila terdapat klien mengalami kesulitan memahami banyak pertanyaan, HENTIKAN/TUNDA wawancara
Penilaian pewawancara
Dilakukan setelah seluruh domain selesai terisi
Penilaian tiap domain didasarkan atas respons pertanyaan dan penilaian klien yg bersifat subyektif
Tentukan 2 hingga 3 skor berdasarkan data obyektif:
Jika klien menganggap masalah sungguh-sungguh dan merasa terapi adalah penting, pilih poin yang lebih tinggi di dalam rentang itu.
Jika klien menganggap masalah kurang serius dan menganggap kebutuhan untuk terapi kurang penting, pilihlah penilaian yang tengah atau lebih rendah.
Petunjuk umum penilaian pewawancara 0 – 1 Tidak ada masalah nyata, terapi tidak diusulkan 2 – 3 Masalah ringan, terapi mungkin tidak diusulkan 4 – 5 Masalah sedang, beberapa terapi diusulkan 6 – 7 Masalah sungguh-sungguh ada, terapi diperlukan 8 – 9 Masalah ekstrim, terapi mutlak diperlukan
Pokok bahasan 5: teknik wawancara & pengisian formulir
Teknik wawancara yg dianjurkan
Gunakan pertanyaan terbuka
Ajukan dg cara yg langsung
Tidak konfrontatif
Menggunakan bahasa yg mudah dipahami klien
Ajukan pertanyaan tambahan Daftar pertanyaan dalam formulir hanya bersifat panduan, apabila ada hal-hal yang penting, sangat dimungkinkan untuk mengajukan pertanyaan tambahan
Tanggal asesmen Jangan lupa untuk selalu menulis tanggal asesmen setiap selesai mengisi domain. Tanggal asesmen tidak selalu sama dengan tanggal kedatangan awal klien
Bagian kepala kuesioner Tanggal Kedatangan: Nomor rekam medik: Nama: (sesuai KTP / identitias lainnya) Alamat tempat tinggal: alamat terakhir/ alamat tujuan/ alamat dimana pasien paling sering tinggal Telepon/HP: rumah / HP / telpon tetangga / keluarga / teman dekat Usia: Jenis kelamin:
Informasi Demografis 1. Status perkawinan. 2 Riwayat pendidikan: cantumkan kode pendidikan terakhir
Riwayat medis 1. Riwayat rawat inap yang tidak terkait masalah Narkotika: 2. Riwayat penyakit kronis: 3. Saat ini sedang menjalani terapi medis? Cantumkan bila pasien saat ini dalam program terapi tertentu, terkait kondisi medis apa dan jenis terapi medis yang dijalani saat ini, misalnya pengobatan insulin karena kondisi diabetis. 4. Status kesehatan: Apabila pasien tidak keberatan, tanyakan bagaimana hasil tes-tes tersebut
Status dukungan hidup 1. Status pekerjaan: 2. Bila tidak ada pekerjaan/kegiatan, langsung ke nomor 4. 3. Bila bekerja, pola pekerjaan: • Penuh waktu ≥ 35 jam/minggu. •
Paruh waktu menerus
≤
35 jam /minggu,
tapi teratur dan terus
•.
Pekerjaan tidak tentu < 35 jam/mingu, tetapi tidak memiliki jadwal tetap. 3. 4. 5. 6. 7.
Kode pekerjaan: kategori Holingshead. Ketrampilan teknis yang dimiliki: Adakah yang memberi dukungan hidup bagi anda? Bila ya, siapakah? Dalam bentuk apakah?
Kategori Hollingstead 1. Manajer biEksekutif pengambil keputusan tertinggi, profesional utama, pemilik perusahaan besar 2. snis ukurang menengah; profesi (mis. dokter, perawat, apoteker, pekerja sosial profesional, guru, psikolog, dll 3. Tenaga administratif, penyelia (supervisor, pemilik perusahaan kecil (mis. perusahaan roti, show room mobil kecil, dll), dekorator, aktor, agen perjalanan, dll 4. Klerk, sales, teknisi, bisnis kecil (kasir bank/teller, petugas pembukuan, juru gambar, pencatat waktu, sekretaris) 5. Manual terlatih (biasanya dalam menjalankan tugas, perlu menerima pelatihan), misalnya tukang roti, tukang cukur, montir, juru masak, montir, tukang cat, penjahit, dll) 6. Semi-terlatih, mis. pembantu rumah sakit, tukang cat, pelayan, pelayan, supir, dll 7. Tidak terlatih (pembantu, penjaga, buruh, tukang parkir, dll)
Daftar zat yg umum digunakan Alkohol : Heroin : Metadon: Opiat: Bufrenorfin: Barbiturat: Sedatif/hipnotik: Kokain: Amfetamin: Kanabis: Halusinogen: Inhalan:
Bir, anggur (wine), liquor, sopi, tomi, dll Smack,H, Horse, Brown Sugar Dolophine, LAAM Heroin, Putaw, Candu, Morfin, Kodein, dll Subutex, subokson, dll. Nembutal, Seconal, , Pentobarbital, dll Alprazolam, Calmlet, Valium, Rivotril, dll Kristal Kokain, Free-Base Cocaine, Crack, Metamfetamin, Shabu, Khat, Ritalin, Marijuana, Hashish, Bhang, Ganja LSD (Acid), Meskalin, Psilocybin , PCP MDMA, Ekstasi, dll Nitrous Oxide (Whippits), lem aica aibon, Bensin, dll
Asesor perlu bertanya atas kemungkinan zat2 lain yg tdk masuk dlm golongan di atas, tetapi lbh sebagai prekursor spt dekstro, triheksipenidil, katinona
Cara pakai Oral (kode 1); Nasal/suppositoria/sublingual (kode 2); Dirokok (kode 3); Suntik intra muskular (kode 4); Suntik intravena (kode 5)
Bila terdapat 2 atau lebih cara penggunaan suatu zat: Pilih yg risikonya lebih tinggi atau cara yg paling lama digunakan
Penggunaan 30 hari terakhir
Berapa hari dalam sebulan terakhir klien menggunakan zat yang dimaksud
Yang ditanyakan ditanyak an adalah jumlah hari, bukan dosis harian
Penggunaan sepanjang hidup Ditulis dlm satuan tahun Penggunaan 6 bulan ke atas dibulatkan jd 1 tahun Mencatat periode penggunaan tetap zat tertentu • Frekuensi 3 X atau lebih / minggu • Hanya 2 hari / minggu atau tdk tentu tapi selalu problematik • Binge drinking in one sitting
Riwayat penggunaan napza
Jenis zat utama yg disalahgunakan Berdasarkan lama penggunaan (tahun) Seringnya menjalani terapi terkait zat tsb Riwayat konsekuensi problematik setiap menggunakan zat tsb Bila tdk ada indikasi jelas, biarkan klien menentukan zat utamanya
Pertanyaan lanjutan riwayat napza 14. Pernahkah menjalani terapi rehabilitasi? 15. Jenis terapi rehabilitasi yang dijalani 16. Pernahkah mengalami overdosis? 17. Waktu overdosis 18. Cara penanggulangan overdosis:
Riwayat Legal
Riwayat Keluarga Situasi tempat tinggal 3 thn belakangan • Bila terdapat beberapa situasi, pilih yg paling lama; • Bila lamanya kurang lebih sama, pilih situasi yg paling akhir • Lingkungan terkontrol: secara teoritis sulit diperoleh napza • Kondisi tdk stabil: berpindah-pindah tanpa wkt yg jelas, dpt pula tinggal di fasum (masjid, GOR, dll)
Catatan periode waktu
30 hari terakhir dan sepanjang hidup dalam konteks riwayat keluarga/sosial dan psikiatris adalah dua periode waktu yang berbeda
Apa yg dialami di masa yang lalu masuk pada periode sepanjang hidup
Apa yang dialami 30 hari terakhir dianggap sebagai masalah terkini
30 hr terakhir
Sepanjang hidup
Konflik serius dlm hub sosial
Riwayat Psikiatris
Pengisian data lainnya
Pemeriksaan fisik
Kesimpulan
Diagnosis Kerja (ICD X)
Rencana Terapi
Persetujuan Klien dan Dokter
Kesimpulan derajat keparahan
Contoh pengisian Deskripsi singkat: Zat utama yang disalahgunakan adalah Ganja (digunakan selama 10 tahun), saat ini sudah berhenti selama 6 bulan. Terdapat ronkhi kasar di paru kanan. Dalam 6 bulan belakangan ini kadangkala minum alkohol ketika menemani tamunya. Diagnosa Napza
F 12.20
Diagnosa Lainnya
Suspek bronkhitis kronis
Contoh pengisian Resume masalah: Nick memiliki riwayat ketergantungan ganja yang saat ini berada pada tahap remisi awal. Sudah 6 bulan tidak menggunakan ganja, namun sesekali minum alkohol. Kondisi fisik tiga bulan terakhir ini batuk-batuk. Pemeriksaan fisik ditemui ronkhi kasar di paru kanan. Tidak mengalami masalah psikiatris bermakna, belum pernah dihukum, namun pernah ditangkap krn pemilikan 1 linting ganja. Saat ini masih hidup dengan pasangan, belum menikah. Pekerjaan tidak tetap, sebagai tour guide
Contoh pengisian
Rencana Terapi:
Pemeriksaan radiologi & konsultasi penyakit paru
Konseling adiksi Napza
Informasi pengurangan dampak buruk alkohol
Informasi tentang perilaku seks yang aman